Anda di halaman 1dari 7

DASAR-DASAR ILMU PENYAKIT

NEOPLASMA

OLEH :

HAFIZAH RAHMADHANI

196110749

DOSEN :

RAPITOS SIDDIQ, SKM, MPH

POLITEKNIK KESEHATAN PADANG

2020
NEOPLASMA

1. Konsep Dasar Neoplasma


a. Pengertian Neoplasma
Tumor (neoplasma) merupakan sekelompok sel-sel abnormal yang
terbentuk dari hasil proses pembelahan sel yang berlebihan dan tak
terkoordinasi, atau dikenal dengan istilah neoplasia.

Neo berarti baru, plasia berarti pertumbuhan atau pembelahan, jadi


neoplasia mengacu pada pertumbuhan sel yang baru, yang berbeda dari
pertumbuhan sel-sel di sekitarnya yang normal.

Sel neoplasma bersifat parasitic dan pesaing sel atau jaringan normal atas
kebutuhan metabolismenya pada penderita yang berada dalam keadaan lemah.
Neoplasma bersifat otonom karena ukurannya meningkat terus. Proliferasi
neoplastik menimbulkan massa neoplasma, menimbulkan pembengkakan /
benjolan pada jaringan tubuh membentuk tumor.

b. Tipe tumor berdasarkan pertumbuhannya


Tipe tumor berdasarkan pertumbuhannya dapat dibedakan menjadi tumor ganas
(malignant tumor) dan tumor jinak (benign tumor).

Malignant tumor disebut juga sebagai kanker. Kanker berpotensi menyerang


atau merusak jaringan disekitarnya dan menyebabkan metastase (penyebaran
bibit penyakit).Sedangkan benign tumor tidak menyerang jaringan disekitarnya
dan tidak membentuk metastase, tapi secara lokal dapat bertumbuh menjadi
besar. Biasanya benign tumor tidak muncul lagi setelah dilakukan operasi
pengangkatan tumor.

Perbedaan utama di antara keduanya adalah bahwa tumor ganas lebih berbahaya
dan fatal sehingga dapat mengakibatkan kematian. Tumor jinak hanya dapat
menimbulkan kematian secara langsung terkait dengan lokasi tumbuhnya yang
membahayakan misalnya tumor di leher yang dapat menekan saluran napas.
c. Perbedaan Tumor ganas dan Jinak
Terdapat beberapa sifat yang membedakan antara tumor jinak dan ganas:

1) Pertumbuhannya
Tumor ganas pertumbuhannya relatif lebih cepat karena memang lebih
aktif dan agresif, akibatnya jika di permukaan tubuh akan tampak tumor
membesar dengan cepat dan seringkali di puncaknya disertai dengan luka
atau pembusukan yang tidak kunjung sembuh. Luka menahun ini
diakibatkan suplai nutrisi kepada sel-sel tumor tidak mampu mengimbangi
lagi sel-sel tumor yang jumlah sangat cepat berlipat ganda, akibatnya sel-
sel yang berada diujung tidak mendapat nutrisi dan mati.

2) Perluasannya
Tumor jinak tumbuh secara ekspansif atau mendesak, tetapi tidak merusak
struktur jaringan sekitarnya yang normal. Hal ini dikarenakan tumor jinak
memiliki kapsul yang membatasi antara bagian sel-sel tumor yang
abnormal dengan sel-sel normal. Sebaliknya pada tumor ganas tak
berkapsul, tumor ini tumbuhnya infiltratif atau menyusup sembari merusak
jaringan disekitarnya. Tumor ganas disebut juga sebagai kanker.

3) Metastasis
Metastasis merupakan anak sebar, artinya kemampuan suatu jaringan
tumor untuk lepas dari induknya dan menempel serta mampu hidup dan
berkembang lebih lanjut pada jaringan tubuh lain yang letaknya jauh dari
jaringan tumor induk. Misalnya kanker payudara dapat bermetastasis
hingga ke paru-paru dan menyebabkan gangguan proses pernapasan.
Jalur metastasis bisa melalui aliran darah, aliran limfe maupun proses
terlepas/terjatuh langsung menempel pada tempat tertentu. Metastasis
hanya terjadi pada tumor ganas. Tumor jinak tidak pernah bermetastasis.

4) Gambaran selular
Tumor ganas di bawah mikroskop akan tampak sekumpulan sel-sel yang
seringkali tidak menyerupai jaringan normal semestinya, bahkan sel-sel
ganas bisa memberi gambaran yang sama sekali tidak menyerupai sel
apapun dalam tubuh manusia (tidak berdiferensiasi/anaplasi). Sedangkan
tumor jinak umumnya diferensiasinya baik, artinya gambaran sel-selnya
masih serupa sel-sel normal asalnya namun aktvitas pembelahannya saja
yang lebih aktif. Jadi dapat disimpulkan bahwa semakin anaplastik /
berdiferensiasi semakin buruk suatu tumor maka tumor itu pastilah
semakin ganas.

5) Kekambuhan
Tumor jinak umumnya dengan dioperasi secara tepat jarang untuk kambuh
lagi. Tumor ganas memiliki kekambuhan lebih tinggi dikarenakan proses
pembedahannya sulit untuk benar-benar tuntas karena jaringan abnormal
ini tidak berkapsul sehingga sulit untuk dibedakan dan dipisahkan dari
jaringan normal sekitarnya yang sudah diinfiltrasi. Selain itu tumor ganas
tahap lanjut umumnya penyebaran sudah lebih luas bahkan sudah
bermetasasis jauh sehingga operasi adalah tidak mungkin menyembuhkan
lagi karena sel-sel ganas sudah ada hampir di setiap bagian tubuh.

d. Penyebab terbentuknya tumor


Proses terbentuknya tumor berkaitan dengan 3 faktor utama:

1. genetik (keturunan)
Faktor genetik atau keturunan menyebutkan bahwa beberapa orang
membawa bakat (berupa gen) untuk tumor tertentu. Tentunya bakat saja
tidak akan menjelma menjadi tumor di kemudian hari jika tidak ada faktor
pemicu lainnya. Faktor pemicu lainnya itu adalah karsinogen dan co-
karsinogen

2. karsinogenik (onkogen)
Yang termasuk karsinogen antara lain senyawa kimia (seperti asbes,
pengawet dan pewarna makanan), faktor fisika (seperti radiasi roentgen
berlebih, sinar matahari berlebih), hormonal (seperti peranan estrogen pada
kanker payudara, testosterone pada kanker prostate), dan virus (seperti
virus HPV sebagai biang keladi utama kanker leher rahim ).

3. co-karsinogen (co-onkogen)
co-karsinogen adalah usia tertentu (umumnya kejadian tumor seiring
dengan pertambahan usia), pola hidup yang salah, merokok, alkohol, pola
makan kurang serat, adanya iritasi berulang-ulang.

e. Gejala Neoplasma
Gejala utama dari tumor adalah terbentuknya benjolan. Benjolan bisa
terlihat dengan mudah dari luar, namun bisa juga tidak terlihat jika
tumbuh pada organ dalam.

Selain benjolan, gejala lain yang dapat muncul akibat tumor tergantung
pada lokasi, jenis, dan pengaruh tumor terhadap fungsi organ. Tumor
yang tumbuh di organ dalam bisa tanpa gejala, bisa juga menimbulkan
gejala berupa:
a. Demam
b. Lemas
c. Tidak nafsu makan
d. Berkeringat di malam hari
e. Nyeri dada
f. Perubahan warna kulit, misalnya menjadi kuning, kemerahan, atau
menjadi lebih gelap
g. Perdarahan atau memar yang tidak jelas sebabnya
h. Penurunan berat badan.

2. Faktor Etiologi dalam Kejadian Neoplasma


a. Lingkungan, sosial
b. Fisik : Radiasi, perlukaan/lecet
c. Kimia : Makanan, industri, farmasi, rokok
d. Genetik : Payudara, uterus
e. Virus : umumnya pada binatang (Padila, 2013)

Penyebab kanker yait tubuh yang tidak sehat tidak mampu


mempertahankan diri terhadap kanker, ini terjadi karena interaksi
kompleks antara pajanan karsinogen dan mutasi yang sudah menumpuk
dalam beberapa gen yang disebut onkogen, sehingga mengaktifkan
pembelahan sel yang mempengaruhi perkembangan embrionik. Gen
kaknker lain yaitu gen superior tumor, ini akan memberhentikan
pembelahan sel. Penyebab kerusakan sel yang didapat yaitu: virus,
radiasi, karsinogen lingkungan serta makanan dan hormon. Faktor-faktor
lain yang mempengaruhi terjadinya kanker yaitu usia, status gizi,
keseimbangan hormonal, dan respon terhadap stress (Kowala, 2011)

3. Upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif penyakit neoplasma


a. Promotif
Melaksanakan penyuluhan mengenai konsep dasar neoplasma kepada
masyarakat. Terutama Ciri-ciri, gejala dan faktor penyebab neoplasma,
serta pencegahan neoplasma secara CERDIK dan SADARI.

b. Preventif
Pencegahan tumor khususnya dilakukan untuk mencegah tumor yang
bersifat ganas (kanker), karena dapat menyebabkan kematian. Sejak tahun
2015, Kementerian Kesehatan Indonesia terus mengajak masyarakat
untuk mengurangi risiko timbulnya kanker dengan gerakan ‘CERDIK”,
yang merupakan singkatan dari:
 Cek kesehatan secara berkala
 Enyahkan asap rokok
 Rajin aktivitas fisik
 Diet sehat dengan kalori seimbang
 Istirahat yang cukup
 Kelola stres.

Selain gerakan CERDIK, beberapa jenis kanker juga dapat dicegah


dengan melakukan imunisasi. Kanker yang dimaksud adalah kanker hati
yang dapat dicegah dengan vaksin hepatitis B, dan kanker serviks yang
bisa dicegah dengan vaksin human papillomavirus (HPV).

c. Kuratif
1) Pembedahan
Sangat efektif dilakukan pada penderita tumor jinak atau kanker
stadium awal sehingga mempunyai peluang sembuh.
2) Kombinasi
Pengobatan kmbinasi memadukan antara kemoteerapi, radoterapi
dan pembedahan.
3) Radiasi
Radiasi(penyinaran) bertujuan untuk menghancurkan jaringan yang
terkena kanker
4) Kemoterapi
Pengobatan kemoterapi bertujuan menjagkau sel-sel kanker yang
menyebar ke bagian tubuh lain dengan cara menghambat dan
mengontrol pertumbuhan sel kanker (Ariani,2015)

d. Rehabilitatif
Menyediakan atau memfalitasi lingkungan yang bersih dan sehat dan
mengkonsumsi makanan yang bergizi. Selain itu, melakukan aktivitas
fisik seperti senam juga dapat menghindari neoplasma dapat terjadi lagi.

Anda mungkin juga menyukai