TINJAUAN PUSTAKA
Luka bakar adalah luka yang disebabkan oleh pengalihan energi dari suatu
electromagnet (Brunner & Suddarth, 2015). Luka bakar adalah kerusakan atau
api, air, panas, bahan kimia, listrik dan radiasi (Moenajar, 2009). Luka bakar
adanya kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik
dan radiasi. Kerusakan jaringan yang disebabkan api dan koloid (misalnya
bubur panas) lebih berat dibandingkan air panas. Ledakan dapat menimbulkan
luka bakar dan menyebabkan kerusakan organ. Bahan kimia terutama asam
Lama kontak jaringan dengan sumber panas menentukan luas dan kedalaman
kerusakan jaringan. Semakin lama waktu kontak, semakin luas dan dalam
Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan yang
disebabkan kontak dengan sumber panas, bahan kimia, listrik dan radiasi.
Kulit dengan luka bakar akan mengalami kerusakan pada epidermis, dermis,
(Yepta, 2003).
Luka bakar adalah luka yang terjadi karena terbakar api langsung maupun
tidak langsung, juga pajanan suhu tinggi dari matahari, listrik, maupun bahan
kimia. Luka bakar karena api atau akibat tidak langsung dari api, misalnya
(Sjamsuidajat, 2012). Luka bakar yaitu luka yang disebabkan oleh suhu tinggi,
dan disebabkan banyak faktor, yaitu fisik seperti api, air panas, listrik seperti
kabel listrik yang mengelupas, petir, atau bahan kimia seperti asam atau basa
kuat (Triana, 2007). Luka bakar adalah suatu trauma yang disebabkan oleh
panas, arus listrik bahan kimia dan petir yang mengenai kulit, mukosa dan
Luka bakar bisa berasal dari berbagai sumber, dari api, matahari, uap,
listrik, bahan kimia, dan cairan atau benda panas. Luka bakar bisa saja hanya
berupa luka ringan yang bisa diobati sendiri atau kondisi berat yang
(PRECISE, 2011)
Luka bakar (Combustio) dapat disebabkan oleh paparan api, baik secara
langsung maupun tidak langsung, misal akibat tersiram air panas yang banyak
terjadi pada kecelakaan rumah tangga. Selain itu, pajanan suhu tinggi dari
matahari, listrik maupun bahan kimia juga dapat menyebabkan luka bakar.
Secara garis besar, penyebab terjadinya luka bakar dapat dibagi menjadi:
1. Paparan api
langsung dengan benda panas. Luka bakar yang dihasilkan terbatas pada
area tubuh yang mengalami kontak. Contohnya antara lain adalah luka
bakar akibat rokok dan alat-alat seperti solder besi atau peralatan masak.
Terjadi akibat kontak dengan air panas. Semakin kental cairan dan
menunjukkan pola percikan, yang satu sama lain dipisahkan oleh kulit
3. Uap panas
radiator mobil. Uap panas menimbulkan cedera luas akibat kapasitas panas
yang tinggi dari uap serta dispersi oleh uap bertekanan tinggi. Apabila
terjadi inhalasi, uap panas dapat menyebabkan cedera hingga ke saluran
4. Gas panas
5. Aliran listrik
tubuh. Umumnya luka bakar mencapai kulit bagian dalam. Listrik yang
7. Radiasi
luka
yang basah
tekanan
sebelumnya.
b. Rasa sakit kadang tidak terlalu terasa karena ujung-ujung saraf dan
tulang
a. Berwarna hitam.
Bila terjadi luka bakar segera celupkan bagian yang terkena luka
bakar le air dingin, apabila luka bakar masih terasa panas jangan
Dalam membersihkan luka bakar maka gunakan air steril maupun NaCl,
kesrusakan jaringan . luka bakar karena zat kimia harus dicuci dengan
lebih lanjut. Luka bakar yang paling sakit adalah luka bakar pada derajat
dan tramadol.
gulingkan) untuk memadamkan api pada baju. Bila korban terkena aliran
tidak menghantarkan listrik, seperti kayu kering. Bila anggota tubuh yang
terkena luka bakar masih dalam kurun waktu kurang dari 2 menit, dapat
3) Kaji sirkulasi
2. Penanganan resusitasi
Sesuai dengan prinsip basic life support (bantuan hidup dasar) maka
edema yang disebabkan karena trauma panas pada jalan napas itu
dan orofaring.
zebra).
c. Circulation
dengan cairan ringer lactat atau cairan koloid seperti albumin dan
oleh karena luka bakar yang melingkar pada anggota gerak sehingga
luka bakarnya itu sendiri, padahal tidak jarang trauma termal disertai
3. Monitoring
kateter urethral, dan bila perlu kateter tekanan darah vena sentral (CVP
normal 0-8 mmhg ) pada pasien luka bakar berat (luas luka bakar lebih
daro 50%).
nadi cepat, tekanan darah systole <90 mmhg) dapat diberikan tambahan
ronkhi basah basal, tekanan darah vena sentral lebih dari 8 mmhg), maka
sewaktu, elektrolit, dan bila perlu kadar hb-CO, analisis gas darah bila
a. Trauma inhalasi
c. Trauma derajat III lebih dari 15% untuk anak-anak dan geriatric
f. Luka bakar didaerah wajah, tangan, kaki, perineum, dan sendi besar
sumber panas kepada tubuh. Panas dapat dipindahkan lewat hantaran atau
protein atau ionisasi isi sel. Kulit dan mukosa saluran nafas atas merupakan
lokasi destruksi jaringan. Jaringan yang dalam termasuk organ visceral dapat
mengalami kerusakan karena luka bakar elektrik atau kontak yang lama dengan
Kedalam luka bakar bergantung pada suhu agen penyebab luka bakar dan
lamanya kontak dengan gen tersebut. Pajanan selama 15 menit dengan air
panas dengan suhu sebesar 56.10 C mengakibatkan cidera full thickness yang
serupa. Perubahan patofisiologik yang disebabkan oleh luka bakar yang berat
selama awal periode syok luka bakar mencakup hipoperfusi jaringan dan
hipofungsi organ yang terjadi sekunder akibat penurunan curah jantung dengan
dan berkurangnya volume vaskuler, maka curah jantung akan terus turun dan
terjadi penurunan tekanan darah. Sebagai respon, system saraf simpatik akan
curah jantung.
36 jam pertama sesudah luka bakar dan mencapai puncaknya dalam tempo 6-8
jam. Dengan terjadinya pemulihan integritas kapiler, syok luka bakar akan
volume darah akan meningkat. Karena edema akan bertambah berat pada luka
bakar yang melingkar. Tekanan terhadap pembuluh darah kecil dan saraf pada
beredar akan menurun secara dramatis pada saat terjadi syok luka bakar.
Kehilangan cairan dapat mencapai 3-5 liter per 24 jam sebelum luka bakar
ditutup. Selama syok luka bakar, respon luka bakar respon kadar natrium
berpeindahnya cairan dan tidak memadainya asupan cairan. Selain itu juga
terjadi anemia akibat kerusakan sel darah merah mengakibatkan nilai
pembekuan serta waktu protrombin memanjang juga ditemui pada kasus luka
bakar. Kasus luka bakar dapat dijumpai hipoksia. Pada luka bakar berat,
hipermetabolisme dan respon lokal. Fungsi renal dapat berubah sebagai akibat
dari berkurangnya volume darah. Destruksi sel-sel darah merah pada lokasi
cidera akan menghasilkan hemoglobin bebas dalam urin. Bila aliran darah
tubulus renal sehingga timbul nekrosis akut tubuler dan gagal ginjal.
yang adekuat harus ada, terutama pada bagian ekstremitas yang tidak
terkena luka bakar. Adanya luka bakar diberikan cairan resusitasi karena
adanya akumulasi cairan edema tidak hanya pada jaringan yang terbakar,
cairan ini adalah karena keluarnya sitokin dan beberapa mediator, yang
cairan terbesar adalah pada 4 jam pertama terjadinya luka dan akumulasi
maksimum edema adalah pada 24 jam pertama setelah luka bakar. Prinsip
dari pemberian cairan pertama kali adalah pemberian garam ekstraseluler dan
air yang hilang pada jaringan yang terbakar, dan sel-sel tubuh. Pemberian
cairan paling popular adalah dengan Ringer laktat untuk 48 jam setelah
terkena luka bakar. Output urin yang adekuat adalah 0.5 sampai
1.5mL/kgBB/jam.
1. Formula Parkland
2. Rumus Evans
jam
24 jam.
3. Rumus Baxter
% x BB x 4 ccSeparuh dari jumlah cairan ini diberikan dalam 8 jam
karena terjadi defisit ion Na. Hari kedua diberikan setengah cairan hari
dari luka. Tujuan dari semua perawatan luka bakar agar luka segera sembuh
hipotermi.
Pilihan penutupan luka harus sesuai dengan derajat luka bakar, dalam
pemilihan penutupan luka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara
lain:
kulit. Luka seperti ini tidak perlu di balut, cukup dengan pemberian salep
antibiotik untuk mengurangi rasa sakit dan melembabkan kulit. Bila perlu
dibalut lagi dengan perban elastik. Pilihan lain luka dapat ditutup dengan
penutup luka sementara yang terbuat dari bahan alami (Xenograft (pig
E&G dilakukan 3-7 hari setelah terjadi luka, pada umumnya tiap harinya
dilakukan eksisi 20% dari luka bakar kemudian dilanjutkan pada hari
pada seluruh luka bakar, tapi cara ini memiliki resiko yang lebih besar
eksisi.
luka dini, mencegah terjadinya infeksi pada luka bila dibiarkan terlalu
ada perbedaan dalam hal kosmetik atau fungsi organ, bahkan lebih baik
hasilnya bila dilakukan pada luka bakar yang terdapat pada muka, tangan
dan kaki.Pada lukabakar yang luas (>80% TBSA), akan timbul kesulitan
biopsi kulit dari kulit pasien sendiri. Tapi kerugian dari metode ini adalah
DAFTAR PUSTAKA
A. Aziz Alimul Hidayat. 2014. Keterampilan Dasar Praktik Klinik. Cetakan II.
Jakarta : Salemba Mahardika.
Huddak & Gallo. 2012. Keperawatan Kritis Pendekatan Holistik. Jakarta: EGC.
Moenadjat Y. 2009. Luka bakar. Edisi 2. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2003.
Sjamsudiningrat, R & Jong. 2012. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi II. Jakarta: EGC