Teori Arrhenius
❑ Pengionan dalam air; Asam jika melepaskan ion H+
Teori Brønsted
❑ Berdasarkan pertukaran proton (H+)
❑ Asam jika berperan sebagai donor proton (H+)
❑ Basa jika berperan sebagai akseptor proton (H+)
Pasangan konjugasi
Pasangan konjugasi
H2O H2O H3O+ OH-
Untuk air murni pada suhu 25°C, konsentrasi ion dari H+ dan OH- adalah sama yaitu
[H+] = 1 x 10-7 M dan [OH-] = 1 x 10-7 M
❑ Sehingga apabila [H+] = [OH-] dalam dalam larutan maka larutan air tersebut dikatan
netral
❑ Dalam larutan asam, dimana terjadi kelebihan ion H+ sehingga [H+] > [OH-]
❑Dalam larutan basa, dimana terjadi kelebihan ion hidroksida (OH-) sehingga [H+] < [OH-]
Pengukuran pH
❖ pH dapat dihitung apabila diketahui konsentasi ion H+
❑ Asam lemah adalah apabila molekulya hanya terionisasi sedikit di dalam air. Pada saat
kesetimbangan larutan asam lemah mengandung campuran asam yang molekul tidak
terionisasi, ion H3O+, dan basa konjugasi. Contoh asam lemah adalah asam hidroflorida
(HF), asam asetat(CH3COOH), dan ion ammonium (NH4+)
Gambar 2. Seng (Zn) direaksikan dengan
asam kuat, HCl (A) dan asam lemah,
CH3COOH (B). Gelembung yang ditimbulkan
oleh HCl lebih banyak dibandingkan dengan
CH3COOH, ini disebabkan lebih besar
konsentrasi ion H+ di dalam larutan asam
kuat.
A B
Asam kuat Asam lemah
❑ Seperti halnya asam, basa kuat merupakan elektrolit kuat, dimana diasumsikan bahwa
basa kuat akan terionisasi dengan sempurna di dalam air.
❑Hidroksida yang berasal dari logam alkali dan alkali tanah adalah basa kuat.
❑ Semua hidroksida logam alkali dapat larut.
❑ Dari logam alkali tanah Be(OH)2 and Mg(OH)2 tidak dapat larut; Ca(OH)2 and Sr(OH)2
dapat sedikit larut; Ba(OH)2 dapat larut.
❑ Di bawah ini adalah contoh basa kuat
❖ Perlu diingat bahwa, semua hidroksida metal bukan basa Brønsted karena tidak dapat
menerima sebuah proton, tetapi, ion hidroksida (OH-) yang terbentuk ketika terionisasi
adalah basa Brønsted karena dapat menerima sebuah proton.
❖ Dengan demikian apabila kita menyebut NaOH atau basa hidroksida logam lainnya,
sebenarnya kita mengacu pada OH- dari hidroksida.
❖ Basa lemah sama halnya dengan asam lemah yaitu elektolit lemah karena hanya
mengion sedikit di dalam air. Contoh basa lemah adalah NH3
Substansi Amfoterik
• Amfoterik (amfiprotik) adalah substansi yang
dapat berperan sebagai asam atau basa
berdasarkan teori Brønsted
• Anion yang mengandung H+ (kecuali HSO4-)
memiliki kemampuan sebagai asam atau basa
• Dalam air, mereka dapat membentuk:
– Dalam basa kuat, berperan sebagai asam
– Dalam asam kuat, beperan sebagai basa
• Air adalah contoh amfoterik
• HCO3-(aq) + OH-(aq) ↔ H2O + CO32-(aq)
HCO3- berperan sebagai asam ketika bereaksi
dengan OH-
Teori Lewis
❑ Berdasarkan pemakaian elektron bebas
❑ Asam jika menerima pasangan elektron
❑ Basa jika memberi pasangan elektron