Anda di halaman 1dari 23

ASAM & BASA

Bagaimana kita mendefinisikan Asam dan Basa???


Teori Asam dan Basa

Teori Arrhenius
❑ Pengionan dalam air; Asam jika melepaskan ion H+

❑ Pengionan dalam air; Basa jika melepaskan ion OH-


Teori Asam dan Basa

Teori Brønsted
❑ Berdasarkan pertukaran proton (H+)
❑ Asam jika berperan sebagai donor proton (H+)
❑ Basa jika berperan sebagai akseptor proton (H+)

NaOH + HCl → NaCl + H2O


• HCl adalah asam karena mendonasikan proton kepada basa (NaOH)
• NaOH adalah basa karena menerima proton dari asam (HCl)

H2O + HCl → H3O+ + Cl–


• HCl adalah asam – donor proton kepada basa
• Air adalah basa – akseptor proton dari asam
Pasangan konjugasi
Pasangan konjugasi
Berikanlah pasangan dari asam dan basa konjugasi di
bawah ini menurut teori Brønsted

Basa Konjugasi Asam Konjugasi


HCl
NH3
HC2H3O2
CN-
HF
SIFAT ASAM-BASA AIR
❖ Air diketahui adalah pelarut yang unik
karena dapat berperan sebagai asam maupun
basa

❖ Air akan bersifat basa apabila bereaksi


dengan asam seperti HCl dan CH3COOH

❖ Air akan bersifat asam apabila bereaksi


dengan basa seperti NH3 dan NaOH

❖Air adalah elektrolit lemah sehingga


merupakan penhantar listrik yang buruk,
walaupun demikian tetap mengalami ionisasi
Untuk mendeskripsikan asam-basa dari Air dapat digunakan kerangka Brønsted
sebagai berikut ini:

Pasangan konjugasi

Pasangan konjugasi
H2O H2O H3O+ OH-

Kc = [H3O+] [OH-] Atau dapat ditulis Kc = [H+] [OH-]

Untuk mengindikasikan konstanta kesetimbangan (Kc) yang mengaju pada autonisasi


dari air, kita dapat mengganti Kc dan Kw (Konstanta produk ion).

Kw = [H3O+] [OH-] = [H+] [OH-]

Untuk air murni pada suhu 25°C, konsentrasi ion dari H+ dan OH- adalah sama yaitu
[H+] = 1 x 10-7 M dan [OH-] = 1 x 10-7 M

Kw = [1 x 10-7] [1 x 10-7] = 1 x 10-14


Kw = [H+] [OH-] = 1 x 10-14

❑ Sehingga apabila [H+] = [OH-] dalam dalam larutan maka larutan air tersebut dikatan
netral

❑ Dalam larutan asam, dimana terjadi kelebihan ion H+ sehingga [H+] > [OH-]

❑Dalam larutan basa, dimana terjadi kelebihan ion hidroksida (OH-) sehingga [H+] < [OH-]
Pengukuran pH
❖ pH dapat dihitung apabila diketahui konsentasi ion H+

pH = -log [H3O+] atau dapat ditulis pH = -log [H+]


❖ Begitu pula sebaliknya, apabila diketahui pH, maka konsentasi ion H+ dapat
dihitung
Kondisi asam: [H+] > 1,0 x 10-7, pH < 7,00
[H+] = 10-pH Kondisi basa: [H+] < 1,0 x 10-7, pH > 7,00
Kondisi netral: [H+] =1,0 x 10-7, pH = 7,00

pOH = -log [OH-] dan untuk [OH-] = 10-pOH


❖ Kembali kita mengingat tentang konstanta produk ion air pada 25°C

[H+] [OH-] = Kw = 1,0 x 10-14

❖ Meletakkan logaritma negatif pada kedua sisi, maka diperoleh:

-(log [[H+] + log [OH-]) = -log (1,0 x 10-14)


-log [[H+] - log [OH-] = 14,00

❖ Dari defenisi pH dan pOH diperoleh:


pH + pOH = 14,00

Gambar 1. pH meter digunakan untuk


mengukur pH
Kekuatan Asam dan Basa
❑ Asam kuat merupakan elektrolit kuat, dimana diasumsikan bahwa asam kuat akan
terionisasi dengan sempurna di dalam air. Kebanyakan asam kuat adalah asam anorganik
seperti asam Hidroklorida (HCl), asam nitrit (HNO3), asam perklorida (HClO4), dan asam
sulfurik (H2SO4)

❑ Asam lemah adalah apabila molekulya hanya terionisasi sedikit di dalam air. Pada saat
kesetimbangan larutan asam lemah mengandung campuran asam yang molekul tidak
terionisasi, ion H3O+, dan basa konjugasi. Contoh asam lemah adalah asam hidroflorida
(HF), asam asetat(CH3COOH), dan ion ammonium (NH4+)
Gambar 2. Seng (Zn) direaksikan dengan
asam kuat, HCl (A) dan asam lemah,
CH3COOH (B). Gelembung yang ditimbulkan
oleh HCl lebih banyak dibandingkan dengan
CH3COOH, ini disebabkan lebih besar
konsentrasi ion H+ di dalam larutan asam
kuat.

A B
Asam kuat Asam lemah
❑ Seperti halnya asam, basa kuat merupakan elektrolit kuat, dimana diasumsikan bahwa
basa kuat akan terionisasi dengan sempurna di dalam air.
❑Hidroksida yang berasal dari logam alkali dan alkali tanah adalah basa kuat.
❑ Semua hidroksida logam alkali dapat larut.
❑ Dari logam alkali tanah Be(OH)2 and Mg(OH)2 tidak dapat larut; Ca(OH)2 and Sr(OH)2
dapat sedikit larut; Ba(OH)2 dapat larut.
❑ Di bawah ini adalah contoh basa kuat

❖ Perlu diingat bahwa, semua hidroksida metal bukan basa Brønsted karena tidak dapat
menerima sebuah proton, tetapi, ion hidroksida (OH-) yang terbentuk ketika terionisasi
adalah basa Brønsted karena dapat menerima sebuah proton.

❖ Dengan demikian apabila kita menyebut NaOH atau basa hidroksida logam lainnya,
sebenarnya kita mengacu pada OH- dari hidroksida.
❖ Basa lemah sama halnya dengan asam lemah yaitu elektolit lemah karena hanya
mengion sedikit di dalam air. Contoh basa lemah adalah NH3
Substansi Amfoterik
• Amfoterik (amfiprotik) adalah substansi yang
dapat berperan sebagai asam atau basa
berdasarkan teori Brønsted
• Anion yang mengandung H+ (kecuali HSO4-)
memiliki kemampuan sebagai asam atau basa
• Dalam air, mereka dapat membentuk:
– Dalam basa kuat, berperan sebagai asam
– Dalam asam kuat, beperan sebagai basa
• Air adalah contoh amfoterik
• HCO3-(aq) + OH-(aq) ↔ H2O + CO32-(aq)
HCO3- berperan sebagai asam ketika bereaksi
dengan OH-

• HCO3-(aq) + H3O+(aq) ↔ H2CO3(aq) + H2O


HCO3- berperan sebagai basa ketika bereaksi dengan
H3O+
Teori Asam dan Basa

Teori Lewis
❑ Berdasarkan pemakaian elektron bebas
❑ Asam jika menerima pasangan elektron
❑ Basa jika memberi pasangan elektron

Anda mungkin juga menyukai