Anda di halaman 1dari 6

Nama : ANDHITA MUSTIKANINGTYAS

NIM : 23119003

HOMEWORK 4

MENGHITUNG IRADIASI MATAHARI PADA PERMUKAAN KOLEKTOR SURYA

Diketahui
Location : Jalan Pengasinan, Rawalumbu, Bekasi Jawa Barat
Latitude (𝜙) : -6,265
Longitude : 107,008
Time : 14.00 – 15.00 WIB (05 Sep 2020)
𝑛 : 248
𝛽 (collector slope) : 10° face to the north (𝛽 = - 10°)
𝜌𝑔 (ground reflector) : 0,2
Index kecerahan langit: clear sky, sehingga 𝑘 𝑇 ≈ 1 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑑𝑖𝑎𝑠𝑢𝑚𝑠𝑖𝑘𝑎𝑛 = 0,96
Material cover : single glass cover, sehingga extinction coefficient K=16 m-1
Material absorber : Parsons black paint

Asumsi
- Clear sky, 𝑘 𝑇 = 0,96
- Collector absorbtivity, Parsons black paint 𝛼𝑛 = 0,98
- Tebal glass cover adalah 23 mm

Analisis
Step 1. Mencari nilai beam incident angle atau sudut datang matahari langsung (𝜃).

Dengan menggunakan persamaan di atas, didapatkan nilai sudut 𝜃𝑧 pada pukul


14:00 – 15.00 WIB adalah 40,93° sedangkan 𝛾𝑠 = 107,58°. Adapun, nilai 𝛾 = 0°
karena tidak ada kemiringan horizontal, sehingga beam incident angle:
𝜃 = 𝑐𝑜𝑠 −1 (cos 40,93° × cos −10 ° + sin 40,93° × sin −10 cos 107,58°
𝜃 = 42,28°
Step 2. Mencari nilai sudut efektif untuk diffuse radiation dan sudut radiasi dari ground-
reflected
Berdasarkan grafik 5.4.1, didapatkan sudut radiasi diffuse sebesar 58,5° dan sudut
radiasi dari ground reflected sebesar 84° pada collector slope 10°.
𝛼
Step 3. Mencari nilai 𝜏 dan untuk masing-masing komponen radiasi (beam, diffuse,
𝛼𝑛
ground-reflected)
Dengan menggunakan nilai 𝐾𝐿 = 16 × 23 × 10−3 = 0,037, kita dapat mencari
nilai 𝜏 dari grafik pada Gambar 5.3.1 untuk masing-masing angle of incidence
𝛼
sesuai komponen radiasinya masing-masing. Adapun nilai 𝛼 dapat dilihat dari
𝑛
grafik pada Gambar 4.11.1.
𝛼
Setelah didapatkan nilai masing-masing dari 𝜏 dan , besaran (𝜏𝛼) dapat
𝛼𝑛
diestimasikan senilai 1,01 dari hasil perkaliannya sebagai berikut sesuai
persamaan 5.5.2

𝛼
Sehingga bisa kita dapatkan (𝜏𝛼 ) = 1.01 × 𝜏 × 𝛼 × 𝛼𝑛 dengan nilai 𝛼𝑛 adalah
𝑛
absorbtivitas dari bahan kolektor (Pearsons black paint).

Radiasi Angle of 𝝉 𝜶 𝜶
(𝝉𝜶) = 𝟏. 𝟎𝟏 × 𝝉 × × 𝜶𝒏
incidence 𝜶𝒏 𝜶𝒏
Beam 42,28° 0,88 0,97 0,8448
Diffuse 58,5° 0,82 0,94 0,7629
Ground 84° 0,78 0,48 0,3706
reflected
Step 4. Mencari nilai 𝐼 dari masing-masing komponen radiasi
Diketahui bahwa pada kondisi langit cerah (clear sky) 𝑘 𝑇 ≈ 1, di sini diasumsikan
bahwa 𝑘 𝑇 = 0,96. Perhitungan nilai I didasarkan pada persamaan-persamaan
sebagai berikut.
𝐼
𝑘𝑇 =
𝐼0

𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛,
Untuk menghitung komponen radiasi pada cahaya terdifusi, digunakan korelasi
Erbs et al pada persamaan 2.10.1

𝐼𝑑
Karena kondisi clear sky 𝑘 𝑇 > 0,8 maka digunakan = 0,165.
𝐼
Untuk perhitungan iradiasi langsung (beam) kita menggunakan persamaan berikut:
𝐼𝑏 = 𝐼 − 𝐼𝑑
𝑑𝑎𝑛

Komponen Radiasi Variabel Nilai


Terrestrial 𝐼0 3.658.389 J/m2
Iradiasi pada permukaan horizontal I 3.512.053 J/m2
Beam 𝐼𝑏 2.932.565 J/m2
Diffuse 𝐼𝑑 579.488 J/m2

Dan didapatkan nilai 𝑅𝑏 = 1,032


Step 5. Menghitung nilai S
Nilai S dapat dihitung dari persamaan 5.9.1 berikut

1 + cos (−10)
𝑆 = 2.932.565 × 1,032 × 0,8448 + 579.488 × 0,7629 × ( )
2
1 − cos (10)
+ 0,2 × 3.512.053 × 0,3706 × ( )
2
𝐽
𝑆 = 3.127.913 2 ≅ 3,13 𝑀𝐽/𝑚2
𝑚

Kesimpulan
Iradiasi matahari yang diterima oleh plat absorber pada kolektor surya pada lokasi lat -
6,265; long 107,008 pukul 14.00 – 15.00 WIB tanggal 05 September 2020 adalah sebesar
3,13 MJ/m2

Anda mungkin juga menyukai