Anda di halaman 1dari 6

KARBOHIDRAT

Karbohidrat merupakan makromolekul yang penting bagi tongkat kehidupan mahluk


hidup. Senyawa karbohidrat menyumbangkan 70 –80% sumber energi untuk aktivitas
manusia. Konsumsi rata-rata karbohidrat dalam makanan sekitar 65% dan energi yang
dihasilkan dari metabolisme selular karbohidrat tersebut akan digunakan untuk metabolisme
biomolekul lainnya seperti protein, lemak dan asam nukleat. Selain itu, lebih dari 90%
komponen penyusun tumbuhan kering adalah karbohidrat. Secara umum, karbohidrat
merupakan senyawa polihidroksialdehid atau polihidroksiketon dan derivatnya dalam bentuk
unit tunggal (terdiri dari jenis gula sederhana seperti glukosa, fruktosa, sukrosa serta laktosa)
yang sederhana maupun unit kompleks (terbuat dari rantai panjang dan gabungan beberapa
gula sederhana).

1. Pengertian Karbohidrat
Karbohidrat biasanya didefinisikan sebagai polihidroksi aldehida dan keton
atau zat yang dihidrolisis menghasilkan polihidroksi aldehida dan keton.
Karbohidrat biasa disebut juga karbon hidrat, hidrat arang, sacharon (sakarida)
atau gula. Karbohidrat berarti karbon yang terhidrat. Rumus umumnya adalah
Cx(H2O)y. Karbohidrat dibuat oleh tanaman melalui proses fotosintesis (Sentot
Budi Raharjo, 2007).
Karbohidrat adalah senyawa karbonil alami dengan beberapa gugus hidroksil.
Yang tergolong karbohidrat adalah gula (monosakarida) dan polimernya yaitu
oligosakarida dan polisakarida. Berdasarkan letak gugus karbonilnya, dapat
dibedakan 2 jenis monosakarida yaitu: aldosa yang gugus karbonilnya berada di
ujung rantai dan berfungsi sebagai aldehida dan ketosa yang gugus karbonilnya
berlokalisasi di dalam rantai (Jan Koolman dan Klaus-Heinrich Rohm, 1997).

2. Fungsi Karbohidrat
 Sebagai sumber energi utama. Sumber energi yang diperlukan ialah
glukosa serta tidak dapat atau bisa digantikan oleh sumber energi lainnya
dibeberapa organ didalam tubuh
 Berperan penting di dalam proses pencernaan makanan
 Membantu dalam penyerapan kalsium
 Merupakan pembentuk senyawa lain, diantaranya menjadi asam lemak
yang memiliki peran sebagai penyusun lemak serta asam amino yakni
sebagai penyusun protein
 Sebagai komponen penyusun gen di dalam inti sel yang amat penting
dalam pewarisan sifat. Gen tersebut terdiri dari asam deoksiribunukleat
(DNA) serta juga asam ribonukleat (RNA) yang merupakan karbohidrat
beratom C lima.
 Merupakan senyawa yang membantu didalam berlangsungnya proses
BAB. Selulosa ini adalah polisakarida yang sulit dicerna, tetapi
keberadaannya di dalam sisa pencernaan bisa atau dapat mencegah
konstipasi (sembelit).
 Membatasi asupan kalori. Bagaimana caranya? Menurut bukti ilmiah,
kandungan serat yang tinggi dari makanan yang mengandung karbohidrat
kompleks mampu memperpanjang rasa kenyang. Dibandingkan lemak,
karbohidrat juga mengandung lebih sedikit kalori. Dalam 1 gram lemak
terkandung 9 kalori, sedangkan dalam 1 gram karbohidrat hanya
terkandung 4 kalori.
 Penentu indeks glikemik. Indeks glikemik adalah patokan yang menilai
seberapa cepat karbohidrat atau gula dalam makanan diserap ke dalam
tubuh. Semakin tinggi indeks glikemik maka semakin cepat makanan
tersebut meningkatkan kadar gula darah. Sedangkan makanan dengan
indeks glikemik rendah lebih lambat dicerna tubuh dan tidak membuat
gula darah cepat naik.

3. Susunan dan Struktur Karbohidrat


Molekul karbohidrat terdiri atas atom-atom karbon, hidrogen, dan oksigen.
Jumlah atom hidrogen dan oksigen merupakan perbandingan 1:2 seperti pada
molekul air. Sebagai contoh molekul glukosa mempunyai rumus kimia C6H12O6,
sedangkan rumus sukrosa adalah C12H22O11. Pada glukosa tampak bahwa jumlah
atom hidrogen berbanding jumlah atom oksigen ialah 12:6 atau 2:1, sedangkan
pada sukrosa 22:11 atau 2:1.
Dengan demikian dahulu orang berkesimpulan adanya air dalam karbohidrat.
Karena hal inilah maka dipakai kata karbohidrat, yang berasal dari karbon yang
berarti mengandung unsur karbon dan hidrat yang berarti air. Walaupun dalam
kenyataannya senyawa karbohidrat tidak mengandung air, namun kata karbohidrat
tetap di pakai selain sakarida (Poedjiadi, 2009).
Pada senyawa yang termasuk karbohidrat terdapat gugus fungsi yaitu gugus –
OH, gugus aldehida, atau gugus keton. Struktur karbohidrat selain mempunyai
hubungan dengan sifat kimia yang ditentukan oleh gugus fungsi, ada pula
hubungannya dengan sifat fisika, dalam hal ini aktifitas optik (Poedjiadi, 2009).
Karbohidrat secara struktural dapat digambarkan dalam salah satu dari tiga
bentuk:
 Struktur rantai terbuka. Ini adalah bentuk karbohidrat rantai lurus
panjang.
 Struktur hemi-asetal. Di sini karbon pertama glukosa mengembun
dengan gugus -OH dari karbon ke-5 untuk membentuk struktur cincin.
 Struktur Haworth. Ini adalah keberadaan struktur cincin piranosa.

4. Sifat-sifat Karbohidrat
Sifat-sifat umum karbohidrat menurut (Poedjiadi, 2009) adalah sebagai
berikut:
 Daya mereduksi
Bila monosakarida seperti glukosan dan fruktosa ditambahkan ke
dalam larutan luff maupun benedict maka akan timbul endapan warna merah
bata. Sedangkan sakarosa tidak dapat menyebabkan perubahan warna.
Perbedaan ini disebabkan pada monosakarida terdapat gugus karbonil yang
reduktif, sedangkan pada sakarosa tidak. Gugus reduktif pada sakarosa
terdapat pada atom C nomor 1 pada glukosa sedangkan pada fruktosa pada
atom C nomor 2. Jika atom-atom tersebut saling mengikat maka daya
reduksinya akan hilang, seperti apa yang terjadi pada sakarosa.
Larutan yang dipergunakan untuk menguji daya mereduksi suatu
disakarida adalah larutan benedict. Unsur atau ion yang penting yang terdapat
pada larutan tersebut adalah Cu2+ yang berwarna biru. Gula reduksi akan
mengubah atau mereduksi ion Cu2+ menjadi Cu+ (Cu2O) yang mengendap
dan berwarna merah bata. Zat pereduksi itu sendiri akan berubah menjadi
asam.
 Pengaruh asam
Monosakarida stabil terhadap asam mineral encer dan panas. Asam
yang pekat akan menyebabkan dehidrasi menjadi furfural, yaitu suatu turunan
aldehid.
 Pengaruh alkali
Larutan basa encer pada suhu kamar akan mengubah sakarida.
Perubahan ini terjadi pada atom C anomerik dan atom C tetangganya tanpa
mempengaruhi atom-atom C lainnya. Jika D-glukosa dituangi larutan basa
encer maka sakarida itu akan berubah menjadi campuran: D-glukosa, D-
manosa, D-fruktosa. Perubahan menjadi senyawaan tersebut melalui bentuk-
bentuk enediolnya.
Bilamana basa yang digunakan berkadar tinggi maka akan terjadi
fragmentasi atau polimerisasi. Sehingga monosakarida akan mudah
mengalami dekomposisi dan menghasilkan pencoklatan non-enzimatis bila
dipanaskan dalam suasana basa. Tetapi pada disakarida dalam suasana sedikit
basa akan lebih stabil terhadap reaksi hidrolisis.
 Sifat Fisik Karbohidrat
 Stereoisomerisme - Senyawa yang mencukur rumus struktur yang
sama tetapi berbeda dalam konfigurasi spasialnya. Contoh: Glukosa
memiliki dua isomer terhadap atom karbon kedua dari belakang.
Mereka adalah D-glukosa dan L-glukosa.
 Aktivitas Optik - Ini adalah rotasi cahaya terpolarisasi bidang yang
membentuk (+) glukosa dan (-) glukosa.
 Isomer diastereo - Ini adalah perubahan konfigurasi yang berkaitan
dengan C2, C3, atau C4 dalam glukosa. Contoh: Mannose, galaktosa.
 Annomerisme - Ini adalah konfigurasi spasial sehubungan dengan
atom karbon pertama dalam aldosis dan atom karbon kedua dalam
ketosis.
 Sifat Kimia Karbohidrat
 Pembentukan Osazon: Osazon adalah turunan karbohidrat ketika gula
direaksikan dengan fenilhidrazin berlebih. misalnya. Tes Glukosazon
 Benediktus: Gula pereduksi ketika dipanaskan dengan adanya alkali
akan diubah menjadi spesies pereduksi kuat yang dikenal sebagai
enediol. Ketika larutan reagen Benedict dan gula pereduksi
dipanaskan bersama, larutan berubah warna menjadi oranye-merah /
merah bata.
 Oksidasi: Monosakarida adalah gula pereduksi jika gugus karbonilnya
teroksidasi menghasilkan asam karboksilat. Dalam tes Benedict, D-
glukosa dioksidasi menjadi asam D-glukonat sehingga glukosa
dianggap sebagai gula pereduksi.
 Reduksi menjadi alkohol: Gugus C = O dalam bentuk karbohidrat
rantai terbuka dapat direduksi menjadi alkohol dengan natrium
borohidrida, NaBH4, atau hidrogenasi katalitik (H2, Ni, EtOH /
H2O). Produk tersebut dikenal sebagai "alditols".
5. Makanan Sumber Karbohidrat
1) Beras Merah
Kandungan tinggi seratnya yang membuat nasi merah dianggap
sebagai sumber karbohidrat yang baik dan sehat. Nasi merah juga
mengandung magnesium, zat besi, vitamin B, vitamin B2, vitamin B3 dan
vitamin B6.
2) Kentang Rebus
Kandungan pati pada kentang rebus yang tinggi menyebabkan
makanan ini menimbulkan rasa kenyang dan juga menghasilkan kalori
yang cukup besar. Oleh karena itu tak heran jika sebagian orang dapat
menahan lapar hingga siang hanya dengan sarapan kentang.
3) Ubi Jalar
Ubi jalar adalah sumber karbohidrat yang sehat untuk penderita sakit
maag, diabetes, masalah berat badan dan radang sendi. Nutrisi yang
terkandung di dalamnya adalah serat, mangan, tembaga, potasium, zat
besi, vitamin A, vitamin C dan vitamin B6. Ubi jalar juga kaya akan beta-
karoten yang merupakan antoiksidan yang banyak ditemukan pada sayuran
berdaun hijau.
4) Sagu
Sagu menjadi makanan pokok bagi penduduk di daerah Maluku atau
Papua. Bentuknya seperti bubuk yang kemudian akan diolah.
5) Singkong
Singkong juga menjadi salah satu makanan pokok di Indonesia. Akar
tanaman ini dapat menjadi makanan yang mengenyangkan. Biasa disajikan
dengan dibuat menjadi tiwul, digoreng atau direbus.
6) Biji Gandum
Mengonsumsi gandum utuh membuat perut terasa kenyang lebih lama
dan bisa meningkatkan metabolisme, karena tubuh memerlukan banyak
tenaga untuk memrosesnya. Bijirin gandum bisa dikonsumsi dalam bentuk
barley, beras merah dan beras coklat.
7) Jagung
Jagung memiliki kandungan asam folat dan serat yang baik untuk
tubuh. Pada daerah-daerah tertentu, jagung dibuat menjadi nasi jagung.
8) Kacang-kacangan
Kacang-kacangan seperti kacang merah, kacang hijau, buncis, kacang
panjang, kedelai dan polong mengenyangkan perut dengan segera, tapi
bisa bertahan dalam waktu lama. Kacang dan polong kaya akan folic acid,
serat, vitamin, protein juga karbohidrat kompleks.
6. Jenis dan Sumber Karbohidrat
Ada dua jenis karbohidrat, yaitu sederhana dan kompleks. Karbohidrat
kompleks membutuhkan waktu lebih lama untuk diproses dalam tubuh, jika
dibandingkan karbohidrat sederhana. Sisi baiknya, karbohidrat kompleks akan
memberikan energi secara konsisten, tanpa membuat tubuh mendapat asupan
kalori berlebihan secara tiba-tiba. Karbohidrat kompleks juga berisiko lebih kecil
untuk menumpuk sebagai lemak di dalam tubuh.
Gula merupakan bentuk sederhana dari karbohidrat, sementara tepung dan
serat merupakan karbohidrat kompleks. Gula sederhana termasuk fruktosa, serta
sukrosa dan laktosa dalam buah, sayur, susu, dan produk olahan susu.
Ada beberapa jenis makanan yang mampu memberikan fungsi karbohidrat
yang optimal bagi tubuh. Jenis makanan tersebut antara lain biji-bijian utuh dan
roti yang mengandung bahan tersebut (whole grain), nasi merah atau nasi coklat,
pasta atau sereal dari gandum utuh, kacang-kacangan, sayuran, dan buah-buahan.
Asupan karbohidrat yang direkomendasikan sekitar 45-65 persen dari total kalori
harian, atau sekitar 900-1.300 kalori dari total 2.000 kalori per hari. Untuk
memperolehnya, diperlukan sumber karbohidrat sekitar 225-325 gram per hari.
Selain dari uraian di atas, adapun juga sumber karbohidrat pada tumbuhan dan
hewan. Pada tumbuhan, glukosa disintesis dari karbon dioksida (CO2) dan air
(H2O) melalui proses fotosintesis dan disimpan dalam bentuk pati atau selulosa.
Binatang mensintesis karbohidrat dari lipid gliserol dan asam amino, akan tetapi
derivat karbohidrat yang digunakan oleh binatang diambil dari tanaman. Glukosa
bisa diabsorpsi langsung dalam aliran darah dan gula bentuk lain akan diubah
menjadi glukosa dalam liver sehingga glukosa merupakan jenis karbohidrat yang
penting. Sebagai sumber utama energi pada mamalia, glukosa dapat disintesis
menjadiglikogen sebagai cadangan makanan, ribosa dan deoksiribosa pada asam
nukleat, galaktosa pada laktosa susu, glikolipid dan kombinasi dengan protein
(glikoprotein dan proteoglikan).

7. Akibat Kekurangan Karbohidrat


 Maramus
Bahaya kekurangan karbohidrat yang parah khusus tipe marasmus.
Anak penderita marasmus terlihat kurus kering, dan berat badannya bisa turun
80% lebih rendah dibandingkan berat badan rata-rata anak dengan tinggi
badan yang sama. Tingkat kejadian marasmus lebih tinggi pada anak umur di
bawah satu tahun.
Penyakit kekurangan karbohidrat marasmus ini adalah gangguan gizi
karena kekurangan karbohidrat. Gejala yang timbul diantaranya muka seperti
orangtua (berkerut), tidak terlihat lemak dan otot di bawah kulit (kelihatan
tulang di bawah kulit), rambut mudah patah dan kemerahan, gangguan kulit,
gangguan pencernaan (sering diare), pembesaran hati dan sebagainya. Anak
tampak rewel dan banyak menangis meskipun setelah makan karena masih
merasa lapar. Berikutadalahgejalapada marasmus adalah (Depkes RI, 2000):
1) Anak tampak sangat kurus karena hilangnya sebagian besar lemak dan
otot-ototnya, tinggal tulang terbungkus kulit
2) Wajah seperti orang tua
3) Iga gambang dan perut cekung
4) Otot paha mengendor (baggy pant)

8. Akibat Kelebihan Karbohidrat


 Diabetes mellitus
Penyakit diabetes mellitus merupakan gangguan metabolis yang
bersangkutan dengan karbohidrat glukosa. Mengonsumsi karbohidrat
berlebihan tidak baik untuk tubuh, Jika mengonsumsi karbohidrat secara
berlebihan akan meningkatkan kadar gula darah. Jika kelebihan karbohidrat
akan menyebabkan penyakit diabetes melitus. Berikut makanan yang bisa
menyebabkan naiknya gula darah adalah karbohidrat yang berasal dari padi-
padian, umbi-umbian, gula putih, gula merah.

 Obesitas
Penyakit kegemukan (obesitas) disebabkan oleh ketidakseimbangan
antara konsumsi kalori dan kebutuhan energi, dimana konsumsi terlalu
berlebihan dibandingkan dengan kebutuhan atau pemakaian energi. Kelebihan
energi di dalam tubuh disimpan dalam bentuk jaringan lemak. Pada keadaan
normal, jaringan lemak ditimbun di beberapa tempat tertentu, diantaranya di
dalam jaringan subkutan dan di dalam jaringan tirai usus (omentum).
Jaringan lemak subkutan di daerah dinding perut bagian depan mudah
terlihat menebal pada seseorang yang menderita obesitas. Seseorang baru
disebut menderita obesitas, bila berat badannya pada laki-laki melebihi 15 %
dan pada wanita melebihi 20 % dari berat badan ideal menurut umurnya.

REFERENSI

https://www.dosenpendidikan.co.id/karbohidrat-adalah/

https://diploma.chemistry.uii.ac.id/wp-content/uploads/2018/01/1.-KARBOHIDRAT-2.pdf

https://microbenotes.com/carbohydrates-structure-properties-classification-and-functions/

https://www.alodokter.com/jangan-dihindari-fungsi-karbohidrat-penting-untuk-tubuh

Anda mungkin juga menyukai