Anda di halaman 1dari 145

Nilai Waktu Uang

BAB 4
Analisis nilai waktu uang
Analisis nilai waktu memiiki banyak aplikasi, diantaranya:
1. perencanaan untuk pensiun
2. penilaian saham dan obligasi
3. membuat jadwal cicilan pinjaman
4. membuat keputusan perusahaan sehubungan dengan
investasi pada pabrik dan peralatan (mesin, dll) yang
baru.
Garis waktu
Langkah pertama dalam analisis nilai waktu uang adalah
membuat suatu GARIS WAKTU (time line) yang akan
membantu kita membayangkan apa yang sedang terjadi
dalam permasalahan

Periode 0 1 2 3

Kas PV = Rp 1.000.000 FV = ???


Garis waktu
Contoh: Arus Kas sebesar Rp 1.000.000 diinvestasikan pada
waktu ke-0, dengan tingkat bunga 5% per tahun (dg asumsi
konstan stp tahunnya), maka setelah 3 tahun diinvestasikan
nilai kas akan berbeda dgn nilai kas awal

Periode 0 1 2 3

Kas PV = Rp 1.000.000 FV = ???


Definisi beberapa istilah
1. PV = Present Value = Nilai sekarang atau jumlah awal
(nilai uang awal)
2. FVn = Future Value = Nilai masa depan atau jumlah
akhir dari uang awal setelah periode n
3. CFt = Cash Flow = Arus Kas. Arus kas dapat positif atau
negatif. t menunjukkan periode.
Jadi CF0 = PV = arus kas pada waktu ke-0
CF3 = arus kas pada akhir periode ke-3
Definisi beberapa istilah
1. I = i = tingkat bunga per tahun
2. INT = interest = bunga yang diterima sepanjang tahun
dalam nilai rupiah
INT = jumlah awal x i
3. N = n = jumlah periode
Future value
(Nilai masa depan)
Nilai masa depan (future value)
Nilai uang saat ini (Present Value = PV) akan menjadi nilai masa
depan atau nilai waktu yang akan datang (Future Value = FV)
Hal ini karena kas tersebut diinvestasikan, mendapatkan bunga
atau return, dan akhirnya mendapatkan lebih dari kas awal.
Proses nilai sekarang (PV) menjadi nilai masa depan (FV)
disebut Pemajemukan (Compounding)  untuk Bunga
Majemuk
Menghitung Nilai masa depan (future
value)
Menghitung nilai yang akan datang dapat dihitung
berdasarkan 2 (dua) model perhitungan bunga:
1. Bunga Majemuk (Compound Interest)
2. Bunga Sederhana (Simple Interest)
Model perhitungan bunga
BUNGA SEDERHANA BUNGA MAJEMUK
Perhitungan bunga selalu dari Perhitungan bunga didasarkan
nilai awal (jumlah awal/kas awal) pada uang terakhir yang kita miliki
(sudah mengandung bunga)
Bunga tidak diterima dari bunga
Bunga diterima atas bunga yang
sebelumnya telah diterima di
periode-periode sebelumnya
Disebut bunga berbunga  bunga
majemuk
Model perhitungan bunga
BUNGA SEDERHANA BUNGA MAJEMUK
FVn = PV (1 + in) FVn = PV (1 + i)n
FVn = PV + PVin model bunga majemuk lebih
umum/ banyak digunakan
Formulasi di atas digunakan
jika bunga diterima atau
dibayarkan satu kali dalam
satu tahun
Ilustrasi 1
Seorang Investor menginvestasikan sejumlah uangnya
sebesar Rp 250.000.000 di salah satu perusahaan jasa
transportasi, dengan tawaran bunga 11% per tahunnya,
berapakah uang investor tersebut 2 tahun yang akan
datang?

Bandingkan jika menggunakan model bunga sederhana


dengan jika menggunakan model bunga majemuk
Jawaban Ilustrasi 1
BUNGA SEDERHANA BUNGA MAJEMUK
FVn = PV ( 1 + in ) FVn = PV ( 1 + i )n
FV2 = 250.000.000 (1+ (0,11x2)) FV2 = 250.000.000 (1 + 0,11)2
FV2 = 305.000.000 FV2 = 308.025.000
Jadi uang investor tersebut 2 Jadi uang investor tersebut 2 tahun
tahun yang akan datang dengan yang akan datang dengan tingkat
tingkat bunga 11% per tahun bunga 11% per tahun akan sebesar
Rp 308.025.000
akan sebesar Rp 305.000.000
Analisis jawaban ilustrasi 1
Dalam contoh periode dua tahun tersebut, jika kita
menggunakan bunga sederhana, pada akhir tahun kedua
kita akan memperoleh Rp 305.000.000, yang terdiri dari
bunga (2 x 11% x Rp 250.000.000) = Rp 55.000.000 plus Rp
250.000.000 uang awal yang kita punyai.
Jika kita menggunakan bunga berganda/majemuk, kita akan
memperoleh Rp 308.025.000, kelebihan 3.025.000 tersebut
(dibandingkan dengan bunga sederhana) diperoleh dari
bunga atas bunga tahun pertama yang ditanamkan kembali
(Rp 27.500.000 x 11% = Rp 3.025.000).
Ilustrasi 2
Dalam contoh di atas, dengan model bunga majemuk,
terjadi proses pengandaan.
Proses penggandaan bisa dilakukan lebih dari sekali
dalam setahun.
Misalkan kita menginvestasikan pada awal tahun
sebesar Rp 250.000.000, dengan tawaran bunga 11%
per tahun. Dan digandakan setiap semester. Berapa nilai
uang kita pada akhir tahun pertama dan kedua?
Formula FVn = PV ( 1 + i )n bisa dituliskan sebagai berikut
untuk memasukan penggandaan yang lebih dari sekali
dalam setahun.
FVn = PV ( 1 + i/k )nxk
k = frekuensi penggandaan
Jika bunga digandakan setiap semesteran (2x penggandaan
dalam satu tahun):
FVn = PV ( 1 + i/2 )nx2
Jika bunga digandakan setiap kuartalan (3x penggandaan
dalam satu tahun):
FVn = PV ( 1 + i/3 )nx3
Jika bunga digandakan setiap triwulanan (4x penggandaan
dalam satu tahun):
FVn = PV ( 1 + i/4 )nx4
Jika bunga digandakan setiap bulanan (12x penggandaan
dalam satu tahun):
FVn = PV ( 1 + i/12 )nx12
Jika bunga digandakan setiap hari (365x penggandaan dalam
satu tahun, dengan asumsi 1 tahun = 365 hari):
FVn = PV ( 1 + i/365 )nx365
Ilustrasi 2
Misalkan kita menginvestasikan pada awal tahun
sebesar Rp 250.000.000, dengan tawaran bunga 11%
per tahun. Dan digandakan setiap semester. Berapa nilai
uang kita pada akhir tahun pertama dan kedua?
Ilustrasi 3
Seorang Investor menginvestasikan sejumlah uangnya
sebesar Rp 250.000.000 di salah satu perusahaan jasa
transportasi. Jika tingkat bunga yang berlaku pada saat
itu sebesar 11% per tahunnya, berapakah uang
investor tersebut 3 tahun yang akan datang, jika:
a. Pembayaran bunga diberikan setiap kuartalan?
b. Pembayaran bunga diberikan setiap semesteran?
Menghitung future value dengan
pendekatan tabel future value
Menghitung Future Value, selain menggunakan rumus/formulasi,
dapat pula dengan menggunakan Tabel Future Value.
Tabel tersebut memperlihatkan kolom dan baris. Baris menunjukan
periode, dari satu sampai seterusnya, kolom menunjukan besarnya
tingkat bunga
Sebagai contoh; kas awal sebesar Rp 1.000, dengan tingkat bunga
10%, maka mencari nilai yad setelah 5 periode atau lima tahun
dalam hal ini, kita perlu melihat ke baris lima, kemudian kesamping
kita perlu melihat kolom 10%. Pertemuan kolom 10% dan baris lima
adalah angka 1,6105. Nilai masa mendatang diperoleh dng
mengalikan 1.000 dengan 1,6105 = 1.610,51
TABEL FUTURE VALUE
Periode 1% 2% …… 10% 11% ……
1 1,0100 1,0200 1,1000 1,1200

2 1,0201 1,0404 1,2100 1,2544


3 1,3310 1,4049

4 1,4641 1,5735

5 1,6105 1,7623

…...dst
present value
(Nilai sekarang)
Present value (nilai sekarang)
Mencari nilai sekarang merupakan kebalikan dari mencari
nilai yang akan datang
Mencari FV disebut Pemajemukan, sedangkan mencari
PV disebut Pendiskontoan (Discounting)
Hanya perlu mengubah persamaan FVn = PV ( 1 + i )n
Menjadi:
𝐹𝑉𝑛
𝑃𝑉 =
(1 + 𝑖)𝑛
Ilustrasi 4
Perusahaan berencana membeli sebuah mesin baru 3 tahun yad
dimana harga mesin tersebut diperkirakan sebesar Rp
17.700.000. Berapakah uang yang harus ditabungkan di bank
saat ini supaya mendapatkan uang sebesar Rp 17.700.000
dengan tingkat bunga 9% per tahun, dan diasumsikan selama 3
tahun tersebut tingkat bunga konstan?
𝐹𝑉𝑛 𝐹𝑉3
𝑃𝑉 = = 𝑃𝑉 =
(1+𝑖)𝑛 (1+𝑖)3
17.700.000
𝑃𝑉 =
(1+0,09)3
= 13.667.647,6
Ilustrasi 5
Seseorang berencana membeli rumah 5 tahun yad dengan
nilai Rp 450.000.000. Saat ini ia akan menabung di sebuah
bank dengan tingkat bunga bank 8,7% per tahun. Berapakah
uang kas yang harus ia simpan sebagai tabungan saat ini
dimana bunga dibayarkan setiap bulannya?
Menghitung tingkat
bunga
Menghitung tingkat bunga
Mencari tingkat bunga dapat diturunkan dari formulasi sebelumnya
FV = PV (1 + i )n

𝑛
𝐹𝑉𝑛
1+𝑖 =
𝑃𝑉
1
𝐹𝑉𝑛 𝑛
1+𝑖 =
𝑃𝑉
1
𝐹𝑉𝑛 𝑛
𝑖= −1
𝑃𝑉
Ilustrasi 6
Pak Joko menginvestasikan uangnya di Perusahaan ABC
sebesar Rp 2.500.000,- 10 tahun yang lalu. Tiba-tiba ia
diberitahu pihak Perusahaan ABC bahwa uang Pak Joko
saat ini sebesar Rp 8.750.000. Berapakah tingkat bunga
yang disepakati dalam investasi tersebut?
Menghitung jumlah
tahun
Menghitung jumlah tahun (n)
Mencari jumlah tahun pun dapat diturunkan dari formulasi
sebelumnya
𝑛 𝐹𝑉𝑛
1+𝑖 =
𝑃𝑉
𝐹𝑉𝑛
𝑛 log(1 + 𝑖) = 𝑙𝑜𝑔
𝑃𝑉
log 𝐹𝑉𝑛−log 𝑃𝑉
𝑛=
log(1+𝑖)
Ilustrasi 7
Tn. A ikut menanamkan modal beberapa tahun yang lalu
di perusahaan milik temannya sebesar Rp 50.000.000 .
Dengan penawaran bunga sebesar 12% per tahun. Saat ini
ia memutuskan menarik seluruh uangnya dan ternyata ia
menerima Rp 88.117.084,-. Berapa lamakah ia
menanamkan modalnya di perusahaan tersebut?
Ilustrasi 8
Tn. A ikut menanamkan modal beberapa tahun yang lalu
di perusahaan milik temannya sebesar Rp 50.000.000 .
Dengan penawaran bunga sebesar 12% per tahun, dan
bunga dibayarkan setiap kuartalan.
Saat ini ia memutuskan menarik seluruh uangnya dan
ternyata ia menerima Rp 80.052.000,-. Berapa lamakah ia
menanamkan modalnya di perusahaan tersebut?
ANUITAS
Anuitas
Sejauh ini, kita hanya bertemu dengan pembayaran tunggal atau
“lump sum”.
Namun pada kenyataannya, banyak aset yang memberikan arus
kas masuk selama beberapa waktu, dan banyak kewajiban seperti
pinjaman kendaraan bermotor dan hipotek yang meminta
serangkaian pembayaran
Jika pembayaran memiliki jumlah yang sama dan dilakukan pada
interval waktu yang tetap, maka rangkaian itu disebut suatu
anuitas (annuity)
Anuitas (Annuity)
Adalah serangkaian penerimaan atau
pembayaran dengan jumlah yang sama yang
dilakukan pada interval waktu yang tetap selama
jangka waktu tertentu

Misalkan; Rp 1.000.000 yang dibayarkan pada


setiap akhir tahun selama 3 tahun ke depan
adalah anuitas 3 tahun.
Anuitas
Anuitas Biasa (Ordinary
Anuitas Jatuh Tempo
Annuity) atau Anuitas
Ditangguhkan (Deferred Anuity)
(Annuity Due)

Jika pembayaran Jika pembayaran


dilakukan pada akhir dilakukan pada awal
tahun tahun
Anuitas biasa / ordinary annnuty lebih umum di dalam
ilmu keuangan.
Jadi, ketika kita mendengar anuitas, maka kita asumsikan
pembayaran terjadi di akhir periode, kecuali dinyatakan
berbeda.
Nilai masa depan (FV)
dari anuitas biasa
Nilai masa depan (FV) dari anuitas biasa
Dapat dihitung dengan rumus sbb:
𝑁
𝐹𝑉𝐴𝑁 = 𝑡=1
PMT (1 + i)𝑛−𝑡
Dimana:
𝐹𝑉𝐴𝑁 = Future Value Annuity periode ke n
PMT = Payment / pembayaran setiap periode
i = tingkat suku bunga
N = periode waktu
Nilai masa depan (FV) dari anuitas biasa
𝑁
𝐹𝑉𝐴𝑁 = 𝑡=1
PMT (1 + i)𝑛−𝑡

𝑛−1 𝑛−2 0
𝐹𝑉𝐴𝑛 = 𝑃𝑀𝑇 1 + 𝑖 + 𝑃𝑀𝑇 1 + 𝑖 … . . + 𝑃𝑀𝑇 1 + 𝑖
Atau
1+𝑖 𝑛 −1
𝐹𝑉𝐴𝑁 = 𝑃𝑀𝑇
𝑖
Ilustrasi 9
Joko berencana menabung sebesar Rp 5.000.000 setiap
tahun untuk jangka waktu 5 tahun dengan tingkat
suku bunga 15% per tahun. Berapakah nilai tabungan
Joko pada akhir tahun ke 5
Jawaban ilustrasi 9
𝑁
𝐹𝑉𝐴𝑁 = 𝑡=1
PMT (1 + i)𝑛−𝑡

𝐹𝑉𝐴𝑛 = 𝑃𝑀𝑇 1 + 𝑖 𝑛−1 + 𝑃𝑀𝑇 1 + 𝑖 𝑛−2 … . . + 𝑃𝑀𝑇 1+𝑖 0

4 3 2
𝐹𝑉𝐴5 = 5.000.000 1 + 0,15 +5.000.000 1 + 0,15 + 5.000.000 1 + 0,15 +
1 0
5.000.000 1 + 0,15 + 5.000.000 1 + 0,15
= 33.711.906,25
1+𝑖 𝑛 −1
Atau dengan rumus 𝐹𝑉𝐴𝑁 = 𝑃𝑀𝑇
𝑖
1+0,15 5 −1
𝐹𝑉𝐴5 = 5.000.000
0,15
= 33.711.906,25
Ilustrasi 10
Elle Company mendepositokan uang sebesar Rp 2.000.000
pada setiap akhir enam bulan selama lima tahun untuk dapat
membeli mesin produksi menggantikan mesin lama yang
diestimasi akan habis manfaat ekonomisnya 5 tahun yad. Jika
suku bunga 5%, berapakah jumlah deposito tersebut pada
akhir tahun kelima ?
Nilai sekarang (pV)
dari anuitas biasa
Sebagai penabung setia Anda keluar sebagai pemenang hadiah undian,
dan dapat memilih salah satu hadiah berikut:
Menerima uang sejumlah Rp 50.000.000 sekali saja pada hari ini
Menerima Rp 1.000.000 setiap 3 bulan seumur hidup mulai 3 bulan
lagi
Mana yang akan dipilih
Nilai sekarang (pV) dari anuitas biasa
Dapat dihitung dengan rumus:

1
1−
(1+𝑖)𝑁
𝑃𝑉𝐴𝑁 = 𝑃𝑀𝑇
𝑖
Dimana:
𝑃𝑉𝐴𝑁 = Present Value Annuity periode ke n
PMT = Payment / pembayaran setiap periode
i = tingkat suku bunga
N = periode waktu
Ilustrasi 11
Hitunglah nilai sekarang dari uang Rp 1.000.000 yang diterima setiap
tahun selama 5 (lima) tahun mulai satu tahun lagi, jika tingkat bunga
yang sebesar 15% per tahun

1
1−
(1+𝑖)𝑁
𝑃𝑉𝐴𝑁 = 𝑃𝑀𝑇
𝑖
1
1−
(1+0,15)5
𝑃𝑉𝐴5 = 1.000.000
0,15
= 3.352.155,098
Menghitung
payment/pembayaran
(cicilan)
Ilustrasi 12
(Menghitung besar cicilan atau payment)
Perusahaan membeli mesin senilai Rp 10.000.000 dengan cara kredit
dan harus dilunasi dalam 24x cicilan bulanan dengan bunga 12% p.a.
Berapakah besarnya cicilan yang harus ia bayar setiap bulannya?

𝑃𝑉𝐴𝑛
𝑃𝑀𝑇 = 1
1−
(1+𝑖)𝑁
𝑖
10.000.000 10.000.000
𝑃𝑀𝑇 = 1 = = 470.734,7222
1−
𝑖
21,24338726
〖(1+ )〗^24
12
𝑖
12
Menghitung jumlah
periode (N)
Ilustrasi 13 (menghitung jumlah periode N)
Tn. A mengambil kredit rumah KPR sebesar Rp 210.000.000 dikenakan
bunga 18% p.a. Jika besarnya angsuran per bulan adalah Rp
3.783.889,18,- dalam berapa lama KPR tersebut akan lunas?
𝑷𝑽 𝒙 𝒊
𝒍𝒐𝒈 𝟏−
𝑷𝑴𝑻
𝒏=−
𝒍𝒐𝒈 𝟏+𝒊
𝒊 𝟎,𝟏𝟖
𝑷𝑽 𝒙 𝟏𝟐 𝟐𝟏𝟎.𝟎𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎 𝒙 𝟏𝟐
𝒍𝒐𝒈 𝟏− 𝒍𝒐𝒈 𝟏−
𝑷𝑴𝑻 𝟑.𝟕𝟖𝟑.𝟖𝟖𝟗,𝟏𝟖
𝒏=− 𝒊 =− 𝟎,𝟏𝟖 = 120 bulan
𝒍𝒐𝒈 𝟏+ 𝒍𝒐𝒈 𝟏+
𝟏𝟐 𝟏𝟐
= 10 tahun
Menghitung tingkat
bunga (i)
Menghitung Nilai tingkat bunga
Pencarian nilai i dilakukan dengan metode trial and error jika
menggunakan scientific calculator
Ilustrasi 14
Sebuah mesin pabrik seharga Rp 30.000.000 tunai dapat dibeli dengan 12 kali angsuran
bulanan masing-masing sebesar Rp 2.758.973,49. Berapakah tingkat bunga yg dikenakan?
1
1−
(1+𝑖)𝑁
𝑃𝑉𝐴𝑁 = 𝑃𝑀𝑇
𝑖
1
1−
(1+𝑖)12
30.000.000 = 2.758.973,49
𝑖
1
1−
30.000.000 (1+𝑖)12
=
2.758.973,49 𝑖
1
1−
(1+𝑖)12
10,8736 =
𝑖
Dengan metode trial and error , kita memperoleh i =1,55% per bulan atau 18,6%
p.a
Nilai masa depan (FV)
dari
anuitas jatuh tempo
Nilai masa depan (FV) dari anuitas jatuh
tempo
Dalam anuitas jatuh tempo, setiap pembayaran terjadi satu periode lebih
awal, maka pembayaran akan mendapatkan bunga untuk satu tahun
tambahan.
Oleh karena itu, nilai masa depan dari anuitas jatuh tempo akan lebih
besar daripada suatu anuitas biasa yang sama

𝑭𝑽𝑨𝒋𝒂𝒕𝒖𝒉 𝒕𝒆𝒎𝒑𝒐 = 𝑭𝑽𝑨𝒃𝒊𝒂𝒔𝒂 (𝟏 + 𝒊)


Ilustrasi 15
(Nilai masa depan dari anuitas jatuh tempo)
Asumsikan bahwa Anda merencanakan untuk menikah pada usia
25 tahun, dan saat ini usia Anda baru 20 tahun, untuk
mewujudkan rencana tersebut, Anda akan mendepositokan uang
Rp 500.000 pada setiap tanggal lahir anda, dan kebetulan saat ini
adalah hari ulang tahun anda tepat yang ke-20 tahun, jadi mulai
hari ini anda akan mendepositokan sejumlah uang tersebut
kemudian anda saat ini ingin mengetahui berapa uang yang akan
terkumpul sampai anda berusia 25 tahun, 10% dimajemukkan
secara tahunan.
BAB 5

Pasar dan Institusi Keuangan


PROSES ALOKASI MODAL
Aliran kas dari pihak yang kelebihan modal/uang/dana ke pihak
yang memerlukan modal/uang/dana
Orang/organisasi yang membutuhkan modal melakukan
pinjaman kepada orang/organisasi yang memiliki kelebihan
modal/dana (penabung)
Perpindahan dana dapat terjadi dalam 3 (tiga) cara yang berbeda
1. Perpindahan Langsung
2. Perpindahan Tidak Langsung Melalui Bankir Investasi
3. Perpindahan Tidak Langsung Melalui Perantara Keuangan
Diagram Proses Pembentukan Modal
Efek (Saham dan Obligasi)
BISNIS Rupiah Penabung

Efek Efek
Bankir
BISNIS Penabung
Investasi
Rupiah Rupiah

Efek Bisnis Efek Perantara


Perantara
BISNIS Penabung
Keuangan
Rupiah Rupiah
Pasar-Pasar Keuangan
PASAR-PASAR KEUANGAN
1. Pasar Aset Fisik Vs Pasar Keuangan
Pasar aset fisik disebut juga pasar aset berwujud, yaitu pasar untuk
produk-produk fisik seperti beras, kendaraan, real estate, mesin-
mesin, komputer, makanan, dll.
Pasar Aset Keuangan berhubungan dengan saham, obligasi, wesel,
hipotek, efek derivatif lainnya.
PASAR-PASAR KEUANGAN
2. Pasar Tunai Vs Pasar Berjangka
Pasar Tunai merupakan pasar dimana aset diperjualbelikan untuk
pengiriman “on the spot” atau “saat itu” (sebetulnya dalam waktu
beberapa hari)
Pasar Berjangka adalah pasar dimana para partisipannya
melakukan persetujuan di hari ini untuk membeli atau menjual aset
pada satu tanggal di masa depan.
Misal: Petani yang melakukan kontrak FUTURE di mana ia hari ini setuju untuk
menjual 5.000 gantang kacang kedelai dalam enam bulan kemudian dengan
harga $5 per gantang. (Tidak Sama dengan IJON)
PASAR-PASAR KEUANGAN
3. Pasar Uang Vs Pasar Modal
Pasar Uang (Money Market) merupakan pasar untuk efek utang
jangka pendek yang sangat likuid.
Pasar yang memperdagangkan asset keuangan dalam jangka pendek (< 1
tahun) Contoh call money, interbank loan dan valas
Pasar Modal (Capital Market) adalah pasar untuk utang jangka
menengah dan jangka panjang serta saham perseroan.
Pasar yang memperdagangkan asset keuangan dalam jangka panjang (> 1
tahun), contoh saham, obligasi, dan produk derivatif.
PASAR-PASAR KEUANGAN
4. Pasar Primer Vs Pasar Sekunder
Pasar Primer adalah pasar dimana perseroan menghimpun modal
baru, atau pasar dimana efek diperdagangkan untuk pertama
kalinya sebelum dicacat di Bursa Efek
Pasar Sekunder adalah pasar dimana efek yang telah ada dan
beredar diperdagangkan di antara investor.
PASAR-PASAR KEUANGAN
5. Pasar Privat Vs Pasar Publik
Pasar Privat adalah pasar dimana transaksinya dinegosiasikan
secara langsung antara kedua belah pihak
Misal; Pnjaman Bank dan penempatan utang pribadi pada perusahaan
asuransi
Pasar Publik, dimana kontrak yang distandarisasi diperdagangkan melalui
pertukaran yang terorganisasi
Misal: Saham biasa dan Obligasi Perseroan, memungkinkan dimiliki banyak
individu (berpindah-pindah tangan)
INSTITUSI KEUANGAN
Institusi Keuangan
1. Institusi Perbankan
◦ Membantu perusahaan merancang efek dengan fitur yang diminati investor
◦ Membeli efek tersebut dari perusahaan
◦ Menjualnya kembali kepada penabung
Institusi Keuangan
2. Perbankan Komersial
◦ Merupakan perbankan tradisional, karena mereka melayani beragam penabung dan peminjam

3. Perusahaan Jasa Keuangan


◦ Merupakan konglomerasi besar yang menggabungkan beberapa institusi keuangan dalam satu
perusahaan. Misal; CityGroup, American Express, Prudential.

4. Asosiasi Simpan Pinjam


◦ Biasanya melayani penabung individu dan serta peminjam hipotek residensial dan komersial,
mengambil dana dari banyak penabung kecil kemudian meminjamkan uang tersebut kepada pembeli
rumah dan peminjam lainnya.
Institusi Keuangan
5. Bank Simpanan Bersama
◦ Mirip dengan simpan pinjam, menerima tabungan dari perorangan dan memberikan pinjaman jangka
panjang kepada pembeli rumah dan konsumen.

6. Serikat Kredit
◦ Asosiasi koperasi yang para anggotanya memiliki kesamaan ikatan, seperti karyawan suaru
perusahaan. Pinjaman hanya diberikan kepada anggota, seperti untuk pembelian sepeda motor,
renovasi rumah, dll.

7. Dana Pensiun
◦ Program purnakarya yang didanai perusahaan atau badan pemerintah bagi karyawannya dan dikelola
terutama oleh departemen perwalian (trust) dari bank komersial atau perusahaan asuransi.
Institusi Keuangan
8. Perusahaan Asuransi Jiwa
◦ Menerima simpanan dalam bentuk premi tahunan, dan diinvestasikan pada saham, obligasi, real
estate, dan hipotek, lalu dibayarkan kembali kepada nasabah melalui ahli waris pihak yang
diasuransikan.

9. Reksa Dana
◦ Menerima uang dari penabung, dan digunakan untuk membeli saham, obligasi jangka panjang, atau
instrumen utang jangka pendek yang diterbitkan kalangan usaha atau unit pemerintah.
Bursa Saham
Seperti yang telah dijelaskan, bahwa pasar sekunder adalah pasar dimana efek diterbitkan
sebelumnya dan masih beredar diperdagangkan.
Pasar sekunder yang paling aktif dan menjadi perhatian manajer keuangan adalah Bursa Saham.
Dua Bursa Saham terbesar saat ini adalah New York Stock Exchange dan Nasdaq (Amerika
Serikat)
Jenis- Jenis
Pasar Modal
Jenis Pasar Modal
PASAR PERDANA (PRIMARY MARKET)
Adalah pasar, dimana efek diperdagangkan untuk pertama kalinya sebelum
dicacat di Bursa Efek. Di sini saham dan efek lainnya ditawarkan kepada
investor oleh pihak Penjamin Emisi (Underwriter) melalui Perantara Pedagang
Efek (Broker, Dealer) yang bertindak sebagai Agen Penjual saham. Proses ini
biasa disebut Penawaran Umum Perdana (IPO)
PASAR SEKUNDER (SECONDARY MARKET)
Pasar yang merupakan kelanjutan dari Pasar Perdana, dimana efek yang telah
dicatat di Bursa diperjual-belikan. Pasar ini memberikan kesempatan kepada
para investor untuk membeli atau menjual efek dan di pasar ini pula efek
diperdagangkan dari satu investor ke investor lainnya melalui perantara
(pialang), dan harga dibentuk oleh investor melalui perantara efek

74
PERBEDAAN PASAR PERDANA & PASAR SEKUNDER

PASAR PERDANA PASAR SEKUNDER


HARGA SAHAM TETAP HARGA SAHAM BERFLUKTUASI
SESUAI KEKUATAN SUPPLY DAN
DEMAND
TIDAK DIKENAKAN KOMISI DIBEBANKAN KOMISI

HANYA UNTUK PEMBELIAN BERLAKU UNTUK PEMBELIAN DAN


SAHAM PENJUALAN SAHAM

PEMESANAN DILAKUKAN PEMESANAN DILAKUKAN


MELALUI AGEN PENJUAL MELALUI ANGGOTA BURSA
JANGKA WAKTU TERBATAS JANGKA WAKTU TIDAK TERBATAS

75
Jenis Pasar Modal
Pasar ketiga
◦ sarana jual beli efek antara market maker serta investor dan harga dibentuk oleh
market maker (anggota bursa)
◦ Investor dapat memilih market maker yang memberi harga terbaik.
◦ Para market maker akan bersaing dalam menentukan harga saham, karena satu
jenis saham dipasarkan oleh lebih dari satu market maker.

Pasar keempat
◦ sarana jual beli efek antar investor (investor jual dan investor beli) tanpa
perantara.
◦ Transaksi dilakukan secara tatap muka antar investor beli dan investor jual.
Mekanisme Perdagangan
Mekanisme Perdagangan Pasar Perdana
Penjamin Emisi
EMITEN Investor Beli
(underwriter)

Agen Penjual Investor Beli


Pasar Perdana
1. Emiten menjual saham ke masyarakat luas melalui underwriter
2. Harga disepakati antara emiten dengan underwriter
3. Pembeli (investor beli) tidak dipungut biaya transaksi
4. Investor membeli melalui underwriter atau agen penjual yang ditunjuk
5. Penawaran melibatkan akuntan publik, notaris, konsultan hukum, dan
perusahaan penilai.
Syarat untuk melakukan jual dan beli
di Pasar Sekunder
Investor tidak dapat melakukan transaksi di Bursa Efek secara langsung, melainkan melalui
perantara pedagang Efek atau yang lebih umum dikenal sebagai broker atau pialang.
Sebelum dapat memanfaatkan jasa pialang, maka terlebih dahulu investor harus terdaftar
sebagai nasabah pada salah satu perusahaan pialang atau Perusahaan Efek. Perusahaan Efek
tersebut merupakan anggota dari Bursa Efek.
Sebagai gambaran, di BEJ terdaftar atau tercatat lebih dari 100 Perusahaan Efek yang menjadi
Anggota Bursa. Anggota Bursa adalah Perusahaan Efek yang memiliki fungsi sebagai perantara
pedagang efek atau Perusahaan Efek yang memiliki ijin untuk beroperasi sebagai pialang atau
broker.
Pasar Sekunder
Harga terbentuk oleh investor melalui perantara efek (Anggota Bursa=AB) yang berdagang di
bursa efek.
Transaksi dibebani biaya jual dan beli
Anggota Bursa memasukkan tawaran jual/beli investor ke dalam komputer perdagangan yang
disediakan pihak bursa
Anggota Bursa Beli menyelesaikan pembayaran dana kepada Sentral Kliring, kemudian menerima
sahamnya dengan cara pemindahbukuan oleh Sentral Kustodian dengan menunjukkan bukti
pembayaran dari Sentral Kliring
Anggota Bursa Jual menyelesaikan penyerahan saham kepada Sentral Kustodian kemudian
menerima dana dengan cara pemindahbukuan oleh Sentral Kliring dengan menunjukkan bukti
penyerahan efek dari Sentral Kustodian
Pasar Ketiga (Over The Counter Market)
Harga dibentuk oleh market maker
Investor membeli dan menjual dari dan ke market maker
Investor dapat memilih market maker yang memberi harga terbaik
Perdagangan dilakukan di kota-kota besar dalam satu jaringan nasional
Market maker berdagang dari kantor masing-masing melalui jaringan komputer
Mesin utama ada di OTC Market Pusat yang terhubung dengan mesin di kantor market maker di
kota-kota lain
Mesin OTC terintegrasi dengan mesin di Sentral Kliring dan Sentral Kustodian.
Market maker menyelesaikan pembayaran dengan Sentral Kliring dan menyelesaikan
penyimpanan efek dengan Sentral Kustodian.
Pasar Keempat
Investor Beli dan investor jual bertransaksi langsung melalui ECN (Electronic Communication
Network)
Harga terbentuk dalam tawar menawar langsung antar investor beli dan investor jual
Investor menjadi anggota ECN, Sentral Kliring, Sentral Kustodian
ECN, Sentral Kliring, dan Sentral Kustodian terjalin dalam satu sistem jaringan perdagangan
Bursa Efek Indonesia
BEI / IDX
Bursa Efek Indonesia (disingkat BEI, atau Indonesia Stock
Exchange (IDX)) merupakan bursa hasil penggabungan dari Bursa
Efek (BEJ) dengan Bursa Efek Surabaya (BES).
Demi efektivitas operasional dan transaksi, Pemerintah
memutuskan untuk menggabung Bursa Efek Jakarta sebagai pasar
saham dengan Bursa Efek Surabaya sebagai pasar obligasi dan
derivatif. Bursa hasil penggabungan ini mulai beroperasi pada 1
Desember 2007.
BEI / IDX
BEI menggunakan sistem perdagangan bernama Jakarta Automated
Trading System (JATS) sejak 22 Mei 1995, menggantikan sistem manual
yang digunakan sebelumnya. Sejak 2 Maret 2009 sistem JATS ini sendiri
telah digantikan dengan sistem baru bernama JATS-NextG yang disediakan
OMX.
BEI berpusat di Gedung Bursa Efek Indonesia, Kawasan Niaga Sudirman,
Jalan Jenderal Sudirman 52-53, Senayan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
www.idx.co.id
Proses Pelaksanaan Perdagangan di Bursa
Mekanisme perdagangan Saham Di Bursa Efek
Proses Pelaksanaan Perdagangan secara Remote
PROSES PERDAGANGAN SAHAM

INVESTOR
BURSA EFEK JAKARTA INVESTOR
JUAL
BELI

WPPE WPPE
(PIALANG) (PIALANG) SERTIFIKAT
SAHAM
RP

SISTIM
TAWAR MENAWAR PIALANG
PIALANG & NEGOSIASI JUAL
BELI

SERTIFIKAT
RP SAHAM

PROSES PERDAGANGAN
95
PROSES PERDAGANGAN SAHAM

KPEI/KSEI
PENYELESAIAN SERTIFIKAT
RP TRANSAKSI SAHAM

SERTIFIKAT
SAHAM
RP
INVESTOR PIALANG PIALANG INVESTOR
BELI BELI JUAL JUAL

EMITEN/
BAE
PROSES PENYELESAIAN TRANSAKSI
96
OBLIGASI dan
VALUASINYA
Pengertian Obligasi
Obligasi merupakan pernyataan utang kepada pemegang obligasi
dan emiten/penerbit obligasi berjanji untuk membayar kembali modal
dan bunga kupon di masa depan pada saat tanggal jatuh tempo
pembayaran  Surat Bukti Utang
Ketentuan lain dapat juga dicantumkan dalam obligasi seperti
pemegang obligasi, pembatasan tindakan hukum yang diambil oleh
penerbit.
Obligasi pada umumnya diterbitkan untuk jangka waktu tertentu, 10
tahun bahkan lebih
Pengertian Obligasi
Obligasi (Bond) merupakan suatu kontrak jangka panjang
dimana pihak peminjam setuju untuk melakukan
pembayaran bunga dan pokok pinjaman pada tanggal
tertentu kepada pemegang obligasi tersebut.

Pemegang obligasi sebagai pemberi pinjaman


Jenis-Jenis Obligasi
Jenis Obligasi
Beberapa jenis obligasi yang dikenal dalam perdagangan di bursa efek:
1. Government Bonds adalah obligasi yang diterbitkan oleh
pemerintah pusat
2. Corporate Bonds adalah obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan
3. Convertible Bonds adalah obligasi yang dapat ditukarkan dengan
saham perusahaan penerbit obligasi
4. Municipal Bonds adalah obligasi yang diterbitkan oleh Kotapraja
atau Kotamadya
5. Serie Bonds adalah obligasi yang diterbitkan melalui beberapa
tahapan
6. Serial Bonds adalah obligasi yang pelunasannya dilakukan secara
diangsur
7. Term Bonds adalah obligasi yang diterbitkan dan dilunasi sekaligus
Jenis Obligasi ...... (lanjutan)
8. Balloon Bonds adalah obligasi yang pelunasannya dari sedikit dan semakin
lama semakin besar
9. Euro Bonds adalah obligasi dalam mata uang US$ dan beredar di luar
Amerika Serikat
10. Puttable Bonds adalah obligasi yang dapat diminta dengan segera oleh
pemegang obligasi sebelum jatuh tempo tapi sesudah protection period
11. Callable Bonds adalah obligasi yang dapat dilunasi oleh emiten sebelum
jatuh tempo tapi sesudah protection period
12. Secured Bonds adalah obligasi yang dijamin oleh aktiva
13. Unsecured Bonds (debentures) adalah obligasi tanpa jaminan aktiva atau
tanpa guarantor
Jenis Obligasi ...... (lanjutan)
14. Bearer Bonds adalah obligasi atas pembawa yang dapat
diperjualbelikan antar investor tanpa perantara
15. Registered Bonds adalah obligasi atas nama yang harus
diperjualbelikan melalui bursa efek
16. Zero Coupun Bonds adalah obligasi tanpa kupon. Dijual dengan harga
diskon (at discount) dan dilunasi pada harga nominal.
17. Coupun Bonds, Obligasi yang membayar kupon, dimana
pembayarannya dapat dilakukan secara triwulanan atau tengah
tahunan.
Contoh
kupon obligasi
Siapa yang Menerbitkan Obligasi?
Obligasi dapat dikelompokkan menjadi 4 jenis utama
berdasarkan penerbitnya:
1. Obligasi Pemerintah (treasury bonds)
2. Obligasi Perusahaan (corporate bonds)
3. Obligasi Pemerintah Daerah (municipal bonds)
4. Obligasi Luar Negeri (foreign bonds)

Setiap obligasi berbeda dalam hal tingkat pengembalian yang


diharapkan dan resikonya
Karakteristik Utama Obligasi
Meskipun semua obligasi memiliki karakteristik umum yang
sama, setiap obligasi juga memiliki beberapa fitur yang
berbeda –beda.
◦ Nilai Pari
◦ Nilai Intrinsik
◦ Tingkat Bunga Kupon
◦ Tanggal Jatuh Tempo
◦ Ketentuan Penebusan
◦ Dana Pelunasan
Nilai Pari (Par Value)
Nilai pari artinya “nilai yang ditetapkan" atau “nilai yang
tampak“

Nilai pari obligasi adalah nilai yang tercantum pada obligasi


tersebut.

Nilai Pari Obligasi adalah nilai nominal obligasi yang


merupakan besarnya pinjaman penerbit obligasi yang harus
dilunasi pada saat jatuh tempo.
Nilai Intrinsik Obligasi
Nilai Intrinsik merupakan nilai teoritis dari suatu obligasi.
Diperoleh dari hasil estimasi nilai saat ini (PV) dari semua aliran kas
obligasi dimasa yang akan datang.
Tingkat Bunga Kupon
Kupon ( C ) adalah nilai pembayaran bunga yang dinyatakan atas
obligasi.

Tarif Kupon (coupon rate = r ) adalah nilai kupon tahunan dibagi


dengan nilai nominal obligasi.

Tarif kupon ini setara dengan tingkat suku bunga untuk pinjaman di bank.

Contoh; Obligasi PT. ABC memiliki nilai pari Rp 10.000.000,- dan obligasi tersebut
memberikan bunga sebesar Rp 1.000.000,- setiap tahunnya. Maka tingkat bunga
1.000.000
kupon obligasi sebesar: = 0,1 = 10%
10.000.000
Tanggal Jatuh Tempo
Tanggal Jatuh Tempo (maturity date) adalah tanggal tertentu yang digunakan untuk
pembayaran pokok (nilai nominal) obligasi.
Tanggal tertentu dimana obligasi tersebut harus dilunasi sebesar nilai pari-nya.
Misalkan; Obligasi PT. ABC yang diterbitkan tanggal 3 Januari 2005, akan jatuh tempo pada
tanggal 2 Januari 2020. Jadi memiliki masa jatuh tempo 15 tahun sejak diterbitkan.
Ketentuan Penebusan
Sebagian besar obligasi perusahaan dan pemerintah daerah (bukan pemerintah),
memiliki suatu ketentuan penebusan (call provision) yang memberikan hak
kepada emiten (penerbit obligasi) untuk membeli kembali obligasi sebagai
penebusan.
Ketentuan penebusan biasanya menyatakan bahwa emiten harus membayar
jumlah yang lebih besar dari nilai pari kepada pemegang obligasi jika obligasi
tersebut ditebus.
Jumlah tambahan tersebut (premi penebusan = call premium) seringkali
ditentukan besarnya sama dengan bunga selama satu tahun.
Ketentuan Penebusan
Misalkan; premi penebusan suatu obligasi 10 tahun dengan kupon tahunan 10%
dan nilai pari $ 1.000 adalah $ 100.
Artinya, emiten (penerbit obligasi) harus membayar $ 1.100 kepada pemegang
obligasi (investor) jika emiten ingin menebus kembali obligasinya.
Umumnya, ketentuan dalam kontrak obligasi ditentukan sedemikian rupa
sehingga premi penebusan lama kelamaan akan menurun seiring dengan makin
dekatnya waktu jatuh tempo obligasi.
Dana Pelunasan
Beberapa obligasi menyertakan ketentuan dana pelunasan (sinking fund
provision) yang memfasilitasi pelunasan emisi obligasi secara teratur.
Perusahaan/emiten/penerbit obligasi diminta untuk menyimpan sejumlah uang kepada
pengawas keuangan (trustee) selanjutnya diinvestasikan, dan jumlah yang terakumulasi
digunakan untuk melunasi obligasi saat jatuh tempo.
Dana Pelunasan Obligasi adalah dana yang dicadangkan dan disimpan pada bank lain dalam
rangka pelunasan obligasi.
Valuasi Obligasi
Menghitung nilai sekarang (Present Value) dari Arus kas untuk obligasi
standar dengan kupon, dimana arus kas terdiri atas pembayaran bunga
sepanjang usia/masa jatuh tempo ditambah jumlah pinjaman (biasanya
nilai pari) ketika obligasi tersebut jatuh tempo.

Contoh; Obligasi PT. ABC bernilai pari $ 1.000 dengan masa jatuh tempo
15 tahun, dan tingkat bunga kupon sebesar 10%, maka Nilai Obligasi
adalah sebesar bunga obligasi selama 15 tahun ditambah nilai pari
obligasi yang dinyatakan dalam Nilai Present Value.
Valuasi Obligasi
Secara kasar kita dapat mengatakan bahwa nilai obligasi (valuasi obligasi) adalah nilai pasar atau
nilai jual obligasi.
Obligasi yang bernilai pari $ 1.000 belum tentu dijual seharga nilai pari-nya. Bisa lebih tinggi atau
lebih rendah dari nilai pari / nilai nominal
Valuasi Obligasi
0 1 2 3 4 15
VB 100 100 100 100 100
1.000
1.100

 Setiap tahun, penerbit obligasi mengeluarkan kas untuk pembayaran bunga


kupon abligasi dengan nilai sama, yaitu $100
 Di saat jatuh tempo (setelah 15 tahun) maka penerbit obligasi membayar
pelunasan sebesar nilai pari, yaitu $ 1.000 dan ditambah bunga obligasi tahunan
tahun ke 15 sebesar $ 100, jadi pada saat jatuh tempo dikeluarkan kas sebesar $
1.100.
 Semuanya dinyatakan dalam nilai saat ini (present value)
Valuasi Obligasi
𝑁
𝐼𝑁𝑇 𝑀
VB = 𝑡 +
(1 + 𝑟𝑑 ) (1 + 𝑟𝑑 )𝑁
𝑡=1

rd = tingkat bunga pasar obligasi, merupakan tingkat diskon yang digunakan untuk menghitung
nilai sekarang dari arus kas obligasi
N = jumlah tahun sebelum obligasi jatuh tempo
INT = Interest = Bunga yang dibayarkan setiap tahunnya dalam nilai moneter (rupiah)  Tingkat
kupon x Nilai Pari
M = Nilai Pari, atau nilai jatuh tempo obligasi  Jumlah yang harus dibayar/dilunasi saat jatuh
tempo
Valuasi Obligasi

𝑁
𝐼𝑁𝑇 𝑀
VB = 𝑡 +
(1 + 𝑟𝑑 ) (1 + 𝑟𝑑 )𝑁
𝑡=1

𝐼𝑁𝑇 𝐼𝑁𝑇 𝐼𝑁𝑇 𝐼𝑁𝑇 𝑀


VB = + + + ⋯+⋯+ +
(1+𝑟𝑑 )1 (1+𝑟𝑑 )2 (1+𝑟𝑑 )3 (1+𝑟𝑑 )𝑁 (1+𝑟𝑑 )𝑁
Ilustrasi Valuasi Obligasi 1
Obligasi PT. Bambitoo bernilai pari $ 1.000 dengan masa jatuh
tempo 15 tahun, dan tingkat bunga kupon sebesar 10%

Hitunglah Nilai Obligasi tersebut


Solusi 1
𝑁
𝐼𝑁𝑇 𝑀
VB = 𝑡 +
𝑡=1 (1+𝑟𝑑 ) (1+𝑟𝑑 )𝑁

15
$ 100 $ 1.000
VB = 𝑡 +
𝑡=1 (1+ 0,1) (1+ 0,1)15

$ 100 $ 100 $ 100 $ 100 $ 1.000


VB = + + + ⋯+ ⋯+ +
(1+0,1)1 (1+0,1)2 (1+0,1)3 (1+0,1)15 (1+ 0,1)15

VB = 1000
Valuasi Obligasi
Secara Manual (jika menggunakan kalkulator biasa) maka
perhitungan tersebut dapat memakan waktu, sehingga tidak
efisien, apalagi jika obligasi tersebut memiliki masa jatuh tempo
bertahun-tahun.

Untuk lebih mudahnya, Kita dapat menggunakan Kalkulator


Finansial
Contoh Kalkulator Finansial
Contoh Valuasi Obligasi dengan Kalkulator
Finansial
Input: 15 10 100 1000

N I/YR PV PMT FV

Output: = – 1.000

Kita hanya perlu memasukkan N = 15, rd = I/YR = 10,


INT = PMT = 100, dan M = FV = 1000. Kemudian tekan tombol PV untuk
mendapatkan nilai obligasi $ 1.000.
Valuasi Obligasi
Pada contoh ilustrasi 1 tersebut, valuasi obligasi sama dengan nilai pari-nya. Artinya; obligasi
dijual pada harga yang sama dengan nilai pari-nya.
Pada kasus di atas, tingkat bunga kupon sama dengan tingkat bunga yang berlaku di pasar
Tingkat bunga yang berlaku di pasar belum tentu sama (tidak selalu sama) dengan tingkat
bunga kupon
Tingkat bunga kupon akan tetap sama setelah obligasi diterbitkan
Tetapi tingkat bunga pasar akan bergerak naik turun
Ilustrasi Valuasi Obligasi 2
Obligasi PT. Bambitoo bernilai pari $ 1.000 dengan masa jatuh
tempo 15 tahun, dan tingkat bunga kupon sebesar 10% ketika
diterbitkan.

Jika tingkat bunga pasar obligasi PT. Bambitoo naik menjadi 15%
setelah obligasi diterbitkan, berapakah nilai obligasi tersebut?
Solusi 2
Dengan menggunakan kalkulator finansial, maka diperoleh nilai PV dari obligasi
tersebut sebesar $ 707,63
Input: 15 15 100 1000

N I/YR PV PMT FV

Output: = – 707,63
 Obligasi bernilai pari $ 1.000 dengan kupon 10%, memiliki nilai intrinsik sama persis
dengan nilai pari nya jika tingkat bunga yang berlaku di pasar juga sama dengan tingkat
kuponnya (10%), yaitu sebesar $ 1.000 (lihat ilustrasi dan solusi 1)
 Namun ternyata, tingkat bunga obligasi di pasar belum tentu sama dengan tingkat bunga
kupon. Pada kasus di atas, ternyata nilai intrinsik obligasi pada tingkat bunga pasar 15%
adalah senilai $ 707,63
Diskon Obligasi
Berdasarkan kasus dalam Ilustrasi dan Solusi 2
Obligasi yang dijual di bawah nilai pari-nya disebut Diskon
Obligasi (Discount Bond) Nilai pari $ 1.000 tapi nilai pasar $
707,63
Terjadi ketika tingkat bunga yang berlaku di pasar lebih tinggi
dari tingkat kupon obligasi
Ilustrasi Valuasi Obligasi 3
Obligasi PT. Bambitoo bernilai pari $ 1.000 dengan masa jatuh
tempo 15 tahun, dan tingkat bunga kupon sebesar 10% ketika
diterbitkan.

Jika tingkat bunga pasar obligasi PT. Bambitoo turun menjadi 5%


setelah obligasi diterbitkan, berapakah nilai obligasi tersebut?
Solusi 3
Dengan menggunakan kalkulator finansial, maka diperoleh nilai PV dari obligasi
tersebut sebesar $ 1.518,98
Input: 15 5 100 1000

N I/YR PV PMT FV

Output: = – 1.518,98

 Obligasi bernilai pari $ 1.000 dengan kupon 10%, memiliki nilai intrinsik sama persis
dengan nilai pari nya jika tingkat bunga yang berlaku di pasar juga sama dengan tingkat
kuponnya (10%), yaitu sebesar $ 1.000 (lihat ilustrasi dan solusi 1)
 Namun ternyata, tingkat bunga obligasi di pasar belum tentu sama dengan tingkat bunga
kupon. Pada kasus di atas, ternyata nilai intrinsik obligasi pada tingkat bunga pasar 5%
adalah senilai $ 1.518,98
Obligasi Premium
Obligasi yang dijual di atas nilai pari-nya disebut Obligasi
Premium (Premium Bond)
Terjadi ketika tingkat bunga yang berlaku di pasar lebih rendah
dari tingkat kupon obligasi
Imbal Hasil Obligasi
Jika melihat Tabel Bursa Obligasi di Jurnal Bursa Efek atau lembar harga, umumnya yang
tertera adalah informasi tanggal jatuh tempo, harga, dan tingkat bunga kupon setiap
obligasi, serta imbal hasil obligasi yang dilaporkan
Berbeda dengan tingkat bunga kupon yang nilainya tetap, imbal hasil obligasi yang
dilaporkan akan bervariasi dari hari ke hari, bergantung pada kondisi pasar saat itu
Imbal hasil obligasi adalah tingkat bunga yang berlaku di pasar
3 Cara Menghitung Imbal Hasil Obligasi

Imbal Hasil Obligasi dapat dihitung dengan 3 (tiga) cara


berbeda:
1. Imbal Hasil saat Jatuh Tempo
2. Imbal Hasil Saat Penebusan
3. Imbal Hasil Saat Ini
Imbal Hasil Saat Jatuh Tempo
Obligasi yang memiliki masa jatuh tempo 14 tahun dengan kupon 10% dan nilai pari $
1.000 ditawarkan pada nilai $ 1.494,93
Berapakah tingkat bunga yang akan kita terima atas investasi jika kita membeli dan
memiliki obligasi tersebut sampai jatuh tempo?
Tingkat ini disebut sebagai Imbal Hasil saat Jatuh Tempo (Yield to Maturity = YTM)
YTM adalah tingkat bunga yang biasanya dibahas oleh investor ketika mereka berbicara
tentang tingkat pengembalian dan tingkat yang dilaporkan dalam jurnal bursa efek.
Imbal Hasil Saat Jatuh Tempo (YTM)
Untuk menghitung YTM, yang dibutuhkan adalah mencari nilai rd
$ 100 $ 100 $ 1.000
VB = $ 1.494,93 = + ….+ +
(1+𝑟𝑑 )1 (1+𝑟𝑑 )14 (1+𝑟𝑑 )14

Mencari nilai rd dengan cara coba-coba sampai akhirnya menghasilkan jumlah PV $


1.494,93
Namun menghitung rd dengan cara coba-coba memakan waktu lama, jadi sebaiknya
menggunakan kalkulator finansial

Input: 14 -1494,93 100 1000

N I/YR PV PMT FV

Output: = 5
Imbal hasil saat jatuh tempo juga dapat dilihat sebagai tingkat
pengembalian obligasi yang dijanjikan.
Merupakan pengembalian yang akan diterima investor jika seluruh
pembayaran yang dijanjikan terlaksana
Imbal hasil saat jatuh tempo akan sama dengan tingkat
pengembalian yang dijanjikan hanya jika:
1. Probabilitas gagal bayar adalah Nol
2. Obligasi tidak dapat ditebus
Imbal hasil saat jatuh tempo akan berubah di saat tingkat bunga
dalam perekonomian mengalami perubahan, di mana hal ini terjadi
hampir setiap hari.
Imbal Hasil saat Penebusan
Jika Anda membeli obligasi yang dapat ditebus dan perusahaan penerbit kemudian
menebusnya, Anda tidak dapat memiliki pilihan untuk dapat menahannya sampai obligasi
tersebut jatuh tempo.
Jadi, imbal hasil saat jatuh tempo tidak dapat diterima.
Imbal Hasil saat Penebusan
Contoh:
Obligasi PT. ABC dengan kupon 10% yang telah diterbitkan akan ditebus kembali oleh si
penerbit (PT. ABC)
Saat penebusan, ternyata tingkat bunga turun dari 10% menjadi 5%
Maka si penerbit (PT. ABC) dapat menebus obligasi 10% tersebut dan menggantikannya
dengan obligasi 5%
Bagi PT. ABC merupakan penghematan  $100 - $ 50 = $ 50
PT. ABC dapat menghemat $ 50 untuk bunga per obligasi per tahun
Imbal Hasil saat Penebusan
Jika tingkat bunga saat ini jauh di bawah tingkat kupon abligasi yang beredar, maka obligasi yang
dapat ditebus kemungkinan besar akan ditebus si penerbit
Dan investor akan memperkirakan tingkat pengembalian yang diharapkan sebagai “imbal hasil
saat penebusan” (YTC = Yield To Call) dan bukan imbal hasil saat jatuh tempo
Menghitung YTC
𝑁
𝐼𝑁𝑇 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑇𝑒𝑏𝑢𝑠𝑎𝑛
Harga Obligasi yang dapat ditebus = 𝑡 +
𝑡=1 (1+𝑟𝑑 ) (1+𝑟𝑑 )𝑁

Ilustrasi: Obligasi PT. ABC memiliki ketentuan yang memungkinkan


perusahaan, jika diinginkan, menebus obligasi 10 tahun setelah tanggal emisi
pada harga sebesar $ 1.100
Kemudian, jika dimisalkan tingkat bunga menurun, dan satu tahun setelah
penerbitan tingkat bunga yang berlaku telah turun, sehingga menyebabkan
harga naik menjadi $ 1.494,93.
Maka berapakah imbal hasil saat penebusan?
Dengan kalkulator finansial, diperoleh nilai rd saat penebusan sebesar 4,21%

Input: 9 -1494,93 100 1100

N I/YR PV PMT FV

Output: 4,21 = YTC

YTC 4,21% merupakan pengembalian yang akan Anda terima jika Anda membeli obligasi
PT. ABC tersebut pada harga $ 1.494,93 dan obligasi tersebut ditebus sembilan tahun dari
sekarang
Obligasi tidak dapat ditebus sampai menunggu 10 tahun yad, dan waktu satu tahun telah
berlalu sehingga masih tersisa 9 tahun sampai tanggal penebusan yang pertama
Imbal Hasil Saat Ini
Laporan broker (pialang) tentang obligasi seringkali mencantumkan Imbal Hasil Saat Ini (Current
Yield)
Current Yield didefinisikan sebagai pembayaran bunga tahunan dibagi harga obligasi saat ini.
Contoh: Jika kupon obligasi 10% PT. Bambitoo saat ini dijual dengan $ 985, maka imbal hasil saat
ini akan menjadi  $ 100/ $ 985 = 10,15%
Imbal Hasil Saat Ini
Berbeda dengan imbal hasil saat jatuh tempo, imbal hasil saat ini tidak
mencerminkan total pengembalian yang seharusnya akan diterima investor
dari obligasi, karena ia tidak memperhitungkan keuntungan atau kerugian
modal yang akan terealisasi jika obligasi ditahan sampai jatuh tempo (atau
ditebus)
Imbal hasil saat ini memberikan informasi tentang pendapatan tunai yang
akan dihasilkan dalam satu tahun tertentu, tapi bukan merupakan suatu
ukuran yang akurat dari total pengembalian yang diharapkan
Dapat diilustrasikan dengan kupon obligasi NOL  rd nol

Anda mungkin juga menyukai