Anda di halaman 1dari 16

SEJARAH KEPERAWATAN

v  Mother Insting dalam sejarah Keperawatan

Mengapa dalam keperawatan disebutnya mother insting, bukan father insting atau animal
insting? Karena memang terdapat perbedaan antara ibu dan bapak baik secara fisik maupun
secara psikis. Kelebihan perempuan daripada laki-laki secara kodrati adalah terdapat pada
kepekaan dan emosi, menutut inayat khan pada tahun 2000 menyatakn bahwa perempuan
secara tabiat lebih intuitif dari pada pria, maka dari itu pekerjaan yang didasarkan atas naluri
keperawatan banyak dilakukan oleh perempuan dirumah.

Kenyataan menunjukan bahwa pada saat seorang anak sedang sakit dirumah pada dsarnya
ingin selalu bersama ibunya, jarang sekali ingin bersama ayahnya. Mungkin kedekatan ini
disebabkan oleh faktor bahwa ibulah yang mengandung, merawat serta membesarkan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa inti keperawatan adalah kepedulian yang
didasarkan atas fitrah naluriah manusia lantas apakah setiap orang yang memiliki kepedulian
terhadap orang lain itu bias lansung dikatakan sebagai perawat? Hal itu masih mungkin saja
bias terjadi, jika kita menengoh sejarah awal keperawatan yang belum didasarkan keilmuan,
maka siapa saja bias menjadi perawat. Akan tetapi jika menimbang perkembangan
keperawatn saat ini sebagai suatu profesi yang didasarkan atas keilmuan dan seni, maka tidak
sembarang orang bias menjadi perawat dan menjalankan tugas-tugas keperawatan. Meski
sama-sama memeiliki naluri, akan tetapi naluri manusia dengan naluri hewan sangatlah
berbeda. Manusia mampu merubah dan memodifikasi akal yang dimilikinya untuk di
realisasikan, hal inilah yang tidak akan pernah dimiliki oleh hewan. Karenanya, keperawatan
tidak hanya saja terpaku pada naluri tetapi juga pada kemampuan intelgensi. Namun tetapi,
dalam keperawatan juga harus tetap menjaga naluri yang tetap mengarah pada kebaikan.
Tujuannya untuk mempertajam kepekaan dan kepedulian terhadap masyarakat. Sebagai
perawat, keduanya tersebut haruslah seimbang agar dapat menjadi perawat yang memiliki
intelgensi yang tinggi dan tetap memiliki kepedulian terhadapa masyarakat.

v  Sejarah Keperawatan di Dunia

Sejarah keperawatan di dunia diawali pada zaman purbakala (Primitive Culture) sampai pada
munculnya Florence Nightingale sebagai pelopor keperawatan yang berasal dari Inggris.

Perkembangan keperwatan sangat dipengaruhi oleh perkembangan struktur dan kemajuan


peradaban manusia.

Perkembangan keperawatan diawali pada :

1. Zaman Purbakala (Primitive Culture)

Manusia diciptakan memiliki naluri untuk merawat diri sendiri (tercermin pada seorang ibu).
Harapan pada awal perkembangan keperawatan adalah perawat harus memiliki naluri
keibuan (Mother Instinc). Dari masa Mother Instic kemudian bergeser ke zaman dimana
orang masih percaya pada sesuatu tentang adanya kekuatan mistic yang dapat mempengaruhi
kehidupan manusia. Kepercayaan ini dikenal dengan nama Animisme. Mereka meyakini
bahwa sakitnya seseorang disebabkan karena kekuatan alam/pengaruh gaib seperti batu-batu,
pohon-pohon besar dan gunung-gunung tinggi.

Kemudian dilanjutkan dengan kepercayaan pada dewa-dewa dimana pada masa itu mereka
menganggap bahwa penyakit disebabkan karena kemarahan dewa, sehingga kuil-kuil
didirikan sebagai tempat pemujaan dan orang yang sakit meminta kesembuhan di kuil
tersebut. Setelah itu perkembangan keperawatan terus berubah dengan adanya Diakones &
Philantrop, yaitu suatu kelompok wanita tua dan janda yang membantu pendeta dalam
merawat orang sakit, sejak itu mulai berkembanglah ilmu keperawatan. Pada saat itu mereka
meninggalkan keramaian didunia untuk membantu merawat orang yang sakit.

2. Zaman Keagamaan

Perkembangan keperawatan mulai bergeser kearah spiritual dimana seseorang yang sakit
dapat disebabkan karena adanya dosa/kutukan Tuhan. Pusat perawatan adalah tempat-tempat
ibadah sehingga pada waktu itu pemimpin agama disebut sebagai tabib yang mengobati
pasien. Perawat dianggap sebagai budak dan yang hanya membantu dan bekerja atas perintah
pemimpin agama.

3. Zaman Masehi

Keperawatan dimulai pada saat perkembangan agama Nasrani, dimana pada saat itu banyak
terbentuk Diakones yaitu suatu organisasi wanita yang bertujuan untuk mengunjungiorang
sakit sedangkan laki-laki diberi tugas dalam memberikan perawatan untuk mengubur bagi
yang meninggal. Dengan penuh kasih dan sayang.

Pada zaman pemerintahan Lord-Constantine, ia mendirikan Xenodhoecim atau hospes yaitu


tempat penampungan orang-orang sakit yang membutuhkan pertolongan. Pada zaman ini
berdirilah Rumah Sakit di Roma yaitu Monastic Hospital.

4. Pertengahan abad VI Masehi

Pada abad ini keperawatan berkembang di Asia Barat Daya yaitu Timur Tengah, seiring
dengan perkembangan agama Islam. Pengaruh agama Islam terhadap perkembangan
keperawatan tidak lepas dari keberhasilan Nabi Muhammad SAW menyebarkan agama
Islam.

Abad VII Masehi, di Jazirah Arab berkembang pesat ilmu pengetahuan seperti Ilmu Pasti,
Kimia, Hygiene dan obat-obatan. Pada masa ini mulai muncul prinsip-prinsip dasar
keperawatan kesehatan seperti pentingnya kebersihan diri, kebersihan makanan dan
lingkungan. Tokoh keperawatan yang terkenal dari Arab adalah Rufaidah.

5. Permulaan abad XVI

Pada masa ini, struktur dan orientasi masyarakat berubah dari agama menjadi kekuasaan,
yaitu perang, eksplorasi kekayaan dan semangat kolonial. Gereja dan tempat-tempat ibadah
ditutup, padahal tempat ini digunakan oleh orde-orde agama untuk merawat orang sakit.
Dengan adanya perubahan ini, sebagai dampak negatifnya bagi keperawatan adalah
berkurangnya tenaga perawat. Untuk memenuhi kurangnya perawat, bekas wanita tuna susila
yang sudah bertobat bekerja sebagai perawat. Dampak positif pada masa ini, dengan adanya
perang salib, untuk menolong korban perang dibutuhkan banyak tenaga sukarela sebagai
perawat, mereka terdiri dari orde-orde agama, wanita-wanita yang mengikuti suami
berperang dan tentara (pria) yang bertugas rangkap sebagai perawat.

Pengaruh perang salib terhadap keperawatan :

a. Mulai dikenal konsep P3K

b. Perawat mulai dibutuhkan dalam ketentaraan sehingga timbul peluang kerja bagi perawat
dibidang sosial.

Ada 3 Rumah Sakit yang berperan besar pada masa itu terhadap perkembangan keperawatan :

1. Hotel Dieu di Lion

Awalnya pekerjaan perawat dilakukan oleh bekas WTS yang telah bertobat. Selanjutnya
pekerjaan perawat digantikan oleh perawat terdidik melalui pendidikan keperawatan di RS
ini.

2. Hotel Dieu di Paris

Pekerjaan perawat dilakukan oleh orde agama. Sesudah Revolusi Perancis, orde agama
dihapuskan dan pekerjaan perawat dilakukan oleh orang-orang bebas. Pelopor perawat di RS
ini adalah Genevieve Bouquet.

3. ST. Thomas Hospital (1123 M)

Pelopor perawat di RS ini adalah Florence Nightingale (1820). Pada masa ini perawat mulai
dipercaya banyak orang. Pada saat perang Crimean War, Florence ditunjuk oleh negara
Inggris untuk menata asuhan keperawatan di RS Militer di Turki. Hal tersebut memberi
peluang bagi Florence untuk meraih prestasi dan sekaligus meningkatkan status perawat.
Kemudian Florence dijuluki dengan nama “ The Lady of the Lamp”.

6. Perkembangan keperawatan di Inggris

Florence kembali ke Inggris setelah perang Crimean. Pada tahun 1840 Inggris mengalami
perubahan besar dimana sekolah-sekolah perawat mulai bermunculan dan Florence membuka
sekolah perawat modern. Konsep pendidikan Florence ini mempengaruhi pendidikan
keperawatan di dunia.

Kontribusi Florence bagi perkembangan keperawatan a. l :

a. Nutrisi merupakan bagian terpenting dari asuhan keperawatan.

b. Okupasi dan rekreasi merupakan terapi bagi orang sakit


c. Manajemen RS

d. Mengembangkan pendidikan keperawatan

e. Perawatan berdiri sendiri berbeda dengan profesi kedokteran

f. Pendidikan berlanjut bagi perawat.

Sejarah dan Perkembangan Keperawatan di Indonesia

Sejarah dan perkembangan keperawatan di Indonesia dimulai pada masa penjajahan Belanda
sampai pada masa kemerdekaan.

1. Masa Penjajahan Belanda

Perkembangam keperawatan di Indonesia dipengaruhi oleh kondisi sosial ekonomi yaitu pada
saat penjajahan kolonial Belanda, Inggris dan Jepang. Pada masa pemerintahan kolonial
Belanda, perawat berasal dari penduduk pribumi yang disebut Velpeger dengan dibantu
Zieken Oppaser sebagai penjaga orang sakit.

Tahun 1799 didirikan rumah sakit Binen Hospital di Jakarta untuk memelihara kesehatan staf
dan tentara Belanda. Usaha pemerintah kolonial Belanda pada masa ini adalah membentuk
Dinas Kesehatan Tentara dan Dinas Kesehatan Rakyat. Daendels mendirikan rumah sakit di
Jakarta, Surabaya dan Semarang, tetapi tidak diikuti perkembangan profesi keperawatan,
karena tujuannya hanya untuk kepentingan tentara Belanda.

2. Masa Penjajahan Inggris (1812 – 1816)

Gurbernur Jenderal Inggris ketika VOC berkuasa yaitu Raffles sangat memperhatikan
kesehatan rakyat. Berangkat dari semboyannya yaitu kesehatan adalah milik manusia, ia
melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki derajat kesehatan penduduk pribumi antara
lain :

– pencacaran umum

– cara perawatan pasien dengan gangguan jiwa

– kesehatan para tahanan

Setelah pemerintahan kolonial kembali ke tangan Belanda, kesehatan penduduk lebih maju.
Pada tahun 1819 didirikan RS. Stadverband di Glodok Jakarta dan pada tahun 1919
dipindahkan ke Salemba yaitu RS. Cipto Mangunkusumo (RSCM). Tahun 1816 – 1942
berdiri rumah sakit – rumah sakit hampir bersamaan yaitu RS. PGI Cikini Jakarta, RS. ST
Carollus Jakarta, RS. ST. Boromeus di Bandung, RS Elizabeth di Semarang. Bersamaan
dengan itu berdiri pula sekolah-sekolah perawat.

3. Zaman Penjajahan Jepang (1942 – 1945)

Pada masa ini perkembangan keperawatan mengalami kemunduran, dan dunia keperawatan
di Indonesia mengalami zaman kegelapan. Tugas keperawatan dilakukan oleh orang-orang
tidak terdidik, pimpinan rumah sakit diambil alih oleh Jepang, akhirnya terjadi kekurangan
obat sehingga timbul wabah.

4. Zaman Kemerdekaan

Tahun 1949 mulai adanya pembangunan dibidang kesehatan yaitu rumah sakit dan balai
pengobatan. Tahun 1952 didirikan Sekolah Guru Perawat dan sekolah perawat setimgkat
SMP. Pendidikan keperawatan profesional mulai didirikan tahun 1962 yaitu Akper milik
Departemen Kesehatan di Jakarta untuk menghasilkan perawat profesional pemula. Pendirian
Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) mulai bermunculan, tahun 1985 didirikan PSIK ( Program
Studi Ilmu Keperawatan ) yang merupakan momentum kebangkitan keperawatan di
Indonesia. Tahun 1995 PSIK FK UI berubah status menjadi FIK UI. Kemudian muncul
PSIK-PSIK baru seperti di Undip, UGM, UNHAS dll.

v  Sejarah Perkembangan Profesi Keperawatan di Indonesia

Profesionalisme merupakan suatu proses menuju kea rah professional. Keperawatan sebagai
suatu profesi mengalami suatu perubahan. Proses perubahan tersebut diawali dari persepsi
pekerjaan yang sifatnya vokasional menuju ke pekerjaan yang professional. Pendidikan
keperawatn diawali dan dimulai dengan adanya sekolah perawat kesehatan (SPK) kemudian
berdirinya Diploma III Keperawatan hingga adanya jenjang S1 keperawatan dan kini sudah
banyak berdiri Sekolah TInggi Ilmu Kesehatan. Setelah adanya lokakarya tahun 1983, proses
menjadikan diri professional sudah mulai dirasakan dengan adanya proses pengakuan dari
profesi lainnya. Dalam menuju pengakuan tersebut diperlukan langkah penting dalam
penataan perawat menuju suatu profesi diantaranya :

1. Penataan Pendidikan Keperawatan

Merupakan unsure pertama yang harus dilakukan penataanya karena melalui pendidikan
perkembangan profesi keperawatan akan terarah dan berkembang sesuai dengan kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga tenaga keperawatan yang dihasilkan dapat
berkualitas. Yang dapat dilakukan adalah :

–          Percepatan pertumbuhan pendidikan keperawatan dalam suatu pendidikan nasional


dengan menetapkan jenjang dan jenis pendidikan keperawatan mulai dari jenjang pendidikan
diploma,sarjana,dan profesi

–          Pengendalian dan pembinaan pelaksanaan pendidikan pada pusat pendidikan


keperawatan yang dilakukan dengan cara mengadakan pelaksanaan akreditasi pendidikan
serta penyesuaian standar pendidikan sesuai dengan pendidikan profesi keperawatan
–          Pengembangan lahan praktek dengan membentuk komunitas professional Hal ini
dilakukan untuk pencapaian kompetensi yang ada dengan menerapkan pengalaman belajar
klinik dan lapangan bagi calon-calon perawat

–          Pengembangan dan pembinaan staf akademis menuju terbentuknya masyarakat


akademis professional.

1. Penataan Praktek Keperawatan

–          Pengembangan dan pembinaan pelayanan asuhan keperawatan secara profesional

–          Penyusunan dan pemberlakuan standar praktek keperawatan

–          Penerapan model asuhan keperawatan secara professional dengan memperhatikan


kode etik keperawatan yang berlaku dan dalam setiap melakukan tindakan diperlukan hal
yang menunjang seperti ilmu keperawatan sebelumnya.

1. Penataan pendidikan berlanjut

Melalui pendidikan berkelanjutan keperawatan akan selalu berkembang dan terarah dalam
mengembangkan spesialisasi atau tingkat kekhususan dalam profesi keperawatan.Untuk
menuju penataan tersebut dapat dilakukan:

1. Pengembangan pola pendidikan berkelanjutan


2. Penyusunan program pendidikan berkelanjutan yang disesuaikan dengan kebutuhan
perawat
3. Pengembangan kemampuan untuk melaksanakan pendidikan keperawatan melalui
upaya pengembangan pendidikan keperawatan diberbagai tempat pelayanan atau
pendidikan
4. Penataan organisasi profesi keperawatan

Penataan organisasi juga merupakan penataan keperawatan sebagai profesi,mengingat


organisasi profesi merupakan sarana untuk komunikasi antar perawat profesional serta wadah
dalam menyalurkan aspirasi dalam perkembangan keperawatan,dalam menuju proses
menjadikan diri ke arah profesional serta menuju tertatanya organisasi profesi tersebut yang
dapat dilakukan dengan:

1. Pembinaan organisasi keperawatan


2. Peningkatan kemampuan organisasi profesi keperawatan
3. Pembinaan organisasi keperawatan dengan melaksanakan ini diharapkan organisasi
profesi bisa diakui secara benar-benar menjadi organisasi profesi yang mampu
mengendalikan profesionalisasi keperawatan
4. Penataan Lingkungan untuk perkembangan keperawatan lingkungan

Merupakan sesuatu yang penting dalam penerapan atau pengembangan profesi.Upaya


keperawatan dalam menata lingkungan tersebut:
1. Melaksanakan desiminasi pengertian tentang keperawatan profesional dengan
menjelaskan lingkup peran dan tanggungjawab serta kewenangan profesi keperawatan
kepada masyarakat
2. Menciptakan kesempatan bagi profesi keperawatan untuk memberikan pelayanan
keperawatan dengan sikap profesional
3. Memberlakukan undang-undang dalam penerapan praktek keperawatan profesional
sehingga segala kendala dan hambatan dapat diatasi secara langsung

Memberikan kepercayaan pada masyarakat untuk melaksanakan program praktek


keperawatnan agar diakui oleh masyarakat

v  Keperawatan sebagai suatu Profesi

1. Winsley (1964)

Profesi adalah suatu pekerjaan yang  membutuhkan badan ilmu sebagai dasar untuk
pengembangan teori yang sistematis guna menghadapi banyak tantangan baru,  memerlukan
pendidikan dan pelatihan yang cukup lama, serta memiliki kode etik dengan fokus utama
pada pelayanan.

2. Schein E. H (1962)

Profesi merupakan suatu kumpulan atau set pekerjaan yang membangun suatu set norma
yang sangat khusus yang berasal dari perannya yang khusus di masyarakat.

3. Hughes,E.C ( 1963 )

Profesi merupakan suatu keahlian dalam mengetahui segala sesuatu dengan lebih baik
dibandingkan  orang lain (pasien).

Ciri-ciri profesi menurut Winsley,(1964 ):

1. Didukung oleh badan ilmu ( body of knowledge ) yang sesuai dengan bidangnya, jelas
wilayah kerja keilmuannya dan aplikasinya.

2.Profesi diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan yang terencana, terusmenerus dan
bertahap

3.Pekerjaan profesi diatur oleh kode etik profesi serta diakui secara legal melalui perundang-
undangan

4.Peraturan dan ketentuan yang mengatur hidup dan kehidupan profesi (estándar pendidikan
dan pelatihan, estándar pelayanan dan kodeetik) serta pengawasan terhadap pelaksanaan
peraturan-peraturan tersebut dilakukan sendiri oleh warga profesi
Dikatakan juga oleh Shortridge,L.M ( 1985 ),Ciri-ciri profesi esensial suatu profesi adalah
sbb:

1.Berorientasi pada pelayanan masyarakat

2.Pelayanan keperawatan yang diberikan didasarkan pada ilmu pengetahuan

3.Adanya otonomi

4.Memiliki kode etik

5. Adanya organisasi profesi.

Mari kita lihat apakah Keperawatan termasuk PROFESI..???

1. MEMPUNYAI BODY OF KNOWLEDGE

Tubuh pengetahuan yang dimiliki keperawatan adalah ilmu keperawatan( nursing science )
yang mencakup ilmu – ilmu dasar ( alam, sosial,perilaku), ilmubiomedik, ilmu kesehatan
masyarakat, ilmu keperawatan dasar, ilmu keperawatan klinis dan ilmu keperawatan
komunitas.

2. PENDIDIKAN BERBASIS KEAHLIAN PADA JENJANG PENDIDIKAN TINGGI.

Di Indonesia berbagai jenjang pendidikan telah dikembangkan dengan mempunyai standar


kompetensi yang berbeda-beda mulai D III Keperawatan sampai dengan S3 akan
dikembangkan.

3. MEMBERIKAN PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT MELALUI PRAKTIK


DALAM BIDANG PROFESI.

Keperawatan dikembangkan sebagai bagian integral dari Sistem Kesehatan Nasional. Oleh
karena itu sistem pemberian askep dikembangkan sebagai bagian integral dari sistem
pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang terdapat di setiap tatanan pelayanan
kesehatan.

Pelayanan/ askep yang dikembangkan bersifat humanistik/menyeluruh didasarkan pada


kebutuhan klien,berpedoman pada standar asuhan keperawatan dan etika keperawatan.

4. MEMILIKI PERHIMPUNAN/ORGANISASI PROFESI.

Keperawatan harus memiliki organisasi profesi, organisasi profesi ini sangat menentukan
keberhasilan dalam upaya pengembangan citra keperawatan sebagai profesi serta mampu
berperan aktif dalam upaya membangun keperawatan profesional dan berada di garda depan
dalam inovasi keperawatan di Indonesia.

5. PEMBERLAKUAN KODE ETIK KEPERAWATAN.

Dalam pelaksanaan asuhan keperawatan, perawat professional selalu menunjukkan sikap dan
tingkah laku professional keperawatan sesuai kode etik keperawatan.

6. OTONOMI

Keperawatan memiliki kemandirian, wewenang,  dantanggungjawab untuk mengatur


kehidupan profesi, mencakup otonomi dalam memberikan askep dan menetapkan standar
asuhan keperawatan melalui proses keperawatan, penyelenggaraan pendidikan, riset
keperawatan dan praktik keperawatan dalam bentuk legislasi keperawatan( KepMenKes
No.1239 Tahun 2001 )

7. MOTIVASI BERSIFAT ALTRUISTIK

Masyarakat professional keperawatan Indonesia bertanggungjawab membina dan


mendudukkan peran dan fungsi keperawatan sebagai pelayanan professional dalam
pembangunan kesehatan serta tetap berpegang pada sifat dan hakikat keperawatan sebagai
profesi serta selalu berorientasi kepada kepentingan masyarakat.

DENGAN MELIHAT DEFINISI,CIRI PROFESI YANG TELAH DISEBUTKAN DIATAS


DAPAT KITA ANALISIS BAHWA KEPERAWATAN DI INDONESIA DAPAT
DIKATAKAN SEBAGAI SUATU PROFESI.

v  Keperawatan sebagai suatu Profesi dan Syarat Keperawatan Menjadi Sebuah Profesi

Keperawatan sebagai profesi merupakan salah satu pekerjaan dimana dalam menentukan
tindakannya didasari pada ilmu pengetahuan serta memiliki keterampilan yang jelas dalam
keahliannya. Bentuk asuhan keperawatan ini sendiri merupakan suatu proses dalam praktek
keperawatan yang langsung diberikan kepada klien pada berbagai tatanan pelayanan
kesehatan, dengan menggunakan metodologi proses keperawatan dan berpedoman pada
standar keperawatan, dilandasi etika keperawatan dalam lingkup wewenang srta tanggung
jawab keperawatan. Berdasarkan penggunaan asuhan keperawatan dalam praktek
keperawatan ini, maka keperawatan dapat dikatakan sebagai profesi yang sejajar dengan
profesi dokter, apoteker, dan lainnya. Dengan demikian perawat dikatakan sebagai profesi
karena memiliki :

–          Landasan ilmu pengetahuan yang jelas

Landasan ilmu pengetahuan yang dimaksud adalah pertama, memiliki cabang ilmu
keperawatan yang di antaranya ilmu keperawatan dasar yang terdiri dari konsep dasar
keperawatan,keperawatan professional, komunikasi keperawatan, kepemimpinan dan
managemen keperawatan, kebutuhan dasar manusia. Kedua, cabang ilmu keperawatan klinik
meliputi keperawatan anak, keperawatan maternitas, keperawatan medical bedah,
keperawatan jiwa, dan keperawatan gawat darurat. Ketiga, cabang ilmu komunitas yang
meliputi keperawatan keluarga, keperawatan gerontik dan keempat ilmu penunjang yang
meliputi kelompok ilmu humaniora.

–          Memiliki kode etik profesi

v  Kode Etik Keperawatan

Kode etik adalah system norma, nilai dan aturan professional tertulis secara tegas
menyatakan apa yang benar dan baik , dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi
professional. Kode etik keperawatan merupakan bagian dari eika terhadap bidang
pemeliharaan atau pelayanan kesehatan masyarakat. Etik “etchiks” berasal dari bahasa yunani
yang disebut etos artinya sudah kebiasaan, perilaku, karakter. Menurut wester. Adalah
sesuatu ilmu yang mempelajari apa yang baik dan yang buruk secara moral.

Dalam kode etik keperawatan Indonesia yang telah diputuskan oleh Musyawarah Nasional VI
PPNI terdiri dari bagian mukadimah, tanggung jawab perawat dan klien, perawat dan
praktek, perawata dan masyarakat, perawat dan teman sejawat, perawat dan profesi lain. Isi
dari kode etik tersebut adalah :

Mukadimah

Sebagai profesi yang turut serta mengusahakan tercapainya kesejahteraan fisik, material dan
mental spiritual untuk makhluk insani dalam wilayah Republik Indonesia. Maka kehidupan
profesi keperawatan di Indonesia selalu berpedoman kepada sumber asalnya yaitu kebutuhan
masyarakat Indonesia akan pelayanan keperawatan

Tanggung jawab perawat dank lien

Perawatan dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai harkat dan martabat


manusia. Perawat dalam memberikan pelayanan senantiasa memelihara suasana lingkungan
yang menghormati nilai budaya adat istiadat dan kelangsungan hidup beragama.
Tanggung jawab utama keperawatan adalah kepada mereka yang membutuhkan asuhan
keperawatan.

Perawat wajib merahasiakan segala yang diketahuinya sehubungan dengan tugas yang
dipercayakan kepadanya

Tanggung jawab perawat dan praktik

Perawat memelihara dan meningkatkan kompetensi dibidang keperawatan melalui belajar


terus menerus

Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan

Perawat dalam membuat keputusan didasarkan pada informasi dan mempertimbangkan


kemampuan serta kualifikasi seseorang bila melakukan konsultasi.

Tanggung jawab perawat dan masyarakat

Perawat mengemban tanggung jawab bersama masyarakat untuk memprakarsai dan


mendukung berbagai kegiatan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.

Tanggung jawab perawat dan teman sejawat

Perawat senantiasa memelihara hubungan baik dengan sesama perawat maupun dengan
tenaga kesehatan lainnya

Perawat bertindak melindungi klien dari tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan
kesehatan tidak kompeten tidak etis dan illegal.

Tanggung jawab perawat dan profesi

Perawat mempunyai peran utama dalam menentukan standar pendidikan dan pelayanan
keperawatan serta menerapkan dalam kegiatan pelayanan fan pendidikan keperawatan.

Perawat berperan aktif dalam berbagai kegiatan pengembangan profesi keperawatan.

v  Pengaplikasian kode etik perawat pada mahasiswa

Dalam pengaplikasiannya dimulai dari hal kecil terlebih dahulu yaitu mencoba tertarik akan
semua hal yang ada disekitar kita. Sebagai contoh saat melihat kawan cemberut. Karena kita
merasa tertatrik mengapa teman itu cemberut otomatis disana kita akan bertanya apa alasan
yang menyebabkan cemberut tersebut. Setelah mengetahui alasannya, sebagai teman yang
baik pasti akan menyelesaikan masalah tersebut dengan cara mencari jalan keluarnya. Proses
tersbut adalah proses dimana awalnya ketertarikan tumbuh menjadi simpati dan tidak hanya
itu saja, dengan adanya pemecahan masalah dengan cara mencari jalan keluar secara tidak
langsung rasa caring akan muncul yang kemudian akan mendorong kita untuk membatnu
antar sesame baik dalam keadaan sehat ataupun membutuhkan pertolongan kita tanpa
membedakan siapa orang tersebut, bagaimana status social atau ekonomi, kepribadian, atau
masalah kesehatannya. Bisa dikatakan semampu mungkin bahwa bagaimana caranya agar
orang merasa nyaman dihati kita sehingga orang tersebut merasa nyaman dan merasa
dilindungi kemudian tidak hanya itu saja tapi mengajarkan kita untuk dapat memulai bias
berfikir kritis dan menjadi dewasa yang mampu secara aktif serta dalam upaya melindungi
masyarakat. Karena sesungguhnya tugas dan tanggung jawab sebagai perawat adalah
meningkatkan kesehatan, ikut serta membantu mengentaskan masyarakat menuju
kesejahteraan kesehatan dan mengurangi penderitaan. Selain diatas, seorang mahasiswa
dalam mengaplikasikan kode etik keperawatan adalah :

–          Meningkatkan dan memelihara kompetensi dibidang keperawatan dengan terus


menerus belajar baik secara praktik, maupun materi.

–          Kejujuran dalam menerapkan pengetahuan serta keterampilan tentang keperawatan


yang telah dipelajari.

–          Bertanggung jawab dalam perilaku dan menjunjung tinggi nama baik keperawatan

–          Berperan aktif dalam kegiatan pengembangan keperawatan/ kegiatan kemahasiswaan


seperti donor darah, PMI, dll.

v  PPNI

Organisasi ini lahir berdasarkan serangkaian perundingan beberapa tokoh tenaga keperawatan
dari berbagai organisasi keperawatan yang berdiri sendiri. Dengan kesadaran pentingnya
bersatu, maka pada tanggal 17 Maret 1974, mereka sepakat melaksanakan fusi menjadi
Persatuan Perawat Nasional Indonesia yang disingkat menjadi PPNI.

PPNI didirikan pada tanggal 17 Maret 1974 yang kepengurusannya terdiri dari : 1 Pengurus
Pusat PPNI berkedudukan di Ibu Kota Negara, 32 Pengurus PPNI Propinsi, 358 Pengurus
PPNI Kabupaten/Kota dan lebih dari 2500 Pengurus Komisariat (tempat kerja) yang
menghimpun ratusan ribu perawat Indonesia baik yang berada di Indonesia maupun di Luar
Negeri, saat ini sudah dibentuk INNA-K ( Indonesian National Nurses Association in
Kuwait). PPNI, sejak Juni 2003 telah menjadi anggota yang ke 125 dengan visi sebagai
corong suara yang kuat bagi komunitas keperawatan dan berkomitmen tinggi untuk
memberikan pelayanan/asuhan keperawatan yang kompeten, aman dan bermutu bagi
masyarakat luas.
Tujuan PPNI

Setiap didirikannya suatu organisasi pasti mempunyai tujuan. Tujuan dari PPNIadalah:

1)Mantapnya persatuan dan kesatuan yang kokoh antara tenaga keperawatan.

2)Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan dalam upaya kesehatan.

3)Berkembangnya karier dan prestasi kerja tenaga keperawatan sejalan dengan peningkatan


kesejahteraan tenaga keperawatan.

4) Meningkatkan hubungan kerjasama dengan orang lain, dan beberapa lembaga lain baik
didalam maupun di luar negeri.

b.Tugas pokok PPNI

Di dalan anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PPNI, yang menjadi tugas pokok
PPNI adalah :

1)Dibidang pembinaan organisasi, PPNI bertugas membina kelembagaan, anggotakader


kepemimpinan, hukum dan humas.

2)Dibidang pembinaan pendidikan dan pelatihan keperawatan, PPNI bertugasmeningkatkan


jangkauan dan mutu pendidikan dan pelatihan keperawatan.

3) Dibidang pembinaan pelayanan keperawatan, PPNI bertujuan meningkatkan jangkauan


dan mutu pelayanan keperawatan.

4) Dibidang pembinaan IPTEK, PPNI bertugas mengembangkan penelitian- penelitian


keperawatan dan pengembangan keperawatan.

5)Dibidang pembinaan kesejahteraan, PPNI bertugas membina kesejahteraananggota dan


pembinaan badan-badan usaha antara lain, pembinaan yayasan dankoperasi.

c. Peran dan Fungsi PPNI

PPNI mempunyai fungsi sebagai wadah tenaga keperawatan yang memiliki


persamaankehendak sesuai dengan jenis kerja/profesi dan lingkungan untuk mencapai
tujuanorganisasi, mengemban, mengamalkan dan membela Pancasila serta berorientasi
pada program-program pembangunan manusia seutuhnya tanpa membedakan golongan,suku,
keturunan, agama/kepercayan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sertamemadukan,
menampung, menyalurkan dan memperjuangkan aspirasi tenagakeperawatan serta
mengembangkan keprofesionalan dan kesejahteraan tenagakeperawatan.Peran Organisasi
profesi :

1)Pembina, pengembang dan pengawas terhadap mutu pendidikan keperawatan

2)Pembina, pengembang dan pengawas terhadap pelayanan keperawatan

3)Pembina serta pengembang ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan


4)Pembina, pengembang dan pengawas kehidupan profesiFungsi-fungsi tersebut
diimplementasikan melalui berbagai kegiatan yaitu

1)Menyusun standar kompetensi perawat dan standar perawat dn kependidikankeperawatan.

2)Menyusun kode etik yang mengatur tindakan dan perilaku keperawatan.

3)Menginisiasi, mempengaruhi regulasi, kebijakan kesehatan nasional daninternasional.

4)Mendukung penelitian dan evaluasi keperawatan.

5)Berperan sebagai pusat informasi keperawatan dan mendisiminasikannya.

6)Meningkatkan dan memperoleh kesejahteraan perawat.

7)Menunjukkan kepemimpinan dalam keperawatan nasional dan internasional.

8) Memberikan kesempatan bagi perawat untuk mengembangkan kemampuan profesional


melalui pendidikan keperawatan berlanjut.

9) Memastikan collecting bergaining bagi perawat.

10)Memelihara komunikasi dengan anggota melalui publiksi resmi.

11)Berperan aktif sebagai perwalian(advokat ) konsumen.

12)Mewakili dan berbicara atas nama profesi keperawatan dengan tenaga kesehatanlain,
organisasi nasional dan internasional, lembaga pemerintah dan badan pemerintah.

v  ORGANISASI KEPERAWATAN INTERNASIONAL

1. International Council of Nurses (ICN)

Merupakan organisasi profesional wanita pertama didunia yang didirikan tanggal 1 Juli 1899
yang dimotori oleh Mrs. Bedford Fenwick. ICN merupakan federasi perhimpunan perawat
nasional diseluruh dunia. Tujuan pendirian ICN adalah memperkokoh silaturahmi para
perawat diseluruh dunia, memberi kesempatan bertemu bagi perawat diseluruh dunia untuk
membicarakan berbagai maslah tentang keperawatan, menjunjung tinggi peraturan dalam
ICN agar dapat mencapai kemajuan dalam pelayanan, pendidikan keperawatan berdasarkan
dan kode eik profesi keperawatan.

Kode etik keperawatan menurut ICN (1973) menegaskan bahwa keperawatan bersifat
universal. Keperawatan menjunjung tinggi kehidupan martabat dan hak asasi mnausia.
Keperawatan tidak dibatasi oleh perbedaan kebangsaan, ras, warna kuliut, usia, jenis kelamin,
aliran politik, agama, dan status sosial. ICN mengadakan kongres setiap 4 tahun sekali.
Pusatnya di Geneva, switzerland.
2. American Nurses Association (ANA)

ANA adalah organisasi profesi perawat di Amerika Serikat. Didirikan pada akhir tahun 1800
yang anggotanya terdiri dari organisasi perawat dari negara-negara bagian. ANA berperan
dlm menetapkan standar praktek keperawatan, melakukan penelitian untuk meningkatkan
mutu pelayanan keperawatan serta menampilkan profil keperawatan profesional dengan
pemberlakukan legislasi keperawatan.
3. Canadian Nurses Association (CNA)

CNA adalah asosiasi perawat nasional di Kanada. Mempunyai tujuan yang sama dengan
ANA yaitu membuat standar praktek keperawatan, mengusahakan peningkatan standar
praktek keperawatan, mendukung peningkatan profesionalisasi keperawatan dan
meningkatkan kesejahteraan perawat. CNA juga berperan aktif meningkatkan mutu
pendidikan keperawatan, pemberian izin bagi praktek keperawatan mandiri.

4. National League for Nursing (NLN)

NLN adalah suatu organisasi terbuka untuk semua orang yang berkaitan dengan keperawatan
meliputi perawat, non perawat seperti asisten perawat (pekarya) dan agencies. Didirikan pada
tahun 1952. Bertujuan untuk membantu pengembangan dan peningkatan mutu pelayanan
keperawatan dan pendidikan keperawatan.

5. British Nurses Association (BNA)

BNA adalah asosiasi perawat nasional di Inggris. Didirikan pada tahun 1887 oleh Mrs.
Fernwick. Bertujuan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan seluruh perawat di inggris
dan berusaha memperoleh pengakuan terhadap profesi keperawatan.

v  Yang harus dipersiapkan sebagai perawat dimasa depan.

Hingga saat ini profesi perawat masih dipandang sebelah mata oleh masyarakat karena
mereka masih menganggap perawat tidak lebih penting dari tenaga medis lain. Oleh sebab
itu, Profesi keperawatan yang akan datang dituntut untuk menjadi profesi yang dapat di
hargai dan dipercaya oleh masyarakat. Perawat di masa mendatang harus dapat  menjadi 
perawat yang profesional dan mandiri dengan rasa sosial tinggi dan kepedulian yang peka.

Selain itu, perawat di tuntut untuk melakukan perubahan paradigma kepemimpinan dalam
keperawatan. Saat ini terdapat persepsi bahwa perawat pemimpin adalah perawat manager 
yang menduduki posisi struktural dan memiliki power birokrasi. Berdasarkan pemahaman
manager dengan pemimpin, di perlukan perubahan mindset atau mental model perawat dari
manager menuju pemimpin.

Menurut Prof. Diane brown seorang ahli dalam bidang keperawatanmengemukakan bahwa
paradigma baru dalam kepemimpinan keperawatan meliputi :

 Empowerment of all workers


 Multidisciplinary work teams
 Truly patient-centred care
 Continuous qualityimprovement
 Open disclosure and discussion about errors
 Appointment by merried
 Nurses have an aqual place at the table
 Nurses leaders on the hospital executive

Berdasarkan tantangan yang semakin besar dan kuat terhadap profesi keperawatan kita
sebagai seorang mahasiswa harus dapat melakukan beberapa langkah nyata diantaranya:

1. Mahasiswa harus responsif terhadap tantangan yang muncul dan mampu


menggerakkan semua sumber daya dala organisasi.
2. Berusaha menjadi penentu arah dan sebagai agen perubahan dalam organsasi
3. Menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan
4. Menyelesaikan masalah secara ilmiah, sikap dan tingkah laku profesional
5. Belajar aktif dan mandiri serta mengikuti pendidikan di masyarakat

Dengan begitu tujuan dari keperawatan serta tantangan yang akan di hadapi keperawatan di
masa yang akan datang bisa di hadapi dan dilalui dengan baik, dengan ketelitian yang cukup
tinggi.

Anda mungkin juga menyukai