Di susun oleh
ANINDA AGUSTIA
LURY F.
MOH. RIFALDI
MUNIROH
NURHAFIDOH
SITI NUR ELISA
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdullillah kepada Allah SWT dengan segala rahmat dan hidayah-Nya yang
tiada terhingga. Rasa syukur yang terpaut dalam jiwa selaku penulis atas segala karunia dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“ ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HERNIA”
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan,
dalam menyelesaikan makalah ini penulis banyak mengalami hambatan oleh karan itu dalam
kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah banyak membantu sehingga penyusunan makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Serang , September 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
Bab 1 PENDAHULUAN
I.1.Latar belakang
I.2.Rumusan Masalah
Bab II PEMBAHASAN
2.1. Definisi Hernia
2.2. Etiologi
2.3. Pathofisiologi
2.4. Manifestasi Klinis
2.5. Penatalaksanaan Hernia
Bab III ASUHAN KEPERAWATAN HERNIA
III.1Pengkajian
III.2.Analisa Data
III.3.Diagnosa Keperawatan
III.4.NCP
Bab IV PENUTUP
IV.1.Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pencernaan adalah sebuah proses metabolisme dimana suatu makhluk hidup memproses
sebuah zat dalam rangka untuk mengubah secara kimia atau mekanik sesuatu zat menjadi nutrisi.
Namun, jika proses ini terjadi perubahan maka akan terjadi gangguan pencernaan termasuk
hernia.
Hernia terlihat sebagai suatu tonjolan yang hilang timbul lateral terhadap tuberkulum pubikum,
tonjolan timbul apabila pasien menangis, mengejan, atau berdiri dan biasanya menghilang secara
spontan bila pasien dalam keadaan istirahat atau terlentang.
Insiden hernia pada populasi umum adalah 1%, dan pada bayi prematur 5%. Laki-laki
paling sering terkena (85% kasus).Setengah dari kasus-kasus hernia inguinalis selama kanak-
kanak terjadi pada bayi di bawah 6 bulan. Hernia pada sisi kanan lebih sering daripada sisi kiri
(2:1).25% pasien menderita hernia bilateral.Sedangkan insiden tertinggi adalah pada masa bayi 9
lebih dari 50%), selebihnya terdapat pada anak-anak yang berusia kurang dari 5 tahun. Oleh
karena itu perlu kiranya mengetahui bagaimana penyakit tersebut sehingga dapat diputuskan
tindakan secara tepat, apalagi insiden yang terjadi pada anak-anak, maka sangat diperlukan suatu
tindakan secara dini dan tepat. Pada bab selanjutnya akan dibahas lebih detail lagi mengenai
hernia meliputi etiologi, tanda dan gejala, pathofisiologi, manifestasi klinik, pemeriksaan
diagnostik, komplikasi serta bagaimana memberikan asuhan keperawatan yang baik pada pasien
dengan gangguan hernia.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi Hernia
Istilah hernia berasal dari bahasa Latin, yaitu herniae, yang berarti penonjolan isi suatu
rongga melalui jaringan ikat tipis yang lemah pada dinding rongga. Dinding rongga yang lemah
itu membentuk suatu kantong dengan pintu berupa cincin. Gangguan ini sering terjadi di daerah
perut dengan isi yang keluar berupa bagian dari usus (Giri Made Kusala, 2009).
Menurut Syamsuhidayat (2004), hernia adalah prostrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui
defek atau bagian lemah dari dinding rongga yang bersangkutan. Pada hernia abdomen, isi perut
menonjol melalui defek atau bagian lemah dari lapisan muskulo aponeurotik dinding perut.
Hernia terdiri atas cincin, kantong, dan isi hernia.
Sedangkan menurut Tambayong (2000), Hernia adalah defek dalam dinding abdomen yang
memungkinkan isi abdomen (seperti peritoneum, lemak, usus atau kandung kemih) memasuki
defek tersebut, sehingga timbul kantong berisikan materi abnormal.
Dari beberapa pengertian yang telah dikemukakan di atas, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa hernia inguinalis adalah suatu keadaan keluarnya jaringan atau organ tubuh dari suatu
ruangan melalui suatu lubang atau celah keluar di bawah kulit atau menuju rongga lainnya
(kanalis inguinalis).
2. Etiologi
Menurut Giri Made Kusala (2009). Terdapat 3 faktor yang menyebabkan Hernia :
1. fakor biologi : jenis kelamin
2. faktor pekerjaan : mengangkat beban berat
3. faktor penyakit : obesitas
Pathway Hernia
Faktor biologi Pekerjaan Penyakit
↓ ↓ ↓
Mengakibatkan ada
HERNIA
Penonjolan
3. Klasifikasi Hernia
3.1 Berdasarkan Terjadinya
Menurut Arief Mansjoer (2004), manifestasi klinis dari hernia adalah sebagai berikut :
a. Adanya benjolan (biasanya asimptomatik)
Keluhan yang timbul berupa adanya benjolan di daerah inguinal dan atau skrotal yang hilang
timbul. Timbul bila terjadi peningkatan tekanan intra peritoneal misalnya mengedan, batuk-
batuk, tertawa, atau menangis. Bila pasien tenang, benjolan akan hilang secara spontan.
b. Nyeri
Keluhan nyeri pada hernia ini jarang dijumpai, kalaupun ada dirasakan di daerah epigastrium
atau para umbilikal berupa nyeri viseral akibat regangan pada mesenterium sewaktu satu segmen
usus halus masuk ke dalam kantung hernia (Jennifer, 2007). Bila usus tidak dapat kembali karena
jepitan oleh anulus inguinalis, terjadi gangguan pembuluh darah dan gangguan pasase segmen
usus yang terjepit. Keadaan ini disebut hernia strangulata. Secara klinis keluhan pasien adalah
rasa sakit yang terus menerus.
c. Gangguan pasase usus seperti abdomen kembung dan muntah
Tanda klinik pada pemeriksaan fisik bergantung pada isi hernia. Pada Inspeksi : saat pasien
mengedan dapat dilihat hernia inguinalis lateralis muncul sebagai penonjolan diregio ingunalis
yang berjalan dari lateral atas ke medial bawah. Palpasi: kantong hernia yang kosong dapat
diraba pada funikulus spermatikus sebagai gesekan dari dua lapis kantong yang memberikan
sensasi gesekan dua permukaan sutera. Tanda ini disebut tanda sarung tangan sutera, tetapi
umumnya tanda ini sukar ditentukan. Kalau kantong hernia berisi organ maka tergantung isinya,
pada palpasi mungkin teraba usus, omentum ( seperti karet ), atau ovarium.Dengan jari telunjuk
atau jari kelingking pada anak kecil, dapat dicoba mendorong isi hernia dengan menonjolkan
kulit skrotum melalui annulus eksternus sehingga dapat ditentukan apakah isi hernia dapat
direposisi atau tidak. Apabila hernia dapat direposisi, pada waktu jari masih berada dalam
annulus eksternus, pasien diminta mengedan. Kalau hernia menyentuh ujung jari, berarti hernia
inguinalis lateralis, dan kalau samping jari menyentuh menandakan hernia inguinalis medialis.
Isi hernia pada bayi wanita yang teraba seperti sebuah massa yang padat biasanya terdiri dari
ovarium.
Pembedahan (Operatif) :
a. Herniaplasty : memperkecil anulus inguinalis internus dan memperkuat dinding belakang.
b. Herniatomy : pembebasan kantong hernia sampai ke lehernya, kantong dibuka dan isi hernia
dibebas kalau ada perlekatan, kemudian direposisi, kantong hernia dijahit ikat setinggi lalu
dipotong.
c. Herniorraphy : mengembalikan isi kantong hernia ke dalam abdomen dan menutup celah yang
terbuka dengan menjahit pertemuan transversus internus dan muskulus ablikus internus
abdominus ke ligamen inguinal.
7. Pencegahan
Menurut Jennifer (2007), pencegahan hernia adalah :
a. Usahakan untuk mempertahankan berat tubuh yang sehat
Hal ini dapat membantu mengurangi tekanan pada otot di bagian perut.
b. Konsumsi makanan yang mengandung serat tinggi
Seperti : Buah-buahan, sayuran, dan makanan yang terbuat dari gandum sangat disarankan untuk
dikonsumsi. Makanan tersebut mengandung banyak serat yang membantu mencegah konstipasi
dan mengurangi tekanan di bagian perut.
c. Hindari mengangkat barang yang terlalu berat
Jika harus mengangkat barang berat, lakukan dengan cara yang benar. Postur tubuh yang tepat
saat mengangkat barang berat, yakni tekuk lutut Anda dan hindari membungkuk untuk
mengurangi tekanan.
d. Hindari tekanan Intra abdomen
Seperti batuk kronis dan mengejan yang dapat mencetuskan hernia.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HERNIA
A. PENGKAJIAN
Data Umum
o Umur dan Jenis Kelamin
Hernia bisa terkena pada semua umur baik tua maupun muda. Umumnya hernia lebih sering
terjadi pada pria
o Eliminasi
Kontipasi, obstipasi, adanya inkontinesia atau retensi urin.
o Neurosensori
Kesemutan, Kekakuan, kelemahan tangan atau kaki, penurunan refleks tendon dalam, nyeri
tekan atau abdomen.
o Pencernaan
Bising usus, muntah, nyeri abdomen.
o Kenyamanan
Nyeri seperti ditusuk- tusuk, fleksi pada kaki, keterbatasan mobilisasi.
1. Pemeriksaan fisik
o Inspeksi
Mengkaji tingkat kesadaran, perhatikan adanya bengkak; ada atau tidak adanya
benjolan
o Palpasi
Tugor kulit, palpasi terhadap nyeri dan massa
o Auskultasi
Bising usus, bunyi nafas, bunyi jantung
o Perkusi
kembung
2. Pemeriksaanpenunjang
3. DS : Hernia Intoleran
Klien mengatakan lemas, ↓ aktifitas
hanya dapat duduk dan tidur Inflamasi
saja ↓
Demam
DO : ↓
klien tampak lemas dan Peningkatan
aktifitas klien dibantu HCl
↓
Mual muntah
↓
Anoreksia
↓
Lemas, pucat
↓
Intoleran
aktifitas
D. NCP
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Hernia adalah penonjolan sebuah organ atau struktur melalui mendeteksi di dinding otot perut.
Hernia umumnya terdiri dari kulit dan subkutan meliputi jaringan, sebuah peritoneal kantung,
dan yang mendasarinya visera, seperti loop usus atau organ-organ internal lainnya.
Menurut Arief Mansjoer (2004), manifestasi klinis dari hernia adalah sebagai berikut :
a. Adanya benjolan (biasanya asimptomatik)
b. Nyeri
c. Gangguan pasase usus seperti abdomen kembung dan muntah
Mengenai Saya
aninda agustia
Lihat profil lengkapku
Arsip Blog
▼ 2014 (1)
o ▼ November (1)
Konsep Asuhan Keperawatan Pada Pasien HERNIA