Anda di halaman 1dari 21

ANALISA FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN LALU LINTAS DI RUAS

JALAN SISINGAMANGARAJA (STA 00+000 – STA 10+000) KOTA MEDAN

ABSTRAK

Kecelakaan lalu lintas merupakan indikator utama tingkat keselamatan jalan raya.
Di negara maju masalah keselamatan jalan sangat diperhatikan untuk mengurangi jumlah
kecelakaan lalu lintas dan jumlah korban kecelakaan lalu lintas yang terjadi. Hal ini
menjadi indikator terhadap pentingnya memahami karakteristik kecelakaan. Pada penelitian
dibahas masalah kecelakaan lalu lintas yang terjadi di ruas Jalan Sisingamangaraja di Kota
Medan. Tujuan dari penelitian adalah mengetahui lokasi rawan kecelakaan (black spot) di
ruas jalan Sisingamangaraja di Kota Medan, menganalisa faktor – faktor penyebab
kecelakaan. Metode yang digunakan untuk menentukan lokasi rawan kecelakaan adalah
metode tingkat kecelakaan. Metode yang digunakan untuk mengetahui hubungan faktor –
faktor penyebab kecelakaan adalah menggunakan analisis statistik (uji chi – kuadrat)
Daerah / lokasi rawan kecelakaan (black spot) adalah suatu lokasi dimana tingkat
kecelakaan tinggi dengan kejadian kecelakaan berulang dalam suatu ruang dan rentang
waktu yang relatif sama yang diakibatkan oleh suatu penyebab tertentu. Menurut Khisty
dan Lall (1989) menyatakan bahwa ada 7 metode dalam mengidentifikasi lokasi rawan
kecelakaan. yaitu : metode frekuensi,metode tingkat kecelakaan, metode laju frekuensi,
metode kendali mutu tingkat, metode keparahan kecelakaan, metode indeks bahaya,
Inventori fitur Jalan Berbahaya.
Metode yang digunakan untuk menentukan lokasi rawan kecelakaan pada penelitian
ini adalah metode tingkat kecelakaan. Data yang digunakan adalah data jumlah kecelakaan
yang terjadi di ruas Jalan Sisingamangaraja Kota Medan yang terjadi pada tahun 2007 –
2011 yang dikelompokkan berdasarkan karateristik kecelakaan berupa waktu kecelakaan,
tingkat kecelakaan, tipe tabrakan, jenis kendaraan, kelas korban, jenis kelamin, usia, jenis
pekerjaan. Daerah rawan kecelakaan didapat dengan mengunakan data geometrik, meliputi
data kondisi jalan antara lain panjang jalan, jumlah jalur, jumlah lajur, dan median. Data
volume lalu lintas, meliputi data lalu lintas harian rata-rata (LHRT). Faktor faktor
penyebab kecelakaan didapat dengan menggunakan data karekteristik kecelakaan yang
jumlah kecelakaan perbulan selama 5 tahun, mulai tahun 2007 – 2011.
Gambaran komposisi karakteristik kecelakaan adalah: hari Sabtu sebanyak 57
kecelakaan (22,10 %). Waktu Terang (06.00-18.00) sebanyak 141 kecelakaan (54,65 %).
Luka Berat (LB) sebanyak 231 orang (60 %).Kecelakaan Berat sebanyak 165 kecelakaan
(63,96 %). Tabrakan sisi (samping) sebanyak 135 kecelakaan (52,33 %). Sepeda Motor
sebanyak 249 unit (65,88 %)Jenis kelamin laki-laki sebanyak 273 orang (70,91 %). Usia
diatas 46 tahun sebanyak 84 orang (21,82 %). Jenis pekerjaan peg. swasta/karyawan
sebanyak 231 orang (60 %). Analisis menunjukkan bahwa terdapat 3 titik lokasi rawan
kecelakaan (black spot) di segmen ruas jalan sisingamangaraja yaitu Sta 9 – 10 , Sta 8 – 9 ,
Sta 6 – 7. Dan dari hasil uji chi – kuadrat terlihat adanya hubungan antara faktor usia,
cuaca, jenis pekerjaan dan jenis kelamin dengan jumlah kecelakaan yang terjadi

Kata Kunci : karateristik kecelakaan, Blackspot, Chi – kuadrat


ABSTRACK

Traffic accidents are the major indicator of the level of road safety . In developing
countries the problem of road safety is concerned to reduce the number of traffic accidents
and of victims of traffic accidents that occur . It indicates that understanding the
characteristics of the accident is importanct discussed. In this study the problem of traffic
accidents that occurred on Jalan Sisingamangaraja in Medan . The aims of the study are to
determine the location of the accident -prone ( black spots ) on roads Sisingamangaraja in
Medan and to analyze the causes of the accidents . The method used to determine the
location of the accident -prone is the accident rate method . The method used to determine
the relationship of factors causing the accidents is by using statistical analysis ( chi -
squared ).
Area / location of the accident -prone ( black spot ) is a location where high accident
rate with repeated accidents in a space and in relatively the same time frame resulted from
a particular cause . According to Khisty and Lall (1989 ) there are 7 methods to identif
accident-prone locations, namely the frequency method , the crash rate method , the
frequency rate method, the level of quality control methods, the accident severity method,
the hazard index method, the dangerous roads feature inventory.
The method used to determine the location of the accident -prone in this research is the
accident rate method. The data used is the number of accidents occurring on Jalan
Sisingamangaraja in Medan from 2007 to 2011 which were grouped based on crash
characteristics such as time of the accident, the accident rate, collision type, vehicle type,
class of victim, gender, age, and type of occupation. Accident-prone areas were obtained by
using geometrical data, including road condition data, among others road length, number of
sides, number of lanes, and median.
Traffic volume data includes the average daily traffic data (LHRT). Accident cause
factors are obtained by using the accident characteristics data and the number of
accidents per month for 5 years, starting from 2007 to 2011.
The description of accident characteristic composition is: on Saturdays there are 57
accidents ( 22.10 % ). Doring day time ( 06:00 to 18:00 ) there are 141 accidents ( 54.65 %
) . There are 231 people wounded severely ( LB ) ( 60 % ). There are 165 serious accidents
( 63.96 % ). Side Collisions are of 135 accidents ( 52.33 % ). There are 249 units of
motorcycles ( 65.88 % ) and 273 males ( 70.91 % ). There are 84 people of above 46 years
old (
21.82 % ). There are 231 employees/staff at private companies ( 60 % ). The analysis
shows that there are 3 points of crash-prone locations ( black spots ) on Sisingamangaraja
road segment namely Sta 9-10, Sta 8-9, Sta 6-7. Then based on the results of the chi -
squared look there is a connection between age, weather, type of occupation and gender
with the number of accidents that occur.

Keywords : crash characteristics , Blackspot , Chi - squared


PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kecelakaan sering terjadi perkotaan sebagai pusat kegiatan ekonomi, sosial, dan
budaya. Penduduk merupakan faktor utama dalam perkembangan suatu kota yang diiringi
dengan pertumbuhan wilayah dan perekonomian dan kota-kota pendukung sekitarnya serta
kota-kota yang memiliki pusat-pusat kegiatan tertentu. Penyebaran kegiatan ekonomi tidak
terpusat di satu tempat saja.. Hal ini dikarenakan kebutuhan tersebut tidak dapat dipenuhi
di sekitar tempat tinggal. Pemerintah telah banyak melakukan usaha penanggulangan
kecelakaan lalu lintas, diantaranya pemberian rambu – rambu lalu lintas namun masalah
tersebut tidak dapat terselesaikan dengan mudah.
Kecelakan lalu lintas membutuhkan penanganan serius mengingat besarnya
kerugian yang diakibatkannya. Keselamatan di perjalanan yang baik akan menggairahkan
mengadakan kegiatan perjalanan baik bekerja, sekolah, dagang maupun rekreasi. Karena
lalulintas mayoritas jarak jauh, maka kecepan rata – rata tinggi. sehingga sering terjadi
kecelakaan.Untuk itu kajian yang perlu dilakukan adalah melakukan analisis terhadap data
kecelakaaan lalu lintas yang ada.Tugas akhir ini mengambil lokasi ruas jalan
Sisingamangaraja. Dengan adanya penelitian dapat digunakan sebagai masukan untuk
menciptakan suasana lalulintas yang tertib, aman, nyaman dan lancar. Sehingga
keselamatan para pemakai jalan akan dapat ditingkatkan.Ruas jalan tersebut merupakan
jalan arteri yang padat lalu lintasnya. Ruas jalan ini mempunyai peranan yang sangat
penting sebagai jalur transportasi darat, dimana banyak akses hilir mudik kendaraan
pribadi, kendaraan barang, dan kendaraan bus antar kota yang melewati ruas jalan
Sisingamangaraja ini. Permasalahan yang ada pada saat ini adalah banyaknya kejadian
kecelakaan pada ruas jalan ini dan terus meningkat. Berdasarkan permasalahan tersebut,
maka perlu dilakukan kajian tentang daerah dan lokasi rawan kecelakaan lalu lintas pada
ruas jalan Sisingamangaraja. Masalah kecelakaan lalulintas jalan Sisingamangaraja Kota
Medan ini perlu diidentifikasi yaitu : dengan adanya bus antar kota antar propinsi yang
banyak dan kecepatan yang tinggi dan sering terjadi pelanggaran dan banyaknya lalulintas
yang lain seperti mobil penumpang dan sepeda motor sehingga sering terjadi kecelakaan.
Dari kecelakaan tersebut maka perlu identifikasi kecelakaan yang meliputi : penyebab
kecelakaan, daerah rawan kecelakaan. Dengan adanya penelitian dapat
digunakan sebagai masukan untuk menciptakan suasana lalulintas yang tertib, aman, nyaman dan
lancar, sehingga keselamatan para pemakai jalan akan dapat ditingkatkan.
Kecelakaan lalu lintas merupakan indikator utama tingkat keselamatan jalan raya.
Di negara maju masalah keselamatan jalan merupakan masalah yang sangat diperhatikan
guna mereduksi kuantitas kecelakaan yang terjadi. Hal ini menjadi indikator terhadap
pentingnya memahami karakteristik kecelakaan (Maya, 2011).

Tujuan Penelitian
Adapun Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Menentukan titik – titik blackspot (lokasi rawan) kecelakaan di ruas jalan
Sisingamangaraja (Sta 0 + 000 – Sta 10 + 000) di Kota Medan yang ruang lingkup
penelitian nya hanya pada stationing 6 + 000 – 7 + 000, 8 + 000 – 9 + 000, dan
Stationing 9 + 000 – 10 + 000 saja.
2. Menganalisa faktor – faktor dominan penyebab kecelakaan lalu lintas di ruas jalan
Sisingamangaraja Kota Medan terbagi atas faktor manusia, kendaraan , jalan, dan
lingkungan.

TINJAUAN PUSTAKA
Kecelakaan Lalu Lintas
Kecelakaan lalulintas adalah kejadian pada lalulintas jalan dimana paling sedikit
melibatkan satu kendaraan yang mengakibatkan kerusakan yang merugikan pemiliknya
atau korbannya(Suwardi,2009).

Karateristik Kecelakaan
Kecelakaan dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa faktor. Berdasarkan tipe
kecelakaan, korban kecelakaan, kondisi kendaraan saat kecelakaan, kendaraan terlibat
kecelakaan, waktu kecelakaan (hari dan jam), cuaca saat kecelakaan terjadi, lokasi
kecelakaan, tipe tabrakan, jenis kendaraan dan penyebab kecelakaan (Aldian,2009).
Kecelakaan lalu lintas yang terjadi di jalan berbeda-beda, baik jalan Tol maupun Non-Tol.
Jalan Non-Tol juga memiliki karateristik berbeda antara jalan dalam kota, jalan antar kota
dan jalan antar provinsi. Dalam penelitian ini hanya dilakukan pada jalan provinsi di Kota
Medan yaitu jalan Sisingamangaraja
Faktor Penyebab Kecelakaan
Pada Pedoman Perencanaan dan Pengoperasian lalu lintas di wilayah Perkotaan,
Direktorat Bina Sistem Lalu Lintas dan Angkutan Kota Direktorat Jenderal Perhubungan
Darat, menyatakan bahwa faktor penyebab kecelakaan biasanya diklasifikasikan identik
dengan unsur – unsur sistem transportasi, yaitu pemakai jalan ( Pengemudi dan Pejalan
kaki ), Kendaraan, Jalan dan Lingkungan, atau kombinasi dari dua unsur atau lebih.
Kecelakaan dapat disebabkan oleh faktor pemakai jalan (pengemudi dan pejalan
kaki), faktor kendaraan dan faktor lingkungan (Pignataro, 1973). Pignataro juga
menyatakan bahwa kecelakaan diakibatkan oleh kombinasi dari beberapa faktor perilaku
buruk dari pengemudi ataupun pejalan kaki, jalan, kendaraan, pengemudi ataupun pejalan
kaki, cuaca buruk ataupun pandangan yang buruk.
Hobbs (1979) mengelompokkan faktor – faktor penyebab kecelakaanmenjadi tiga
kelompok, yaitu :a.
Faktor pemakai jalan (manusia), b. Faktor kendaraan, c. Faktor jalan dan lingkungan

Tingkat Kecelakaan
Untuk mengetahui tingkat kecelakaan (accident rute) suatu ruas jalan adalah jumlah
kecelakaan setiap 100 juta km per perjalanan (Pignataro,1973), dinyatakan dalam
persamaan :

RSEC = 100.000.000 x A ....................................... (1)


365 x T x V x L

Keterangan :RSEC : tingkat kecelakaan sepanjang jalan yang diamati, A : jumlah


kecelakaan yang terliput, V : LHR, L : panjang jalan, T : waktu analisa

Penentuan Lokasi Rawan Kecelakaan


Menurut Dwiyogo dan Prabowo (2006) Lokasi rawan kecelakaan lalu lintas adalah
lokasi tempat sering terjadi kecelakaan lalu lintas dengan tolak ukur tertentu, yaitu ada titik
awal dan titik akhir yang meliputi ruas (penggal jalur rawan kecelakaan lalu lintas) atau
simpul (persimpangan) yang masing-masing mempunyai jarak panjang atau radius tertentu.
Ruas jalan di dalam kota ditentukan maksimum 1 (satu) km dan di luar kota ditentukan
maksimum 3 (tiga) km. Simpul (persimpangan) dengan radius 100 meter. Tolak ukur
kerawanan kecelakaan lalu lintas pada ruas dan simpul ditentukan pada tabel berikut ini.
Tabel 1 Lokasi Rawan Kecelakaan

Lokasi Rawan Kecelakaan Dalam Kota Luar Kota

Pada ruas dan simpul jalan Minimal 2 kecelakaan lalu Minimal 3 kecelakaan
lintas lalu lintas dengan
dengan akibat meninggal akibat meninggal dunia
dunia atau 5 kecelakaan lalu atau 5 kecelakaan lalu
lintas dengan akibat luka/rugi lintas dengan akibat
material luka/rugi material
(pertahu (pertahun).
n).

Sumber : Dwiyogo dan Prabowo (2006)

Metode Analisa Statistik ( Uji – Chi Kuadrat)


Menurut Penanganan Lokasi Rawan Kecelakaan Lalu Lintas (Pd. T-09-2004-B),
Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah, Analisa statistik dimanfaatkan untuk
melihat sejauh mana suatu tipe kecelakan yang dianggap dominan pada suatu lokasi
kecelakaan akan berbeda nyata dengan kondisi kecelakaan di suatu perkotaan atau ruas
jalan.
Teknik analisa statistik :
1) Variabel : tentukan variabel / tipe kecelakaan sejenis baik untuk lokasi yang diamati
(site) maupun keseluruhan lokasi diluar lokasi yang ditinjau (control)
2) Hipotesis : buat suatu pernyataan dengan asumsi – asumsi untuk menguji adanya
persamaan atau perbedaan dari kondisi site dengan control, dengan hipotesis nol
(Ho) dan alternatifnya (Hi) sebagai berikut :
Ho : tidak terdapat perbedaan yang berarti antara jumlah angka kecelakaan pada
grup kecelakaan pada suatu lokasi rawan (site) dengan kelompok tipikal
kecelakaan yang sejenis pada ruas jalan atau pada suatu area (control)
secara umum.
Hi : terdapat perbedaan yang berarti.
a) Uji – Chi kuadrad
Nilai observasi diperoleh dengan perhitungan Chi – kuadrat yang mengacu kepada
tabel kontingensi 2x2 seperti pada contoh tabel-1 :

Tabel 2 Tabel Kontingensi 2x2


Variab Sit Contr Tota
el e ol l
Tipe kecelakaan x a C g=a+c
Tipe Kecelakaan selain b D h=b+d
x
Total e = a + b f = c+d n = a+b+c+d

Rumus Chi – Kuadrat (x2) :


( | ad – bc | – n/ 2)² n
X2 = .............................................................(3.0)

efgh

Dengan : X2 adalah nilai Chi – kuadrat, a adalah proporsi tipikal kecelakaan (site),
adalah proporsi tipikal kecelakaan lainnya (site), c adalah proporsi tipikal
kecelakaan (control), d adalah proporsi tipikal kecelakaan lainnya (control)
e,f,g,h, n lihat pada Tabel-1
METODE PENELITIAN
Pengolahan/Analisis Data
Tahapan analisisnya sebagai berikut :
a. Analisis Data Karateristik Kecelakaan
Klasifikasi kecelakaan yang dipakai dalam penelitian ini adalah :
1. Berdasarkan waktu kecelakaan, untuk waktu kecelakaan diklasifikasikan menurut
hari terjadinya kecelakaan dan jam terjadinya kecelakaan.
2. Berdasarkan tingkat kecelakaan, berdasarkan tingkat kecelakaannya maka
kecelakaan dibagi dalam empat golongan yaitu kecelakaan sangat ringan
(kendaraan), kecelakaan ringan, kecelakaan berat, dan kecelakaan fatal.
3. Berdasarkan tipe tabrakan yang terjadi, diklasifikasikan atas beberapa tabrakan,
yaitu depan-belakang, depan-depan, tabrakan sudut, tabrakan sisi, tabrak lari, tabrak
massal, tabrak pejalan kaki,tabrak parkir, dan tabrakan tunggal, lepas kontrol.
4. Berdasarkan jenis kendaraan, sesuai dengan penggolongan kendaraan yang
diterapkan oleh pengelola jalan yaitu golongan I, golongan IIa, dan golongan IIb
dengan jenis-jenis kendaraan seperti : sepeda motor, mobil penumpang, pick up,
bus, truck, truck 2 as, truck trailer.
5. Berdasarkan kelas korban kecelakaan, maka korban kecelakaan diklasifikasikan
menjadi korban luka ringan, korban luka berat, dan korban meninggal dunia.
6. Berdasarkan jenis kelamin, diklasifikasikan menjadi laki-laki dan perempuan.
7. Berdasarkan usia, dikalasifikasikan menjadi usia dibawah 15 tahun sampai diatas usia 45
tahun.
8. Berdasarkan jenis pekerjaan, diklasifikasikan menjadi pelajar/mahasiswa, ibu rumah
tangga, pegawai negeri sipil, wiraswasta, pegawai swasta/karyawan dan tidak
bekerja/lain-lain.

b. Penentuan Lokasi Rawan Kecelakaan


Lokasi rawan kecelakaan adalah suatu lokasi dimana angka kecelakaan tinggi
dengan kejadian kecelakaan berulang dalam suatu ruang dan rentang waktu yang relatif
sama yang diakibatkan oleh suatu penyebab tertentu
(Pd-T-09-2004-B).

c. Analisa Faktor Penyebab Kecelakaan


Menurut Penanganan Lokasi Rawan Kecelakaan Lalu Lintas (Pd. T-09-2004-B),
Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah, Analisa statistik dimanfaatkan untuk
melihat sejauh mana suatu tipe kecelakan yang dianggap dominan pada suatu lokasi
kecelakaan akan berbeda nyata dengan kondisi kecelakaan di suatu perkotaan atau ruas
jalan.

HASIL PENELITIAN DAN


PEMBAHASAN
Kareteristik Kecelakaan
a. Berdasarkan Hari
Karateristik kecelakaan berdasarkan hari di Jalan
Sisingamangaraja Kota Medan dilakukan dengan
parameter jumlah hari dalam satu minggu, yaitu :
Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jum’at, Sabtu,
Minggu.
dengan parameter tingkat fatalitas, yaitu :
Kecelakaan Fatal, Kecelakaan Berat,
b. Berdasarkan Waktu Kejadian Kecelakaan Ringan, Kecelakaan
Karateristik kecelakaan berdasarkan Kendaraan.
waktu kejadian di Jalan Sisingamangaraja
Kota Medan dilakukan dengan parameter
waktu Terang (06.00-18.00) dan waktu
Gelap (19.00-05.00).

d. Berdasarkan Tipe Tabrakan


Karateristik kecelakaan
berdasarkan Tipe Tabrakan di Jalan

c. Berdasarkan Fatalitas Sisingamangaraja Kota Medan dilakukan

Karateristik kecelakaan dengan parameter tipe tabrakan

berdasarkan fatalitas di Jalan kendaraan, yaitu : Tabrakan Depan-

Sisingamangaraja Kota Medan dilakukan Belakang, Tabrakan Depan- Depan,


Tabrakan Menyudut, Tabrakan Sisi
(menyudut), Tabrakan Beruntun (massal),
Tabrakan Pejalan Kaki, Tabrakan Parkir,
Tabrakan Tunggal, Tabrak Lari, Lepas
Kontrol.
e. Berdasarkan Jenis Kendaraan
Karateristik kecelakaan
berdasarkan jenis kendaraan di Jalan
Sisingamangaraja Kota Medan dilakukan
dengan parameter jenis kendaraan, yaitu :
Sepeda Motor, Mobil Penumpang, Bus,
Pick-UP, Truck, Truck 2AS, Trailer,
f. Berdasarkan Jenis Korban
Kereta Api.
Karateristik kecelakaan berdasarkan
jenis korban di Jalan Sisingamangaraja
Kota Medan dilakukan dengan parameter
jenis korban, yaitu : Meninggal Dunia h. Berdasarkan Usia
(MD), Luka Berat (LB), Luka Ringan Karateristik kecelakaan
(LR). berdasarkan usia di Jalan
Sisingamangaraja Kota Medan dilakukan
dengan parameter usia, yaitu : usia
dibawah 15 tahun, usia 16-20 tahun, usia
21-25 tahun, usia 26-30 tahun,
usia 31-35 tahun, usia 36-40 tahun, usia 41-
45 tahun, usia diatas 45 tahun.

g. Berdasarkan Jenis Kelamin


Karateristik kecelakaan
berdasarkan jenis kelamin di Jalan
Sisingamangaraja Kota Medan dilakukan
dengan parameter jenis kelamin laki-laki
dan waktu jenis kelamin perempuan.

i. Berdasarkan Jenis Pekerjaan


Karateristik kecelakaan
berdasarkan jenis pekerjaan di Jalan
Sisingamangaraja Kota Medan dilakukan
dengan parameter jenis pekerjaan, yaitu :
Pelajar/Mahasiswa, Ibu Rumah Tangga,
Wiraswata, Pegawai Negari Sipil,
Pegawai Swata/Karyawan, Tidak bekerja/
Lain-lain.
Analisis Lokasi Rawan Kecelakaan
Analisis Lokasi Rawan Kecelakaan dengan Metode Tingkat Kecelakaan
Pada metode ini untuk mengetahui tingkat kecelakaan (accident rate) suatu ruas
jalan adalah jumlah kecelakaan setiap 100 juta km per perjalanan (Pignataro,1973).

Tabel 3 Tingkat kecelakaan ruas jalan Sisingamangaraja Kota Medan pada tahun 2007-2011
Panja Volume Jumlah Tingkat
No. Stationing Tipe ng Lalu Kecelakaan Kecelaka
Jalan Ruas Lintas an
(Km) (100JPK
P)
7 6 + 000 – 7 + 4/2 D 1 3090 32 5,67
000
9 8 + 000 – 9 + 4/2 D 1 2600 40 8,42
000
10 9 + 000 – 10 + 4/2 D 1 2098 42 10,96
000

Analisa Faktor penyebab kecelakaan dengan Analisis Statistika ( uji Chi – Square )
Menurut Penanganan Lokasi Rawan Kecelakaan Lalu Lintas (Pd. T-09-2004-B),
Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah, Analisis statistik dimanfaatkan untuk
melihat sejauh mana suatu tipe kecelakaan yang dianggap dominan pada suatu lokasi
kecelakaan akan berbeda nyata dengan kondisi di suatu perkotaan atau ruas jalan. Uji
statistik yang dapat dimanfaatkan untuk ini adalah Uji-Chi Kuadrat atau Uji-Normal.
Teknik analisis statistik :
1) Variabel: tentukan variable / tipe kecelakaan sejenis baik untuk lokasi yang diamati
(site) maupun untuk keseluruhan lokasi diluar lokasi yang ditinjau (kontrol).
2) Hipotesis: buat suatu pernyataan dengan asumsi-asumsi untuk menguji adanya
persamaan atau perbedaan dari kondisi site dengan control, dengan hipotesis
nol (Ho) dan alternatifnya (Hi) sebagai berikut :
Ho : tidak terdapat perbedaan yang berarti antara jumlah angka kecelakaan pada grup
kecelakaan pada suatu lokasi rawan (site) dengan kelompok tipikal kecelakaan yang
sejenis pada ruas jalan atau pada suatu area (control) secara umum,
Hi : terdapat perbedaan yang berarti,
3) Hitung nilai observasi Chi-kuadrad
atau nilai Z: Tabel 4 nilai observasi Chi-
kuadrad atau nilai Z

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Hasil analisis terhadap kecelakaan lalu lintas di jalan Sisingamangaraja di Kota Medan
diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Selama periode 2007-2011 di Jalan Sisingamangaraja di Kota Medan terjadi
sebanyak 258 kecelakaan lalu lintas, dengan karateristik sebagai berikut :
a. Hari Sabtu sebanyak 57 kecelakaan dengan persentase 22,10 %.
b. Waktu Terang (06.00-18.00) sebanyak 141 kecelakaan dengan persentase 54,65 %.
c. Luka Berat (LB) sebanyak 231 orang dengan persentase 60 %.
d. Kecelakaan Beart sebanyak 165 kecelakaan dengan persentase 63,96 %.
e. Tabrakan sisi (samping) sebanyak 135 kecelakaan dengan persentase 52,33 %.
f. Sepeda Motor sebanyak 249 unit dengan persentase 65,88 %
g. Jenis kelamin laki-laki sebanyak 273 orang dengan persentase 70,91 %.
h. usia diatas 46 tahun sebanyak 84 orang dengan persentase 21,82 %.
Dari hasil karateristik kecelakaan dapat disimpulkan penyebab kecelakan lalu
lintas di jalan Sisingamangaraja di dominasi oleh faktor manusia yang sebahagian
besar berjenis kelamin laki-laki dan usia diatas 46 tahun..
2. Lokasi rawan kecelakaan (Blackspot) pada ruas jalan Sisingamangaraja Metode
Tingkat Kecelakaan didapat, bahwa Stationing 9+000 – 10+000 dengan frekuensi
kecelakaan sebanyak 42 kecelakaan, dengan tingkat kecelakaan 10,96 orang /
(100JPKP).
3. Adanya hubungan antara faktor usia, cuaca, jenis pekerjaan dan jenis kelamin
dengan jumlah kecelakaan yang terjadi pada ruas jalan sisingamangaraja di Kota
Medan.
Dengan mengetahui adanya hubungan antara factor usia, cuaca, jenis kelamin
dengan jumlah kecelakaan yang terjadi pada ruas jalan Sisingamangaraja di Kota
Medan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan
keselamatan berlalu lintas dalam rangka mengurangi jumlah kecelakaan lalu lintas.

Saran
1. Untuk daerah blackspot di ruas jalan Sisingamangaraja di Kota Medan perlu adanya
rambu peringatan rawan kecelakaan lalu lintas.
2. Untuk penelitian sejenis dapat diteliti analisa kecelakaan lalu lintas berdasarkan
kepemilikan SIM pengendara kendaraan bermotor.
3. Diperlukannya pemeliharaan jalan yang baik pada perkerasan jalan sehingga
meminimalisir permukaan jalan yang berlubang atau bergelombang, penerangan
jalan yang cukup untuk memberikan pencahayaan di malam hari dan kelengkapan
fasilitas jalan (marka, median, bahu jalan serta rambu-rambu lalu lintas).
.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim,(1997)Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Departemen Perhubungan,


www.dephub.go.id
Anonim, (2004), Penanganan Lokasi Rawan Kecelakaan Lalu Lintas (Pd. T-09-2004-B),
Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah.
Anonim, (2004), Undang-Undang Republik Indonesia No.38 Tahun
2004 Tentang Jalan. Anonim, (2006), Jalan, Undang-Undang Republik
Indonesia No.34, Tentang Jalan, Jakarta.
Anonim, (2007). Pedoman Operasi ABIU/UPK (Accident Blackspots
Investigation Unit/Unit Penelitian Kecelakaan). Jakarta: Dirjen
Perhubungan Darat.
Anonim, (2009), Undang-Undang Republik Indonesia No.22 Tahun 2009 Tentang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan. Anonim,(2010), Profil Kota Medan, di
http://id.wikipedia.org/wiki/Medan, diakses tanggal 29 Maret 2013 Anonim,(2012),
Laporan Kecelakaan jalan Sisingamangaraja Kota Medan Tahun 2007-2012, Polresta
Medan,Medan.
Aldian, dkk., (2009), Analisa Karekteristik Kecelakaan Lalu lintas Segmen Jalan Jember –
Sumberbaru ( KM JBR.7 – KM JBR.38), Simposium XII FSTPT, Universitas Kristen
Petra, Surabaya.Austroads, (1993). Standard Australia: Road Safety Audit. Australia
Ari, P., (2011), Biaya Eksternalitas Kecelakaan Lalu Lintas (Studi Kasus Propinsi DIY).

The 14th FSTPT International Symposium, Pekanbaru.


Dewanti,(1996),Karakteristik Kecelakaan Lalu Lintas di Yogyakarta, Media Teknik UGM
Yogyakarta,No 3 Tahun XVIII, Yogyakarta.
Dwiyogo,P dan Prabowo,(2006), Studi Identifikasi Daerah Rawan Kecelakaan
(Blackspot dan Blacksite) Pada Jalan Tol Jagorawi, Tugas Akhir, Jurusan Teknik
Sipil, Universitas Diponegoro, Semarang
Elkhasnet, (2009), Evaluasi Lokasi Rawan Kecelakaan di Bandung, Simposium XII
FSTPT, Universitas Kristen Petra, Surabaya.
Firman, (2011), Studi Potensi Lokasi Rawan Kecelakaan Busway Transjakarta di Koridor

Sembilan, The 14th FSTPT International Symposium, Pekanbaru.


Hakima, dkk., (2010), Analisis Faktor – faktor Penyebab kecelakaan Sebagai upaya
Peningkatan Keselamatan Lalu Lintas di Kota Makassar, Simposium XIII FSTPT,
Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang.
Hermariza,U., (2008), Studi Identifikasi Daerah Rawan
Kecelakaan Di Ruas Tol Jakarta-Cikampek, Skripsi
Sarjana, Jurusan Teknik Sipil, Bidang Rekayasa
Transportasi, Universitas Indonesia, Jakarta.
Hobbs F.D, (1979), Traffic Planning And Engineering , Pergamon Press
Khisty, J.,C., dan B. Kent Lall., (2003), Dasar-dasar Rekayasa Transportasi Jilid 2,
Penebit Erlangga, Jakarta. Morlok, E. K., (1991), Pengantar Teknik dan Perencanaan
Transportasi, Penebit Erlangga, Jakarta.
Mulyono, A. T., (2008),Audit keselamatan infrastruktur jalan (Studi kasus jalan Nasional
KM 78 – KM 79 jalur Pantura Jawa, Kabupaten Batang), jurnal Teknik Sipil, vol 16
no.3
Oglesby, dkk., (1990), Teknik Jalan Raya Jilid 1, Penebit Erlangga, Jakarta.
Putu, dkk., (2011), Analisa Penyebab Kecelakaan Lalu Lintas di Jalan Prof. Ida Bagus

Mantra (Ruas Tohpati – Kusamba), The 14th FSTPT International Symposium,


Pekanbaru.
Pignataro,L.J., (1973), Traffic Engineering: Theory &
Practice, Prentice Hall, Englewood Cliffs,N.J.

Rezha, dkk., (2011), Mencari Metode Sederhana Dalam Penentuan Black Spot, The 14th
FSTPT International Symposium, Pekanbaru.
Robertus dan Sadar, (2007), Analisa Kecelakaan Lalu Lintas di Kota Semarang dan
Faktor Penyebabnya, Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Universitas Diponegoro,
Semarang.
Simamora, M., A., (2011), Analisa Kecelakaan Lalu lintas di jalan Tol Belmera. Skripsi
Program Sarjana Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara.
Suti, Bayo (1979), Medan Menuju Kota Metropolitan (Yayasan Potensi Pengembangan Daerah),
Medan.
Suwardi, (2009), Analisa Kecelakaan Lalu lintas dan Solusinya Ruas Jalan Purwodadi –
Semarang ( KM 00,000 – 10,000 ) di Purwodadi, Simposium XII FSTPT, Universitas
Kristen Petra, Surabaya.
Widyasih,M., (2003), Analisis Kecelakaan Lalu Lintas Di Jalan Tol Padalarang – Cileunyi,
Skripsi Sarjana, Jurusan Teknik Sipil, Bidang Rekayasa Transportasi, Universitas
Parahyangan, Bandung.

Anda mungkin juga menyukai