ABSTRAK
Kecelakaan lalu lintas merupakan indikator utama tingkat keselamatan jalan raya.
Di negara maju masalah keselamatan jalan sangat diperhatikan untuk mengurangi jumlah
kecelakaan lalu lintas dan jumlah korban kecelakaan lalu lintas yang terjadi. Hal ini
menjadi indikator terhadap pentingnya memahami karakteristik kecelakaan. Pada penelitian
dibahas masalah kecelakaan lalu lintas yang terjadi di ruas Jalan Sisingamangaraja di Kota
Medan. Tujuan dari penelitian adalah mengetahui lokasi rawan kecelakaan (black spot) di
ruas jalan Sisingamangaraja di Kota Medan, menganalisa faktor – faktor penyebab
kecelakaan. Metode yang digunakan untuk menentukan lokasi rawan kecelakaan adalah
metode tingkat kecelakaan. Metode yang digunakan untuk mengetahui hubungan faktor –
faktor penyebab kecelakaan adalah menggunakan analisis statistik (uji chi – kuadrat)
Daerah / lokasi rawan kecelakaan (black spot) adalah suatu lokasi dimana tingkat
kecelakaan tinggi dengan kejadian kecelakaan berulang dalam suatu ruang dan rentang
waktu yang relatif sama yang diakibatkan oleh suatu penyebab tertentu. Menurut Khisty
dan Lall (1989) menyatakan bahwa ada 7 metode dalam mengidentifikasi lokasi rawan
kecelakaan. yaitu : metode frekuensi,metode tingkat kecelakaan, metode laju frekuensi,
metode kendali mutu tingkat, metode keparahan kecelakaan, metode indeks bahaya,
Inventori fitur Jalan Berbahaya.
Metode yang digunakan untuk menentukan lokasi rawan kecelakaan pada penelitian
ini adalah metode tingkat kecelakaan. Data yang digunakan adalah data jumlah kecelakaan
yang terjadi di ruas Jalan Sisingamangaraja Kota Medan yang terjadi pada tahun 2007 –
2011 yang dikelompokkan berdasarkan karateristik kecelakaan berupa waktu kecelakaan,
tingkat kecelakaan, tipe tabrakan, jenis kendaraan, kelas korban, jenis kelamin, usia, jenis
pekerjaan. Daerah rawan kecelakaan didapat dengan mengunakan data geometrik, meliputi
data kondisi jalan antara lain panjang jalan, jumlah jalur, jumlah lajur, dan median. Data
volume lalu lintas, meliputi data lalu lintas harian rata-rata (LHRT). Faktor faktor
penyebab kecelakaan didapat dengan menggunakan data karekteristik kecelakaan yang
jumlah kecelakaan perbulan selama 5 tahun, mulai tahun 2007 – 2011.
Gambaran komposisi karakteristik kecelakaan adalah: hari Sabtu sebanyak 57
kecelakaan (22,10 %). Waktu Terang (06.00-18.00) sebanyak 141 kecelakaan (54,65 %).
Luka Berat (LB) sebanyak 231 orang (60 %).Kecelakaan Berat sebanyak 165 kecelakaan
(63,96 %). Tabrakan sisi (samping) sebanyak 135 kecelakaan (52,33 %). Sepeda Motor
sebanyak 249 unit (65,88 %)Jenis kelamin laki-laki sebanyak 273 orang (70,91 %). Usia
diatas 46 tahun sebanyak 84 orang (21,82 %). Jenis pekerjaan peg. swasta/karyawan
sebanyak 231 orang (60 %). Analisis menunjukkan bahwa terdapat 3 titik lokasi rawan
kecelakaan (black spot) di segmen ruas jalan sisingamangaraja yaitu Sta 9 – 10 , Sta 8 – 9 ,
Sta 6 – 7. Dan dari hasil uji chi – kuadrat terlihat adanya hubungan antara faktor usia,
cuaca, jenis pekerjaan dan jenis kelamin dengan jumlah kecelakaan yang terjadi
Traffic accidents are the major indicator of the level of road safety . In developing
countries the problem of road safety is concerned to reduce the number of traffic accidents
and of victims of traffic accidents that occur . It indicates that understanding the
characteristics of the accident is importanct discussed. In this study the problem of traffic
accidents that occurred on Jalan Sisingamangaraja in Medan . The aims of the study are to
determine the location of the accident -prone ( black spots ) on roads Sisingamangaraja in
Medan and to analyze the causes of the accidents . The method used to determine the
location of the accident -prone is the accident rate method . The method used to determine
the relationship of factors causing the accidents is by using statistical analysis ( chi -
squared ).
Area / location of the accident -prone ( black spot ) is a location where high accident
rate with repeated accidents in a space and in relatively the same time frame resulted from
a particular cause . According to Khisty and Lall (1989 ) there are 7 methods to identif
accident-prone locations, namely the frequency method , the crash rate method , the
frequency rate method, the level of quality control methods, the accident severity method,
the hazard index method, the dangerous roads feature inventory.
The method used to determine the location of the accident -prone in this research is the
accident rate method. The data used is the number of accidents occurring on Jalan
Sisingamangaraja in Medan from 2007 to 2011 which were grouped based on crash
characteristics such as time of the accident, the accident rate, collision type, vehicle type,
class of victim, gender, age, and type of occupation. Accident-prone areas were obtained by
using geometrical data, including road condition data, among others road length, number of
sides, number of lanes, and median.
Traffic volume data includes the average daily traffic data (LHRT). Accident cause
factors are obtained by using the accident characteristics data and the number of
accidents per month for 5 years, starting from 2007 to 2011.
The description of accident characteristic composition is: on Saturdays there are 57
accidents ( 22.10 % ). Doring day time ( 06:00 to 18:00 ) there are 141 accidents ( 54.65 %
) . There are 231 people wounded severely ( LB ) ( 60 % ). There are 165 serious accidents
( 63.96 % ). Side Collisions are of 135 accidents ( 52.33 % ). There are 249 units of
motorcycles ( 65.88 % ) and 273 males ( 70.91 % ). There are 84 people of above 46 years
old (
21.82 % ). There are 231 employees/staff at private companies ( 60 % ). The analysis
shows that there are 3 points of crash-prone locations ( black spots ) on Sisingamangaraja
road segment namely Sta 9-10, Sta 8-9, Sta 6-7. Then based on the results of the chi -
squared look there is a connection between age, weather, type of occupation and gender
with the number of accidents that occur.
Tujuan Penelitian
Adapun Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Menentukan titik – titik blackspot (lokasi rawan) kecelakaan di ruas jalan
Sisingamangaraja (Sta 0 + 000 – Sta 10 + 000) di Kota Medan yang ruang lingkup
penelitian nya hanya pada stationing 6 + 000 – 7 + 000, 8 + 000 – 9 + 000, dan
Stationing 9 + 000 – 10 + 000 saja.
2. Menganalisa faktor – faktor dominan penyebab kecelakaan lalu lintas di ruas jalan
Sisingamangaraja Kota Medan terbagi atas faktor manusia, kendaraan , jalan, dan
lingkungan.
TINJAUAN PUSTAKA
Kecelakaan Lalu Lintas
Kecelakaan lalulintas adalah kejadian pada lalulintas jalan dimana paling sedikit
melibatkan satu kendaraan yang mengakibatkan kerusakan yang merugikan pemiliknya
atau korbannya(Suwardi,2009).
Karateristik Kecelakaan
Kecelakaan dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa faktor. Berdasarkan tipe
kecelakaan, korban kecelakaan, kondisi kendaraan saat kecelakaan, kendaraan terlibat
kecelakaan, waktu kecelakaan (hari dan jam), cuaca saat kecelakaan terjadi, lokasi
kecelakaan, tipe tabrakan, jenis kendaraan dan penyebab kecelakaan (Aldian,2009).
Kecelakaan lalu lintas yang terjadi di jalan berbeda-beda, baik jalan Tol maupun Non-Tol.
Jalan Non-Tol juga memiliki karateristik berbeda antara jalan dalam kota, jalan antar kota
dan jalan antar provinsi. Dalam penelitian ini hanya dilakukan pada jalan provinsi di Kota
Medan yaitu jalan Sisingamangaraja
Faktor Penyebab Kecelakaan
Pada Pedoman Perencanaan dan Pengoperasian lalu lintas di wilayah Perkotaan,
Direktorat Bina Sistem Lalu Lintas dan Angkutan Kota Direktorat Jenderal Perhubungan
Darat, menyatakan bahwa faktor penyebab kecelakaan biasanya diklasifikasikan identik
dengan unsur – unsur sistem transportasi, yaitu pemakai jalan ( Pengemudi dan Pejalan
kaki ), Kendaraan, Jalan dan Lingkungan, atau kombinasi dari dua unsur atau lebih.
Kecelakaan dapat disebabkan oleh faktor pemakai jalan (pengemudi dan pejalan
kaki), faktor kendaraan dan faktor lingkungan (Pignataro, 1973). Pignataro juga
menyatakan bahwa kecelakaan diakibatkan oleh kombinasi dari beberapa faktor perilaku
buruk dari pengemudi ataupun pejalan kaki, jalan, kendaraan, pengemudi ataupun pejalan
kaki, cuaca buruk ataupun pandangan yang buruk.
Hobbs (1979) mengelompokkan faktor – faktor penyebab kecelakaanmenjadi tiga
kelompok, yaitu :a.
Faktor pemakai jalan (manusia), b. Faktor kendaraan, c. Faktor jalan dan lingkungan
Tingkat Kecelakaan
Untuk mengetahui tingkat kecelakaan (accident rute) suatu ruas jalan adalah jumlah
kecelakaan setiap 100 juta km per perjalanan (Pignataro,1973), dinyatakan dalam
persamaan :
Pada ruas dan simpul jalan Minimal 2 kecelakaan lalu Minimal 3 kecelakaan
lintas lalu lintas dengan
dengan akibat meninggal akibat meninggal dunia
dunia atau 5 kecelakaan lalu atau 5 kecelakaan lalu
lintas dengan akibat luka/rugi lintas dengan akibat
material luka/rugi material
(pertahu (pertahun).
n).
efgh
Dengan : X2 adalah nilai Chi – kuadrat, a adalah proporsi tipikal kecelakaan (site),
adalah proporsi tipikal kecelakaan lainnya (site), c adalah proporsi tipikal
kecelakaan (control), d adalah proporsi tipikal kecelakaan lainnya (control)
e,f,g,h, n lihat pada Tabel-1
METODE PENELITIAN
Pengolahan/Analisis Data
Tahapan analisisnya sebagai berikut :
a. Analisis Data Karateristik Kecelakaan
Klasifikasi kecelakaan yang dipakai dalam penelitian ini adalah :
1. Berdasarkan waktu kecelakaan, untuk waktu kecelakaan diklasifikasikan menurut
hari terjadinya kecelakaan dan jam terjadinya kecelakaan.
2. Berdasarkan tingkat kecelakaan, berdasarkan tingkat kecelakaannya maka
kecelakaan dibagi dalam empat golongan yaitu kecelakaan sangat ringan
(kendaraan), kecelakaan ringan, kecelakaan berat, dan kecelakaan fatal.
3. Berdasarkan tipe tabrakan yang terjadi, diklasifikasikan atas beberapa tabrakan,
yaitu depan-belakang, depan-depan, tabrakan sudut, tabrakan sisi, tabrak lari, tabrak
massal, tabrak pejalan kaki,tabrak parkir, dan tabrakan tunggal, lepas kontrol.
4. Berdasarkan jenis kendaraan, sesuai dengan penggolongan kendaraan yang
diterapkan oleh pengelola jalan yaitu golongan I, golongan IIa, dan golongan IIb
dengan jenis-jenis kendaraan seperti : sepeda motor, mobil penumpang, pick up,
bus, truck, truck 2 as, truck trailer.
5. Berdasarkan kelas korban kecelakaan, maka korban kecelakaan diklasifikasikan
menjadi korban luka ringan, korban luka berat, dan korban meninggal dunia.
6. Berdasarkan jenis kelamin, diklasifikasikan menjadi laki-laki dan perempuan.
7. Berdasarkan usia, dikalasifikasikan menjadi usia dibawah 15 tahun sampai diatas usia 45
tahun.
8. Berdasarkan jenis pekerjaan, diklasifikasikan menjadi pelajar/mahasiswa, ibu rumah
tangga, pegawai negeri sipil, wiraswasta, pegawai swasta/karyawan dan tidak
bekerja/lain-lain.
Tabel 3 Tingkat kecelakaan ruas jalan Sisingamangaraja Kota Medan pada tahun 2007-2011
Panja Volume Jumlah Tingkat
No. Stationing Tipe ng Lalu Kecelakaan Kecelaka
Jalan Ruas Lintas an
(Km) (100JPK
P)
7 6 + 000 – 7 + 4/2 D 1 3090 32 5,67
000
9 8 + 000 – 9 + 4/2 D 1 2600 40 8,42
000
10 9 + 000 – 10 + 4/2 D 1 2098 42 10,96
000
Analisa Faktor penyebab kecelakaan dengan Analisis Statistika ( uji Chi – Square )
Menurut Penanganan Lokasi Rawan Kecelakaan Lalu Lintas (Pd. T-09-2004-B),
Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah, Analisis statistik dimanfaatkan untuk
melihat sejauh mana suatu tipe kecelakaan yang dianggap dominan pada suatu lokasi
kecelakaan akan berbeda nyata dengan kondisi di suatu perkotaan atau ruas jalan. Uji
statistik yang dapat dimanfaatkan untuk ini adalah Uji-Chi Kuadrat atau Uji-Normal.
Teknik analisis statistik :
1) Variabel: tentukan variable / tipe kecelakaan sejenis baik untuk lokasi yang diamati
(site) maupun untuk keseluruhan lokasi diluar lokasi yang ditinjau (kontrol).
2) Hipotesis: buat suatu pernyataan dengan asumsi-asumsi untuk menguji adanya
persamaan atau perbedaan dari kondisi site dengan control, dengan hipotesis
nol (Ho) dan alternatifnya (Hi) sebagai berikut :
Ho : tidak terdapat perbedaan yang berarti antara jumlah angka kecelakaan pada grup
kecelakaan pada suatu lokasi rawan (site) dengan kelompok tipikal kecelakaan yang
sejenis pada ruas jalan atau pada suatu area (control) secara umum,
Hi : terdapat perbedaan yang berarti,
3) Hitung nilai observasi Chi-kuadrad
atau nilai Z: Tabel 4 nilai observasi Chi-
kuadrad atau nilai Z
Saran
1. Untuk daerah blackspot di ruas jalan Sisingamangaraja di Kota Medan perlu adanya
rambu peringatan rawan kecelakaan lalu lintas.
2. Untuk penelitian sejenis dapat diteliti analisa kecelakaan lalu lintas berdasarkan
kepemilikan SIM pengendara kendaraan bermotor.
3. Diperlukannya pemeliharaan jalan yang baik pada perkerasan jalan sehingga
meminimalisir permukaan jalan yang berlubang atau bergelombang, penerangan
jalan yang cukup untuk memberikan pencahayaan di malam hari dan kelengkapan
fasilitas jalan (marka, median, bahu jalan serta rambu-rambu lalu lintas).
.
DAFTAR PUSTAKA
Rezha, dkk., (2011), Mencari Metode Sederhana Dalam Penentuan Black Spot, The 14th
FSTPT International Symposium, Pekanbaru.
Robertus dan Sadar, (2007), Analisa Kecelakaan Lalu Lintas di Kota Semarang dan
Faktor Penyebabnya, Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Universitas Diponegoro,
Semarang.
Simamora, M., A., (2011), Analisa Kecelakaan Lalu lintas di jalan Tol Belmera. Skripsi
Program Sarjana Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara.
Suti, Bayo (1979), Medan Menuju Kota Metropolitan (Yayasan Potensi Pengembangan Daerah),
Medan.
Suwardi, (2009), Analisa Kecelakaan Lalu lintas dan Solusinya Ruas Jalan Purwodadi –
Semarang ( KM 00,000 – 10,000 ) di Purwodadi, Simposium XII FSTPT, Universitas
Kristen Petra, Surabaya.
Widyasih,M., (2003), Analisis Kecelakaan Lalu Lintas Di Jalan Tol Padalarang – Cileunyi,
Skripsi Sarjana, Jurusan Teknik Sipil, Bidang Rekayasa Transportasi, Universitas
Parahyangan, Bandung.