OLEH :
Keterangan Genogram
: Laki-laki
: Perempuan
: Sudah Meninggal
: Klien
2. Status Kesehatan
a. Status Kesehatan Saat Ini
Keluhan utama :
- Keluhan saat masuk rumah sakit : Pasien mengatakan tidak bisa
makan dan minum, sulit menelan dan lemas.
- Keluhan saat ini : Pasien mengeluh tidak bisa menelan makanan
padat atau cair kurang lebih sejak 5 hari sebelum masuk rumah
sakit. Pasien juga batuk-batuk namun sulit mengeluarkan dahak,
terkadak dahak keluar sedikit, dahak cair agak kekuningan. Pasien
juga mengeluh sesak nafas.
Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya :
Keluarga pasien mengatakan saat mengalami gejala segera datang
ke pelayanan kesehatan untuk mendapatkan tindakan lebih lanjut.
Pasien dirawat inap erumah sakit dan akan dilakukan perawatan
lanjutan.
b. Nutrisi/Metabolik
Sebelum sakit pasien mengatakan makan teratur 3 kali sehari dengan
lauk ikan, tahu tempe dan ayam. Saat dirumah sakit keluarga
mengatakan hanya mampu pasien menghabiskan 1 botol susu (200ml)
dan 50ml air putih sekali makan. 1 porsi.
c. Pola Eliminasi
Keluarga mengatakan BAKnya sebelum MRS Pasien biasanya BAK
8xsehari urine berwarna kuning jernih. Untuk BAB pasien juga
dikatakan ada masalah, pasien jarang BAB, dengan konsistensi padat.
Selama MRS pasien jarang BAK 4-5 kali sehari dan diransang obat
agar bisa BAB.
Makan/minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Berpindah √
Ambulasi ROM √
f. Pola Kognitif-Perseptual
Pasien mengatakan mengatakan sudah tau kalau dirinya mengalami
gangguan menelan. Manajemen pengobatan yang dilakukan pasien
dan keluarga sudah baik dilihat dari pasien kooperatif mengikuti
terapi yang diberikan.
g. Pola Persepsi Diri/Konsep Diri
Tidak ada keluhan terkait persepsi diri termasuk citra tubuh, peran,
harga diri, dan ideal diri pada pasien. Pasien mampu menyebutkan
identitas dirinya dengan lengkap dan benar.
i. Pola Peran-Hubungan
Pasien mengatakan tidak ada masalah terkait peran diri dan hubungan
pasien dengan orang terdekat, keluarga, dan kerabat pasien.
k. Pola Keyakinan-Nilai
Pasien beragama Hindu. Pasien mengatakan SMRS rajin sembahyang
di merajan setiap hari. Saat ini pasien hanya bisa berdoa di tempat
tidur saja
Turgor:
Lesi ya √ Tidak
Visus:
Ukuran : .................................
Inspeksi:
Gerakan dinding dada simetris, tidak ada lesi
Palpasi :
Penurunan fremitus
Perkusi :
Suara pekak pada lapang paru kiri
Auskultasi :
Suara nafas melemah/menghilang
e. Sistem Kardiovaskular :
Nyeri dada Ya √Tidak
Palpitasi Ya √ Tidak
Inspeksi:
Dada simetris
Palpasi : tidak nyeri tekan
Perkusi : sonor
Auskultasi :
- Suara jantung S1,S2 tunggal regular
- Tidak ada suara murmur
f. Payudara Wanita dan Pria:
Tidak terdapat gangguan
g. Sistem Gastrointestinal:
Mulut √ Bersih Kotor Berbau
Peristaltik: -
h. Sistem Urinarius :
Penggunaan alat bantu/ kateter √ Ya Tidak
Nokturia Lain-lain:
j. Sistem Saraf:
GCS: 15 Eye:4 Verbal: 5 Motorik: 6
k. Sistem Muskuloskeletal:
Kemampuan pergerakan sendi √ Bebas Terbatas
Deformitas Ya √ Tidak
Lokasi: .........................
Kekakuan Ya √ Tidak
Nyeri sendi/otot Ya √ Tidak
Kekuatan otot :
444 444
333 333
Lainnya :
Ekstremitas Superior: Deformitas (-), clubbing finger (-), pucat (-), akral
sianosis (-), akral hangat (+), CRT <2”, palmar eritema (-)
Ekstremitas Inferior : Deformitas (-), edema pretibial (-) , pucat (-), akral
sianosis(-), akral hangat (+)
l. Sistem Imun:
Perdarahan Gusi Ya √ Tidak
Keletihan/kelemahan √ Ya Tidak
Lainnya :
m. Sistem Endokrin:
Hiperglikemia Ya √ Tidak
Hipoglikemia Ya √Tidak
6. Pemeriksaan Penunjang
a. Darah Lengkap
Parameters Hasil Satuan Nilai Rujukan Keterangan
WBC 20,49 103/ ʯL 4,1 – 11 Tinggi
Ne# 19,5 103/ ʯL 2,5 – 7,5
Ly# 0,72 103/ uL 1.00 – 4.00 Rendah
Hb 16,2 g/dL 13.5-17.5
HCT 50,2 % 41.0-53.0
PLT 254 103/ ʯL 150 – 450
SGOT 64,5 U/L 5 - 40 Tinggi
SGPT 30 U/L 7 – 56
pH 7,36 7,35-7,45
pCO2 44,5 mmHg 35 – 45
pO2 101,14 mmHg 80 - 100 Tinggi
Be 1,8 mmol/L -2 - +2
HCO3 27,3 mmol/L 22 – 26 Tinggi
Sat O2 96 % 80 - 100
Na 146 mmol/L 136 – 145 Tinggi
K 3,46 mmol/L 3,5 – 5,1
Ketidakefektifan
perfusi jaringan
cerebral
2 DS : Trombosis Ketidakefektifan
- Pasien mengatakan Bersihan Jalan
sesak nafas sejak 3 adanya penyumbatan Nafas
hari lalu aliran darah ke otak
- Pasien mengatakan oleh thrombus
batuk berdahak
namun sulit Arteri tersumbat
dikeluarkan
- Dahak pernah keluar Sel otak kekurangan
sedikit berwarna oksigen dan nutrisi
keruh kental
DO : Terjadi iskemik dan
- Pasien terpasang infark pada jaringan
masker oksigen 6
lpm Stroke non hemoragik
- Pasien diberikan
nebulizer combivent Kemampuan batuk
setiap 8 jam berkurang
Terjadi penumpukan
sekret
‘
Ketidakefektifan
Bersihan Jalan
Nafas
3 DS: Trombosis Hambatan
- Pasien mengatakan Mobilitas Fisik
kedua kakinya adanya penyumbatan
lemah dan sulit aliran darah ke otak
digerakkan oleh thrombus
- Keluarga
mengatakan ADL Arteri tersumbat
mobilisasi dibantu
sepenuhnya Berkurangnya darah
DO: ke area thrombus
- Kekuatan otot
ekstremitas bawah Terjadi iskemik dan
secara keseluruhan infark pada jaringan
adalah 1
- Ada keterbatsan Stroke non hemoragik
gerak sendi
Penurunan kekuatan
otot
Kelemahan fisik
Hambatan Mobilitas
Fisik
4 DS: Trombosis Gangguan Menelan
- Pasien mengatakan
kesulitan menelan adanya penyumbatan
sejak 5 hari lalu. aliran darah ke otak
DO: oleh thrombus
- Pasien tampak
terbaring lemas Arteri tersumbat
- Pasien terpasang
NGT Berkurangnya darah
ke area thrombus
Nervus kranial
Terjadi penurunan
reflex menelan
Gangguan Menelan
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan perfusi jaringan cerebral berhubungan dengan SNH
Batang otak ditandai dengan hemiparesis grade 3
2. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan PPOK ekserbasi akut
dengan ditandai dengan sesak nafas dan batuk berdahak
3. Hambatan Mobilitas Fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot,
keterbatasan rentang gerak sendi ditandai dengan ketidakmampuan
menggerakkan ekstremitas bawah
4. Gangguan menelan berhubungan dengan SNH Batang otak ditandai
dengan benjolan pada bagian belakang kepala
C. PERENCANAAN
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
1. Ketidakefektifan perfusi Setelah diberikan asuhan Manajemen Edema Serbral Manajemen Edema Serebral
jaringan cerebral keperawatan selama 3x24 jam, - Monitor adanya kebingungan, - Mengetahui kondisi neurologis
berhubungan dengan status serebral pasien dalam keluhan pusing dan pingsan pasien, Memudahkan perawat
SNH Batang otak keadaan normal dengan kriteria - Monitor tanda-tanda vital untuk menentukan intervensi
ditandai dengan hasil: - Monitor tanda tanda selanjutnya
hemiparesis grade 3 Perfusi Jaringan Serbral: peningkatan tekanan intrakranial - Untuk menghindari terjadinya
- Tekanan darah sistol dan - Posisikan tinggi kepala tempat peningkatan tekanan intracranial
diastole dalam keadaan normal tidur 30O atau lebih pada pasien
(100-120/60-80 mmHg) - Kolaborasi pemberian obat - Untuk memaksimalkan aliran
- Tidak ada tanda – tanda Sitikolin 500mg tiap 12 jam IV darah ke serebral dan
peningkatan tekanan - Anjurkan pasien untuk banyak memaksimalkan oksigenasi
intracranial (sakit kepala berat istirahat jaringan serebral
muntah proyektil, papilledema) - Untuk menghindari terjadinya
- Tidak ada penurunan tingkat peningkatan tekanan intracranial
kesadaran pada pasien
- Untuk memberikan
kenyamanan pada pasien dan
membantu dalam perbaikan
kondisi pasien
2. Ketidakefektifan Setelah diberikan asuhan NIC: Manajemen Jalan Napas NIC Label: Manajemen Jalan
bersihan jalan nafas keperawatan selama 2 x 24 jam 1. Monitor pola napas, bunyi Nafas
berhubungan PPOK diharapkan bersihan jalan napas tambahan dan sputum 1. mengetahui pola nafas dan
ekserbasi akut dengan napas dapat diatasi dengan 2. Posisikan semi fowler bila ada bunyi napas tambahan
ditandai dengan sesak kriteria hasil: 3. Berikan FM oksigen 6 lpm 2. memaksimalkan aliran jalan
nafas dan batuk NOC : Status Pernapasan : 4. Kolaborasi pemberian napas agar oksigen dan uap yang
berdahak Kepatenan Jalan Napas nebulizer combivent tiap 8 jam masuk
1. Frekuensi pernafasan dalam 5. Ajarkan teknik batuk efektif 3. memaksimalkan oksigen yang
kisaran normal dan anjurkan minum hangat masuk ke dalam tubuh pasien
2. Kemampuan untuk 4. Nebulizer berfungsi untuk
mengeluarkan sekret mengencerkan dahak pasien,
meningkat sehingga dahak dapat
3. Batuk berkurang dikeluarkan dengan mudah.
4. Akumulasi sputum 5. Minum air hangat dan Batuk
berkurang efektif membantu dahak keluar
dengan maksimal
3 Hambatan Mobilitas Setelah dilakukan intervensi NIC Label: Terapi Latihan NIC : Terapi Latihan
Fisik berhubungan selama 2x24 jam diharapkan a. Jelaskan tujuan melakukan 1. Dapat mengetahui sejauh
dengan penurunan mobilitas membaik dengan ROM mana pasien dapat
kekuatan otot, kriteria hasil: b. Lakukan Latihan ROM menggerakkan sendinya.
keterbatasan rentang NOC Label: Pergerakan c. Kolaborasikan dengan terapis 2. Memberikan informasi dari
gerak sendi ditandai a. Kekuatan otot mengalami terkait program Latihan yang manfaat dan tujuan latihan sendi
dengan peningkatan dapat dilakukan kepada pasien dan keluarga
ketidakmampuan b. Keterbatasan pergerakan 3. Melakukan latihan ROM
menggerakkan sendi diatasi walaupun secara berfungsi untuk
ekstremitas bawah pasif mempertahankan fleksibilitas
dan kekakuan otot serta
mencegah kontraktur dan
kekakuan pada sendi.
4 Gangguan menelan Setelah dilakukan intervensi NOC: Pemberian Makan Pemberian Makan dengan
berhubungan dengan keperawatan selama 2x24 jam dengan Tabung Enteral Tabung Enteral
SNH Batang otak diharapkan gangguan menelan 1. Monitor intake/asupan dan 1. Mengetahui status nutrisi
ditandai dengan yang dirasakan berkurang output yang terpenuhi
benjolan pada bagian dengan kriteria hasil: 2. Periksa sisa makanan (residu 2. mempertahankan nutrisi yang
belakang kepala NIC: Status Nutrisi: Asupan lambung) sebelum memberikan optimal
Makanan dan Cairan makanan 3. mencegah adanya
1. Asupan makan secara tube 3. Hindari memberikan makanan ketidaknyaman pada pasien
feeding adekuat jika sisanya lebih dari 150 cc
4. Mulai berikan makanan
melalui tabung yang terpasang
pada selang NGT dan perhatikan
tingkat gravitasi
5. Monitor pasien jika merasa
kenyang, mual, muntah dan
batuk.
D. Implementasi
Hari/tgl No Dx Jam Tindakan Keperawatan Respon Klien Ttd
E. Evaluasi
No Hari/Tgl No Dx Jam Evaluasi Ttd
1. Jumat/12 1 14.00 S:
Februari a. Pasien mengatakan belum bisa menelan
WITA
2021 makanan/minuman tanpa bantuan NGT
O:
a. Pasien tampak kooperatif dalam menerima nutrisi
b. Wajah pasien tampak lebih tenang dan rileks
A : Tujuan intervensi tercapai
P : Lanjutkan pemberian bantuan nutrisi enteral sampai
pasien mampu menelan
2 Jumat/12 2 14.10 S:
Februari a. Pasien mengatakan ada rasa ingin batuk
WITA
2021 b. Pasien mengatakan sesaknya sudah berkurang
O:
a. Pasien mampu mengeluarkan sekretnya dengan batuk dan
secret berwarna putih kekuningan
b. Frekuensi napas pasien 19x/menit
A : Tujuan intervensi tercapai
P : Lanjutkan pemberian nebulizer tiap 8 jam, oksigen dan
monitor status pernapasan pasien
3 Jumat/12 3 14.20 S:
Februari a. Pasien mengatakan sudah bisa mengerakkan kaki dan
WITA
2021 tangan
O:
a. Pasien tampak menggerakkan kaki dan tangan dengan
perlahan dan kooperatif dalam mengikuti latihan
b. Wajah pasien tampak lebih rileks dan semangat
A : Tujuan intervensi tercapai
P : Lanjutkan laitan ROM pasien didampingi keluarga
4 Jumat/12 4 14.25 S:
Februari a. Pasien mengatakan belum bisa menelan
2021 WITA makanan/minuman tanpa bantuan NGT
O:
a. Pasien tampak kooperatif dalam menerima nutrisi
b. Wajah pasien tampak lebih tenang dan rileks
A : Tujuan intervensi tercapai
P : Lanjutkan pemberian bantuan nutrisi enteral sampai
pasien mampu menelan
Mengetahui,
Pembimbing klinik/ CI Mahasiswa
Clinical Teacher/ CT