Anda di halaman 1dari 28

PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.M DENGAN


SNH BATANG OTAK DI RUANG ANGSOKA 1
RSUP SANGLAH PADA TANGGAL 6 FEBRUARI – 12 FEBRUARI 2021

OLEH :

LUH DILA AYU PARAMITA


2002621001

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2021
A. Pengkajian
1. Identitas
 Pasien
 Nama : Tn. M
 Umur : 75 Tahun
 Jenis Kelamin : Laki-laki
 Pendidikan : Tidak sekolah
 Pekerjaan : Tidak bekerja
 Status Perkawinan : Menikah
 Agama : Hindu
 Suku : Bali
 Alamat : Karangasem
 Tanggal Masuk : 5 Februari 2021
 Tanggal Pengkajian : 6 Februari 2021
 Sumber Informasi : Pasien, Keluarga, Rekam Medis
 Diagnosa Masuk : Obs Disfagia ec motorik dd mekanik
 Penanggung
 Nama : Tn. S
 Hubungan Dgn Pasien: Anak Kandung
2. Riwayat Keluarga

 Genogram (kalau perlu) :

 Keterangan Genogram
: Laki-laki

: Perempuan
: Sudah Meninggal

---------- : Tinggal Serumah

: Klien

2. Status Kesehatan
a. Status Kesehatan Saat Ini
 Keluhan utama :
- Keluhan saat masuk rumah sakit : Pasien mengatakan tidak bisa
makan dan minum, sulit menelan dan lemas.
- Keluhan saat ini : Pasien mengeluh tidak bisa menelan makanan
padat atau cair kurang lebih sejak 5 hari sebelum masuk rumah
sakit. Pasien juga batuk-batuk namun sulit mengeluarkan dahak,
terkadak dahak keluar sedikit, dahak cair agak kekuningan. Pasien
juga mengeluh sesak nafas.
 Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya :
Keluarga pasien mengatakan saat mengalami gejala segera datang
ke pelayanan kesehatan untuk mendapatkan tindakan lebih lanjut.
Pasien dirawat inap erumah sakit dan akan dilakukan perawatan
lanjutan.

b. Status Kesehatan Masa Lalu


 Penyakit yang pernah dialami : Tidak ada
 Pernah dirawat : sebelumnya pasien dirawat di RSUD Karangasem
kemudian dirujuk ke RSUP Sanglah untuk mendapatkan perawatan
lanjutan.
 Riwayat alergi : Ya √ Tidak
 Riwayat tranfusi : Ya √ Tidak
 Kebiasaan : ...........................................................
 Merokok : Ya √ Tidak
Sejak:
Jumlah:
 Minum kopi √ Ya Tidak Sejak: bekerja Jumlah: 3x sehari
 Penggunaan Alkohol  Ya √ Tidak Sejak Jumlah:
3. Riwayat Penyakit Keluarga :
Tidak ada riwayat penyakit keluarga.

4. Diagnosa Medis dan Therapy


Diagnosa: SNH Batang otak, PPOK Ekserbasi akut, Bronkitis
Therapy:
- IVFD NaCl 0,9% 500ml/24 jam 20lpm
- Ceftriaxone 1gr tiap 12 jam IV
- Methylpredrisolon 62,5mg tiap 10 jam IV
- Omeprazole 40mg tiap 12 jam IV
- Asetosal 80mg tiap 12jam IV
- Sitikolin 500mg tiap 12 jam IV
- Terpasang NGT
- Terpasang FM O2 6lpm
- Nebulizer combivent 1 respul tiap 8 jam
- Levofloxacin 500mg tiap 24 jam IV
- Asetilsiten 200mg tiap 8 jam oral
- Fisioterapi URM
- Alopurinol 100mg tiap 24jam IV
- Laxadin 15 ml tiap 8 jam IV
5. Pola Fungsi Kesehatan
a. Pemeliharaan dan Persepsi Terhadap Kesehatan
Pasien mengatakan sebelumnya apabila dirinya atau ada anggota
keluarga yang sakit selalu datang ke pelayanan kesehatan. Pasien dan
keluarga mengatakan bahwa penyakitnya adalah karena penyakit
medis.

b. Nutrisi/Metabolik
Sebelum sakit pasien mengatakan makan teratur 3 kali sehari dengan
lauk ikan, tahu tempe dan ayam. Saat dirumah sakit keluarga
mengatakan hanya mampu pasien menghabiskan 1 botol susu (200ml)
dan 50ml air putih sekali makan. 1 porsi.

c. Pola Eliminasi
Keluarga mengatakan BAKnya sebelum MRS Pasien biasanya BAK
8xsehari urine berwarna kuning jernih. Untuk BAB pasien juga
dikatakan ada masalah, pasien jarang BAB, dengan konsistensi padat.
Selama MRS pasien jarang BAK 4-5 kali sehari dan diransang obat
agar bisa BAB.

d. Pola Aktivitas dan Latihan


Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4

Makan/minum √

Mandi √

Toileting √

Berpakaian √

Mobilisasi di tempat tidur √

Berpindah √

Ambulasi ROM √

0: mandiri, 1: alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain


dan alat, 4: tergantung total.
Keterangan : Pasien dibantu orang lain untuk mobilisasi dan
aktivitas. Pasien terpasang NGT untuk pemenuhan nutrisi.

e. Pola Tidur dan Istirahat


Pasien mengatakan biasa tidur pukul 19.00 Wita dan sering terbangun
di malam hari sekitar pukul 21.00 atau 01.00 Wita dan tidak bisa
tidur.

f. Pola Kognitif-Perseptual
Pasien mengatakan mengatakan sudah tau kalau dirinya mengalami
gangguan menelan. Manajemen pengobatan yang dilakukan pasien
dan keluarga sudah baik dilihat dari pasien kooperatif mengikuti
terapi yang diberikan.
g. Pola Persepsi Diri/Konsep Diri
Tidak ada keluhan terkait persepsi diri termasuk citra tubuh, peran,
harga diri, dan ideal diri pada pasien. Pasien mampu menyebutkan
identitas dirinya dengan lengkap dan benar.

h. Pola Seksual dan Reproduksi


Pasien mengatakan tidak memiliki keluhan atau masalah terkait
dengan sistem seksual dan reproduksi.

i. Pola Peran-Hubungan
Pasien mengatakan tidak ada masalah terkait peran diri dan hubungan
pasien dengan orang terdekat, keluarga, dan kerabat pasien.

j. Pola Manajemen Koping Stress


Pasien mengatakan jika memiliki masalah selalu mengupayakan
mendiskusikannya dengan keluarga inti terlebih dahulu dan saat jenuh
dengan sakitnya pasien terkadang menangis.

k. Pola Keyakinan-Nilai
Pasien beragama Hindu. Pasien mengatakan SMRS rajin sembahyang
di merajan setiap hari. Saat ini pasien hanya bisa berdoa di tempat
tidur saja

Riwayat Kesehatan dan Pemeriksaan fisik

Keadaan umum : Baik √ Sedang Lemah Kesadaran: Composmentis

TTV TD: 120/80 mmHg Nadi : 92 kali/menit

RR: 24 kali/menit Suhu: 36,10C SpO2 96%

BB: 49 kg TB: 160 cm

IMT : 19,14 (Normal)

a. Kulit, Rambut dan Kuku


Distribusi rambut :
Lesi  Ya √ Tidak

Warna kulit √ Ikterik  Sianosis  Kemerahan  Pucat

Akral √ Hangat  Panas  Dingin kering  Dingin

Turgor:

Oedem Ya √ Tidak Lokasi:

Warna kuku: Pink  Sianosis √ lain-lain : warna


kulit bagian tangan terdapat bercak berwarna putih dan kuku sudah
kecoklatan dan keras bervolume.

b. Kepala dan Leher


Kepala √ Simetris  Asimetris

Lesi  ya √ Tidak

Deviasi trakea  Ya √ Tidak

Pembesaran kelenjar tiroid  Ya √ Tidak

c. Mata dan Telinga


Gangguan pengelihatan  Ya √ Tidak

Menggunakan kacamata  Ya √ Tidak

Visus:

Pupil √ Isokor  Anisokor

Ukuran : .................................

Sklera/ konjungtiva √ Anemis  Ikterus

Gangguan pendengaran  Ya √ Tidak

Menggunakan alat bantu dengar  Ya √ Tidak

Tes weber : tidak dilakukan

Tes Rinne : tidak dilakukan

Tes Swabach : tidak dilakukan


d. Sistem Pernafasan:
Batuk: √ Ya Tidak

Sesak: √Ya, kadang-kadang Tidak

 Inspeksi:
Gerakan dinding dada simetris, tidak ada lesi

 Palpasi :
Penurunan fremitus

 Perkusi :
Suara pekak pada lapang paru kiri

 Auskultasi :
Suara nafas melemah/menghilang

e. Sistem Kardiovaskular :
Nyeri dada Ya √Tidak

Palpitasi  Ya √ Tidak

CRT √ < 3 dtk > 3 dtk

 Inspeksi:
Dada simetris
 Palpasi : tidak nyeri tekan
 Perkusi : sonor
 Auskultasi :
- Suara jantung S1,S2 tunggal regular
- Tidak ada suara murmur
f. Payudara Wanita dan Pria:
Tidak terdapat gangguan

g. Sistem Gastrointestinal:
Mulut √ Bersih  Kotor Berbau

Mukosa  Lembab √ Kering  Stomatitis


Pembesaran hepar  Ya √ Tidak

Abdomen  Meteorismus  Asites  Nyeri tekan

Peristaltik: -

h. Sistem Urinarius :
Penggunaan alat bantu/ kateter √ Ya  Tidak

Kandung kencing, nyeri tekan √ Ya  Tidak

Gangguan  Anuria  Oliguria √ Retensi  Inkontinensia

 Nokturia  Lain-lain:

i. Sistem Reproduksi Wanita/Pria :


Pasien mengatakan tidak ada keluhan terkait sistem reproduksi.

j. Sistem Saraf:
GCS: 15 Eye:4 Verbal: 5 Motorik: 6

Rangsangan meningeal  Kaku kuduk  Kernig


 Brudzinski I  Brudzinski II

Refleks fisiologis + Patela + Trisep


+ Bisep + Achiles

Refleks patologis - Babinski - Chaddock


- Oppenheim - Rossolimo - Gordon
- Schaefer - Stransky - Gonda

Gerakan involunter : tidak ada

k. Sistem Muskuloskeletal:
Kemampuan pergerakan sendi √ Bebas Terbatas

Deformitas  Ya √ Tidak
Lokasi: .........................

Fraktur Ya √ tidak Lokasi:

Kekakuan  Ya √ Tidak
Nyeri sendi/otot  Ya √ Tidak

Kekuatan otot :

444 444

333 333

Lainnya :

Ekstremitas Superior: Deformitas (-), clubbing finger (-), pucat (-), akral
sianosis (-), akral hangat (+), CRT <2”, palmar eritema (-)

Ekstremitas Inferior : Deformitas (-), edema pretibial (-) , pucat (-), akral
sianosis(-), akral hangat (+)

l. Sistem Imun:
Perdarahan Gusi  Ya √ Tidak

Perdarahan lama  Ya √ Tidak

Pembengkakan KGB  Ya √ Tidak


Lokasi: .........................

Keletihan/kelemahan √ Ya  Tidak

Lainnya :

m. Sistem Endokrin:
Hiperglikemia  Ya √ Tidak

Hipoglikemia  Ya √Tidak

Luka gangrene  Ya √ Tidak

6. Pemeriksaan Penunjang
a. Darah Lengkap
Parameters Hasil Satuan Nilai Rujukan Keterangan
WBC 20,49 103/ ʯL 4,1 – 11 Tinggi
Ne# 19,5 103/ ʯL 2,5 – 7,5
Ly# 0,72 103/ uL 1.00 – 4.00 Rendah
Hb 16,2 g/dL 13.5-17.5
HCT 50,2 % 41.0-53.0
PLT 254 103/ ʯL 150 – 450
SGOT 64,5 U/L 5 - 40 Tinggi
SGPT 30 U/L 7 – 56
pH 7,36 7,35-7,45
pCO2 44,5 mmHg 35 – 45
pO2 101,14 mmHg 80 - 100 Tinggi
Be 1,8 mmol/L -2 - +2
HCO3 27,3 mmol/L 22 – 26 Tinggi
Sat O2 96 % 80 - 100
Na 146 mmol/L 136 – 145 Tinggi
K 3,46 mmol/L 3,5 – 5,1

b. CT Scan Kepala tanpa kontras


c. EKG : Sinus Rythm
ANALISA DATA

No Data Penyebab Masalah


Keperawatan
1. DS: Trombosis Ketidakefektifan
perfusi jaringan
- Keluarga mengatakan
cerebral
pasien masih lemas adanya penyumbatan
aliran darah ke otak
DO: oleh thrombus
- Keadaan Umum pasien
komposmentis Arteri tersumbat
- Pasien tampak lemas
- Saat berbicara pasien Berkurangnya darah
tampak kesulitan berbicara ke area thrombus
(pelo)
- Pasien mengalami Terjadi iskemik dan
kelemahan di bagian bawah infark pada jaringan
Paresis nervus IX (D)
Paresis nervus XII (D) Stroke non hemoragik
nuclear
- Hemiparesis Grade 3 Proses metabolisme di
- TD : 120/80 mmHg otak terganggu
- Nadi : 92x/menit
Penurunan suplai
darah dan O2 ke otak

Ketidakefektifan
perfusi jaringan
cerebral
2 DS : Trombosis Ketidakefektifan
- Pasien mengatakan Bersihan Jalan
sesak nafas sejak 3 adanya penyumbatan Nafas
hari lalu aliran darah ke otak
- Pasien mengatakan oleh thrombus
batuk berdahak
namun sulit Arteri tersumbat
dikeluarkan
- Dahak pernah keluar Sel otak kekurangan
sedikit berwarna oksigen dan nutrisi
keruh kental
DO : Terjadi iskemik dan
- Pasien terpasang infark pada jaringan
masker oksigen 6
lpm Stroke non hemoragik
- Pasien diberikan
nebulizer combivent Kemampuan batuk
setiap 8 jam berkurang

Terjadi penumpukan
sekret

Ketidakefektifan
Bersihan Jalan
Nafas
3 DS: Trombosis Hambatan
- Pasien mengatakan Mobilitas Fisik
kedua kakinya adanya penyumbatan
lemah dan sulit aliran darah ke otak
digerakkan oleh thrombus
- Keluarga
mengatakan ADL Arteri tersumbat
mobilisasi dibantu
sepenuhnya Berkurangnya darah
DO: ke area thrombus
- Kekuatan otot
ekstremitas bawah Terjadi iskemik dan
secara keseluruhan infark pada jaringan
adalah 1
- Ada keterbatsan Stroke non hemoragik
gerak sendi
Penurunan kekuatan
otot

Kelemahan fisik

Hambatan Mobilitas
Fisik
4 DS: Trombosis Gangguan Menelan
- Pasien mengatakan
kesulitan menelan adanya penyumbatan
sejak 5 hari lalu. aliran darah ke otak
DO: oleh thrombus
- Pasien tampak
terbaring lemas Arteri tersumbat
- Pasien terpasang
NGT Berkurangnya darah
ke area thrombus

Terjadi iskemik dan


infark pada jaringan

Stroke non hemoragik

Nervus kranial

Terjadi penurunan
reflex menelan
Gangguan Menelan

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan perfusi jaringan cerebral berhubungan dengan SNH
Batang otak ditandai dengan hemiparesis grade 3
2. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan PPOK ekserbasi akut
dengan ditandai dengan sesak nafas dan batuk berdahak
3. Hambatan Mobilitas Fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot,
keterbatasan rentang gerak sendi ditandai dengan ketidakmampuan
menggerakkan ekstremitas bawah
4. Gangguan menelan berhubungan dengan SNH Batang otak ditandai
dengan benjolan pada bagian belakang kepala
C. PERENCANAAN
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan

1. Ketidakefektifan perfusi Setelah diberikan asuhan Manajemen Edema Serbral Manajemen Edema Serebral
jaringan cerebral keperawatan selama 3x24 jam, - Monitor adanya kebingungan, - Mengetahui kondisi neurologis
berhubungan dengan status serebral pasien dalam keluhan pusing dan pingsan pasien, Memudahkan perawat
SNH Batang otak keadaan normal dengan kriteria - Monitor tanda-tanda vital untuk menentukan intervensi
ditandai dengan hasil: - Monitor tanda tanda selanjutnya
hemiparesis grade 3 Perfusi Jaringan Serbral: peningkatan tekanan intrakranial - Untuk menghindari terjadinya
- Tekanan darah sistol dan - Posisikan tinggi kepala tempat peningkatan tekanan intracranial
diastole dalam keadaan normal tidur 30O atau lebih pada pasien
(100-120/60-80 mmHg) - Kolaborasi pemberian obat - Untuk memaksimalkan aliran
- Tidak ada tanda – tanda Sitikolin 500mg tiap 12 jam IV darah ke serebral dan
peningkatan tekanan - Anjurkan pasien untuk banyak memaksimalkan oksigenasi
intracranial (sakit kepala berat istirahat jaringan serebral
muntah proyektil, papilledema) - Untuk menghindari terjadinya
- Tidak ada penurunan tingkat peningkatan tekanan intracranial
kesadaran pada pasien
- Untuk memberikan
kenyamanan pada pasien dan
membantu dalam perbaikan
kondisi pasien
2. Ketidakefektifan Setelah diberikan asuhan NIC: Manajemen Jalan Napas NIC Label: Manajemen Jalan
bersihan jalan nafas keperawatan selama 2 x 24 jam 1. Monitor pola napas, bunyi Nafas
berhubungan PPOK diharapkan bersihan jalan napas tambahan dan sputum 1. mengetahui pola nafas dan
ekserbasi akut dengan napas dapat diatasi dengan 2. Posisikan semi fowler bila ada bunyi napas tambahan
ditandai dengan sesak kriteria hasil: 3. Berikan FM oksigen 6 lpm 2. memaksimalkan aliran jalan
nafas dan batuk NOC : Status Pernapasan : 4. Kolaborasi pemberian napas agar oksigen dan uap yang
berdahak Kepatenan Jalan Napas nebulizer combivent tiap 8 jam masuk
1. Frekuensi pernafasan dalam 5. Ajarkan teknik batuk efektif 3. memaksimalkan oksigen yang
kisaran normal dan anjurkan minum hangat masuk ke dalam tubuh pasien
2. Kemampuan untuk 4. Nebulizer berfungsi untuk
mengeluarkan sekret mengencerkan dahak pasien,
meningkat sehingga dahak dapat
3. Batuk berkurang dikeluarkan dengan mudah.
4. Akumulasi sputum 5. Minum air hangat dan Batuk
berkurang efektif membantu dahak keluar
dengan maksimal
3 Hambatan Mobilitas Setelah dilakukan intervensi NIC Label: Terapi Latihan NIC : Terapi Latihan
Fisik berhubungan selama 2x24 jam diharapkan a. Jelaskan tujuan melakukan 1. Dapat mengetahui sejauh
dengan penurunan mobilitas membaik dengan ROM mana pasien dapat
kekuatan otot, kriteria hasil: b. Lakukan Latihan ROM menggerakkan sendinya.
keterbatasan rentang NOC Label: Pergerakan c. Kolaborasikan dengan terapis 2. Memberikan informasi dari
gerak sendi ditandai a. Kekuatan otot mengalami terkait program Latihan yang manfaat dan tujuan latihan sendi
dengan peningkatan dapat dilakukan kepada pasien dan keluarga
ketidakmampuan b. Keterbatasan pergerakan 3. Melakukan latihan ROM
menggerakkan sendi diatasi walaupun secara berfungsi untuk
ekstremitas bawah pasif mempertahankan fleksibilitas
dan kekakuan otot serta
mencegah kontraktur dan
kekakuan pada sendi.
4 Gangguan menelan Setelah dilakukan intervensi NOC: Pemberian Makan Pemberian Makan dengan
berhubungan dengan keperawatan selama 2x24 jam dengan Tabung Enteral Tabung Enteral
SNH Batang otak diharapkan gangguan menelan 1. Monitor intake/asupan dan 1. Mengetahui status nutrisi
ditandai dengan yang dirasakan berkurang output yang terpenuhi
benjolan pada bagian dengan kriteria hasil: 2. Periksa sisa makanan (residu 2. mempertahankan nutrisi yang
belakang kepala NIC: Status Nutrisi: Asupan lambung) sebelum memberikan optimal
Makanan dan Cairan makanan 3. mencegah adanya
1. Asupan makan secara tube 3. Hindari memberikan makanan ketidaknyaman pada pasien
feeding adekuat jika sisanya lebih dari 150 cc
4. Mulai berikan makanan
melalui tabung yang terpasang
pada selang NGT dan perhatikan
tingkat gravitasi
5. Monitor pasien jika merasa
kenyang, mual, muntah dan
batuk.
D. Implementasi
Hari/tgl No Dx Jam Tindakan Keperawatan Respon Klien Ttd

Rabu/10 1 13.00 Perfusi Jaringan cerebral DS:


Februari WITA - Memonitor tanda-tanda vital - Pasien mengatakan akan mencoba
2021 - Memonitor tanda tanda peningkatan menghindari mengedan seperti batuk
tekanan intrakranial terlalu keras
- Memosisikan tinggi kepala tempat
tidur 30o DO:
- Memberikan informasi pada pasien - pasien tampak memahami dan dapat
untuk menghindari falsafah manuver mengikuti anjuran yang diberikan
(mengedan)
- Memberikan obat sitikolin melalui IV
- Menganjurkan pasien untuk banyak
istirahat
Rabu/10 2 13.20 Status Pernapasan : Kepatenan Subjektif :
Februari WITA Jalan Napas a. Pasien mengatakan bisa merasakan
2021 a) Memonitor pola napas, bunyi napas uap dan oksigen yang diberikan
tambahan dan sputum b. Pasien mengatakan sesak napas
b) Memposisikan semi fowler mulai berkurang
c) Memberikan FM oksigen 6 lpm Objektif :
d) Mengkolaborasikan nebulizer a. Pasien tampak tenang dan rileks
combivent tiap 8 jam
e) Mengajarkan teknik batuk efektif
dan anjurkan minum hangat
Rabu/10 3 13.40 Pergerakan Subjektif :
Februari WITA a. Menjelaskan tujuan dilakukan a. Pasien mengatakan merasa lebih
2021 latihan ROM segar setelah melakukan latihan
b. Memeragakan latihan ROM ROM
dengan menganjurkan untuk diikuti Objektif :
oleh pasien a. Pasien tampak mengikuti dan
c. Mengevaluasi perasaan pasien memeragakan latihan ROM dengan
setelah pemberian latihan ROM baik
b. Pasien tampak lebih nyaman dan
rileks
Rabu/10 4 13.45 Pemberian Makan dengan Tabung Subjektif :
Februari Enteral a. Pasien mengatakan bisa merasakan
2021 1. Memonitor intake/asupan dan output proten mengalir
2. Memeriksa sisa makanan (residu Objektif :
lambung) sebelum memberikan a. Pasien tampak kooperatif
makanan mengikuti pemberian proten hingga
3. Menghindari memberikan makanan habis
jika sisanya lebih dari 150 cc
4. Memulai berikan makanan melalui
tabung yang terpasang pada selang
NGT (proten 200 ml) dan
memperhatikan tingkat gravitasi
5. Memonitor pasien jika merasa
kenyang, mual, muntah dan batuk.

E. Evaluasi
No Hari/Tgl No Dx Jam Evaluasi Ttd

1. Jumat/12 1 14.00 S:
Februari a. Pasien mengatakan belum bisa menelan
WITA
2021 makanan/minuman tanpa bantuan NGT
O:
a. Pasien tampak kooperatif dalam menerima nutrisi
b. Wajah pasien tampak lebih tenang dan rileks
A : Tujuan intervensi tercapai
P : Lanjutkan pemberian bantuan nutrisi enteral sampai
pasien mampu menelan
2 Jumat/12 2 14.10 S:
Februari a. Pasien mengatakan ada rasa ingin batuk
WITA
2021 b. Pasien mengatakan sesaknya sudah berkurang
O:
a. Pasien mampu mengeluarkan sekretnya dengan batuk dan
secret berwarna putih kekuningan
b. Frekuensi napas pasien 19x/menit
A : Tujuan intervensi tercapai
P : Lanjutkan pemberian nebulizer tiap 8 jam, oksigen dan
monitor status pernapasan pasien
3 Jumat/12 3 14.20 S:
Februari a. Pasien mengatakan sudah bisa mengerakkan kaki dan
WITA
2021 tangan
O:
a. Pasien tampak menggerakkan kaki dan tangan dengan
perlahan dan kooperatif dalam mengikuti latihan
b. Wajah pasien tampak lebih rileks dan semangat
A : Tujuan intervensi tercapai
P : Lanjutkan laitan ROM pasien didampingi keluarga
4 Jumat/12 4 14.25 S:
Februari a. Pasien mengatakan belum bisa menelan
2021 WITA makanan/minuman tanpa bantuan NGT
O:
a. Pasien tampak kooperatif dalam menerima nutrisi
b. Wajah pasien tampak lebih tenang dan rileks
A : Tujuan intervensi tercapai
P : Lanjutkan pemberian bantuan nutrisi enteral sampai
pasien mampu menelan

Denpasar, 12 Februari 2021

Mengetahui,
Pembimbing klinik/ CI Mahasiswa

(........................................) (Luh Dila Ayu Paramita)


NIP. NIM. 2002621001

Clinical Teacher/ CT

(Ns. Desak Made Widyanthari, S.Kep, M.Kep., Sp.Kep.M.B.)


NIP.198902272019032008
RESUME OBAT
Obat Indikasi Cara Kerja Efek Samping
Nama: Laxadine Digunakan untuk mengatasi Obat pencahar ini bekerja Sering buang gas, nyeri atau
Dosis: 15 mL konstipasi dengan memudahkan air di kram perut, perut kembung
Waktu: 8 jam dalma saluran pencernaan untuk
Rute: Intravena terserap ke feses, sehingga
melunakkan tekstur feses atau
obat ini bekerja dengan cara
merangsang sadaf di usus,
sehingga mempercepat gerakan
usus untuk membuang feses
Nama : Methylprednisolon Digunakan untuk mengatasi Methylprednisolone merupakan Reaksi alergi, Miopati akut,
Dosis : 62,5mg alergi dan peradangan obat kortikosteroid yang bekerja Hipertensi, Tukak peptic,
Waktu :10 jam dengan cara mencegah pelepasan Jerawat, Kelemahan otot,
Rute : Intravena zat dalam tubuh yang dapat Penurunan K darah
mengakibatkan timbulnya
peradangan. Obat ini digunakan
untuk mengobati berbagai
kondisi peradangan, alergi, dan
menekan kerja sistem imun.
Methylprednisolone merupakan
golongan obat keras.
Nama: Levofloxacin Digunakan untuk mengobati Levofloxacin bekerja dengan Gangguan pencernaan, mual dan
Dosis: 500mg/mL 100mL Infus penyakit akibat infeksi bakteri berdifusi masuk melalui dinding muntah, sakit kepala, pusing dan
Waktu: 24 jam seperti pneumonia sel bakteri dan menginhibisi gangguan tidur
Rute: Intravena DNA gyrase (topoisomerase II
bakterial). DNA gyrase
merupakan enzim yang
dibutuhkan untuk replikasi
DNA, transkripsi RNA, dan
perbaikan kesalahan pada DNA
bakteri. Dengan menginhibisi
DNA
Nama: Siticholin Digunakan pada penyakit stroke Siticholin mampu meingkatkan Mual, diare, konstipasi, sakit
Dosis: 500 mg dan gangguan fungsi kognitif aliran darah dan konsumsi kepala, nyeru dada, berdebar –
Waktu: 12 jam seperti Alzheimer dan demensia oksigen ke otak debar, tekanan darah rendah atau
Rute: Oral tinggi, ruam pada kulit,
penglihatan terganggu
Nama: Asetosal Digunakan pada pasien penderita Obat ini mencegah sel keping Sakit maag, mual, gatal, ruam
Dosis: 80 mg stroke dan penyakit jantung darah (trombosit) untuk saling dan diare
Waktu: 12 jam untuk mencegah penggumpalan menempel, sehingga tidak
Rute: Intravena darah terbentuk gumpalan darah.
Nama : Alopurinol Digunakan untuk membantu Allupurinol bekerja dengan cara Ruam, reaksi hipersensitivitas,
Dosis : 100mg mengobati hiperurisemia (kadar menurunkan kadar asam urat Mual, muntah, Asimtomatik
Waktu : 24 jam asam urat dalam darah dalam darah dengan peningkatan uji fungsi hati,
Rute : Intravena meningkat), gout (nyeri pada menghambat zat xanthine Demam, Gatal-gatal dan
persendian), batu ginjal yang oxidase. Beberapa kondisi yang kemerahan pada kulit, Nyeri
baru terjadi, terapi kanker bisa meningkatkan kadar asam sendi, Pusing, sakit kepala
mengakibatkan hiperurisemia. urat yang bisa diatasi dengan
allupurinol adalah penyakit asam
urat atau gout, gangguan ginjal,
termasuk batu ginjal, dan
penderita kanker yang
menjalani kemoterapi.
Nama: Asetilsistein Digunakan untuk mengencerkan Asetilsistein bekerja sebagai Mual, muntah, sakit perut, pilek,
Dosis: 200 mg dahak mukolitik atau pengencer dahak sariawan, demam
Waktu: 8 jam sehingga dahak dapat lebuh
Rute: Oral mudah dikeluarkan
Nama : Ceftriaxone Infeksi Ceftriaxone adalah antibiotik Bengkak, nyeri, dan kemerahan
Dosis : 1 gram sefalosporin yang digunakan di tempat suntikan, Reaksi
Waktu : 12 Jam untuk mengobati infeksi bakteri alergi, Mual atau muntah, Sakit
Rute : Intravena seperti kencing nanah (gonore) perut, Sakit kepala atau pusing,
dan infeksi bakteri lainnya. Obat Lidah sakit atau bengkak,
ini juga digunakan sebelum Berkeringat, Vagina gatal atau
operasi untuk mencegah infeksi. mengeluarkan cairan
Ceftriaxone bekerja dengan cara
membunuh bakteri dan
mencegah pertumbuhannya.
Nama : Omeprazole Meringankan gejala sakit maag Omeprazole yang masuk ke Omeprazole dapat menyebabkan
Dosis : 40mg/10mL dan heartburn yang ditimbulkan dalam tubuh merupakan bentuk nyeri perut dan sakit kepala
Waktu : 12 jam oleh penyakit asam lambung obat yang tidak aktif. Obat ini
Rute : Intravena atau tukak lambung. Obat ini kemudian akan diaktifkan
juga membantu penyembuhan melalui proses protonasi dalam
kerusakan pada jaringan suasana asam di lambung.
lambung dan kerongkongan Bentuk aktif tersebut kemudian
akan secara ireversibel berikatan
dengan H+/K+-ATPase dalam
sel parietal lambung. Hal ini
akan mengaktifkan sistein pada
pompa asam di lambung
sehingga terjadi penekanan
sekresi asam lambung, baik
basal maupun terstimulasi

Anda mungkin juga menyukai