Anda di halaman 1dari 14

ISLAM DI INDONESIA SEBELUM KEMERDEKAAN

1
Duriana

ABSTRACT

This paper discusses Islam in Indonesia before independence which includes the development of
Islam before the Dutch colonial period, the Dutch colonial period and during the Japanese
occupation. Based on the research literature by using critical analytical methods, found the idea that
the development of Islam in Indonesia before the Dutch colonial period through three phases,
namely the presence of Muslim traders phase, the phase of the formation of the Islamic empire (13-
16 AD) and Islam institutionalization phase. The development of Islam in the Dutch colonial period
and the occupation of Japan experienced a period of decline tidal namely Islam, a period of national
awakening, and the critical period of Islam. During the Japanese occupation, the role of Islam in
politics in the country weakened. It was as a result of the challenges of secular nationalism and the
suppression of the Netherlands and Japan on suspicion of Muslim political loyalty.

ABSTRAK

Tulisan ini membahas tentang Islam di Indonesia sebelum kemerdekaan yang meliputi
perkembangan Islam sebelum masa kolonial Belanda, pada masa kolonial Belanda dan pada masa
pendudukan Jepang. Berdasarkan hasil kajian pustaka dengan menggunakan metode analitis kritis,
ditemukan gambaran bahwa perkembanganIslam di Indonesia sebelum masa penjajahan
Belandamelalui tiga fase, yaitu fase kehadiran para pedagang Muslim (abad 1-4 H), fase
terbentuknya kerajaan Islam (13-16 M) dan fase pelembagaan Islam. Perkembangan Islam pada
masa kolonial Belanda dan pendudukan Jepang mengalami pasang surut yaitu masa kemunduran
Islam, masa bangkitnya kesadaran nasional, dan masa kritis Islam. Selama pendudukan Jepang,
peran Islam dalam politik dalam negeri melemah. Hal itu sebagai akibat dari tantangan nasionalisme
sekular dan penindasan Belanda serta kecurigaan Jepang atas loyalitas politik muslim.

Kata Kunci: PerkembanganIslam, Islamisasi di Indonesia, kerajaan Islam, Kritis Islam

A. PENDAHULUAN kelompok nasionalis dan muslim untuk


Pada pertengahan abad ke- 19, Belanda menentang campur tangan bangsa Asing.
dan Inggris telah mengukuhkan imperium Kenyataan bahwa bangsa Asing telah
mereka di wilayah Indonesia. UmatIslam di menguasai negara Indonesia, telah menimbulkan
wilayah ini belum merupakan bagian dari respon yang bukan hanya datang dari institusi
kesatuan imperium dan budaya, melainkan pemerintahan, tetapi juga datang dari kalangan
mereka terbagi-bagi dalam banyak etnik dan masyarakat baik secara individu, kelompok
bahasa. Dominasi Belanda dan Inggris maupun kelembagaan. Para ulama tradisional,
mengantarkan bangsa Indonesia pada sufi, elit politik, kelompok
transformasi besar-besaran dalam kehidupan administrator,intelektual, reformis muslim, dan
politik dan ekonomi dan memancing reaksi pemuka militer bangkit menentang dan melawan

Islam di Indonesia sebelum Kemerdekaan | 57


penjajah Inggris dan Belanda dan menuntut Pada saat Belanda memasuki Nusantara
1 (1596) sudah mulai terasa akan kesulitan dalam
kemerdekaan demi masa depan Indonesia.
Berbicara tentang perkembangan Islam di menghadapi masyarakat Islam. Kolonialisme
Indonesia sebelum kemerdekaan, tidak bisa lepas Belanda selalu menghadapi perlawanan gencar

dari studi tentang peranan imperialis Belanda, dari masyarakat yang menganut agama Islam
seperti pertempuran di Banten, Hasanuddin di
Inggris maupun Jepang yang ikut mempengaruhi
Makassar, perang Diponegoro, perang Padri,
perkembangan Islam dalam dimensi yang luas.
3
Islam di Indonesia adalah bagian yang perang Aceh dan sebagainya.
tidak terpisahkan dari budaya Indonesia, karena VOC (Verenigde Oost Indiche
Islam paling banyak dianut oleh mayoritas Companie) dan Imperialisme Belanda dalam
penduduk Indonesia. Signifikansi yang begitu politik devide at Impera, secara fisik dapat
erat antara Islam dan Indonesia sebagai suatu menguasai Nusantara, akan tetapi secara
daerah teritorial, menyebabkan penjajahan lebih psikologis pemerintahan kolonial Belanda sama
dari tiga abad oleh Belanda dan Jepang gagal sekali tidak dapat menundukkan pribadi rakyat
dalam upaya deislamisasi agar akidah Islam yang telah mempunyai jalan pikiran dan
2
tercabut dari umat Islam. pegangan hidup. Islam dan semangatnya tetap
Umat Islam Indonesia hidup dalam aneka berkembang di hati umat Islam dan pendidikan
ragam situasi dan kondisi dari sejak Islam masuk Islam tetap berjalan di pesantren-pesantren yang
ke Indonesia. Karena agama Islam merupakan berdiri di hampir sebahagian besar daerah di
agama yang membuka alam pikiran manusia Indonesia.
serta mengatur hubungan antara manusia dengan Di sisi lain Belanda sengaja
sesamanya. Ajaran Islam dapatmengisi mengembangkan pendidikan ala Barat yang
kekosongan hati dan dapat memberikan harapan bercorak sekuler yang digambarkan dapat
pada manusia untuk hidup rukun dan damai membimbing masyarakat ketaraf hidup yang
dengan harapan gemilang serta dapat lebih baik, karena pendidikan Barat lebih baik
membimbing manusia kepada kehidupan dari pendidikan Timur. Hal inilah yang dijadikan
bahagia dunia akhirat.Agama Islam agama yang kedok oleh kolonial Belanda untuk melancarkan
memberikan sikap kepribadian dan mengajarkan politik penjajahannya. Disetiap pendidikan
norma-norma hidup, sehingga setiap penganut disebarkan perbedaan-perbedaan itu yang intinya
agama Islam mempunyai kesadaran yang tinggi bahwa orang Belanda itu rasional sedang orang-
dan kepribadian kokoh yang sukar untuk diubah. orang Timur emosional.
4

1
Ira M. Lapidus, A. History of Islamic Societies,
diterjemahkan oleh Ghufron A. Ma’adi dengan judul 3Abdul Karim, Islam dan Kemerdekaan Indonesia
Sejarah Sosial Ummat Islam, (Cet. I; Jakarta: PT. Raja (Membongkar Marjinalisasi Peranan Islam dalam
Granfindo Persada, 1999), h. 309. Perjuangan Kemerdekaan RI), (Cet. I, Jakarta:
2 Lihat J. Suyuthi Pulungan, Universalisme Islam, Yogyakarta: Sumbangsih Press, 2005), h.17.
(Cet. I, Jakarta: Moyo Segoro Agung, 2002), h. 204. 4
Ibid, h. 18
58 | DIALEKTIKA, Vol. 9, No. 2, Januari Desember 2015, hlm. 57-70
Mengakarnya Islam di Indonesia Nusantara merupakan pertanyaan yang tidak
sebenarnya tidak terlepas dari sebuah proses mudah dijawab. Terdapat berbagai pendapat
panjang program sosialisasi Islam yang yang berbeda tentang permasalahan ini. Satu hal
dilakukan oleh para pemuka Islam melalui yang lazim diakui bahwa Islam masuk dan

aktifitas dakwah dan pendidikan. Dalam pada itu tersebar di kepulauan Nusantara melalui rute
5
Islam di Indonesia telah menghadapi berbagai perdagangan.
tantangan idiologi, budaya dan kekuatan politik Istilah masuknya Islam yang oleh
penguasa terutama penguasa Belanda dan beberapa kalangan terkadang disebut
Jepang. Hal ini memaksa Islam harus tampil “Islamisasi”, apabila kita mengacu kepada teori
dalam berbagai bentuk gerakan. Seperti gerakan yang dikembangkan oleh Noorduyn seperti yang
Islam melawan kolonialisme, sebagai Islam dikutip oleh Ahmad M. Sewang bahwa proses
politik, Islam sebagai kekuatan moral, cultural, masuknya Islam ke Indonesia pada umumnya
dan intelektual.Bentuk-bentuk gerakan di atas meliputi tiga tahapan: (a) tahap kedatangan

sebagai akibat dari upaya umat Islam untuk Islam, (b) tahap penerimaan Islam dan (c) tahap
6
menjadikan Islam sebagai agama yang dinamis penyebaran Islam lebih lanjut. Sementara itu
melalui pola-pola sosialisasi, akomodasi, dan menurut Mukti Ali seperti yang dikutip oleh
modifikasi, sehingga Islam tersosialisasi dalam Kamaruddin Hidayat bahwa proses masuknya
berbagai bentuk kehidupan masyarakat Islam ke Nusantara meliputi aspek-aspek: (a)
Indonesia. kontak pertama Islam dengan berbagai wilayah
Berdasarkan uraian tersebut di atas Nusantara, (b) Penerimaan Islam oleh penduduk
dapatlah dirumuskan fokuskajian makalah ini atau raja-raja setempat, (c) penyebaran Islam

yakniperkembangan Islam di Indonesia sebelum secara meluas, dan (d) pertumbuhan kerajaan-
7
masa kolonial Belanda danpada masa kolonial kerajaan Islam.
Belanda dan Jepang.Dinamika perkembangan Fuad Amsyary menjelaskan bahwa pada
Islam pada ketiga masa tersebut selanjutnya awal Islam masuk ke Indonesia melalui
dikaji melalui kajian pustaka dengan pedagang muslim dari luar negeri yang
menggunakan pendekatan kualitatif dengan memasukkan Islam melalui komunikasi
analisis kritis. verbal/lisan dan tingkah laku/akhlak Islam yang
B. PERKEMBANGAN ISLAM DI dibawanya. Mereka mengajarkan akidah, ibadah
INDONESIA SEBELUM MASA dan perilaku sosial Islam sebagai yang mereka
KOLONIAL BELANDA
1. Permulaan Islam di Indonesia 5
Kamaruddin Hidayat dan Ahmad Gaus Af,
Pertanyaan tentang kapan tepatnya agama Menjadi Indonesia, 13 Abad Eksistensi Islam di Bumi
Nusantara, (Cet. I, Jakarta: Mizan, 2006), h. 76.
6
Islam masuk dan siapa orang yang pertama kali Ahmad M. Sewang, Islamisasi Kerajaan Gowa
(Abad Ke XVI-XVII), Jakarta: Yayasan OborIndonesia,
membawa misi dakwah agama ini ke kepulauan 2007), h. 80
7
Kamaruddin Hidayat. Op. Cit, h. 75.
Islam di Indonesia sebelum Kemerdekaan | 59
pahami dari negri asalnya yang pertama. 6. Kedatangan Islam ke Indonesia itu,
Masuknya Islam ke Indonesia diperkirakan membawa kecerdasan dan peradaban
sudah terjadi pada masa kekhalifaan Umar bin yang tinggi dalam membentuk
9
Khattab, walau ada pula yang berpendapat kepribadian bangsa Indonesia. Menurut
bahwa Islam masuk pada masa Daulah Hasan Muarif Ambary bahwa
Abbasyiah. Oleh karena itu pemahaman Islam bukti-bukti arkeologi yang menunjuk pada
pada masa itu diperkirakan sebagai pemahaman bekas-bekas kehadiran komunitas muslim tertua
yang relatif utuh, yakni Islam sebagai acuan Nusantara antara lain adalah di Troloyo (1281-
aktifitas ritual, sosial bahkan kenegaraan. Itulah 1611 M), Barus (1206 M), Pasai (1297 M), Leran
10
sebabnya Islam pada masa itu mengilhami (1082 M) dan sebagainya.
terbentuknya negara Islam Demak yang secara Teori mengenai sosialisasi Islam ke
gradual menggeser dominasi kekuasaan Indonesia terdapat banyak pendapat, khusunya
Majapahit sebagai kekuatan sosial dalam cara masuk dan pembawanya. Pendapat
8 lama mengatakan bahwa Islam datang ke
kemasyarakatan.
Dari Seminar Sejarah Masuknya Islam Indonesia pada abad ke 13 M (J.J Krom dan Van
ke Indonesia di Medan pada tahun 1963, Den Berg).Pendapat yang lain menyebutkan
disimpulkan bahwa: antara abad ke-7-8 M. (T.W. Arnold, Hamka,
1. Menurut sumber-sumber yang kita Tyndrasasmita dan Ambary). Sementara itu
ketahui bahwa Islam telah masuk ke tentang asal kedatangan Islam ke Indonesia

Indonesia pada abad pertama hijriah disebutkan dari India (C. Snouck Hurgronye, H.

(abad 7/8 M) dan langsung dari Arab. Kraemer dan Van Den Berg), Persia (Husein

2. Daerah yang pertama didatangi oleh Djadjadiningrat) atau langsung dari Arab
11
Islam ialah pesisir Sumatera, dan setelah (Hamka). Sementara itu menurut Uka
terbentuknya masyarakat Islam, maka Candrasasmita seperti yang dikutip pendapatnya
raja Islam yang pertama berada di Aceh. oleh Badri Yatim bahwa Islamisasi di Indonesia
3. Dalam proses pengislaman selanjutnya melalui beberapa jalur, antara lain melalui jalur
orang-orang Indonesia ikut aktif ambil perdagangan, jalur perkawinan, jalur tasawuf,
bagian. jalur pendidikan, jalur kesenian, dan jalur politik.
4. Mubaligh-mubaligh Islam selain sebagai 12

penyiar agama juga sebagai saudagar.


5. Penyiaran Islam di Indonesia dilakukan 9A. Hasyimi, Sejarah Masuk dan Berkembangnya
Islam di Indonesia, (Cet. II, Bandung: al-Ma’arif, 1989),
dengan damai. h.7.
10 Lihat Ambary, Op. Cit, h.281.
11 Hasan Muarif Ambary, Menemukan
Peradaban, Jejak Arkeologis dan Historis Islam Indonesia,
8 Fuad Amsyary, Islam Kaafah Tantangan Sosial Cet. I, Jakarta: PT. Logos Wacana Ilmu, 1998), h. 280.
dan Aplikasinya di Indonesia, (Cet. I, Jakarta: Gema Insani 12 Untuk lengkapnya dapat dibaca dalam
Press, 1995), h. 154. Badri Yatim, Op. Cit, h.200-2004
60 | DIALEKTIKA, Vol. 9, No. 2, Januari Desember 2015, hlm. 57-70
Mengenai kondisi pendidikan Islam di Kristenisasi. Inilah pangkal masalah di Nusantara
Indonesia pada mulanya didasarkan pada sistem yaitu adanya pertentangan-pertentangan baik
kedaerahan dan tidak terkordinir atau terpusat, antara penduduk pribumi akibat adu domba dari
karena tiap daerah berusaha menjalankan penjajah maupun antara penduduk dengan
pendidikan didaerahnya sesuai dengan keadaan penjajah karena apa yang dilakukan oleh
daerah masing-masing. Keberhasilan Islam penjajah sangat merugikan penduduk baik dari
menyebar dan menyusup ketengah-tengah segi kehidupan beragama maupun dari segi
masyarakat juga belum didukung oleh metode kegidupan sosial budaya masyarakat yang sudah
dakwah atau pun organisasi yang solid seperti mapan.
sekarang ini, malahan Islam disiarkan secara Berdasarkan uraian di atas dapat
sembunyi-sembunyi dan dari rumah ke rumah dipahami bahwa awal masuknya Islam ke
agar tidak dicurigai atau dianggap menentang
Indonesia belum diketahui dengan pasti. Yang
norma-norma yang sudah kuat dipegang oleh
jelas bahwa Islamisasi di Nusantara telah
13
penguasa dan masyarakat. berlangsung sejak abad-abad pertama hijriah dan
Proses Islamisasi di daerah pantai berlangsung terus hingga masa kini dan juga
berjalan dengan damai sesuai dengan prinsip masa yang akan datang. Dalam proses Islamisasi
dakwah dalam Islam yaitu tidak ada paksaan terjadi interaksi antara budaya lokal sehingga
untuk memeluk agama. Sehingga dengan pelan corak Islam dibeberapa tempat berjalan sesuai
tapi pasti Islam dipeluk dan diamalkan oleh dengan tradisi dan budaya setempat tanpa
penduduk pantai, mulai dari rakyat kecil sampai mengurangi nilai Islam yang sesungguhnya.
penguasa. Berbeda dengan daerah pantai di 2. Masa Kejayaan Islam
pedalaman Islamisasi berjalan agak lamban dan Periode kerajaan Islam Demak tahun
memakan waktu agak lama karena orang 1523 M. sampai dengan kerajaan Mataram
pedalaman masih kuat berpegang pada agama (Sultan Agung tahun 1645), merupakan
leluhurnya yaitu agama Hindu dan Budha. pengulangan model pengembangan Islam di
Meskipun demikian antara kedua penduduk jazirah Arab paska Hijriah. Sistem politik
pantai dan pedalaman tidak ada pertentangan diaktifkan untuk melakukan dakwah Islamiah
bahkan mereka hidup damai. secara profesional melalui kegiatan para
Demikianlah keadaan proses Islamisasi pengemban, aparat pemerintahan, mujahid,
yang berjalan dengan damai tanpa kendala yang termasuk wali dibawa naungan kekuasaan formal
berarti sampai datangnya penjajah ke Nusantara (kesultanan Islam). Dengan demikian terjadilah
di mana misi kedatangannya disamping perkembangan Islam yang luar biasa dimana

berdagang juga membawa misi lain yaitu hampir semua penduduknya masuk Islam dalam
waktu yang relatif singkat. Pada masa keemasan
13
Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di
Indonesia, (Cet. IV, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, Islam di Indonesia inilah para mujahid
2001, ), h. 41-42.

Islam di Indonesia sebelum Kemerdekaan | 61


memperoleh dukungan penuh baik secara materil adalah Abdul Makmur Khatib Tunggal yang
maupun moril. Karena penguasa negara memiliki terkenal dengan nama Datuk Ribandang, seorang
persepsi (keimanan) bahwa Islam itulah cara 15
ulama yangberasal dari Minangkabau.
mengelola masyarakat yang terbaik dan mampu Para penyebar Islam dapat menduduki
menyelamatkan masyarakat dan dunia dari berbagai jabatan dalam struktur birokrasi
eksploitasi orang-orang kafir yang serakah. kerajaan dan diantara mereka ada yang kawin
Ada tiga tahap proses Islamisasi di dengan penduduk setempat. Kemudian mereka
Nusantara. Pertama, fase kehadiran para mendirikan Mesjid, mengadopsi kebudayaan
pedagang Muslim (abad 1-4 H). Sejak permulaan lokal menjadi bermuatan Islam, mendidik kader
abad ke 1 hijriah kapal-kapal dagang Arab sudah ulama, mengislamkan raja dan keluarganya dan
mulai berlayar ke wilayah Asia Tenggara. pendekatan-pendekatan sosial lainnya sesuai
Namun data tentang apakah sudah ada penduduk dengan kondisi dan situasi setempat. Dengan
yang masuk Islam menurut Ambary, masih kata lain bahwa Islam menjadi kokoh di pusat-
dalam dugaan, belum ada data yang otentik. pusat kekuasaan Nusantara melalui jalur
14 perdagangan, perkawinan dengan elit birokrasi
Kedua, fase terbentuknya kerajaan Islam (13-
dan ekonomi, diskusi keagamaan, dan sosialisasi
16 M). Pada fase ini ditandai dengan munculnya
16
pusat-pusat kerajaan Islam.Ketiga, fase langsung dengan masyarakat bawah.
pelembagaan Islam. Agama Islam yang berpusat Sayangnya proses perkembangan Islam di
di Pasai, meluas ke Aceh di pesisir Sumatra, Indonesia masa itu tidak didukung oleh kondisi
semenanjung Malaka, Demak, Gresik, umat Islam di pusat Islam sendiri yang sudah
Banjarmasin dan Lombok. Bukti penyebaran porak poranda oleh serangan Kristen dalam
ditemukan cukup banyak seperti adanya perang Salib, demikian pula serangan bangsa
kesamaan batu nisan yang terdapat dibeberapa Mongol dan juga oleh penyelewengan kekuasaan
tempat seperti di Semenanjung Melayu, Aceh, oleh Dinasti Ottoman di Turki. Indonesia pada
Kuwin Banjarmasin, Demak dan Gresik. masa itu praktis juga ikut terjebak pada kemelut
Selanjutnya Islam tersebar ke Sulawesi, kekuasaan.
ketika raja pertama yaitu Raja Tallo yang Datangnya penjajah Belanda dengan
menjadi mangkubumi di kerajaan Goa yang kedok perdagangan dan mendirikan VOC pada
bernama I Mallengkaeng Daeng Nyonri Karaeng tahun 1619 di Batavia yang kemudian secara
Katangka masuk Islam pada 22 September 1605 bertahap menguasai lahan dan daerah kekuasaan
M. I Mallengkaeng Daeng Nyonri Karaeng
Katangka kemudian bergelar Sultan Abdullah 15
Ibid, h. 48.
Awalul Islam. Penyebar Islam ke daerah ini 16 Lihat Ambary, Op. Cit, h.61.
Bandingkan dengan teori lain tentang waktu masuknya,
14 asal serta pelaku penyebar atau pembawa agama Islam
Untuk jelasnya lihat SKI Fakultas Adab UIN yang dikemukakan oleh Ahmad Mansur Suryanegara,
Yogyakarta, Sejarah Peradaban Islam di Indonesia, (Cet. Menemukan Sejarah, Wacana Pergerakan Islam di
I, Yogyakarta: Pustaka, 2006), h. 45. Indonesia, (Cet. I, Bandung: Mizan, 1995), h. 75-94.
62 | DIALEKTIKA, Vol. 9, No. 2, Januari Desember 2015, hlm. 57-70
kesultanan di Jawa dan pulau lain dan Dengan kenyataan yang dialami umat
mementahkan proses pemantapan kualitas umat Islam seperti itu, maka para aktifis Islam yang
Islam. Penjajah secara licik mengadu domba sudah ditinggalkan oleh sultan mereka, yang
pewaris kesultanan Banten, Mataram dan hanya sibuk mengurus kekayaan dan kekuasaan
berbagai kesultanan di Kalimantan, Sulawesi, yang semakin diperlemah oleh penjajah
Aceh dan lainnya. Maka praktis pada masa itu mengambili inisiatif untuk mendirikan pondok-
kekuasaan kesultanan praktis luntur dari misi pondok pesantren pada beberapa tempat
dakwah Islamiah, karena penjajah itupun secara khususnya di pulau Jawa.
bertahap memisahkan kekuasaan formal Selanjutnya situasi umatIslam pada akhir
(kenegaraan) dari misi dakwah agama Islam abad pertengahan, baik secara sosio-politik
sebagai salah satu persyaratan bantuan pada maupun secara keagamaan (sosio-religius), telah
pihak pewaris kerajaan yang dibantunya. mengalami kemunduran. Secara politis hampir
seluruh wilayah yang dikuasai umat Islam, satu
C. PERKEMBANGAN ISLAM DI persatu jatuh ke tangan kaum kolonialis dan
INDONESIA PADA MASA KOLONIAL imperialis Barat. Mesir misalnya sebagai pusat
BELANDADAN JEPANG pengkajian dan perkembangan ilmu pengetahuan

1. Masa Kemunduran Islam keislaman jatuh ketangan kolonial Perancis,


17
Masa penjajahan pada dasarnya adalah kemudian ke tangan kolonial Inggris.
masa deislamisasi umat oleh kekuasaan Kejatuhan Mesir ini menimbulkan
pemerintahan. Pada awalnya penjajah kesadaran umat Islam, bahwa sebenarnya mereka
mengenalkan agama mereka (Kristen) melalui telah tertinggal jauh dalam bidang kekuatan
pejabat Belanda, lalu pada orang Cina yang politik, militer, ilmu pengetahuan dan teknologi.
sengaja diimpor oleh Belanda ke Jawa Demikian pula dalam aspek religius, tampak
mendukung mereka membangun loji dan bahwa situasi religius umat Islam pada saat itu
kekuasaan mereka seperti di Batavia dan lainnya. telah mengalami gelombang kelemahan dan
Kemudian pada para priyai dan penduduk secara kekeruhan, di mana antara kaum ortodok dan
umum. Mereka mendirikan gereja, sekolah dan kaum sufi berhadap-hadapan secara konfrontatif.
tempat hiburan untuk sosialisasi agama Kristen. Kondisi ini terus berlanjut sampai bangkitnya
Pada saat yang sama penjajah juga kesadaran keagamaan yang dimiliki oleh
mengharuskan kesultanan yang berada di bawah segelintir umat Islam.
kendali mereka untuk tidak lagi membawa misi 2. Masa Bangkitnya Kesadaran Nasional
dakwah Islam dalam proses pemerintahannya Penyebaran dan pengaruh pembaruan
dan membatasi fungsi kekuasaan hanya untuk Islam modern ke kepulauan Melayu-Indonesia
pengelolaan urusan ekonomi dan politik.
17 Untuk jelasnya lihat Badri Yatim,
Melacak Asal-Usul Gerakan Paderi di Sumatera Barat,
(Cet. I, Jakarta: PT. Logos Wacana Ilmu, 1999), h. 9.
Islam di Indonesia sebelum Kemerdekaan | 63
sejak awal abad ke 20 telah membangkitkan penerbitan jurnal dengan semangat yang sama di
kesadaran bangsa Indonesia khususnya umat 18
kepulauan Melayu-Indonesia.
Islam bangkit dengan berbagai gerakan-gerakan, Bermula dari pembaruan pemikiran dan
baik gerakan politik, maupun gerakan sosial pendidikan Islam di Minangkabau, yang disusul
keagamaan. Sebagaimana yang disinyalir oleh oleh pembaruan pendidikan yang dilakukan oleh
Azyumardi Azra bahwa terdapat pengaruh kaum masyarakat Arab di Indonesia, kebangkitan Islam
sarjana pembaru atau aktifis seperti Jamaluddin semakin berkembang membentuk organisasi-
al-Afghani, Muhammad Abduh dan Rasyid organisasi sosial keagamaan seperti Sarikat
Ridha terhadap berbagai organisasi pembaru atau Dagang Islam (SDI) di Bogor (1909) dan Solo
modernis Islam Indonesia seperti Sarikat Islam (1911), Persyarikatan Muhammadiyah di
(SI), Muhammadiyah, Persatuan Islam atau Yogyakarta (1912) Persatuan Islam (Persis) di

Yong Islamieten Bond. Bandung (1920), Nahdatul Ulama (NU) di

Masuknya pemikiran pembaharuan baik Surabaya (1926) dan Persatuan Tarbiyah

yang dibawa oleh ulama yang bermukim di Islamiyah di Bukittinggi (1930); dan parta-partai
politik seperti Sarikat Islam (SI) yang merupakan
Timur Tengah khususnya yang belajar di Mekah
kelanjutan dari SDI, Persatuan Muslimin
dan Medinah,maupun melalui media cetak
Indonesia (Permi) di Padang Panjang (1932) dan
berbahasa Arab seperti al-Urwah, dan al-Manar
19
yang berasal dari Qairo, al-Imamdari Singapura Partai Islam Indonesia (PII) pada tahun 1938.
dan al-Munir di Padang, Sumatra Barattelah Memang diakui bahwa Belanda cukup
membangkitkan kesadaran masyarakat Indonesia banyak mewarnai perjalanan sejarah Islam di
khususnya umat Islam untuk bangkit melawan Indonesia. Cukup banyak peristiwa dan
kolonialis Belanda yang telah merampas pengalaman yang dicatat Belanda sejak awal
kemerdekaan bangsa Indonesia dalam berbagai kedatangannya di Indonesia, baik sebagai
hal selama beratus tahun. Baik kemerdekaan pedagang perorangan kemudian diorganisasi
beragama, berserikat, mengeluarkan pendapat dalam bentuk kongsi dagang yang bernama
bahkan kemerdekaan dalam mencari VOC, maupun sebagai aparat pemerintah yang
penghidupan (ekonomi) dengan sistem monopoli berkuasa dan menjajah. Oleh karena itu wajar
dagangnya yang dikenal dengan VOC. kalau kehadiran mereka di bumi Nusantara selalu
Azyumardi Azra mengatakan bahwa, mendapat tantangan dan perlawanan dari
tidak diragukan lagimedia cetak merupakan penduduk pribumi terutama raja-raja dan tokoh-
instrument dalam penyebaran ide-ide kaum
18
Lihat Azyumardi Azra, Islam Nusantara:
pembaru atau modernis di dunia Melayu- Jaringan Global dan Lokal, (Cet. I, Bandung: Mizan,
2002), h. 183.
Indonesia. Dalam konteks ini, al-Manar secara 19
Lihat Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam,
signifikan mempengaruhi wacana pembaruan Dirasah Islamiyah II, Edisi I, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2006), h. 258. Bandingkan dengan Deliar Noer,
Islam dikawasan ini. Juga merangsang Gerakan Moderen Islam Indonesia 1900-1942, Cet. VIII,
LP3ES, 1996), h. 170-175.

64 | DIALEKTIKA, Vol. 9, No. 2, Januari Desember 2015, hlm. 57-70


tokoh agama khususnya agama Islam. Mereka seperti Perang Diponegoro, Perang Paderi,
menyadari bahwa mereka harus berusaha Perang Aceh, pertempuran Hasanuddin dan lain-
memahami dan mengerti tentang seluk beluk lain, dianggap tidak efektif dalam mengusir
penduduk pribumi yang dikuasainya sebagai penjajah Belanda. Karena itu perlu disusun suatu
penduduk yang mayoritas beragama Islam. kekuatan yang mengikat potensi yang ada
Diakui bahwa kedatangan Belanda di diseluruh tanah air. Kesadaran seperti ini dikenal

satu pihak memang telah membawa kemajuan di sebagai kasadaran nasional, yaitu kesadaran yang

bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi menggalang semangat kebangsaan yang meliputi

kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi daerah yang pernah digalang pada zaman
Majapahit. Ide seperti ini terkenal dengan
tersebut tujuannya semata-mata untuk dapat
Indonesia Irredenta yaitu semua daerah yang
memberi kemudahan bagi politik kekuasaan dan
20
perdagangannya agar dapat meraup keuntungan berbahasa Melayu.
tanpa mendatangkan tenaga-tenaga terampil dari Hal ini mendorong lahirnya organisasi-
negaranya yang harus memakan biaya yang organisasi sosial seperti Budi Utomo, Taman
banyak. Pada kenyatannya penduduk pribumi Siswa, Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong
tetap tidak menikmati kemajuan teknologi Ambon, Jong Celebes dan lain
tersebut bahkan penduduk pribumi benar-benar 21
sebagainya. Organisasi-organisasi tersebut baik
diperas tenaganya, sumber alamnya dan lain- organisasi Islam maupun organisasi sosial yang
lain. didirikan oleh kaum terpelajar menandakan
Dengan demikian pantaslah kalau tumbuhnya benih-benih nasionalisme dalam
pemerintah kolonial Belanda berusaha pengertian modern. Kedua tipe organisasi itu
menjalankan politik etis atau politik balas budi. bahu membahu dalam memperjuangkan
Belanda mendirikan sekolah-sekolah terutama kemerdekaan tanah air meskipun terjadi
untuk kalangan bangsawan. Pendidikan Belanda persaingan ketat antara keduanya.
tersebut membuka mata bagi kaum terpelajar Kesadaran umat Islam bahwa mereka
akan kondisi masyarakat Indonesia yang berada tidak mungkin berkompetisi dengan kekuatan-
dalam kemiskinan, penindasan, kebodohan dan kekuatan yang menantang dari pihak kolonial
keterbelakangan. Keadaan yang disaksikan oleh Belanda, Penetrasi Kristen dan perjuangan untuk
bangsa Indonesia ini menggugah semangat maju di bagian-bagian lain di Asia apabila
bangsa Indonesia untuk bangun dari tidurnya mereka terus melanjutkan kegiatan-kegiatan
untuk menyongsong masa depan yang gemilang dengan cara tradisional dalam menegakkan
yang dikenal dengan Kebangkitan Nasional. Islam. Mereka mulai menyadari perlunya
Perubahan sosial yang terjadi di 20
Lihat M. Abdul Karim, Islam dan Kemerdekaan
Nusantara ialah bahwa perjuangan yang Indonesia, (Cet. I,Yogyakarta: Sumbangsih Press, 2005),
h. 19.
21
dilaksanakan secara kedaerahan selama ini, John D. Legge, Sukarno Sebuah Otobiografi
Politik, (Jakarta: SH, 1985)
Islam di Indonesia sebelum Kemerdekaan | 65
perubahan-perubahan pendekatan terhadap Indonesia yang mengerti bahasa Arab dan
perjuangan Islam. Dalam konteks perjuangan di Inggris sehingga semangat dan perjuangan
Indonesia menurut Deliar Noer, pada umumnya kemerdekaan Indonesia berkembang pesat.
dibagi menjadi dua bagian besar yaitug 3. Masa Kritis Islam
pendidikan dan sosial di satu pihak dan gerakan Masa peralihan kekuasaan Jepang (1942-
22
politik dipihak lain. 1945) memberikan kepada Islam tempat
Sekarang yang perlu mendapat sorotan langsung dalam politik kemerdekaan dan Islam
adalah semangat Islam yang mendorong serta tetap berada di pusat politik Indonesia selama
mendasari perjuangan umat Islam Indonesia. setengah abad yang lalu. Namun demikian,

Patut diketahui bahwa perjuangan untuk meretas dalam hal konstitusi formal, kedudukan Islam
24
belenggu penjajahan disebahagian besar daratan selalu berada di pinggiran ketimbang di pusat.
Eropa dan Asia diilhami oleh revolusi Perancis Menurut John L. Ekssposito, dalam
atas pengaruh dari tulisan-tulisan Montesquieu dekade-dekade sebelum perang dunia ke II, dan
(1689-1755), Voltaire (1694-1778) dan Jean selama pendudukan Jepang, peran Islam dalam
Jacques Rousseau (1712-1788). Dari tulisan- politik dalam negeri melemah, pertama akibat
tulisan mereka inilah perjuangan di kalangan tantangan nasionalisme sekular dan penindasan
lapisan masyarakat Perancis mencapai Belanda;kedua akibat kecurigaan Jepang atas
puncaknya pada tanggal 4 Juli 1789 yang dikenal 25
loyalitas politik muslim.
denganRevolusi Perancis. Revolusi ini berakibat
Akibat melemahnya peran politik Islam,
pada seluruh negeri Eropa seperti Jerman,
maka SI mulai bubar pada tahun 1920 M. karena
Inggris Belanda, Roma, Cekoslawakia dan
buruknya adminitrasi internal dan diperparah
sebagainya. Diantara Negara-negara tersebut ada
dengan adanya pertentangan-pertentangan antara
23
yang berhasil dan ada pula yang gagal. kubu Islam dan komunis, akhirnya SI tergeser
Akibat dari revolusi tersebut bukan hanya oleh partai-partai sekuler. Sepenjang tahun-tahun
terbatas di Benua Eropa, tetapi juga melanda ini, kekuatan politik Islam retak akibat
Benua Asia dan Afrika. Diantara pengaruh yang pertentangan religius diantara mereka dan
nyata adalah di Mesir dan Indiadengan akhirnya membentuk partai-partai yang saling
munculnya pembaruan-pembaruan pemikiran bersaing. Pada tahun 1926, lahirlah NU sebagai
sehingga membuka pandangan mereka untuk partai tradisionalis untuk menandingi partai
segera merebut kemerdekaannya. Lewat tulisan- reformis SI dan terhadap hal-hal yang dipandang
tulisan para pejuang Mesir dan India yang merusak kekuatan ulama. Selanjutnya pada era
diilhami oleh dorongan Al-Quran dan Hadis. Hal
24 Lihat M. B. Hooker, Islam Mazhab
inilah yang banyak mempengaruhi para pelajar Indonesia, Fatwa-Fatwa dan Perubahan Sosial, (Cet. II,
Jakarta: Teraju, 2003), h. 39.
25 John L. Esposito, Ensiklopedia Oxpord
22 Deliar Noor, Op. Cit, h. 59. Dunia Islam Modern, Edisi terjemahan Indonesia, (Cet. II,
23 Lihat SKI Fakultas Adab, Op. Cit, h. Bandung: Mizan, 2002), h. 309
248.
66 | DIALEKTIKA, Vol. 9, No. 2, Januari Desember 2015, hlm. 57-70
pasca perang partai-partai semakin dibatasi tadinya sudah mulai melemah pada pemerintahan
sehingga dalam kevakuman ini yang berperan kolonial Belanda, kembali diakomodasi oleh
adalah kelompok-kelompok organisasi non Jepang. Jepang lebih mengakomodasi partai
politik seperti Muhammadiyah. Islam dan Nasionalis “sekular” ketimbang
Di sisi lain nampaknya Jepang kalangan tradisionalis (raja dan bangsawan). Hal
mengambil posisi ambivalen terhadap Islam. ini dilakukan Jepang karena meyakini bahwa
Disatu pihak Jepang menggalang dukungan dengan mengakomodasi kalangan Islam, maka
publik dengan memperjuangkan Islam terhadap kekuatan massa akan diperoleh dan hanya
Belanda Kristen, namun begitu berkuasa, fokus dengan pendekatan agama penduduk Indonesia

utama Jepang adalah mengalihkan loyalitas dapat dimobilisasi. Hal ini dilakukan Jepang

orang Islam dari Timur Tengah ke Asia Timur. dengan maksud menunjang tujuan perang.

Konsep persatuan Islam tidak selaras dengan Sekalipun Jepang tidak suka berhubungan

upaya Jepang mempromosikan dengan pemimpin parpol Islam,namun Jepang

kepadamasyarakat Makmur Asia Timur Raya, memerlukan para ulama untuk membentuk

akhirnya ketika memasuki masa-masa wadah organisasi baru untuk membina ulama dan
kemerdekaan pemimpin gerakan nasionalis umat Islam.Untuk mewujudkan maksud tersebut,
terjerumus dalam kekuatan sekuler dan bukan maka dibentuklah Kantor Urusan agama. Selain
26 itu dibentuk pula semboyan tiga A (Nippon
sebagai kekuatan Islam yang bersatu.
pemimpin, pelindung dan cahaya Asia) yang
Gelombang internasional untuk
dipimpin oleh Shimizu dari Jepang dan
mengakhiri penjajahan yang amat eksploitatif
28
dan adanya saling berebut kekuasaan oleh Samsuddin dari Indonesia.
penguasa dunia seperti Inggris, Amerika, Menurut Ira L. Lapidus, pendudukan
Jerman, Rusia, Italia dan Jepang ikut Jepang yang dimulai pada tahun 1942-1945
menguatkan pejuang kemerdekaan Indonesia memberikan dukungan yang sangat besar kepada
untuk melepaskan diri dari penjajahan. Tokoh- kaum muslim. Jepang menghancurkan kelompok
tokoh kemerdekaan yang pada dasarnya sudah aristokrasi lama dan secara cepat membawa
berasal dari wilayah ideologi yang berbeda pergerakan muslim ke dalam penguasaan
sempat bersatu untuk menggalang kekuatan mereka. Meskipun mereka membubarkan
sosial untuk melepaskan diri dari proses beberapa partai politik, namun mereka
27
penjajahan. membiarkan organisasi kemasyarakatan seperti
Berbeda dengan pernyataan John L Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama mengelola
Esposito, Badri Yatim menjelaskan bahwa ketika pendididikan Muslim setingkat SMP. Mereka

Jepang datang menduduki Indonesia, partai yang juga membentuk Milisi Muslim dengan lambang
bulan sabit dan matahari terbit yang
26
Ibid, h. 309
27
Ibid, h 154-156. 28 Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam,
h. 263.
Islam di Indonesia sebelum Kemerdekaan | 67
melambangkan perjuanagn jihad bersama Jepang koalisi muslim dan beberapa partai nasionalis
dalam menghadapi kekuatan Barat. Sejumlah antara lain Masyumi, Nahdatul Ulama, PNI dan
kursus pelatihan tertentu yang diperuntukkan PKI. Meskipun selama perjuangan merebut
bagi kyai dan intelektual didirikan. Pada tahun kemerdekaan pihak muslim merupakan kekuatan
1943 Jepang mendirikan Masyumi untuk terbesar akan tetapi begitu detik-detik menjelang
menyatukan dan mengkoordinir seluruh kemerdekaan kekuatan mereka terpecah,
29
pergerakan muslimin. akhirnya kekuatan nasionalis mendominasi

Selanjutnya di bawah naungan masyumi, kekuatan. Tuntutan pihak muslim untuk

Jepang membangun birokrasi keagamaan yang menjadikan Islam sebagai dasar Negara, hanya
dikelola oleh pihak muslim untuk sebahagian yang terpenuhi yaitu dimasukkannya
menghubungkan pemerintahan pusat dengan dalam piagam Jakarta kata-kata “kewajiban bagi
daerah pedalaman. Sebuah koalisi muslim yang 32
muslim untuk menjalankan syariatnya”.
terdiri atas kelas pedagang menengah, petani Sementara kalangan nasionalis sangat cenderung
yang kaya raya dan ulama kampung kepada Pancasila yang terdiri dari prinsip
dimaksudkan untuk memobilisasi kerjasama keyakinan kepada Tuhan, nasionalisme,
30
dengan pihak Jepang. Tindakan yang dilakukan humanisme, demokrasi dan keadilan sosial.
Jepang untuk mendekati kaum muslimin Program kubu nasionalis melarang dengan tegas
menurut Ahmad Mansur Suryanegara setiap simbol-simbol muslim bahkan mereka
sebenarnya tidak akan menciptakan kesatuan, menekankan konsep-konsep sekuler mengenai
hanya menginginkan kerjasama untuk mencapai masyarakat. Dalam konstitusi berikutnya
maksudnya yaitu (a)menanamkan semangat Pancasila dilestarikan sebagai simbol negara dan
Nippon, (b) menumbuhkan loyalitas ulama beberapa kata (kalimat) yang mengisyaratkan
kepada Jepang, (c)meyakinkan kebencian ulama Negara baru tersebut sebagai Negara Muslim
terhadap sekutu, (d) perang Asia Timur Raya dihapuskan.
adalah perang suci, dan (e) menanamkan Sebagai gantinya demi untuk memuaskan
keyakinan bahwa Jepang dan Indonesia adalah pihak muslim maka konstitusi menyediakan
31 pembentukan Kementerian Urusan Agama.
satu nenek moyang dan satu ras.
Kementerian ini dibentuk untuk melindungi
Setelah berhasil menghancurkan
kebebasan beragama dan untuk menjaga
kekuatan Belanda tahun 1945, Jepang
keserasian hubungan antara komunitas agama
dikalanhkan oleh Sekutu. Maka terbukalah jalan
33
bagi kemerdekaan Indonesia. Tgl 17 Agustus yang berbeda. Dengan tidak terakomodasinya

1945, Soekarno memproklamirkan kemerdekaan kepentingan Islam dalam dasar Negara yaitu
Pancasila, maka muncullah di kemudian hari
Indonesia. Pemerintahan baru ini dibentuk oleh

29 Ira L. laidus, Op. Cit, h.338. 32 Ira L. Lapidus, Op. Cit, 339.
30
Ibid. 33
Ibid, h. 341.
31 Ahmad Mansur Suryanegara, Op. Cit, h.
261.
68 | DIALEKTIKA, Vol. 9, No. 2, Januari Desember 2015, hlm. 57-70
tokoh-tokoh dibeberapa daerah untuk selama berabad-abad dan akhirnya
melancarkan pemberontakan seperti Belanda mengangkat kaki dari bumi
pemberontakan Darul Islam. Nusantara tanpa berhasil mengkristenkan
bangsa Indonesia. Pendudukan Jepang di
D. PENUTUP Indonesia yang cenderung
1. Kesimpulan mengakomodasi umat Islam,
a. Perkembangan Islam di Indonesia melapangkan jalan bagi bangkitnya
sebelum kemerdekaan secara garis besar kembali semangat pergerakan-pergerakan
dapat dibagi dalam dua periode yaitu Islam dan nasionalis baik pergerakan
perkembangan Islam sebelum masa politik ataupun pergerakan
kolonialisme Barat dan Jepang serta kemasyarakatan. Lewat para tokoh
perkembangan Islam pada masa pergerakan inilah ide tentang dasar
kolonialisme Barat dan Jepang. negara terbentuk dan akhirnya Indonesia
Mengenai awal masuknya Islam ke berhasil memproklamirkan
Indonesia belum diketahui dengan pasti. kemedekaannya dengan dasar Pancasila
Yang jelas bahwa Islamisasi di Nusantara walaupun keinginan untuk menjadikan
telah berlangsung sejak abad-abad Islam sebagai dasar Negara tidak
pertama hijriah lewat jalur perdagangan tercapai.
dan selanjutnya Islam berkembang 2. Implikasi
melalui beberapa jalur seperti jalur a. Dengan memahami gambaran

perkawinan, tasawuf politik dan lain-lain. perkembangan Islam di Indonesia

Dalam proses Islamisasi terjadi interaksi sebelum penjajahan kolonial Belanda dan

antara budaya lokal sehingga corak Islam Jepang, diharapkan dapat memberi

dibeberapa tempat berjalan sesuai dengan kesadaran bagi bangsa Indonesia, akan

tradisi dan budaya setempat tanpa kondisi bangsanya yaitu bahwa Islam

mengurangi nilai Islam yang pernah mencapai kejayaannya di bumi

sesungguhnya. Nusantara terutama ditangan para raja-

b. Pada masa kolonialisame Barat raja dan sultan di beberapa daerah di

khususnya Belanda, Islam menghadapi Nusantara seperti di kerajaan Demak,

tantangan yang luar biasa. Karena Aceh, Banten, Mataram, Gowa dan lain-

Belanda disamping datang untuk lain.

berdagang, mereka juga menjalankan b. Bercokolnya penjajah Belanda dan

misi Kristenisasi. Namun dengan Jepang di Indonesia, ternyata telah

motivasi keimanan Islam, Belanda membawa penderitaan bagi bangsa


Indonesia baik secara moril maupun
menghadapi perlawanan dari umat Islam
Islam di Indonesia sebelum Kemerdekaan | 69
materil. Sehingga diharapkan bangsa Hooker, M. B. Islam Mazhab Indonesia, Fatwa-
Fatwa dan Perubahan Sosial. Cet. II,
Indonesia bangkit berjuang untuk
Jakarta: Teraju, 2003.
memelihara dan mempertahankan Karim,Abdul. Islam dan Kemerdekaan
kemerdekaan yang telah diraihnya dari Indonesia (Membongkar Marjinalisasi
Peranan Islam dalam Perjuangan
tangan penjajah serta mengisi Kemerdekaan RI). Cet. I, Jakarta:
kemerdekaan ini dengan sebaik-baiknya. Yogyakarta: Sumbangsih Press, 2005.
Karim,M. Abdul. Islam dan Kemerdekaan
Indonesia. Cet. I,Yogyakarta:
Sumbangsih Press, 2005.
DAFTAR PUSTAKA Lapidus, Ira M. A. History of Islamic Societies,
Ambary, Hasan Muarif. Menemukan diterjemahkan oleh Ghufron A. Ma’adi
Peradaban, Jejak Arkeologis dengan judul Sejarah Sosial Umat Islam.
dan Cet. I, Jakarta: PT. Raja Granfindo
Historis Islam Indonesia, Cet. I, Jakarta: Persada, 1999.
PT. Logos Wacana Ilmu, 1998. Legge, John D. Sukarno Sebuah Otobiografi
Amsyary, Fuad. Islam Kaafah Tantangan Sosial Politik. Jakarta: SH, 1985.
dan Aplikasinya di Indonesia. Cet. I, Noer,Deliar. Gerakan Moderen Islam Indonesia
Jakarta: Gema Insani Press, 1995. 1900-1942. Cet. VIII, LP3ES, 1996.
Azra,Azyumardi. Islam Nusantara: Jaringan Pulungan, J. Suyuthi. Universalisme Islam. Cet.
Global dan Lokal. Cet. I, Bandung: I, Jakarta: Moyo Segoro Agung, 2002.
Mizan, 2002.
Sewang, Ahmad M. Islamisasi Kerajaan Gowa,
(Abad Ke XVI-XVII). Jakarta: Yayasan
Esposito, John L. Ensiklopedia Oxpord Dunia OborIndonesia, 2005.
Islam Modern, Edisi terjemahan
Suryanegara, Ahmad Mansur.Menemukan
Indonesia. Cet. II, Bandung: Mizan,
Sejarah, Wacana Pergerakan Islam di Indonesia.
2002.
Cet. I, Bandung: Mizan, 1995.
Yatim,Badri. Sejarah Peradaban Islam, Dirasah
Hasbullah. Sejarah Pendidikan Islam di
Islamiyah II, Edisi I. Jakarta: PT. Raja
Indonesia. Cet. IV, Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2006.
Grafindo Persada, 2001.
_______, Melacak Asal-Usul Gerakan Paderi di
Hasymy,A. Sejarah Masuk dan Berkembangnya
Sumatera Barat. Cet. I, Jakarta: PT.
Islam di Indonesia. Cet. III, Bandung: al-
Logos Wacana Ilmu, 1999.
Ma’arif, 1993.
Yusuf, Mundzirin dkk. Sejarah Peradaban Islam
Hidayat, Kamaruddin dan Ahmad Gaus Af.
Menjadi Indonesia, 13 Abad Eksistensi di Indonesia. Cet. I, Yogyakarta: Pustaka,
Islam di Bumi Nusantara. Cet. I, Jakarta: 2006.
Mizan, 2006.

70 | DIALEKTIKA, Vol. 9, No. 2, Januari Desember 2015, hlm. 57-70

Anda mungkin juga menyukai