1
Duriana
ABSTRACT
This paper discusses Islam in Indonesia before independence which includes the development of
Islam before the Dutch colonial period, the Dutch colonial period and during the Japanese
occupation. Based on the research literature by using critical analytical methods, found the idea that
the development of Islam in Indonesia before the Dutch colonial period through three phases,
namely the presence of Muslim traders phase, the phase of the formation of the Islamic empire (13-
16 AD) and Islam institutionalization phase. The development of Islam in the Dutch colonial period
and the occupation of Japan experienced a period of decline tidal namely Islam, a period of national
awakening, and the critical period of Islam. During the Japanese occupation, the role of Islam in
politics in the country weakened. It was as a result of the challenges of secular nationalism and the
suppression of the Netherlands and Japan on suspicion of Muslim political loyalty.
ABSTRAK
Tulisan ini membahas tentang Islam di Indonesia sebelum kemerdekaan yang meliputi
perkembangan Islam sebelum masa kolonial Belanda, pada masa kolonial Belanda dan pada masa
pendudukan Jepang. Berdasarkan hasil kajian pustaka dengan menggunakan metode analitis kritis,
ditemukan gambaran bahwa perkembanganIslam di Indonesia sebelum masa penjajahan
Belandamelalui tiga fase, yaitu fase kehadiran para pedagang Muslim (abad 1-4 H), fase
terbentuknya kerajaan Islam (13-16 M) dan fase pelembagaan Islam. Perkembangan Islam pada
masa kolonial Belanda dan pendudukan Jepang mengalami pasang surut yaitu masa kemunduran
Islam, masa bangkitnya kesadaran nasional, dan masa kritis Islam. Selama pendudukan Jepang,
peran Islam dalam politik dalam negeri melemah. Hal itu sebagai akibat dari tantangan nasionalisme
sekular dan penindasan Belanda serta kecurigaan Jepang atas loyalitas politik muslim.
dari studi tentang peranan imperialis Belanda, dari masyarakat yang menganut agama Islam
seperti pertempuran di Banten, Hasanuddin di
Inggris maupun Jepang yang ikut mempengaruhi
Makassar, perang Diponegoro, perang Padri,
perkembangan Islam dalam dimensi yang luas.
3
Islam di Indonesia adalah bagian yang perang Aceh dan sebagainya.
tidak terpisahkan dari budaya Indonesia, karena VOC (Verenigde Oost Indiche
Islam paling banyak dianut oleh mayoritas Companie) dan Imperialisme Belanda dalam
penduduk Indonesia. Signifikansi yang begitu politik devide at Impera, secara fisik dapat
erat antara Islam dan Indonesia sebagai suatu menguasai Nusantara, akan tetapi secara
daerah teritorial, menyebabkan penjajahan lebih psikologis pemerintahan kolonial Belanda sama
dari tiga abad oleh Belanda dan Jepang gagal sekali tidak dapat menundukkan pribadi rakyat
dalam upaya deislamisasi agar akidah Islam yang telah mempunyai jalan pikiran dan
2
tercabut dari umat Islam. pegangan hidup. Islam dan semangatnya tetap
Umat Islam Indonesia hidup dalam aneka berkembang di hati umat Islam dan pendidikan
ragam situasi dan kondisi dari sejak Islam masuk Islam tetap berjalan di pesantren-pesantren yang
ke Indonesia. Karena agama Islam merupakan berdiri di hampir sebahagian besar daerah di
agama yang membuka alam pikiran manusia Indonesia.
serta mengatur hubungan antara manusia dengan Di sisi lain Belanda sengaja
sesamanya. Ajaran Islam dapatmengisi mengembangkan pendidikan ala Barat yang
kekosongan hati dan dapat memberikan harapan bercorak sekuler yang digambarkan dapat
pada manusia untuk hidup rukun dan damai membimbing masyarakat ketaraf hidup yang
dengan harapan gemilang serta dapat lebih baik, karena pendidikan Barat lebih baik
membimbing manusia kepada kehidupan dari pendidikan Timur. Hal inilah yang dijadikan
bahagia dunia akhirat.Agama Islam agama yang kedok oleh kolonial Belanda untuk melancarkan
memberikan sikap kepribadian dan mengajarkan politik penjajahannya. Disetiap pendidikan
norma-norma hidup, sehingga setiap penganut disebarkan perbedaan-perbedaan itu yang intinya
agama Islam mempunyai kesadaran yang tinggi bahwa orang Belanda itu rasional sedang orang-
dan kepribadian kokoh yang sukar untuk diubah. orang Timur emosional.
4
1
Ira M. Lapidus, A. History of Islamic Societies,
diterjemahkan oleh Ghufron A. Ma’adi dengan judul 3Abdul Karim, Islam dan Kemerdekaan Indonesia
Sejarah Sosial Ummat Islam, (Cet. I; Jakarta: PT. Raja (Membongkar Marjinalisasi Peranan Islam dalam
Granfindo Persada, 1999), h. 309. Perjuangan Kemerdekaan RI), (Cet. I, Jakarta:
2 Lihat J. Suyuthi Pulungan, Universalisme Islam, Yogyakarta: Sumbangsih Press, 2005), h.17.
(Cet. I, Jakarta: Moyo Segoro Agung, 2002), h. 204. 4
Ibid, h. 18
58 | DIALEKTIKA, Vol. 9, No. 2, Januari Desember 2015, hlm. 57-70
Mengakarnya Islam di Indonesia Nusantara merupakan pertanyaan yang tidak
sebenarnya tidak terlepas dari sebuah proses mudah dijawab. Terdapat berbagai pendapat
panjang program sosialisasi Islam yang yang berbeda tentang permasalahan ini. Satu hal
dilakukan oleh para pemuka Islam melalui yang lazim diakui bahwa Islam masuk dan
aktifitas dakwah dan pendidikan. Dalam pada itu tersebar di kepulauan Nusantara melalui rute
5
Islam di Indonesia telah menghadapi berbagai perdagangan.
tantangan idiologi, budaya dan kekuatan politik Istilah masuknya Islam yang oleh
penguasa terutama penguasa Belanda dan beberapa kalangan terkadang disebut
Jepang. Hal ini memaksa Islam harus tampil “Islamisasi”, apabila kita mengacu kepada teori
dalam berbagai bentuk gerakan. Seperti gerakan yang dikembangkan oleh Noorduyn seperti yang
Islam melawan kolonialisme, sebagai Islam dikutip oleh Ahmad M. Sewang bahwa proses
politik, Islam sebagai kekuatan moral, cultural, masuknya Islam ke Indonesia pada umumnya
dan intelektual.Bentuk-bentuk gerakan di atas meliputi tiga tahapan: (a) tahap kedatangan
sebagai akibat dari upaya umat Islam untuk Islam, (b) tahap penerimaan Islam dan (c) tahap
6
menjadikan Islam sebagai agama yang dinamis penyebaran Islam lebih lanjut. Sementara itu
melalui pola-pola sosialisasi, akomodasi, dan menurut Mukti Ali seperti yang dikutip oleh
modifikasi, sehingga Islam tersosialisasi dalam Kamaruddin Hidayat bahwa proses masuknya
berbagai bentuk kehidupan masyarakat Islam ke Nusantara meliputi aspek-aspek: (a)
Indonesia. kontak pertama Islam dengan berbagai wilayah
Berdasarkan uraian tersebut di atas Nusantara, (b) Penerimaan Islam oleh penduduk
dapatlah dirumuskan fokuskajian makalah ini atau raja-raja setempat, (c) penyebaran Islam
yakniperkembangan Islam di Indonesia sebelum secara meluas, dan (d) pertumbuhan kerajaan-
7
masa kolonial Belanda danpada masa kolonial kerajaan Islam.
Belanda dan Jepang.Dinamika perkembangan Fuad Amsyary menjelaskan bahwa pada
Islam pada ketiga masa tersebut selanjutnya awal Islam masuk ke Indonesia melalui
dikaji melalui kajian pustaka dengan pedagang muslim dari luar negeri yang
menggunakan pendekatan kualitatif dengan memasukkan Islam melalui komunikasi
analisis kritis. verbal/lisan dan tingkah laku/akhlak Islam yang
B. PERKEMBANGAN ISLAM DI dibawanya. Mereka mengajarkan akidah, ibadah
INDONESIA SEBELUM MASA dan perilaku sosial Islam sebagai yang mereka
KOLONIAL BELANDA
1. Permulaan Islam di Indonesia 5
Kamaruddin Hidayat dan Ahmad Gaus Af,
Pertanyaan tentang kapan tepatnya agama Menjadi Indonesia, 13 Abad Eksistensi Islam di Bumi
Nusantara, (Cet. I, Jakarta: Mizan, 2006), h. 76.
6
Islam masuk dan siapa orang yang pertama kali Ahmad M. Sewang, Islamisasi Kerajaan Gowa
(Abad Ke XVI-XVII), Jakarta: Yayasan OborIndonesia,
membawa misi dakwah agama ini ke kepulauan 2007), h. 80
7
Kamaruddin Hidayat. Op. Cit, h. 75.
Islam di Indonesia sebelum Kemerdekaan | 59
pahami dari negri asalnya yang pertama. 6. Kedatangan Islam ke Indonesia itu,
Masuknya Islam ke Indonesia diperkirakan membawa kecerdasan dan peradaban
sudah terjadi pada masa kekhalifaan Umar bin yang tinggi dalam membentuk
9
Khattab, walau ada pula yang berpendapat kepribadian bangsa Indonesia. Menurut
bahwa Islam masuk pada masa Daulah Hasan Muarif Ambary bahwa
Abbasyiah. Oleh karena itu pemahaman Islam bukti-bukti arkeologi yang menunjuk pada
pada masa itu diperkirakan sebagai pemahaman bekas-bekas kehadiran komunitas muslim tertua
yang relatif utuh, yakni Islam sebagai acuan Nusantara antara lain adalah di Troloyo (1281-
aktifitas ritual, sosial bahkan kenegaraan. Itulah 1611 M), Barus (1206 M), Pasai (1297 M), Leran
10
sebabnya Islam pada masa itu mengilhami (1082 M) dan sebagainya.
terbentuknya negara Islam Demak yang secara Teori mengenai sosialisasi Islam ke
gradual menggeser dominasi kekuasaan Indonesia terdapat banyak pendapat, khusunya
Majapahit sebagai kekuatan sosial dalam cara masuk dan pembawanya. Pendapat
8 lama mengatakan bahwa Islam datang ke
kemasyarakatan.
Dari Seminar Sejarah Masuknya Islam Indonesia pada abad ke 13 M (J.J Krom dan Van
ke Indonesia di Medan pada tahun 1963, Den Berg).Pendapat yang lain menyebutkan
disimpulkan bahwa: antara abad ke-7-8 M. (T.W. Arnold, Hamka,
1. Menurut sumber-sumber yang kita Tyndrasasmita dan Ambary). Sementara itu
ketahui bahwa Islam telah masuk ke tentang asal kedatangan Islam ke Indonesia
Indonesia pada abad pertama hijriah disebutkan dari India (C. Snouck Hurgronye, H.
(abad 7/8 M) dan langsung dari Arab. Kraemer dan Van Den Berg), Persia (Husein
2. Daerah yang pertama didatangi oleh Djadjadiningrat) atau langsung dari Arab
11
Islam ialah pesisir Sumatera, dan setelah (Hamka). Sementara itu menurut Uka
terbentuknya masyarakat Islam, maka Candrasasmita seperti yang dikutip pendapatnya
raja Islam yang pertama berada di Aceh. oleh Badri Yatim bahwa Islamisasi di Indonesia
3. Dalam proses pengislaman selanjutnya melalui beberapa jalur, antara lain melalui jalur
orang-orang Indonesia ikut aktif ambil perdagangan, jalur perkawinan, jalur tasawuf,
bagian. jalur pendidikan, jalur kesenian, dan jalur politik.
4. Mubaligh-mubaligh Islam selain sebagai 12
berdagang juga membawa misi lain yaitu hampir semua penduduknya masuk Islam dalam
waktu yang relatif singkat. Pada masa keemasan
13
Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di
Indonesia, (Cet. IV, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, Islam di Indonesia inilah para mujahid
2001, ), h. 41-42.
yang dibawa oleh ulama yang bermukim di Islamiyah di Bukittinggi (1930); dan parta-partai
politik seperti Sarikat Islam (SI) yang merupakan
Timur Tengah khususnya yang belajar di Mekah
kelanjutan dari SDI, Persatuan Muslimin
dan Medinah,maupun melalui media cetak
Indonesia (Permi) di Padang Panjang (1932) dan
berbahasa Arab seperti al-Urwah, dan al-Manar
19
yang berasal dari Qairo, al-Imamdari Singapura Partai Islam Indonesia (PII) pada tahun 1938.
dan al-Munir di Padang, Sumatra Barattelah Memang diakui bahwa Belanda cukup
membangkitkan kesadaran masyarakat Indonesia banyak mewarnai perjalanan sejarah Islam di
khususnya umat Islam untuk bangkit melawan Indonesia. Cukup banyak peristiwa dan
kolonialis Belanda yang telah merampas pengalaman yang dicatat Belanda sejak awal
kemerdekaan bangsa Indonesia dalam berbagai kedatangannya di Indonesia, baik sebagai
hal selama beratus tahun. Baik kemerdekaan pedagang perorangan kemudian diorganisasi
beragama, berserikat, mengeluarkan pendapat dalam bentuk kongsi dagang yang bernama
bahkan kemerdekaan dalam mencari VOC, maupun sebagai aparat pemerintah yang
penghidupan (ekonomi) dengan sistem monopoli berkuasa dan menjajah. Oleh karena itu wajar
dagangnya yang dikenal dengan VOC. kalau kehadiran mereka di bumi Nusantara selalu
Azyumardi Azra mengatakan bahwa, mendapat tantangan dan perlawanan dari
tidak diragukan lagimedia cetak merupakan penduduk pribumi terutama raja-raja dan tokoh-
instrument dalam penyebaran ide-ide kaum
18
Lihat Azyumardi Azra, Islam Nusantara:
pembaru atau modernis di dunia Melayu- Jaringan Global dan Lokal, (Cet. I, Bandung: Mizan,
2002), h. 183.
Indonesia. Dalam konteks ini, al-Manar secara 19
Lihat Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam,
signifikan mempengaruhi wacana pembaruan Dirasah Islamiyah II, Edisi I, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2006), h. 258. Bandingkan dengan Deliar Noer,
Islam dikawasan ini. Juga merangsang Gerakan Moderen Islam Indonesia 1900-1942, Cet. VIII,
LP3ES, 1996), h. 170-175.
satu pihak memang telah membawa kemajuan di sebagai kasadaran nasional, yaitu kesadaran yang
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi menggalang semangat kebangsaan yang meliputi
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi daerah yang pernah digalang pada zaman
Majapahit. Ide seperti ini terkenal dengan
tersebut tujuannya semata-mata untuk dapat
Indonesia Irredenta yaitu semua daerah yang
memberi kemudahan bagi politik kekuasaan dan
20
perdagangannya agar dapat meraup keuntungan berbahasa Melayu.
tanpa mendatangkan tenaga-tenaga terampil dari Hal ini mendorong lahirnya organisasi-
negaranya yang harus memakan biaya yang organisasi sosial seperti Budi Utomo, Taman
banyak. Pada kenyatannya penduduk pribumi Siswa, Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong
tetap tidak menikmati kemajuan teknologi Ambon, Jong Celebes dan lain
tersebut bahkan penduduk pribumi benar-benar 21
sebagainya. Organisasi-organisasi tersebut baik
diperas tenaganya, sumber alamnya dan lain- organisasi Islam maupun organisasi sosial yang
lain. didirikan oleh kaum terpelajar menandakan
Dengan demikian pantaslah kalau tumbuhnya benih-benih nasionalisme dalam
pemerintah kolonial Belanda berusaha pengertian modern. Kedua tipe organisasi itu
menjalankan politik etis atau politik balas budi. bahu membahu dalam memperjuangkan
Belanda mendirikan sekolah-sekolah terutama kemerdekaan tanah air meskipun terjadi
untuk kalangan bangsawan. Pendidikan Belanda persaingan ketat antara keduanya.
tersebut membuka mata bagi kaum terpelajar Kesadaran umat Islam bahwa mereka
akan kondisi masyarakat Indonesia yang berada tidak mungkin berkompetisi dengan kekuatan-
dalam kemiskinan, penindasan, kebodohan dan kekuatan yang menantang dari pihak kolonial
keterbelakangan. Keadaan yang disaksikan oleh Belanda, Penetrasi Kristen dan perjuangan untuk
bangsa Indonesia ini menggugah semangat maju di bagian-bagian lain di Asia apabila
bangsa Indonesia untuk bangun dari tidurnya mereka terus melanjutkan kegiatan-kegiatan
untuk menyongsong masa depan yang gemilang dengan cara tradisional dalam menegakkan
yang dikenal dengan Kebangkitan Nasional. Islam. Mereka mulai menyadari perlunya
Perubahan sosial yang terjadi di 20
Lihat M. Abdul Karim, Islam dan Kemerdekaan
Nusantara ialah bahwa perjuangan yang Indonesia, (Cet. I,Yogyakarta: Sumbangsih Press, 2005),
h. 19.
21
dilaksanakan secara kedaerahan selama ini, John D. Legge, Sukarno Sebuah Otobiografi
Politik, (Jakarta: SH, 1985)
Islam di Indonesia sebelum Kemerdekaan | 65
perubahan-perubahan pendekatan terhadap Indonesia yang mengerti bahasa Arab dan
perjuangan Islam. Dalam konteks perjuangan di Inggris sehingga semangat dan perjuangan
Indonesia menurut Deliar Noer, pada umumnya kemerdekaan Indonesia berkembang pesat.
dibagi menjadi dua bagian besar yaitug 3. Masa Kritis Islam
pendidikan dan sosial di satu pihak dan gerakan Masa peralihan kekuasaan Jepang (1942-
22
politik dipihak lain. 1945) memberikan kepada Islam tempat
Sekarang yang perlu mendapat sorotan langsung dalam politik kemerdekaan dan Islam
adalah semangat Islam yang mendorong serta tetap berada di pusat politik Indonesia selama
mendasari perjuangan umat Islam Indonesia. setengah abad yang lalu. Namun demikian,
Patut diketahui bahwa perjuangan untuk meretas dalam hal konstitusi formal, kedudukan Islam
24
belenggu penjajahan disebahagian besar daratan selalu berada di pinggiran ketimbang di pusat.
Eropa dan Asia diilhami oleh revolusi Perancis Menurut John L. Ekssposito, dalam
atas pengaruh dari tulisan-tulisan Montesquieu dekade-dekade sebelum perang dunia ke II, dan
(1689-1755), Voltaire (1694-1778) dan Jean selama pendudukan Jepang, peran Islam dalam
Jacques Rousseau (1712-1788). Dari tulisan- politik dalam negeri melemah, pertama akibat
tulisan mereka inilah perjuangan di kalangan tantangan nasionalisme sekular dan penindasan
lapisan masyarakat Perancis mencapai Belanda;kedua akibat kecurigaan Jepang atas
puncaknya pada tanggal 4 Juli 1789 yang dikenal 25
loyalitas politik muslim.
denganRevolusi Perancis. Revolusi ini berakibat
Akibat melemahnya peran politik Islam,
pada seluruh negeri Eropa seperti Jerman,
maka SI mulai bubar pada tahun 1920 M. karena
Inggris Belanda, Roma, Cekoslawakia dan
buruknya adminitrasi internal dan diperparah
sebagainya. Diantara Negara-negara tersebut ada
dengan adanya pertentangan-pertentangan antara
23
yang berhasil dan ada pula yang gagal. kubu Islam dan komunis, akhirnya SI tergeser
Akibat dari revolusi tersebut bukan hanya oleh partai-partai sekuler. Sepenjang tahun-tahun
terbatas di Benua Eropa, tetapi juga melanda ini, kekuatan politik Islam retak akibat
Benua Asia dan Afrika. Diantara pengaruh yang pertentangan religius diantara mereka dan
nyata adalah di Mesir dan Indiadengan akhirnya membentuk partai-partai yang saling
munculnya pembaruan-pembaruan pemikiran bersaing. Pada tahun 1926, lahirlah NU sebagai
sehingga membuka pandangan mereka untuk partai tradisionalis untuk menandingi partai
segera merebut kemerdekaannya. Lewat tulisan- reformis SI dan terhadap hal-hal yang dipandang
tulisan para pejuang Mesir dan India yang merusak kekuatan ulama. Selanjutnya pada era
diilhami oleh dorongan Al-Quran dan Hadis. Hal
24 Lihat M. B. Hooker, Islam Mazhab
inilah yang banyak mempengaruhi para pelajar Indonesia, Fatwa-Fatwa dan Perubahan Sosial, (Cet. II,
Jakarta: Teraju, 2003), h. 39.
25 John L. Esposito, Ensiklopedia Oxpord
22 Deliar Noor, Op. Cit, h. 59. Dunia Islam Modern, Edisi terjemahan Indonesia, (Cet. II,
23 Lihat SKI Fakultas Adab, Op. Cit, h. Bandung: Mizan, 2002), h. 309
248.
66 | DIALEKTIKA, Vol. 9, No. 2, Januari Desember 2015, hlm. 57-70
pasca perang partai-partai semakin dibatasi tadinya sudah mulai melemah pada pemerintahan
sehingga dalam kevakuman ini yang berperan kolonial Belanda, kembali diakomodasi oleh
adalah kelompok-kelompok organisasi non Jepang. Jepang lebih mengakomodasi partai
politik seperti Muhammadiyah. Islam dan Nasionalis “sekular” ketimbang
Di sisi lain nampaknya Jepang kalangan tradisionalis (raja dan bangsawan). Hal
mengambil posisi ambivalen terhadap Islam. ini dilakukan Jepang karena meyakini bahwa
Disatu pihak Jepang menggalang dukungan dengan mengakomodasi kalangan Islam, maka
publik dengan memperjuangkan Islam terhadap kekuatan massa akan diperoleh dan hanya
Belanda Kristen, namun begitu berkuasa, fokus dengan pendekatan agama penduduk Indonesia
utama Jepang adalah mengalihkan loyalitas dapat dimobilisasi. Hal ini dilakukan Jepang
orang Islam dari Timur Tengah ke Asia Timur. dengan maksud menunjang tujuan perang.
Konsep persatuan Islam tidak selaras dengan Sekalipun Jepang tidak suka berhubungan
kepadamasyarakat Makmur Asia Timur Raya, memerlukan para ulama untuk membentuk
akhirnya ketika memasuki masa-masa wadah organisasi baru untuk membina ulama dan
kemerdekaan pemimpin gerakan nasionalis umat Islam.Untuk mewujudkan maksud tersebut,
terjerumus dalam kekuatan sekuler dan bukan maka dibentuklah Kantor Urusan agama. Selain
26 itu dibentuk pula semboyan tiga A (Nippon
sebagai kekuatan Islam yang bersatu.
pemimpin, pelindung dan cahaya Asia) yang
Gelombang internasional untuk
dipimpin oleh Shimizu dari Jepang dan
mengakhiri penjajahan yang amat eksploitatif
28
dan adanya saling berebut kekuasaan oleh Samsuddin dari Indonesia.
penguasa dunia seperti Inggris, Amerika, Menurut Ira L. Lapidus, pendudukan
Jerman, Rusia, Italia dan Jepang ikut Jepang yang dimulai pada tahun 1942-1945
menguatkan pejuang kemerdekaan Indonesia memberikan dukungan yang sangat besar kepada
untuk melepaskan diri dari penjajahan. Tokoh- kaum muslim. Jepang menghancurkan kelompok
tokoh kemerdekaan yang pada dasarnya sudah aristokrasi lama dan secara cepat membawa
berasal dari wilayah ideologi yang berbeda pergerakan muslim ke dalam penguasaan
sempat bersatu untuk menggalang kekuatan mereka. Meskipun mereka membubarkan
sosial untuk melepaskan diri dari proses beberapa partai politik, namun mereka
27
penjajahan. membiarkan organisasi kemasyarakatan seperti
Berbeda dengan pernyataan John L Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama mengelola
Esposito, Badri Yatim menjelaskan bahwa ketika pendididikan Muslim setingkat SMP. Mereka
Jepang datang menduduki Indonesia, partai yang juga membentuk Milisi Muslim dengan lambang
bulan sabit dan matahari terbit yang
26
Ibid, h. 309
27
Ibid, h 154-156. 28 Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam,
h. 263.
Islam di Indonesia sebelum Kemerdekaan | 67
melambangkan perjuanagn jihad bersama Jepang koalisi muslim dan beberapa partai nasionalis
dalam menghadapi kekuatan Barat. Sejumlah antara lain Masyumi, Nahdatul Ulama, PNI dan
kursus pelatihan tertentu yang diperuntukkan PKI. Meskipun selama perjuangan merebut
bagi kyai dan intelektual didirikan. Pada tahun kemerdekaan pihak muslim merupakan kekuatan
1943 Jepang mendirikan Masyumi untuk terbesar akan tetapi begitu detik-detik menjelang
menyatukan dan mengkoordinir seluruh kemerdekaan kekuatan mereka terpecah,
29
pergerakan muslimin. akhirnya kekuatan nasionalis mendominasi
Jepang membangun birokrasi keagamaan yang menjadikan Islam sebagai dasar Negara, hanya
dikelola oleh pihak muslim untuk sebahagian yang terpenuhi yaitu dimasukkannya
menghubungkan pemerintahan pusat dengan dalam piagam Jakarta kata-kata “kewajiban bagi
daerah pedalaman. Sebuah koalisi muslim yang 32
muslim untuk menjalankan syariatnya”.
terdiri atas kelas pedagang menengah, petani Sementara kalangan nasionalis sangat cenderung
yang kaya raya dan ulama kampung kepada Pancasila yang terdiri dari prinsip
dimaksudkan untuk memobilisasi kerjasama keyakinan kepada Tuhan, nasionalisme,
30
dengan pihak Jepang. Tindakan yang dilakukan humanisme, demokrasi dan keadilan sosial.
Jepang untuk mendekati kaum muslimin Program kubu nasionalis melarang dengan tegas
menurut Ahmad Mansur Suryanegara setiap simbol-simbol muslim bahkan mereka
sebenarnya tidak akan menciptakan kesatuan, menekankan konsep-konsep sekuler mengenai
hanya menginginkan kerjasama untuk mencapai masyarakat. Dalam konstitusi berikutnya
maksudnya yaitu (a)menanamkan semangat Pancasila dilestarikan sebagai simbol negara dan
Nippon, (b) menumbuhkan loyalitas ulama beberapa kata (kalimat) yang mengisyaratkan
kepada Jepang, (c)meyakinkan kebencian ulama Negara baru tersebut sebagai Negara Muslim
terhadap sekutu, (d) perang Asia Timur Raya dihapuskan.
adalah perang suci, dan (e) menanamkan Sebagai gantinya demi untuk memuaskan
keyakinan bahwa Jepang dan Indonesia adalah pihak muslim maka konstitusi menyediakan
31 pembentukan Kementerian Urusan Agama.
satu nenek moyang dan satu ras.
Kementerian ini dibentuk untuk melindungi
Setelah berhasil menghancurkan
kebebasan beragama dan untuk menjaga
kekuatan Belanda tahun 1945, Jepang
keserasian hubungan antara komunitas agama
dikalanhkan oleh Sekutu. Maka terbukalah jalan
33
bagi kemerdekaan Indonesia. Tgl 17 Agustus yang berbeda. Dengan tidak terakomodasinya
1945, Soekarno memproklamirkan kemerdekaan kepentingan Islam dalam dasar Negara yaitu
Pancasila, maka muncullah di kemudian hari
Indonesia. Pemerintahan baru ini dibentuk oleh
29 Ira L. laidus, Op. Cit, h.338. 32 Ira L. Lapidus, Op. Cit, 339.
30
Ibid. 33
Ibid, h. 341.
31 Ahmad Mansur Suryanegara, Op. Cit, h.
261.
68 | DIALEKTIKA, Vol. 9, No. 2, Januari Desember 2015, hlm. 57-70
tokoh-tokoh dibeberapa daerah untuk selama berabad-abad dan akhirnya
melancarkan pemberontakan seperti Belanda mengangkat kaki dari bumi
pemberontakan Darul Islam. Nusantara tanpa berhasil mengkristenkan
bangsa Indonesia. Pendudukan Jepang di
D. PENUTUP Indonesia yang cenderung
1. Kesimpulan mengakomodasi umat Islam,
a. Perkembangan Islam di Indonesia melapangkan jalan bagi bangkitnya
sebelum kemerdekaan secara garis besar kembali semangat pergerakan-pergerakan
dapat dibagi dalam dua periode yaitu Islam dan nasionalis baik pergerakan
perkembangan Islam sebelum masa politik ataupun pergerakan
kolonialisme Barat dan Jepang serta kemasyarakatan. Lewat para tokoh
perkembangan Islam pada masa pergerakan inilah ide tentang dasar
kolonialisme Barat dan Jepang. negara terbentuk dan akhirnya Indonesia
Mengenai awal masuknya Islam ke berhasil memproklamirkan
Indonesia belum diketahui dengan pasti. kemedekaannya dengan dasar Pancasila
Yang jelas bahwa Islamisasi di Nusantara walaupun keinginan untuk menjadikan
telah berlangsung sejak abad-abad Islam sebagai dasar Negara tidak
pertama hijriah lewat jalur perdagangan tercapai.
dan selanjutnya Islam berkembang 2. Implikasi
melalui beberapa jalur seperti jalur a. Dengan memahami gambaran
Dalam proses Islamisasi terjadi interaksi sebelum penjajahan kolonial Belanda dan
antara budaya lokal sehingga corak Islam Jepang, diharapkan dapat memberi
dibeberapa tempat berjalan sesuai dengan kesadaran bagi bangsa Indonesia, akan
tradisi dan budaya setempat tanpa kondisi bangsanya yaitu bahwa Islam
tantangan yang luar biasa. Karena Aceh, Banten, Mataram, Gowa dan lain-