Anda di halaman 1dari 5

15.

Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang ke RSGM dengan keluhan bengkak dan nyeri pada
leher sejak 5 hari yang lalu. Pasien sulit dan nyeri saat menelan, dan agak sesak nafas. Bengkak
timbul setelah pasien merasa sakit gigi pada geraham bawah kanan. Riwayat penyakit sistemik
(-). Keadaan umum: lemah, tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 90 x/menit, respiratory rate 20
x/menit, suhu 38° C. Pasien tampak pucat. Pemeriksaan ekstra oral tampak pembengkakan difus
pada bawah rahang sisi kanan dan kiri meluas ke leher, warna merah, konsistensi padat,
fluktuasi (-), nyeri tekan (+). Pemeriksaan intra oral tampak pasien trismus 2 jari, lidah terangkat,
gigi 46 karies. Radiograf panoramik menunjukkan gambaran radiolusen batas difus pada apikal
gigi 46. Dokter Gigi menetapkan kecurigaan diagnosis Flegmon dasar mulut. Apakah tindakan
yang paling tepat dilakukan oleh dokter gigi?

a. Merujuk ke Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut dan Maksilofasial


b. Melakukan insisi dan drainase
c. Merujuk ke Unit Gawat Darurat
d. Melakukan punksi/aspirasi
e. Melakukan pemeriksaan panoramik

Essentials of oral and maxillofacial surgery / edited by M. Anthony (Tony) Pogrel, Karl-Erik Kahnberg, Lars Andersson. 2014

16. Seorang laki-laki berusia 37 tahun datang ke RSGM dengan keluhan gigi depan atas terlepas
terlepas setelah mengalami kecelakaan lalu lintas sepeda motor melawan sepeda motor 60
menit yang lalu. Tidak didapatkan riwayat pingsan dan pusing. Pemeriksaan ekstra oral : luka
sobek pada bibir atas. Pemeriksaan intra oral: gigi 11 dan 21 hilang, soket bersih, perdarahan
aktif (-). Dokter gigi mendiagnosis : avulsi 11 dan 21 post trauma dan merencanakan untuk
replantasi. Bahan apakah yang paling baik untuk membersihkan gigi pada kasus di atas?

a. Air ledeng
b. Aquadet
c. NaCl 0.9% -> saline
d. H2O2
e. Povidone Iodine
International Association of Dental Traumatology guidelines for the management of traumatic dental
injuries: 2. Avulsion of permanent teeth
https://onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1111/edt.12573

17. Seorang laki-laki berusia 17 tahun datang ke RSGM dengan keluhan nyeri pada gigi depan
rahang atas setelah kecelakaan lalu lintas, wajah terbentur trotoar 1 hari yang lalu. Riwayat
pingsan (-), mual (-), pusing (-), muntah (-). Pemeriksaan ekstra oral: laserasi multipel pada
wajah, perdarahan (-), edema bibir atas (+). Pemeriksaan intra oral: maloklusi (-), gigi 11 dan 21
goyang derajat 2. Apakah kemungkinan diagnosis klinis yang paling tepat pada kasus diatas?

a. Ekstrusi
b. Intrusi
c. Luksasi
d. Subluksasi
e. Supraposisi

International Association of Dental Traumatology guidelines for the management of traumatic dental injuries: 1.
Fractures and luxations
https://onlinelibrary.wiley.com/doi/epdf/10.1111/edt.12578 --> 2020
https://www.iadt-dentaltrauma.org/1-9%20%20iadt%20guidelines%20combined%20-%20lr%20-%2011-5-2013.pdf

18. Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang ke RSGM dengan keluhan gigi geraham kanan bawah
lubang dan ingin dicabut. Riwayat nyeri (-), bengkak (-). Pemeriksaan intra oral: gigi 46 karies
profunda, edema (-), perkusi (-), nyeri tekan (-). Dokter gigi mendiagnosis periodontitis apikalis
kronis ok (ec) 46 gangren pulpa dan merencanakan ekstraksi gigi, sebelumnya dilakukan
informed consent. Bagaimanakah urutan yang paling benar dalam proses tersebut?

a. Diagnosis, kemungkinan komplikasi, dan rencana perawatan


b. Rencana perawatan, kemungkinan komplikasi, dan diagnosis
c. Diagnosis, rencana perawatan, dan kemungkinan komplikasi
d. Rencana perawatan, diagnosis, dan kemungkinan komplikasi
e. Kemungkinan komplikasi, rencana perawatan, dan diagnosis

19. Seorang perempuan berusia 50 tahun datang ke RSGM keluhan sisa akar gigi bawah kanan
belakang. Riwayat gigi berlubang sejak 3 tahun yang lalu dan tidak pernah sakit. Riwayat
Diabetes Melitus sejak 5 tahun terakhir, tidak rutin kontrol. Pemeriksaan keadaan umum baik,
tekanan darah: 120/70 mmHg dan gula darah sewaktu 180 gr/dl. Pemeriksaan intra oral: sisa
akar gigi 46, edema gingiva (-), nyeri tekan (-). Dokter mendiagnosis periodontitis apikalis kronis
ok (ec) 46 gangren radiks dan direncanakan ekstraksi gigi. Berapakah dosis Amoksisilin yang
tepat sebelum ekstraksi gigi pada kasus tersebut?

a. 2000 mg
b. 1000 mg
c. 500 mg
d. 3000 mg
e. 1500 mg

https://www.aae.org/specialty/wp-content/uploads/sites/2/2017/06/aae_antibiotic-prophylaxis-2017update.pdf

20. Seorang perempuan berusia 25 tahun datang ke RSGM dengan keluhan keluar cairan dari
hidung bila berkumur sejak pencabutan gigi geraham atas kanan 1 hari sebelumnya. Riwayat
pencabutan sulit. Pemeriksaan ekstra oral dalam batas normal. Pemeriksaan intra oral tampak
soket pasca ekstraksi gigi 46 baik, edema (-), kemerahan (-), nose blowing test (+). Dokter
mendiagnosis oroantral communication post ekstraksi gigi 46. Pasien menanyakan kepada
dokter gigi tentang penyebab terjadinya komplikasi tersebut. Apakah informasi yang paling
tepat diberikan kepada pasien terkait kemungkinan penyebab kasus tersebut jika terkait dengan
etika praktek kedokteran?
a. Terdapat sinusitis maksilaris yang menyertai
b. Posisi apikal gigi dekat dengan sinus maksilaris
c. Penggunaan elevator dengan tekanan berlebihan
d. Proses ekstraksi gigi menggunakan teknik yang salah
e. Sisa akar gigi tersebut masuk kedalam sinus maksilaris

21. Seorang perempuan berusia 17 tahun sesak nafas dan batuk saat pencabutan gigi geraham kecil
kiri bawah di praktek dokter gigi, setelah dilakukan anestesi lokal. Pasien dengan riwayat asma
dan alergi makanan. Pasien tampak gelisah, pucat, bibir dan jari tangan kebiruan, nadi 120
x/mnt, pernapasan 28 x/mnt. Apakah diagnosis kegawatdaruratan yang paling tepat pada kasus
diatas?

a. Status asthmaticus
b. Instrinsic asthma
c. Extrinsic asthma
d. Allergic asthma
e. Asthma attack

Asthma is a chronic inflammatory condition of the airways. Pain and anxiety triggered by dental
treatment can induce the secretion of endogenous catecholamines. When the situation is combined
with the use of local anesthetics with vasoconstrictors, it may increase its undesirable effects on the
cardiovascular system and respiratory systems.
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0422763813000241

22. Seorang perempuan berusia 55 tahun datang ke RSGM dengan keluhan bengkak pada bagian
bawah rahang bawah kanan sejak 1 minggu yang lalu. Pasien mengeluh sakit gigi geraham
bawah kanan sebelum timbul pembengkakan. Pemeriksaan ekstra oral didapatkan
pembengkakan pada daerah mandibula kanan berbatas difus dengan warna kemerahan,
konsistensi lunak, fluktuasi sedikit, tepi inferior mandibula teraba dan nyeri tekan (+). Pada
pemeriksaan intra oral didapatkan gigi 46 karies profunda, peninggian buccal fold (-).Apakah
diagnosis kasus tersebut?

a. Abses Submaseterik
b. Abses Submandibula
c. Abses Vestibular
d. Abses Subkutan
e. Abses Pterygomandibula

23. Seorang laki-laki berusia 17 tahun datang ke RSGM dengan keluhan nyeri pada rahang atas dan
perubahan gigitan setelah kecelakaan lalu lintas, wajah terbentur trotoar 1 hari yang lalu.
Riwayat pingsan (+), mual (-), pusing (-), muntah (-). Pemeriksaan ekstra oral tampak laserasi
multipel pada wajah, perdarahan (-), edema wajah (+). Pemeriksaan intra oral tampak maloklusi
(+). Apakah riwayat yang paling tepat menggambarkan cedera otak pada kasus diatas?

a. Pingsan
b. Muntah
c. Pusing
d. Nyeri
e. Mual

24. Seorang laki laki berusia 40 tahun datang ke RSGM dengan keluhan nyeri pada bekas
pencabutan gigi geraham atas kanan sejak pencabutan gigi 5 hari yang lalu. Nyeri bila tertekan
atau tersentuh makanan. Pemeriksaan intraoral tampak soket kemerahan dengan tonjolan
pucat panjang 2 mm keras (+), nyeri tekan(+). Apakah penyebab rasa nyeri tersebut?
a. Dry socket
b. Gigi yang tertinggal
c. Tulang yang tajam
d. Debris
e. Abses gingiva

Anda mungkin juga menyukai