Punya Rut (Cabe)
Punya Rut (Cabe)
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
1. Sebutkan klasifikasi tanaman cabai rawit?
2. Apa saja zat yang terkandung dalam cabi rawit?
3. Apa saja manfaat dari cabai rawit?
4. Jelaskan morfologi tanaman cabai?
5. Bagaimana farmakologi cabai rawit?
C. TUJUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Morfologi
1. Batang
Batang tanaman cabai rawit memiliki struktur yang keras dan berkayu,
berwarna hijau gelap, berbentuk bulat, halus dan bercabang banyak. Batang
utama tumbuh tegak dan kuat. Percabangan terbentuk setelah batang tanaman
mencapai ketinggian berkisar antara 30-45 cm. cabang tanaman beruas-ruas,
setiap ruas ditumbuhi daun dan tunas (cabang).
2. Daun
Daun berbentuk bulat telur dengan ujung runcing dan tepi daun rata
(tidak bergerigi/berlekuk) ukuran daun lebih kecil dibandingkan dengan daun
tanaman cabai besar. Daun merupakan daun tunggal dengan kedudukan agak
mendatar, memiliki tulang daun menyirip dan tangkai tunggal yang melekat
pada batang/cabang. Jumlah daun cukup banyak sehingga tanaman tampak
rimbun.
3. Bunga
4. Buah
2
rawit yang agak besar memiliki ukuran yang mencapai 3,5 cm dan lebar
mencapai 12 mm.
5. Biji
6. Akar
Perakaran cabai rawit terdiri atas akar tunggang yang tumbuh lurus ke
pusat bumi dan akar serabut yang tumbuh menyebar ke samping. Perakaran
tanaman tidak dalam sehingga tanaman hanya dapat tumbuh dan berkembang
dengan baik pada tanah yang gembur, porous (mudah menyerap air) dan subur.
3
B. Klasifikasi/Sistematika tanaman cabai rawit
Cabai rawit mengandung minyak atsiri yang bersifat antibakteri. Benang putih
tempat biji menempel juga mengandung zat capcaisin dan capsantin yang bersifat
memanaskan.
1. Meredakan nyeri
Khasiat capsaicin yang sudah terbukti secara klinis adalah sebagai obat antinyeri.
Sifat antinyeri pada capsaicin efektif membantu meredakan nyeri otot, nyeri
sendi pada penderita radang sendi, nyeri saraf dan migrain.
Capsaicin bekerja dengan cara menghambat hantaran sinyal atau rangsangan nyeri
pada saraf, sehingga sensasi nyeri yang dirasakan berkurang.
Zat capsaicin diketahui memiliki efek anti radang dan memberikan sensasi pedas
atau panas. Efek ini membuat capsaicin bermanfaat untuk mengurangi peradangan
4
dan meringankan gatal pada kulit serta meringankan keluhan terkait masalah kulit,
seperti psoriasis dan eksim.
Studi pada pasien psoriasis yang diobati dengan krim capsaicin menunjukkan
adanya perbaikan gejala psoriasis, seperti kulit berkerak, gatal, dan kemerahan,
secara signifikan.
Akan tetapi, pada beberapa kasus, capsaicin dapat menyebabkan iritasi kulit dan
kemerahan pada kulit, sehingga tidak semua masalah kulit cocok diatasi dengan
capsaicin.
3. Meredakan pilek
Selain itu, capsaicin juga dapat menguatkan daya tahan tubuh. Efek baik untuk
meredakan pilek yang disebabkan oleh flu.
Para peneliti juga menemukan bahwa capsaicin dapat mengurangi hasrat untuk
makan dan membuat kita merasa kenyang lebih lama. Meski demikian, manfaat
capsaicin untuk menurunkan berat badan hanya akan efektif jika dibarengi
dengan pola hidup sehat dan olahraga teratur.
5. Menyehatkan jantung
5
Menurut beberapa studi, capsaicin pada cabai diketahui dapat mengurangi
kolesterol, menurunkan tekanan darah, dan memiliki efek antikoagulan (mencegah
penggumpalan darah).
Oleh karena itu, capsaicin dapat digunakan untuk mengurangi risiko terjadinya
penyakit jantung, hipertensi, dan stroke, dengan cara menurunkan kadar kolesterol
jahat LDL sekaligus meningkatkan kadar kolesterol baik HDL dalam tubuh.
6
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Diharapkan bagi para pembaca untuk dapat memberikan respon terhadap
makalah ini, dan dapat menambah pengetahuan mengenai cabai rawit dalam obat-
obatan tradisional.
7
DAFTAR PUSTAKA
1. https://search.yahoo.com/search?
fr=mcafee&type=E210US91215G0&p=morfologi+cabai+rawit
2. Buku Materia Medika Indonesia Jilid III (1979)
3. http://darsatop.lecture.ub.ac.id/2015/10/cabai-rawit-capsicum-
frutescens-l/
4. https://agrotek.id/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-cabai-rawit/
5. https://dosenpertanian.com/tanaman-cabai/