Anda di halaman 1dari 7

TUGAS OBAT TRADISIONAL

TANAMAN KUMIS KUCING

(Orthosiphon stamineus B.B.S)

Dosen : apt. Ervina Syafitri Lubis, S.Farm

NAMA : SARAH FADILLAH

NIM : 1801035

JURUSAN: D3 FARMASI

STIkes INDAH MEDAN

T.A. 2019/2020
1.Tanaman kumis kucing (Orthosiphon stamineus B.B.S)

Kumis kucing merupakan tanaman obat dari farmasi alami, diyakini


lebih aman dan terbukti dalam mengobati berbagai penyakit (Sharmila et al.,
2016; Ashis, 2003). Di Indonesia, tanaman kumis kucing (Orthosiphon
stamineus) dikenal sebagai tanaman obat keluarga. Menurut Hossain (2007),
tanaman yang termasuk dari suku Lamiaceae ini banyak digunakan untuk
mengobati penyakit seperti edema, hepatitis, penyakit kuning, hipertensi,
diabetes mellitus, rematik, influenza dan lain-lain.
Penelitian tentang manfaat daun kumis kucing (Orthosiphon
stamineus) telah banyak dilakukan, diantaranya Nair,etal.(2014),
menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat daun kumis kucing mampu
menghambat bakteri patogen (Peudomonas aeruginosa,
Aeromonashydrophilla, Staphylococcus aureus)dan sel kanker kolon.
Yam,etal.(2013), melaporkan bahwa ekstrak metanol daun kumis kucing
menghasilkan kadar antioksidan yang tinggi dan tidak bersifat toksik.
Menurut Dalimartha(2001) herba kumis kucing yang rasanya manis sedikit
pahit, sifatnya sejuk

2.Sistematika Tanaman Kumis Kucing (Orthosiphon spicatus B.B.S.)

Sistematika tanaman kumis kucing sebagai berikut:

Divisio : Spermatophyta
Sub divisio : Angiospermae
Classis : Dicotyledonae
Sub Classis : Sympetalae
Ordo : Tubiflorae / Solanales
Famili : Labiatae
Genus : Orthosiphon
Spesies : Orthosiphon spicatus B.B.S. (Van Steenis, 1947).
3. Kandungan Fitokimia
Senyawa-senyawa fitokimia/metabolit sekunder yang terkandung
dalam daun kumis kucing antara lain flavonoid,saponin, tannin,dan minyak
atsiri. Keberadaan senyawa fitokimia tersebut kemudian dikaji secara
teoritis aktivitas biologisnya.
1.Flavonoid
Flavonoid merupakan senyawa polar yang umumnya mudah larut
dalam pelarut polar seperti etanol, methanol, butanol, dan aseton (Markham,
1998). Senyawa fenol memiliki aktivitas farmakologis yang luas
dibandingkan dengan senyawa metabolit sekunder lainnya. Yang termasuk
dari senyawa fenol antara lain tannin, flavonoid, glikosida dan sterol.
Flavonoid berfungsi sebagai antimikroba, sitoksisitas, anti-inflamasi
dan anti alergi. Kumis kucing merupakan tanaman obat yang mengandung
flavonoid.Senyawa flavonoid pada tanaman obat memiliki aktivitas
antioksidan yang tinggi. Antioksidan ini melindungi tubuh untuk melawan
kanker dan penyakit degeneratif.Flavonoid mampu menghambat motilitas
bakteri (Mirzoefa etal., 1997).

2.Saponin
Senyawa saponin memiliki sifat sebagai anti-inflamasi ,mampu
mengikat kolesterol, melawan kanker dan meningkatkan imunitas tubuh.
Aktivitas biologi saponin yang lain yaitu mampu menghambat pertumbuhan
bakteri dan jamur (antimikroba) dan sebagai benteng pertahanan tanaman
yaitu mencegah tanaman dari serangan serangga.Saponinmampu membunuh
protozoa dan moluskadan juga sebagai antivirus (Ganiswara, 1995).
3.Tannin
Tannin termasuk senyawa fenol yang berfungsi sebagai antioksidan
untuk melawan radikal bebas, antiseptik dan hemostatik (menghentikan
pendarahan). Aktivitas farmakologis lainnya yaitu sebagai astringent,
antidiare dan antimikroba (Thomson, 1993).

4.Minyak atsiri

Minyak atsiri digunakan sebagai bahan wewangian /parfum, produk


make up, bahan pengawet dan aditif pada makanan ataupun sebagai obat

alami, aromatherapy, antioksidan dan antimikroba.Senyawa fitokimia yang


dihasilkan oleh ekstrak metanol kumis kucing merupakan sumber potensial
untuk menemukan obat baru, bahan tambahan pangan (pemanis, pengawet,
pewarna), wewangian dan sebagai biopestisida nabati. (Ajizah, 2004).
4.Efek Farmakologi

Membantu masalah pernapasan

Kumis kucing sangat ampuh dalam mengobati masalah pernapasan,


seperti asma dan batuk. Untuk membuat kumis kucing efektif melawan
masalah pernapasan maka ramuan obat sering dicampur dengan ramuan
lainnya.

Tekanan darah tinggi

Bahan kimia yang ada di dalam tanaman kumis kucing dapat


membantu mengurangi tingkat tekanan darah. Beberapa orang percaya
bahwa kumis kucing memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi.

Mengatasi asma dan masalah saraf terkait

Tanaman kumis kucing merupakan salah satu ramuan terbaik yang


dapat mengobati napas pendek dan masalah saraf. Sebelum mengonsumsi
ramuan ini, perhatikan dosis dengan cermat karena memungkinkan
munculnya beberapa efek berbahaya bagi tubuh.

Sebagai anti jamur

Kumis kucing terdiri dari senyawa yang dapat membantu mencegah


pertumbuhan parasit dan inang asing yang hidup di tubuh. Karena itu, kumis
kucing dapat diterapkan pada area yang telah terinfeksi oleh jamur.

Menyembuhkan masalah kandung kemih

Tanaman ini berguna dalam membersihkan traktat dan memudahkan


sistem kerja kemih. Karena itu, kumis kucing terbukti sangat efektif dalam
pengobatan terhadap infeksi di kandung kemih dan mencegah masalah
kemih di kemudian hari. 
Mengatur gula darah

Manfaat daun kumis kucing bisa juga untuk mengobati gula darah
karena secara efektif mengatur kadar glukosa dan mengendalikan diabetes
dengan lebih efisien. Namun, perlu berkonsultasi terlebih dahulu dengan
dokter sebelum mengonsumsi obat herbal ini.

Sebagai anti bakteri

Daun kumis kucing terdiri dari beberapa senyawa, seperti fenol dan
asam caffenic yang dapat membantu mencegah pertumbuhan bakteri dan
membunuh sisanya. Karena itu, obat herbal ini mudah diterapkan untuk
menyembuhkan luka dan memar akibat berbagai jenis infeksi.
DAFTAR PUSTAKA

M. Saxena, J. Saxena, R. Nema, D. Singh, A. Gupta,


“Phytochemistry of Medicinal Plants,” Journal of Pharmacognocy and
Phytochemistry., 1(6), 168-182, 2013.

A.R. Tapas, D.M. Sakarkar, R.B. Kakde, “Flavonoids as


Neutraceuticals: A Review,” Tropical Journal of Pharmaceutical Research.,
Vol. 7, 1089-1099, 2008.

Ameer, O.Z., I.M. Salman, M.Z. Asmawi, Z.O.Ibraheem, M.F. Yam.


2012.Orthosiphon stamineus: traditional uses,phytochemistry,
pharmacology, andtoxicology: a review. J. Medicin. Food.15(8): 1-13.

Anda mungkin juga menyukai