Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : STT (Soft Tissue Tumor)

Sasaran : masyarakat

Waktu : 10 Menit

TIU : Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit, pasien dan keluarga mampu memahami
tentang STT (soft tissue tumor)

TIK : Setelah dilakukan penyuluhan selama 10 menit, sasaran dapat:

1.   Menjelaskan pengertian STT

2.   Menjelaskan tanda dan gejala STT 3. 


Menjelaskan penyebab STT
4.  Menjelaskan penatalaksanaan STT

Metode : Ceramah dan Tanya Jawab

Alat Bantu : Leaflet

Materi : Terlampir
KEGIATAN PEMBELAJARAN 

No. Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta


1. 4  menit Pembukaan : Menjawab salam,
a.   memberi salam mendengarkan dan
 b.  menjelaskan tujuan penyuluhan memperhatikan
c.  menjelaskan materi atau pokok bahasan yang
akan disampaikan
2. 20 menit Pelaksanaan : Menyimak dan

Menjelaskan materi penyuluhan secara memperhatikan

 beraturan dan teratur. Materi :

a.   Menjelaskan pengertian STT


 b.  Menjelaskan tanda dan gejala
STT
c.   Menjelaskan penyebab STT

d.   Menjelaskan penatalaksanaan
STT

3. 4 menit Evaluasi Pasien bertanya

a.   Memberi kesempatan kepada pasien dan mengenai masalah yang

keluarga untuk bertanya  belum dipahami

 b.  penyuluh memberikan kesimpulan hasil Mendengarkan dan


 penyuluhan memperhatikan

4. 2 menit Penutup: Menjawab salam

Mengucapkan terima kasih, dan


mengucapkan salam
SATUAN ACARA PENYULUHAN

I. IDENTIFIKASI MASALAH 

Masalah kesehatan reproduksi dan seksualitas remaja di Indonesia masih terabaikan, ini terlihat dari
banyaknya kasus kehamilan di luar nikah, kekerasan masa pacaran dan aborsi. Padahal para remaja saat
inilah yang kelak akan menjadi generasi penerus yang akan menggantikan kita di masa yang akan datang.

II. PENGANTAR  

Topik : Kesehatan reproduksi Subtopik

: Kesehatan reproduksi remaja

Sasaran : Siswa –  siswi SMA

Hari/Tanggal : 05 Oktober 2015

Jam : 09.00 WIB - selesai

Waktu : 120 menit

Tempat : SMA

III. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM 

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 120 menit, diharapkan peserta mengetahui dan memahami
tentang kesehatan reproduksi serta perilaku reproduksi sehat.

IV. TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS 


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 45 menit, diharapkan peserta dapat menjelaskan kembali:

1. Konsep dasar kesehatan reproduksi remaja 2.

Alat-alat reproduksi

3. Menstruasi & Mimpi Basah 4.

Seksualitas Remaja

5. Kehamilan Pada Remaja 6.

Aborsi Pada Remaja

V. MATERI 

Terlampir

VI. MEDIA 

Power Point Video

VII. METODE 

Cerama, Diskusi dan tanya jawab

KEGIATAN PEMBELAJARAN 

 No. Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta


1. 15 menit Pembukaan : Menjawab salam,
mendengarkan dan
e.   memberi salam
memperhatikan
f.   menjelaskan susunan acara dan
 pembicaranya
g.   menjelaskan materi atau pokok
 bahasan yang akan disampaikan
2. Menyimak dan
3. 80 menit Pelaksanaan :
memperhatikan
Menjelaskan materi penyuluhan secara
 beraturan dan teratur. Materi :

Pengertian

4. 15 menit Evaluasi
Peserta bertanya
Memberi kesempatan kepada peserta untuk mengenai masalah
bertanya yang belum
dipahami
 penyuluh memberikan kesimpulan hasil
 penyuluhan Mendengarkan dan

memperhatikan

5. 10 menit Penutup: Menjawab salam

Mengucapkan terima kasih, dan


mengucapkan salam

MATERI
 

Soft Tissue Tumor (STT)

1.   Definisi
Soft Tissue Tumor (STT) adalah benjolan atau pembengkakan abnormal yang disebabkan oleh
neoplasma dan nonneoplasma.
Soft Tissue Tumor  (STT) adalah pertumbuhan sel baru, abnormal, progresif, dimana sel- selnya tidak
tumbuh seperti kanker.
Jadi kesimpulannya, Soft Tissue Tumor  (STT) adalah suatu benjolan atau pembengkakan abnormal
yang disebabkan pertumbuhan sel baru.

2.   Etiologi
a.   Kondisi genetik
Ada bukti tertentu pembentukan gen dan mutasi gen adalah faktor predisposisi untuk

 beberapa tumor jaringan lunak, dalam daftar laporan gen yang abnormal, bahwa gen memiliki
peran penting dalam diagnosis.
 b.  Radiasi
Mekanisme yang patogenic adalah munculnya mutasi gen radiasi-induksi yang mendorong
transformasi neoplastic
c.   Lingkungan carcinogens

Sebuah asosiasi antara eksposur ke berbagai carcinogens dan setelah itu dilaporkan meningkatnya
insiden tumor jaringan lunak.
d.   Infeksi

Infeksi virus  Epstein-Barr  dalam orang yang kekebalannya lemah juga akan meningkatkan
kemungkinan tumor pembangunan jaringan lunak.

e.   Trauma
Hubungan antara trauma dan Soft Tissue Tumors  nampaknya kebetulan. Trauma mungkin
menarik perhatian medis ke pra-luka yang ada.

3.   Tanda dan Gejala


Tanda dan gejala tumor jaringan lunak tidak spesifik, tergantung pada lokasi dimana tumor
 berada, umumnya gejalanya berupa adanya suatu benjolan dibawah kulit yang tidak terasa sakit.
Hanya sedikit penderita yang mengeluh sakit, yang biasanya terjadi akibat perdarahan atau nekrosis
dalam tumor, dan bisa juga karena adanya penekanan pada saraf-saraf tepi. Dalam tahap awal,
jaringan lunak tumors biasanya tidak menimbulkan gejala karena
 jaringan lunak yang relatif elastis, tumors dapat tumbuh lebih besar, mendorong samping
 jaringan normal, sebelum mereka merasa atau menyebabkan masalah. kadang gejala
 pertama biasanya gumpalan rasa sakit atau bengkak. dan dapat menimbulkan gejala lainnya, seperti
sakit atau rasa nyeri, karena dekat dengan menekan saraf dan otot. Jika di daerah
 perut dapat menyebabkan rasa sakit abdominal umumnya menyebabkan sembelit.

4.   Patofisiologi

Pada umumnya tumor-tumor jaringan lunak Soft Tissue Tumors  (STT)  adalah proliferasi
masenkimal yang terjadi di jaringan nonepitelial ekstraskeletal tubuh. Dapat timbul di

tempat di mana saja, meskipun kira-kira 40% terjadi di ekstermitas bawah, terutama daerah
 paha, 20% di ekstermitas atas, 10% di kepala dan leher, dan 30% di badan.

5.   Diagnosis
Satu-satunya cara untuk menentukan apakah suatu jaringan lunak itu jinak atau ganas adalah melalui
biopsi. Karena itu, semua jaringan lunak yang bertambah besar harus biopsi. Biopsi dapat diperoleh
melalui biopsi jarum atau biopsi dengan bedah. Selama prosedur ini, tenaga kesehatan membuat
sebuah pengirisan atau menggunakan jarum khusus untuk mengambil sampel jaringan tumor dan
diteliti lewat mikroskop. Setelah pemeriksaan

tersebut dapat ditemukan jinak atau ganasnya sebuah tumor dan dapat menentukan tingkatannya.
Metode diagnosis yang paling umum selain pemeriksaan klinis adalah pemeriksaan biopsi,
 bisa dapat dengan biopsi aspirasi jarum halus (FNAB) atau biopsi dari jaringan tumor langsung berupa
biopsi insisi yaitu biopsi dengan mengambil jaringan tumor sebagian sebagai contoh bila ukuran
tumornya besar. Bila ukuran tumor kecil, dapat dilakukan biopsi dengan pengangkatan seluruh tumor.
Jaringan hasil biopsi diperiksa oleh ahli patologi anatomi dan dapat diketahui apakah tumor jaringan
lunak itu jinak atau ganas. Bila jinak maka cukup hanya benjolannya saja yang diangkat, tetapi bila
ganas setalah dilakukan
 pengangkatan benjolan dilanjutkan dengan penggunaan radioterapi dan kemoterapi.

6.   Penatalaksanaan
Secara umum, pengobatan untuk jaringan lunak tumors tergantung pada tahap dari tumor. Tahap
tumor yang didasarkan pada ukuran dan tingkatan dari tumor. Pengobatan pilihan untuk jaringan
lunak tumors termasuk operasi, terapi radiasi, dan kemoterapi.
a.   Bedah adalah yang paling umum untuk perawatan jaringan lunak tumors. Jika

memungkinkan, dokter akan menghapus kanker dan margin yang aman dari jaringan sehat di
sekitarnya. Penting untuk mendapatkan margin bebas tumor untuk mengurangi kemungkinan
kambuh lokal dan memberikan yang terbaik bagi
 pembasmian dari tumor. Tergantung pada ukuran dan lokasi dari tumor, mungkin,
 jarang sekali, diperlukan untuk menghapus semua atau bagian dari lengan atau kaki.
 b.  Terapi radiasi dapat digunakan untuk operasi baik sebelum atau setelah shrink Tumors operasi
apapun untuk membunuh sel kanker yang mungkin tertinggal. Dalam
 beberapa kasus, dapat digunakan untuk merawat tumor yang tidak dapat dilakukan
 pembedahan. Dalam beberapa studi, terapi radiasi telah ditemukan untuk memperbaiki tingkat
lokal, tetapi belum ada yang berpengaruh pada keseluruhan hidup
 
c. Kemoterapi dapat digunakan dengan terapi radiasi, baik sebelum atau sesudah operasi untuk
mencoba bersembunyi di setiap tumor atau membunuh sel kanker yang tersisa.

Penggunaan kemoterapi untuk mencegah penyebaran jaringan lunak tumors belum


membuktikan untuk lebih efektif. Jika kanker telah menyebar ke area lain dari tubuh,
kemoterapi dapat digunakan untuk Shrink Tumors dan mengurangi rasa sakit dan menyebabkan
kegelisahan mereka, tetapi tidak mungkin untuk membasmi penyakit.

Penanganan pada Soft Tissue Tumor (STT) adalah sebagai berikut : a. 


Terapi Medis
Terapi medis termasuk eksisi endoskopik tumor di traktus gastrointestinal bagian atas misalnya:
esophagus, perut ( stomach), dan duodenum atau colon

 b.  Terapi Pembedahan (Surgical Therapy)


Pembedahan (complete surgical excision)  dengan kapsul sangatlah penting untuk

mencegah kekambuhan setempat (local recurrence). Terapi tergantung lokasi tumor. Pada lokasi
yang tidak biasanya, pemindahan lipoma menyesuaikan tempatnya.
 

 
7. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan 
Menurut La Ode Jumadi Gaffar (1999 : 57-65), konsep dasar asuhan keperawatan adalah

sebagai berikut :
a)   Pengkajian
Pengkajian merupakan dasar utama atau langka awal dari proses keperawatan secara keseluruhan.
Pada tahap ini semua data/ informasi tentang klien yang dibutuhkan dikumpulkan dan dianalisa
untuk menentukan diagnosa keperawatan. Tujuan
 pengkajian keperawatan adalah mengumpulkan data, mengelompokkan data dan menganalisa data
sehingga ditemukan diagnosa keperawatan.
 b)  Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang menjelaskan status atau masalah

kesehatan aktual atau potensial. Tujuannya adalah mengidentifikasi : pertama, adanya masalah
aktual berdasarkan respon klien terhadap masalah atau penyakit; kedua, faktor-
faktor yang berkontribusi atau penyebab adanya masalah; ketiga, kemampuan klien mencegah atau
menghilangkan masalah. 
Diagnosa yang kemungkanan muncul pada Soft Tissue Tumor :
1)   Gangguan perfusi jaringan sehubungan dengan luka post operasi
2)   Gangguan rasa nyaman nyeri sehubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan akibat post
operasi
3)   Gangguan pola aktifitas sehubungan dengan luka post operasi
4)   Gangguan rasa aman cemas sehubungan dengan kurang pengetahuan tentang
 penyakit

5)   Resiko tinggi infeksi sehubungan dengan luka post operasi c) 


Perencanaan
Setelah merumuskan diagnosa keperawatan maka perlu dibuat perencanaan intervensi
keperawatan dan aktifitas keperawatan. Tujuan perencanaan adalah untuk mengurangi,
menghilangkan dan mencegah masalah keperawatan klien.

d)   Implementasi

Implementasi merupakan pelaksanaan perencanaan keperawatan oleh perawat dan klien. Hal-hal
yang harus diperhatikan ketika melakukan implementasi adalah intervensi dilaksanakan sesuai
dengan rencana.

e)   Evaluasi
Fase akhir dari proses keperawatan adalah evaluasi terhadap keperawatan yang diberikan. Hal-hal
yang dievaluasi adalah keakuratan, kelengkapan dan kualitas data, teratasi atau tidaknya klien
serta pencapaian tujuan dan ketepatan intervensi keperawatan.

Tanda dan gejala tumor jaringan lunak tidak spesifik, tergantung pada lokasi dimana tumor
 berada, umumnya gejalanya berupa adanya suatu benjolan dibawah kulit yang tidak terasa sakit. Hanya
sedikit penderita yang mengeluh sakit, yang biasanya terjadi akibat perdarahan
atau nekrosis dalam tumor, dan bisa juga karena adanya penekanan pada saraf-saraf tepi. Dalam tahap
awal, jaringan lunak tumors biasanya tidak menimbulkan gejala karena
 jaringan lunak yang relatif elastis, tumors dapat tumbuh lebih besar, mendorong samping
 jaringan normal, sebelum mereka merasa atau menyebabkan masalah. kadang gejala
 pertama biasanya gumpalan rasa sakit atau bengkak. dan dapat menimbulkan gejala lainnya, seperti
sakit atau rasa nyeri, karena dekat dengan menekan saraf dan otot. Jika di daerah

 perut dapat menyebabkan rasa sakit abdominal umumnya menyebabkan sembelit.

a.   tidak spesifik, tergantung letaknya


 b.   benjolan dibawah kulit yang tidak terasa sakit c. 
gumpalan rasa sakit atau bengkak
d.  sakit jika ada perdarahan atau penekanan saraf tepi
e.   jika di daerah perut dapat menyebabkan sembelit

a.  Kondisi genetik


 b.  Radiasi
c.   Lingkungan carcinogens
d.   Infeksi
e.   Trauma

Soft Tissue Tumor  (STT) adalah pertumbuhan sel baru, abnormal, progresif, dimana sel- selnya tidak
tumbuh seperti kanker.
Jadi kesimpulannya, Soft Tissue Tumor  (STT) adalah suatu benjolan atau pembengkakan abnormal
yang disebabkan pertumbuhan sel baru,dimana sel-selnya tidak tumbuh seperti kanker.

Secara umum, pengobatan untuk jaringan lunak tumors tergantung pada tahap dari tumor. Tahap
tumor yang didasarkan pada ukuran dan tingkatan dari tumor. Pengobatan pilihan untuk jaringan
lunak tumors termasuk operasi, terapi radiasi, dan kemoterapi.
 
a. SBedah
 b.  Terapi radiasi
c.  Kemoterapi c. 
Terapi Medis
d.  Terapi Pembedahan (Surgical Therapy)

Anda mungkin juga menyukai