Sasaran : masyarakat
Waktu : 10 Menit
TIU : Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit, pasien dan keluarga mampu memahami
tentang STT (soft tissue tumor)
Materi : Terlampir
KEGIATAN PEMBELAJARAN
d. Menjelaskan penatalaksanaan
STT
I. IDENTIFIKASI MASALAH
Masalah kesehatan reproduksi dan seksualitas remaja di Indonesia masih terabaikan, ini terlihat dari
banyaknya kasus kehamilan di luar nikah, kekerasan masa pacaran dan aborsi. Padahal para remaja saat
inilah yang kelak akan menjadi generasi penerus yang akan menggantikan kita di masa yang akan datang.
II. PENGANTAR
Tempat : SMA
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 120 menit, diharapkan peserta mengetahui dan memahami
tentang kesehatan reproduksi serta perilaku reproduksi sehat.
Alat-alat reproduksi
Seksualitas Remaja
V. MATERI
Terlampir
VI. MEDIA
VII. METODE
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pengertian
4. 15 menit Evaluasi
Peserta bertanya
Memberi kesempatan kepada peserta untuk mengenai masalah
bertanya yang belum
dipahami
penyuluh memberikan kesimpulan hasil
penyuluhan Mendengarkan dan
memperhatikan
MATERI
1. Definisi
Soft Tissue Tumor (STT) adalah benjolan atau pembengkakan abnormal yang disebabkan oleh
neoplasma dan nonneoplasma.
Soft Tissue Tumor (STT) adalah pertumbuhan sel baru, abnormal, progresif, dimana sel- selnya tidak
tumbuh seperti kanker.
Jadi kesimpulannya, Soft Tissue Tumor (STT) adalah suatu benjolan atau pembengkakan abnormal
yang disebabkan pertumbuhan sel baru.
2. Etiologi
a. Kondisi genetik
Ada bukti tertentu pembentukan gen dan mutasi gen adalah faktor predisposisi untuk
beberapa tumor jaringan lunak, dalam daftar laporan gen yang abnormal, bahwa gen memiliki
peran penting dalam diagnosis.
b. Radiasi
Mekanisme yang patogenic adalah munculnya mutasi gen radiasi-induksi yang mendorong
transformasi neoplastic
c. Lingkungan carcinogens
Sebuah asosiasi antara eksposur ke berbagai carcinogens dan setelah itu dilaporkan meningkatnya
insiden tumor jaringan lunak.
d. Infeksi
Infeksi virus Epstein-Barr dalam orang yang kekebalannya lemah juga akan meningkatkan
kemungkinan tumor pembangunan jaringan lunak.
e. Trauma
Hubungan antara trauma dan Soft Tissue Tumors nampaknya kebetulan. Trauma mungkin
menarik perhatian medis ke pra-luka yang ada.
4. Patofisiologi
Pada umumnya tumor-tumor jaringan lunak Soft Tissue Tumors (STT) adalah proliferasi
masenkimal yang terjadi di jaringan nonepitelial ekstraskeletal tubuh. Dapat timbul di
tempat di mana saja, meskipun kira-kira 40% terjadi di ekstermitas bawah, terutama daerah
paha, 20% di ekstermitas atas, 10% di kepala dan leher, dan 30% di badan.
5. Diagnosis
Satu-satunya cara untuk menentukan apakah suatu jaringan lunak itu jinak atau ganas adalah melalui
biopsi. Karena itu, semua jaringan lunak yang bertambah besar harus biopsi. Biopsi dapat diperoleh
melalui biopsi jarum atau biopsi dengan bedah. Selama prosedur ini, tenaga kesehatan membuat
sebuah pengirisan atau menggunakan jarum khusus untuk mengambil sampel jaringan tumor dan
diteliti lewat mikroskop. Setelah pemeriksaan
tersebut dapat ditemukan jinak atau ganasnya sebuah tumor dan dapat menentukan tingkatannya.
Metode diagnosis yang paling umum selain pemeriksaan klinis adalah pemeriksaan biopsi,
bisa dapat dengan biopsi aspirasi jarum halus (FNAB) atau biopsi dari jaringan tumor langsung berupa
biopsi insisi yaitu biopsi dengan mengambil jaringan tumor sebagian sebagai contoh bila ukuran
tumornya besar. Bila ukuran tumor kecil, dapat dilakukan biopsi dengan pengangkatan seluruh tumor.
Jaringan hasil biopsi diperiksa oleh ahli patologi anatomi dan dapat diketahui apakah tumor jaringan
lunak itu jinak atau ganas. Bila jinak maka cukup hanya benjolannya saja yang diangkat, tetapi bila
ganas setalah dilakukan
pengangkatan benjolan dilanjutkan dengan penggunaan radioterapi dan kemoterapi.
6. Penatalaksanaan
Secara umum, pengobatan untuk jaringan lunak tumors tergantung pada tahap dari tumor. Tahap
tumor yang didasarkan pada ukuran dan tingkatan dari tumor. Pengobatan pilihan untuk jaringan
lunak tumors termasuk operasi, terapi radiasi, dan kemoterapi.
a. Bedah adalah yang paling umum untuk perawatan jaringan lunak tumors. Jika
memungkinkan, dokter akan menghapus kanker dan margin yang aman dari jaringan sehat di
sekitarnya. Penting untuk mendapatkan margin bebas tumor untuk mengurangi kemungkinan
kambuh lokal dan memberikan yang terbaik bagi
pembasmian dari tumor. Tergantung pada ukuran dan lokasi dari tumor, mungkin,
jarang sekali, diperlukan untuk menghapus semua atau bagian dari lengan atau kaki.
b. Terapi radiasi dapat digunakan untuk operasi baik sebelum atau setelah shrink Tumors operasi
apapun untuk membunuh sel kanker yang mungkin tertinggal. Dalam
beberapa kasus, dapat digunakan untuk merawat tumor yang tidak dapat dilakukan
pembedahan. Dalam beberapa studi, terapi radiasi telah ditemukan untuk memperbaiki tingkat
lokal, tetapi belum ada yang berpengaruh pada keseluruhan hidup
c. Kemoterapi dapat digunakan dengan terapi radiasi, baik sebelum atau sesudah operasi untuk
mencoba bersembunyi di setiap tumor atau membunuh sel kanker yang tersisa.
mencegah kekambuhan setempat (local recurrence). Terapi tergantung lokasi tumor. Pada lokasi
yang tidak biasanya, pemindahan lipoma menyesuaikan tempatnya.
7. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
Menurut La Ode Jumadi Gaffar (1999 : 57-65), konsep dasar asuhan keperawatan adalah
sebagai berikut :
a) Pengkajian
Pengkajian merupakan dasar utama atau langka awal dari proses keperawatan secara keseluruhan.
Pada tahap ini semua data/ informasi tentang klien yang dibutuhkan dikumpulkan dan dianalisa
untuk menentukan diagnosa keperawatan. Tujuan
pengkajian keperawatan adalah mengumpulkan data, mengelompokkan data dan menganalisa data
sehingga ditemukan diagnosa keperawatan.
b) Diagnosa Keperawatan
kesehatan aktual atau potensial. Tujuannya adalah mengidentifikasi : pertama, adanya masalah
aktual berdasarkan respon klien terhadap masalah atau penyakit; kedua, faktor-
faktor yang berkontribusi atau penyebab adanya masalah; ketiga, kemampuan klien mencegah atau
menghilangkan masalah.
Diagnosa yang kemungkanan muncul pada Soft Tissue Tumor :
1) Gangguan perfusi jaringan sehubungan dengan luka post operasi
2) Gangguan rasa nyaman nyeri sehubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan akibat post
operasi
3) Gangguan pola aktifitas sehubungan dengan luka post operasi
4) Gangguan rasa aman cemas sehubungan dengan kurang pengetahuan tentang
penyakit
d) Implementasi
Implementasi merupakan pelaksanaan perencanaan keperawatan oleh perawat dan klien. Hal-hal
yang harus diperhatikan ketika melakukan implementasi adalah intervensi dilaksanakan sesuai
dengan rencana.
e) Evaluasi
Fase akhir dari proses keperawatan adalah evaluasi terhadap keperawatan yang diberikan. Hal-hal
yang dievaluasi adalah keakuratan, kelengkapan dan kualitas data, teratasi atau tidaknya klien
serta pencapaian tujuan dan ketepatan intervensi keperawatan.
Tanda dan gejala tumor jaringan lunak tidak spesifik, tergantung pada lokasi dimana tumor
berada, umumnya gejalanya berupa adanya suatu benjolan dibawah kulit yang tidak terasa sakit. Hanya
sedikit penderita yang mengeluh sakit, yang biasanya terjadi akibat perdarahan
atau nekrosis dalam tumor, dan bisa juga karena adanya penekanan pada saraf-saraf tepi. Dalam tahap
awal, jaringan lunak tumors biasanya tidak menimbulkan gejala karena
jaringan lunak yang relatif elastis, tumors dapat tumbuh lebih besar, mendorong samping
jaringan normal, sebelum mereka merasa atau menyebabkan masalah. kadang gejala
pertama biasanya gumpalan rasa sakit atau bengkak. dan dapat menimbulkan gejala lainnya, seperti
sakit atau rasa nyeri, karena dekat dengan menekan saraf dan otot. Jika di daerah
Soft Tissue Tumor (STT) adalah pertumbuhan sel baru, abnormal, progresif, dimana sel- selnya tidak
tumbuh seperti kanker.
Jadi kesimpulannya, Soft Tissue Tumor (STT) adalah suatu benjolan atau pembengkakan abnormal
yang disebabkan pertumbuhan sel baru,dimana sel-selnya tidak tumbuh seperti kanker.
Secara umum, pengobatan untuk jaringan lunak tumors tergantung pada tahap dari tumor. Tahap
tumor yang didasarkan pada ukuran dan tingkatan dari tumor. Pengobatan pilihan untuk jaringan
lunak tumors termasuk operasi, terapi radiasi, dan kemoterapi.
a. SBedah
b. Terapi radiasi
c. Kemoterapi c.
Terapi Medis
d. Terapi Pembedahan (Surgical Therapy)