BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
tidak secara tiba-tiba menjadi tua, tetapi berkembang dari bayi, anak-
anak, dewasa, dan akhirnya menjadi tua. Hal ini normal, dengan
perubahan fisik dan tingkah laku yang dapat diramalkan yang terjadi pada
Tuhan Yang Maha Esa. Semua orang akan mengalami proses menjadi
tua dan masa tua merupakan masa hidup manusia yang terakhir. Dimana
2010 sebanyak 8,48% menjadi 9,77% pada tahun 2015 (Muhith & Siyoto
Selatan mencapai dua kali lipat dari tahun sebelumnya yaitu menjadi 9,9
juta jiwa. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS, 2015). Peningkatan usia
2013).
individu dimana dalam setiap proses ini terjadi perubahan fisik maupun
pada organ tubuhnya berbeda-beda, hal itu benar diketahui, tetapi ada
beranggapan lansia sebagai semacam penyakit hal itu tidak benar karena
daya tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan dari luar maupun dari
perubahan baik perubahan fisik pada sistem-sistem tubuh dan juga pada
diantara lain sakit gigi 2,48%, diare 3,05%, asma 11,09%, panas 17,83%,
sakit kepala 19,52%, pilek 21,52%, batuk 33,89% dan lainnya 63,68%
kesehatan lansia yang paling tinggi adalah keluhan yang merupakan efek
dari penyakit kronis seperti asam urat, darah tinggi, rematik, darah rendah
dan diabetes.
3
di Indonesia tahun 2015, yaitu sekitar 2204 juta jiwa terdapat 66,94
penanganan yang serius dari berbagai pihak, dalam hal ini tidak saja
perekonomian.
580 lansia tahun 2011, 1150 tahun 2012 2014, dan 1250 lansia dari tahun
2015-2017. Hal yang demikian ini yang harus diantisipasi dan dicarikan
sosial bagi lanjut usia terlantar, anak terlantar, fakir miskin, orang
4
lansia diprediksi sudah menyamai jumlah balita. Sebelas persen dari 6,9
dan Amerika Serikat. Menurut data World Health Statistic 2013, penduduk
China berjumlah 1,35 milyar, India 1,24 milyar, Amerika Serikat 313 juta
kesehatan yaitu, risiko biologi termasuk risiko terkait usia, risiko sosial
biologi termasuk risiko terkait usia pada lanjut usia yaitu terjadinya
berbagai penurunan fungsi biologi akibat proses menua. Risiko sosial dan
lingkungan pada lanjut usia yaitu adanya lingkungan yang memicu stres.
aktivitas fisik dan konsumsi makanan yang tidak sehat dapat memicu
para lansia agar tetap sehat, mandiri dan dapat beraktivitas seperti biasa
fungsi tubuh lansia (Ko & Lee, 2012). Latihan dapat mencegah kelelahan
sistem imun dan sistem endokrin. Latihan juga dapat menurunkan gejala
kesehatan jiwa yang sering timbul pada proses menua (lansia) diantara:
gowa 2019”.
B. Rumusan Masalah
hidup lansia?.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
lansia.
2.Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
2. Praktisi
lansia.
b. Bagi pendidikan
C. Bagi peneliti
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.Defenisi Lansia
sepoanjang hidup, tidak hanya di mulai dairi suatu waktu tertentu, tetapi
yaitu anak, dewsa dan tua.tiga tahap ini berbeda, baik secar biologis
kesejahteraan lanjut usia pada bab1 pasl1 ayat 2, yang dimaksud lanjut
(Ma’rifatul, L, 2011)
11
2 .Fisiologi Lansia
Orang yang dikatakan tua adalah yang berusia 60 atau 65, tetapi
sebagian dari mereka ada yang merasa dirinya muda atau belum tua.
Dalam kondisi apa orang-orang dapat menyebutkan dirinya tua dan apa
konsekuensinya dari konsep ini? Satuhal yang pasti bahwa usia itu
dikelompokkan menjadi:
59 tahun
golongan yaitu :
12
1. Wong Sepuh
Orang tua yang sepi hawa nafsu, menguasai ilmu “ Dwi Tunggal”,
2.Tua Sepuh
memalukan.
2.Orang Lemah
Orang tua yang berputus asa, sudah tua mau apa,Sebaiknya hanya
sayang Tuhan.
4.Tipe Lansia
panutan.
b.Tipe mandiri
undangan
d.Tipe pasrah
14
e.Tipe bingung
2003:21).
15
a. Aspek Kesehatan
sebagainya.
16
sebagai berikut;
tentang kesehatan yang lebih baik. Dengan kata lain, dengan adanya
2. Wawancara (interview)
1. Ceramah
2. Seminar
1. Ceramah umum
tersebut.
hanya ada tiga macam alat bantu pendidikan (alat peraga), yaitu:
c. Alat bantu lihat dengar yang lebih dikenal dengan Audio Visual Aids
(AVA).
1. Defenisi Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang
2. Tingkat pengetahuan
1. Tahu (know)
yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu,
tahu ini adalah tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja
2. Memahami (comprehension)
3. Aplikasi (application)
4. Analisis (analysis)
satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain.
5. Sintesis (synthesis)
6. Evaluasi (evaluation)
metode pembelajaran.
1. Faktor internal
a. Tingkat pendidikan
menerima informasi.
b. Pekerjaan
c. Umur
d. Informasi
2. Eksternal
a. Faktor Lingkungan
b. Sosial budaya
1. Defenisi Sikap
2. Komponen sikap
3. Tingkatan sikap
a. Menerima (receiving)
b. Merespons (responding)
pekerjaan itu benar atau salah, adalah berarti bahwa orang menerima
ide tersebut.
c. Menghargai (valuing)
emosional.
tersebut.
tangga agar sadar, mau, serta mampu melakukan perilaku hidup sehat
(Suratno & Rismiati, 2001) dan menurut kotler (2002), pola hidup sehat
diperlukan tubuh jika ingin awet dan berusia lanjut dalam keadaan tetap
saat
macam namun lebih sering karena ketuaan itu sendiri dan akibat
sebelum memasuki masa lanjut usia, paling tidak individu sudah punya
bayangan aktivitas apa yang akan dilakukan kelak bila pensiun sesuai
27
lanjut usia merupakan usia yang penuh kemandirian baik dalam tingkah
harus menerapkan pola hidup maupun pola makan yang benar, sehingga
a. Faktor makanan usia tua sudah dimulai pada umur 40 tahun, karena
berlangsung. Mulai saat itulah kita harus bisa menahan diri untuk
kita. Orang lansia harus tidurlima sampai enam jam sehari. Banyak
orang kurang tidur jadi lemas, tidak ada semangat, lekas marah, dan
stress. Bila kita kurang tidur hendaknya diisi dengan ekstra makan.
menonton tv, boleh saja dilakukan, tapi jangan sampai larut malam.
juga berisi, membuat kita merasa muda dan sehat diusia tua.
F. Kerangka Konsep
PENDIDIKAN KESEHATAN
TINGKAT
PENGETAHUAN POLA
HIDUP LANSIA
SIKAP KADER
Keterangan :
: : Variabel Independen
: Variabel Dependen
: Garis Penghubung
Kriteria Objektif :
a. Baik, jika jawaban benar responden > 75%, apabila total skor
responden > 7 .
b. Buruk, jika jawaban benar responden < 40%, apabila total skor
responden < 4.
30
Kriteria Objektif :
Kriteria Objektif :
G. Hipotesis Penelitian
1. Hipotesis Nol
2. Hipotesis Alternatif
BAB III
METODE PENELITIAN
A.DESAIN PENELITIAN
1. Lokasi
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 02 -05 juli tahun
2019.
1. Populasi
2. Sampel
2008) .
penelitian ini adalah lansia yang berusia 60 tahun keatas yang dapat
suatu populasi target yang terjangkau dan akan diteliti. Kriteria inklusi
D. Sumber Data
1. Data Primer
E. Instrumen Penelitian
pertanyaan yang sudah tertulis. Hal ini dilakukan karena pasien lanjut
35
(Nursalam, 2016).
1. Editing
2. Koding
3. Tabulasi
4.Analisis data
a. Analisa Univariat
b. Analisa Bivariat
G. Etika Penelitian
1. Informed consent
dan manfaat penelitian. Bila objek menolak maka peneliti tidak akan
3. Confendentiality
BAB IV
A. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden
Kab.Gowa
Umur N %
60-65 tahun 11 36,7
>65 tahun 19 63.3
Total 30 100
Sumber Data : Data Primer, Juli 2019
(63,3%) responden.
Jenis Kelamin n %
Laki-laki 16 46,7
Perempuan 14 53,3
Total 30 100
Sumber Data : Data Primer, Juli 2019
2. Analisis Univariat
Pendidikan n %
kesehatan
Baik 8 26,7
Buruk 22 73,3
Total 30 100
Sumber Data : Data Primer, Juli 2019
Usia Kab.Gowa
Sikap kader n %
Positive 18 63,3
Negative 12 36,7
Total 30 100
Sumber Data : Data Primer, Juli 2019
responden.
Tingkat n %
pengetahuan pola
41
hidup lansia
Kurang 12 40
Cukup 18 60
Total 30 100
Sumber Data : Data Primer, Juli 2019
3. Analisis Bivariat
hidup lansia.
lansia.
43
Negative 6 20 5 16,6 12 40
Total 12 40 18 60 30 100
Sumber Data : Data Primer, Juli 2019
0.166 < 0,05 maka hipotesis nol (Ho) diterima dan Ha ditolak.
Kab.Gowa.
B. Pembahasan
Usia.
lansia.
orang lain dan bukan pula sesuatu rangkkaian tata laksana yang
(Notoadmojo,2007).
hasil uji statistik yang didapatkan p > 0,05 atau hasil p = 0.166.
Hal ini terjadi karena adanya hal lain menyebabkan pola hidup
lansia muncul.
a. Menerima (receiving)
konsumennya.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
a. Teoritis
b. Praktisi
2. Bagi pendidikan
3. Bagi peneliti
yang dihadapi.
sakit.
sakit.
52