Anda di halaman 1dari 4

Dekadensi Moral

Kerusakan moral saat ini sudah menjadi masalah yang sangat memprihatinkan. Dan
itu terjadi pada semua level masyarakat. Anak-anak remaja hingga orang dewasa sudah
banyak yang terjangkit penyakit ini. Maraknya kenakalan dikalangan remaja; pergaulan
bebas, tawuran, dan berbagai perilaku menyimpang lainnya merupakan bukti bahwa moral
remaja kita sudah rusak. Para pejabat sudah tidak mempunyai rasa malu meminta dan
mengambil sesuatu yang bukan haknya. Para wanita lebih senang pamer aurat dimuka umum
dan bergaul tanpa batas. Dengan alasan seni para artis dan media telah meracuni masyarakat
dengan tontonan yang merusak akhlak. Jika disebut satu persatu secara rinci potret kerusakan
moral masyarakat kita terlalu sempit media ini untuk memuatnya.Tetapi hal itu dapat kita
rasakan secara nyata ditengah-tengah kehidupan kita. Kemajuan teknologi justru menambah
cepatnya virus ini menjalar ditengah masyarakat kita.
Adapun faktor-faktor penyebab terjadinya kerusakan moral yaitu :

a. Kemajuan Teknologi
Dampak globalisasi teknologi memang dapat memberikan dampak positif tetapi tidak
dapat di pungkiri lagi bahwa hal ini juga dapat berdampak negative bagi kerusakan moral.
Perkembangan internet dan ponsel berteknologi tinggi terkadang dampaknya sangat
berbahaya bila tidak di gunakan oleh orang yang tepat.
Misalnya : Video porno yang semakin mudah di akses di ponsel dengan internet, mahasiwa
sebagian yang tidak sempat belajar ketika ujian menggunakan hp untuk internet atau
menanyakan kepada temannya lewat sms. Hal tersebut memang sangat memudahkan tapi itu
melatih adanya sifat ketidakjujuran kepada mahasiswa itu sendiri sehingga menjadi awal dari
kerusakan moral, memudarnya kualitas keimanan. Sekuat apapun iman seseorang, terkadang
mengalami naik turun. Ketika tingkat keimanan seseorang menurun, potensi kesalahan
terbuka. Hal ini sangat berbahaya bagi moral. Jika dibiarkan tentu membuat kesalahan
semakin kronis dan merusak citra individu dan institusi.
Contohya saja jika para pejabat negeri ini memiliki landasan agama yang baik, maka apa
berani dia memakan uang rakyat (Korupsi) padahal apa yang mereka nikmati itu adalah
sebenarnya adalah hak rakyat. 

b. Pengaruh Lingkungan
Tidak semua guru itu punya sifat yang buruk dan sebaliknya. Terkadang seorang guru
melakukan kesalahan karena ada pengaruh buruk dari linkungan sekitarnya. Misalnya
memberi nilai yang tidak objektif kepada muridnya dikarenakan tidak murid tersebut tidak
ikut les di rumahnya, ( materil ), terpengaruh kepada kondisi lingkungan rumah dan pengaruh
kurang baik dari guru lain dapat mendorong seorang guru untuk berbuat kesalahan. Selain itu
Pengaruh budaya barat serta pergaulan dengan teman sebayanya yang sering
mempengaruhinya untuk mencoba dan akhirnya malah terjerumus ke dalamnya. Lingkungan
adalah faktor yang paling mempengaruhi perilaku dan watak remaja. Jika dia hidup dan
berkembang di lingkungan yang buruk, moralnya pun akan seperti itu adanya dan sebaliknya.

Akibat dari dekadensi yaitu :


 Hilangnya Kejujuran
Berdasarkan laporan hasil investigasi sebuah lembaga survei dinyatakan bahwa korupsi
menyebar merata di wilayah negara ini, dari Aceh hingga Papua. Karena itu dari tahun ke
tahun posisi Indonesia sebagai negara terkorup selalu menduduki peringkat 10 besar dunia
dalam indeks persepsi korupsi (CPI) menurut data dari Transperenscy International. Pada
posisi inilah kesadaran sebagai bangsa yang merdeka terdzalimi oleh sebuah kepentingan
para koruptor dan kolega-koleganya

 Hilangnya Rasa Tanggung Jawab


Sebelum bendungan Situ Gintung jebol, Kompas 28 Juli 2008 memberitakan bahwa
sebanyak 50 bendungan dari total 106 dinyatakan rusak. Rusaknya infrastruktur pengairan ini
menurut penelitian disebabkan perawatan operasional bangunan yang kurang
memadai.Masalah seperti ini terjadi juga pada infrastruktur lainnya seperti banyaknya gedung
yang hampir roboh. Kasus lain adalah rusaknya beberapa ruas rel kereta api yang diakibatkan
besi baja rel kereta diambil oleh oknum. Berita-berita tersebut merupakan cermin bahwa telah
terjadi penurunan moral tanggung jawab di masyarakat yang dapat berakibat fatal bagi
keselamatan masyarakat. 
Tidak Berpikir Jauh ke Depan (Visioner) Eksploitasi alam adalah salah satu bentuk
dari produk berpikir jangka pendek. Sebagai contoh, pembalakan hutan mencapai 0,6-1,3 juta
ha/tahun (Abdoellah, 1999), bahkan angka tersebut diperkirakan telah melonjak menjadi 1,3–
2 juta ha/tahun (KMNLH, 2002). Akibat dari berbagai eksploitasi alam telah menimbulkan
berbagai bencana.Dalam kurun waktu 2006-2007 bencana ekologis (banjir, longsor, gagal
panen, gagal tanam, kebakaran hutan) tercatat 840 kejadian bencana. 

 Hilangnya Kedisiplinan
Pada Sabtu, 9 Februari 2008 Suara Karya memberitakan bahwa ribuan pegawai negeri
sipil (PNS) di DKI Jakarta dan berbagai daerah nekat tidak masuk kerja alias mangkir pada
hari pascalibur Imlek 2559 (8/2). Kasus mangkir, selalu terjadi setiap hari kejepit atau
pascalibur (cuti) nasional. Disebutkan bahwa meski ada aturan PP No.30/1980 yang
menyatakan bahwa ada tiga tingkatan pemberian sanksi kepada PNS dari mulai hukuman
disiplin ringan, sedang, dan berat, namun budaya mangkir ini masih kental di kalangan
pegawai negeri. Hal ini merupakan cermin karakter bangsa yang mengabaikan budaya
disiplin.permasalahan disiplin PNS ini bukan rahasia umum lagi. PNS di biaya negara, negara
berhak memberikan sangsi tegas kepada seluruh PNS yang tidak disiplin dengan
memonitoring terus. Misalnya peraturan tentang hari kerja kembali kepada jadwal yang lama
yang mana pada hari sabtu Pns tetap bekerja seperti biasa, minimal setengah hari, tentang jam
kerja di buat sistem ship, jadi pelayanan masyarakat tidak terhenti.

 Hilangnya Rasa Kerjasama


Kriris Kerjasama Terjadinya perpecahan dan benturan di antara komponen
masyarakat menunjukkan bahwa bangsa ini sedang mengalami krisis persatuan dan
melunturnya budaya kerjasama.perbedaaan atau pengkultusan budaya dan kebiasaan
seseorang. Demikian juga dengan jumlah kasus persaingan bisnis yang mengedepankan Sara,
berakibat terjadinya sentimen pasar bahkan berujung pertengkaran kecenderungan ini terus
saja terjadi hingga saat ini.
 Hilangnya Rasa Keadilan
Krisis Keadilan Partnership for Governance Reform pada 2002 menempatkan
lembaga peradilan di Indonesia menempati peringkat lembaga terkorup menurut persepsi
masyarakat. Hal tersebut diperkuat dengan laporan Komisi Ombudsman Nasional (KON)
tahun 2002, bahwa berdasarkan pengaduan masyarakat menyebutkan penyimpangan di
lembaga peradilan menempati urutan tertinggi.  Ibarat sapu yang kotor dipaksa untuk
membersihkan lantai yang kotor.tapi korupsi Indonesia bukan di ibaratkan seperti Telor -
Ayam, Korupsi Indonesia kunci utamanya hanya di bidang Hukum dan peradilan jika Hukum
dan Peradilan itu bersih, maka bersihlah semuanya.

 Hilangnya Rasa Kepedulian


Krisis Kepedulian Media massa beberapa waktu yang lalu melaporkan adanya
beberapa warga masyarakat yang meninggal akibat kelaparan. Berita ini menunjukan bahwa
kepedulian juga telah menipis dalam kehidupan masyarakat.Jika kita melihat potret
kehidupan bangsa saat ini, maka jelas terlihat bahwa masalah moral sesungguhnya
merupakan hal yang tidak kalah penting dibanding masalah ekonomi. Jika hal itu dibiarkan,
akan mengancam masa depan bangsa. Namun sayang, masalah moral ini kerap terpinggirkan
dari agenda dan rencana para calon pemimpin bangsa. 

Solusi Mengatasi Kerusakan Moral 


Akhir-akhir ini, gejala kemerosotan moral benar-benar mengkhawatirkan. Masalah ini
bukan hanya menimpa kalangan orang dewasa dalam berbagai jabatan dan profesinya,
melainkan juga telah menimpa kalangan pelajar yang diharapkan dapat melanjutkan
perjuangan bangsa. Meskipun telah banyak usaha yang dilakukan untuk mengatasi masalah
moral, namun hasilnya masih belum menggembirakan. Kita patut prihatin atas kondisi
moralitas bangsa ini. Betapa tidak, moralitas, sebagai hasil dari pendidikan, ternyata tidak
bisa disebut membanggakan. Moralitas yang ada justru sangat jauh dari nilai-nilai normatif
yang selama ini dijunjung tinggi. Semua itu sungguh sangat disayangkan dan telah
mencoreng kredibilitas dunia pendidikan. Para pelajar yang seharusnya menunjukkan akhlak
yang baik, justru malah menunjukkan tingkah laku yang buruk.
Untuk mengatasi berbagai kerusakan moral yang terjadi di masyarakat :
 Menghindari salah pergaulan
Kita harus pandai memilah dan memilih teman dekat. Karena pergaulan akan sangat
berpengaruh terhadap etika, moral, dan akhlak. Karena kepribadian manusia akan
terpengaruhi dari pergaulan itu sendiri. Apabila seseorang bergaul di lingkungan yang
baik,maka ia akan timbul kepribadian yang baik juga. Dan apabila seseorang bergaul pada
kondisi lingkungan yang kurang baik, maka akan timbul kepribadian yang kurang baik juga.
Peran orang tua sangat penting dalam pembentukan karakter seseorang, terutama dalam
mengenalkan pendidikan agama sejak dini. Karena pada banyak kasus, kurangnya perhatian
orang tua dapat menyebabkan dampak buruk pada sikap anak. Seperti halnya karena
kurangnya perhatian orang tua, seseorang akan cenderung melampiaskan amarahnya pada
orang lain dengan tindakan yang tidak wajar dilakukan oleh kaum muda.
 Memperluas wawasan dan pengetahuan
Akan sangat berguna untuk menyaring pengaruh buruk dari lingkungan, misalnya
kebiasaan merokok. Orang-orang menganggap bahwa merokok meningkatkan kepercayaan
diri dalam pergaulan. Padahal jika dilihat dari sisi kesehatan, merokok dapat menyebabkan
banyak penyakit, baik pada perokok aktif maupun pasif. Sehingga kebiasaan ini tidak hanya
akan mempengaruhi dirinya sendiri, melainkan juga orang-orang di sekelilingnya.

 Meningkatkan iman dan takwa dengan cara bersyukur, bersabar, dan beramal
sholeh.
Dengan kita mendektkan diri kepada Allah,rajin beribadah,beramal shaleh,tentu akan
membuat kita terhindarkan dari perbuatan yang tidak sesuai di jalan Allah. Sebaiknya,kita
sebagai manusia yang telah diberi akal dan fikiran oleh sang maha kuasa harus dimanfaatkan
secara optimal. Kita harus berfikir cerdas tentang bagaimana cara mengaplikasikan sesuatu
hal agar dapat menimbulkan efek yang baik bagi kita. Terutama dalam memilih hal yang kita
sukai seperti halnya trend masa kini,idola,dan lain sebagainya. 

Nama Erlinda Zebua


NIM 182119012
Kelas/Semester A/I
Mata Kuliah Pendidikan Pancasila
Dosen Pengampu Adrianus Bawamenewi,S.H,.M.H.
Program Studi PPKn

Anda mungkin juga menyukai