Anda di halaman 1dari 21

MODUL TUTORIAL

UNTUK MAHASISWA

SEMESTER 4

BLOK X
PENCERNAAN

EDITOR:
dr. Dini Agustina, M.Biomed
dr. Ayu Munawaroh A. M.Biomed

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JEMBER
2020

Modul Tutor Blok X Pencernaan Page 1


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta,ala yang telah melimpahkan


rahmat dan hidayat-Nya, sehimhha penyusunan modul blok pencernaan ini dapat
terselesaikan. Terima kasih kami ucapkan kepada narasumber, sejawat dan seluruh pihak
yang terlibat dalam penyusunan modul ini, sehingga dapat selesai pada waktunya.
Modul blok pencernaan ini merupakan modul pegangan bagi tutor dan
mahasiswa dalam Kurikulum Pendidikan Dokter di Fakultas Kedokteran Universitas
Jember. Pada modul ini mahasiswa belajar tentang penyakit sistem pencernaanyang
bermanfaat dalam menunjang tugasnya sebagai dokter di masa depan.
Dalam modul ini terdapat lima skenario sebagai pencetus dalam diskusi tutorial
yang diselesaikan dalam waktu lima minggu dan dilanjutkan dengan minggu keenam
untuk ujian. Modul ini dilaksanakan dengan strategi PBL dengan metode kuliah,
praktikum, ketrampilan medik dan diskusi tutorial. Setelah menyelesaikan modul ini
diharapkan peserta didik telah siap menjalani seluruh rangkaian pendidikan dokter..
Kami menyadari sepenuhnya bahwa penulisan modul ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran untuk perbaikan sangat diharapkan demi
kesempurnaan modul ini.

Jember, Februari 2020

Tim Penyusun

Modul Tutor Blok X Pencernaan Page 2


DAFTAR ISI

Halaman Sampul 1

Pengantar 2

Daftar Isi 3

Pendahuluan 4

Metode Belajar 9

Jadwal 11

Topik Kuliah 14

Daftar Tutor 15

Skenario 1 16

Skenario 2 17

Skenario 3 18

Skenario 4 19

Skenario 5 20

Modul Tutor Blok X Pencernaan Page 3


PENDAHULUAN

1. GAMBARAN UMUM BLOK


Blok ini akan membahas tentang berbagai masalah kesehatan yang berhubungan
dengan gangguan pencernaan baik, akut, kronik maupun komplikata yang ada di
Indonesia dengan pendekatan humanis

2. TUJUAN UMUM BLOK


Blok ini diberikan dengan tujuan agar mahasiswa dapat memiliki kemampuan
mengidentifikasi upaya kesehatan promosi, preventif, kurasi, rehabilitasi medis
dan sosial terhadap penyakit-penyakit akut, kronik dan komplek organ pencernaan
melalui pendekatan molekuler, seluler, individu, keluarga, komunitas dan
masyarakat.

3. KETERKAITAN DENGAN BLOK LAIN


Blok ini merupakan kelanjutan dari blok sebelumnya. Artinya untuk dapat
mengikuti blok ini, maka sebelumnya mahasiswa harus mengikuti sembilan blok
sebelumnya.

4. DASAR PENGETAHUAN
a. Biomedik sistem gastroinsteinal (anatomi, histologi, fisiologi, biokimia,
mikrobiologi, parasitologi, patologi anatomi, patologi klinik, farmakologi,
gizi)
b. Penyakit-penyakit dan gangguan sistem pencernaan (Ilmu Penyakit Dalam,
Ilmu Bedah dan Ilmu Kesehatan Anak )

5. PRAKTIKUM PENUNJANG
a. Anatomi saluran gastrointestinal, hepatobilier
b. Histologi saluran gastrointestinal, hepatobilier
c. Biokimia metabolisme porfirin
d. Mikrobiologi: identifikasi bakteri, jamur dan virus yang menyebabkan infeksi
pada sistem pencernaan

Modul Tutor Blok X Pencernaan Page 4


e. Parasitologi: identifikasi parasit-parasit pada sistem pencernaan
f. Patologi anatomi: kelainan-kelainan pada sistem pencernaan dan kelenjar
yang terkait
g. Pemeriksaan laboratorium untuk meunjang diagnosis gangguan pada sistem
pencernaan

6. BAGIAN YANG TERLIBAT


a. Utama : Interna, Pediatri, Bedah.
b. Penunjang : Forensik, Radiologi
c. Biomedik : Anatomi, Histologi, Fisiologi, Biokimia, Mikrobiologi,
Parasitologi, Patologi Anatomi, Patologi Klinik,
Farmakologi, Gizi
d. IKM : Kedokteran keluarga

7. PRASYARAT BLOK
Sebelum menempuh blok gastrointestinal, mahasiswa harus telah menempuh 9
(Sembilan) blok sebelumnya

8. REFERENSI
1. Gomella TL, Cunningham MD, Eyal FG, Zenk KE. Neonatology,
management, procedures, on call problems disease and drugs; edisi ke-5.
New York : Lange Books/Mc Graw-Hill, 2004; 247-50.
2. Martin CR, Cloherty JP. Neonatal hyperbilirubinemia. Dalam: Cloherty JP,
Stark AR, eds. Manual of neonatal care; edisi ke-5. Boston : Lippincott
Williams & Wilkins, 2004; 185-222.
3. Khosim MS, Surjono A, Setyowireni D, et al. Buku panduan manajemen
masalah bayi baru lahir untuk dokter, bidan dan perawat di rumah sakit.
Jakarta : IDAI, MNH-JHPIEGO, Depkes RI, 2004; 42-8.
4. WHO. A Manual for The Treatment of Diarrhoea. 1990.
5. Alessio Fasano. Intestinal Infections. In Walker, Durie, Hamilton, Walker-
Smith, Watkins. Pediatric Gastrointestinal Disease. Pathophysiology,
Diagnosis, Management.B.C Decker:Edisi III 2000; 463-478.
6. Larry K.Pickering and John D.Snyder. Gastroenteritis. In: Nelson. Texbook
of Pediatrics. Saunders, Philadelphia, Edisi 17 2004; p.1272-1276.
7. April Ernest W. 2012. Quick ReviewAnatomi Klinik Edisi 1. Tanggerang:
BINARUPA AKSARA Publishing.

Modul Tutor Blok X Pencernaan Page 5


8. Murray, P R. dan Rosenthal, K S. 2000. Medical Microbiology fourth
edition. United States: Mosby Inc
9. MH,abdoerachman dkk,Kelainan Bedah,Buku Kuliah 3 Ilmu Kesehatan
Anak,editor Hussen,Rusepno dkk,Jakarta : Bagian Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ,2007
10. Pierce,A Grace,Barley,Neil R,At Glance Ilmu Bedah,editor
Safitri,Amalia,Ed .3,Surabaya :Erlangga,2007
11. Behrman,Richard E,Kliegman ,Robert R,Arvin,Ann M, Ilmu Kesehatan
Anak Nelson.Vol 2,editor edisi bahasa Indonesia:Wahab,A
Samik,Ed.15,Jakarta : EGC,1999
12. Dejong, W. Sjamsuhidajat, R. (2005). Buku Ajar Ilmu Bedah.
Jakarta::penerbit buku Kedokterean ECG
13. Apuranto,H. & Hoediyanto. 2006. Buku ajar ilmu Kedokteran 6cenario dan
medikolegal. Surabaya: FK Unair.
14. Budiyanto, A., dkk. 1997. Ilmu Kedokteran Forensik Bagian Kedokteran
FKUI Jakarta.
15. Djumhana, Ali. Buku Ajaran Penyakit Dalam, jilid II. Edisi III.
Depaertemen Ilmu Penyakit Dalam FK UKI. Jakarta 2001
16. Soelarto reksopradjo.ilmi bedah FK UI. Jakarta: Bina Rupa Aksara
17. Pierce A.grace.at glance ilmu bedah. Jakarta: Erlangga
18. Fawcett DW, Jensh RP: Bloom & Fawcett’s Concise Histology, 2nd ed,
London, Arnold, 2002
19. Finn Geneser, Alih bahasa: Arifin Gunawijaya, Buku Teks Histologi Jilid I,
Binarupa Aksara, Jakarta, 1994
20. Junquerra LC, Carneiro J, Kelley RO, Editors: Jason Malley, Harriet
Lebowitz, Peter J. Boyle, Basic Histology, 11th ed., The Mc Graw-Hill
Companies, New York, 2005
21. Johnson A.G, Ziegler R.J, dan Hawley L. 2011. Mikrobiologi dan
Imunologi. Ed 5. Bina rupa Aksara, Tangerang.
22. Tim Mikrobiologi FK UB, 2003. Bakteriologi Medik.. Ed 1. Bayumedia
Publishing, Malang.
23. Berdanier Carolyn D., Johanna Dwyer, Elaine B. Feldman, 2007. Handbook
of Nutrition and Food 2nd Ed. New York: CRC Press.
24. Sudoyo, Aru W., et all. 2009. Buku Ajar Penyakit Dalam. Edisi 5. Jakarta:
Interna Publishing
25. Lesmana L. Batu empedu. Dalam : Buku Ajar Penyakit Dalam Jilid I. Edisi
3. Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2000.
26. I J Beckingham. 2001. ABC Of Diseases Of Liver, Pancreas, And Biliary
Sistem Gallstone Disease. Dalam: British Medical Journal Vol 13, Januari
2001: 322(7278): 91–94. Avaliable from : Sjamsuhidajat R, de Jong W.
Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
2005. 570-579.
27. Schwartz S, Shires G, Spencer F. Prinsip-prinsip Ilmu Bedah (Principles of
Surgery). Edisi 6. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2000. 459-464.
28. Pherson dan Pincus. 2006. Henry’s Clinical Diagnosis and Management by
Laboratory Methods, 21st Ed. W. B. Saunders Company.

Modul Tutor Blok X Pencernaan Page 6


29. Sacher, R.A. dan McPherson, R.A. 2004. Tinjauan Klinis Hasil
Pemeriksaan Laboratorium, Edisi II. Alih Bahasa oleh Brahm U. Pendit dan
Dewi Wulandari. Jakarta: EGC.
30. Strasinger, S.K. dan Lorenzo, M.S.D. 2008. Urinalysis and Body Fluids. 5th
Edition. Philadelphia: F. A. Davis Company.
31. Gandosoebrata, R. 2010. Penuntun Laboratorium Klinik. Jakarta: Dian
Rakyat.
32. Katzung B. G. 2006. Basic and Clinical Pharmacology, 10 th Edition. San
Fransisco
33. Ian D.K.H. 2011. Sinopsis Biokomia edisi kedus jilid 2. Binarupa Aksara
pub Tangerang
34. Murray R.K. 2009. Biokimia Harper edisi 27. EGC. Jakarta
35. Volk, W A., Gebhart, B M., Hammarskjöid, M L. dan Kadner, R J. 1997.
Basic Microbiology the Eight Edition. United States: Addison-Wesley
Educational Publisher Inc.

Modul Tutor Blok X Pencernaan Page 7


II. METODE BELAJAR

Kurikulum berbasis kompetensi ini dilaksanakan dengan strategi belajar


berdasarkan skenario baru pendidikan dokter yang dikenal dengan SPICES. Dengan
strategi utama belajar berdasarkan masalah PBL (Problem Based Learning). Kegiatan
belajar dilaksanakan berdasarkan modul yang berisi skenario masalah yang menjadi
trigger (pemicu) dalam belajar melalui diskusi tutorial. Informasi diperoleh melalui
belajar mandiri, kuliah, konsultasi pakar dan praktikum. Informasi yang telah diperoleh
didiskusikan dalam kelompok sesuai jadwal dengan seorang fasilitator.

1. DISKUSI TUTORIAL
Diskusi tutorial dalam kelompok beranggotakan 10-15 mahasiswa dan dipandu oleh
tutor yang bertugas sebagai fasilitator. Dalam berdiskusi mahasiswa akan dihadapkan
pada masalah dalam bentuk skenario modul sebagai pencetus dalam diskusi. Satu
skenario modul diselesaikan dalam dua kali pertemuan, dengan selang waktu 3 sampai 4
hari. Diskusi dilakukan dengan metode seven jumps (tujuh langkah) yang terdiri dari:
1. Mengklarifikasi istilah/konsep,
2. Menetapkan permasalahan,
3. Menganalisis masalah,
4. Menarik kesimpulan langkah,
5. Menentukan tujuan,
6. Belajar mandiri,
7. Menarik kesimpulan dari seluruh informasi yang telah ada,
Langkah 1 sampai dengan 5 dilaksanakan pada pertemuan I, langkah 6 dilaksanakan di
luar kelompok, sedangkan 7 dilaksanakan pada pertemuan II.
2. KULIAH
Kuliah dilaksanakan untuk memperjelas konsep atau teori yang sulit/khusus
sehingga membutuhkan pakar untuk meningkatkan pemahaman. Kuliah dilaksanakan
dalam bentuk konsultasi interaktif berdasarkan masalah. Kuliah dapat diselenggarakan
secara terjadwal maupun atas permintaan mahasiswa bila diperlukan.
3. PRAKTIKUM

Modul Tutor Blok X Pencernaan Page 8


Praktikum bertujuan untuk meningkatkan atau memperjelas pemahaman suatu materi dan
menambah ketrampilan bekerja di laboratorium.
4. KONSULTASI PAKAR
Konsultasi pakar dilaksanakan atas permintaan mahasiswa apabila menemui
kesulitan dalam memahami konsep atau teori ketika diskusi kelompok maupun belajar
mandiri. Konsultasi pakar bisa dilaksanakan dalam kelompok kecil maupun besar
tergantung kebutuhan.
5. BELAJAR MANDIRI
Belajar mandiri dilaksanakan dalam rangka menggali informasi yang lebih luas atau
lebih dalam tentang suatu materi yang terkait dengan masalah yang sedang dipelajari
sehingga dapat memahami kasus secara interdisiplin ilmu.
6. EVALUASI
Evaluasi blok dilaksanakan pada minggu VI (ujian utama) dan VII (ujian remediasi)
dengan mempertimbangkan proses selama mengikuti kegiatan belajar-mengajar, etika,
dan penguasaan pengetahuan. Evaluasi terdiri dari beberapa komponen dengan obot
masing-masing komponen nilai adalah sebagai berikut:
1. Ujian (75%), yang terdiri dari; Teori (70%) dan
Praktikum (30%)
2. Tutorial (25%)
Dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut
 Jika salah satu komponen mendapat nilai kurang dari
60 maka nilai akhir otomatis menjadi 50 (D).
 Nilai maksimal jika mengikuti remidi adalah 70 (B)
Nilai akhir blok berupa angka 0-100 dengan penjenjangan
seperti matriks berikut:

Batas Bawah Batas Atas Nilai


0,00 44,99 E
45,00 49,99 DE
50,00 54,99 D
55,00 59,99 CD
60,00 64,99 C
65,00 69,99 BC

Modul Tutor Blok X Pencernaan Page 9


70,00 74,99 B
75,00 79,99 AB
80,00 100,00 A
JADWAL KEGIATAN BELAJAR SEMESTER 4
BLOK 10 PENCERNAAN TAHUN AJARAN 2019 -2020

Blok 10

tanggal Jam Senin Selasa Rabu Kamis Jumat

07.00-07.50
Kul 4 Kul 6
07.50-08.40 Tut 1.1 Tut 1.2
Jum'a
08.50-09.40
Prak 1 (A) prestati
09.40-10.30 Traklindas dan Prak 2
Kul 1 (C) Prak 1 (C)
10.40-11.30 dan Prak 2
Minggu I (A)
10 - 14 11.30-12.20 Istirahat Istiraha
Februari 12.30-13.20 Istirahat  
2020 Kul 2 Kul 5 Prak 1 (B)
13.20-14.10 dan Prak 2  
(D) Prak 1 (D)
14.10-15.10 dan Prak 2  
Kul 3 Elektif 2 (B)
15.10-16.00    

16.00-17.00          

17.00-17.50          

tanggal Jam Senin Selasa Rabu Kamis Jumat

07.00-07.50
Kul 10 Kul 12
07.50-08.40 Tut 2.1 Tut 2.2

08.50-09.40 Jum'a
Minggu II prestati
Prak 3 (A)
17 -21 09.40-10.30 Traklindas dan Prak 4
Februari Kul 7 Prak 3 (C)
(C)
2020 10.40-11.30 dan Prak 4
(A)
11.30-12.20 Istirahat Istiraha

12.30-13.20 Kul 8 Kul 11 Prak 3 (B) Istirahat  

Modul Tutor Blok X Pencernaan Page 10


13.20-14.10 dan Prak 4  
Prak 3 (D)
14.10-15.10 (D) dan Prak 4  
Kul 9 Elektif 2 (B)
15.10-16.00    

16.00-17.00          

17.00-17.50          

tanggal Jam Senin Selasa Rabu Kamis Jumat

07.00-07.50
Kul 16 Kul 18
07.50-08.40 Tut 3.1 Tut 3.2
Jum'a
08.50-09.40
Prak 5 (A) prestati
09.40-10.30 Traklindas dan Prak 6
Kul 13 (C) Prak 5 (C)
10.40-11.30 dan Prak 6
Minggu III (A)
24 - 28 11.30-12.20 Istirahat Istiraha
Februari 12.30-13.20 Istirahat  
2020 Kul 14 Kul 17 Prak 5 (B)
13.20-14.10 dan Prak 6  
(D) Prak 5 (D)
14.10-15.10 dan Prak 6  
Kul 15 Elektif 2 (B)
15.10-16.00    

16.00-17.00          

17.00-17.50          

tanggal Jam Senin Selasa Rabu Kamis Jumat

07.00-07.50
Kul 22 Kul 24
Minggu IV 07.50-08.40 Tut 4.1 Tut 4.2
02 - 06 Jum'a
08.50-09.40
Maret Prak 7 (A) prestati
2020 09.40-10.30 Traklindas dan Prak 8 Prak 7 (C)
Kul 19 (C) dan Prak 8
10.40-11.30 (A)

Modul Tutor Blok X Pencernaan Page 11


11.30-12.20 Istirahat Istiraha

12.30-13.20 Istirahat  
Kul 20 Kul 23 Prak 7 (B)
13.20-14.10 dan Prak 8  
(D) Prak 7 (D)
14.10-15.10 dan Prak 8  
Kul 21 Elektif 2 (B)
15.10-16.00    

16.00-17.00          

17.00-17.50          

tanggal Jam Senin Selasa Rabu Kamis Jumat

07.00-07.50
Kul 28 Kul 30
07.50-08.40 Tut 5.1 Tut 5.2
Jum'a
08.50-09.40
Prak 9 (A) prestati
09.40-10.30 Traklindas dan Prak 10
Kul 25 (C) Prak 9 (C)
10.40-11.30 dan Prak 10
Minggu V (A)
09 - 13 11.30-12.20 Istirahat Istiraha
Maret 12.30-13.20 Istirahat  
2020 Kul 26 Kul 29 Prak 9 (B)
13.20-14.10 dan Prak 10  
(D) Prak 9 (D)
14.10-15.10 dan Prak 10  
Kul 27 Elektif 2 (B)
15.10-16.00    

16.00-17.00          

17.00-17.50          

tanggal Jam Senin Selasa Rabu Kamis Jumat

Minggu VI 07.00-07.50         PENGUM


16 - 20 UJIAN AN HAS
07.50-08.40      
Maret PRAKTIKUM UJIAN
2020 08.50-09.40   UJIAN CBT BLOK 10 Traklindas UTAM

Modul Tutor Blok X Pencernaan Page 12


09.40-10.30   BLOK 10
10.40-11.30   (SESI 1)

KARANTINA/
11.30-12.20  
SHOLAT
12.30-13.20    
UJIAN CBT
13.20-14.10   BLOK 10  
(SESI 2)
14.10-15.10      

15.10-16.00        

16.00-17.00        

17.00-17.50        

tanggal Jam Senin Selasa Rabu Kamis Jumat

07.00-07.50      

07.50-08.40  
UJIAN UJIAN Jum'a
08.50-09.40 REMIDI CBT REMIDI prestati
BLOK 10 PRAKTIKUM
Minggu 09.40-10.30 Traklindas
VII BLOK 10
Libur hari
23 - 27 10.40-11.30  
raya Nyepi
Maret
2020 11.30-12.20        

12.30-13.20        

13.20-14.10        

14.10-15.10        

15.10-16.00        

16.00-17.00        

17.00-17.50        

Jember, Februari 2020


Koordinator Blok 10

dr. Dini Agustina, M.Biomed


NIP. 198308012008122003

Modul Tutor Blok X Pencernaan Page 13


Modul Tutor Blok X Pencernaan Page 14
TOPIK KULIAH
NO MATERI Lab Nama Pengampu
1. Overview Blok 10 Koor Blok dr. Dini Agustina, M.Biomed
2. Anatomi dan embriologi sistem pencernaan Anatomi dr. Dion Krismashogi D, M. Kes
3. Histologi sistem pencernaan Histologi dr. Dina Helianti, M. Kes
4 Kelainan kongenital sistem pencernaan Bedah 1 KSM Bedah
5. Penyakit hepatobilier IPD 1 KSM IPD
6 Fisiologi Sistem Pencernaan 2 Fisiologi dr. Jauhar Firdaus, M. Biotek
7 Metabolisme PORFIRIN Biokimia dr. Hairrudin, M. Kes
8 Test Faal hepar PK 1 dr. Rini Riyanti, Sp PK
9 Ikterus neonatorum IKA1 KSM IKA
10 Penyakit Akut dan kegawatan Abdomen Bedah 2 KSM Bedah
11 Pemeriksaan radiologi penyakit abdomen Radiologi KSM Radiologi
12 Cestoda dan nematoda Parasitologi 1 DR. dr. Yunita Armiyanti, M. Kes
13 Identifikasi luka (trauma abdomen) dan toksikologi Forensik KSM Forensik (UNAIR)
14 Analisis cairan lambung dan duodenum PK 2 dr. Rini Riyanti, Sp PK
15 Diare dan terapi diare IKA 2 KSM IKA
16 Obat sistem saluran cerna Farmakologi 1 dr. Cicih Komariah, Sp M
Mikroorganisme penyebab infeksi pada saluran DR.dr. Diana Chusna Mufida,
17 Mikrobiologi
cerna M.Kes
18 Trematoda dan protozoa Parasitologi 2 Dr. rer.biol.hum. dr. Erma S., M.Si.
19 Nutrisi pada penyakit Gastrointestinal Tract Gizi dr. Dwita Aryadina R, M.Kes
20 Gangguan fungsi gastrointestinal IPD 2 KSM IPD
21 Penyakit perdarahan saluran cerna dan neoplasma Bedah 3 KSM Bedah
dr. Azham Purwandhono, M.Si.,
22 Patologi anatomi penyakit hepatobilier PA
Sp. N
dr. Desie Dwi Wisudanti, M.
23 Interaksi obat Farmakologi 2
Biomed
Aspek etik, tradisi, budaya, dan kearifan lokal dr. Cholis Abrori, M. Kes., M. Pd.
24 -
terkait sistem gastrointestinal Ked
25 Gangguan pencernaan akibat aktivitas agroindustri - Dr. rer.biol.hum. dr. Erma S., M.Si.

TOPIK PRAKTIKUM
NO MATERI LAB NAMA PENGAMPU
1 Anatomi sistem pencernaan Anatomi dr. Dion Krismashogi D, M. Kes
2 Histologi sistem pencernaan Histologi dr. Dina Helianti, M. Kes
3 Fisiologi lambung katak Fisiologi dr. Jauhar Firdaus, M. Biotek
4 Cestoda dan nematoda Parasitologi 1 DR. dr. Yunita Armiyanti, M. Kes
5 Tes faal hepar (urobilin, biliribin, urobilinogen) PK dr. Rini Riyanti, Sp PK
dr. Cholis Abrori, M. Kes., M. Pd.
6 Farmakokinetik Farmakologi
Ked
DR. dr. Diana Chusna Mufida, M.
7 Enterobactericeae Mikrobiologi
Kes
Dr. rer.biol.hum. dr. Erma S.,
8 Trematoda dan Protozoa Parasitologi 2
M.Si.
Patologi anatomi penyakit hepatobilier dan dr. Azham Purwandhono, M.Si.,
9 PA
saluran cerna Sp. N
10 Pengukuran kadar ALP Biokimia dr. Ika Rahmawati S, M. Biotech

DAFTAR TUTOR
No Nama tutor Grup No. HP
1 dr. Dini Agustina, M. Biomed A 081336611668
2 dr. Ayu Munawaroh Aziz, M.Biomed. B 081235843837
3 dr. Adelia Handoko, M. Si C 081232728010
4 dr. Dion Krismashogi Darmawan, M. Kes D 08817998888
5 dr. Yuli Hermansyah, Sp.PD E 08113504153
6 dr. Rosita Dewi, M. Biotek F 0895366599096
7 dr. Dwita Aryadina R, M.Kes G 083847371384
8 dr. Bagus Hermansyah, M. Biomed H 081334435333
9 dr. Desie Dwi Wisudanti, M. Biomed I 083847198707
10 DR. dr. Diana Chusna Mufida, M. Kes J 081334605168
11 dr. Irawan Fajar Kusuma, M.Sc., Sp. PD K 08113777461
12 dr. Enny Suswati, M.Kes L 08123482238
13 Dr. rer.biol.hum. dr. Erma S., M.Si. M 089694995109
14 dr. Pulong Wijang Pralampita, Ph.D N 081259049524
Seorang
15 dr. bayi
Anggalaki-laki
Mardro berusia 60 hari
Raharjo, Sp.P.dibawa oleh orangtuanya
O ke081330640240
Puskemas dengan keluhan
SKENARIO 1
tampak kuning sejak usia 2 minggu. Awalnya kuning tampak di mata kemudian di seluruh
Bayiku kuning
badan. Semakin lama bayi tampak semakin kuning. Setiap buang air besar feses berwarna
1. pucat
Skenario
(seperti dempul) sejak 2 minggu yang lalu, frekwensi 1-2 kali/hari, konsistensi lunak.
Buang air kecil berwarna gelap seperti teh pekat sejak 2 minggu yang lalu, jumlah biasa.
Tidak disertai demam, mual muntah dan batuk pilek.
Selama masa kehamilan ibu memeriksakan kehamilan 2x di bidan Pustu sejak usia kehamilan
6 bulan. Persalinan normal ditolong oleh bidan praktek swasta saat usia kehamilan 9 bulan.
Lahir langsung menangis, berat badan lahir 2600 gram dan panjang badan 48 cm. Riwayat
imunisasi dasar belum lengkap (BCG 1x, Polio 1x dan Hepatitis B 1x) dan bayi hanya diberi
ASI. Riwayat hepatitis pada ibu disangkal. Ibu pasien sehari hari bekerja sebagai buruh tani.
Seorang pasien laki-laki berusia 58 tahun datang ke dokter dengan keluhan perut
membesar. Perut dirasakan membesar sekita dua bulan terakhir. Pasien merasa dadanya
SKENARIO 2
sesak, perut terasa penuh dan nyeri dalam 2 minggu terakhir, semakin menganggu aktivitas
Adadisertai
dan istirahat. Keluhan tersebut jaringan parut
mual dan di hatikubadan lemas dan penurunan berat
muntah,
badan. Kedua kaki bengkak sejak 6 minggu, urine berwarna pekat seperti teh, feses lunak
berwarna hitam. Pasien mengaku mempunyai kebiasaan merokok 2 bungkus/hari dan
1. Skenario
minum minuman alkohol sejak usia remaja.
Pemeriksaan fisik pasien didapatkan keadaan umum tampak lemah, kesadaran compos
mentis, tekanan darah 150/100 mmHg, nadi 105 x/menit, laju napas 24x/ menit, suhu 37,1
°C, konjungtiva anemis, sklera ikterik, auskultasi paru ronkhi(+), abdomen simetris,
cembung, dinding perut tegang, nyeri tekan (+), hepar tidak teraba, shifting dullnes (+),
ekstremitas oedema. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 8,5 gr/dl, GDS 285
mg/dl.
Bererapa tahun sebelumnya pasien juga pernah mengeluh nyeri perut di kanan atas
terutama setelah mengkonsumsi makanan berlemak
SKENARIO 3
Pil Pegal Linu

1. Skenario

Seorang laki-laki berusia 60 tahun datang ke praktek dokter umum dengan keluhan berak
darah sejak dua hari yang lalu. Darah yang keluar adalah darah segar yang menetes. Pasien
juga mengeluhkan adanya benjolan di area dubur yang keluar saat pasien buang air besar,
benjolan tersebut bisa masuk kembali dengan didorong jari pasien. Pasien juga mengeluh
nyeri perut, disertai mual dan muntah. Pasien tampak lemah dan pucat. Pasien sering
mengkonsumsi makanan pedas dan mengkonsumsi “pil pegal linu”.
SKENARIO 4
Nyeri perut hebat
1. Skenario
Seorang laki-laki berusia 69 tahun dibawa kelurganya ke IGD rumah sakit dengan keluhan
nyeri perut kiri bawah sejak dua minggu sebelum masuk rumah sakit. Nyeri dirasakan terus
menerus, terasa melilit dan kembung. Pasien juga mengeluh mual, muntah dan tidak flatus.
Riwayat buang air besar terakhir empat hari yang lalu. Dari pemeriksaan fisik didapatkan
tekanan darah 130/80 mmHg, denyut nadi 100x/menit, frekuensi napas 26x/menit, suhu
axilla 37,2°C. Dari pemeriksaan didapatkan abdomen cembung, lembut, bising usus
berkurang, hepar dan lien tidak teraba dan ruang Traube terisi. Hasil Rectal Touche
didapatkan tonus spincter ani kuat, mukosa licin, ampula tidak kolaps.
Pasien tidak pernah merasakan sakit seperti ini sebelumnya. Riwayat penyakit dahulu
disangkal serta tidak ada penyakit pada keluarga yang sama dengan pasien.
SKENARIO 5

Sering Buang Air Besar


1. Skenario

Sekelompok mahasiswi kedokteran semester awal sedang berdiskusi untuk persiapan tutorial.
Tiba-tiba salah satu dari mereka mengeluh mulas perutnya, dia bercerita bahwa baru saja
sembuh dari diare. Diare >4 x/hari tanpa disertai darah dan lendir. Dia bertanya pada
temannya apa diare yang dideritanya akibat keracunan atau alergi makanan?
Menurut salah satu temannya, diare tidak hanya dapat disebabkan oleh kedua faktor diatas,
terbukti pamannya pernah menderita diare ringan yang terjadi akibat gastritis yang
disebabkan oleh bakteri yang tahan terhadap pH lambung.
Teman yang lain juga bercerita adiknya yang masih berusia 8 bulan juga mengalami diare.
Menurut dokter pada pemeriksaan fisik ubun-ubun besar adiknya terlihat cekung, matanya
cekung, air mata tidak ada. Pernafasan Kussmaull, turgor kulit turun, dan bising usus
meningkat.

Anda mungkin juga menyukai