Anda di halaman 1dari 2

Samudra Arktik, berlokasi di belahan utara bumi dan kebanyakan berada di wilayah Arktik Kutub Utara,

adalah samudra terkecil dan terdangkal di antara lima samudra di dunia. Meskipun Organisasi
Hidrografik Internasional (IHO) menganggapnya sebagai samudra, para ahli samudra menyebutnya Laut
Mediterania Arktik atau Laut Arktik, mengklasifikasikannya sebagai satu dari Laut Mediterania yang
tergabung dalam Samudra Atlantik.

Samudra Arktik mencakup Tanjung Baffin, Laut Barents, Laut Beaufort, Laut Chukchi, Laut Siberia Timur,
Laut Greenland, Tanjung Hudson, Teluk Hudson, Laut Kara, Laut Laptev, Laut Putih dan badan-badan air
lainnya. Terhubung dengan Samudra Pasifik oleh Teluk Bering dan ke Samudra Atlantik melalui Laut
Greenland[1] dan Laut Labrador. Letak astronomisnya adalah 90°00′N 0°00′E Negara-negara yang
berbatasan dengan Samudra Arktik adalah: Rusia, Norwegia, Islandia, Greenland (wilayah Kerajaan
Denmark), Kanada, dan Amerika Serikat.

Samudra Arktik memiliki iklim kutub yang ditandai dengan dingin sepanjang tahun dan sempitnya
kisaran suhu tahunan. Musim dingin dokberkelanjutan, dingin dan kondisi cuaca yang stabil dan langit
yang cerah; musim panas ditandai dengan sinar matahari yang berkelanjutan, lembap dan berkabut dan
angin-angin puyuh lemah dengan hujan dan salju. Banyak bagian dari samudra Arktik yang tertutup oleh
es, baik pada musim dingin atau sepanjang tahun. Suhu dan kadar garam di samudra Arktik bervariasi
tergantung musim tergantung dari es yang menutupinya sedang mencair atau meleleh kadar garamnya
adalah yang terendah dari rata-rata lima samudra lainnya, dikarenakan rendahnya penguapan, juga
dikarenakan terbatasnya keluarnya air dari samudra ke daerah sekitarnya dengan masukan air tawar ke
samudra dalam jumlah yang besar. Jumlah es-es yang mencair pada musim panas mencapai 50%.

Para ilmuwan menemukan bahan kimia umum yang dijuluki "bahan kimia selamanya" karena
kecenderungan mampu bertahan di lingkungan dalam waktu lama. Untuk pertama kalinya terdeteksi di
air laut Kutub Utara, dan dikenal sebagai PFAS (per and polyfluoroalkyl substances).

Bahan PFAS umumnya digunakan dalam banyak produk rumah tangga. Sementara efek PFAS pada
kesehatan manusia masih diperdebatkan, bahan ini telah terdeteksi di masa lalu dalam makanan dan air
minum, serta banyak saluran air.

Dalam kasus perairan Kutub Utara, para ilmuwan mendeteksi 29 PFAS berbeda yang masuk dan keluar
dari Samudera Arktik dan yang mengkhawatirkan, satu senyawa disebut HFPO-DA yang seharusnya
kurang persisten, telah diidentifikasi di perairan ini untuk pertama kalinya.

HFPO-DA (hexafluoropropylene oxide-dimer acid) pada awalnya dikembangkan sebagai alternatif yang
lebih ramah lingkungan dari PFAS yang disebut PFOA (perfluorooctanoic acid). Tetapi sekarang bahan ini
sedang dalam pengawasan untuk kerusakan yang berpotensi terhadap kesehatan manusia dan
lingkungan.
Ini adalah pertama kalinya HFPO-DA terbukti melakukan perjalanan jarak jauh dan muncul di Arktik.

Para ahli mengambil sampel air dari Selat Fram yang terletak di antara Svalbard dan Greenland,
penghubung utama antara Samudera Arktik dan Samudera Atlantik. Ilmuwan menemukan bahwa zat-zat
yang lama dan baru muncul di sini memprihatinkan, tetapi penelitian telah memberikan wawasan baru
tentang cara bahan kimia ini beredar.

Arktik adalah salah satu dari dua belas alam laut di planet ini, sebagaimana ditetapkan oleh WWF dan
Nature Conservancy . Ini mencakup wilayah pesisir dan landas kontinen dari Samudra Arktik dan laut
yang berdekatan, termasuk Kepulauan Arktik , Teluk Hudson , dan Laut Labrador di Kanada utara, laut
yang mengelilingi Greenland , pantai utara dan timur Islandia , dan Laut Bering timur. Alam Arktik
bertransisi ke alam Atlantik Utara Beriklim Sedang di Cekungan Atlantik , dan alam Pasifik Utara Beriklim
Sedang di Cekungan Pasifik

Anda mungkin juga menyukai