Reaksi antara antibody-antigen terjadi secara spesifik, maka hal ini yang dapat
dijadikan sebagai penunjang diagnosa penyakit salah satunya penyakit infeksi. Tetapi
kendala yang terjadi yaitu bagaimana cara menentukan antibody yang terdapat
didalam tubuh, karena antibody tersebut tidak bisa dilihat secara langsung dengan
mata walaupun dengan bantuan mikroskop sampai perbesaran 100.000 kali. Sehingga
dikembangkan lah berbagai metode immunoserologi untuk mengetahui identitas
antibody yang terdapat di dalam tubuh manusia sekaligus dapat mengetahui
keberadaan antigen nya. Begitu juga dengan antigen yang telah diketahui identitasnya
sehingga dapat mendeteksi titer antibody didalam serum.
Pendahuluan imunologi
Peran sistem imun adalah sebagai pertahanan tubuh. Sistem imun memiliki
mekanisme nonspesifik maupun spesifik untuk mengenali dan merespons
mikroorganisme yang dianggap asing dan berpotensi menyebabkan penyakit
(patogenik). Sawar (barrier) fisis atau mekanis, seperti kulit dan membran mukosa,
berperan sebagai sistem imun nonspesifik, yang mencegah masuknya berbagai
patogen ke dalam tubuh. Penghalang-penghalang ini biasanya sangat efektif, tetapi
beberapa patogen dapat menembusnya dan masuk ke dalam tubuh. Patogen-patogen
yang berhasil masuk ini akan segera dihancurkan oleh berbagai fagosit di dalam
tubuh, seperti makrofag.
Teknik ELISA telah digunakan untuk berbagai keperluan mendiagnosa infeksi yang
disebabkan bakteri, virus, parasite atau untuk serodiagnosis lainnya. Teknik ELISA
telah dikembangkan dalam bentuk kit diagnostik, yang penentuannya dapat dilakukan
secara otomatis dengan spektrofotometer atau ELISA reader.