Anda di halaman 1dari 21

REINSFORMENT NILAI DASAR PERJUANGAN DALAM

DAMPAK KEMAJUAN TEKNOLOGI DI ERA REVOLUSI


INSDUSTRI 4.0

Disusun untuk melengkapi Persyaratan Peserta Intermediate Training


(LKII) Cabang Bangkalan

Oleh:

Nama : Supiansyah Burhannudin


Asal : HMI Cabang Samarinda

KOMISARIAT
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MULAWARMAN
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SAMARINDA
2021
PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah, sebagai Dzat Yang Maha Kuasa atas segala wujud yang

terhampar di dunia ini. Shalawat kepada nabi Muhammad SAW. Seorang pejuang berbudi

luhur sehingga membawa makna tersendiri dalam sebuah ajaran terstruktur, sistematis dan

massif yang sekarang kita yakini yaitu islam. Ucapan terima kasih penyusun ucapkan kepada

HMI komisariat FEB yang banyak memberikan pembelajaran yang berarti. Sebagai salah satu

Komisariat yang tertua di HMI Cabang Samarinda, maka menjadi tanggung jawab sosial bagi

anggota HMI komisariat FEB Universitas Mulawarman keberlangsungan HMI Cabang

Samarinda. Terima kasih juga penyusun sampaikan kepada para senior dan alumni yang

bersedia membimbing dan memotivasi untuk mengerjakan makalah dengan judul:

Reinsforment Nilai Dasar Perjuangan Dalam Dampak Kemajuan Teknologi Di Era

Revolusi Insdustri 4.0.

Makalah ini membahas tentang kemajuan teknologi yang merupakan salah satu 7

unsur kebudayaan dan revolusi Industri 4.0, yang sangat cepat berkembang pada saat ini.

Demi menjawab tantangan zaman kader HMI dalam penggunaan teknologi dan perubahan

sosial yang dihadapi dengan mempertahankan indenpensi HMI dan juga demi mewujudkan

misi HMI yaitu terbinanya insan akademis pencipta pengabdi yang bernafaskan islam dan

demi terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT.

Samarinda, 09 januari 2019

Supiansyah B

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................ii
BAB I (PENDAHULUAN)........................................................................................1

BAB II (PEMBAHASAN).........................................................................................4
2.1 Perkembangan Teknologi Dan Revolusi Insdustri...............................................4
2.2 Teknologi Dan Revolusi Industri Di Indonesia....................................................6
2.3 Reinsforcement Nilai Dasar Perjungan Dalam Dampak Kemajuan Teknologi Di
Era Revolusi Insdustri 4.0.....................................................................................9
BAB III (PENUTUP).................................................................................................17
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................17
3.2 Saran.....................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan


membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama
mereka Al Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat
melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat
kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya
mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa
yang menolong (agama)Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak
dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa. (Surat
Al-Hadid Ayat 25.)

Dari kutipan ayat al quran diatas manusia di berikan suatu akal


yang dapat membantu kehidupannya sehari-hari yang kemudian agar
manusia itu dapat mempergunakannya dengan sebaik-baiknya dan
senantiasi menyadari khadirat dan selalu bersyukur kepada Allah SWT.

Manusia pada dasarnya adalah mahluk yang hidup dalam


kelompok dan mempunyai organisme yang terbatas dibanding jenis
mahluk lain ciptaan Tuhan. Untuk mengatasi keterbatasan organisasinya
itu, manusia mengembangkan sistem-sistem dalam hidupnya melalui
kemampuan akalnya seperti sistem mata pencaharian, sistem
perlengkapan hidup dan lain-lain. Dengan naluri ini, manusia
mengembangkan pengetahuannya untuk mengatasi kehidupannya dan
memberi makna kepada kehidupannya, sehingga timbul apa yang kita
kenal dengan sebagai kebudayaan yaitu sistem terintegrasi dari manusia
dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

Seperti semua konsep-konsep ilmiah, konsep kebudayaan


berhubungan dengan berbagai aspek diluar sana, kebudayaan merupakan
perilaku dan penyesuain diri manusia berdasarkan hal-hal yang dipelajari
(learning behavior). Unsur-unsur kebudayaan yang di kemukakan oleh
Koenjtaraningrat, mengambil sari dari berbagai kerangka yang disusun
dari para sarjana antropologi, mengemukan bahwa ada tujuh unsur
1
kebudayaan yang dapat ditemukan pada semua bangsa didunia yang
kemudian disebut unsur-unsur kebudayaan universal, antara lain: bahasa,
sistem pengetahuan, organisasi sosial, sistem peralatan hidup dan
teknologi, sistem mata pencaharian, sistem religi, dan kesenian.

Teknologi merupakan produk dari manusia sebagai homo faber.


Bersumber dari pemikiran yang cerdas dan dibantu dengan tantangan
dapat memegang sesuatu dengan erat, manusia dapat membuat dan
menggunakan alat. Dengan alat-alat ciptaannya itulah manusia dapat
lebih mampu mencukupi kebutuhannya dari pada binatang.

Revolusi industri ditandai dengan adanya perubahan pola hidup


dan pola pikir masyarakat dan negara. Revolusi Industri akan mewarnai
corak tatanan kehidupan masyarakat, baik di bidang ekonomi, sosial
budaya dan politik. Masyarakat mulai berubah cara berpikirnya yaitu dari
sektor agraria bergeser ke arah industri. Revolusi industri terjadi pertama
kali di Inggris merupakan revolusi ekonomi. Corak perekonomian Inggris
yang semula agraris berubah menjadi industri. Diantara ciri-cirinya
adalah status sosial sangat dipengaruhi oleh luasnya kepemilikan tanah.
Saat itu cara membuat barang juga masih konvensional yaitu
mengandalkan tenaga manusia dan tenaga hewan. Pembuatan barang
juga masih dikerjakan di rumah-rumah belum dilakukan di pabrik.

Ada tiga aspek yang terdapat dalam Nilai-Nilai Dasar Perjuangan


HMI untuk mewujudkan kerukunan hidup umat beragama di Indonesia,
pertama, aspek ketauhidan (Ketuhanan Yang Maha Esa), dalam aspek ini
terdapat beberapa pemahaman HMI terkait dengan ketauhidan
(Ketuhanan Yang Maha Esa) yaitu pemahaman bahwa bertuhan
merupakan fitrah manusia, pemahaman bahwa manusia harus bertuhan
pada Tuhan Yang Maha Esa, dan pemahaman bahwa semua manusia satu
Tuhan. Kedua, aspek kemanusiaan, dalam aspek ini terdapat beberapa
pemahaman HMI terkait dengan kemanusiaan yaitu pemahaman bahwa
manusia merupakan khalifah Tuhan di bumi dan pemahaman bahwa pada
fitrahnya semua manusia adalah baik. Ketiga, aspek kemasyarakatan,
dalam aspek ini terdapat beberapa pemahaman HMI terkait dengan

2
kemasyarakatan yaitu pemahaman bahwa manusia merupakan bagian
penting dalam kehidupan masyarakat, pemahaman bahwa gotong royong
merupakan dasar kehidupan masyarakat dan pemahaman akan
pentingnya keadilan dalam kehidupan masyarakat.

Kehadiran HMI sebagai organisasi guide of social change


(pengawal perubahan sosial) dan juga menempati posisi middle of social
structure mampu menjawab tantangan perubahan zaman dan juga arus
perubahan sosial dengan mulai menata kembali khittah perjuangan yang
sudah digariskan oleh founding father HMI. Semangat mengikuti
perkembangan zaman dan islamisasi dewasa ini sudah terbatas hanya di
kalangan tertentu dan tidak mencakup secara general perjuangan islam.
Bahkan HMI seringkali tergerus dalam arus teknologi yang terkesan
pragmatis dan materialistik.Untuk itu independensi yang ditanamkan
dalam training- training di HMI mampu diaktualisasikan kedalam
aktivitas organisasi dan aktivitas kader-kader HMI.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan tersebut penulis


merumuskan beberapa permasalahan yang menjadi pembahasan pada
makalah ini, yaitu:
1. Bagaimana sejarah teknologi dan revolusi insdutri ?
2. Bagaimana perkembangan teknologi dan revolusi insdutri di Indonesia?
3. Bagaimana reinsforment nilai dasar perjuangan dalam dampak
kemajuan teknologi di era revolusi insdustri 4.0 ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Sebagai studi pustaka keterkaitan HMI di era modern tentang
pengembangan teknologi dan revolusi industri 4.0.
2. Sebagai kerangka berfikir HMI dalam pergulatan arus kemajuan
teknologi dan revolusi industti 4.0 dengan tetap mempertahankan
independensi secara keseluruhan.
3. Untuk bahan kajian diskusi seputar permasalahan aktivitas organisasi

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DAN REVOLUSI INDUSTRI


2.1.1 Sejarah Perkembangan Teknologi
Teknologi telah ada sejak dulu seiring dengan berlangsungnya
kehidupan manusia. Dengan demikian, perkembangan teknologi juga
berbanding lurus dengan perkembangan serta tingkat kebutuhan manusia
untuk keberlangsungan hidupnya. Semakin modern kehidupan manusia, maka
semakin modern pula teknologi.
Tetapi sebenarnya teknologi tidaklah muncul hanya di zaman
sekarang, meskipun ia memainkan peran sentral dalam zaman modern,
namun teknologi telah ada sejak peradapan manusia (atau sejak “zaman
sejarah”), terutama sejak tumbuhnya masyarakat kota pada bangsa sumeria
sekitar 5000 tahun yang lalu.
Sebagai bagian dari peradapan umat manusia secara keseluruhan.
Teknologi dapat ditelusuri unsur-unsurnya yang berasal dari bangsa-bangsa
muslim, seperti telah disinggung diatas, dapat disebut beberapa fakta kata-
kata pinjaman dari bahasa arab dalam teknologi kimia modern. Telah
diketahui bahwa kontak-kontak orang-orang barat dengan dunia timur melalui
berbagai saluran telah membawa ilmu pengetahuan dan teknologi Islam
khususnya, dan timur umumnya, ke Eropa. Dunia barat saat itu masih masih
sedemikian terbelakangnya dibandingkan dengan dunia timur, sehingga
hampir apapun yang dibawa dari timur merupakan sentuhan kemajuan bagi
barat. Memang pembicaraan tentang teknologi modern sekarang ini
cenderung bersifat Eropa-Barat-sentris, sehingga tidak jarang terkesan
kesengajaan, paling tidak keseganan, untuk dengan jelas mengakui kontribusi
bangsa-bangsa timur. Karena itu kiranya menjadi jelas bahwa sebagai
anggota masyarakat universal, umat Islam dan peradapannya secara historis
punya saham yang cukup penting dalam pengembangan teknologi.
Hampir setiap teknologi mempunyai dua sisi dampak, positif dan
negatif. Demikian pula halnya dengan perkembangan teknologi komunikasi.
Berdampak positif karena teknologi komunikasi dapat mendorong lahirnya
berbagai inovasi baru yang mempermudah hidup manusia. Berdampak
negatif karena teknologi komunikasi memberikan dampak pada kehidupan
sosial, dimana norma-norma yang berlaku seringkali diabaikan serta
seringnya terjadi kejahatan teknologi yang merugikan masyarakat. Bahkan
dampak negatif yang lebih jauh, teknologi komunikasi dapat mendorong
terjadinya kerusakan moral dan akhlak.
Zaman modern dengan teknologinya adalah suatu “keharusan sejarah”
yang tak terhindarkan. Tetapi apakah segi-segi negatifnya juga tak terhindar.
Inilah persoalan yang mengganggu. Di satu pihak sering dikemukakan
pandangan bahwa teknologi, khususnya teknologi modern, mempunyai
dinamika internalnya sendiri, sehingga hukuman-hukum perkembangannya
tidak semuanya tunduk kepada kemauan manusia. Kita dapat menanamkan
pandangan ini pada suatu determinisme teknologis. Karena teknologi
merupakan suatu aspek peradapan manusia, maka determinesme teknologis
tersebut dapat menyatu dengan determinesme sosial. Yaitu pandangan bahwa
perkembangan sosial, seperti banyak dianut oleh kaum Marxis dan penganut
teori-teori struktural, terjadi menurut garis kepastian mengikuti struktur yang
tersedia. Maka sebuah negara yang memiliki alat destruksi maksimal seperti
bom nuklir, misalnya, akan sangat tergoda atau terdorong serta deterministik
untuk menggunakan alat itu dan tidak menggunakan alat lain dengan daya
perusak yang lebih kecil.
2.1.2 Modernisasi VS Agama
Emile Durkheim (1858-1917), bahwa sejarah dunia berkembang
melalui tiga tahapan yaitu, mitos, ideologi (agama), dan ilmu/modern. Tahap
teologis, merupakan tahap pertama yang berlangsung sebelum tahun 1300.
Saat itu semua sistem menitikberatkan pada kepercayaan terhadap kekuatan
supranatural dan figur-figur religius. Tuhan menjadi yang utama yang dapat
menjelaskan segalanya. Kemudian, tahap Metafisis, merupakan tahap kedua
yang berlangsung antara tahun 1300-1800. Diperlihatkan oleh kepercayaan
bahwa kekuatan abstrak seperti “Alam”, dan bukan Tuhan yang di yakini
dapat menjelaskan segalanya. Tahap positivistik merupakan tahap ketiga atau
tahap yang terakhir yang berlangsung antara 1800. Yang diperlihatkan
kepercayaan terhadap ilmu pengetahuan. Sekarang orang cenderung tidak
melakukan pencarian terhadap sebab mutlak (Tuhan atau Alam) namun lebih
fokus kepada penelitian ilmu pengetahuan.
Periodisasi tersebut didasarkan pada tingkat penggunaan akal untuk
membatasi batasan lingkungan, dimana manusia modern sudah dapat
mengendalikan alam dengan kadar yang terus meningkat. Era modern yang
berawal dari zaman renaissance (abad ke -15) berusaha mendiskreditkan
agama (kristen) yang dianggap telah mengekang kebebasan akal dan yang
berakses tertinggalnya Barat dari Islam.
Zaman renaissance menandai suatu revolusi dalam sejarah umat
manusia dimana pengaruh kekuasaan gereja secara perlahan tapi pasti
berkurang secara signifikan dengan dikembangkanya ilmu pengetahuan dan
teknologi modern. Kaum sekuler yakin bahwa agama sudah tidak ada
relevansi lagi dalam kehidupan modern dimana banyak ajaran agama
(Kristen) yang di anggap bertentangan dengan akal sehat. Namun demikian
penetapan zaman ilmu/modern tidak otomatis berakhirnya peranan agama di
Barat karena ternyata berlaku hukum Karl Marx. Sehingga lahir zaman
reformasi, yaitu suatu gerakan yang ingin menggantikan teologi lama dengan
teologi baru dalam Kristen.
Dalam bingkai sejarah agama di Barat, Reformasi gereja di ilhami
dari terjadinya renaisans pada abad pertengahan, menghasilkan pemikiran
Barat ke arah Modern dan mempunyai rujukan jelas menuju liberalisme dan
kebebasan. Renaisans adalah masa yang disebut “abad kegelapan” (dark
ages). Kata ini berasal dari bahasa Itali, rinascimento, yang berarti terlahir
kembali. Inti dari gerakan ini adalah sikap protes terhadap Gereja Katolik
yang dinilai otoriter, kaku, dan tak bersahabat terhadap perubahan zaman.
Karenanya gerakan ini kemudian disebut gerakan protestan.
Landasan utama bagi sejarah peradapan Barat modern selanjutnya.
Dua kata ini kemudian dipakai untuk menjelaskan akar sejarah berbagai
konsep pemikiran yang muncul didunia modern, seperti modernisme,
humanisme, rasionalisme, pragmatisme, dan liberalisme.
Di Eropa, keinginan untuk mengulangi masa kegemilangan peradapan
Greko-Romawi, yang terjadi pada lima abad terakhir dan tiga abad pertama
sebelum dan sesudah masehi. Pada masa ini, kebudayaan Eropa mencapai
puncaknya.
2.1.3 Sejarah Revolusi Industri
Revolusi industri ditandai dengan adanya perubahan pola hidup dan
pola pikir masyarakat dan negara. Revolusi Industri akan mewarnai corak
tatanan kehidupan masyarakat, baik di bidang ekonomi, sosial budaya dan
politik. Masyarakat mulai berubah cara berpikirnya yaitu dari sektor agraria
bergeser ke arah industri. Revolusi industri terjadi pertama kali di Inggris
merupakan revolusi ekonomi. Corak perekonomian Inggris yang semula
agraris berubah menjadi industri. Diantara ciri-cirinya adalah status sosial
sangat dipengaruhi oleh luasnya kepemilikan tanah. Saat itu cara membuat
barang juga masih konvensional yaitu mengandalkan tenaga manusia dan
tenaga hewan. Pembuatan barang juga masih dikerjakan di rumah-rumah
belum dilakukan di pabrik.
Setiap tahun nya teknologi akan semakin berkembang dan memiliki
kemajuan yang cukup pesat, tidak hanya di satu negara saja, akan tetapi
hampir diseluruh berbagai belahan dunia ikut merasakan dampak daripada
kemajuan teknologi ini yang sangat memberi manfaat dari sektor ekonomi,
pendidikan, pertanian, pemerintahan dan masih banyak sektor yang lainnya.
Tidak hanya itu saja perubahan teknologi tersebut diiringi dengan perubahan
revolusi industri, yang bermula dari revolusi 1.0, 2.0, 2.0, sampai dengan 4.0,
perubahan ini membawa dampak yang sangat mengesankan dan
mempermudah kelangsungan hidup manusia, selain itu lahirnya sebuah
revolusi industi dapat ditandai dengan adanya perubahan pola pikir dan pola
hidup pada setiap manusia yang berada pada suatu negara, dapat juga
dikatakan yang awalnya mengandalkan sektor agraria atau perkebunan,
pertanian menjadi mengandalkan sektor industry atau sebuah mesin pada
setiap pabrik atau perusahaan teknologi.
Suatu negara dapat dikatakan maju apabila mampu merubah
pendapatan negara tersebut yang bermula dari sektor pertanian menjadi
sektor penindustrian, dikatakan demikian karena ketika sebuah negara
mempunyai sebuah teknologi yang mampu membangun negaranya sendiri
maka pula membangun perekonomiannya melalui teknologi yang dibuatnya,
serta kemajuan sebuah negara ditandai dengan seberapa besar juga teknologi
yang ada di negara tersebut. Dengan demikian dapat dikatakan perubahan
revolusi ini yang bermula dari 1.0 hingga 4.0 membawa setiap negara ke arah
yang lebih maju, lebih efisien dalam melakukan suatu pekerjaam, lebih
produktif dalam membangun keuangan negara tersebut serta lebih
memumpuni dan lebih berguna, tidak ketergantungan dan tidak meminjam
teknologi terhadap suatu negara jika ingin membangun suatu fasilitas
ataupun proyek-proyek untuk negara tersebut.
Revolusi industri 1.0 Revolusi industri merupakan suatu perubahan
besar yang cepat dan radikal yang mempengaruhi corak kehidupan manusia.
Sejarah mencatat sekitar tahun 1800-1900 merupakan periode Revolusi
Industri 1.0. Inggris merupakan negara yang mempelopori terjadinya
Revolusi Industri. Saat itu secara politik Inggris memiliki masyarakat yang
stabil dan merupakan negara kolonial terbesar di dunia. Dengan terjadinya
revolusi industri, maka negara-negara koloni Inggris berperan sebagai sumber
bahan baku industri dan merupakan wilayah pemasaran barang-barang hasil
manufaktur Kehidupan masyarakat sebelum Revolusi Industri terkonsentrasi
di pedesaan yang mengandalkan penghasilan dari sektor pertanian yang
pendapatannya sangat minim dan terbatas. Namun dengan terjadinya
Revolusi Industri, lapangan kerja di sektor manufaktur mulai meningkat
sehingga penghasilan dan taraf hidup kehidupan masyarakat berangsur membaik.
Faktor kunci terjadinya Revolusi Industri juga dipengaruhi oleh
timbulnya revolusi di bidang ilmu pengetahuan yang mulai berkembang sejak
pertengahan abad ke16. Saat itu muncul banyak ilmuwan yang
mengembangkan ilmu pengetahun dengan melakukan riset dan penelitian.
Revolusi industri 2.0 Pada periode ini terjadi kemajuan industri yang
sangat cepat di Inggris, Jerman, Amerika, Perancis, dan jepang. Selanjutnya
revolusi industri ini menyebar ke seluruh Eropa dan Amerika. Revolusi
industri 2.0 ini merupakan kelanjutan yang tidak terpisahkan dari revolusi
industri sebelumnya yang mulai di Inggris pada abad ke-18.
Revolusi Industri 2.0 dikenal juga dengan revolusi teknologi dimana
dalam periode ini terjadi lompatan besar dan radikal dalam perkembangan
teknologi dan budaya masyarakat. Inovasi pada periode ini merupakan
pengembangan industri sebelumnya dengan berbasis ilmu pengetahuan dan
teknologi dan berlangsung sekitar tahun 1900- 1960 yang bercirikan dengan
ditemukannya mekanisasi sistem produksi massal dengan menggunakan jalur
perakitan yang lebih efektif dan efisien, serta adanya standarisasi mutu dan
kualitas. Beberapa inovasi dan kemajuan pada periode Revolusi Industri 2.0
antara lain :
A. Pengembangan sumber daya energi seperti minyak bumi, batu bara
sebagai sumber bahan bakar baru.
B. Periode awal teknologi listrik yaitu penemuan arus listrik AC dan
DC yang bisa difungsikan untuk pembuatan motor listrik
(elektrifikasi).
C. Inovasi baru produksi besi dan baja dalam skala besar.
D. Produksi massal mobil dan pesawat sebagai alat transportasi
massal.
E. Meluasnya pemakaian mesin industri untuk manufaktur.

Revolusi industri 3.0 Perkembangan jaman mendorong kita untuk melakukan


inovasi. Di mulai dengan Revolusi industri 1.0 yang ditandai dengan ditemukannya
mesin untuk industri, llu revolusi industri 2.0 ditandai dengan penemuan teknologi
listrik untuk industri dan berikutnya revolusi industri ke-3 yang di awali dengan
munculnya teknologi informasi dan elektronik yang masuk ke dalam dunia industri
yaitu sistem otomatisasi berbasis komputer dan robot. Peralatan industri sudah tidak
lagi dikendalikan oleh manusia, namun sudah dikendalikan oleh komputer atau lebih
dikenal dengan istilah komputerisasi.
Pada periode ini tahun 1960-2010 melahirkan inovasi pengembangan sistem
perangkat lunak untuk memanfaatkan perangkat keras elektronik. Banyak
penemuanpenemuan dan pembuatan perangkat elektronik yang memungkinkan
untuk melakukan otomatisasi operasional mesinmesin menggantikan peran operator
produksi. Beberapa inovasi dan kemajuan pada periode Revolusi Industri 3.0 antara
lain :

A. Teknologi komputer.
B. Akses internet.
C. Peralatan elektronik smartphone.
D. Inovasi sistem perangkat lunak.
E. Inovasi dan pengembangan sumber energi baru.
Revolusi industri 4.0 Tibalah saatnya kita memasuki revolusi industri 4.0
yaitu era yang ditandai dengan adanya konektivitas manusia, data, dan mesin dalam
bentuk virtual atau dikenal dengan istilah cyber physical. Perkembangan revolusi
industri membawa perubahan yang sangat cepat dengan tujuan mulia menciptakan
kualitas kehidupan yang lebih baik. Pada era industri 4.0 ini ada pergeseran trend
inovasi ke arah teknologi digital.
Di era revolusi industri 4.0 memungkinkan otomatisasi di semua bidang
untuk mencapai produktivitas yang efektif dan efisien. Penerapan sistem informasi
rantai pasokan digital ke seluruh unit kerja akan meminimalkan peran manusia
sebagai operator. Secara umum di era industri 4.0 ini peran tenaga manusia berubah
dari peran operator menjadi seorang ahli dengan kompetensi yang tinggi.
Istilah lain dari revolusi industri 4.0 adalah revolusi digital dan era disrupsi
teknologi. Semua bidang akan menggunakan otomatisasi sistem pencatatan dengan
komputer. Salah satu karakteristik unik dari revolusi industri 4.0 adalah penerapan
kecerdasan buatan dalam semua bidang industri.
Revolusi industri 4.0 berasal dari sebuah proyek yang diprakarsai oleh
pemerintah jerman untuk mempromosikan komputer manufaktur. Revolusi generasi
empat ini ditandai dengan munculnya komputer canggih, robot pintar, kendaraan
tanpa kemudi, yang memungkinkan manusia lebih mengoptimalkan fungsi otak.

2.2 Teknologi dan Revolusi Insdustri di Indonesia


2.2.1 Munculnya Pemikiran Modern Masyarakat Indonesia
A. Kolonialisme Di Indonesia
Pada tahun 1595 Belanda mengirim armada perdagangannya ke wilayah
Indonesia, saat itulah kolonialisasi mulai berkembang di Nusantara, tahun demi
tahun, armada demi armada mulai bermunculan ke Indonesia.Lalu adanya perang
„Napoleon‟ yang membuat negeri Belanda mengalami kehancuran ekonomi dan
isolasi ekonomi, dan berharap pada negeri jajahannya untuk dapat memperbaiki
kehancuran ekonomi kerajaan Belanda.
Setelah beberapa dekade mendapat perlawanan dari kaum pribumi karena
melakukan kolonialisme, di tempuhlah jalan lain yaitu menggunakan siasat
diplomatis terutama sejak perang Diponegoro dan perang Sumatera Barat. Hal itu
sejalan dengan meluasnya kritik dari masyarakat Belanda sendiri terhadap
kekejaman pemerintahan kolonial saat itu.Semakin kuatnya adanya golongan
sosialis di Belanda, dan sadarnya para pengusaha swasta Belanda yang melihat
rakyat pribumi yang makin miskin.Mereka berpendapat tujuan akhir kolonialisme
Belanda adalah untuk meningkatkan kesejahteraan dan meningkatkan moral
penduduk negara terjajah, menyebabkan terjadinya perubahan dalam kebijakan
politik kerajaan Belanda terhadap wilayah jajahannya.

B. Timbulnya Masyarakat Terpelajar


Sejumlah pemuda pribumi terpelajar mulai membangun jati dirinya, dengan
cara mendorong kebanggaan sebagai bangsa, memperbesar loyalitas masyarakat
terhadap bangsa, serta melakukan pengorbanan demi kepentingan perjuangan dan
menuju pembaharuan dengan perubahan yang revolusioner. Rasa nasionalisme ini
mulai berkembang di kalangan warga pribumi yang kemudian menumbuhkan
kesadaran untuk membawa negara kearah kemerdekaan. Kelompok terpelajar pada
umumnya sadar betul akan pentingnya kemerdekaan, pandangan mereka bahwa
status bangsa yang merdeka akan mempercepat proses mobilitas politik,
berkembangnya infrastuktur dan terjadinya perubahan sosial dalam semua jenjang
kehidupan bermasyarakat.
Pola pikir modern di kalangan masyarakat pribumi semakin meluas hingga
menjelang kemerdekaan. Kondisi itu dicirikan dengan timbulnya masyarakat
terpelajar yang memperoleh pendidikan tinggi dan kesadaran akan demokratisasi
dalam berpolitik, yang tercermin pada pemikiran-pemikiran modern para tokoh
politik dan budayawan nasional. Pola pikir modern tersebut diantaranya berupa
kehendak untuk menjalankan demokrasi dan pembangunan , sejalan dengan negara
negara maju.

C. Modernisasi di Bidang Teknologi dan Ekonomi


Modernisasi terhnologi di Indonesia dapat kita lihat dalam perkembangan
pemakaian ternologi, dari semua bersifat sederhana menjadi bersifat komplek
ternologi dalam setiap sektor kegiatan ekonomi produksi masyarakat Indonesia. Hal
ini berkaitan pula dengan terjadinya proses industrialisasi disetiap sektor ekonomi di
Indonesia. Di sektor pertanian kita dapat menyaksikan gejala modernisasi pada
penggunaan tekhnologi baru di dalam kegiatan produuksi pertanian. Penggumnaan
tekhnologi itu kemudian menggubah cara produksi, tekhnik produksi dan hubungan-
hubungan sosial di pedesaan.
2.2.2 Indonesia Dalam menghadapi Industri 4.0
Industri 4.0 adalah industri yang menggabungkan teknologi otomatisasi
dengan teknologi cyber. Ini merupakan tren otomatisasi dan pertukaran data
dalam teknologi manufaktur. Ini termasuk sistem cyber-fisik, internet of
things, komputasi awan dan komputasi kognitif.
Menurut Rafsajani 2018, revolusi industri 4.0 membuka kesempatan dan
memberi tantangan baru bagi setiap warga negara agar bisa bertahan dalam
persaingan global yang kompetitif. Indonesia termasuk menjadi negara yang
harus siap menghadapi revolusi industri 4.0 tentu kompetisi baru ini harus
ditopang dengan dukungan penuh dari pemerintah Indonesia melalui
kementerian perindustrian menyatakan 5 sektor Industri yang akan di
tonjolkan dalam kompetisi industri ini. Yakni industri makanan dan
minuman, elektronik, otomotif, tekstil, alas kaki, dan industri kimia yang
menjadi fokus pengembangannya. Meningkatnya indek daya Indonesia
membawa langkah yang cukup positif.
Kerap menjadi pembahasan yang hangat di Indonesia. Terlebih sejak
presiden Joko widodo meresmikan road map making Indonesia 4.0 Jokowi
berharap, sektor industri generasi ke empat ini bisa implimentasi revolusi
industri 4.0 harus diikuti dengan pembentukan ekosistem yang sehat dan
berkesinambungan agar dapat menggerakkan seluruh sektor ekonomi. Untuk
mencapai keberhasilan di era digital di perlukan ekosistem dan komunikasi
terstruktural oleh para pelaku bisnis, dengan demikian ekosistem yang kuat
dan Saling menguntungkan bisa terwujud.
2.2.3 Kesiapan Indonesia Dalam Menghadapi Industri
Kementerian perindustrian telah merancang Making Indonesia 4.0
sebagai Road map (peta jalan) yang terintegrasi untuk mengimplementasikan
sejumlah strategi dalam memasuki era Industri 4.0. guna mencapai sasaran
tersebut, langkah kolaboratif ini perlu melibatkan beberapa pemangku
kepentingan, mulai dai institusi pemerintahan, asosiasi dan pelaku industri,
hingga unsur akademisi. Sejak tahun 2011, kita telah memasuki industri 4.0
yang ditandai meningkatnya konekvitas, interaksi, dan batas antara manusia,
mesin, dan sumber daya lainnya yang semakin konvergen melalui teknologi
informasi dan komunikasi.
Langkah dasar yang sudah diawali oleh Indonesia, yakni
meningkatkan kompetensi sumber daya manusia melalui program link and
matchantara pendidikan dengan industri. Upaya ini dilaksanakan secara
sinergi antara kemeperin dega kementerian dan lembaga terkait seperti
Bappenas, Kementrian BUMN, Kementerian Ketenagakerjaan, Kementrian
Pendidikan Dan Kebudayaan, Serta Kementrian Riset, Teknologi Dan
Pendidikan Tinggi. Dengan menerapkan industri 4.0 negara mengharapkan
meningkatnya sektor ekonomi dan sumber daya manusia Indonesia lebih
kompetitif dan bisa bersaing di dengan negara lain serta kemajuan ekonomi
Indonesia bisa menempati posisi 10 besar dunia di tahun 2030.
2.3 Reinsforcement Nilai Dasar Perjungan Dalam Dampak Kemajuan
Teknologi Di Era Revolusi Insdustri 4.0
14
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran.

Sebagai organisasi yang di isi oleh kaum muda intelektual sudah


sepantasnya HMI meninggalkan budaya-budaya politik organisasi yang orthodoks
secara tematis, pada hakikatnya Independensi yang telah ditanamkan dalam norma
organisasi kiranya menjadi rujukan kembali untuk dijalankan sebaik-baiknya.
DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an dan Terjemahnya. Proyek Pengadaan Kitab Suci Al-Qur’an, Jakarta. 1989.

UIN Jakarta Press. 2012. Membingkai Perkaderan Intelektual Setengah Abad HMI Cabang

Ciputat. Ciputat.

Kartodirdjo, Sartono.1977. Sejarah Nasional Indonesia Jilid V. Jakarta : Balai Pustaka

Majid, Nurcholish. 1992. Islam doktrin dan peradaban. Jakarta : PT Dian Rakyat.

Koentjaraningrat. 2010. Pengantar ilmu antropologi. Jakarta: Rineka Cipta

website
http://inovasi4.com/perkembanganindustri-hingga-revolusi-industri-4-0/
Curriculum Vitae

Nama : Batara Abdullah Nasution

Tempat/ tanggal lahir : Medan, 15 Mei 1996

Asal cabang : HMI Cabang Medan

Fakultas/ stambuk : Hukum/2014

Alamat : Jl. Brigjend. Zein Hamid, Kec. Delitua, Kab. Deli


serdang

No. Hp. : 0821-6092-1882

Alamat email : bataraabdullahnst@gmail.com

Jenjang pendidikan

1. SD Swasta ERIA Medan


2. MTsN-1 Model Medan
3. SMA Swasta AL-AZHAR Medan

Jenjang Training HMI

1. MAPERCA HMI Cabang Medan/ Panpel. HMI Komisariat Fakultas


Sastra UISU tahun 2014
2. LK I HMI Cabang Langkat/ Panpel. HMI Komisariat F.Tarbiyah
STAI-JM tahun 2015

Pengalaman Organisasi

Di HMI

1. Dept. PTKP HMI Komisariat UISU periode 2014/2015


2. Wakil Sekretaris Umum bidang PPPA HMI Komisariat UISU periode
2016/2017
3. Ketua Bidang Penelitian, Pengembangan dan Pembinaan Anggota
HMI Komisariat UISU periode 2016/2017
Di luar HMI

1. Menteri Hubungan Universitas Badan Eksekutif Mahasiswa UISU


Kabinet Visioner periode 2016/2017
2. Sekjen. Partai Persatuan Mahasiswa periode 2016/2017
3. Ketua Remaja Mesjid As-Syuhada periode 2014/2015

Motto hidup : ”Lakukan yang berguna untuk Agama dan Ummat”

Anda mungkin juga menyukai