Anda di halaman 1dari 1

Contoh lain, saham yang baru saja melantai di bursa, saham TOPS (PT Totalindo Eka Persada, Tbk)

yang bergerak di bidang konstruksi, memberi imbal hasil lebih dari 130% hingga saat artikel ini
saya tulis, sejak saya beli pada 17 Juli di harga 1138.

Jadi timing apakah yang perlu diperhatikan?

Trading saham, terutama trading pada saham-saham super (sebutan untuk saham yang memberi
profit 3 digit / ratusan persen), butuh penguasaan untuk mengetahui timing : kapan buyer serakah
(di mana demand akan lebih besar daripada suplai), dan kapan buyer mulai jenuh membeli, dan
mulai ingin menjual (di mana suplai akan lebih besar daripada demand).

Kenali aliran suplai dan demand, mengenali kapan akumulasi dan distribusi sebuah saham.

Bagaimana caranya? Idenya adalah, kita cari saham mana yang sedang dalam tahap diakumulasi
oleh market maker, dan kita ikut berpartisipasi ketika harga saham mulai ditarik naik, keluar ketika
terjadi distribusi.

Grafik saham / analisis teknikal merupakan sebuah cara ampuh untuk mengenali kegiatan
akumulasi dan distribusi sebuah saham. Namun, bukan sekedar analisis teknikal. Analisis teknikal
yang kita pelajari di Super Performance Trader lebih mengutamakan pemahaman berdasarkan
pengalaman. Mengapa? Karena, sekali lagi, karakter setiap saham berbeda.

Tapi kan… aktivitas jual beli di pasar nego tidak terekam dalam grafik saham, pun dalam volume
transaksi saham.

Benar sekali. Meski aktivitas di pasar nego tidak terekam dalam grafik, namun secara psikologis
pasar retail / regular tetap akan merespon apabila ada gejala akumulasi dan distribusi di pasar
nego.

Anda mungkin juga menyukai