Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Konsep tumbuh kembang merupakan suatu hal yang mutlak pada anak, maksudnya tumbuh
adalah proses bertambah besarnya sel – sel serta bertambahnya jaringan intraseluler. Sedangkan
yang dimaksud dengan kembang atau berkembang adalah proses pematangan fungsi atau organ
tubuh termasuk perkembangan kemampuan mental dan kecerdasan serta perilaku anak
(Campbell, 2000). Pada kenyataannya tumbuh kembang secara eksplitsit bisa dipisahkan satu
sama lain. Proses tumbuh kembang ini berlangsung sejak awal pembuahan (konsepsi) sampai
akhir masa remaja dengan melewati masa – masa atau periode prenatal, bayi baru lahir,
prasekolah, sekolah dini dan remaja (Campbell, 2000).

Proses tumbuh kembang anak adalah masa balita, karena pada masa pertumbuhan dasar yang
akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Perkembangan anak
terdiri dari : perkembangan motorik kasar (pergerakan dan sikap tubuh); perkembangan motorik
halus (menggambar, memegang suatu benda dan lain – lain); perkembangan bahasa (kemampuan
respon suara, mengikuti perintah, dan berbicara sopan); kepribadian atau tingkah laku
(berinteraksi dengan lingkungannya) (Kania, 2009).

1.2 TUJUAN PENULISAN MAKALAH


1. Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan fisik anak usia Pre School
2. Untuk mengetahui promosi kesehatan, masalah kesehatan fisik dan psikologisyang sering
terjadi pada anak usia Pre School

1.3 MANFAAT

Manfaat penulisan makalah ini adalah dapat digunakan sebagai bahan pengajaran dibidang
Pendidikan maupun di bidang penelitian-penelitian.
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Perkembangan pada masa usia prasekolah dapat berlangsung stabil dan masih terjadi
peningkatan pertumbuhan dan perkembangan, khususnya pada aktivitas fisik dan kemampuan
kognitif, pada usia prasekolah anak berada pada fase inisiatif vs rasa bersalah (initiative vs
guilty). Pada masa ini, rasa ingin tahu (courius) dan adanya imajinasi anak berkembang,
sehingga anak banyak bertanya mengenai segala sesuatu di sekelilingnya yang tidak
diketahuinya. Apabila orang tua mematikan inisiatifnya maka hal tersebut membuat anak merasa
bersalah. Sedangkan menurut teori Sigmund Freud, anak berada pada fase phalik, dimana anak
mulai mengenal perbedaan jenis kelamin perempuan dan laki-laki. Anak juga akan
mengidentifikasi figur atau perilaku kedua orang tuanya sehingga kecenderungan untuk meniru
tingkah laku orang dewasa disekitarnya. Pada masa usia prasekolah anak mengalami proses
perubahan dalam pola makan dimana pada umunya anak mengalami kesulitan untuk makan.
Proses eliminasi pada anak sudah menunjukkan proses kemandirian dan perkembangan kognitif
sudah mulai menunjukkan perkembangan, anak sudah mempersiapkan diri untuk memasuki
sekolah.

4.2 SARAN

Penulis tentunya masih menyadari jika makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan
jauh dari kata kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman
pada sarannya banyak sumber serta kritik yang membangun dari para pembaca. Oleh karena itu
sangat diharapkan kritik dan.

Anda mungkin juga menyukai