Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

HUBUNGAN BIDAN,PEREMPUAN,LINGKUNGAN DAN KESEHATAN

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK IV

SITI ROSITA MT.BADA


SITI MASRINA DJAFAR
WINDI KUMURIA

TUGAS MATA KULIAH KONSEP KEBIDANAN


PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH GORONTALO
2020

1
Kata Pengantar

Puji Syukur Alhamdulillah. Dengan segenap kerendahan hati dan ketulusan jiwa, kami
panjatkan kepada kehadirat Allah SWT. Yang senantiasa melimpahkan rahmat karunia dan
hidayahNYA, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan judul “Hubungan Antara
Kebidanan,Perempuan,Lingkungan dan Kesehatan”.
Sholawat serta salam semoga terlimpah curah kepada Rasulullah Muhammad SAW yang
telah memberikan pencerahan kepada kita dengan agama Rahmatan lil’alamin, agama islam.
Dengan selesainya penulisan makalah ini tidak lepas dari bantuan serta dukungan dari semua
pihak baik moril ataupun materil sehingga makalah ini dapat selesai dengan baik. Tentunya
semoga makalah ini dapat memberi manfaat kepada kita semua terlebih bagi kelompok kami
yang mengerjakan makalah ini. Karena keterbatasan kami,makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Maka saran dan kritik sangat dibutuhkan demi penyempurnaannya. Akhir kata, sekian
dari kai, kurang lebihnya kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Gorontalo, 22 Desember 2020

Kelompok 4

2
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR........................................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................

BAB.I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................
1.3 Tujuan Pembahasa...........................................................................................
1.3.1 Tujuan Umum..............................................................................................
1.3.2 Tujuan Khusus...............................................................................................

BAB.II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bidan...............................................................................................
2.2 Pengertian Perempuan/Wanita...........................................................................
2.2.1 Wanita.............................................................................................................
2.3 Pengertian Lingkungan.......................................................................................
2.4 Pengertian Pelayanan Kesehatan.........................................................................

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan...........................................................................................................
3.2 Saran......................................................................................................................
3.3 Daftar Pustaka........................................................................................................

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada saat ini masalah pokok yang dihadapi bangsa Indonesia adalah masalah
kesehatan yang terjadi pada kelompok Ibu dan Anak yang ditandai antara lain masih
tingginya angka kematian Ibu dan anak. Kematian Ibu dan anak mencerminkan kemampuan
negara dalam memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Masalah kesehatan Ibu dan
anak merupakan hal penting yang harus mendapatkan perhatian penuh dari Pemerintah, hal
ini disebabkan kualitas sumber daya manusia paling awal adalah pada saat kehamilan,
persalinan dan tumbuh kembang anak.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertia bidan dan hubungannya dengan perempuan,lingkungan dan
kesehatan
2. Apa pengertian perempuan dan hubungannya dengan bidan, lingkungan dan
kesehatan
3. Apa pengertian lingkungan dan hubungannya dengan bidan, perempuan dan
kesehatan
4. Apa pengertian kesehatan dan hubungannya dengan bidan, perempuan dan
lingkungannya

1.3 Tujuan Pembahasan


1.3.1 Tujuan Umum
Sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Konsep kebidanan.
1.3.2 Tujuan Khusus
Untuk mengetahui hubungan antara bidan,perempuan,lingkungan
dan kesehatan.

BAB II
4
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bidan


Bidan adalah seorang perempuan yang lulus dari pendidikan Bidan yang diakui
pemerintah dan organisasi profesi di wilayah Negara Repoblik Indonesia serta memiliki
kompetensi dan kualifikasi untuk diregister, sertifikasi dan atau secara sah mendapatkan
lisensi untuk menjalankan praktik kebidanan.
Bidan adalah tenaga profesional yang bertanggung jawab dan akuntabel, yang bekerja
sebagai mitra perempuan untuk memeberikan dukungan, asuhan dan nasehat selama
kehamilan, masa persalinan dan masa nifas,memfasilitasi dan memimpin persalinan atas
tanggung jawab sendiri dan memberikan asuhan kepada bayi baru lahir dan bayi. Asuhan
ini mencakup upaya pencegahan, promosi persalinan normal,deteksi komplikasi pada ibu
dan anak , dan akses bantuan medis atau bantuan lain yang sesuai,serta melaksanankan
tindakan kegawat daruratan.
Bidan mempunyai tugas penting dalam konseling dan pendidikan kesehatan, tidak hanya
kepada perempuan , tetapi kepada keluarga dan masyarakat. Kegiatan ini mencakup
pendidikan antenatal dan persiapan menjadi ibu dan orangtua serta dapat meluas kepada
kesehatan perempuan, kesehatan seksual atau kesehatan reproduksi dn asuhan anak .
Bidan dapat praktek diberbagai tatanan pelayanan : termasuk di rumah, masyarakat,
rumah sakit, klinik atau unit kesehatan lainnya.(IBI 2016)

2.2 Pengertian Perempuan/Wanita


2.2.1 Wanita
Wanita/manusia adalah makhluk biopsikososial kultural dan spiritual yang utuh
dan unik, mempunyai kebutuhan dasar yang bermacam-macam sesuai dengan tingkat
perkembangannya. Wanita/ibu adalah penerus generasi keluarga dan bangsa sehingga
keberadaan wanita yang sehat jasmani dan rohani serta sosial yang sangat diperlukan.
Wanita/ibu adalah pertama dan utama dalam keluarga. Kualitas manusia sangat
ditentukan oleh keberadaan wanita yang sehat jasmani dan rohani sertasosial yang sangat
diperlukan. Wanita/ibu adalah pendidik pertama dan utama dalam keluarga kualitas
manusia sangat ditentukan oleh keberadaan / kondisi dari wanita/ibu dalam keluarga.
Para wanita di masyarakat adalah penggerak dan pelopor dari peningakatan kesejahteraan
keluarga.
1. Perempuan sebagaimana halnya manusia adalah mahluk bio-psiko-kultural yang utuh
dan unik, mempunyai kebutuhan dasar unik, dan bermacam-macam sesuai dengan
tingkat perkembangan. Perempuan sebagai penerus generasi, sehingga keberadaan
perempuan yang sehat jasmani dan rohani dan sosial sangat diperlukan.
a. Bio adalah wanita yang artinya wanita adalah mahluk biologis yang memerlukan
kebutuhan sesuai dengan tingkat perkembangannya untuk kelangsungan hidup.

5
b. Psiko artinya manusia yang mempunyai kejiwaan harus diperhatikan dalam setiap
memberikan pelayanan
c. Sosio artinya adalah mahluk yang selalu berinteraksi dengan orang lain dan
membutuhkan orang lain
d. Kultural artinya wanita adalah mahluk yang berbudaya atau memiliki kebiasaan-
kebiasaan tertentu.
e. Spiritual artinya adalah wanita adalah mahluk yang secara fitrah akan selalu
membutuhkan.
2. Perempuan merupakan penerima asuhan secara langsung maupun tidak.
3. Setiap perempuan memiliki identitas yang berbeda,di samping Sebagai anggota
dari salah satu keluarga dan masyarakat selalu berinteraksi dengan lingkungannya.
Responnya di Setiap permpuan harus dihargai karena mempunyai nilai, martabat dan
mempunyai hak untuk memperoleh kesehatan, kebahagiaan, cinta, rasa aman, dan
kekebebasan.pengaruhi oleh latar belakang sosial budaya, keyakinan agama, pola
hidup, nilai-nilai kemampuan dan minatserta pengalaman yang lalu.
4 Kesehatan kebahagiaan, cinta, rasa aman dan kebebasan.

Wanita atau ibu merupakan sasaran praktek kebidanan. Wanita harus dihargai
Mempunyai nilai,martabat dan mempunyai hak untuk memperoleh :
a. Ibu sehat jasmani rohani dan sosial budaya sangat diperlukan
b. Ibu adlah pendidik pertama dalam keluarga, kualitas manusia sangat
ditentukan oleh kondisi ibu dalam keluarga
c. Merupakan pelopor dari meningkatnya kesejatraan bangsa.
(Riana Ulfa,2020. Buku Ajar Konsep Kebidanan)
2.3 Pengertian Lingkungan
Lingkungan merupakan semua yang ada di lingkungan dan terlibat dalam
interaksi individu pada waktu melaksanakan aktivitasnya. Lingkungan tersebut meliputi
lingkungan fisik, lingkungan psikososial, lingkungan biologis dan lingkungan budaya.
Lingkungan psikososial meliputi keluarga, komuniti dan masyarakat. Ibu selalu terlibat
dalam interaksi antara keluarga, kelompok, komuniti maupun masyarakat. Masyarakat
merupakan kelompok yang paling penting dan kompleks yang telah dibentuk oleh
manusia sebagai lingkungan sosial. Masyarakat adalah lingkungan pergaulan hidup
manusia yang terdiri dari individu, keluarga, kelompok dan komuniti yang mempunyai
tujuan atau sistem nilai, ibu/wanita merupakan bagian dari anggota keluarga dan unit
komuniti.
1. Lingkungan fisik adalah Tempat tinggal, kendaraan
2. Lingkungan Psiko sosial : Keluarga, kelompok, masyarakat
Lingkungan psikososial meliputi keluarga, kelompok dan komuniti. Ibu selalu
terlibat dalam interaksi keluarga, kelompok dan masyarakat.

6
Masyarakat adalah kelompok penting dan kompleks yaitu lngkungan sosial yang
dibentuk manusia.
Lingkungan pergaulan terdiri dari individu, keluarga yang memunyai tujuan dan
system nilai.
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat.
Sekelompok individu yang berhubungan erat secara terus menerus terjadi. Fungsi
keluarga yaitu mempengaruhi dan dipengaruhi lingkungan dimana dia
berada.Lingkungan juga dapat menunjang kebutuhan sehari-hari dan memberikan
dukungan emosional kepada ibu hamil,ibu bersalin dan ibu nifas.
3. Lingkungan Biologi : Hewan dan Tumbuh-tumbuhan
4. Lingkungan Budaya
(Riana Ulfa,2020. Buku Ajar Konsep Kebidanan)

2.4 Pengertian Pelayanan Kesehatan


Pelayanan adalah proses pemenuhan kebutuhan melalui aktifitas orang lain secara
langsung.
Pelayanan kesehatan terdiri atas kesatuan yang kompleks, mengandung banyak
organisasi
institusi serta faktor sosial yang mempengaruhinya.
Pelayanan kesehatan (health care services) merupakan salah satu upaya yang dapat
dilakukan
untuk meningkatkan derajat kesehatan baik perseorangan, maupun kelompok atau
masyarakat
secara keseluruhan. Menurut Alexandria I. Dewi bahwa yang dimaksud dengan
pelayanan
kesehatan ialah setiap upaya baik yang diselenggarakan sendiri atau bersama-sama dalam
suatu
organisasi untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan, mencegah penyakit,
mengobati
penyakit dan memulihkan kesehatan yang ditujukan terhadap perseorangan, kelompok
atau
masyarakat.
Pelayanan kesehatan masyarakat dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009
tentang
Kesehatan dalam pasal 52 ayat (1) mengatakan bahwa Pelayanan Kesehatan terdiri atas
pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat.
Sangat jelas dalam undang-undang mengatur hal tersebut merujuk dari pasal
tersebut dalam

7
pasal selanjutnya yaitu dalam pasal 53 ayat (2) lebih tegas juga mengatakan bahwa
pelayanan
kesehatan masyarakat ditujukan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
mencegah
penyakit suatu kelompok dan masyarakat, hal ini sangat jelas bahwa dalam keadaan
bagaimanapun tenaga kesehatan harus mendahulukan pertolongan dan keselamatan jiwa
pasien.
Pelayanan kesehatan menurut Undang-Undang No. 36 Tahun 2009
Seperti dalam penjelasan diatas bahwa dalam memberikan pelayanan kesehatan baik itu
perseorangan maupun masyarakat sangat dijamin dalam Undang-Undang No. 36 Tahun
2009
tentang kesehatan dalam beberapa pasal sangat jelas ditegaskan bahwa untuk menjamin
kesehatan
masyarakat maka pemerintah mengupayakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
dalam
upaya mencapai Indonesia yang sehat pada tahun 2010 ini. Pelayanan kesehatan yang
diberikan
oleh pemerintah baik itu berupa penyediaan fasilitas pelayanan kasehatan, penyediaan
obat, serta
pelayanan kesehatan itu sendiri (Kasalang, 2010).
Secara umum yang dimaksud dengan pelayanan kesehatan menurut azrul azwar
adalah setiap
upaya yang diselenggarakan secara sendiri atau bersama-sama dalam suatu
organisasi untuk
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan yang ditujukan terhadap perseorangan
kelompok
atau masyarakat.
Pelayanan kesehatan yang dikembangkan di suatu wilayah harus dijaga arahnya
agar dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah tersebut.
1. Kriteria sebuah pelayanan kesehatan sebagai bagian dari pelayanan publik terdiri
Dari:
a. Pelayanan yang disediakan bersifat komprehensif untuk seluruh masyarakat
yang ada di suatu wilayah (availability).
b. Pelayanan dilaksanakan secara wajar, tidak melebihi kebutuhan dan daya jangkau
masyarakat (appropriateness).
c. Pelayanan dilakukan secarasecara berkesinambunngan (continuity).
d. Pelayanan diupayakan agar dapat diterima oleh masyarakat setempat (acceptability).
e. Dari segi biaya, pelayanan kesehatan harus terjangkau oleh masyarakat pada
umumnya (affordable).

8
f. Manajemen harus efesien (efficient).
g. Jenis pelayanan yang diberikan harus selalu terjaga mutunya (quality).

Agar pelayanan kesehatan tersebut dapat mencapai tujuannya, maka pelayanan


kesehatan harus dikelola dengan baik. Syarat pengelolaan pelayanan kesehatan yamg
baik banyak macamnya. Diantaranya, adalah tersedianya dan berkesinambungan, dapat
dicapai dan terjangkau serta mempunyai kualitas pelayanan .
Faktor pelayanan kesehatan menurut H.L Bloom 1974 terdiri dari:
a. Tenaga Pelayanan Kesehatan
Tenaga Pelayanan kesehatan adalah pelayanan yang diberikan oleh orang yang
bekerja secara aktif di bidang kesehatan, baik yang memiliki pendidikan formal
kesehatan maupun tidak, yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan dalam
melakukan upaya kesehatan.
Dalam sistem kesehatan nasional tenaga pelayanan kesehatan merupakan pokok
dari subsistem sumber daya manusia kesehatan yaitu tatanan yang menghimpun berbagai
upaya perencanaan pendidikan dan pelatihan serta pendayangunaan secara terpadu dan
saling mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi tingginya. Unsur utama dalam subsistem ini adalah perencanaan pendidikan dan
pelatihan serta pendayagunanaan tenaga kesehatan.
Menurut Ketua Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Jawa Tengah
Gunarmi Hadi SKM, mengemukakan bidan yang akan melaksanakan tugas di tengah
masyarakat harus mempunyai suatu kompetensi minimal yang harus dikuasai demi
keselamatan dan kesehatan ibu dan anak.
Sebagai petugas kesehatan harus memberikan pelayanan antenatal care kepada ibu
hamil terutama dalam pemeriksaan 7T. Pemeriksaan 7T adalah intervensi atau tindakan
yang diberikan kepada ibu hamil mencakup: timbang berat badan, ukur tekanan darah,
ukur tinggi penyakit menular seksual dan temu wicara dalam rangka persiapan rujukan.
b. Fasilitas pelayanan kesehatan
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002), fasilitas adalah sesuatu yang
dapat membantu memudahkan pekerjaan, tugas dan sebagainya. Zakiah Daradjat (2000),
fasilitas adalah segala sesuatu yang dapat mempermudah upaya dan memperlancar
fundus, pemberian imunisasi Tetanus Toxoid lengkap, pemberian Tablet zat besi, tes
terhadap kerja dalam rangka mencapai suatu tujuan. Suryo Subroto (2001), fasilitas
adalah segala sesuatu yang dapat memudahkan dan memperlancar pelaksanaan suatu
usaha dapat berupa benda-benda maupun uang. Fasilitas antenatal care adalah
kelengkapan standar medis dan non medis yang tersedia untuk pelayanan antenatal
(Wikipedia, 2010).
Fasilitas dalam hal ini, mencakup tentang alat-alat medis (misalnya tensi,
steoskop dan lain sebaginya) selain itu ruangan juga merupakan fasilitas yang sangat
dibutuhkan dalam pelayanan yang bisa memberikan rasa aman dan nyaman pada pasien

9
serta akan memotivasi untuk terus memeriksakan kehamilannya. Untuk meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan kepada pasien dalam hal ini adalah Ibu hamil maka harus
selalu memberikan yang terbaik. Fasilitas kesehatan yang rendah akan berpengaruh pada
peningkatan jumlah kematian Ibu dan janinnnya.
Fasilitas pelayanan kesehatan menurut jenis pelayanannya terdiri atas pelayanan
kesehatan perseorangan, pelayanan kesehatan masyarakat. Pelayanan kesehatan
perseorangan ini dilaksanakan oleh praktek dokter atau tenaga kesehatan yang di bantu
oleh pemerintah baik daerah maupun swasta. Dalam pelayanan kesehatan perseorangan
ini harus tetap mendapat izin dari pemerintah sesuai dengan Undang-Undang No. 36
Tahun 2009 tentang Kesehatan, seperti yang termaktub di dalam pasal 30 ayat (1), (2)
dan (3). Yaitu :
a. Pasal 30 ayat (1) : Fasilitas Pelayanan Kesehatan, menurut jenis pelanyanannya terdiri
dari
pelayanan kesehatan perseorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat.
b. Pasal 30 ayat (2) Fasilitas pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi: pelayanan kesehatan tingkat pertama, pelayanan kesehatan tingkat kedua dan
pelayanan kesehatan tingkat ketiga.
c. Pasal 30 ayat (3) Fasilitas pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan oleh pihak pemerintah, pemerintah daerah dan swasta. Fasilitas pelayanan
kesehatan wajib, memberikan akses yang luas bagi kebutuhan penelitian dan
pengembangan dibidang kesehatan, dalam hal demikain fasilitas pelayanan kesehatan
akan memberikan pelayanan kesehatan bagi penyelamatan nyawa pasien dan pencegahan
kecacatan terlebih dahulu, dalam keadaan darurat fasilitas pelayanan kesehatan baik
swasta maupun pemerintah wajib untuk melayani pasien tanpa memandang siapa pasien
tersebut, hal ini dalam undang-undang melarang bagi siapa saja yang terlibat dalam
pelayanan kesehatan menyia-yiakan pasien dalam keadaan darurat untuk menolak pasien
atau meminta uang muka sebagai jaminan (Kasalang, 2010).

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Komponen dalam pelayanan kebidanan meliputi wanita, lingkungan dan juga pelayana
kesehatan.Dari tulisan di atas kita dapat simpulkan bahwa bidan,perempuan,lingkungan
dan kesehatan sangatlah saling keterkaitan.
Seorang bidan harus mempunyai paradigma bahwa perempuan adalah makhluk bio-
psiko-sosio-spiritual yang utuh dan unik.
Seorang bidan harus mempunyai paradigma bahwa lingkungan yang ada di sekitar
manusia khususnya wanita sangat berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi.
Seorang bidan harus mempunyai paradigma bahwa kualitas manusia di tentukan oleh
kesehatan wanita atau ibu.

3.2 Saran
Untuk mencapai pelayanan kebidanan yang berkualitas sebaiknya seorang bidan
menerapkan paradigma kebidanan dalam setiap proses pelayanan.

3.3Daftar Pustaka
IBI,2016 (Devinisi Bidan)
Riana Ulfa,2020 Buku Ajar Konsep Kebidanan. www.penerbit.medsan.co.id available
November 2020
Riana Ulfa,2020 Buku Ajar Konsep Kebidanan. www.penerbit.medsan.co.id available
November 2020
Kasalang,Junaedy Ronny,2010. Hukum Kesehatan Dalam Perspektif Pelayanan
Kesehatan Modern. Http://www.legalitas.org. Available 22 Juli 2010
Wikipedia,2010. Fasilitas.http//id.wikipedia.org/wiki/fasilitas
Kasalang,Junaedy Ronny,2010. Hukum Kesehatan Dalam Perspektif Pelayanan
KesehaSSStan Modern. Http://www.legalitas.org. Available 22 Juli 2010

11

Anda mungkin juga menyukai