1. KEBIJAKAN K3
Segenap jajaran perusahaan harus selalu mengemban kepercayaan dengan:
a. Meningkatkan mutu cara kerja dan hasil kerja
b. Melaksanakan kegiatan sesuai dengan ketentuan dan mencegah ketidaksesuaian pada semua
tahapan
c. Melaksanakan noma-norma perlindungan kerja dan lingkungan serta menciptakan tempat kerja
yang aman, sehat, dan bebas resiko kecelakaan
d. Melaksanakan perbaikan kinerja mutu dan K3L secara berkelanjutan
2. PERENCANAAN
1. Identifikasi bahaya dan pengendalian resiko bahaya.
1.1 Denah
1.2 Potongan
2. Pelaksanaan
2.1 Marking dan setting out posisi pile
2.8 Pengecoran
a. PROSES PENGEBORAN
Pengeboran dengan sistem bor kering / dry drilling : Tanah di bor dengan menggunakan mata bor
spiral. Dengan cara memutar mata bor dan diangkat setiap interval 0,5meter. Hal ini dilakukan
berulang-ulang sampai kedalaman yang ditentukan.
Pengeboran dengan sistem bor basah / wash borring : Tanah di bor dengan menggunakan mata
bor cross bit ex design sesuai kebutuhan yang memiliki kecepatan putar 375 rpm dan tekanan +/-
200 kg. Jika tanah dalam keadaan mudah runtuh dapat diberi chasing sementara terlebih dahulu
untuk menghindari kelongsoran dinding lubang hasil pengeboran. Pengikisan tanah dibantu
dengan tembakan air lewat lubang stang bor yang dihasilkan dari pompa NS-80. Hal ini
menyebabkan tanah yang terkikis menjadi lumpur dan terdorong keluar dari lubang. Setelah
mencapai kedalaman sesuai rencana, pengeboran dihentikan, sementara mata bor dibiarkan
berputar tetapi beban penekanan dihentikan dan air sirkulasi tetap mengalir terus sampai serpihan
tanah terdorong keluar dari lubang seluruhnya. Selama pembersihan ini berlangsung, baja
tulangan dan pipa tremi sudah disiapkan di dekat lubang bor. Setelah cukup bersih, stang bor
diangkat dari lubang bor. Dengan bersihnya lubang pengecoran akan mendapatkan hasil yang
terbaik.
b. PEMBERSIHAN LUBANG BOR
Tahap kedua adalah pembersihan lubang bor pile dari lumpur pekat yang terjadi. Pembersihan
harus dilakukan dengan alat pembersih kusus dengan ukuran yang sesuai dengan diameter lubang
bor.
Note: slump beton untuk pengecoran bored pile yaitu 18+-2cm supaya beton dapat mengisi
lubang secara maksimal dan untuk mempermudah proses pengecoean bored pile atau supaya
beton tidak terhenti di dalam pipa tremi.
5. Formulir-formulir yang diperlukan dalam pelaksanaan SMK3-L pekerjaan bore pile, sedemikian
hingga dapat mencegah terjadinya kecelakaan kerja yang telah diidentifikasi pada butir 5 adalah
sebagai berikut.
a. Formulir PRA-RK3K
b. Formulir analisis risiko pekerjaan bore pile
c. Formulir inspeksi pekerjaan bore pile