Dosen Pengampu :
ROZA THOHIRI, SE., M.Si
OLEH :
KELOMPOK 1
FAKULTAS EKONOMI
T.A 2020-2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah
“Manajemen Investasi dan Pasar Modal” ini yang berjudul pengelolaan keuangan
kewirausahaan”. Penulis berterima kasih kepada Bapak Dosen Roza Thohiri SE, M.Si yang
sudah memberikan bimbingannya.
Makalah ini kami susun untuk memenuhi tanggung jawab kami, selain itu kami juga berharap
agar makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat menjadi referensi bagi pihak-
pihak lainnya.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh
sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
Terima kasih.
A. Pengertian Investasi
Investasi adalah suatu aktivitas dalam menempatkan dana pada satu periode
tertentu dengan harapan penggunaan dana tersebut bisa menghasilkan keuntungan
atau peningkatan nilai suatu investasi.
B. Jenis-Jenis Investasi
Ada beberapa jenis investasi yang umum di lakukan dalam dunia bisnis
diantaranya :
1. Deposito
Penanaman suatu modal dalam bentuk simpanan uang kepada suatu
perusahaan dengan jaminan investor akan menerima suatu keuntungan berupa
bunga dalam jangka waktu yang sudah disepakati. Investasi dalam bentuk
deposito ini dibedakan menjadi deposito berjangka dan sertifikat deposito.
2. Saham
Invetasi berupa saham sudah umum dilakukan pada suatu perusahaan –
perusahaan besar. Saham adalah bentuk lain dari aset suatu perusahaan. Misalnya
jika Anda memiliki saham 50% dari suatu perusahaan maka sama saja Anda akan
memiliki aset setengah dari total aset yang dimiliki perusahaan tersebut. Saham
umumnya dibuat dalam bentuk suatu surat berharga yang menunjukkan
kepemilikan.
3. Obligasi
Obligasi umumnya dapat dilakukan pada bisnis yang menyediakan jasa
pinjaman modal. Keuntungan yang didapatkan dengan cara investasi obligasi yang
lebih tinggi daripada deposito karena bunga yang dipatok juga lebih tinggi.
Namun cara ini lebih bisa berisiko karena jika peminjam modal bangkrut maka
ada kemungkinan utang tidak dibayarkan.
4. Reksadana
Selain saham, suatu reksadana kini juga sedang populer di kalangan pebisnis
maupun masyarakat. Reksadana adalah tempat untuk bisa menghimpun uang
secara kolektif dan dana yang terkumpul tersebut akan dikelola oleh manajer.
Untung dan rugi ini akan dibagi rata kepada seluruh investor. Sehingga reksadana
bisa juga disebut tempat berkumpulnya para investor.
5. Investasi Properti
Jenis investasi ini termasuk suatu investasi non riil karena bukan berupa uang
namun berupa bangunan seperti rumah, gedung atau apartemen. Bentuk investasi
ini terbilang paling menguntungkan karena harga jual suatu properti jarang turun
bahkan selalu naik.
6. Emas
Investasi ini juga bisa dalam bentuk emas. Sama halnya dengan properti,
investasi suatu emas cenderung lebih menguntungkan daripada bentuk investasi
yang riil. Umumnya emas yang dapat diinvestasikan berupa emas batangan.
C. Tipe-Tipe Investasi
Berikut ini adalah beberapa tipe-tipe investasi yaitu:
1. Defensive
Investor dengan tipe defensive, investor ini berusaha untuk mendapatkan
keuntungan dan menghindari resiko sekecil apapun dari investasi yang dilakukan.
Investor tipe ini tidak mempunyai keyakinan yang cukup dalam hal spekulasi, dan
lebih memilih untuk menunggu saat-saat yang tepat dalam berinvestasi agar
investasi yang dilakukan terbebas dari resiko.
2. Conservative
Investor dengan tipe conservative, biasanya berinvestasi untuk
meningkatkan kualitas hidup keluarga dan dengan rentang waktu investasi yang
cukup panjang, misalnya, untuk pendidikan perguruan tinggi anak atau biaya
hidup di hari tua. Investor tipe ini memiliki kecenderungan menanam investasi
dengan keuntungan (yield) yang layak saja dan tidak memiliki resiko besar,
karena filosofi investasi mereka untuk menghindari resiko. Walaupun investor
conservative sering berinvestasi, investor ini umumnya mengalokasikan sedikit
waktu untuk menganalisa dan mempelajari portofolio investasinya.
3. Balanced
Investor dengan tipe balanced, merupakan tipe investor yang
menginginkan resiko menengah. Investor tipe ini selalu mencari proporsi yang
seimbang antara resiko yang dimungkinkan terjadi dengan pendapatan yang dapat
diraih. Tipikal investor ini bahwa mereka akan selalu berhati-hati dalam memilih
jenis investasi, dan hanya investasi yang proporsional antara resiko dan
penghasilan yang bisa diperoleh yang akan dipilih.
4. Moderately Aggressive
Moderately aggressive, merupakan tipe investor yang tenang atau tidak
ekstrim dalam menghadapi resiko. Investor ini cenderung memikirkan
kemungkinan terjadinya resiko dan kemungkinan bisa mendapatkan keuntungan.
Dalam hal ini, investor dengan tipe moderately aggressive selalu tenang dalam
mengambil keputusan investasi karena keputusan yang ditetapkan sudah
dipikirkan sebelumnya.
5. Aggressive
Investor aggressive, atau biasa disebut ‘pemain’, adalah kebalikan dari
investor conservative. Mereka sangat teliti dalam menganalisa portofolio yang
dimiliki. Semakin banyak angka-angka dan fakta yang bisa dianalisa adalah
semakin baik. Investor tipe ini umumnya berinvestasi dengan rentang waktu
relatif pendek karena mengharapkan adanya keuntungan yang besar dalam waktu
singkat. Walaupun tidak berharap untuk merugi, namun setiap investor aggressive
menyadari bahwa kerugian adalah bagian dari permainan.
D. Tujuan Investasi
Berikut ini terdapat enam tujuan dari investasi, yakni sebagai berikut:
a. Investasi bertujuan untuk mengurangi persaingan antara perusahaan yang
sejenis.
b. Investasi bertujuan untuk menjaga hubungan antara perusahaan.
c. Investasi bertujuan untuk membentuk suatu dana khusus, seperti dana
kepentingan ekspansi atau perluasan dan kepentingan sosial.
d. Investasi bertujuan untuk menjamin tersedianya bahan baku dan mendapatkan
pasar produksi yang dihasilkan.
e. Investasi bertujuan untuk mendapatkan pendapatan tetap dalam setiap periode,
seperti deviden, uang sewa, bunga, royalti, dan lain sebagainya.
f. Investasi bertujuan untuk mengontrol atau mengendalikan perusahaan lain,
seperti pemilikan sebagai ekuitas perusahaan.
E. Proses Investasi
Proses investasi menunjukkan bagaimana seharusnya seorang investor
membuat keputusan investasi pada efek-efek yang bisa dipasarkan , dan kapan
dilakukan. Untuk itu diperlukan tahapan sebagai berikut.
1. Menentukan tujuan investasi
Ada tiga hal yang perlu dikembangkan dalam tahap ini, yaitu:
Tingkat pengembalian yang diharapkan (expected rate of return)
Tingkat risiko (rate of risk)
Ketersediaan jumlah dana yang akan diinvestasikan.
2. Melakukan analisis
Investor melakukan analisis terhadap suatu efek atau sekelompok efek.
Salah satu tujuan penilaian ini adalah untuk mengidentifikasi efek yang salah
harga (mispriced), apakah harganya terlalu tinggi atau terlalu rendah. Untuk itu
ada dua pendekatan yang dapat dipergunakan, yaitu:
Pendekatan fundamental
Pendekatan ini didasarkan pada informasi-informasi yang
diterbitkan oleh emiten maupun oleh administratur bursa efek.
Pendekatan teknikal
Pendekatan ini didasarkan pada data (perubahan) harga saham
di masa lalu sebagai upaya untuk memperkirakan harga saham di
masa mendatang.
3. Melakukan pembentukan portofolio
Dalam tahap ini dilakukan identifikasi terhadap efek-efek mana yang akan
dipilih dan berapa proporsi dana yang akan diinvestasikan pada masing-masing
efek tersebut. Efek yang dipilih dalam pembentukan portofolio adalah efek-efek
yang mempunyai koefesien korelasi negatif (mempunyai hubungan berlawanan).
Hal ini dilakukan untuk memperkecil risiko.
Berikut ini 3 tipe investor berdasarkan profil risiko yang sebaiknya diketahui
para investor baru (newbie) supaya pilihan instrumen investasinya benar-benar tepat:
a. Investor konservatif (risk averse)
Tipe investor konservatif ini memiliki ciri tidak menyukai risiko dan lebih
suka menghindari risiko. Tipe investor yang ini nyaman dengan keamanan modal
investasi serta hasil yang pasti. Karena tidak mau ambil risiko, bagi mereka
investasi hanya dimaksudkan untuk menjaga keamanan modal. Mereka tidak
mempersoalkan imbal hasil kecil asal tidak merugi. Karena itu, pendapatan tetap
lebih menarik ketimbang peningkatan nilai investasi. Menariknya, tipe investor
konservatif ini termasuk juga mereka yang masih minim pengetahuan tentang
potensi imbal hasil. Jenis instrumen investasi yang direkomendasikan untuk tipe
investor ini adalah obligasi pemerintah, reksa dana pasar uang dan reksa dana
terproteksi.
www.investopedia.com
https://edufulus.com/2020/08/03/kuy-kenali-3-tipe-investor-berdasarkan-profil-risiko-dan-
jenis-investasi-yang-cocok-buatmu-ini/
https://pakdosen.co.id/investasi-adalah/
https://sarjanaekonomi.co.id/pengertian-investasi/#Bentuk-Bentuk_Investasi