Anda di halaman 1dari 19

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA


BALAI PRASARANA PERMUKIMAN WILAYAH SULAWESI UTARA

TATA CARA PENCEGAHAN


PENYEBARAN COVID-19
DALAM PELAKSANAAN
KEGIATAN PADAT KARYA
SURAT EDARAN DIRJEN CIPTA KARYA
NOMOR 19/SE/DC/2020

Oleh :
OGNERIUS M. S. TINDOILO, ST
PPK PKP Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulawesi Utara
A. UMUM

• Sehubungan dengan perkembangan pandemi COVID-19 serta menindaklanjuti Instruksi


Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 02/IN/M/2020 tentang
Protokol Pencegahan Penyebaran COVID-19 dalam Penyelenggaraan Jasa Konstruksi,
maka dalam pelaksanaan kegiatan Padat Karya di lingkungan DJCK, perlu dilakukan upaya
pencegahan dan pengendalian penyebaran serta penanganan dampak COVID-19 dalam
pelaksanaan kegiatan Padat Karya;
• Kegiatan Padat Karya yang dalam penyelenggaraannya melibatkan pelaku dari mulai
tingkat pusat, provinsi, kota/kabupaten sampai tingkat desa/kelurahan yang kegiatannya
melibatkan banyak orang, dipandang beresiko tinggi terhadap penyebaran COVID-19.
• Dalam rangka pencegahan dan pengendalian penyebaran serta penanganan dampak
COVID-19 dalam pelaksanaan kegiatan Padat Karya, maka perlu menetapkan SE DJCK
tentang Tata Cara Pencegahan Penyebaran COVID-19 di dalam Pelaksanaan Kegiatan
Padat Karya
B. DASAR PEMBENTUKAN

Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi
Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus
1 PP Pengganti UU RI No 1 Tahun 2020 COVID-19 dan/atau dalam Rangka Menghadapi Ancaman yang Membahayakan Perekonomian
Disease 2019 (COVID-19)
Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan

Pembatasan
Pembatasan Sosial
Sosial Berskala
Berskala Besar
Besar Dalam
Dalam Rangka
Rangka Percepatan
Percepatan Penanganan
Penanganan Corona
Corona Virus
Virus
2 PP 21 Tahun 2020 Disease
Disease2019
2019 (COVID-19)
(COVID-19)

3 KEPRES RI No 11 Tahun 2020 Penetapan


Penetapan Kedaruratan
Kedaruratan Kesehatan
Kesehatan Masyarakat
Masyarakat Corona
CoronaVirus
VirusDisease
Disease2019
2019(COVID-19)
(COVID-19)

SE Menteri PUPR Nomor Penanganan


Protokol Pencegahan
Penyebaran Penyebaran
COVID-19 di Coronavirus
Lingkungan Kementerian
Disease 2019Pekerjaan
(COVID-19)
Umumdalam
dan
4 04/SE/M/2020 Perumahan
Penyelenggaraan
RakyatJasa Konstruksi

SE MENPAN RB Penyesuaian Sistim Kerja Aparatur Sipil Negara dalam Upaya Pencegahan COVID19 di
5 Nomor 34 Tahun 2020
Pedoman Teknis Pelaksanaan Kegiatan Padat Karya Direktorat Jenderal Cipta Karya
Lingkungan Pemerintah

Penjelasan atas Pengadaan Barang/Jasa dalam Rangka Penanganan Corona Virus Disease 2019
6 SE Ka. LKPP Nomor 3 Tahun 2020 Pedoman Teknis Pelaksanaan Kegiatan Padat Karya Direktorat Jenderal Cipta Karya
(COVID-19)
B. DASAR PEMBENTUKAN

Tata Cara Pelaksanaan Pembuktian Kualifikasi/Klarifikasi dan Negosiasi pada Pemilihan


7 SE Ka. LKPP Nomor 4 Tahun 2020 Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
Penyedia dalam Masa Wabah Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)

Protokol
Protokol Pencegahan
Pencegahan Penyebaran
Penyebaran Coronavirus
Coronavirus Disease
Disease 2019
2019 (COVID-19)
(COVID-19) dalam
dalam
8 INMEN PUPR Nomor 01/IN/M/2020 Penyelenggaraan
Penyelenggaraan Jasa
JasaKonstruksi
Konstruksi

9 Surat DJCK Nomor Um.0501-Dc/204 Penyesuaian


Pedoman Teknis
atas Pelaksanaan
Penanganan Kegiatan
Penyebaran
Padat
COVID-19
Karya Direktorat
di Direktorat
Jenderal
Jenderal
Cipta
Cipta
Karya
Karya
C. MAKSUD & TUJUAN

 Maksud
Surat Edaran ini dimaksudkan sebagai pedoman bagi pelaku kegiatan
Padat Karya dalam rangka pencegahan penyebaran COVID19.
 Tujuan
a. Mencegah, meminimalisir penyebaran serta melindungi pelaku
kegiatan Padat Karya atas resiko COVID-19 melalui upaya
pencegahan, penanganan, dan pengendalian penyebaran COVID19;
dan
b. Memastikan pelaksanaan kegiatan Padat Karya Tahun Anggaran
2020 tetap berjalan efektif dan efisien sesuai dengan rencana dan
target yang telah direncanakan.
D. KETENTUAN UMUM PENYELENGGARAAN KEGIATAN PADAT KARYA

• Penyelenggaraan pelaksanaan seluruh kegiatan Padat Karya selalu merujuk pada


perkembangan Kebijakan Satuan Tugas Nasional Bencana COVID-19 dan
Kementerian PUPR terkait pencegahan penyebarluasan COVID-19 serta antisipasi
dampak wabah pendemik COVID-19;
• Penyelenggaraan pelaksanaan seluruh kegiatan Padat Karya juga merujuk pada
kebijakan yang ditetapkan pemerintah daerah terkait pencegahan
penyebarluasan COVID-19 dan antisipasi dampak wabah pendemik COVID-19;
• Penyelenggaraan pelaksanaan seluruh kegiatan Padat Karya pada phase tanggap
darurat dampak COVID-19 dilakukan atas dasar identifikasi kondisi wilayah
terdampak COVID-19 sesuai keputusan pemerintah provinsi dan pemerintah
daerah;
• Pada daerah-daerah yang telah ditetapkan kebijakan Karantina Wilayah, Isolasi
Wilayah, atau Pembatasan Sosial Berskala Besar oleh pemerintah
pusat/pemerintah daerah, maka seluruh penyelenggaraan kegiatan Padat Karya
dapat disesuaikan dengan ketentuan yang diatur oleh pemerintah daerah
setempat.
D. KETENTUAN UMUM PENYELENGGARAAN KEGIATAN PADAT KARYA

• Penyelenggara kegiatan Padat Karya, Tim Masyarakat Siaga Dampak COVID-19


sesuai ketentuan dan berkoordinasi dengan Tim Satgas serta perangkat
pemerintah setempat;
• Keselamatan dan kesehatan pelaku kegiatan Padat Karya serta stakeholder
lainnya dan masyarakat harus menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan
kegiatan Padat Karya selama phase pencegahan penyebarluasan COVID-19 dan
antisipasi dampak wabah pendemik COVID-19;
• Dalam upaya menjamin keselamatan dan kesehatan stakeholder dan masyarakat
serta mendukung kebijakan pencegahan penyebarluasan COVID-19 dan antisipasi
dampak wabah pendemik COVID-19 dapat dilakukan refocussing dan reorientasi
dana serta program untuk sosialisasi, pencegahan wabah, Alat Perlindungan Diri
(APD), Alat Komunikasi dan Koordinasi Virtual Online, dan lainnya sesuai
ketentuan yang ditetapkan PMU/Satker/PPK;
• Penyelenggaraan pelaksanaan seluruh Kegiatan Padat Karya terkait pencegahan
penyebarluasan COVID-19 dan antisipasi dampak wabah pendemik COVID-19
tetap sesuai prinsip dasar Padat Karya serta seoptimal mungkin memenuhi target
serta output yang telah ditetapkan di akhir proyek.
E. TINDAKAN PENCEGAHAN BAGI PELAKU

• Selalu Cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan menerapkan 6 langkah cuci tangan
yang benar minimal 20 detik dan menggunakan hand sanitizer jika tidak ada
fasilitas tempat cuci tangan;
• Selalu siap dihubungi dengan media komunikasi yang tersedia;
• Tetap mengisi daily report dan time sheet serta melaporkan seluruh hasil kerja
kepada pimpinan; dan
• Pada kondisi yang dilakukan Work From Home (WFH) maka pimpinan unit kerja
akan mengatur mekanisme kerja personil sesuai kebutuhan.

sesuai dengan Surat Kementerian Kesehatan Nomor PL.02.01/BVI/839/2020 tentang


upaya Pencegahan Penularan COVID-19 di Tempat Kerja dan Pedoman Kesiapsiagaan
Menghadapi COVID-19
F. TINDAKAN PENCEGAHAN DALAM PENYELENGGARAAN KEGIATAN

• Sosialisasi, pelatihan, rapat koordinasi, workshop/lokakarya dan pertemuan


warga (rembug/musyawarah) tetap dapat dilaksanakan di lokasi di wilayah zona
hijau dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
 Sebelum pelaksanaan, terlebih dahulu harus melakukan
koordinasi/pemberitahuan/meminta izin kepada Tim Satgas COVID-19 atau
pejabat yang berwenang sesuai dengan tindakan dimana kegiatan tersebut
dilaksanakan;
 Tidak mengumpulkan orang/warga dalam jumlah banyak, sehingga
berpotensi terjadinya penularan penyakit COVID-19;
 Mengurangi kontak langsung antar peserta dengan menerapkan social
distancing dan/atau physical distancing;
 Melaksanakan pengukuran suhu tubuh kepada seluruh peserta sebelum dan
sesudah acara;
 Menyediakan fasilitas hand wash/hand sanitizer dan tissue di tempat acara
kegiatan; dan
 Menyediakan masker bagi seluruh peserta.
F. TINDAKAN PENCEGAHAN DALAM PENYELENGGARAAN KEGIATAN

• Pelatihan, rapat koordinasi, workshop/lokakarya dan pertemuan warga


(rembug/musyawarah) di lokasi rawan COVID-19 dan melibatkan banyak
orang/peserta dilaksanakan secara daring dengan menggunakan aplikasi
pertemuan secara daring;
• Jika pelatihan, rapat koordinasi, workshop dan pertemuan warga
(rembug/musyawarah) harus dihadiri oleh narasumber dari luar daerah maka
sebaiknya menggunakan sistem informasi dan komunikasi ataupun media
elektronik;
• Melaksanakan ketentuan sesuai dengan Instruksi Menteri Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat Nomor 02/IN/M/2020 tentang Protokol Pencegahan
Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dalam Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi;
• Dalam melaksanakan kegiatan Padat Karya, tetap memperhatikan dan mengacu
kepada POS Metode Kerja dalam Upaya Pencegahan dan Penyebaran COVID-
19;
F. TINDAKAN PENCEGAHAN DALAM PENYELENGGARAAN KEGIATAN

• Pimpinan atau unit kerja pelaksana teknis agar menentukan prioritas


penyelenggaraan atau penundaan kegiatan dengan mempertimbangkan: :
 pemanfaatan hasil kegiatan untuk menjalankan kegiatan lanjutan yang
mendesak; dan
 hasil kegiatan dibutuhkan sebagai dasar pengambilan kebijakan yang
diperlukan untuk masyarakat luas.
G. TINDAKAN PENCEGAHAN DALAM KUNJUNGAN LAPANGAN

• Untuk menghindari peningkatan resiko, paparan, dan kemungkinan penyebaran


COVID-19, kunjungan lapangan dalam rangka uji petik, monitoring dan evaluasi
agar dibatasi atau ditunda hingga kondisi daerah yang akan dikunjungi
dinyatakan aman;
• Apabila harus melaksanakan kunjungan lapangan, personal yang melaksanakan
harus melaksanakan protokol kesehatan yang dikeluarkan pemerintah pusat,
pengelola program maupun pemerintah daerah setempat;
• Gunakan masker sesuai kebutuhan di tempat keramaian atau kerumunan
banyak orang terutama bagi orang yang menderita demam, batuk, pilek dan
bersin;
• Hindari sentuhan bagian wajah seperti hidung, mata dan mulut sebelum cuci
tangan pakai sabun;
• Makan yang bergizi dan seimbang;
• Istirahat yang cukup dan luangkan waktu untuk olahraga untuk meningkatkan
daya tahan tubuh;
• Dianjurkan menunda perjalanan yang tidak penting serta menghindari tempat-
tempat yang ada keramaian;
G. TINDAKAN PENCEGAHAN DALAM KUNJUNGAN LAPANGAN

• Jika anda merasa tidak sehat dengan kriteria demam ≥38 derajat celcius disertai
batuk dan pilek dianjurkan untuk istirahat di rumah dan segera berobat ke
fasilitas kesehatan terdekat;
• Tidak disarankan untuk melakukan kontak fisik seperti jabat tangan;
• Jaga jarak dengan rekan kerja yang sedang demam/batuk/bersin minimal 1
meter;
• Terapkan etika batuk (tutup hidung, mulut dengan tisu atau lengan atas bagian
dalam);
• Jangan berbagi makananan, alat makan dan gelas;
• Buka dan tutup pintu dengan siku atau bahu bila memungkinkan;
• Jaga jarak dengan hewan peliharaan jika disekitar area kerja ada yang memiliki
hewan peliharaan karena resiko membawa virus;
• Sepulang beraktifitas di luar rumah, harus cuci tangan dan mandi dan mencuci
pakaian yang digunakan untuk beraktifitas
G. TINDAKAN PENCEGAHAN DALAM KUNJUNGAN LAPANGAN

• Pelaku program yang kembali dari melakukan kunjungan lapangan ke wilayah


yang rawan COVID-19 dan daerah yang zona kuning (daerah dengan beberapa
kasus penularan lokal, tetapi tanpa kelompok penularan komunitas) harus
melakukan self monitoring berupa pemeriksaan suhu tubuh. Apabila muncul
gejala pernafasan seperti batuk/pilek/ nyeri tenggorokan/sesak nafas maka
segera memeriksakan diri ke penyedia fasilitas layanan kesehatan
H. TINDAKAN PENCEGAHAN DILINGKUNGAN TEMPAT KERJA

• Menjaga area kerja dan fasilitas bersama tetap bersih dan hygienis dengan
membersihkan permukaan meja, telepon, keyboard, gagang pintu, alat-alat
perkantoran lainnya, toilet dan seluruh penjuru ruangan dengan desinfektan
secara berkala;
• Menyediakan akses sarana cuci tangan berupa air mengalir, sabun serta
menyediakan hand sanitizer di tempat-tempat umum area kerja seperti pintu
masuk, ruang rapat, toilet, dll;
• Menyedikan tisu dan masker bagi pegawai dan tamu yang memiliki gejala
demam/batuk/pilek;
• Memasang pesan-pesan kesehatan (khususnya upaya pencegahan COVID-19) di
area kerja seperti poster untuk langkah-langkah cuci tangan yang benar, PHBS,
etika batuk dan lain-lain;
• Individu yang merasa sakit gejala pernafasan seperti batuk, pilek, sakit
tenggorokan dan/atau sesak nafas agar tidak masuk kantor dan melaporkan
diri;
H. TINDAKAN PENCEGAHAN DILINGKUNGAN TEMPAT KERJA

• Memberikan informasi kepada seluruh pelaku program dan masyarakat


tentang bahaya penularan COVID-19 dan upaya pencegahannya sehingga
mematuhi tindakan pencegahan yang telah disusun;
• Pengunjung kantor harus diberikan informasi tindakan pencegahan penularan
COVID-19;
• Mematuhi ketentuan terkait aktifitas di lingkungan kerja yang diatur oleh
Pemerintah Daerah dan instansi terkait yang berhubungan dengan pencegahan
penularan COVID-19;
• Bagi lokasi yang dinyatakan wilayah rawan COVID-19 yaitu jumlah masyarakat
yang terinfeksi tinggi (berdasarkan ketetapan pemerintah dan terdapat surat
edaran dari Kepala Daerah untuk karantina) maka dapat diberlakukan bekerja
dari rumah (WFH) dengan ketentuan sebagai berikut:
H. TINDAKAN PENCEGAHAN DILINGKUNGAN TEMPAT KERJA

 Melaporkan rencana kerja dan durasi WFH ke atasan terkait;


 Melaporkan hasil pekerjaan WFH pelaku pada hari tersebut secara tertulis
kepada atasan terkait;
 Agar pelaku selalu siap sedia bila dihubungi, tidak diperkenankan untuk
menutup akses komunikasi via telpon dan media lainnya; dan
 Menggunakan aplikasi pertemuan daring untuk pelaksanaan pertemuan
secara daring.
• Dalam hal diberlakukan kebijakan Karantina Wilayah, Isolasi Wilayah, atau
Pembatasan Sosial Berskala Besar oleh pemerintah pusat/pemerintah daerah
maka digunakan prosedur penanganan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
I. TINDAKAN PENCEGAHAN DI LOKASI KONSTRUKSI PADAT KARYA

• Tim Masyarakat Siaga Dampak COVID-19 memastikan protokol kesehatan untuk


pencegahan COVID-19 dilaksanakan di lokasi kontruksi Padat Karya;
• Menerapkan jarak yang aman antar pekerja (>1 meter) pada saat melaksanakan
konstruksi Padat Karya;
• Setiap pekerja wajib menggunakan masker dan sarung tangan;
• Setiap lokasi konstruksi dilengkapi dengan fasilitas hand wash atau hand sanitizer;
• Pengukuran suhu badan dilakukan kepada seluruh pekerja minimal 2 kali sehari yaitu
pada pagi hari (sebelum pekerjaan dimulai) dan siang/sore hari (setelah pekerjaan
selesai);
• Pengukuran suhu badan dilakukan kepada fasilitator/pelaku program lainnya yang
sedang berada di lokasi konstruksi Padat Karya;
• Pekerja/fasilitator/pelaku program lainnya yang memiliki kriteria demam ≥38 derajat
celcius disertai batuk dan pilek tidak diijinkan berada di lokasi konstruksi Padat Karya;
• Memasang poster (flyer) di lokasi konstruksi Padat Karya tentang himbauan/anjuran
pencegahan COVID 19, seperti mencuci tangan, memakai masker, dan lain-lain;
• Melakukan penyemprotan desinfektan untuk setiap material yang tiba di lokasi
konstruksi Padat Karya

Anda mungkin juga menyukai