ASUHAN KEPERAWATAN Hypospadia
ASUHAN KEPERAWATAN Hypospadia
W DENGAN HYPOSPADIA
DI RUANG C1L1 RSUP DR KARIADI SEMARANG
Disusun Oleh :
DUWI PUDJI ASTUTI
NIM : 1308043
1
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN
HYPOSPADIA DI RUANG BEDAH WANITA DAN ANAK (A2)
RSUP DR KARIADI SEMARANG
A. PENGKAJIAN
Tanggal masuk : 7 September 2013
Ruang : C1L1
Pengkajian : 19 September 2013 pukul 09.00
No.Register Medik : 7162281
Dx.Medis : Hypospadia
1. Identitas
Nama Klien : An.W Nama Orang Tua : Ny.T
Umur : 4 tahun Umur : 40 tahun
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : TK pekerjaan : Swasta
Pekerjaan :- pendidikan : SMA
Alamat :Lopait
2
alat kelamin pasien terbungkus selaput, kemudian disarankan untuk oprasi saat umur
anak 1 tahun. Pada tanggal bulan Juli 2012 pasien menjalani operasi yang 1 yaitu
operasi release chordae. Karena penis masih kedalam dan lubang masih terletak di
bawah maka disarankan untuk oprasi yang kedua yaitu 18 Juli 2014.
6. Riwayat Kehamilan
a. Prenatal : selama kehamilan ibu rajin memeriksakan kehamilannya di dokter
hampir setiap bulan. Ibu juga sudah pernah mendapatkan imunisasi TT. Saat
hamil ibu tidak pernah mengalami sakit yang serius serta tidak mempunyai
kebiasaan seperti merokok, minum – minuman keras. Ibu juga tidak
mempunyai riwayat penyakit khusus seperti hipertensi, jantung, DM,
hepatitis, serta lainnya.
b. Intranatal : ibu mengatakan anak lahir secara spontan di RS…BBL : 1900gr
dengan hypospadia.
c. Pascanatal : setelah melahirkan ibu tidak mengalami masalah. Ibu
mengatakan anak disusui selama kurang lebih 1 tahun. Anak mendapatkan
imunisasi dasar lengkap.
8. Genogram
3
Keterangan :
: perempuan
: laki-laki
: pasien
: tinggal serumah
: laki-laki yang mempunyai penyakit yang sama dengan pasien/keturunan
Ket: An.W tinggal dengan orang tua dan kakak dan serta diasuh oleh kedua orang
tuanya sendiri, di keluarga ada riwayat keturunan yang menderita hypospadia yaitu ayah
pasien.
9. Riwayat Perkembangan
Kemampuan untuk :
Mengangkat kepala : 3 bulan
Telungkup : 5 bulan
Duduk : 8 bulan
Berdiri : 10 bulan
Bebicara : 1 tahun
Berjalan : 1 tahun
4
11. Pengkajian Pola Fungsional
a. Pola Manajemen Kesehatan
Ny.T mengatakan jika ada salah satu anggota keluarga yang sakit maka akan
segera dibawa ke pusat pelayanan kesehatan terdekat.
b. Pola Kebutuhan Nutrisi
Orang tua mengatakan nafsu makan anak selama ini bagus, minimal 3x sehari
makan dengan nasi lauk sayur terutama saat makanan tersebut disukai anak serta
ditambahkan lagi cemilan – cemilan jajanan. Selama di rumah sakit nafsu makan
menurun 2 hari yang lalu, makan hanya ½ porsi yang di sediakan oleh gizi.
Berat Badan Sekarang : 12 kg
Panjang Badan : 100 cm
Z score :
c. Pola Eliminasi
Keluarga mengatakan pasien BAB 1 minggu sekali, sedangkan BAK tidak
pernah ada rasa nyeri, dalam sehari BAK 3-5x ± 800cc. Selama di rumah sakit
BAK anak masih seperti dirumah, warna urin kuning jernih, bau khas, pasien
mengatakan tidak ada nyeri saat BAK, ibu pasien mengatakan cara BAK pasien
dengan jojok seperti perempuan. Keluarga mengatakan BAB anak 1x dalam
seminggu dengan konsistensi lembek, bau khas, dan tidak ada sakit saat BAB.
d. Pola Aktivitas Latihan
Sebelum sakit pertumbuhan anak seperti layaknya anak seusianya, dan anak
termasuk anak yang aktif walaupun keadaan sakit.
e. Pola Isitirahat – Tidur
Klien biasanya tidur malam hari dari pukul 21.00-05.30 WIB dan Klien tidak
sering terbangun saat tidur.
f. Pola kognitif persepsi
Keluarga mengatakan sudah memahami tentang penyakit yang dialami anknya,
Keluarga percaya tim medis dapat menentukan tindakan dalam hal pengobatan
pasien dengan harapan anak W cepat sembuh. Anak W kadangkala malu bila
BAK tidak bisa seperti layaknya anak laki-laki saat BAK, dia takut kalau ada
temannya yang melihat dan jadi ledekan temannya.
g. Pola hubungan peran
5
Selama di rumah hubungan anak dengan teman dan keluarga baik. Anak selalu
berkomunikasi dengan baik terhadap orang tua dan keluarga. Selama di rumah
sakit anak bisa bergaul dengan orang – orang baru, anak terlihat aktif dan mudah
bersosialisasi.
h. Pola seksualitas
An.W belum di sirkumsisi, ada kelainan pada alat kelaminnya yaitu penus
kedalam, lubang yang untuk BAK terdapat di pangkal penis.
i. Pola toleransi stress
Bila anak mengalami masalah dengan kesehatannya anak langsung mengadu ke
orang tuanya. Saat pusing dan sakit anak menceritakannya kepada orang tua
untuk dapat diobatkan. Anak juga tidak suka berada di rumah sakit.
j. Pola keyakinan
Keluarga adalah keluarga Islam yang taat beragama. Harapannya anaknya diberi
kesembuhan agar nantinya dapat menjadi anak yang soleh taat beragama dan
rajin beribadah.
12. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : baik, aktif.
b. Kesadaran : sadar composmentis
c. Tanda-tanda Vital : HR : 98x/mnt, RR : 28 x/mnt,
S : 36 oC, TD : 100/70 x/mnt
d. Kepala : mesochepal, bersih, rambut kering, tidak ada benjolan,
pasien mengatakan tidak sakit saat kepala di raba untuk mengetahui massa.
e. Wajah : simetris, tidak ada kelainan, tidak ada luka.
f. Hidung : simetris, tidak ada pergerakan cuping hidung, tidak ada
secret, pasien mengatakan tidak pilek.
g. Mata : tidak anemis, tidak ikterik
h. Telinga : bersih, tidak luka, tidak ada peradangan, pasien
mengatakan mendengar jelas ucapan perawat.
i. Mulut : bersih tidak ada sariawan, bibir tidak ada sianosis,
mukosa bibir lembab, gigi lengkap, tidak ada yang berlobang, lidah berwarna
putih pada pangkal lidah, pasien mengatakan tidak sakit gigi.
j. Leher : tidak terdapat benjolan.
6
k. Dada:
Pulmo
I : simetris, bersih tidak ada luka, pengembangan dada simetris, tidak ada
retraksi dada
Pa : traktil fremitus kanan dan kiri sama
Pe : terdengar suara resonan di semua lapang paru
A : terdengar vesikuler, tidak terdapat bunyi tambahan seperti wheezing,
maupun ronkhi.
Cardiac
I : ictus cordis terlihat
Pa : ictus cordis teraba di ic IV-V sinistra
Pe : tidak ada pembesaran jantung
A : bunyi jantung 1 lup, bunyi jantung 2 dup, tidak ada suara tambahan
seperti gallop maupun mur-mur
l. Abdomen
I : bersih, terlihat luka operasi tahun lalu, bentuk cembung, tampak
membuncit.
A : peristaltic usus (+) 7x/mnt
Pe : terdapat bunyi supel.
Pa : tidak teraba masa, tidak ada distensi abdomen, pasien mengatakan tidak
nyeri saat di tekan perutnya
m. Ekstremitas
Atas : akral hangat tidak ada sianosis tidak ada kekakuan, kekuatan
otot 5/5.
Bawah : akral hangat tidak ada sianosis tidak ada kekakuan sendi,
kekuatan otot 5/5.
Kulit : turgor kulit baik.
n. Genital :
Pada alat kelamin An. W penis ke dalam, lubang uretra terdapat pada
bawah/pangkal penis.
13. Program Terapi Medis
Sudah dilakukan tindakan operasi (refresh chordee, uretroplasty) yang kedua
7
tanggal 18/9/2013
Inf. RL 10 tpm
Inj. Vicilin sx 5x500mg IV
Paracetamol 3x1 cth
14. Data Penunjang
Laboratorium tanggal 17 September 2013
Jenis Hasil Nilai normal
Hematologi
Hemoglobin 10,6 gr % 10.50 – 15.00
Hematokrit 33,3 gr % 36 – 44
Eritrosit 3,37 10^6/uL 3 – 5.4
Lekosit 8,86 10^3/uL 5 – 14.5
Trombosit 414 10^3/uL 150 − 400
Kimia Klinik
Albumin 4,3 gr/dl 3,4 – 50
Glukosa sewaktu 89 mg/dl 80 – 140
Ureum 28 mg/dl 15 – 39
Creatinin 0,5 mg/dl 0,5 – 0.8
Calcium 2.4 mmoI/L 2.1 – 2.5
Elektrolit
Natrium 144 mmol/l 136 – 145
Kalium 4.6 mmol/l 3.5 – 5.1
Chlorida 105 mmol/l 98 – 107
B. ANALISA DATA
8
- RR: 28x/mnt
- N: 98x/mnt
2. 19/9/2013 DS : kerusakan jaringan resiko infeksi Duwi
08.05 - Ibu pasien
mengatakan tidak
tahu bagaimana cara
menghindari infeksi
pada luka post
operasi pada
anaknya
DO :
- Albumin 4.3 g/Dl
- S: 36,6OC
- Hemoglobin 10.6
g/dL
- Leukosit 8.86
10^3/uL
- Tampak luka
post.oprasi (tertutup
balutan) hari ke satu
3. 19/9/2013 DS: hilangnya nafsu perubahan Duwi
08.10 - Ibu pasien makan nutrisi kurang
mengatakan nafsu dari kebutuhan
makan anak tubuh
menurun, anak
hanya makan ½
porsi yang
disediakan oleh gizi
DO:
- BB sekarang: 12kg,
TB: 100cm, Zscore:
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan insisi pasca operasi
2. Resiko infeksi berhubungan dengan kerusakan jaringan
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan nafsu
makan menurun
D. RENCANA KEPERAWATAN
No Tgl/jam Dx. Tujuan & criteria hasil Intervensi (NIC) Ttd
(NOC)
1. 19/9/2013 1. Tingkat kenyamanan a. Lakukan pengkajian Duwi
08.00 Perilaku mengendalikan nyeri (lokasi,
nyeri karakteristik,
9
Tingkat nyeri frekuensi, kualitas)
Setelah dilakukan tindakan b. Ajarkan tekhnik
keperawatan 3x24 jam nyeri nonfarmakologi
akut klien berkurang (nafas dalam)
menunjukkan : c. Berikan informasi
Pasien menunjukkan tentang nyeri
tingkat nyeri 2-3 (penyebab nyeri, cara
Pasien menunjukkan mengurangi nyeri,
tekhnik relaksasi (nafas lama akan
dalam) berlangsung)
TTV dalam batas normal: d. Kolaborasi pemberian
N: 80-140x/mnt obat
RR: 22-34x/mnt
TD: 80-100mmHg
10
batas normal: albumin
3.4-5.0 g/dl, HB
10.50−15.00 g/dl,
natrium 136−145
mmoL/L, kalium 3.5-5.1
mmoL/L, chloride 98-107
E. IMPLEMENTASI
No. Hari/Tgl./pukul Tindakan + respon hasil Ttd
Dx
1. kamis/19 September
2013
09.00 Melakukan S: Pasien mengatakan rasa
pengkajian nyeri sakit di penisnya (R), sakit
seperti ditusuk (Q),
sakitnya hilang timbul
(intermitten) (T), luka di
bekas operasi (P), pasien
mengatakan sakitnya jika
di ukur ada di skala 4 (S)
O: pasien mengulangi
tekhnik nafas dalam yang
sudah diajarkan
11
10.10 Memantau S: pasien mengatakan sakit Duwi
tanda/gejala infeksi di daerah luka operasi
O: hemoglobin: 10,6 gr %
Mengajarkan keluarga
tentang makanan S: keluarga pasien paham
yang bergizi dan tidak dan sekarang tahu
mahal makanan yang bergizi
tidak harus mahal
12
Mencari tahu makanan S: pasien mengatakan suka
kesukaan pasien dengan bakso
Memberikan diet
untuk pasien pasca S: -
operasi
O: diet nasi, pasien tampak
tidak nafsu makan, habis
1/2porsi
Melakukan
2. Jumat, 20/9/2013 pengkajian nyeri S: Pasien mengatakan rasa
14.00 sakit di penisnya (R), sakit
seperti ditusuk (Q),
sakitnya hilang timbul
(intermitten) (T), luka di
bekas operasi (P), pasien
mengatakan sakitnya jika
di ukur ada di skala 2 (S)
O: pasien mengulangi
tekhnik nafas dalam yang
sudah diajarkan
Memberikan
14.10 informasi tentang S: keluarga mengatakan
nyeri (penyebab sekarang tahu apa yang
nyeri, cara menyebabkan nyeri, cara
mengurangi nyeri, mengurangi nyeri
lama akan
berlangsung) O: keluarga pasien tampak
kooperatif
Memberikan obat
14.15 paracetamol 3x1 cth S: pasien tampak tenang
13
Memantau
14.20 tanda/gejala infeksi S: pasien mengatakan sakit
di daerah luka operasi
Mengajarkan pasien
14.25 dan keluarga tekhnik S: keluarga pasien paham
cuci tangan benar akan tekhnik cuci tangan
benar
Memantau hasil
14.30 laboratorium S: -
Memberikan obat
14.35 antibiotic S: -
Memantau nilai
14.40 laboratorium
S: -
O: hemoglobin: 10,6 gr %
Mengajarkan keluarga
14.45 tentang makanan
yang bergizi dan tidak S: keluarga pasien paham
mahal dan sekarang tahu
makanan yang bergizi
tidak harus mahal
14
14.50 kesukaan pasien S: pasien mengatakan suka
dengan bakso
O: pasien mengulangi
tekhnik nafas dalam yang
Memberikan sudah diajarkan
informasi tentang
14.10 nyeri (penyebab S: keluarga mengatakan
nyeri, cara sekarang tahu apa yang
mengurangi nyeri, menyebabkan nyeri, cara
lama akan mengurangi nyeri
berlangsung)
O: keluarga pasien tampak
kooperatif
Memberikan obat
paracetamol 3x1 cth
S: pasien tampak tenang
14.15
O: obat masuk per oral
15
Memantau
tanda/gejala infeksi
S: pasien mengatakan sakit
14.20 di daerah luka operasi
Memberikan obat
antibiotic
14.35 S: -
Memantau nilai
laboratorium
14.40
S: -
16
dengan bakso
F. EVALUASI
Tanggal/jam Evaluasi TTD
19/9/2013 S : Pasien mengatakan rasa sakit di penisnya (R), sakit Duwi
seperti ditusuk (Q), sakitnya hilang timbul (intermitten)
12.00 WIB
(T), luka di bekas operasi (P), pasien mengatakan
sakitnya jika di ukur ada di skala 4 (S)
17
Kolaborasi pemberian obat
sabtu,
21/9/2013 S: Pasien mengatakan rasa sakit di penisnya sudah
15.00
berkurang (R), sakit seperti ditusuk (Q), sakitnya
hilang timbul (intermitten) (T), luka di bekas operasi
(P), pasien mengatakan sakitnya jika di ukur ada di
skala 2 (S)
O: luka post operasi tampak terbalut kassa, bandage
A: masalah nyeri teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi
Lakukan pengkajian nyeri (lokasi, karakteristik,
frekuensi, kualitas)
Ajarkan tekhnik nonfarmakologi (nafas dalam)
Kolaborasi pemberian obat
18