Kerja : perubahan energi yang langsung dihasilkan oleh suatu proses. Energi kinetik : energi yang dihasilkan oleh benda bergerak. Energi radiasi : energi matahari. Energi termal : energi yang berkaitan dengan gerak acak atom-atom dan molekul. Energi kimia : energi yang tersimpan dalam satuan struktur zat kimia. Besarnya ditentukan oleh jenis dan susunan atom- atom penyusunnya. Energi potensial : energi yang tersedia akibat posisi benda. Semua bentuk energi dapat diubah dari satu bentuk energi menjadi bentuk energi lainnya. Hukum Kekekalan Energi : nilai total energi alam semesta diasumsikan konstan atau energi tidak dapat dimusnahkan maupun diciptakan. Perubahan Energi dalam Reaksi Kimia
Umumnya semua reaksi kimia menyerap atau
melepaskan energi, dalam bentuk Kalor. Kalor : perpindahan energi termal antara dua benda yang suhunya berbeda. Termokimia : ilmu yang mempelajari perubahan kalor yang menyertai reaksi kimia. Sistem : bagian tertentu dari alam yang menjadi perhatian kita. Lingkungan : sisa alam yang berada di luar sistem. Sistem terbuka : dapat mempertukarkan massa dan energi (umumnya dalam bentuk kalor) dengan lingkungannya. Sistem tertutup : memungkinkan terjadi perpindahan energi (kalor) tetapi bukan massanya. Sistem terisolasi (tersekat) : tidak memungkinkan terjadi perpindahan massa maupun energi. Contoh : reaksi pembakaran gas asetilena (proses pengelasan logam) : 2C2H2(g) + 5O2(g) → 4CO2(g) + 2H2O(l) + energi Sistem : asetilena, oksigen, karbondioksida & air. Energi yang hilang dari sistem harus diterima oleh lingkungannya. Jadi kalor yang dihasilkan oleh proses pembakaran asetilena dipindahkan dari sistem ke lingkungannya. Proses Eksotermik : setiap proses yang melepaskan kalor (perpindahan energi termal dari sistem ke lingkungan). Proses Endotermik : kalor harus dialirkan dari lingkungan ke sistem. Contoh : reaksi penguraian merkuri (II) oksida (HgO) pada suhu tinggi : energi + 2HgO(s) → 2Hg(l) + O2(g) TERMODINAMIKA
Termodinamika : ilmu yang mempelajari
perubahan antar kalor dan bentuk-bentuk energi yang lain.
Keadaan sistem : nilai-nilai semua sifat
makroskopis yang relevan, seperti susunan, energi, suhu, tekanan dan volume. Keadaan sistem ditentukan oleh sejumlah parameter. Parameter yang biasa digunakan adalah suhu, tekanan, volume, massa, dan konsentrasi. Ungkapan matematik yang menghubungkan variabel-variabel ini disebut ; Persamaan Keadaan (contoh : persamaan keadaan gas ideal). Fungsi keadaan : sifat sistem yang hanya bergantung pada keadaan sistem dan tidak bergantung pada bagaimana keadaan itu tercapai. Fungsi keadaan penting : volume (V), tekanan (P), suhu (T), energi dalam (U), entalpi (H), entropi (S) dan energi bebas (G). 8 ENERGI DALAM, KALOR DAN KERJA
Energi dalam (U) : keseluruhan energi
potensial dan energi kinetik zat-zat yang tersimpan dalam suatu sistem.
Besarnya energi dalam suatu sistem tidak
diketahui, yang dapat ditentukan (melalui eksperimen atau perhitungan) adalah ∆U (perubahan energi dalam). Suatu sistem dapat mengalami perubahan energi dalam melalui kalor dan kerja. 9 Kalor (q) : energi yang dipindahkan melalui batas-batas sistem sebagai akibat langsung dari perbedaan temperatur yang terdapat antara sistem dan lingkungan.
Jika kalor masuk sistem (proses
endotermik), q adalah positif dan jika kalor keluar sistem (proses eksotermik), q adalah negatif.
Besarnya kalor bergantung pada proses, jadi
q bukan sifat sistem dan juga bukan fungsi keadaan. 10 Kerja (w) : setiap energi yang bukan kalor yang dipertukarkan antara sistem dan lingkungan.
Kerja dapat berupa kerja mekanik, kerja listrik, kerja
ekspansi, kerja permukaan, kerja magnetik, dsbnya.
Jika kerja dilakukan pada sistem oleh lingkungan, w
adalah positif. Jika kerja dilakukan oleh sistem pada lingkungan, w adalah negatif.
Besarnya kerja bergantung pada proses, jadi w
bukan fungsi keadaan. 11 Suatu bentuk kerja dalam ilmu kimia adalah kerja ekspansi /mekanis (kerja volume) : w = - p dV w = - p (V2 – V1)
Untuk pemuaian gas (kerja dilakukan oleh sistem) :
∆V > 0, sehingga w = -P ∆V akan bernilai negatif. Untuk pemampatan gas (kerja dilakukan pada sistem): ∆V < 0, sehingga w = -P ∆V akan bernilai positif. Faktor konversi kerja : 1 L.atm = 101,3 Joule