Anda di halaman 1dari 21

II.

STOIKIOMETRI ATOM,
MOLEKUL & MOL

Elfida Moralista, S.Si., M.T.


KONSEP PENTING

 Perkembangan teori atom : Dasar-dasar


teori atom modern diletakkan oleh John Dalton,
yang mempostulatkan bahwa unsur-unsur
tersusun atas partikel-partikel yang luar biasa
kecil, disebut atom. Semua atom dari suatu
unsur tertentu adalah identik, tetapi berbeda
dari atom-atom unsur yang lain.
 Struktur Atom : Awal abad ke-20, ilmuwan telah
mempelajari bahwa atom tersusun atas tiga partikel
dasar : Proton (+), Elektron (-), dan Neutron (tidak
bermuatan). Proton dan neutron terletak dalam Inti
(suatu daerah kecil pada pusat atom) dan elektron
tersebar di sekitar inti.

 Cara mengidentifikasi Atom : Nomor atom


adalah jumlah proton dalam inti. Atom unsur yang
berbeda mempunyai nomor atom yang berbeda.
Isotop adalah sebutan untuk atom-atom dari unsur
yang sama namun memiliki jumlah neutron yang
berbeda. Nomor massa adalah jumlah proton dan
neutron dalam suatu atom.
 Tabel Periodik : Pengelompokkan unsur-
unsur berdasarkan sifat-sifat fisis dan kimia.

 Dari atom menjadi molekul dan ion :


Atom-atom dari sebagian besar unsur
berinteraksi membentuk senyawa, yang
digolongkan sebagai molekul atau senyawa
ionik (tersusun atas ion positif/kation dan ion
negatif/anion). Rumus kimia menunjukkan
jenis dan jumlah atom yang ada dalam suatu
molekul atau senyawa.
TEORI ATOM DALTON
 Unsur tersusun atas partikel yang sangat kecil, yang
disebut Atom. Semua atom unsur tertentu adalah
identik (mempunyai ukuran, massa, dan sifat kimia
yang sama). Atom satu unsur tertentu berbeda dari
atom semua unsur yang lain.
 Senyawa tersusun atas atom-atom dari dua unsur
atau lebih. Dalam setiap senyawa, perbandingan
antara jumlah atom dari setiap dua unsur yang ada
bisa merupakan bilangan bulat atau pecahan
sederhana (Hukum Perbandingan Tetap dan Hukum
Perbandingan Berganda).
 Dalam reaksi kimia yang terjadi hanyalah
pemisahan, penggabungan, atau penyusunan ulang
atom-atom. Reaksi kimia tidak mengakibatkan
penciptaan atau pemusnahan atom-atom
(Hukum Kekekalan Massa : materi tidak dapat
diciptakan maupun dimusnahkan).
NOMOR ATOM, NOMOR MASSA,
DAN ISOTOP
 Nomor Atom (Z) : Jumlah proton dalam inti
setiap atom suatu unsur. Dalam suatu atom netral
jumlah proton sama dengan jumlah elektron.

 Nomor Massa (A) : Jumlah total neutron dan


proton yang ada dalam inti atom suatu unsur.
Nomor Massa = Nomor atom + jumlah
neutron
ZX
A
 Isotop : Atom-atom yang mempunyai nomor
atom yang sama tetapi berbeda nomor massanya.
Contoh : terdapat 3 isotop untuk Hidrogen
1 H 2 H 3 H
1 1 1
hidrogen deuterium tritium

 Sifat kimia suatu unsur ditentukan terutama oleh


proton dan elektron dalam atomnya. Isotop-isotop
dari suatu unsur yang sama mempunyai sifat-sifat
kimia yang sama, membentuk jenis senyawa yang
sama, dan menunjukkan kereaktifan yang serupa.
TABEL PERIODIK

 Tabel Periodik : sebuah tabel dimana unsur-unsur


yang mempunyai sifat-sifat fisis dan kimia yang
mirip dikelompokkan bersama.

 Tabel Periodik Modern : unsur-unsur disusun


berdasarkan nomor atomnya (ditempatkan di atas
lambang unsur) dalam baris horizontal yang
disebut Periode dan kolom-kolom vertikal yang
disebut Golongan (Grup), berdasarkan kemiripan
sifat-sifat kimianya.
 Unsur-unsur dibagi dalam tiga kategori : Logam,
Nonlogam (17 unsur), dan Metaloid (8
unsur).

 Periode dari kiri ke kanan : sifat-sifat fisik


dan kimia unsur berubah secara bertahap dari
sifat logam ke sifat nonlogam.

 Nama khusus Golongan : Golongan 1A disebut


logam Alkali, Golongan 2A disebut logam Alkali
Tanah, Golongan 7A disebut Halogen, dan
Golongan 8A disebut Gas Mulia.
MOLEKUL DAN ION
 Dari semua unsur, hanya keenam gas mulia pada
Gologan 8A (He, Ne, Ar, Kr, Xe, dan Rn) sajalah yang
terdapat di alam sebagai atom tunggal (gas
monoatomik).
 Molekul : suatu agregat (kumpulan) yang terdiri
dari sedikitnya dua atom dalam susunan tertentu
yang terikat bersama oleh gaya-gaya kimia (ikatan
kimia).
 Molekul Diatomik : molekul yang hanya memiliki
2 atom. Contoh : H2, N2, O2, F2, Cl2, Br2, I2, HCl, CO.
 Molekul Poliatomik : molekul yang mengandung
lebih dari 2 atom. Contoh : H2O, NH3.
 Ion : sebuah atom atau sekelompok atom yang
mempunyai muatan total positif (kation) atau negatif
(anion).
 Ion Monoatomik : ion yang mengandung hanya 1
atom. Contoh : Na+, Cl-, Fe3+, S2-.
 Ion Poliatomik : ion yang mengandung 2 atau lebih
atom. Contoh : OH-, CN-, NH4+.
 Senyawa Ionik : senyawa yang terbentuk dari
kation dan anion. Contoh : NaCl, FeCl3.
RUMUS KIMIA
 Rumus Kimia : untuk menyatakan komposisi
molekul dan senyawa ionik dalam lambang-lambang
kimia.
 Rumus Molekul : menunjukkan jumlah eksak
atom-atom dari setiap unsur di dalam unit terkecil
suatu zat. Contoh : hidrogen (H2), air (H2O), oksigen
(O2) , ozon (O3).
 Alotrop : salah satu dari dua atau lebih bentuk lain
dari suatu unsur. Contoh : O2 dan O3 adalah alotrop
dari oksigen. Dua bentuk alotrop dari unsur karbon
adalah intan dan grafit.
 Rumus Empiris : menunjukkan unsur-unsur yang
ada dan perbandingan bilangan-bulat paling
sederhana dari atom-atomnya. Contoh : rumus
empiris untuk hidrogen peroksida (H2O2) adalah
HO, rumus empiris untuk hidrazin (N2H4) adalah
NH2.
 Rumus Senyawa Ionik : angka subskrip kation
sama dengan muatan pada anion, dan angka subskrip
anion sama dengan muatan pada kation. Pada
umumnya sama dengan rumus empirisnya, karena
senyawa ionik tidak terdiri dari unit-unit molekuler
yang terpisah. Contoh : Aluminium oksida, kationnya
adalah Al3+ dan anion oksigennya adalah O2- →
Al2O3 (rumus senyawa ionik).
PENAMAAN SENYAWA
 Senyawa Ionik Biner (terbentuk dari 2 unsur) :
unsur pertama yang diberi nama adalah kation logam,
diikuti dengan anion nonlogam. Anion diberi nama
dengan mengambil bagian awal dari nama unsur itu dan
ditambah “-ida”. Contoh : KBr (kalium bromida) dan
ZnI2 (seng iodida).
 Senyawa Ionik Tersier (terbentuk dari 3 unsur) :
akhiran “-ida” juga digunakan untuk gugus anion
tertentu yang mengandung unsur yang berbeda, seperti
hidroksida (OH-) dan sianida (CN-). Contoh : LiOH
(litium hidroksida) dan KCN (kalium sianida).
 Sistem Stock : untuk Logam Transisi yang dapat
membentuk lebih dari satu jenis kation, digunakan angka
Romawi untuk menunjukkan muatan kationnya. Contoh
: besi dapat membentuk ion Fe2+ disebut besi (II) dan
ion Fe3+ disebut besi (III). FeCl2 disebut besi(II) klorida
dan MnO2 disebut mangan (IV) oksida.
 Senyawa Molekular : pertama menempatkan nama
dari unsur pertama dalam rumus, dan sesudahnya unsur
kedua diberi nama dengan menambahkan “-ida” ke
nama dasar unsur tersebut. Awalan Yunani digunakan
untuk menyatakan jumlah atom dari setiap unsur.
Contoh : CO (karbon monoksida), SO3 (belerang
trioksida), N2O4 (dinitrogen tetroksida).
 Anomali untuk Senyawa Molekular Hidrogen :
B2H6 (diboran), CH4 (metana), SiH4 (silan), PH3 (fosfin),
NH3 (amonia).

 Asam : rumus untuk asam tersusun atas satu atau lebih


atom hidrogen dan sebuah gugus anion.
- anion yang namanya diakhiri dengan “-ida” mempunyai
bentuk asam dengan nama yang diawali dengan kata
“asam” dan diikuti dengan nama anion tersebut.
Contoh : HCN (asam sianida).
 - Asam yang mengandung hidrogen, oksigen, dan
unsur lain (unsur pusat) disebut : asam okso.
Rumus asam okso biasanya diawali dengan H, diikuti
dengan unsur pusat dan kemudian O. Asam okso
yang namanya diakhiri dengan “-at” :
HNO3 (asam nitrat) H2CO3 (asam karbonat)
HClO3 (asam klorat) H2SO4 (asam sulfat)

 Penambahan 1 atom O pada asam “-at” : asamnya


disebut asam “per … -at”.
Contoh : HClO3 (asam klorat) → HClO4 (asam
perklorat)
 Pengurangan 1 atom O dari asam “-at” : asamnya
disebut asam ”-it”.
Contoh : HNO3 (asam nitrat) → HNO2 (asam
nitrit)

 Pengurangan 2 atom O dari asam “-at” : asamnya


disebut asam “hipo…-it”.
Contoh : HClO3 (asam klorat) → HClO (asam
hipoklorit)
 Basa : zat yang menghasilkan ion hidroksida
(OH-) ketika dilarutkan dalam air.
Contoh :
NaOH (natrium hidroksida)
KOH (kalium hidroksida)
Ba(OH)2 (barium hidroksida)
NH4OH (amonium hidroksida)

Anda mungkin juga menyukai