0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
16 tayangan21 halaman
Dokumen tersebut membahas konsep penting dalam stoikiometri seperti teori atom Dalton, struktur atom, tabel periodik, molekul dan ion, serta rumus kimia dan penamaan senyawa kimia.
Dokumen tersebut membahas konsep penting dalam stoikiometri seperti teori atom Dalton, struktur atom, tabel periodik, molekul dan ion, serta rumus kimia dan penamaan senyawa kimia.
Dokumen tersebut membahas konsep penting dalam stoikiometri seperti teori atom Dalton, struktur atom, tabel periodik, molekul dan ion, serta rumus kimia dan penamaan senyawa kimia.
teori atom modern diletakkan oleh John Dalton, yang mempostulatkan bahwa unsur-unsur tersusun atas partikel-partikel yang luar biasa kecil, disebut atom. Semua atom dari suatu unsur tertentu adalah identik, tetapi berbeda dari atom-atom unsur yang lain. Struktur Atom : Awal abad ke-20, ilmuwan telah mempelajari bahwa atom tersusun atas tiga partikel dasar : Proton (+), Elektron (-), dan Neutron (tidak bermuatan). Proton dan neutron terletak dalam Inti (suatu daerah kecil pada pusat atom) dan elektron tersebar di sekitar inti.
Cara mengidentifikasi Atom : Nomor atom
adalah jumlah proton dalam inti. Atom unsur yang berbeda mempunyai nomor atom yang berbeda. Isotop adalah sebutan untuk atom-atom dari unsur yang sama namun memiliki jumlah neutron yang berbeda. Nomor massa adalah jumlah proton dan neutron dalam suatu atom. Tabel Periodik : Pengelompokkan unsur- unsur berdasarkan sifat-sifat fisis dan kimia.
Dari atom menjadi molekul dan ion :
Atom-atom dari sebagian besar unsur berinteraksi membentuk senyawa, yang digolongkan sebagai molekul atau senyawa ionik (tersusun atas ion positif/kation dan ion negatif/anion). Rumus kimia menunjukkan jenis dan jumlah atom yang ada dalam suatu molekul atau senyawa. TEORI ATOM DALTON Unsur tersusun atas partikel yang sangat kecil, yang disebut Atom. Semua atom unsur tertentu adalah identik (mempunyai ukuran, massa, dan sifat kimia yang sama). Atom satu unsur tertentu berbeda dari atom semua unsur yang lain. Senyawa tersusun atas atom-atom dari dua unsur atau lebih. Dalam setiap senyawa, perbandingan antara jumlah atom dari setiap dua unsur yang ada bisa merupakan bilangan bulat atau pecahan sederhana (Hukum Perbandingan Tetap dan Hukum Perbandingan Berganda). Dalam reaksi kimia yang terjadi hanyalah pemisahan, penggabungan, atau penyusunan ulang atom-atom. Reaksi kimia tidak mengakibatkan penciptaan atau pemusnahan atom-atom (Hukum Kekekalan Massa : materi tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan). NOMOR ATOM, NOMOR MASSA, DAN ISOTOP Nomor Atom (Z) : Jumlah proton dalam inti setiap atom suatu unsur. Dalam suatu atom netral jumlah proton sama dengan jumlah elektron.
Nomor Massa (A) : Jumlah total neutron dan
proton yang ada dalam inti atom suatu unsur. Nomor Massa = Nomor atom + jumlah neutron ZX A Isotop : Atom-atom yang mempunyai nomor atom yang sama tetapi berbeda nomor massanya. Contoh : terdapat 3 isotop untuk Hidrogen 1 H 2 H 3 H 1 1 1 hidrogen deuterium tritium
Sifat kimia suatu unsur ditentukan terutama oleh
proton dan elektron dalam atomnya. Isotop-isotop dari suatu unsur yang sama mempunyai sifat-sifat kimia yang sama, membentuk jenis senyawa yang sama, dan menunjukkan kereaktifan yang serupa. TABEL PERIODIK
Tabel Periodik : sebuah tabel dimana unsur-unsur
yang mempunyai sifat-sifat fisis dan kimia yang mirip dikelompokkan bersama.
Tabel Periodik Modern : unsur-unsur disusun
berdasarkan nomor atomnya (ditempatkan di atas lambang unsur) dalam baris horizontal yang disebut Periode dan kolom-kolom vertikal yang disebut Golongan (Grup), berdasarkan kemiripan sifat-sifat kimianya. Unsur-unsur dibagi dalam tiga kategori : Logam, Nonlogam (17 unsur), dan Metaloid (8 unsur).
Periode dari kiri ke kanan : sifat-sifat fisik
dan kimia unsur berubah secara bertahap dari sifat logam ke sifat nonlogam.
Nama khusus Golongan : Golongan 1A disebut
logam Alkali, Golongan 2A disebut logam Alkali Tanah, Golongan 7A disebut Halogen, dan Golongan 8A disebut Gas Mulia. MOLEKUL DAN ION Dari semua unsur, hanya keenam gas mulia pada Gologan 8A (He, Ne, Ar, Kr, Xe, dan Rn) sajalah yang terdapat di alam sebagai atom tunggal (gas monoatomik). Molekul : suatu agregat (kumpulan) yang terdiri dari sedikitnya dua atom dalam susunan tertentu yang terikat bersama oleh gaya-gaya kimia (ikatan kimia). Molekul Diatomik : molekul yang hanya memiliki 2 atom. Contoh : H2, N2, O2, F2, Cl2, Br2, I2, HCl, CO. Molekul Poliatomik : molekul yang mengandung lebih dari 2 atom. Contoh : H2O, NH3. Ion : sebuah atom atau sekelompok atom yang mempunyai muatan total positif (kation) atau negatif (anion). Ion Monoatomik : ion yang mengandung hanya 1 atom. Contoh : Na+, Cl-, Fe3+, S2-. Ion Poliatomik : ion yang mengandung 2 atau lebih atom. Contoh : OH-, CN-, NH4+. Senyawa Ionik : senyawa yang terbentuk dari kation dan anion. Contoh : NaCl, FeCl3. RUMUS KIMIA Rumus Kimia : untuk menyatakan komposisi molekul dan senyawa ionik dalam lambang-lambang kimia. Rumus Molekul : menunjukkan jumlah eksak atom-atom dari setiap unsur di dalam unit terkecil suatu zat. Contoh : hidrogen (H2), air (H2O), oksigen (O2) , ozon (O3). Alotrop : salah satu dari dua atau lebih bentuk lain dari suatu unsur. Contoh : O2 dan O3 adalah alotrop dari oksigen. Dua bentuk alotrop dari unsur karbon adalah intan dan grafit. Rumus Empiris : menunjukkan unsur-unsur yang ada dan perbandingan bilangan-bulat paling sederhana dari atom-atomnya. Contoh : rumus empiris untuk hidrogen peroksida (H2O2) adalah HO, rumus empiris untuk hidrazin (N2H4) adalah NH2. Rumus Senyawa Ionik : angka subskrip kation sama dengan muatan pada anion, dan angka subskrip anion sama dengan muatan pada kation. Pada umumnya sama dengan rumus empirisnya, karena senyawa ionik tidak terdiri dari unit-unit molekuler yang terpisah. Contoh : Aluminium oksida, kationnya adalah Al3+ dan anion oksigennya adalah O2- → Al2O3 (rumus senyawa ionik). PENAMAAN SENYAWA Senyawa Ionik Biner (terbentuk dari 2 unsur) : unsur pertama yang diberi nama adalah kation logam, diikuti dengan anion nonlogam. Anion diberi nama dengan mengambil bagian awal dari nama unsur itu dan ditambah “-ida”. Contoh : KBr (kalium bromida) dan ZnI2 (seng iodida). Senyawa Ionik Tersier (terbentuk dari 3 unsur) : akhiran “-ida” juga digunakan untuk gugus anion tertentu yang mengandung unsur yang berbeda, seperti hidroksida (OH-) dan sianida (CN-). Contoh : LiOH (litium hidroksida) dan KCN (kalium sianida). Sistem Stock : untuk Logam Transisi yang dapat membentuk lebih dari satu jenis kation, digunakan angka Romawi untuk menunjukkan muatan kationnya. Contoh : besi dapat membentuk ion Fe2+ disebut besi (II) dan ion Fe3+ disebut besi (III). FeCl2 disebut besi(II) klorida dan MnO2 disebut mangan (IV) oksida. Senyawa Molekular : pertama menempatkan nama dari unsur pertama dalam rumus, dan sesudahnya unsur kedua diberi nama dengan menambahkan “-ida” ke nama dasar unsur tersebut. Awalan Yunani digunakan untuk menyatakan jumlah atom dari setiap unsur. Contoh : CO (karbon monoksida), SO3 (belerang trioksida), N2O4 (dinitrogen tetroksida). Anomali untuk Senyawa Molekular Hidrogen : B2H6 (diboran), CH4 (metana), SiH4 (silan), PH3 (fosfin), NH3 (amonia).
Asam : rumus untuk asam tersusun atas satu atau lebih
atom hidrogen dan sebuah gugus anion. - anion yang namanya diakhiri dengan “-ida” mempunyai bentuk asam dengan nama yang diawali dengan kata “asam” dan diikuti dengan nama anion tersebut. Contoh : HCN (asam sianida). - Asam yang mengandung hidrogen, oksigen, dan unsur lain (unsur pusat) disebut : asam okso. Rumus asam okso biasanya diawali dengan H, diikuti dengan unsur pusat dan kemudian O. Asam okso yang namanya diakhiri dengan “-at” : HNO3 (asam nitrat) H2CO3 (asam karbonat) HClO3 (asam klorat) H2SO4 (asam sulfat)
Penambahan 1 atom O pada asam “-at” : asamnya
disebut asam “per … -at”. Contoh : HClO3 (asam klorat) → HClO4 (asam perklorat) Pengurangan 1 atom O dari asam “-at” : asamnya disebut asam ”-it”. Contoh : HNO3 (asam nitrat) → HNO2 (asam nitrit)
Pengurangan 2 atom O dari asam “-at” : asamnya
disebut asam “hipo…-it”. Contoh : HClO3 (asam klorat) → HClO (asam hipoklorit) Basa : zat yang menghasilkan ion hidroksida (OH-) ketika dilarutkan dalam air. Contoh : NaOH (natrium hidroksida) KOH (kalium hidroksida) Ba(OH)2 (barium hidroksida) NH4OH (amonium hidroksida)