Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
(Lkpd)
TEKS PUISI
KELAS viiI/GANJIL
Tahun ajaran 2020/2021
Nama : ANTONIUS GEA
NP : 20072815610017
PRODI : BAHASA INDONESIA
PETUNJUK
1. Selesaikan permasalahan berikut dengan berdiskusi bersama
kelompok masing-masing!
2. Baca dengan teliti naskah yang diterima.
3. Gunakan tempat yang telah disediakan untuk menjawab
pertanyaan – pertanyaan yang diberikan.
Do the best
A. Kompetensi Inti
C. Tujuan Pembelajaran
1. Penjelasan Puisi
Tahukah Anda
pengertian puisi?
Puisi adalah teks yang bentuk karya sastra dari hasil ungkapan dan perasaan penyair
dengan bahasa yang terikat irama, matra, rima, penyusunan lirik dan bait, serta penuh makna.
Puisi mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan
mengonsentrasikan kekuatan bahasa dengan struktur fisik dan struktur batinnya. Puisi
mengutamakan bunyi, bentuk dan juga makna yang ingin disampaikan yang mana makna sebagai
bukti puisi baik jika terdapat makna yang mendalam dengan memadatkan segala unsur bahasa.
Puisi merupakan seni tertulis menggunakan bahasa sebagai kualitas estetiknya (keindahan).
3. B.Unsur-Unsur Pembangun
Puisi
Suatu puisi dibentuk oleh struktu batin dan struktur fisik yang ada di dalamnya
sehingga menjadi satu kesatuan. Adapun unsur-unsur dalam puisi adalah sebagai berikut:
1. Struktur Batin
Struktur batin puisi disebut juga sebagai hakikat suatu puisi, yang terdiri dari
beberapa hal, seperti:
a. Tema/ Makna (sense). Ini adalah unsur utama dalam puisi karena dapat menjelaskan
makna yang ingin disampaikan oleh seorang penyair dimana medianya berupa bahasa.
b. Rasa (feeling). Ini adalah sikap sang penyair terhadap suatu masalah yang
diungkapkan dalam puisi. Pada umumnya, ungkapan rasa ini sangat berkaitan dengan
latar belakang sang penyair, misalnya agama, pendidikan, kelas sosial, jenis kelamin,
pengalaman sosial, dan lain-lain.
c. Nada (tone). Nada merupakan sikap seorang penyair terhadap audiensnya serta sangat
berkaitan dengan makna dan rasa. Melalui nada, seorang penyair dapat
menyampaikan suatu pusi dengan nada mendikte, menggurui, memandang rendah,
dan sikap lainnya terhadap audiens.
d. Tujuan (intention). Tujuan/ maksud/ amanat adalah suatu pesan yang ingin
disampaikan oleh sang penyair kepada audiensnya.
2. Struktur Fisik
Struktur fisik suatu puisi disebut juga dengan metode penyampaian hakikat suatu
puisi, yang terdiri dari beberapa hal berikut ini:
a. Perwajahan Puisi (tipografi). Tipografi adalah bentuk format suatu puisi, seperti
pengaturan baris, tepi kanan-kiri, halaman yang tidak dipenuhi kata-kata. Perwajahan
puisi ini sangat berpengaruh pada pemaknaan isi puisi itu sendiri.
b. Diksi. Diksi adalah pemilihan kata yang dilakukan oleh seorang penyair dalam
mengungkapkan puisinya sehingga didapatkan efek sesuai dengan yang diinginkan.
Pemilihan kata pada puisi sangat berkaitan dengan makna yang ingin disampaikan
oleh penyair.
c. Imaji. Imaji adalah susunan kata dalam puisi yang bisa mengungkapkan pengalaman
indrawi sang penyair (pendengaran, penglihatan, dan perasaan) sehingga dapat
mempengaruhi audiens seolah-olah merasakan yang dialami sang penyair.
d. Kata Konkret. Kata konkret adalah bentuk kata yang bisa ditangkap oleh indera
manusia sehingga menimbulkan imaji. Kata-kata yang digunakan umumnya
berbentuk kiasan (imajinatif), misalnya penggunaan kata “salju” untuk menjelaskan
kebekuan jiwa.
e. Gaya Bahasa. Gaya bahasa adalah penggunaan bahasa yang bisa menimbulkan efek
dan konotasi tertentu dengan bahasa figuratif sehingga mengandung banyak makna.
Gaya bahasa ini disebut juga dengan majas (metafora, ironi, repetisi, pleonasme, dan
lain-lain).
f. Rima/ Irama. Irama/ rima adalah adanya persamaan bunyi dalam penyampaian puisi,
baik di awal, tengah, maupun di akhir puisi. Beberapa bentuk rima yaitu:
Onomatope, yaitu tiruan terhadap suatu bunyi. Misalnya ‘ng’ yang mengandung
efek magis.
Bentuk intern pola bunyi, yaitu aliterasi, asonansi, persamaan akhir, persamaan
awal, sajak berselang, sajak berparuh, sajak penuh, repetisi, dan sebagainya.
Pengulangan kata, yaitu penentuan tinggi-rendah, panjang-pendek, keras-lemah
suatu bunyi.
C. Jenis-Jenis Puisi
b. Puisi baru
Puisi baru adalah jenis puisi yang lebih bebas dibanding puisi lama, baik dalam
jumlah baris, suku kata, maupun rima. Beberapa yang termasuk dalam puisi baru
diantaranya adalah:
1) Balada, sajak sederhana yang mengisahkan tentang cerita rakyat yang mengharukan,
yang terkadang dinyanyikan atau disajikan dalam bentuk dialog.
2) Himne (gita puja), yaitu sejenis nyanyian pujaan, biasanya pujaan ditujukan untuk
Tuhan atau Dewa.
3) Ode, yaitu puisi lirik berisikan sanjungan kepada orang yang berjasa dengan nada
agung dan tema serius.
4) Epigram, yaitu puisi yang berisi tentang tuntunan/ ajaran hidup.
5) Romansa, yaitu jenis puisi cerita yang berisi luapan perasaan cinta kasih.
6) Elegi, yaitu syair atau nyanyian yang mengandung ratapan dan ungkapan dukacita,
khususnya pada peristiwa kematian.
7) Satire, yaitu puisi yang menggunakan gaya bahasa yang berisi sindiran atau kritik dan
disampaikan dalam bentuk ironi, sarkasme, atau parodi.
8) Distikon, yaitu puisi yang masing-masing baitnya terdiri dari 2 baris (puisi dua
seuntai)
9) Terzina, yaitu puisi yang masing-masing baitnya terdiri dari 3 baris (puisi tiga
seuntai).
10) Kuatren, yaitu puisi yang masing-masing baitnya terdiri dari 4 baris (puisi empat
seuntai).
11) Kuint, yaitu puisi yang masing-masing baitnya terdiri dari 5 baris (puisi lima
12) Sekstet, yaitu puisi yang masing-masing baitnya terdiri dari 6 baris (puisi enam
seuntai)
13) Septima, yaitu puisi yang masing-masing baitnya terdiri dari 7 baris (tujuh seuntai).
14) Oktaf/Stanza, yaitu puisi yang masing-masing baitnya terdiri dari 8 baris (puisi
delapan seuntai)
15) Soneta, yaitu puisi yang terdiri dari 14 baris yang dibagi menjadi 2, dimana bait
pertama masing-masing 4 baris dan 2 bait kedua masing-masing tiga baris.
c. Puisi Kontemporer
Puisi kontemporer adalah jenis puisi yang berusaha keluar dari ikatan konvensional
puisi itu sendiri. Jenis puisi ini selalu menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan
tidak lagi mementingkan tentang irama, gaya bahasa, dan hal-hal lainnya yang umumnya
terdapat pada puisi lama dan baru. Beberapa yang termasuk dalam puisi kontemporer
diantaranya adalah:
1) Puisi mantra, puisi yang mengambil sifat-sifat dari mantra.
2) Puisi mbeling, puisi yang sudah tidak mengikuti aturan dan ketentuan umum dalam
puisi.
3) Puisi konkret, puisi yang lebih mengutamakan bentuk grafis (wajah dan bentuk lain)
dan tidak sepenuhnya menggunakan bahasa sebagai media.
D.Makna/Isi Puisi, Cara
Menganalisi dan Contohnya
Makna puisi adalah arti atau maksud atau isi yang terkandung dalam puisi yang dapat
ditangkap oleh pembaca sesuai tingkat pengalaman dan pengetahuannya. Oleh karena itu,
makna puisi akan berbeda-beda manakala penafsirannya tidak sama. Bahkan, bukan tidak
mungkin akan bertolak belakang.
Dalam penafsiran, pasti akan ada unsur subjektivitas. Kedewasaan, kemantapan pengalaman,
dan pengetahuan penafsir akan menentukan mutu rumusan makna puisi. Dengan demikian,
hanya penyairnya yang tahu makna persis puisi tersebut.
Beberapa hal yang berkaitan dengan apresiasi puisi adalah pemahaman terhadap unsur
intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik puisi meliputi tema, diksi, bait/larik, rima, makna,
amanat. Adapun unsur ekstrinsiknya adalah latar belakang penulis, keadaan masyarakat pada
saat puisi tersebut digubah, sosial, politik, adat, dan sebagainya.
Unsur Dasar dalam Menganalisis Puisi
Sebagai suatu totalitas yang dibentuk oleh unsur intrinsik tertentu, puisi dapat dibagi
dalam beberapa lapis yang meliputi hal-hal berikut:
1. Sense. Terdapatnya sense atau makna dalam suatu puisi, pada dasarnya akan
berhubungan dengan gambaran dunia atau makna puisi secara umum yang ingin
diungkapkan penyairnya. Dalam analisis puisi, keberadaan makna tersebut akan
membuahkan pertanyaan, "Apa yang ingin dikemukakan penyair lewat puisi yang
diciptakan ini?"
2. Subject matter. Subject matter adalah pokok pikiran yang dikemukakan penyair lewat
puisi yang diciptakannya. Jika sense berhubungan dengan gambaran makna dalam puisi
secara umum, subject matter berhubungan dengan satuan-satuan pokok pikiran tertentu
yang secara khusus membangun sesuatu yang diungkapkan penyair. Oleh sebab itu,
dalam analisis lapis makna puisi, pembaca akan menampilkan pertanyaan, Pokok-pokok
pikiran apa yang diungkapkan, sejalan dengan sesuatu yang secara umum dikemukakan
penyairnya?
3. Feeling. Feeling adalah sikap penyair terhadap pokok pikiran yang ditampilkannya. Hal
itu mungkin saja terkandung dalam lapis makna puisi sejalan dengan terdapatnya pokok
pikiran dalam puisi.
4. Tone. Tone adalah sikap penyair terhadap pembaca sejalan dengan pokok pikiran yang
ditampilkannya. Hal yang demikian mungkin saja terjadi, contohnya sewaktu Anda
berbicara masalah cinta maupun tentang cinta itu sendiri kepada kekasih Anda, akan
berbeda dengan sewaktu Anda berbicara kepada teman. Dalam rangka
menganalisis feeling dan tone pada suatu puisi, pembaca akan berhubungan dengan upaya
pencarian jawaban atas pertanyaan. Bagaimanakah sikap penyair terhadap pokok pikiran
yang ditampilkannya? Serta bagaimanakah sikap penyair terhadap pembaca? Jawaban
yang diperoleh mungkin akan berupa sikap keterharuan, kesedihan, keriangan, semangat,
masa bodoh, menggurui, atau berbagai macam sikap lainnya sejalan dengan
keanekaragaman sikap manusia dalam menyikapi kenyataan yang dihadapinya.
5. Totalitas. Totalitas makna adalah keseluruhan makna yang terdapat dalam suatu puisi.
Penentuan totalitas makna puisi didasarkan atas pokok-pokok pikiran yang ditampilkan
penyair, sikap penyair terhadap pokok pikiran, serta sikap penyair terhadap pembaca.
Hasil rangkuman dari keseluruhannya itu akan membuahkan totalitas makna dalam suatu
puisi. Hal ini berbeda dengan sense yang hanya memberikan gambaran secara umum saja
kepada pembaca.
6. Tema. Tema adalah ide dasar dari suatu puisi yang menjadi inti dari keseluruhan makna
puisi. Tema berbeda dengan pandangan moral meskipun tema itu dapat berupa sesuatu
yang memiliki nilai rohaniah. Hal itu disebut tidak sama dengan pandangan moral
maupun amanat.Ini karena tema hanya dapat diambil dengan jalan menyimpulkan dasar
yang terdapat di dalam totalitas makna puisi. Adapun pandangan moral atau message
dapat saja berada di dalam butir-butir pokok pikiran yang ditampilkannya. Dengan kata
lain, bidang cakupan tema lebih luas daripada pandangan moral maupun message.
Cermatilah Puisi Berikut :
Contoh Soal
Diponegoro
Karya:Chairil Anwar
No Unsur-Unsur Puisi
1. Batin
a.Tema
b. ...
c. ...
d. ...
2. Fisik
a. Perwajahan
b. ...
c. ...
d. ...
e. ...
f. ...
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
Petunjuk:
1. Berilah tanda silang (x) huruf a,b,c, dan d pada jawaban yang benar!
2. Pilih salah satu jawaban yang menurut Anda paling tepat.
Bacalah puisi di bawah ini dengan saksama untuk menjawab soal nomor 1 sampai 3.
2. Makna lambang kata "pita hitam" dalam puisi tersebut adalah tanda …
a. Bersedih
b. Berharap
c. Berdoa
d. Bermohon
4. Kutipan bait sajak tersebut mengingatkan kita pada puisi lama bernama ...
a. Syair
b. Pantun
c. Gurindam
d. Seloka
Bacalah puisi berikut ini dengan saksama untuk menjawab soal nomor 5
Teratai
Dalam kebun di tanah airku
Tumbuh sekuntum bunga teratai
Tersembunyi kembang indah permai
Tiada terlihat orang yang lalu
Akarnya tumbuh di hati dunia
Daun berseri laksmi mengarang
5. Masalah sosial budaya yang mendasari tema puisi di atas adalah....
a. Kebiasaan kolam milik orang kaya ditanami bunga teratai
b. Keindahan bunga teratai tidak pernah diperhatikan
c. Tidak diperhatikan bukan berarti tidak dikenal
d. Sifat selalu memperhatikan sesuatu yang indah
Bacalah puisi berikut dengan saksama kemudian kerjakan soal-soal berikut! (No 6 dan 7)
…
Wahai sahabat
Untuk slamanya
Kita percaya
Tebarkan arah jangan pernah lelah
Untukmu sahabat
...
6. Tema puisi tersebut adalah ...
a. Persahabatan
b. Kelelahan
c. Perdamaian
d. Kepercayaan
Perbaikan
1. Buatlah puisi dengan tema perjuangan dengan menambah unsur-unsur pembangun puisi
di dalamnya!
2. Tuliskan dengan rapi dan bacakan di depan kelas dengan ekspresi yang sesuai isi puisi!
Nilai Paraf
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
( nama lengkap)
KUNCI JAWABAN PILIHAN GANDA
1. E 6. A
2. B 7. A
3. A 8. D
4. B 9. D
5. D 10. C
Alternatif Sk
Penyelesaian
jawaban or
Unsur-unsur teks puisi terbagi 2:
1.Unsur Batin;tema,rasa,nada,amanat
1 2.Unsur Fisik;perwajahan puisi,diksi,imaji,kata konkret, gaya 2
bahasa,rima/iramabayangan burung garuda/baris terakhir.
Nilai =
Sumber Belajar
Kosasih. 2017. Buku Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia
Kemendikbud. 2016. Buku Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Modul/bahan ajar
Internet,