Anda di halaman 1dari 22

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

(Lkpd)

TEKS PUISI
KELAS viiI/GANJIL
Tahun ajaran 2020/2021
Nama : ANTONIUS GEA
NP : 20072815610017
PRODI : BAHASA INDONESIA

PETUNJUK
1. Selesaikan permasalahan berikut dengan berdiskusi bersama
kelompok masing-masing!
2. Baca dengan teliti naskah yang diterima.
3. Gunakan tempat yang telah disediakan untuk menjawab
pertanyaan – pertanyaan yang diberikan.

Do the best
A. Kompetensi Inti

KI.3 :Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan


metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.

KI.4 : Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif,


produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan
ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


3.7 Mengidentifikasi unsur- 3.7.1 Menemukan unsur-unsur pembangun
unsur pembangun teks puisi teks puisi (perjuangan.)
yang diperdengarkan atau 3.7.2 Menentukan unsur-unsur pembangun
dibaca. teks puisi (perjuangan).
4.7 Menyimpulkan unsur-unsur 4.7.1 Menyimpulkan unsur-unsur pembangun
pembangun dan makna teks makna teks puisi yang dibaca
puisi yang diperdengarkan 4.7.2 Memaknai teks puisi yang dibaca.
atau dibaca

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat:


 Menemukan unsur-unsur pembangun teks puisi (perjuangan) dengan benar
 Menentukan unsur-unsur pembangun teks puisi (perjuangan) dengan benar
 Menyimpulkan unsur-unsur pembangun makna teks puisi yang dibaca dengan
benar.
 Memaknai teks puisi yang dibaca dengan benar
URAIAN MATERI

1. Penjelasan Puisi

Tahukah Anda
pengertian puisi?

Puisi adalah teks yang bentuk karya sastra dari hasil ungkapan dan perasaan penyair
dengan bahasa yang terikat irama, matra, rima, penyusunan lirik dan bait, serta penuh makna.
Puisi mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan
mengonsentrasikan kekuatan bahasa dengan struktur fisik dan struktur batinnya. Puisi
mengutamakan bunyi, bentuk dan juga makna yang ingin disampaikan yang mana makna sebagai
bukti puisi baik jika terdapat makna yang mendalam dengan memadatkan segala unsur bahasa.
Puisi merupakan seni tertulis menggunakan bahasa sebagai kualitas estetiknya (keindahan).

2. Pengertian puisi menurut para ahli


Untuk lebih memahami apa arti puisi maka kita dapat merujuk pada pendapat para
ahli berikut ini:
 Menurut H. B. Jassin, pengertian puisi adalah suatu karya sastra yang diucapkan
dengan sebuah perasaan yang didalamnya mengandung suatu fikiran-fikiran dan
sebuah tanggapan-tanggapan.
 Menurut Herman Waluyo, pengertian puisi adalah suatu karya sastra yang
mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan
memfokuskan semua kekuatan bahasa dalam sebuah struktur fisik dan struktur
batinnya.
 Menurut Sumardi, pengertian puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang
dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan kata-kata
bermakna kiasan (imajinatif).
 Menurut Theodore Watts-Dunton, pengertian puisi adalah suatu ekpresi yang kongkret
dan bersifat artistik dari sebuah pikiran manusia dalam bahasa emosional dan
berirama.
 Menurut James Reevas, pengertian puisi adalah ekspresi bahasa yang kaya dan penuh
daya pikat.
 Menurut Panuti Sudjiman, pengertian puisi adalah suatu karya sastra yang bahasanya
terikat oleh suatu irama, matra, rima, dalam penyusunan larik dan baitnya.

3. B.Unsur-Unsur Pembangun
Puisi

Suatu puisi dibentuk oleh struktu batin dan struktur fisik yang ada di dalamnya
sehingga menjadi satu kesatuan. Adapun unsur-unsur dalam puisi adalah sebagai berikut:
1. Struktur Batin
Struktur batin puisi disebut juga sebagai hakikat suatu puisi, yang terdiri dari
beberapa hal, seperti:
a. Tema/ Makna (sense). Ini adalah unsur utama dalam puisi karena dapat menjelaskan
makna yang ingin disampaikan oleh seorang penyair dimana medianya berupa bahasa.
b. Rasa (feeling). Ini adalah sikap sang penyair terhadap suatu masalah yang
diungkapkan dalam puisi. Pada umumnya, ungkapan rasa ini sangat berkaitan dengan
latar belakang sang penyair, misalnya agama, pendidikan, kelas sosial, jenis kelamin,
pengalaman sosial, dan lain-lain.
c. Nada (tone). Nada merupakan sikap seorang penyair terhadap audiensnya serta sangat
berkaitan dengan makna dan rasa. Melalui nada, seorang penyair dapat
menyampaikan suatu pusi dengan nada mendikte, menggurui, memandang rendah,
dan sikap lainnya terhadap audiens.
d. Tujuan (intention). Tujuan/ maksud/ amanat adalah suatu pesan yang ingin
disampaikan oleh sang penyair kepada audiensnya.
2. Struktur Fisik
Struktur fisik suatu puisi disebut juga dengan metode penyampaian hakikat suatu
puisi, yang terdiri dari beberapa hal berikut ini:
a. Perwajahan Puisi (tipografi). Tipografi adalah bentuk format suatu puisi, seperti
pengaturan baris, tepi kanan-kiri, halaman yang tidak dipenuhi kata-kata. Perwajahan
puisi ini sangat berpengaruh pada pemaknaan isi puisi itu sendiri.
b. Diksi. Diksi adalah pemilihan kata yang dilakukan oleh seorang penyair dalam
mengungkapkan puisinya sehingga didapatkan efek sesuai dengan yang diinginkan.
Pemilihan kata pada puisi sangat berkaitan dengan makna yang ingin disampaikan
oleh penyair.
c. Imaji. Imaji adalah susunan kata dalam puisi yang bisa mengungkapkan pengalaman
indrawi sang penyair (pendengaran, penglihatan, dan perasaan) sehingga dapat
mempengaruhi audiens seolah-olah merasakan yang dialami sang penyair.
d. Kata Konkret. Kata konkret adalah bentuk kata yang bisa ditangkap oleh indera
manusia sehingga menimbulkan imaji. Kata-kata yang digunakan umumnya
berbentuk kiasan (imajinatif), misalnya penggunaan kata “salju” untuk menjelaskan
kebekuan jiwa.
e. Gaya Bahasa. Gaya bahasa adalah penggunaan bahasa yang bisa menimbulkan efek
dan konotasi tertentu dengan bahasa figuratif sehingga mengandung banyak makna.
Gaya bahasa ini disebut juga dengan majas (metafora, ironi, repetisi, pleonasme, dan
lain-lain).
f. Rima/ Irama. Irama/ rima adalah adanya persamaan bunyi dalam penyampaian puisi,
baik di awal, tengah, maupun di akhir puisi. Beberapa bentuk rima yaitu:
 Onomatope, yaitu tiruan terhadap suatu bunyi. Misalnya ‘ng’ yang mengandung
efek magis.
 Bentuk intern pola bunyi, yaitu aliterasi, asonansi, persamaan akhir, persamaan
awal, sajak berselang, sajak berparuh, sajak penuh, repetisi, dan sebagainya.
 Pengulangan kata, yaitu penentuan tinggi-rendah, panjang-pendek, keras-lemah
suatu bunyi.
C. Jenis-Jenis Puisi

Jenis-jenis puisi dapat dikelompokkan berdasarkan jamannya. Mengacu pada


pengertian puisi di atas, berikut ini adalah beberapa jenis puisi tersebut:
a. Puisi lama
Puisi lama adalah puisi yang masih terikat oleh berbagai aturan seperti; jumlah kata
dalam baris puisi, jumlah baris dalam satu bait puisi, persajakan, jumlah suku kata dalam
setiap baris, irama puisi.
1) Mantra, yaitu ucapan-ucapan yang dipercaya memiliki kekuatan magis.
2) Pantun, yaitu bentuk puisi lama yang terdiri atas empat larik dengan rima akhir ab-
ab
3) Karmina, yaitu pantun kilat dimana bentuknya lebih pendek dari pantun.
4) Seloka, yaitu pantun berkait yang berasal dari Melayu klasik yang berisi pepatah.
5) Gurindam, yaitu puisi yang terdiri dari dua bait, tiap bait terdiri dari dua baris
kalimat dengan rima yang sama.
6) Syair, yaitu puisi yang terdiri dari empat baris dengan bunyi akhiran yang sama
7) Talibun, yaitu pantun yang lebih dari empat baris dan memiliki irama abc-abc.

b. Puisi baru
Puisi baru adalah jenis puisi yang lebih bebas dibanding puisi lama, baik dalam
jumlah baris, suku kata, maupun rima. Beberapa yang termasuk dalam puisi baru
diantaranya adalah:
1) Balada, sajak sederhana yang mengisahkan tentang cerita rakyat yang mengharukan,
yang terkadang dinyanyikan atau disajikan dalam bentuk dialog.
2) Himne (gita puja), yaitu sejenis nyanyian pujaan, biasanya pujaan ditujukan untuk
Tuhan atau Dewa.
3) Ode, yaitu puisi lirik berisikan sanjungan kepada orang yang berjasa dengan nada
agung dan tema serius.
4) Epigram, yaitu puisi yang berisi tentang tuntunan/ ajaran hidup.
5) Romansa, yaitu jenis puisi cerita yang berisi luapan perasaan cinta kasih.
6) Elegi, yaitu syair atau nyanyian yang mengandung ratapan dan ungkapan dukacita,
khususnya pada peristiwa kematian.
7) Satire, yaitu puisi yang menggunakan gaya bahasa yang berisi sindiran atau kritik dan
disampaikan dalam bentuk ironi, sarkasme, atau parodi.
8) Distikon, yaitu puisi yang masing-masing baitnya terdiri dari 2 baris (puisi dua
seuntai)
9) Terzina, yaitu puisi yang masing-masing baitnya terdiri dari 3 baris (puisi tiga
seuntai).
10) Kuatren, yaitu puisi yang masing-masing baitnya terdiri dari 4 baris (puisi empat
seuntai).
11) Kuint, yaitu puisi yang masing-masing baitnya terdiri dari 5 baris (puisi lima
12) Sekstet, yaitu puisi yang masing-masing baitnya terdiri dari 6 baris (puisi enam
seuntai)
13) Septima, yaitu puisi yang masing-masing baitnya terdiri dari 7 baris (tujuh seuntai).
14) Oktaf/Stanza, yaitu puisi yang masing-masing baitnya terdiri dari 8 baris (puisi
delapan seuntai)
15) Soneta, yaitu puisi yang terdiri dari 14 baris yang dibagi menjadi 2, dimana bait
pertama masing-masing 4 baris dan 2 bait kedua masing-masing tiga baris.

c. Puisi Kontemporer
Puisi kontemporer adalah jenis puisi yang berusaha keluar dari ikatan konvensional
puisi itu sendiri. Jenis puisi ini selalu menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan
tidak lagi mementingkan tentang irama, gaya bahasa, dan hal-hal lainnya yang umumnya
terdapat pada puisi lama dan baru. Beberapa yang termasuk dalam puisi kontemporer
diantaranya adalah:
1) Puisi mantra, puisi yang mengambil sifat-sifat dari mantra.
2) Puisi mbeling, puisi yang sudah tidak mengikuti aturan dan ketentuan umum dalam
puisi.
3) Puisi konkret, puisi yang lebih mengutamakan bentuk grafis (wajah dan bentuk lain)
dan tidak sepenuhnya menggunakan bahasa sebagai media.
D.Makna/Isi Puisi, Cara
Menganalisi dan Contohnya

Makna puisi adalah arti atau maksud atau isi yang terkandung dalam puisi yang dapat
ditangkap oleh pembaca sesuai tingkat pengalaman dan pengetahuannya. Oleh karena itu,
makna puisi akan berbeda-beda manakala penafsirannya tidak sama. Bahkan, bukan tidak
mungkin akan bertolak belakang.
Dalam penafsiran, pasti akan ada unsur subjektivitas. Kedewasaan, kemantapan pengalaman,
dan pengetahuan penafsir akan menentukan mutu rumusan makna puisi. Dengan demikian,
hanya penyairnya yang tahu makna persis puisi tersebut.
Beberapa hal yang berkaitan dengan apresiasi puisi adalah pemahaman terhadap unsur
intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik puisi meliputi tema, diksi, bait/larik, rima, makna,
amanat. Adapun unsur ekstrinsiknya adalah latar belakang penulis, keadaan masyarakat pada
saat puisi tersebut digubah, sosial, politik, adat, dan sebagainya.
Unsur Dasar dalam Menganalisis Puisi
Sebagai suatu totalitas yang dibentuk oleh unsur intrinsik tertentu, puisi dapat dibagi
dalam beberapa lapis yang meliputi hal-hal berikut:
1. Sense. Terdapatnya sense atau makna dalam suatu puisi, pada dasarnya akan
berhubungan dengan gambaran dunia atau makna puisi secara umum yang ingin
diungkapkan penyairnya. Dalam analisis puisi, keberadaan makna tersebut akan
membuahkan pertanyaan, "Apa yang ingin dikemukakan penyair lewat puisi yang
diciptakan ini?"
2. Subject matter. Subject matter adalah pokok pikiran yang dikemukakan penyair lewat
puisi yang diciptakannya. Jika sense berhubungan dengan gambaran makna dalam puisi
secara umum, subject matter berhubungan dengan satuan-satuan pokok pikiran tertentu
yang secara khusus membangun sesuatu yang diungkapkan penyair. Oleh sebab itu,
dalam analisis lapis makna puisi, pembaca akan menampilkan pertanyaan, Pokok-pokok
pikiran apa yang diungkapkan, sejalan dengan sesuatu yang secara umum dikemukakan
penyairnya?
3. Feeling. Feeling adalah sikap penyair terhadap pokok pikiran yang ditampilkannya. Hal
itu mungkin saja terkandung dalam lapis makna puisi sejalan dengan terdapatnya pokok
pikiran dalam puisi.
4. Tone. Tone adalah sikap penyair terhadap pembaca sejalan dengan pokok pikiran yang
ditampilkannya. Hal yang demikian mungkin saja terjadi, contohnya sewaktu Anda
berbicara masalah cinta maupun tentang cinta itu sendiri kepada kekasih Anda, akan
berbeda dengan sewaktu Anda berbicara kepada teman. Dalam rangka
menganalisis feeling dan tone pada suatu puisi, pembaca akan berhubungan dengan upaya
pencarian jawaban atas pertanyaan. Bagaimanakah sikap penyair terhadap pokok pikiran
yang ditampilkannya? Serta bagaimanakah sikap penyair terhadap pembaca? Jawaban
yang diperoleh mungkin akan berupa sikap keterharuan, kesedihan, keriangan, semangat,
masa bodoh, menggurui, atau berbagai macam sikap lainnya sejalan dengan
keanekaragaman sikap manusia dalam menyikapi kenyataan yang dihadapinya.
5. Totalitas. Totalitas makna adalah keseluruhan makna yang terdapat dalam suatu puisi.
Penentuan totalitas makna puisi didasarkan atas pokok-pokok pikiran yang ditampilkan
penyair, sikap penyair terhadap pokok pikiran, serta sikap penyair terhadap pembaca.
Hasil rangkuman dari keseluruhannya itu akan membuahkan totalitas makna dalam suatu
puisi. Hal ini berbeda dengan sense yang hanya memberikan gambaran secara umum saja
kepada pembaca.
6. Tema. Tema adalah ide dasar dari suatu puisi yang menjadi inti dari keseluruhan makna
puisi. Tema berbeda dengan pandangan moral meskipun tema itu dapat berupa sesuatu
yang memiliki nilai rohaniah. Hal itu disebut tidak sama dengan pandangan moral
maupun amanat.Ini karena tema hanya dapat diambil dengan jalan menyimpulkan dasar
yang terdapat di dalam totalitas makna puisi. Adapun pandangan moral atau message
dapat saja berada di dalam butir-butir pokok pikiran yang ditampilkannya. Dengan kata
lain, bidang cakupan tema lebih luas daripada pandangan moral maupun message.
Cermatilah Puisi Berikut :
Contoh Soal
Diponegoro

Punah di atas menghamba

Binasa di atas ditindas

Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai

Jika hidup harus merasa

Karya:Chairil Anwar

Identifikasilah Teks Puisi di atas!

Tentukanlah tema puisi di atas!

Tentukanlah unsur persaan pada teks di atas!

Tunjukkanllah suasana pada teks di atas!

Amanat pada teks puisi di atas adalah...

Carilah diksi yang ada di teks puisi di atas!


JAWABAN SOAL
LATIHAN

Tema yang diangkat dalam puisi ini adalah tema patriotisme.


Perasaan yang terdapat dalam puisi Diponegoro ini adalah perasaan kekaguman
serta kebanggaan seorang Chairil Anwar kepada sosok Pangeran Diponegoro yang
mempunyai keberanian tinggi serta rasa tak gentar melawan para penjajah dengan diiringi
semangat perjuangan yang dimilikinya. Adapun suasana yang terdapat dalam puisi ini
digambarkan oleh penulis dengan suasana perjuangan demi membela tanah air tercinta.
Berikut ini penggambaran karakter Pangeran Diponegoro yang dikagumi oleh Chairil
Anwar.
Amanat yang terkandung dalam puisi Diponegoro tersebut adalah semangat
membela tanah air Indonesia dengan diiringi keberanian untuk memerangi para penjajah
yang kini harus dipertahankan oleh para penerus bangsa.
Diksi atau pilihan kata merupakan suatu bentuk ekspresi yang digunakan oleh
penyair dalam menguraikan perasaan atau pengalaman yang dialami si penyair tersebut.
Diksi yang digunakan dalam puisi Diponegoro ini dominan menggunakan pilihan kata
yang bersifat konotatif. Makna konotatif yang digunakannya pun cenderung tidak
memiliki pengartian yang terlalu sulit, sehingga pembaca pun tidak merasa kesulitan untuk
mengerti maksud dari si penyair mengenai puisi yang ditulisnya. Berikut ini contoh
pilihan kata konotatif yang terdapat dalam puisi Diponegoro karya Chairil
Anwar (maknanya: pada masa penjajahan yang terjadi pada tahun 1943, muncul sosok
pemimpin seperti Pangeran Diponegoro yang berani membela tanah airnya. Disini
digambarkan bahwa munculnya sosok seperti Pangeran Diponegoro ini adalah satu dari
sekian manusia yang dengan berani melawan serta memberontak penjajahan di Indonesia.
Bacalah puisi berikut dengan cermat!
ODE BUAT PROKLAMATOR
Bertahun setelah kepergiannya kurindukan dia kembali
Dengan gelombang semangat halilintar dilahirkannya sebuah
negeri; dalam lumpur dan lumut, dengan api menyapu kelam
menjadi untaian permata hijau di bentangan cahaya abadi; yang
senantiasa membuatnya tak pernah berhenti bermimpi; menguak
kabut mendung, menerjang benteng demi benteng
membalikkan arah topan, menjelmakan impian demi impian
Dengan seorang sahabatnya, mereka tandatangani naskah itu !
Mereka memancang tiang bendera, merobah nama pada peta, berjaga
membacakan sejarah, mengganti bahasa pada buku. Lalu dia meniup
terompet dengan selaksa nada kebangkitan sukma
Kini kita ikut membubuhkan nama di atas bengkalainya;
meruntuhkan sambil mencari, daftar mimpi membelit bulan
Perang saudara mengundang musnah, dendam tidur di hutan-hutan,
di sawah terbuka yang sakti
Kata berpasir di bibir pantai hitam
dan oh, lidahku yang terjepit, buih lenyap di laut bisu
derap suara yang gempita cuma bertahan atau menerkam
Ya, walau tak mudah, kurindukan semangatnya menyanyi kembali
bersama gemuruh cinta yang membangunkan sejuta rajawali
Tak mengelak dalam bercumbu, biar di ranjang bara membatu
Tak berdalih pada kekasih, biar berbisa perih di rabu
Berlapis cemas menggunung sesal mutiara matanya tak pudar
Bagi negeriku, bermimpi di bawah bayangan burung garuda

Karya : Leon Agusta


(1979)
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!
1. Carilah unsur-unsur pembangun puisi yang Anda ketahui!
2. Jelaskan:
a. Rima yang digunakan dalam puisi yang berjudul “Ode buat Proklamator”
b. Temukan penggunaan majas yang ter dapat pada puisi di atas!
c. Bagaimana pemilihan diksi dalam puisi di atas!
3. Tentukan tema puisi di atas?
4. Pesan apa yang ingin disampaikan pengarang melalui puisi tersebut!
5. Jelaskan suasana yang tergambar dalam puisi tersebut!
Jawablah beberapa pertanyaan di bawah ini dan kumpulkan informasi!

1.Carilah unsur-unsur teks puisi yang kamu ketahui!

No Unsur-Unsur Puisi
1. Batin
a.Tema
b. ...
c. ...
d. ...
2. Fisik
a. Perwajahan
b. ...
c. ...
d. ...
e. ...
f. ...

2.Tentukanlah Rima, majas dan diksi puisi di atas!

No Rima Pada Teks


1.
2.
3.
4.
5.

No Majas Pada Teks


1
2
3
4.
5.
No Diksi Pada Teks
1.
2.
3.
4.
5.

3. Tentukan Tema Puisi i atas!

4.Pesan apa yang disampaikan pengarang melalui puisi di atas!

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

5.Jelaskan suasana yang tergambar dalam puisi tersebut!


UJI
KOMPETENSI

Petunjuk:
1. Berilah tanda silang (x) huruf a,b,c, dan d pada jawaban yang benar!
2. Pilih salah satu jawaban yang menurut Anda paling tepat.

Bacalah puisi di bawah ini dengan saksama untuk menjawab soal nomor 1 sampai 3.

Dalam langkah malu-malu


Datang ke Salemba
Sore itu
Ini dari kami bertiga
Pita hitam dalam karangan bunga
Sebab kami ikut berduka
Bagi kakak yang ditembak mati siang tadi."

1. Makna puisi tersebut adalah ...


a. Menceritakan tiga anak kecil datang
b. Menggambarkan anak kecil yang malu-malu
c. Menceritakan peristiwa sore itu
d. Menggambarkan peristiwa kedukaan

2. Makna lambang kata "pita hitam" dalam puisi tersebut adalah tanda …
a. Bersedih
b. Berharap
c. Berdoa
d. Bermohon

3. Amanat puisi tersebut adalah ...


a. Perjuangan sekelompok anak kecil yang turut berduka.
b. Segeralah ke Salemba untuk menuntut keadilan.
c. Berjuanglah untuk mempertahankan golongan tertentu.
d. Hendaklah kita menghargai pengorbanan yang membela kebenaran.
Bacalah puisi di bawah ini dengan saksama untuk menjawab soal nomor 1 sampai 3.

Cermatilah puisi lama berikut.

Lurus jalan ke Payakumbuh,


Kayu jati bertimbal jalan
Di mana hati tak kan rusuh,
Ibu mati bapak berjalan

4. Kutipan bait sajak tersebut mengingatkan kita pada puisi lama bernama ...
a. Syair
b. Pantun
c. Gurindam
d. Seloka

Bacalah puisi berikut ini dengan saksama untuk menjawab soal nomor 5
Teratai
Dalam kebun di tanah airku
Tumbuh sekuntum bunga teratai
Tersembunyi kembang indah permai
Tiada terlihat orang yang lalu
Akarnya tumbuh di hati dunia
Daun berseri laksmi mengarang
5. Masalah sosial budaya yang mendasari tema puisi di atas adalah....
a. Kebiasaan kolam milik orang kaya ditanami bunga teratai
b. Keindahan bunga teratai tidak pernah diperhatikan
c. Tidak diperhatikan bukan berarti tidak dikenal
d. Sifat selalu memperhatikan sesuatu yang indah

Bacalah puisi berikut dengan saksama kemudian kerjakan soal-soal berikut! (No 6 dan 7)


Wahai sahabat
Untuk slamanya
Kita percaya
Tebarkan arah jangan pernah lelah
Untukmu sahabat
...
6. Tema puisi tersebut adalah ...
a. Persahabatan
b. Kelelahan
c. Perdamaian
d. Kepercayaan

7.Suasana yang tergambar pada puisi tersebut adalah ...


a. semangat
b. tegang
c. sunyi
d. gembira

8. Bacalah puisi berikut ini dengan saksama.

Suatu senja di kala sunyi


Nelayan itu berjalan tegap
Ke arah debur ombak berbunyi
Dikelilingi cuaca gelap
(“Nelayan” karya Helmi
Nasution)

Penggalan puisi di atas menceritakan . . . .


a. Para nelayan yang pergi melaut setelah sore tiba di rumah
b. Para nelayan yang seharian mencari ikan di laut lepas baru kembali setelah larut malam
c. Para nelayan yang mencari ikan di laut lepas pada malam hari dan pagi hari baru
kembali
d. Para nelayan yang selalu rajin mencari ikan

9. Perhatikan penggalan puisi berikut!


1) Kutulis surat ini
2) Kala hujan gerimis
3) Dan angin bertiup
4) Mengelus daun cemara
Larik yang bermajas pada puisi tersebut terdapat pada nomor . . . .
a. (1)
b. (2)
c. (3)
d. (4)
Bacalah puisi berikut ini dengan saksama untuk menjawab soal nomor 10

WAKTU BBM NAIK


Waktu BBM naik
Darah tinggi ayahku kumat menaik
Aku pun tidak jadi minta uang saku ikut naik.
Waktu BBM naik
Tetanggaku semua jadi panik
Mengapa gaji suami mereka makin terusik.
Waktu BBM naik
Mahasiswa makan tempe tidak lagi dengan uang secarik
Mogok makan akhirnya jadi kegiatan asyik.
Waktu BBM naik
Semuanya naik dan naik
Hanya nilai raporku yang tidak naik.
Karya: Aulia Rizali

10.Puisi di atas lebih menonjolkan . . . .


a. Makna
b. Majas
c. Rima
d. Diksi

Perbaikan

Jawablah pertanyaan ini dengan benar!

1. Berilah pendapatmu mengenai pengertian puisi!


2. Tuliskan unsur-unsur pembangun puisi!
3. Tuliskan cara menganalisis puisi!
4. Bagaimana cara menemukan makna puisi!
5. Tulislah sebuah puisi mengenai “Ibu” dan jelaskan makna apa yang terkandung dalam
puisi tersebut!
PENGAYAAN
Kerjakan tugas ini dengan baik dan benar!

1. Buatlah puisi dengan tema perjuangan dengan menambah unsur-unsur pembangun puisi
di dalamnya!
2. Tuliskan dengan rapi dan bacakan di depan kelas dengan ekspresi yang sesuai isi puisi!

Guru Bidang Studi Bahasa Indonesia

Nilai Paraf

Antonius Gea, S.Pd


NUPTK 1363760662110043

SARAN PENDAPAT ORANG TUA


.....................................................................................................................................................

....................................................................................................................................................

....................................................................................................................................................

Orang Tua Murid,

( nama lengkap)
KUNCI JAWABAN PILIHAN GANDA

1. E 6. A

2. B 7. A

3. A 8. D

4. B 9. D

5. D 10. C

Kunci Jawaban Soal Uraian dan Pedoman Penskoran

Alternatif Sk
Penyelesaian
jawaban or
Unsur-unsur teks puisi terbagi 2:
1.Unsur Batin;tema,rasa,nada,amanat
1 2.Unsur Fisik;perwajahan puisi,diksi,imaji,kata konkret, gaya 2
bahasa,rima/iramabayangan burung garuda/baris terakhir.

rima(bertahun -kerinduan /baris 1)


majas personifikasi bagi negeriku,bermimpi di bawah bayangan
2 2
burung garuda/baris terakhir.
Diksi banyak digunakan dalam puisi di atas
3 Tema”Kerinduan” 2
4 Pesan “Jangan dilupakan jasa para proklamator” 2
5 Semangat berkobar 2
Jumlah 10

Nilai =
Sumber Belajar

Kosasih. 2017. Buku Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia

Kemendikbud. 2016. Buku Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.

Modul/bahan ajar

Internet,

Sumber lain yang relevan

Anda mungkin juga menyukai