OLEH :
RISA AMELIA
OLEH :
RISA AMELIA
Banjarmasin,
Mengetahui,
( ) ( )
STASE KEPERAWATAN GERONTIK
FORMAT PENGKAJIAN FISIK KLIEN GERONTIK
1. Identitas Klien
Nama : Ny. S
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 61 tahun
Suku : Banjar
Alamat : Desa Bamban Utara RT 02 RW 01
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Status Perkawinan : Kawin
Tanggal pengkajian : 30 Desember 2020
Auskultasi:
Irama jantung teratur, suara S1 S2 tunggal, (lup-dup) dan tidak ada keluhan lainnya.
l. Sistem Gastrointestinal
Inspeksi
Bentuk dada datar, ada beberapa gigi yang lepas, indra pengecap menurun, esofagus
melebar, asam lambung menurun waktu pengosongan lambung.
Palpasi
Tidak teraba massa, tidak terdapat nyeri tekan pada abdomen, dan hati semakin mengecil.
Perkusi
Perkusi timpani.
Auskultasi
Peristaltik usus lemah
m. Sistem perkemihan
Kapasitas kandung kemih menurun karena otot yang lemah, frekuensi berkemih
meningkat, kandung kemih sulit dikosongkan, warna urine kuning kecoklatan, tidak ada
nyeri saat BAK dan biasanya sering BAK.
n. Sistem genitourinaria
Area genetalia bersih, urine kuning kecoklatan, intake minimum ± 700 cc, tidak terdapat
luka/lesi.
o. Sistem musculoskeletal
Penderita mengalami kekakuan pada sendi, terdapat edema disekitar sendi dan terasa nyeri.
p. Sistem saraf pusat
Inspeksi:
Kesadaran Pasien tampak composmentis.
Pemeriksaan saraf kranial :
a) N.I : Olfaktorius (daya penciuman) : Pasien dapat membedakaan bau yang dirasakaan
seperti bau parfum dan minyak angin.
b) N.II : Optikus (Tajam penglihatan) : Penglihatan pasien menurun.
c) N.III : Okulomorius (gerakan kelopak mata ke atas, kontriksi pupil, gerakan otot mata).
Gerakan bola mata pasien baik, refleks pupil pasien pada saat ada cahaya mengecil.
d) N.IV : Trochlearis (gerakan mata ke bawah dan ke dalam)
Pasien bisa mengerakkan mata pasien ke bawah dan ke dalam, tidak ada gangguan di
bagian mata.
e) N.V : Trigeminal (gerakan mengunyah, sensasi wajah, lidah dan gigi, refleks kornea dan
refleks kedip)
Pasien dapat menggerakan rahang ke semua sisi, pasien dapat memejamkan mata.
f) N.VI : Abducend (deviasi mata ke lateral)
Deviasi mata pasien ke lateral baik.
g) N.VII : Facialis (gerakan otot wajah, sensasi rasa 2/3 anterior lidah)
Pasien dapat Senyum, mengerutkan dahi, mengangkat alis mata, menutup kelopak mata
dengan tahanan. Menjulurkan lidah untuk membedakan gula dengan garam.
h) N.VIII : Vestibulocochlearis (pendengaran dan keseimbangan )
Pasien dapat mendengar detak jam dalam jarak 5cm.
i) N.IX : Glosofaringeus (sensasi rasa 1/3 posterior lidah )
Pasien dapat membedakan rasa manis dan asam ( gula dan garam).
j) N.X : Vagus (refleks muntah dan menelan)
Pasien masih mampu menelan ludah/air
k) N.XI: Accesorius (gerakan otot trapezius dan sternocleidomastoideus).
Kekuatan otot trapezius dan sternocleidomastoideus pasien menurun
l) N.XII : Hipoglosus (gerakan lidah):
Gerakan lidah pasien baik, terbukti masih mampu menjulurkan lidah dan menggerakan
dari sisi ke sisi.
q. Sistem endokrin
Palpasi
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
Auskultasi
Tidak ada bunyi bruit pada daerah leher di antara tiroid.
5. Pola Aktivitas Sehari- hari
No Sebagian Seluruh
Aktivitas Mandiri
. dibantu dibantu
1. Mandi
2. Berpakaian
3. Pergi ke toilet
4. Berpindah
5. BAB dan BAK
6. Makan
Keterangan :
a. 130 Mandiri
b. 65 – 125 Ketergantungan sebagian
c. 60 Ketergantungan Total
7.3 Identifikasi Aspek Kognitif dari Fungsi Mental dengan Mengguankan Mini Mental
Status Exam (MMSE)
Nilai Nilai
No Aspek Kognitif Kriteria
Maksimal Klien
1 Orientasi 5 5 Menyebutkan dengan benar?
Tahun
Musim
Tanggal
Hari
Nilai Nilai
No Aspek Kognitif Kriteria
Maksimal Klien
Bulan
Orientasi 5 3 Dimana kita sekarang berada ?
Negara Indonesia?
Propinsi Kalsel?
Kota Banjarmasin?
PSTW Budi sejahtera?
Wisma mawar
2 Registrasi 3 3 Sebutkan nama 3 objek (oleh
pemeriksa) 1 detik untuk mengatakan
masing- masing objek. Kemudian
tanyakan kepada klien ketiga objek tadi
(untuk disebutkan )
Buku
Jam tangan
Pulpen
3 Perhatian dan 5 5 Minta klien untuk memulai dari angka
kalkulasi 100 kemudian dikurangi 7 sampai 5
kali/tingkat
93
86
79
72
65
4 Mengingat 3 3 Minta klien untuk mengulangi ketiga
objek pada no 2 (registrasi) tadi. Bila
benar 1 poin untuk masing- masing
objek
5 Bahasa 9 6 Tunjukkan pada klien suatu benda dan
tanyakan namanya pada klien
Jam tangan
Pensil
Minta klien untuk mengulang kata
berikut : “tak ada jika, dan atau tetapi “
bila benar nilai 1 poin
Pertanyaan benar 2 buah : tak ada
tetapi
Minta klien untuk mengikuti perintah
berikut yang terdiri atas 3 langkah
“Ambil kertas ditangan Anda, lipat dua
dan taruh dilantai”.
Ambil kertas ditangan Anda
Lipat dua
Nilai Nilai
No Aspek Kognitif Kriteria
Maksimal Klien
Taruh dilantai
Perintahkan klien untuk hal berikut
(bila aktivita sesuai perintah nilai 1
poin)
“tutup mata anda”
Perintahkan pada klien untuk menulis
satu kalimat dan menyalin gambar
Tulis satu kalimat
Menyalin gambar
TOTAL NILAI 30 25
Interpretasi Hasil :
Jumlahkan total nilai klien dan masukkan ke dalam kategori berikut ini
> 23 : Aspek kognitif dari fungsi mental baik
18 – 22 : Kerusakan aspek fungsi mental ringan
≤ 17 : Terdapat kerusakan aspek fungsi mental berat
8
Skor Total =
Interpertasi Hasil :
a. salah 0 – 3 : fungsi intelektual utuh
b. Salah 4 – 5 : kerusakan intelektual ringan
c. Salah 6 – 8 : kerusakan intelektual sedang
d. Salah 9 – 10 : Kerusakan intelektual berat
9. Pengkajian Keseimbangan untuk klien Lansia (Adaptasi dan dimodifikasi dari Tinneti,
ME, Ginter dan SF, 1998)
a. Perubahan posisi atau gerakan kesirmbangan dari kondisi dibawah ini :
Beri nilai 0 jika klien tidak menunjukkan kondisi di bawah ini atau beri nilai 1 jika klien
menunjukkan salah satu
- Bangun dari kursi (1)
Tidak bangun dari duduk dengan satu kali gerakan, tetapi mendorong tubuhnya ke atas
dengan tangan atau bergerak ke bagian depan kursi terlebih dahulu, tidak stabil pada
saat berdiri pertama kali
- Duduk ke kursi (1)
Menjatuhkan diri ke kursi, tidak duduk di tengah kursi
- Menahan dorongan pada sternum (0)
Klien menggerakkan kaki, memegang obyek untuk dukungan, kaki tidak meyentuh sisi
- sisinya. Beri nilai 1 jika klien menunjukkan kondisi di atas dan bernilai 0 jika klien
tidak menunjukkan kondisi tersebut
- Mata Tertutup (1)
Sama seperti di atas (periksa kepercayaan pasien tentang input penglihatan untuk
keseimbangan). Beri nilai 1 jika klien menunjukkan kondisi diatas dan beri nilai 0 jika
klien tidak menunjukkan kondisi tersebut
- Perputaran Leher (1)
Menggerakkan kaki, menggenggam objek untuk dukungan ; kaki tidak menyentuh sisi -
sisinya, keluhan vertigo, pusing atau keadaan tidak stabil. Beri nilai 1 jika klien
menunjukkan kondisi diatas dan beri nilai 0 jika klien tidak menunjukkan kondisi
tersebut
- Gerakkan Mengagapai sesuatu (1)
Tidak mampu untuk menggapai sesuatu dengan bahu fleksi sepenuhnya sementara
berdiri pada ujung - ujung jari kaki, tidak stabil, memegang sesuatu untuk dukungan.
Beri nilai 1 jika klien menunjukkan kondisi diatas dan beri nilai 0 jika klien tidak
menunjukkan kondisi tersebut
- Membungkuk (1)
Tidak mampu membungkuk untuk mengambil objek-objek kecil (misal pulpen) dari
lantai, memegang objek untuk bisa berdiri lagi, memerlukan usaha- usaha multipel
untuk bangun. Beri nilai 1 jika klien menunjukkan kondisi diatas dan beri nilai 0 jika
klien tidak menunjukkan kondisi tersebut. Beri nilai 1 jika klien menunjukkan kondisi
diatas dan beri nilai 0 jika klien tidak menunjukkan kondisi tersebut.
b. Komponen gaya berjalan atau gerakan
Beri nilai 0 jika klien tidak menunjukkan kondisi dibawah ini :
1) Meminta klien untuk berjalan ketempat yang ditentukan, ragu-ragu , tersandung,
memegang objek untuk didukung (1)
2) Ketinggian langkah kaki ( 1 )
Kaki tidak naik dari rantai sercara konsisten (menggeser./ menyeret kaki), mengangkat
kaki terlalum tinggi > 5 cm.
3) Kontinitas langkah kaki (1)
Setelah langkah-langkah awal , langkah menjadi tidak konsisten, memulai mengangkat
satu kaki sementara kaki yang lain menyentuh lain.
4) Kesimetrisan langkah (1)
Tidak berjalan dalam garis lurus, bergelombang dari sisi ke sisi.
5) Penyimpangan jalur pada saat berjalan (1)
Tidak berjalan dalam garis, bergelombang dari sisi ke sisi lain.
6) Berbalik (1)
Berhenti sebelum mulai berbalik, jalan sempoyongan, bergoyang, memegang objek
untuk dukungan.
Interpretasi Hasil :
Jumlahkan semua nilai yang diperoleh klien, yang dapat diinterpretasikan sebagai
berikut :
0-5 : Resiko jatuh rendah
6 – 10 : Resiko Jatuh Sedang
11– 15 : Resiko jatuh tinggi
Do :
1. Terdapat
edema pada
persendian dan
sekitarnya
2. Klien
memegangi
bagian yang
terasa nyeri
3. Wajah klien
nampak
meringis saat
merasakan
sakit
2 Ds : Perubahan status kesehatan Ansietas
Klien mengatakan
takut jika
penyakitnya
semakin parah
Do :
1. Klien tampak
gelisah
2. Klien nampak
sering bertanya
tentang
kesehatanya
O:
1. Adanya edema pada
persendian
2. Wajah pasien tampak
meringis
A:
Indikator IR ER
1. Melaporka 3 4
n adanya
nyeri
2. Luas 3 4
bagian
tubuh yang
terpengaruh 3 4
3. Frekuensi
nyeri 3 4
4. Panjangnya
episode
nyeri 3 4
5. Pernyataan
nyeri 3 4
6. Ekspresi
nyeri pada
wajah
P :
Lanjutkan intervensi
1. Lakukan pengkajian nyeri
secara konprehensip
termasuk lokasi,
karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan
fakter presipitasi
2. pilih dan lakukan
penanganan nyeri
(farmakologi,
nonfarmakologi dan
interpersonal
3. kolaborasi dengan dokter
jika ada keluhan
2 Ansietas b/d 1. Menggunakan S:
perubahan status pendekatan yang Klien mengatakan kecemasan
kesehatan menenangkan sudah berkurang setelah
Hasil : mengajak
mendapat penjelasan dari
klien berbicara
santai perawat dan dukungan dari
2. Menjelaskan keluarga
semua prosedur
dan apa yang O :
dirasakan Klien tampak lebih tenang dari
selama prosedur sebelumnya
3. Menganjurkan
A:
keluarga untuk
menemani Ansietas
pasien untuk Indikator IR ER
memberikan 1. Memonitor 3 5
keamanan dan intensitas
mengurangi kecemasan
takut 2. Menyngkirkan 3 5
4. Menganjurkan tanda
keluarga untuk kecemasan
menemani 3. Mencari 3 5
5. Mengidentifikas informasi
i tingkat untuk
kecemasan menurunkan
6. Mendorong cemas
pasien untuk 4. Menggunakan 3 5
strategi koping
mengungkapkan
efektif
perasaan cemas
P:
Lanjutkan intervensi
1. Lakukan cuci tangan
yang baik
2. Perhatikan lingkungan
aseptik selama
pemasangan alat
3. Lakukan perawatan luka
4. Lihat insisi dan balutan,
catat karakteristik luka
jahitan
5. Berikan terapi antibiotik
bila perlu
O:
1. Adanya edema pada
persendian
2. Wajah klien tampak
meringis
A:
Nyeri akut
Indikator IR ER
1. Melaporkan 3 4
adanya nyeri
2. Luas bagian 3 4
tubuh yang
terpengaruh
3. Frekuensi nyeri 3 4
4. Panjangnya 3 4
episode nyeri
5. Pernyataan 3 4
nyeri
6. Ekspresi nyeri 3 4
pada wajah
P:
Lanjutkan intervensi
1. Lakukan pengkajian nyeri
secara konprehensip
termasuk lokasi,
karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan
fakter presipitasi
2. pilih dan lakukan
penanganan nyeri
(farmakologi,
nonfarmakologi dan
interpersonal
2 Ansietas b/d 30 S:
perubahan desember klien mengatakan kecemasan
status 2020 sudah berkurang setelah
kesehatan 09.00 mendapat penjelasan dari
perawat dan dukungan dari
keluarga
O:
klien tampak lebih tenang dari
sebelumnya
A:
Ansietas
Indikator IR ER
1. Memonitor 4 5
intensitas
kecemasan
2. Menyngkirkan 4 5
tanda
kecemasan
3. Mencari 4 5
informasi
untuk
menurunkan
cemas
4. Menggunakan 4 5
strategi koping
efektif
P:
Lanjutkan intervensi
1. Lakukan cuci tangan yang
baik
2. Perhatikan lingkungan
aseptik selama
pemasangan alat
3. Lakukan perawatan luka
4. Lihat insisi dan balutan,
catat karakteristik luka
jahitan
5. Berikan terapi antibiotik
bila perlu
3 Nyeri akut b/d 30 S:
agen injury desember P : klien mengeluh nyeri pada
biologi 2020 persendian dan sekitarnya
14.00 Q : nyeri yang dirasakan
menusuk
R : nyeri yang dirasakan pasien
pada sendi metatarsofalangeal
ibu jari kaki
S : nyeri yang dirasakan
antara 1-3 pada rentang
pengukuran 0-5.
T : pasien mengungkapkann,
lama nyeri berlangsung ±5
menit
O:
1. Adanya edema pada
persendian
2. Wajah klien tampak meringis
A : Masalah teratasi
Nyeri akut
Indikator IR ER
1. Melaporkan 3 4
adanya nyeri
2. Luas bagian 3 4
tubuh yang
terpengaruh
3. Frekuensi 3 4
nyeri 3 4
4. Panjangnya
episode nyeri 3 4
5.
6. Pernyataan 3 4
nyeri
7. Ekspresi nyeri
pada wajah
P:
Lanjutkan intervensi
1. Lakukan pengkajian nyeri
secara konprehensip termasuk
lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan fakter
presipitasi
4 Ansietas b/d 30 S:
perubahan desember klien mengatakan kecemasan
status 2020 sudah berkurang setelah
kesehatan 14.00 mendapat penjelasan dari
perawat dan dukungan dari
keluarga
O:
klien tampak lebih tenang dari
sebelumnya
A:
Ansietas
Indikator IR ER
5. Memonitor 4 5
intensitas
kecemasan
6. Menyngkirkan 4 5
tanda
kecemasan
7. Mencari 4 5
informasi
untuk
menurunkan
cemas
8. Menggunakan 4 5
strategi koping
efektif
P:
Lanjutkan intervensi
1. Lakukan cuci tangan yang
baik dan benar
2. Perhatikan lingkungan aseptik
selama pemasangan alat
3. Lakukan perawatan luka
4. Lihat insisi dan balutan, catat
karakteristik luka jahitan
5. Berikan terapi antibiotik bila
perlu
5 Nyeri akut b/d 30 S:
agen injury desember P : klien mengeluh nyeri pada
biologi 2020 persendian dan sekitarnya
19.00 Q : nyeri yang dirasakan
menusuk
R : nyeri yang dirasakan pasien
pada sendi metatarsofalangeal
ibu jari kaki
S : nyeri yang dirasakan
antara 1-3 pada rentang
pengukuran 0-5.
T : pasien mengungkapkann,
lama nyeri berlangsung ±5
menit
O:
3. Adanya edema pada
persendian
4. Wajah klien tampak meringis
A : Masalah teratasi
Nyeri akut
Indikator IR ER
1. Melaporkan 3 4
adanya nyeri
2. Luas bagian 3 4
tubuh yang
terpengaruh
3. Frekuensi 3 4
nyeri 3 4
4. Panjangnya
episode nyeri 3 4
5.
6. Pernyataan 3 4
nyeri
8. Ekspresi nyeri
pada wajah
P:
Intervensi dihentikan
6 Ansietas b/d 30 S:
perubahan desember klien mengatakan sudah tidak
status 2020 terlalu cemas lagi setelah
kesehatan 19.00 mendapat penjelasan dari
perawat dan dukungan dari
keluarga
O:
klien tampak lebih tenang dari
sebelumnya
A:
Ansietas
Indikator I E
R R
9. Memonitor 4 5
intensitas
kecemasan
10. Menyngkirka 4 5
n tanda
kecemasan
11. Mencari 4 5
informasi untuk
menurunkan
cemas
12. Menggunaka
n strategi koping 4 5
efektif
P:
Intervensi dihentikan