Anda di halaman 1dari 6

Kegiatan Belajar

10
Integral Tentu

Setelah mempelajari materi ini, Anda diharapkan mampu:


a. memahami apa yang dimaksud dengan integral tentu sebagai suatu
pendekatan luasan polygon dalam
b. memahami apa yang dimaksud dengan integral tentu sebagai suatu
pendekatan luasan polygon luar
c. menggunakan metode integral untuk mencari nilai dari suatu integral
tertentu

Seperti halnya garis singgung yang mendasari turunan, masalah luas merupakan dasar
untuk pembahasan integral tentu khususnya luas poligon, baik poligon dalam maupun
poligon luar yang dapat dibuat pada bidang datar, didasarkan atas rumus luas persegi
panjang.
1. Luas Menurut Poligon Dalam
Sebagai contoh, akan dicari L(P) Luas Daerah datar yang dibatasi oleh kurva
y=f(x)= x2, sumbu –x, garis x = 0 dan x = 2. Pertama dipartisikan selang
atas selang bagian yang sama dengan panjang x = 2/n, dan memakai titik-titik :
=2, sehingga:
y y = x2
x0 = 0

x1 = 0 + x = 2/n = 1(2/n)

x2 = 0 + 2x = 4/n = 2(2/n)

x3 = 0 + 3x = 6/n = 3(2/n)

0 2 x
.
.
.
xn = 0 + nx = n(2/n) = 2

Pada gambar tampak bahwa L(P)dalam<L(P) luar


Luas poligon dalam :

L(Pdalam ) = f(xo)x + f(x1)x + f(x2)x + . . . + f(xn-1)x

L(Pdalam) = (0)2 (2/n) + (1(2/n))2 (2/n) + . . . +(n – 1)(2/n)2 (2/n)

= (2/n)3 ( 02 + 12 + 22 + . . . +(n-1)2 )
n 1
= 2 / n  i 2
i 0

= (2/n)3 (1/6(n-1)(n)(2n-1))
= 8/3 - 4/n +4/3n2
Sehingga,
L i m L (Pdalam) = L i m (8/3 – 4/n + 4/3n2) = 8/3
n  n 

Luas poligon luar:

L(PLuar) = f (x 1 )x + f (x 2)x + f(x 3


y y = x2
)x + . . . + f (xn) x

= (1(2/n)2 (2/n) + (2(2/n))2


(2/n)) + . . . +(n (2/n)2 (2/n))

= (2/n)3 ( 12 + 22 + 32 + . . .
2
0 2 x
+n)
n
= 2 / n n  i 2
i 1

= (2/n)3 (1/6n(n+1)(2n+1))
= 8/3 + 4/n +4/3n2
Sehingga,
L i m L(PLuar) = L i m (8/3+4/n+4/3n2) = 8/3.
n  n 
Menurut teorema apit, maka untuk L(PDalam) <L(P) <L(PLuar) didapat L(P)=8/3.
Selanjutnya, diambil suatu fungsi f yang terdefinisi pada selang a, b . Partisikan

selang a, b atas n selang bagian (tidak harus sama panjang) dengan memakai titik-
titik :
a = X0<X1<X2 …….<Xn-1<Xn = b, Xi = Xi – Xi-1 (jarak antara titik Xi-1 dengan Xi).
Pada setiap selang bagian (Xi-1,Xi) dipilih titik sebarang (boleh titik ujung), misalnya
X i sebagai berikut ;

X1 X2 X3 X4 X5

a  X 0  X 1  X 2  X 3  X 4  X 5  b


X 1 X 2 X 3 X 4 X 5

Sebuah partisi dari [a,b] dengan 5 selang bagian,


Jumlah :
n
Rp =  f x x
i 0
i i disebut jumlah Rieman dari suatu selang dengan partisi

Dari pembahasan di atas dengan memisalkan P menyatakan norma P, yatiu


panjang selang bagian terpanjang dari partisi P, maka dapat dibuat definisi sebagai
berikut:

Andaikan f suatu fungsi yang terdiri dari pada selang [a,b]. Jika nilai
n
Li m
P 0
 f x x
i 1
i i ada, maka dikatakan bahwa f terintegralkan pada [a,b], dan
n

 f x x
b
ditulis sebagai 
a
f ( x)dx = L i m
P  0 i 0
i i , yang disebut integral tentu

(atau Integral Rieman) f dari a ke b.

b
Pada lambang  a
f ( x)dx , a disebut batas bawah, dan b disebut batas atas dari

integral tersebut.
b
Dalam definisi  a
f ( x)dx , secara implisit kita menganggap bahwa a<b.

Menghilangkan batasan itu dengan definisi-defini berikut.


3
b

a
f ( x )dx  0
b a

a
f ( x )dx   f ( x )dx , a  b
b

Contoh 1:
Hitunglah luas poligon yang dibatasi oleh kurva y=1/2 x, sumbu x, garis x=2 dan x=4, jika
daerah poligon tersebut dibagi atas 5 poligon bagian yang sama.
Jawab :
Karena selang [2,5] dipartisi atas 5 selang bagian yang sama, maka x=(4-2)/5=2/5,
dan
x0 = 2
x1 = 2 + 1x = 2 + 2/5 = 12/5
x2 = 2 + 2x = 2 + 4/5 = 14/5
x3 = 2 + 3x = 2 + 6/5 = 16/5
x4 = 2 + 4x = 2 + 8/5 = 18/5
x5 = 2 + 5x = 2 + 10/5 = 4

Luas poligon dalam :

L(PDalam) =    

 1   2   1  12  2   1  14   1  16  2   1  18  2 
=    2                     
 2   5   2  5  5   2  5   2  5  5   2  5  5 

 12   14   18   18   20 
=       
 25   5   25   25   25 

 80 
=  
 25 

 16 
= 
 5 
Contoh 2:

Hitunglah jumlah Riemann Rp untuk f(x) = x-1

Dan partisi P adalah 3 3, 75 4, 25 5, 567 serta titik-titik sampel: x1 = 3, x2 = 4, x3 =


4,75, x4 = 6, dan x5 = 6,75.

Jawab :

5
Rp =  f ( x )x
i 1
1

= (2)(0,75) + (3)(0,5) + (3,75)(1,25) + (5)(0,5) + (5,75)(1)

= 15,9375.

Contoh 3:

3
Hitunglah  1
(x  4) dx dengan menggunakan integral Riemann

Jawab :

Bagi selang [-1,3] atas n selang bagian yang sama, masing-masing sebesar

x = (3-(-1))/n = 4/n. Pada setiap selang bagian [xi-1,xi] digunakan x = xi sebagai titik
sampai sehingga,

x0 = -1

x1 = -1 + x = -1 + 4/n

x2 = -1 + 2x = -1 + 2(4/n)

x3 = -1 + 3x = -1 + 3(4/n)

5
.

xi = -1 + ix = -1 + n(4/n)

xn = -1 + nx = -1 + n(4/n) = 3

Maka, f(xi) = xi + 4 =(-1+i(4/n)) +4 = 3+4i/n

n n


i 0
f ( xi ) xi =  f ( xi ) x
i 0

n n n
=  (3  4i / n)( 4 / n) =  12 / n  16i / n 2
i 0 i 1 i 1

n n
=12/n 1  16 / n 2 i
i 1 i 1

=12/n(n) + 16 / n2 (1/2 n(n-1))

= 20 – 8/n

3
Jadi, 1
(x  4) dx = L i m (20 – 8/n) = 20
n 

Anda mungkin juga menyukai