Anda di halaman 1dari 11

Premiere Educandum

Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran


Premiere Educandum 7(1) 76 – 86 Juni 2017
PE
Copyright ©2017 PGSD Universitas PGRI Madiun
P – ISSN: 2088-5350/E – ISSN: 2528-5173
Available at: http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/PE

Peningkatan Kompetensi Calon Pendidik SD Dalam Pengembangan


Tes Hasil Belajar

Ani Kadarwati1)
1
Universitas PGRI Madiun
email: anikadarwati@yahoo.com

Abstract
The reality that happened in the field, in 2013 curriculum implementation especially in study result scoring,
many of teachers are struggled to develop study result test for arranging indicator of tested and questions.
Research about study result test development focused to sixth semester Bachelor degree students of PGSD
whom become future teacher of Elementary School. So, the purpose of this research are to witness 1)
Bachelor degree student of PGSD competency on study result test development which is a knowledge
assesment instrument type and 2) Bachelor degree student competency enhancement effort on study result
development test, that is making indicator of tested and questions. The research result indicate that there is an
improvement of Bachelor degree student of PGSD competency on study result test development after
receiving theory about indicator of tested and questions according to 2013 curriculum questions writing.

Keywords: study result test development, indicator of tested and questions

Abstrak
Kenyataan yang terjadi di lapangan, dalam implementasi Kurikulum 2013 terutama dalam penilaian hasil
belajar, masih banyak guru yang mengalami kesulitan untuk mengembangkan tes hasil belajar dalam
menyusun kisi-kisi dan butir soal. Penelitian tentang pengembangan tes hasil belajar difokuskan pada
mahasiswa S1 PGSD semester 6 (enam) yang merupakan calon pendidik di Sekolah Dasar (SD). Jadi, dapat
dikatakan bahwa tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) kompetensi mahasiswa S1 PGSD dalam
pengembangan tes hasil belajar yang merupakan jenis instrumen penilaian pengetahuan dan 2) upaya
peningkatan kompetensi mahasiswa S1 PGSD dalam pengembangan tes hasil belajar, yaitu membuat kisi-kisi
dan soalnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan kompetensi mahasiswa S1 PGSD dalam
hal pengembangan tes hasil belajar setelah mendapatkan tindakan menerima teori tentang kisi-kisi dan butir
soal sesuai kaidah penulisan butir soal dalam Kurikulum 2013.

Kata kunci: pengembangan tes hasil belajar, kisi-kisi dan butir soal

A. PENDAHULUAN Pendidikan dan Kebudayan Nomor 23


Ditetapkannya Peraturan Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 Pendidikan, membawa implikasi terhadap
tentang Perubahan Atas Peraturan sistem dan penyelenggaraan pendidikan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 termasuk pengembangan dan pelaksanaan
tentang Standar Nasional Pendidikan dan kurikulum. Kebijakan pemerintah
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun tersebut mengamanatkan kepada setiap
2015 tentang Perubahan Kedua Atas satuan pendidikan dasar dan menengah
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun untuk mengembangkan Kurikulum 2013
2005 tentang Standar Nasional yang mengacu pada Standar Nasional
Pendidikan serta Peraturan Menteri Pendidikan.

76
Ani Kadarwati/Premiere Educandum 7(1) 2017 77

Hasil kajian pelaksanaan dimaksud dengan keterampilan berfikir


Kurikulum 2013 menunjukkan bahwa tingkat tinggi dan karakteristik instrumen
salah satu kesulitan pendidik dalam untuk mengukur berfikir tingkat tinggi.
mengimplementasikan Kurikulum 2013 Mengelola pembelajaran dan
adalah dalam perencanaan, pelaksanaan, penilaian dengan bermutu adalah tugas
pengolahan, pemanfaatan dan pelaporan pendidik dan satuan pendidikan. Dengan
penilaian. Pada perencanaan penilaian, melakukan pembelajaran dan penilaian,
pendidik kesulitan merumuskan indikator pendidik akan mampu menjalankan
instrumen penilaian, menentukan teknik fungsi sumatif penilaian yakni mengukur
penilaian yang tepat sesuai dengan dan menilai tingkat pencapaian
kompetensi dasar yang diajarkan, kompetensi peserta didik serta
mengembangkan butir-butir instrumen mendeskripsikan capaian hasil
penilaian dan rubrik penilaian. Pada pembelajaran peserta didik, dan fungsi
pelaksanaan penilaian, pendidik kesulitan formatif yakni mendiagnostik kesulitan
melakukan penilaian sikap dengan belajar peserta didik dalam pembelajaran,
berbagai teknik penilaian dalam waktu memberi petunjuk bagi pendidik dan
yang terbatas. Pendidik juga mengalami peserta didik dalam meningkatkan mutu
kesulitan dalam mengolah dan pembelajaran, mengetahui kekuatan dan
mendeskripsikan capain hasil penilaian kelemahan dalam proses pembelajaran,
sikap, pengetahuan, dan keterampilan sehingga dapat dijadikan dasar untuk
(Panduan Penilaian SD, 2016:1). pengambilan keputusan, dan perbaikan
Kenyataan yang terjadi di lapangan, proses pembelajaran yang telah
dalam implementasi Kurikulum 2013 dilakukan.
terutama dalam penilaian hasil belajar, Dalam panduan penilaian SD
masih banyak guru yang mengalami (2016:5) dijelaskan bahwa penilaian
kesulitan untuk mengembangkan tes hasil sebagai fungsi sumatif saat ini dikenal
belajar dalam menyusun kisi-kisi dengan istilah penilaian atas
penilaian dan membuat instrumen pembelajaran (assessment of learning)
penilaian pengetahuan. Dalam bab VII sedangkan penilaian sebagai fungsi
pasal 14 ayat 1 Peraturan Menteri formatif saat ini lebih dikenal sebagai
Pendidikan dan Kebudayan Nomor 23 penilaian sebagai pembelajaran (
Tahun 2016 menyatakan bahwa assessment as learning) dan penilaian
instrumen penilaian yang digunakan oleh untuk pembelajaran (assessment for
pendidik dalam bentuk penilaian berupa learning).
tes, pengamatan, penugasan perseorangan Kurikulum, pembelajaran, dan
atau kelompok, dan bentuk lain yang penilaian merupakan komponen penting
sesuai dengan karakteristik kompetensi dalam kegiatan pembelajaran. Komponen
dan tingkat perkembangan peserta didik. tersebut saling terkait antara satu dengan
Selain itu, dalam panduan bagaimana yang lain. Kurikulum sebagai
pendidik dapat menulis soal yang seperangkat rencana mencakup tujuan,
berkriteria untuk berpikir tingkat tinggi isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
(2016:5) menyatakan bahwa sebelum digunakan sebagai pedoman
menulis soal berfikir tingkat tinggi penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
sebaiknya pendidik mengetahui apa yang untuk mencapai tujuan pembelajaran
Ani Kadarwati/Premiere Educandum 7(1) 2017 78

tertentu. Pembelajaran dilakukan sebagai meliputi pemahaman wawasan atau


upaya untuk mencapai kompetensi yang landasan kependidikan, pemahaman
dirumuskan dalam kurikulum. Sementara terhadap peserta didik, pengembangan
itu, penilaian erat kaitannya dengan kurikulum atau silabus, perancangan
informasi seputar peserta didik dan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran
pembelajarannya. Penilaian adalah proses yang mendidik dan dialogis, pemanfaatan
pengumpulan dan pengolahan informasi teknologi pembelajaran, evaluasi hasil
untuk mengukur pencapaian hasil belajar belajar, dan pengembangan peserta didik
peserta didik. Dalam melaksanakan untuk mengaktualisasikan berbagai
penilaian, pendidik dan satuan potensi yang dimilikinya. Kompetensi
pendidikan harus mengacu pada Standar inti pendidik yang terkait dengan
Penilaian Pendidikan. permasalahan yang akan diteliti adalah
Penilaian adalah proses menyelenggarakan penilaian dan evaluasi
pengumpulan dan pengolahan informasi proses dan hasil belajar, sedangkan untuk
untuk mengukur pencapaian hasil belajar kompetensi pendidik mata pelajaran
peserta didik. Penilaian hasil belajar oleh adalah mengembangkan instrumen
pendidik adalah proses pengumpulan penilaian dan evaluasi proses dan hasil
informasi/data tentang capaian belajar (Depdiknas, 2007:200-201).
pembelajaran peserta didik dalam aspek Hal-hal yang terurai di atas itulah
sikap, aspek pengetahuan, dan aspek yang peneliti kembangkan dalam
keterampilan yang dilakukan secara pembelajaran mata kuliah Pembelajaran
terencana dan sistematis yang dilakukan Terpadu (Tematik) untuk mahasiswa S1
untuk memantau proses, kemajuan PGSD yang nantinya akan menjadi calon
belajar, dan perbaikan hasil belajar pendidik di Sekolah Dasar (SD). Fokus
melalui penugasan dan evaluasi hasil utama adalah peningkatan kompetensi
belajar. mahasiswa dalam pengembangan tes
Kompetensi mahasiswa S1 PGSD hasil belajar yaitu mereka mampu dalam
yang akan diteliti berkaitan dengan membuat instrumen penilaian
kompetensi pedagogik yang merupakan pengetahuan yang berupa kisi-kisi dan
salah satu jenis kompetensi yang mutlak soalnya sesuai dengan kaidah penulisan
perlu dikuasai calon pendidik. soal berpikir tingkat tinggi (berpikir kritis
Kompetensi Pedagogik pada dasarnya dan kreatif) untuk bentuk soal pilihan
adalah kemampuan pendidik dalam ganda, menjodohkan, benar-salah, dan
mengelola pembelajaran peserta didik, uraian.
merupakan kompetensi khas, yang akan Di dalam panduan bagaimana
membedakan guru dengan profesi lainnya pendidik dapat menulis soal yang
dan akan menentukan tingkat berkriteria untuk berpikir tingkat tinggi
keberhasilan proses dan hasil (2016:3) dijelaskan bahwa berfikir
pembelajaran peserta didiknya tingkat tinggi merupakan kemampuan
(Permendikbud RI Nomor 16 Tahun berfikir yang tidak sekadar mengingat
2007). (recall), menyatakan kembali (restate),
Kompetensi seorang pendidik atau merujuk tanpa melakukan
dalam mengelola proses pembelajaran pengolahan (recite). Keterampilan
yang berhubungan dengan peserta didik, berpikir tingkat tinggi meliputi 1) berfikir
Ani Kadarwati/Premiere Educandum 7(1) 2017 79

kritis adalah berfikir yang memeriksa, kualitatif merupakan salah satu dari jenis
menghubungkan, dan mengevaluasi penelitian yang termasuk dalam jenis
semua aspek situasi atau masalah: penelitian kualitatif. Menurut Sugiyono
termasuk di dalamnya mengumpulkan, (2012: 13) penelitian deskriptif yaitu
mengorganisir, mengingat, dan penelitian yang dilakukan untuk
menganalisa informasi. Berfikir kritis mengetahui nilai variabel mandiri, baik
termasuk kemampuan membaca dengan satu variabel atau lebih (independen)
pemahaman dan mengidentifikasi materi tanpa membuat perbandingan, atau
yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan . menghubungkan dengan variabel yang
Kemampuan menarik kesimpulan yang lain.
benar dari data yang diberikan dan Penelitian ini menggunakan
mampu menentukan ketidak-konsistenan rancangan penelitian model deskriptif
dan pertentangan dalam sekelompok data kualitatif yang merupakan rancangan
merupakan bagian dari keterampilan penelitian untuk menganalisis dan
berfikir kritis merupakan analitis dan menyajikan fakta berupa kelemahan
refleksif, dan 2) berfikir kreatif yang mahasiswa S1 PGSD sebagai calon
sifatnya orisinil dan reflektif . pendidik SD dalam mengembangkan tes
Berdasarkan uraian di atas, peneliti hasil belajar, yaitu pembuatan kisi-kisi
selaku Dosen Mata Kuliah Pembelajaran dan butir soal. Selain itu juga untuk
Terpadu (Tematik) melakukan penelitian mendeskripsikan penemuan peningkatan
tentang pengembangan tes hasil belajar kompetensi mahasiswa S1 PGSD setelah
yang difokuskan pada mahasiswa S1 mendapatkan tindakan menerima
PGSD semester 6 (enam) yang penjelasan tentang teori bagaimana
merupakan calon pendidik di Sekolah menulis butir soal yang berkriteria
Dasar (SD). Jadi, dapat dikatakan bahwa berpikir tingkat tinggi (HOT). Hal ini
tujuan penelitian ini adalah untuk sesuai dengan tujuan penelitian ini adalah
mengetahui 1) kompetensi mahasiswa S1 untuk mengungkapkan kejadian atau
PGSD dalam pengembangan tes hasil fakta, keadaan, fenomena, variabel dan
belajar yang merupakan jenis instrumen keadaan yang terjadi saat penelitian
penilaian pengetahuan dan 2) upaya berlangsung dengan menyuguhkan apa
peningkatan kompetensi mahasiswa S1 yang sebenarnya terjadi.
PGSD dalam pengembangan tes hasil Temuan data awal diperoleh saat
belajar, yaitu membuat kisi-kisi dan butir peneliti akan menyajikan materi penilaian
soal. Pengembangan tes hasil belajar Kurikulum 2013, diawali dengan pretes
dalam penelitian ini dibatasi pada yaitu mahasiswa mendapatkan tugas awal
pembuatan intrumen penilaian secara berpasangan membuat instrumen
pengetahuan berupa tes tulis pilihan penilaian pengetahuan, yaitu kisi-kisi dan
ganda yang terdiri dari kisi-kisi dan butir butir soal. Kenyataan yang diperoleh
soal. hasil tugas jauh dari harapan peneliti,
yaitu hasil tugas tidak sesuai kaidah
B. METODE PENELITIAN penulisan butir soal yang ada. Oleh sebab
Jenis penelitian yang akan itu, peneliti melakukan beberapa tahapan
dilakukan dalam penelitian ini adalah dalam penelitian ini, yaitu pengumpulan
deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif data, pengolahan data (analisis data),
Ani Kadarwati/Premiere Educandum 7(1) 2017 80

penyusunan laporan hasil penelitian dan soal yang kurang sesuai untuk
pengambilan simpulan. kompetensi mahasiswa S1 PGSD yang
Proses pengumpulan data dilakukan sudah menjalani masa perkuliahan 5
dengan observasi, wawancara dan (lima) semester ini. Perolehan yang
dokumentasi. Pelaksanaan kegiatan didapatkan adalah 1) ada soal tanpa kisi-
observasi dilakukan sebatas melihat kisi, 2) penulisan indikator soal
perilaku mahasiswa saat peneliti disamakan dengan indikator pencapaian
memberikan ringkasan teori kompetensi, 3) sebagian besar soal tanpa
pengembangan tes hasil belajar yaitu ada stimulus atau pernyataan dasar soal,
bagaimana pembuatan instrumen 4) ranah soal pada umumnya hanya
penilaian pengetahuan yang berupa kisi- hafalan (C1), dan 5) soal tidak dibuat
kisi dan butir soal dengan benar sesuai sendiri melainkan mengambil dari buku-
kaidah penulisan butir soal. Setelah itu buku penerbit.
peneliti juga mengamati perilaku Pengembangan tes hasil belajar
mahasiswa saat mendapatkan tugas untuk yaitu membuat kisi-kisi dan butir soal
pembuatan kisi-kisi dan butir soal. pilihan ganda yang sesuai dengan kaidah
Sedangkan wawancara dilakukan berupa penulisan butir soal dalam Kurikulum
tanya jawab sekitar pengertian dan 2013, maka perlu diuraikan lebih dahulu
pemanfaatan kisi-kisi terkait dengan butir teori dari kriteria pembuatan kisi-kisi soal
soal saat pembelajaran mata kuliah dan juga bagaimana cara-cara teoritisnya
Pembelajaran Terpadu pada mahasiswa penulisan soal pilihan ganda. Di dalam
S1 PGSD semester 6 (enam). Studi Bab VI Pasal 13 ayat (1) Permendikbud
dokumentasi dilakukan sebatas meneliti RI Nomor 23 Tahun 2016 menyatakan
dokumen hasil penugasan pembuatan bahwa prosedur penilaian proses belajar
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan hasil belajar oleh pendidik dilakukan
(RPP) yang dilengkapi dengan penilaian dengan urutan a) menetapkan tujuan
termasuk instrumennya, baik itu penilaian penilaian dengan mengacu pada Rencana
pengetahuan, keterampilan maupun Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
sikap. Dokumen yang diteliti adalah telah disusun; b) menyusun kisi-kisi
instrumen penilaian pengetahuan yaitu penilaian; c) membuat instrumen
kisi-kisi dan butir soalnya. penilaian berikut pedoman penilaian; d)
melakukan analisis kualitas instrumen; e)
C. HASIL DAN PEMBAHASAN melakukan penilaian; f) mengolah,
Hasil temuan awal diperoleh pada menganalisis, dan menginterpretasikan
saat peneliti memberikan kuliah tentang hasil penilaian; g) melaporkan hasil
materi penilaian Kurikulum 2013 diawali penilaian; dan h) memanfaatkan laporan
dengan adanya penugasan berpasangan hasil penilaian.
untuk membuat instrumen penilaian Upaya yang telah dilakukan adalah
pengetahuan yang berupa kisi-kisi dan dengan memberikan materi tentang teori
soalnya. Kenyataan yang diperoleh saat dan sekaligus praktik bagaimana
memeriksa hasil tugas mahasiswa mengembangkan tes hasil belajar dengan
(berpasangan) ditemukan adanya membuat kisi-kisi dan butir soal sesuai
beberapa hal tentang instrumen penilaian kaidah penulisan butir soal yang
pengetahuan yang berupa kisi-kisi dan ditetapkan dalam Kurikulum 2013.
Ani Kadarwati/Premiere Educandum 7(1) 2017 81

Upaya ini dilakukan dengan harapan (KD) yang akan diukur, materi, indikator
adanya peningkatan kompetensi soal, bentuk soal, dan jumlah soal. Kisi-
mahasiswa S1 PGSD semester 6 dalam kisi disusun untuk memastikan butir-butir
pengembangan tes hasil belajar, dari soal mewakili apa yang seharusnya
belum tahu menjadi tahu sehingga diukur secara proporsional. Pengetahuan
mampu untuk membuat ksi-kisi dan butir faktual, konseptual, dan prosedural
soalnya sesuai Kaidah yang berlaku. dengan kecakapan berfikir tingkat rendah
Kisi-kisi soal merupakan deskripsi hingga tinggi akan terwakili secara
kompetensi atau indikator dan materi memadai.
yang akan diujikan. Tujuan penyusunan Kisi-kisi soal yang baik harus
kisi-kisi adalah untuk menentukan ruang memenuhi persyaratan berikut 1) kisi-
lingkup dan tekanan tes yang tepat, kisi harus dapat mewakili isi
sehingga dapat menjadi petunjuk dalam silabus/kurikulum atau materi yang telah
penulisan butir soal. Fungsinya adalah diajarkan secara tepat dan proporsional;
sebagai pedoman penulisan butir soal dan 2) komponen-komponennya diuraikan
perakitan tes (Sapari, 2005:42). Kisi-kisi secara jelas dan mudah dipahami; dan 3)
merupakan spesifikasi yang memuat materi yang hendak ditanyakan dapat
kriteria soal yang akan ditulis yang dibuatkan soalnya.
meliputi antara lain Kompetensi Dasar

Kisi-kisi Tes Tulis Bentuk Pilihan Ganda

Kelas / Semester: ..............................................................


Tema / Subtema: ..............................................................

Indikator Soal Bentuk Soal Jumlah


No Kompetensi Dasar Materi
Soal

*Panduan Penilaian SD Tahun 2016

Gambar 1. Format Kisi-kisi Tes Tulis Bentuk Pilihan Ganda

Indikator soal dalam kisi-kisi secara singkat dan jelas. Syarat indikator
merupakan pedoman dalam merumuskan soal yang baik adalah 1) menggunakan
soal yang dikehendaki. Kegiatan kata kerja operasional (perilaku khusus)
perumusan indikator soal merupakan yang tepat; 2) menggunakan satu kata
bagian dari kegiatan penyusunan kisi- kerja operasional untuk soal objektif, dan
kisi. Untuk merumuskan indikator soal satu atau lebih kata kerja operasional
dengan tepat, guru harus memperhatikan untuk soal uraian atau tes perbuatan; dan
materi yang akan diujikan, indikator 3) dapat dibuatkan soal atau pengecohnya
pembelajaran, dan kompetensi dasar. (untuk soal pilihan ganda).
Indikator soal yang baik dirumuskan
Ani Kadarwati/Premiere Educandum 7(1) 2017 82

Penulisan indikator soal yang dengan uraian tahapan pada metode


lengkap mencakup A = audience (peserta penelitian dan memperoleh hasil yang
didik), B = behaviour (perilaku yang cukup baik artinya 77,39% dari jumlah
harus ditampilkan), C = condition 268 mahasiswa yang menyerahkan tugas
(kondisi yang diberikan), dan D = degree telah memahami dan melakukan
(tingkatan yang diharapkan). Ada dua pembuatan kisi-kisi disertai butir soal
model penulisan indikator soal. Model dengan benar sesuai kaidah penulisan
pertama adalah menempatkan kondisinya butir soal yang telah diterimanya saat
di awal kalimat. Model pertama ini pembelajaran mata kuliah Pembelajaran
digunakan untuk soal yang disertai Terpadu.
dengan dasar pernyataan (stimulus), Hasil observasi peneliti
misalnya berupa sebuah kalimat, menunjukkan adanya peningkatan
paragraf, gambar, denah, grafik, kasus, kompetensi mahasiswa bahwa dari
atau lainnya, sedangkan model yang kurang tahunya mahasiswa calon
kedua adalah menempatkan peserta didik pendidik SD terhadap kaidah penulisan
dan perilaku yang harus ditampilkan di kisi-kisi dan butir soal menjadi perilaku
awal kalimat. Model yang kedua ini memahami betapa pentingnya penulisan
digunakan untuk soal yang tidak disertai kisi-kisi dan butir soal untuk mengukur
dengan stimulus atau pernyataan dasar ketercapaian kompetensi peserta didik
pertanyaan (Panduan Penulisan Butir dalam ketuntasan pembelajaran yang
Soal, 2010:14). berupa perolehan nilai hasil belajar.
Penulisan butir soal merupakan Wawancara yang dilakukan berupa tanya
langkah penting dalam upaya jawab saat perkuliahan berlangsung
pengembangan alat ukur kemampuan menunjukkan bahwa semakin banyak
atau tes yang baik dan benar. Penulisan pertanyaan yang diajukan semakin
butir soal adalah penjabaran indikator banyak informasi (teori dan
pencapaian kompetensi, jenis dan tingkat penerapannya) yang dipahami
perilaku yang hendak diukur menjadi mahasiswa. Hal ini mendukung hasil
pertanyaan-pertanyaan yang observasi tentang peningkatan perilaku
karakteristiknya sesuai dengan perincian mahasiswa dalam kompetensi
dalam kisi-kisi. Butir soal merupakan pemahaman dan penguasaan
jabaran atau dapat juga wujud dari pengembangan tes hasil belajar, yaitu
indikator pencapaian kompetensi. Dengan pembuatan kisi-kisi dan butir soal.
demikian setiap pernyataan atau butir Menulis soal bentuk pilihan ganda
soal perlu dibuat sedemikian rupa sangat diperlukan keterampilan dan
sehingga jelas apa yang ditanyakan dan ketelitian. Hal yang paling sulit dilakukan
jelas pula jawaban yang diminta. Mutu dalam menulis soal bentuk pilihan ganda
setiap butir soal akan menentukan mutu adalah menuliskan pengecohnya.
soal tes secara keseluruhan. Butir-butir Pengecoh yang baik adalah pengecoh
soal harus memiliki tingkat penalaran yang tingkat kerumitan atau tingkat
tinggi atau memiliki Higher Order kesederhanaan, serta panjang pendeknya
Thinking (HOT). relatif sama dengan kunci jawaban. Oleh
Berdasarkan hal-hal tersebut di karena itu, untuk memudahkan dalam
atas, peneliti melakukan penelitian sesuai penulisan soal bentuk pilihan ganda,
Ani Kadarwati/Premiere Educandum 7(1) 2017 83

maka dalam penulisannya perlu yang terdiri atas: kunci jawaban dan
mengikuti langkah-langkah berikut, pengecoh.
langkah pertama adalah menuliskan Berdasarkan analisis data hasil
pokok soalnya, langkah kedua penelitian yang berupa penugasan
menuliskan kunci jawabannya, dan pembuatan Rencana Pelaksanaan
langkah ketiga menuliskan pengecohnya. Pembelajaran (RPP) dilengkapi dengan
Soal bentuk pilihan ganda instrumen penilaian pengetahuan (kisi-
merupakan soal yang telah disediakan kisi dan butir soal) yang menjadi fokus
pilihan jawabannya. Peserta didik yang penelitian ini diperoleh hasil yang cukup
mengerjakan soal hanya memilih satu baik. Kaidah-kaidah yang perlu
jawaban yang benar dari pilihan jawaban diperhatikan dalam penulisan butir soal
yang disediakan. Soalnya mencakup: 1) bentuk Pilihan Ganda adalah materi,
dasar pertanyaan/stimulus (bila ada), 2) konstruksi dan bahasa yang terinci dalam
pokok soal (stem), dan 3) pilihan jawaban hasil penelitian sebagai berikut:
Tabel 1. Kaidah Penulisan Butir Soal Pilihan Ganda

Jumlah Skor Perolehan


Kaidah
mahasiswa
Penulisan Butir Soal Memenuhi
(268) 1 2 3 4
kaidah
Materi
1. Soal harus sesuai dengan rumusan 38 V
indikator dalam kisi-kisi 50 V
180
56 V
124 V
2. Pengecoh harus berfungsi 28 V
32 V
208
68 V
140 V
3. Setiap soal harus mempu-nyai satu
268 V 268
jawaban benar
Konstruksi
36 V
1. Pokok soal harus dirumus-kan
48 V 232
secara jelas dan tegas
184 V
40 V
2. Rumusan pokok soal dan pilihan
jawaban harus merupakan 68 V 228
pernyataan yang diperlukan saja
160 V

3. Pokok soal jangan memberi 24


petunjuk ke arah jawaban yang 64 244
benar 180
4. Pokok soal jangan mengan- dung 62 V
pernyataan yang bersifat negatif 84 V 206
ganda
122 V
5. Pilihan jawaban harus homogen 45 V
dan logis ditinjau dari segi materi 55 V 268
168 V
6. Panjang rumusan pilihan jawaban 132 V 268
Ani Kadarwati/Premiere Educandum 7(1) 2017 84

Jumlah Skor Perolehan


Kaidah
mahasiswa
Penulisan Butir Soal Memenuhi
(268) 1 2 3 4
kaidah
harus relatif sama 136 V
7. Pilihan jawaban jangan 20 V
mengandung pernyataan “Semua
pilihan jawaban di atas salah" atau 30 V
"Semua pilihan jawaban di atas 218
88 V
benar
130 V
8. Pilihan jawaban yang berbentuk 12 V
angka atau waktu harus disusun
berdasarkan urutan besar kecilnya 36 V
nilai angka atau kronologis 226
68 V
150 V
9. Gambar, grafik, tabel, diagram,
24 V
wacana, dan sejenisnya yang
terdapat pada soal harus jelas dan
berfungsi 60 V 244

184 V
10 Rumusan pokok soal tidak 45 V
menggunakan ungkapan/ kata yang
bermakna tidak pasti seperti: 34 V
sebaiknya, umumnya, kadang- 189
62 V
kadang.
127 V
11 Butir soal jangan bergantung pada 82
jawaban soal sebelumnya 86 186
100
Bahasa
1. Setiap soal harus mengguna-kan
bahasa yang sesuai dengan kaidah
bahasa Indonesia 268 V 268

2. Bahasa yang digunakan harus


komunikatif, sehingga 56 V
pernyataannya mudah dimengerti
warga belajar/ peserta didik 268
212 V

3. Pilihan jawaban jangan yang 43 V


mengulang kata/frase yang bukan
merupakan satu kesatuan 70 V 225
pengertian
155 V
(3526/4556) x
Jumlah mahasiswa yang memenuhi 100% =
kaidah 77,39%

Hasil penelitian yang diperoleh pembuatan kisi-kisi dan butir soal oleh
dari pengembangan tes hasil belajar, yaitu mahasiswa S1 PGSD telah memenuhi
Ani Kadarwati/Premiere Educandum 7(1) 2017 85

kaidah penulisan butir soal sesuai instrumen penilaiannya. Disimpulkan


Kurikulum 2013, meskipun perolehan cukup baik karena perolehannya
hasil analisis data hanya 77,39 % dari 268 hanya 77,39 % dari 268 mahasiswa
mahasiswa yang menyerahkan hasil yang menyerahkan tugas RPP dapat
penugasan RPP. Oleh sebab itu, dapat menerapkan kaidah penulisan butir
dikatakan bahwa melalui tindakan soal dengan benar.
pemberian materi disertai latihan 2. Upaya untuk peningkatan
pembuatan kisi-kisi dan butir soal dapat kompetensi mahasiswa S1 PGSD
menunjukkan adanya peningkatan semester 6 calon pendidik Sekolah
kompetensi mahasiswa S1 PGSD dalam Dasar (SD) dalam pembuatan kisi-
pengembangan tes hasil belajar. kisi dan butir soal dapat dilakukan
Peningkatan kompetensi dengan baik melalui pemberian
mahasiswa S1 PGSD semester 6 yang materi penilaian Kurikulum 2013
merupakan calon pendidik Sekolah Dasar yang terintegrasi pada mata kuliah
(SD) harus terus ditingkatkan dan Pembelajaran Terpadu dan adanya
dikembangkan sesuai dengan Kurikulum penugasan untuk pembuatan
yang berlaku saat ini yaitu Kurikulum instrumen penilaian pengetahuan
2013 edisi Revisi. Selain itu, peningkatan (kisi-kisi dan butir soal). Hal ini
kompetensi mahasiswa dapat terwujud dapat dibuktikan bahwa melalui
dengan adanya kebersamaan para dosen pengamatan saat pemberian teori
pengampu mata kuliah pembelajaran bagaimana pembuatan kisi-kisi dan
dalam memahami dan menerapkan butir soal yang sesuai kaidah yang
perkembangan kurikulum yang berlaku. berlaku, timbul banyaknya
pertanyaan-pertanyaan dari
D. SIMPULAN mahasiswa yang ingin sekali untuk
Berdasarkan perolehan hasil dapat membuat kisi-kisi dan butir
penelitian kualitatif deskriptif dilengkapi soalnya dengan benar.
dengan pembahasannya melalui analisis Beberapa hal yang dapat disarankan
data maka dapat disimpulkan sebagai dengan harapan terus terjadinya
berikut: peningkatan kompetensi mahasiswa S1
1. Peningkatan kompetensi mahasiswa PGSD semester 6 dalam pengembangan
S1 PGSD semester 6 calon pendidik tes hasil belajar, yaitu pembuatan kisi-kisi
Sekolah Dasar (SD) dalam dan butir soal baik untuk penilaian harian
pengembangan tes hasil belajar yaitu (PH), penilaian tengah semester (PTS)
pembuatan kisi-kisi dan butir soalnya maupun penilaian akhir semester (PAS),
terwujud dengan cukup baik dari adalah sebagai berikut:
belum tahu tentang bagaimana 1. Hasil penelitian kualitatif deskriptif
membuat kisi-kisi dan butir soal yang diperoleh ini dapat menjadi
sesuai kaidah penulisan butir soal sumbangan pemikiran bagi para
yang ada menjadi tahu sekaligus dosen yang mengampu mata kuliah
dapat memahami dan tentang pembelajaran untuk
menerapkannya dalam pembuatan memotivasi mahasiswa S1 PGSD
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran agar mau dan mampu dalam
(RPP) yang dilengkapi dengan pengembangan tes hasil belajar yaitu
Ani Kadarwati/Premiere Educandum 7(1) 2017 86

membuat kisi-kisi dan butir soal Pendikan Dasar dan Menengah,


sesuai kaidah penulisan butir soal Direktorat Pembinaan SMP.
Kurikulum 2013. Kementerian Pendidikan dan
2. Pemberian materi penilaian Kebudayaan. 2016. Panduan
khususnya pembuatan instrumen Penilaian SD. Jakarta: Direktorat
penilaian pengetahuan berupa kisi- Pembinaan Sekolah Dasar –
Ditjen Pendidikan Dasar dan
kisi dan butir soal, penilaian
Menengah.
keterampilan berupa instrumen
kinerja dan rubriknya dan penilaian Milles dan Hubbermain. 1992. Analisis
Data Kualitatif, terjemahan,
sikap berupa instrumen pengamatan
Jakarta: UI Press
dan rubriknya sudah diberikan sejak
semester 1 saat ada mata kuliah Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan RI Nomor 16 Tahun
tentang pembelajaran.
2007 tentang Standar Kualifikasi
3. Pembuatn instrumen penilaian dari Pendidik dan Tenaga
ketiga ranah/domain ini memerlukan Kependidikan.
banyak pelatihan yang berupa
Peraturan Menteri Pendidikan dan
penugasan pada mahasiswa sehingga Kebudayaan RI Nomor 23 Tahun
mahasiswa akan lebih terlatih dalam 2016 tentang Standar Penilaian
pengembangan tes hasil belajar yaitu Pendidikan.
pembuatan kisi-kisi dan butir soal Sapari. 2005. Penulisan Butir Soal
maupun tes perbuatan untuk berdasarkan Penilaian Berbasis
penilaian keterampilan yaitu Kompetensi, Jakarta: Asosiasi
intrumen kinerja.praktik dan rubrik Pengawas Sekolah Indonesia,
penilaiannya sesuai dengan kaidah Departemen Pendidikan Nasional.
yang terdapat dalam Panduan Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
Penilaian SD Tahun 2016 Administrasi, Bandung:
berdasarkan Kurikulum 2013. Alphabeta.
4. Para dosen dan mahasiswa perlu
mengikuti pembaharuan kurikulum
yang berlaku saat ini dan seterusnya,
karena kurikulum itu dinamis, selalu
dilengkapi dengan adanya Peraturan
Pemerintah, Peraturan Menteri dan
Panduan-panduan pembelajaran
maupun penilaian dari Kementerian
Penndidikan dan Kebudayaan yang
wajib untuk dibaca, dipahami dan
dilaksanakan dalam perkuliahan.

DAFTAR RUJUKAN
Kementerian Pendidikan Nasional. 2010.
Panduan Penulisan Butir Soal,
(Sumber BNSP). Jakarta:
Direktorat Jenderal Manajemen

Anda mungkin juga menyukai