Anda di halaman 1dari 7

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

No Diagnosa Tujuan dan Intervensi Rasional


Keperawatan Kriteria Hasil
1 Kekurangan Setelah 1.     Kaji tanda-tanda 1.     untuk
. volume cairan dilakukan vital. mengidentifikasi
b/d perdarahan tindakan defisit volume
keperawatan 2.     Pantau cairan cairan.
1x24 jam, parenteral dengan 2.     mengidentifikasi
volume cairan elektrolit, antibiotik keadaan
tidak mengalami dan vitamin perdarahan,
kekurangan. serta Penurunan
sirkulasi volume
KH: cairan
*         Intake dan menyebabkan
output seimbang 3.     Kaji tetesan infus. kekeringan
*         Turgor kulit mukosa dan
baik 4.     Kolaborasi : pemekatan urin.
*         Perdarahan (-) Berikan cairan Deteksi dini
parenteral sesuai memungkinkan
indikasi. terapi pergantian
5.     Cairan parenteral cairan segera.
( IV line ) sesuai 3.     awasi tetesan
dengan umur. untuk
6.     Pemberian tranfusi mengidentifikasi
darah. kebutuhan cairan.
4.     cara parenteral
membantu
memenuhi
kebutuhan nuitrisi
tubuh.
5.     Mengganti cairan
dan elektrolit
secara adekuat dan
cepat.
6.     menggantikan
darah yang keluar.

2 Nyeri b/d Setelah 1.     Kaji karakteristik 1.    Mengetahui


. adanya trauma dilakukan nyeri. tingkat nyeri klien.
abdomen atau tindakan 2.     Beri posisi semi 2.    Mengurngi
luka penetrasi keperawatan fowler. kontraksi
abdomen. 1x24 jam, Nyeri 3.     Anjurkan tehnik abdomen
klien teratasi. manajemen nyeri 3.    Membantu
seperti distraksi mengurangi rasa
KH: 4.     Managemant nyeri dengan
         Skala nyeri 0 lingkungan yang mengalihkan
         Ekspresi nyaman. perhatian
tenang. 5.     Kolaborasi pemberi 4.    lingkungan yang
an analgetik sesuai nyaman dapat
indikasi. memberikan rasa
nyaman klien
5.    analgetik
membantu
mengurangi rasa
nyeri.

3 Resiko infeksi Setelah 1.     Kaji tanda-tanda 1.     Mengidentifikasi


. b/d tindakan dilakukan infeksi. adanya resiko
pembedahan, tindakan infeksi lebih dini.
tidak keperawatan 2.     Kaji keadaan luka. 2.     Keadaan luka
adekuatnya 1x24 jam, infeksi yang diketahui
pertahanan tidak terjadi. 3.    Kaji tanda-tanda lebih awal dapat
tubuh. vital. mengurangi resiko
KH: infeksi.
*         Tanda-tanda 4.    Lakukan  cuci 3.     Suhu tubuh naik
infeksi (-) tangan sebelum dapat di
*         Leukosit 5000- kntak dengan indikasikan
10.000 mm3 pasien. adanya proses
5.    Lakukan infeksi.
pencukuran pada 4.     Menurunkan
area operasi (perut resiko terjadinya
kanan bawah kontaminasi
6.    Perawatan luka mikroorganisme.
dengan prinsip 5.     Dengan
sterilisasi. pencukuran klien
7.    Kolaborasi terhindar dari
pemberian infeksi post
antibiotik operasi
6.     Teknik aseptik
dapat menurunkan
resiko infeksi
nosokomial
7.     Antibiotik
mencegah adanya
infeksi bakteri dari
luar.
4 Gangguan Setelah 1.     Kaji kemampuan 1.     identifikasi
. mobilitas fisik dilakukan pasien untuk kemampuan klien
berhubungan tindakan bergerak. dalam mobilisasi.
dengan keperawatan 2.     Dekatkan peralatan 2.     meminimalisir
kelemahan fisik 1x24 yang dibutuhkan pergerakan kien.
jam, diharapkan pasien. 3.     melatih otot-otot
dapat bergerak 3.     Berikan latihan klien.
bebas. gerak aktif pasif. 4.     membantu dalam
4.     Bantu kebutuhan mengatasi
KH: pasien. kebutuhan dasar
       Mempertahank 5.     Kolaborasi dengan klien.
an mobilitas ahli fisioterapi. 5.     terapi fisioterapi
optimal dapat memulihkan
kondisi klien.

5 Gangguan Setelah 1.    Ajarkan dan bantu 1.     Keletihan


. nutrisi kurang dilakukan klien untuk istirahat berlanjut

dari kebutuhan tindakan sebelum makan menurunkan


keinginan untuk
tubuh b/d keperawatan 2.    Awasi pemasukan
makan.
intake yang 1x24 jam, nutrisi diet/jumlah kalori,
2.     Adanya
kurang. klien terpenuhi. tawarkan makan
pembesaran hepar
KH: sedikit tapi sering
dapat menekan
         Nafsu makan dan tawarkan pagi saluran gastro
meningkat paling sering. intestinal dan
         BB Meningkat 3.    Pertahankan menurunkan
         Klien tidak hygiene mulut yang kapasitasnya.
lemah baik sebelum
makan dan sesudah 3.     Akumulasi

makan . partikel makanan di


mulut dapat
4.    Anjurkan makan
menambah baru dan
pada posisi duduk
rasa tak sedap yang
tegak.
menurunkan nafsu
5.    Berikan diit tinggi
makan.
kalori, rendah 4.     Menurunkan
lemak rasa penuh pada
abdomen dan dapat
meningkatkan
pemasukan.
5.     Glukosa dalam
karbohidrat cukup
efektif untuk
pemenuhan energi,
sedangkan lemak
sulit untuk
diserap/dimetabolis
me sehingga akan
membebani hepar.

Implementasi Keperawatan
NO. DX. TGL. JAM TINDAKAN TTD
1 13/08/2020 11.00 WIB 1. Mengkaji tanda- tanda vital Naufal
TD : 110/90 mmHg
N : 110x/menit
RR : 28x/menit
S : 36.8
2. Memberikan transfusi darah
2 13/08/2020 12.00WIB 1. Mengkaji karakteristik nyeri. Naufal
P  : bila bergerak dan
bernafas
Q : seperti tertusuk-
tusuk
R : perut sebelah atas
S  : 8
T  : terus menerus

2. Mengajakarkan tehnik
manajemen nyeri seperti
distraksi relaksi nafas dalam
3. Kolaborasipemberian analgetik
1 ampul 2ml IV
3 13/08/2020 14.00 WIB 1.     Mengkajitanda-tanda infeksi. Naufal
2.     Mengkaji keadaan luka.
3. Mengkaji tanda-tanda vital.
4.    Melakukan pencukuran pada
area operasi (perut kanan
bawah
6.    Perawatan luka dengan
prinsip sterilisasi.
7.    Kolaborasi pemberian
antibiotik

4 13/08/2020 14.30 WIB 1. Mengkaji kemampuan pasien Naufal


untuk bergerak.
2.     Dekatkan peralatan yang
dibutuhkan pasien.
3.     Memberikan latihan gerak
aktif pasif.
4.     Membantu kebutuhan pasien.
5.     Kolaborasi dengan ahli
fisioterapi.

5 13/08/2020 14.50 WIB 1.    Mengajarkan dan bantu klien Naufal


untuk istirahat sebelum
makan
2.    Mengawasipemasukan
diet/jumlah kalori, tawarkan
makan sedikit tapi sering dan
tawarkan pagi paling sering.
3. Mempertahankan hygiene
mulut yang baik sebelum
makan dan sesudah makan .
4.    Menganjurkan makan pada
posisi duduk tegak.
5.    Memberikan diit tinggi
kalori, rendah lemak

DX.
NO TANGGAL
KEPERAWATAN
11 S :
O :
- Tampak kayu menusuk abdomen bagian atas dan
tembus ke bagian belakang
-Tampak darah mengalir banyak

A : Masalah tertasi sebagian

P : Lnjutkan Intervensi (1,2,4)

22 S : Klien mengatakan nyeri perut sebelah atas

P  : bila bergerak dan bernafas


Q : seperti tertusuk-tusuk
R : perut sebelah atas
S  : 8
T  : terus menerus
O : Klien tampak mengerang-erang menahan sakit.
Terdapat luka dan kayu yang menusuk pada
abdomen sebelah atas hingga tembus ke belakang.
A : masalah tertasi sebagian
P : lanjutkan intervensi (1,4,5)

33 S:
O : Klien tampak gelisah
R : 26x/menit
Terdapat luka di abdomen
A: Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi (1,2,3)
4 S: Klien mengatakan badan nya lemas
O: Klien tampak lemas lesu di tempat tidur
A: Masalah tertasi sebagian
P: Lanjutkan Intervensi (1,2,3,4)
5 S: Klien mengatakan tidak nafsu makan
O: Tampak makanan di meja tidak di makan, klien
tampak lesu
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi (2,3,4)

Anda mungkin juga menyukai