Anda di halaman 1dari 9

JUDUL MATA ACARA

1. PENGENALAN, PENGGUNAAN, SERTA PERAWATAN


MIKROSKOP
2. MENJELAJAHI SEL TUMBUHAN, SEL HEWAN,DAN SEL
MIKROORGANISME
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

Oleh :
Nama: DEPRIANTO SEMBIRING
NIM: 522020051

FAKULTAS PERTANIAN DAN BISNIS


UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2020
I. DASAR TEORI
1.
Mikroskop merupakan sebuah alat untuk melihat atau benda-benda yang terlalu
kecil sehingga tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Kata mikroskopik berarti
sangat kecil, tidak mudah dilihat dengan mata. Mikroskop ditemukan oleh
Antony Van Leuwenhoek, dimana sebelumnya sudah ada Robert Hook dan
Lalu Antony Van Leuwenhoek mengembangkan lensa sederhana itu menjadi
lebih kompleks agar dapat mengamati protozoa, bakteri dan berbagai makhluk
kecil lainnya.

Setelah itu, pada sekitar tahun 1600, Hanz dan Z Jansen telah menemukan
mikroskop yang dikenal dengan mikroskop ganda yang lebih baik daripada
mikroskop yang dibuat oleh Antony Van Leuwenhoek. Mikroskop berasal dari
dua buah kata yaitu mikro yang artinya kecil dan dari kata scopium yang
artinya adalah penglihatan. Mikroskop adalah suatu alat yang berada didalam
laboratorium yang memberikan bayangan dari benda yang diperbesar hingga
ukuran tertentu hingga dapat dilihat dengan mata. (cindy : 2009).

Panca indera manusia memiliki kemampuan daya pisah yang terbatas, karena
itu dibutuhkan alat bantu untuk mengamati benda-benda yang ukurannya kecil
atau mikroskopis. Salah satu alat yang digunakan untuk mengamati benda-
benda yang ukurannya mikroskopis disebut mikroskop. Mikroskop berasal dari
kata micro : kecil dan scopium : penglihatan. Jadi mikroskop adalah sebuah alat
untuk mengamati benda-benda yang mempunyai ukuran kecil. Mikroskop
berfungsi untuk meningkatkan daya pisah seseorang, sehingga memungkinkan
untuk dapat mengamati obyek yang sangat halus.
(Cindy, 2009)
2.
Sel merupakan satuan fungsional terkecil pada makhluk hidup. Sel pada
tumbuhan berbeda dengan sel hewan. Bagian-bagian pembeda tersebut meliputi
dinding sel, vakuola, dan plastida yang hanya ada pada sel tuumbuhan. Sel
tumbuhan terdiri dari protoplas yang dikelilingi dinding sel. Protoplas
merupakan bagian hidup sedangkan dinding sel merupakan bagian mati,
karenanya dalam sel yang mati tidak terdapat protoplas. Protoplas meliputi
komponen protoplasma dan komponan protoplasma, komponen prooplasma
terdiri dari sitoplasma dan inti sel, sedangkan komponen non protoplasma
berupa vakuola, dan zat-zat ergastik yang berupa pati, aleuron. Lemak dan
kristal-kristal.
Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam
arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung didalam sel
karena itulah,sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan
hidupnya terpenuhi. Dua orang ilmuwan dari Jerman yaitu Matt Lias Schleiden
(ahli tumbuhan, 1804 – 1881) dan Theodor Sachwan (ahli hewan, 1810 – 1882)
menyimpulkan bahwa setiap makhluk hidup tersusun atas sel. Selanjutnya pada
tahun 1885 seorang ilmuwan Jerman, Rudolf Virchow, mengamati bahwa sel
dapat membelah diri dan membentuk sel-sel baru. Sel merupakan unit terkecil
tubuh makhluk hidup. Baik secara struktural maupun fungsional. Sel teerdiri
dari membaran sel, sitoplasma, nukleus dan organel-organel lain yang masing-
masing mempunyai fungsi khusus dan secara terpadu menyusun sistem yang
kompak.
Setiap sel bergantung pada sel-sel yang lain untuk melakukan fungsi-fungsi
yang tidak dapat dilakukan sendiri contohnya adalah sel saraf dengan cepat
meneruskan sinar listrik kedalam tubuh tetapi bergantung seluruhnya pada sel-
sel darah merah untuk memberikan kepadanya oksigen yaqng amat
diiperlukanya. Meskipun tipe sel itu bermacam-macam, terdapat persamaan
tertentu pada sifat-sifat bentuk dan fungsional yang lazim bagi kebanyakan sel.
(kimball, 1992).

II. TUJUAN
1. Mahasiswa mengenal bagian-bagian dari mikroskop.
2. Mahasiswa mengetahui cara penggunaan dan perawatan mikroskop yang baik
dan benar.
3. Mahasiswa mampu membuat sediaan preparat sel tumbuhan dan sel hewan.
4. Mahasiswa mampu mempreparasi/membuat sediaan preparat dan mengamati
morfologi selnya.
5. Mahasiswa dapat mengamati dan mengenali organel sel sehingga memahami
fungsi-fungsi organel sel.
6. Mahasiswa mampu membandingkan sel tumbuhan, sel hewan, dan sel
mikroorganisme.
III. ALAT DAN BAHAN
A. Alat
a. Gelas preparat
b. Gelas objek
c. Miroskop
d. Stereomikroskop
e. Silet
f. Pipet tetes
g. Buku gambar
B. Bahan
a. Daun rhoeo discolor (Tradescantia spathacea)
b. Daun rumput air (Hydrilla verticillate)
c. Air
d. Akar bawang merah (Allium sativum)
e. Insect: jangkrik dan belalang
C. Alat
a. kaca preparat
b. kaca penutup
c. Mikroskop preparat
d. Mikroskop stereo
e. pipet tetes
f. Beaker glass
g. Silet/cutter
h. Jarum
I. Buku gambar
J. Tissue
k. Alat tulis (pensil, penghapus, penggaris)
D. Bahan
a. Daun Rhoeo discolor
b. Daun Hydrilla verticilata
c. Akar bawang merah
d. Batang singkong
e. Jangkrik
f. Sampel mikroorganisme (tempe, fermipan, yakult)
g. Air
IV. CARA KERJA
1. Pengenalan bagian-bagian mikroskop dan pengamatan preparat
a. mengamati bagian-bagian dari mikroskop.
b. Menggunakan mikroskop dengan perbesaran objektif yang paling keci.
c.Menggunakan mikroskop dengan perbesaran Objek yang paling kecil
untuk menemukan objek yang diamati.
d.Meletakkan objek pada meja objek mikroskop. Menjauhkan jarak terjauh
dari lensa objektif dan meja objek.Hal ini untuk mengurangi resiko terjadi
gesekan antara lensa objektif dengan objek.
e. Mendekatkan meja objek dengan lensa objektif hingga jarak terdekat yang
paling memungkinkan, menghindari jangan sampai terjadi kontak antara lensa
objektif dan objek.
f. Memposisikan mata pada okuler hingga nyaman dan berbentuk 1 lingkaran
utuh tidak terbagi menjadi 2. Pada lensa okuker terdapat bagian untuk
mengatur +/- mata pengguna dan jarak antara mata juga dapat di atur.
g. setelah posisi nyaman, maka menggerakan pengatur kasar menjauhkan
antara objek dan lensa objektif hingga terlihat objek yang diamati. Jika masi
kurang jelas maka dapat diatur dengan alat pengatur halus untuk mendapatkan
gambar objek yang lebih jelas dan tidak buram.
2. Perawatan mikroskop
Perawatan mikroskop dilakukan supaya mikroskop dapat dipertahankan fungsi
dan kualitasnya, serta bertahan lama. Beberapa catatan yang harus diperhatikan
dalam perawatan mikroskop setelah di pakai adalah:
a. pegangan dan meja obyek dibersihkan dengan tissue bersih
b. membersihkan lensa dengan kertas lensa
c. mikroskop diletakkan di tempat yang kering dengan kelembaban yang
rendah dan suhu yang hangat.
3. Pengamatan struktur sel daun Hydrilla dan Rhoeo discolor
a.Mengambil selembar daun, kemudian sayat tipis secara membujur
` b.Meletakkan sampel diatas gelas preparat yang telah di tetesi dengan air
` c. Menutup dengan gelas penutup dengan cara menempelkan ujung
Gelas penutup ke gelas preparat yang membentuk sudut 45 0, kemudian tutup
dengan hati-hati jangan sampai terbentuk gelembung
d. Mengamatii sel tumbuhan dibawah mikroskop
e. Menggambar sel lengkap dengan bagian-bagian yang terlihat
4. Pengamatan struktur akar bawang merah
a. Mengambil akar bawang merah, kemudian sayat tipis secara melintang
b. Meletakkan sampel diatas gelas preparat yang telah ditetesi dengan air
c. Menutup gelas penutup dengan cara menempelkan ujung gelas penutup ke
gelas preparat yang membentuk sudut 45 0, kemudian tutup dengan hati-hati
jangan sampai terbentuk gelembung
d. Mengamati sel tumbuhan dibawah mikroskop
e. Gambar sel lengkap dengan bagian-bagian yang terlihat
5. Pengamatan struktur sel batang singkong
a. Mengambil batang singkong, kumudian sayat tipis secara melintang
b. Meletakkan sampel diatas gelas preparat yang telah ditetesi dengan air
c. Menutup gelas penutup dengan cara menempelkan ujung gelas penutup ke
gelas preparat yang membentuk sudut 45 0, kemudian tutup dengan hati-hati
jangan sampai terbentuk gelembung
d. Mengamati sel tumbuhan dibawah mikroskop
e. Gambar sel lengkap dengan bagian-bagian yang terlihat
6. Pengamatan struktur sel kulit jangkrik
a. Mengambil bagian tungkai jangkrik, kemudian sayat tipis secara membujur
b. Meletakkan sampel diatas gelas preparat yang telah ditetesi dengan air
c. Menutup gelas penutup dengan cara menempelkan ujung gelas penutup ke
gelas preparat yang membentuk sudut 45 0, kemudian tutup dengan hati-hati
jangan sampai terbentuk gelembung
d. Mengamati sel tumbuhan dibawah mikroskop
e. Gambar sel lengkap dengan bagian-bagian yang terlihat
7. Pengamatan struktur sel mikroorganisme
a. Mengambil jamur pada tempe dengan menggunakan jarum
b. Meletakkan objek di atas kaca preparat kemudian tetesi dengan sedikit air
(1 tetes)
c. Mengambil 1 tetes fermipan yang sudah dilarutkan dalam air hangat
d. Mengambil 1 tetes yakult
e. Meletakkan objek (fermipan dan yakult) di atas kaca preparat
(tanpa diberi air)
f. Menutup sampel dengan kaca penutup
g. Mengamati di bawah mikroskop praparat dari perbesaran paling kecil
h. Gambar objek melalui mikroskop dan tulis perbesaran yang anda
gunakan.

V. HASIL PENGAMATAN
Sel Tumbuhan
Saccharomyces cerevisiae (khamir/yeast) (x100) Saccharomyces cerevisiae (khamir/yeast) (x100)

Lactobaccilus bulgaricus (bakteri) (x100) Lactobaccilus bulgaricus (bakteri) (x100)

Rhizopus oligosporus (kapang/mold) (x100) Rhizopus oligosporus (kapang/mold) (x100)

VI. PEMBAHASAN
Dalam praktikum di atas dapat diketahui bahwa sel merupakan ruang kecil atau
irisan-irisan pada jaringan-jaringan tumbuhan dan hewan. Pada praktikum kali ini
kami mengamati sel hewan dan sel tumbuhan. Sekelompok sel yang mempunyai
struktur dan fungsi yang sama disebut jaringan. Dalam percobaan kali ini yang
menjadi objek penelitian sel hewan adalah epitel pada pipi bagian dalam,
sedangkan pada sel tumbuhan digunakan Rheoe discolor. Perbedaan struktur sel
hewan dan tumbuhan secara umum terletak pada dinding selnya. Sel tumbuhan
memiliki dinding sel sedangkan sel hewan tidak memiliki dinding sel.
Dari pengamatan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa adanya perbedaan
antara sel hewan dan sel tumbuhan. Sel hewan memiliki membran sel, sitoplasma,
dan inti sel. Sedangkan sel tumbuhan memiliki dinding sel, membran sel,
sitoplasma, kloroplas, dan inti sel. Secara umum sel memiliki membran sel,
sitoplasma, dan inti sel. Sel hewan tidak memiliki dinding sel sehingga bentuk dari
sel hewan tidak teratur. Hal ini berbeda dengan sel tumbuhan yang memiliki
dinding sel sehingga sel tumbuhan bentuknya teratur atau tersusun rapi. Selain itu
sel hewan juga tidak memiliki kloroplas sehingga tidak dapat membuat makanan
sendiri atau berfotosintesis. Sedangkan sel tumbuhan memiliki kloroplas sehingga
dapat berfotosintesis.
VII. KESIMPULAN
1. Mikroskop merupakan alat untuk melihat benda-benda yang tidak bisa dilihat
oleh mata telanjang. Sehingga, mikroskop di rancang dengan sedemikian rupa
untuk dapat menguntungkan manusia agar dapat melihat benda yang sangat
kecil maupun halus. Di dalam mikroskop terdapat lensa objektif yang
menghasilkan bayangan maya, terbalik, diperbesar. Sedangkan luas bidang
pandang merupakan luas bayangan yang tampak dari lensa okuler, yaitu hasil
kali antara jari-jari dengan phi ( ). Setelah banyak kegunaan yang kita dapat
dari mikroskop, hendaknya banyak juga hal-hal yang harus diperhatikan saat
menggunakan mikroskop, agar mikroskop aman dan tidak ada kerusakan yang
terjadi pada mikroskop.
2. Sel merupakan satuan struktual dan fungsional terkecil dari suatu organism.
Sel terbagi menjadi dua yaitu sel prokariotik dan eukariotik. Sel eukariotik
dimiliki oleh sel tumbuhan dan sel hewan. Adapun bagian-bagian sel
tumbuhan yang dapat di lihat menggunakan mikroskop yaitu dinding sel,
sitoplasma, dan inti sel. Pada sel tumbuhan bentuk selnya sama. Karna sel
tumbuhan memiliki dinding sel. Sedangkan pada sel hewan memiliki
membrane plasma, sitoplasma dan inti sel.sel hewan bentuknya tidak beraturan
karna tidak memiliki dinding sel. Perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan karna
sel tumbuhan memiliki dinding sel sedangkan hewan tidak memilikinya. Akan
tetapi, sel tumbuhan dan sel hewan sama-sama memiliki sitoplasma dan inti
sel.

VIII. DAFTAR PUSTAKA


Cindy. 2012. Pengertian Mikroskop. http ://justcindyz/wordpress.com. [14
Oktober 2012 ; 2.50 am].  
Sulistyaindriani. 2010. Mikroskop dan fungsinya. http
://sulistyaindriani/wordpress.com. [15 Oktober 2012 ; 1.37 am]. 
Tim dosen pembimbing. 2012. Petunjuk Praktikum Biologi Dasar. Jember
:Jember University press.
Suparman, at all. 2013. Panduan praktikum Biologi sel. Ternate. FKIP: Unkhair
Yuliani, dkk. 2011. Penuntun Praktikum Biologi Umum. Surabaya: Jurusan Biologi
FMIPA UNESA.

Anda mungkin juga menyukai