0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan2 halaman
Perjalanan dan budaya di masa Islam kuno telah meluas, terutama perjalanan ilmiah, keagamaan, dan perdagangan. Perjalanan ilmiah penting untuk menuntut ilmu, perjalanan keagamaan memperluas tukar menukar pengetahuan antar umat Islam, dan perjalanan perdagangan menyebarkan perdagangan hingga Afrika dan Asia Timur.
Perjalanan dan budaya di masa Islam kuno telah meluas, terutama perjalanan ilmiah, keagamaan, dan perdagangan. Perjalanan ilmiah penting untuk menuntut ilmu, perjalanan keagamaan memperluas tukar menukar pengetahuan antar umat Islam, dan perjalanan perdagangan menyebarkan perdagangan hingga Afrika dan Asia Timur.
Perjalanan dan budaya di masa Islam kuno telah meluas, terutama perjalanan ilmiah, keagamaan, dan perdagangan. Perjalanan ilmiah penting untuk menuntut ilmu, perjalanan keagamaan memperluas tukar menukar pengetahuan antar umat Islam, dan perjalanan perdagangan menyebarkan perdagangan hingga Afrika dan Asia Timur.
Sungguh Dunia Islam di masa lalu telah mengalami perluasan. Dan ini menyebabkan semakin pentingnya informasi tentang geografi keislaman dan pengetahuan tentang kondisi negara. Dan ahli sejarah telah meriwayatkan bahwa sesungguhnya para pengembara Arab dulu menempuh negara-negara Islam dan melewati perbatasan dunia Islam, sehingga kesulitan transportasi atau jarak, tidak menghalangi mereka. Dan pada waktu itu perjalanan meningkat seperti perjalanan ilmiah, keagamaan, dan perdagangan. Perjalanan ilmiah Islam menaruh perhatian yang besar pada pengetahuan, dan mendesak untuk menuntutnya dan pengejarannya. Karena itu, sejak fajar Islam perjalanan dalam mencari ilmu itu menjadi penting, seperti yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari (wafat pada tahun 256 H) Sungguh itu dari Arjab bin Abdullah telah melakukan perjalanan satu bulan ke Abdullah bin Anis untuk menuntut satu hadits. Al-Bukhari sendiri adalah salah satu contoh ilmuwan pengembara terkemuka. Masalahnya tidak terbatas pada dua hadits ini, melainkan bahwa diantara mereka melintasi gurun untuk menguatkan tentang keaslian suatu hadits atau mengetahui sandarannya. Perjalanan keagamaan Perjalanan keagamaan telah memberikan andil dalam memperluas sepanjang perjalanan, karena sesungguhnya Baitullah memudahkan bagi orang-orang yang berhaji untuk saling kenal mengenal diantara kaum muslimin dan saling tukar menukar pengetahuan. Mereka datang ke Baitullah dari seluruh penjuru dengan jenis-jenis yang berbeda. Perjalanan perdagangan Perdagangan telah tersebar luas pada masa-masa Islam, dan perdagangan menjalin ikatan dengan wilayah-wilayah Islam di luar perbatasan, di mana para pedagang telah mencapai Afrika tengah dan Asia Timur. Perdagangan dunia ini membuat para ahli geografi menulis buku panduan untuk perjalanan ini, jadi buku-buku ini menunjukkan tempat-tempat dan jarak-jarak, dan menyebutkan moral bangsa dan adat kebiasaan manusia dan apa yang mereka miliki dari barang dagangan, hasil industri dan hasil tanaman pertanian. Di antara pengembara yang terkenal adalah Al-Ya'qubiyyah (wafat 284 H), dia adalah orang yang telah berkeliling Irak, daratan negara Arab, Syam, Mesir, Arab bagian barat, Andalusia dan negara lainnya, dan kemudian menulis buku tentang geografi (Kitab al-Buldan). Pengembara yang paling terkenal dari semua kaum Muslim adalah Ibnu Bathuthah, yang telah melakukan perjalanan lebih dari 75.000 mil dalam perjalanannya, dan menghabiskan lebih dari seperempat abad jauh dari keluarga dan tanah airnya. Dengan demikian, para pengembara yang telah mengumpulkan informasi berharga tentang negara-negara yang mereka kunjungi, dan saling kenal mengenal di antara masing-masing dunia Islam.