KAJIAN PUSTAKA
A. Manajemen Strategi
perusahaan sehingga akan dihasilkan suatu produk atau jasa secara efisien 2.
Islam sangat mencintai orang-orang yang teratur. Allah SWT berfirman dalam
مر صو ص
1
Malayu Hasibuan, Manajemen : Dasar, Pengertian, dan Masalah ( Jakarta : Bumi Aksara, 2006 ),
hal. 1.
2
Ibib, hal 2.
Artinya : “Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-
Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan
kuat begitu juga dengan organisasi jika memiliki manajemen yang kuat
Sementara itu, istilah strategi semula bersumber dari kalangan militer dan
secara populer sering dinyatakan sebagai kiat yang digunakan oleh para
individu dapat bekerja sama dalam suatu organisasi, dalam upaya pencapaian
arah keputusan yang tepat atau cocok. Hal ini sangat penting sebagai dasar
arah pencapaian suatu maksud dan tujuan organisasi. Perlu disadari bahwa
3
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya ( Bandung : PT. Cordoba Internasional
Indonesia), hal. 151.
4
Sondang P Siagian, Manajemen Strategi ( Jakarta : PT Bumi Aksara ) hal. 15 .
kompetensi organisasi, agar dapat memperoleh keberhasilan di dalam
saing tinggi dan sesuai bagi perusahaan dan lingkungannya untuk meraih
sasaran organisasi.6
5
Sofjan Assauri, Strategic Management : Sustainable Competitive Advantages ( Jakarta :PT Raja
Grafindo Persada, 2016 ), hal. 3 - 4.
Richard L Daft, Manajemen, Managemet, terjemah Emil Salim, Tindung Desy Nursanti,
6
pada jangkauan masa depan yang jauh (disebut VISI), dan ditetapkan
keberhasilan organisasi.
10
E. Mulyasa, Manajemen Kepemimpinan Kepala Sekolah ( Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2013 ), hal. 161-
162 .
meliputi pentingnya integrasi sistem administrasi dan struktur organisasi,
usaha untuk mewujudkannya secara efektif dan efesien, antara lain sebagi
berikut:
11
Sedarmayanti, Manajemen Strategi ( Bandung : PT Refika Aditama, 2016 ), hal. 11 .
c) Manajemen strategi diimplementasikan dengan memilih dan
dan tanggungjawabnya.
organisasi.
12
Hadari Nawawi, Op. Cit, hal. 183 - 184 .
kelemahan-kelemahannya dan memberi petunjuk untuk mengantisipasi
lembaga pendidikan.
13
J. Salusu, Pengambilan Keputusan Strategi untuk Organisasi Publik dan Organisasi Non Profit
( Jakarta : Grasindo, 2008 ), hal. 495 .
Gambar 2.1 Model Manajemen Strategis
manajemen strategi adalah sebagaimana tersaji dalam tabel 2.1 berikut ini:
Tabel 2.1
Keterangan:
dan sasaran organisasi, dan (3) evaluasi strategi merupakan aktivitas untuk
penentuan profil organisasi; (3) analisis dan pilihan strategi; (4) penetapan
sasaran jangka panjang; (5) penentuan strategi induk; (6) penentuan strategi
umpan balik.14
14
Sondang P Siagian, Op Cit, hal. 30
15
Ismail Solihin, Manajemen Strategi ( Bandung : Penerbit Erlangga, 2012 ), hal. 78 - 83 .
pendidikan proses manajemen strategi setidaknya meliputi: (1) formulasi visi
dan misi madrasah; (2) tujuan dan target madrasah; (3) penentuan strategi
yang dikemukakan oleh para ahli baik dalam ranah perusahaan maupun
17
Akdon, Strategic Management for Educational Management, Manajemen Strategi untuk Manajemen
Pendidikan, ( Bandung : Alfabeta, 2011 ) hal. 79 - 80 .
manajemen dalam setiap tahapan manajemen strategi . Fungsi-fungsi
dan fungsi pengawasan atau evaluasi yang biasa selalu dilakukan setiap akhir
kegiatan.
mencakup tiga hal, yakni: (1) perumusan strategi atau biasa disebut dengan
formulasi strategi (2) implementasi strategi dan (3) evaluasi strategi. Tahap
manajemen strategis yang akan diuraikan secara mendalam pada penelitian ini
jawaban.
baik Danim mengungkapkan beberapa indikator visi yang baik sebagai berikut:
psikologis bagi kepala sekolah, guru, staf tata usaha, dan anggota komite
sekolah.
bagikepala sekolah, guru, staf tata usaha, dan anggota komite sekolah
d) Visi yang mampu merangsang kesamaan sikap dan sifat dalam aneka
perbedaan pada diri kepala sekolah, guru, staf tata usaha, dan anggota
18
Jamal Ma’mur Asmani, Tips Sakit Membangun Organisasi Sekolah ( Jogjakarta : DIVA Press, 2012 ), hal.
48 .
e) Visi yang mampu merangsang seluruh anggota, dari yang hanya
Misi madrasah adalah uraian yang berisi beberapa arah dalam mewujudkan visi
dan panjang. danpenjabaran tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu
masyarakat luas.
dipelihara.
19
Sudarwan Danim, Visi Baru Manajemen Sekolah, dari Unit Birokrasi ke Lembaga Akademi
( Jakarta : Bumi Aksara, 2007 ) hal. 73 -74 .
f) Menggambarkan dengan jelas kebutuhan apa yang diupayakan untuk
evaluasi.21
Aan Komariah dan Cepi Triatna, Visionary Leadership : Menuju Sekolah Efektif ( Jakarta :
20
Muniarti Dan Usman, Implementasi Manajemen Strategi Dalam Pemberdayaan Sekolah Menengah
22
c) Sumber daya manusia, sumber daya alam, tenaga terampil (skill) dalam
dan acaman (threats) dan terdiri dari dua bagian yaitu lingkungan tugas dan
23
Akdon, Op.Cit, hal. 112 .
24
Sedarmayanti, Op.Cit, hal. 111.
kedalam dua bagian yaitu lingkungan eksternal dekat dan lingkungan eksternal
budaya, pendidikan dan kultur masyarakat luas yang secara tidak langsung
situasi dan kondisi organisasi dari berbagai aspek, internal dan eksternal dengan
bertolak dari hasil telaah situasi dan kondisi serta dikaitkan dengan visi, dan
misi madrasah.
yang cukup kuat terhadap perusahaan sehingga dalam penciptaan analisis dan
salah satu alat analisis situasional yang paling bertahan lama dan banyak
perusahaan.26
pesaing dan masih belum tersentuh oleh pihak atau lingkungan eksternal.
26
Ismail Sholihin, Op.Cit. Hal. 163 .
27
Ibid, hal. 170 .
kekuatan dan kelemahan dari perusahaan, sehingga hasil yang diperoleh dapat
SO Strategies WO Strategies
OPPORTUNITIES (O)
ST Strategies WT Strategies
THREATS (T)
ada.
diperoleh strategi yang diterima oleh warga madrasah dan masyarakat sekitar.
daya yang terbatas, dengan terus menerus secara efektif dan efesien untuk
Eksternal (KAFE). Melalui KAFI dan KAFE inilah, dapat dibuat matriks SWOT
(TOWS) dalam rangka menentukan asumsi (alternatif) strategi atau lebih lanjut
disebut matriks KAFI VS KAFE. Rangkaian pilihan strategi yang didapat dari
sebagai berikut:
29
Akdon, Op.Cit, hal. 115 .
30
Sedarmayanti, Op.Cit, hal. 130 - 133 .
a) Analisis SWOT terhadap KAFI dan KAFE untuk
menghasilkanasumsistrategi.
asumsi strategi dengan visi, misi, dan nilai (Analisis Strategi dan
c) Hasil analisis berupa urutan asumsi pilihan strategi dan dipilih 4-7
(FKK).31
organisasi dalam rangka pencapaian misi dan visi secara efektif dan efisien.
Liputan factor kunci keberhasilan cukup luas dan sangat mempengaruhi tingkat
lebih memfokuskan strategi organisasi dalam rangka mewujudkan visi dan misi
organisasi.32
31
Akdon, Loc.Cit
32
Akdon, Op.Cit hal. 134 .
dan akuntabel. Tujuan mencerminkan pernyataan kondisi yang diinginkan
perlu didasarkan pada FKK yang dihasilkan dari analisis lingkungan strategi
organisasi;
pergeseran lingkungan, atau dalam hal isu strategik hasil yang diinginkan
telah tercapai.
kurangnya tiga tahun atau lebih. Namun tetap disesuaikan dengan tingkat
h) Tujuan menggambarkan arah yang jelas dari organisasi, program dan sub
33
Ibid. Hal. 137 .
i) program, tetapi belum menetapkan ukuran-ukuran spesifik atau strategi.
sebuah proses perencanaan strategi. Sasaran fokusnya pada action, yaitu kegiatan
yang bersifat spesifik, terperinci, dapat diukur dan dapat diwujudkan. Sasaran harus
tindakan yang diinginkan waktu yang akan datang. Strategi organisasi mencakup
misinya.37
34
Akdon, Op.Cit. Hal. 144 .
35
Sedarmayanti, Op.Cit, hal. 139
36
Ibid, hal. 141 .
37
Akdon, Op.Cit, hal. 79
Rencana strategi merupakan kelanjutan dari Faktor Kunci Keberhasilan, dimana
ke dalam tujuan) dan setiap tujuan dirinci menjadi beberapa sasaran (dengan
misi, tujuan, sasaran, dan strategi. Rencana strategi merupakan bagian integral
tujuan, sasaran dan strategi organisasi yang berisi kebijakan dan program.39
Kunci Keberhasilan (FKK). Setiap FKK dirinci lebih lanjut menjadi beberapa
1. Profitabilitas
38
Sedarmayanti, Op.Cit, hal. 142 .
39
Ibid .
40
Ibid .
Keunggulan ini menujukkan bahwa seluruh pekerjaan
yang hemat dan tepat, sehingga diperoleh profit berupa tidak terjadi
pemborosan.
2. Produktivitas tinggi
3. Posisi kompetitif
4. Teknologi
5. Keunggulan SDM
solving) yang dihadapi organisasi non profit pada masa sekarang dan
6. Iklim Kerja
Tolok ukur ini menunjukkan bahwa hubungan kerja formal dan informal
dan dikembangkan etika dan tanggung jawab sosial yang tinggi, dengan
selalu mendahulukan kepentingan masyarakat, bangsa dan Negara
Karakter peduli lingkungan bisa ditunjukkan dengan sikap dan tindakan yang
selalu berupaya untuk mencegah kerusakan pada lingkungan alam yang terjadi di
sekitar kita. Karakter peduli lingkungan ini sudah tentu juga ditunjukkan
lingkungan sangat perlu dibangun pada diri setiap anak didik. Hal ini penting
karena zaman semakin maju yang otomatis persoalan sosial juga semakin
kompleks dan rumit. Bumi pun semakin tua dan kebutuhan manusia terhadap
alam juga semakin besar sehingga persoalan lingkungan adalah hal yang sangat
42
Akhmad Muhaimin Azzet, Urgensi Pendidikan Karakter Di Indonesia,
(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), hlm. 97
menekankan pada aspek pembentukan karakter warga sekolah untuk
Hidup No. 02 tahun 2009. Program ini merupakan suatu bentuk penghargaan
yang diberikan oleh pemerintah kepada lembaga pendidikan formal yang dinilai
atau makna: tempat yang baik dan ideal dimana dapat diperoleh segala
ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar
kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat pembelajaran dan tempat
berbudaya lingkungan.44
berikut ini;
1. Partisipatif
44
Takarina Yusnidar dkk, Journal of Educational Social Studies: Peran Serta
Warga Sekolah Dalam Mewujudkan Program adiwiyata di SMP Wilayah
Semarang Barat, (Universitas Negeri Semarang, 2015), hlm.2
karyawan bahkan karyawan kantin pun dituntut berperan aktif dalam
2. Berkelanjutan
energi.
pengelolaan lingkungan hidup yang baik dan benar bagi warga sekolah
empat komponen program yang menjadi satu kesatuan utuh dalam mencapai
45
E-book: Anonimous, Panduan Adiwiyata Sekolah Peduli dan Berbudaya
Lingkungan 2013, (Jakarta: Kementrian Lingkungan Hidup, 2013),hlm. 16
46
Sudarwan Danim, Visi Baru Manajemen Sekolah ( Dari Unit Birokrasi ke
Lembaga Akademik), (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm. 243
harus disosialisasikan agar realisasi kebijakan tersebut dapat maksimal
lingkungan hidup
lingkungan hidup
minimal belajar
4. Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) memuat
pengembangan mutu.47
yang terdiri dari dua pokok dimensi yaitu visi dan struktur. Visi kurikulum
47
E-book: Anonimous, Panduan Adiwiyata Sekolah Peduli dan Berbudaya
Lingkungan 2013, hlm. 22
48
Mohammad Mustari, Manajemen Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Press, 2014), hlm. 53
49
Don Mills, Curriculum, (New york: Macmillan Publishing Company,
1989), hlm. 39
dunia dalam arti luas dan menggambarkan bentuk dari konsep realita.
pengalaman belajar, maka apa yang disebut kurikulum itu tidak terbatas
manajemen kurikulum yang terkelola dengan baik. baik itu dari segi
50
Mohammad Mustari, Manajemen Pendidikan, hlm. 53
51
Anwar Hasnun, Mengembangkan Sekolah Efektif (Modal Untuk Cakep dan
Kepsek), (Yogyakarta: Datamedia, 2010), hlm.84
dan hasil belajar, bahkan sangat menentukan berhasil tidaknya peserta
pembelajaran.52
pembelajaran
52
Mohammad Mustari, Manajemen Pendidikan, hlm. 88
2) Mengembangkan isu lokal dan atau isu global sebagai materi
pendidikan
hidup
kehidupan sehari-hari.
10) Mengkomunikasikan hasil pembelajaran lingkungan hidup
53
E-book: Anonimous, Panduan Adiwiyata Sekolah Peduli dan Berbudaya
Lingkungan 2013,hlm. 24
meringankan dan memperlancar jalannya roda pendidikan sekolah. Karena
a) Sebagai Pertimbangan
b) Sebagai Pendukung
c) Sebagai penghubung
d) Sebagai pengontrol
54
Anwar Hasnun, Mengembangkan Sekolah Efektif (Modal Untuk Cakep dan Kepsek),
(Yogyakarta: Datamedia, 2010), hlm.98
Komite sekolah turut serta bertindak sebagai pengontrol
sumbangsih pemikiran.
hidup.
4) Adanya kreativitas dan inovasi warga sekolah dalam
hidup.
55
E-book: Anonimous, Panduan Adiwiyata Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan 2013,
hlm. 26
Oleh karena itu, perlu adanya manajemen sarana yang baik guna
secara efektif dan efisien agar tidak terjadi pemborosan yang tentunya
lingkungan
sanitasi sekolah
56
Anwar Hasnun, Mengembangkan Sekolah Efektif (Modal Untuk Cakep dan Kepsek),
hlm.94
6) Meningkatkan kualitas pelayanan kantin sehat dan ramah
lingkungan.57
menjadi satu kesatuan yang utuh dan bulat sesuai dengan Peraturan
Tujuan utama dari program adalah menumbuhkan budaya peduli lingkungan bagi
melalui proses yang tersusun secara hirarki menjadi 5 (lima) langkah yaitu
57
E-book: Anonimous, Panduan Adiwiyata Sekolah Peduli dan Berbudaya
Lingkungan 2013, hlm. 27
58
E-book: Anonimous, Panduan Adiwiyata Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan
2013, ...hlm. 27
kajian dan aksi lingkungan di sekolah. “Tim Adiwiyata sekolah
59
E-book: Anonimous, Panduan Adiwiyata Sekolah Peduli dan Berbudaya
Lingkungan 2013, hlm. 83
dilakukan untuk menentukan arah yang jelas terhadap pelaksanaan
dengan cara:
sekolah)
tim sekolah.60
60
E-book: Anonimous, Panduan Adiwiyata Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan 2013,
hlm. 90
Rencana aksi lingkungan merupakan tindak lanjut dari
tujuan yang akan dicapai dapat terealisasi dengan baik. Rencana aksi
siswa
prasarana.
Assa’adah .
61
E-book: Anonimous, Panduan Adiwiyata Sekolah Peduli dan Berbudaya
Lingkungan 2013,..hlm. 90
F. Kerangka Berfikir
sebelumnya maka kerangka berfikir penelitian ini terpola pada suatu alur
Sekolah
Kebijakan berwawasan
Kurikulum
lingkungan
berwawasan
Kegiatan
lingkungan
lingkungan
Sarana
partisipatif
pendukung ramah lingkungan
Implement tasi
pengembangan kebijakan