MAKALAH Gizi Pada Remaja
MAKALAH Gizi Pada Remaja
Disusun Oleh:
Kelas : XI MIPA 4
No. Absen : 30
Karya Ilmiah ini disusun untuk memenuhi nilai tugas Bahasa Indonesia Semester 2
Jalan R.A Kartini 39, Kota Pekalongan 51128, Telp. (0285) 421190
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun
terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.3 Tujuan..........................................................................................................................2
1.4 Manfaat........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3
1.1 Kesimpulan................................................................................................................12
1.2 Saran..........................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak-anak hingga masa awal
dewasa, jadi pada masa remaja ini manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak
dapat juga disebut sebagai anak-anak. Usia remaja biasanya dimulai saat laki-laki atau
perempuan berusia 10-12 tahun dan berakhir pada usia 18-22 tahun.
Masa remaja bermula pada perubahan fisik yang yang cepat, pertambahan berat dan
tinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan karakteristik seksual
seperti pembesaran buah dada, perkembangan pinggang dan kumis, dan dalamnya suara.
Pada perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan identitas sangat menonjol dan lebih
fisik ini akan mempengaruhi status kesehatan dan gizinya. Ketidakseimbangan antara asupan
kebutuhan atau kecukupan akan menimbulkan masalah gizi, baik masalah kekurangan gizi
Masalah gizi pada remaja akan menimbulkan dampak negatif pada tingkat kesehatan
penelitian telah membuktikan banyak sekali remaja yang mengalami masalah gizi, masalah
tersebut antara lain Anemia (berkisar 40%) dan IMT kurang dari batas normal atau kurus
(berkisar 30%). Banyak faktor yang bisa menyebabkan hal ini terjadi, tetapi dengan
mengetahui faktor-faktor penyebab yang mempengaruhi hal ini dapat membantu upaya
penanggulangannya.
Berdasarkan pemaparan di atas, kami bertujuan untuk membahas lebih lanjut tentang
1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
Mengetahui peran zat gizi bagi remaja, Mengetahui pentingnya nutrisi pada remaja,
mengetahui akibat dari kelebihan dan kekurangan gizi pada usia remaja.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara
normal melalui proses absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-
zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal
yang beraneka ragam yaitu makanan yang mengandung unsur-unsur zat gizi yang diperlukan
tubuh baik kualitas maupun kuantintasnya, dalam pelajaran ilmu gizi biasa disebut triguna
makanan yaitu, makanan yang mengandung zat tenaga, pembangun dan zat pengatur.
Apabila terjadi kekurangan atas kelengkapan salah satu zat gizi tertentu pada satu
jenis makanan, akan dilengkapi oleh zat gizi serupa dari makanan yang lain. Jadi makan
makanan yang beraneka ragam akan menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga,
Makanan sumber zat tenaga antara lain: beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi jalar,
kentang, sagu, roti dan mi. Minyak, margarin dan santan yang mengandung lemak juga dapat
Makanan sumber zat pembangun yang berasal dari bahan makanan nabati adalah kacang-
kacangan, tempe, tahu. Sedangkan yang berasal dari hewan adalah telur, ikan, ayam, daging,
susu serta hasil olahan, seperti keju. Zat pembangun berperan sangat penting untuk
3
Makanan sumber zat pengatur adalah semua sayur-sayuran dan buah-buahan.
Makanan ini mengandung berbagai vitamin dan mineral, yang berperan untuk melancarkan
Nutrisi yang tepat itu sangat penting untuk menjaga kesehatan anak remaja, agar
mereka bisa tumbuh dan berkembang dengan normal. Pola makan yang sehat juga membantu
para remaja untuk berpartisipasi lebih aktif disekolah dan beraktivitas fisik. Pada beberapa
tahun belakangan ini, telah terjadi penurunan status nutrisi dan kesehatan pada remaja. Hasil
survey menunjukkan bahwa setidaknya 18% anak-anak dan remaja yang berusia 6 - 10 tahun
Ditahun 2000, lebih dari 16% populasi yang berusia dibawah 18 tahun hidup dalam
kemiskinan, dan sebagai akibatnya, seringkali mereka tidak mendapat nutrisi yang cukup.
Banyak remaja yang mengkonsumsi kalori lebih dari yang mereka butuhkan, namun tidak
mendapat jumlah nutrisi harian yang cukup seperti yang direkomendasikan. Salah satu
keprihatinan utama mengenai anak dan remaja adalah level kalsium, potassium, serat,
Pola makan yang tidak sehat akan mengarah pada status nutrisi yang buruk dan bisa
penyebab ketiga terbesar dari berbagai penyakit kronis yang mempengaruhi sekitar 5% gadis
remaja.
Penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan makan dan nutrisi pada remaja bukan cuma
bisa mempengaruhi berat badannya, namun juga kesehatannya dimasa-masa yang akan
datang. Sebagai contoh, kekurangan kalsium pada usia remaja bisa memperbesar resiko
4
osteoporosis saat mereka dewasa. Yang terakhir, nutrisi pada remaja itu penting karena
Diabetes tipe 1, atau juvenile diabetes, di diagnosa pada sebanyak 13.000 anak dalam
satu tahun, seringkali selama mereka masih berusia remaja. Hal ini membutuhkan
pengontrolan faktor-faktor diet dan gaya hidup yang bisa jadi cukup sulit untuk remaja yang
sibuk. Yang mengejutkan, peningkatan dalam obesitas berarti bahwa diabetes tipe 2, yang
dimasa lalu hanya di alami oleh orang dewasa, saat ini frekuensinya juga semakin meningkat
pada remaja.
ilmu gizi dan memupuk kesadaran gizi bagi remaja. Sehingga akan menyadari bahwa
makanan yang cukup diperlukan oleh tubuh, cukup dalam memilih makanan yang memenuhi
Gizi berasal dari bahasa Arab yaitu algizzai yang artinya sari pati makanan. Pola
Pada dasarnya masalah gizi pada remaja timbul karena perilaku gizi yang salah, yaitu ketidak
seimbangan antara konsumsi gizi dengan kecukupan gizi yang dianjurkan. Keadaan gizi atau
status gizi merupakan gambaran apa yang dikonsumsi dalam jangka waktu cukup lama.
Keadaan gizi dapat berupa gizi kurang, gizi baik atau normal, maupun gizi lebih.
Kekurangan salah satu zat gizi dapat menimbulkan konsekuensi berupa penyakit defisiensi,
dan bila kekurangan dalam batas marginal dapat menimbulkan gangguan yang sifatnya lebih
menyebabkan badan cepat merasa lelah. Kekurangan zat besi dapat menurunkan prestasi
kerja dan prestasi belajar, selain turunnya ketahanan tubuh terhadap penyakit infeksi.
5
Faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap keadaan nutrisi usia sekolah dan remaja:
1. Psikologis.
2. Lingkungan sekolah.
Cukup banyak masalah yang berdampak negative terhadap kesehatan dan gizi remaja.
Di samping penyakit atau kondisi yang terbawa sejak lahir, penyalahgunaan obat, kecanduan
alcohol dan rokok, serta hubungan seksual terlalu dini, terbukti menambah beban para
remaja. Dalam beberapa hal masalah gizi remaja serupa, atau merupakan kelanjutan dari
masalah gizi pada usia anak, yaitu anemia defisiensi besi, kelebihan dan kekuranga berat
badan. Masalah ini berpangkal pada “kegemaran yang tidak lazim, lupa makan, dan
mahasiswi kehabisan cadangan besi, sementara 75% menderita kekurangan. Penelitian lain
terhadap masyarakat miskin di Kairo menunjukan asupan besi sebagian besar remaja wanita
tidak mencukupi kebutuhan harian yang dianjurkan. Di Negara yag sedang berkembang,
ekitar 27% remaja laki-laki dan 26% remaja wanita menderita anemia; sementara di Negara
maju angka tersebut hanya berada pada bilangan 5% dan 7%. Secara garis besar, sebanyak
6
44% wanita di Negara berkembang (10 negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia)
Salah satu masalah serius yang menghantui dunia kini adalah konsumsi makanan
olahan, seperti yang ditayangkan di iklan televisi, secara berlebihan. Makanan ini, meski
dalam iklan diklaim kaya akan vitamin dan mineral, sering terlalu banyak gula serta lemak, di
samping zat aditif. Konsumsi makanan sejenis ini secara berlebihan dapat berakibat
kekurangan zat gizi lain. Kegemaran pada makanan olahan yang mengandung zat ini
1. Percepatan pertumbuhan dan perkembangan tubuh memerlukan energy dan zat gizi yang
lebih banyak.
2. Perubahan gaya hidup dan kebiasaan pangan menuntut penyesuaian masukan energy dan
zat gizi.
kebutuhan energy dan zat gizi, di samping itu tidak sedikit remaja yang makan secara
Hampir 50% remaja (Daniel, 1977) terutama remaja yang lebih tua, tidak sarapan.
Penelitian lain membuktikan masih banyak remaja (89%) yang meyakini jika sarapan
memang penting. Namun, mereka yang sarapan secara teratur hanya 60%. Remaja putri
malah melewatkan dua kali waktu makan, dan lebih memilih kudapan. Sebagian besar
kudapan bukan hanya kalori, tetapi sedikit sekali mengandung zat gizi, selain dapat
mengganggu (menghilangkan) nafsu makan. “Makanan Sampah” (junk food) kini semakin
digemari oleh remaja, baik hanya sebagai kudapan maupun “makan besar”. Disebut makanan
7
sampah karena sangat sedikit (bahkan ada yang tidak sama sekali) mengandung kalsium,
besi, riboflavin, asam folat, vitamin A dan C; sementara kandungan lemak jenuh, kolesterol,
dan natrium tinggi. Proporsi lemak sebagai penyedia kalori lebih dari 50% total kalori yang
Masalah lain yang mungkin dapat memengaruhi gizi ialah anoreksia. Kelainan ini
pada umumnya diderita oleh remaja putri, terbanyak pada usia 14 dan 18, karena “kegilaan”
mereka hendak melangsingkan badan. Penderita kelainan ini meningkat terus dari tahun ke
tahun. Gambaran khasnya ialah kehilangan nafsu makan yang berat dan parah yang disertai
oleh amenore kronis. Anoreksia terkait dengan penyusutan berat badan serta gangguan
ovarium.
Penentuan kebutuhan akan zat gizi remaja secara umum didasarkan pada
perkembangan kronologis, bukan kematangan. Karena itu, jika konsumsi remaja kurang dari
jumlah yang dianjurkan, tidak berarti kebutuhannya belum tercukupi. Status gizi remaja harus
dinilai secara perorangan, berdasarkan data yang diperoleh dari pemeriksaan klinis,
Banyaknya energy yang dibutuhkan remaja dapat diacu pada table RDA. Secara garis
besar, remaja putra memerlukan lebih banyak energy ketimbang remaja putri. Pada usia 16
tahun remaja putera membutuhkan sekitar 3.470 kkal per hari, dan menurun menjadi 2.900
pada usia 16-19 tahun. Kebutuhan remaja putri memuncak pada usai 12 tahun (2.550 kkal),
kemudian menurun menjadi 2.200 kkal pada usia 18 tahun. Perhitungan ini didasarkan pada
penggunaan kkal per cm tinggi badan sebagai penentu kebutuhan akan energy yang lebih
8
baik. Perkiraan energy untuk remaja putera berusia 11-18 tahun yaitu 13-23 kkal/cm,
sementara remaja putri dengan usia yang sama yaitu 10-19 kkal/cm.
Perhitungan besarnya kebutuhan akan protein berkaitan dengan pola tumbuh, bukan
usia kronologis. Untuk remaja putera, kisaran besarnya kebutuhan ini ialah 0.29-0.32 g/cm
tinggi badan. Sementara remaja putri hanya 0.27-0.29 g/cm. Kebutuhan akan semua jenis
mineral juga meningkat. Penigkatan kebutuhan akan besi dan kalsium paling mencolok
karena kedua mineral ini merupakan komponen penting pembentuk tulang dan otot. Asupan
Peningkatan kebutuhan energy dan zat gizi sekaligus memerlukan tambahan vitamin
di atas kebutuhan semasa bayi dan anak. Asupan thiamin, riboflavin, dan niacin harus
ditambah sejajar dengan pertambahan energy. Vitamin ini diketahui berperan dalam proses
asupan vitamin B6, B12 dan asam folat. Ketiga jenis vitamin ini berperan dalam sintesis
RNA dan DNA. Untuk menjaga agar sel dan jaringan baru tidak cepat rusak, asupan vitamin
A, C, dan E juga perlu ditingkatkan disamping vitamin D karena perannya dalam proses
pembentukan tulang. Kadar vitamin C dalam serum remaja cukup rendah (Dep. Perranian
AS, Guenter dkk, 1986), terutama mereka yang mematangkan sayur dan buah serta perokok.
Remaja putri rentan mengalami kurang gizi pada periode puncak tumbuh kembang
yang kedua kurang asupan zat gizi karena pola makan yang salah, pengaruh dari lingkungan
pergaulan (ingin langsing). Remaja putri yang kurang gizi tidak dapat mencapai status gizi
9
yang optimal (kurus, pendek dan pertumbuhan tulang tidak proporsional). Kurang zat besi
dan gizi lain yang penting untuk tumbuh kembang (zinc), sering sakit-sakitan. Dari kedua
masalah status gizi remaja putri tersebut, diperlukan upaya peningkatan status gizinya, karena
remaja putri membutuhkan zat gizi untuk tumbuh kembang yang optimal dan remaja putri
Kurus merupakan masalah gizi yang umumnya lebih banyak ditemukan pada remaja
perempuan. “Kurus itu indah”, kata mereka dan sering merupakan moto bagi remaja
perempuan. Body image kurus itu indah dan cantik, merupakan salah satu penyebab anorexia
nervosa dan bulimia (keduanya merupakan keadaan buruk akibat ingin kurus, sehingga
menolak makan atau memuntahkan kembali makanan yang telah dimakan), khususnya
Peningkatan kadar hormon estrogen dan progesterone pada remaja serta hormon
testosteron pada remaja pria terjadi dengan pesat pada masa ini. Jika tidak diimbangi dengan
perawatan tubuh yang baik, terutama kebersihan badan dan asupan nutrisi yang baik,
peningkatan kadar hormon tersebut bisa mengakibatkan munculnya jerawat yang sering kali
mengganggu penampilan. Hal ini terjadi akibat kurangnya mengkonsumsi Vitamin A, C, dan
Dan sering makan makanan gula dan makanan kaya akan asam lemak seperti susu,
mentega, minyak nabati. Disarankan untuk mengkonsumsi makanan yang kaya serat. Remaja
yang tak memperoleh cukup gizi yang biasa didapati pada buah-buahan dan ikan lebih rentan
terhadap kondisi paru-paru yang dibawah normal, sakit asma, batuk dan sesak nafas. Remaja
dengan asupan dan terutama vitamin C paling rendah memiliki paru-paru yang lebih lemah
dibandingkan dengan yang lain. Remaja yang kurang mengkonsumsi vitamin E, yang
terdapat pada minyak nabati dan kacang, lebih mungkin untuk terserang asma. Remaja yang
10
mengkonsumsi kurang banyak buah dan lebih sedikit asam lemak omega-3 lebih mungkin
Salah satu masalah gizi remaja yang berkaitan langsung dengan AKI adalah anemia
gizi. Anemia, dipengaruhi secara langsung oleh konsumsi makanan sehari-hari yang kurang
khususnya Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas
(SLTA), karena pada masa ini remaja mengalami pertumbuhan cepat (growth spurt) setelah
Suplementasi adalah penambahan satu atau lebih unsur pada keadaan yang biasa
terjadi. Suplementasi gizi adalah satu atau lebih zat gizi yang ditambahkan ke konsumsi
Contoh: melalui pemberian makanan maupun produk zat gizi seperti pil besi dan
vitamin A.
11
Fortifikasi adalah penambahan zat gizi tertentu ke dalam bahan makanan dengan
tujuan agar masyarakat terhindar dari defisiensi (kekurangan) zat gizi tersebut. Biasanya, zat
gizi yang ditambahkan adalah zat gizi mikro yang masih menjadi masalah di Negara
bersangkutan atau berisiko untuk menjadi masalah jika tidak dilakukan fortifikasi pada bahan
makanan tersebut.
Contoh: Umumnya bahan makanan itu adalah bahan makanan yang biasa dikonsumsi oleh
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Remaja mempunyai kebutuhan nutrisi yang lebih, karena pada saat tersebut terjadi
pertumbuhan yang pesat dan terjadi perubahan kematangan fisiologis sehubungan dengan
Kebutuhan gizi pada remaja lebih tinggi daripada usia anak. Namun, kebutuhan gizi pada
remaja perempuan dan laki-laki akan jelas berbeda. Hal ini disebabkan oleh adanya
tulang, dan perubahan aktifitas fisik.BKebutuhan nutrisi yang meningkat pada masa remaja
Peran pemerintah untuk program gizi masyarakat dengan tujuan penanggulangan masalah
gizi sudah banyak yang diluncurkan, antara lain program edukasi gizi, program suplementasi
gizi melalui pemberian makanan maupun produk zat gizi seperti pil besi dan vitamin A,
program fortifikasi bahan makanan seperti iodium pada garam ataupun fortifikasi besi pada
tepung.
12
1.2 Saran
Suatu tim interdisiplin akan lebih berhasil untuk menyelesaikan masalah remaja di klinik
pelayanan medik sebagai keseluruhan, yaitu dapat mensahkan dan membenarkan adanya
kesehatan, mempermudah dalam memeriksa nutrisi remaja secara komprehensif dan akan
menyempurnakan hasil penelitian dengan dokumen dan catatan medik yang ada.
13
DAFTAR PUSTAKA
https://rentinasmawati.wordpress.com/2016/06/12/gizi-seimbang-pada-remaja/
http://lingkupanilmu.blogspot.com/2016/09/makalah-gizi-remaja.html
14