Anda di halaman 1dari 13

GEOGRAFI INDUSTRI

”Penentuan Lokasi Industri dalam satu lokasi tertentu”

(Dosen Pengampu : Drs. Walbiden Lumbantoruan, M.Si. )

Disusun :
Kelompok 2

Frandica Panjaitan (3182131008)


Kesita Saragih (3183131037)
Nur Afdal Zendrato (3183331003)
Sari Marito (3181131002)

PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur, kita ucapkan kepada Tuhan atas berkat dan rahmatnya, kami dapat
menyelesaikan tugas mata kuliah Geografi Industri yang diberikan,adapun tugas yang
diberikan dengan judul Penentuan Lokasi Industri dalam satu lokasi tertentu.

Adapun isi dari makalah ini diambil dari berbagai sumber yang ada dan dikemas serta
dikembangkan sedemikian rupa sehingga makalah ini bisa terselesaikan dengan baik.Kami
menyadari masih banyak kekurangan-kekurangan yang terdapat didalam makalah ini. Untuk
itu besar harapan kami dalam makalah ini, dapat memberikan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi memperbaiki makalah maupun tugas-tugas yang ada untuk mencapai
kesempurnaan kedepannya. Akhirnya,melalui makalah ini kami ucapkan terimakasih dan
selamat membaca

Medan, Februari 2021

Kelompok 2

i
ii
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................

KATA PENGANTAR....................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.............................................................................................

1.2 Rumusan Masalah........................................................................................

1.3 Tujuan..........................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Penentuan Lokasi Industri............................................................................

2.2 Teori Lokasi Industri....................................................................................

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan..................................................................................................

3.2 Saran.............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Sebagai negara yang berkembang, Indonesia perlu adanya perindustrian dalam negeri
guna untuk memajukan perekonomian negara. Pembangunan industry yang semakin
meningkat akan berakibat pada percepatan terciptanya struktur ekonomi yang lebih
seimbang, memperluas kesempatan kerja, meningkatkan rangkaian proses produksi industry
untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Dengan demikian akan mengurangi
ketergantungan akan barang impor, bahkan pada akhirnya akan meningkatkan ekspor hasil
industry (Purwanti, 2012).
Dalam membangun perindustrian di negara maka sangat penting menentukan suatu
lokasi perindustrian, agar industri yang dijalankan dapat berjalan lancar dan mampu bersaing
dengan industri lainnya selain itu untuk memperbesar keuntungan dengan menekan biaya
produksi dan meraih pasar yang luas. Jika suatu perindustrian maju maka pendapatan
negarapun akan naik dan masyarakat akan lebih mampu terjamin.
Banyak faktor yang mempengaruhi keberadaan lokasi suatu industri. Karena itu,
pengambilan keputusan dalam merencanakan lokasi industri harus didasarkan pada
pertimbangan-pertimbangan yang matang dari faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Pemilihan lokasi yang strategis merupakan kerangka kerja yang persfektif bagi
pengembangan suatu kegiatan yang bersifat komersial. Dengan demikian, tujuan penentuan
lokasi industri yaitu untuk memperbesar keuntungan dengan menekan biaya produksi
(Geografi, 2010).

1.2.Rumusan Masalah
a. Bagaimana cara penentuan lokasi suatu industri?
b. Apa saja teori lokasi industri?

1.3.Tujuan
a. Mengetahui cara-cara menentukan lokasi suatu industri
b. Mengetahui apa saja teori lokasi industri

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Penentuan Lokasi Industri


Lokasi suatu industri berada, selain memperlihatkan karakteristik dari kegiatan
industrinya juga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan industri tersebut. Banyak
faktor yang mempengaruhi keberadaan lokasi suatu industri. Karena itu, pengambilan
keputusan dalam merencanakan lokasi industri harus didasarkan pada pertimbangan-
pertimbangan yang matang dari faktor-faktor yang mempengaruhinya. Pemilihan lokasi yang
strategis merupakan kerangka kerja yang persfektif bagi pengembangan suatu kegiatan yang
bersifat komersial. Artinya, lokasi tersebut harus memiliki atau memberikan pilihan-pilihan
yang menguntungkan dari sejumlah akses yang ada (Geografi, 2010).
Semakin strategis suatu lokasi industri, berarti akan semakin besar peluang
keuntungan yang akan diperoleh. Dengan demikian, tujuan penentuan lokasi industri yaitu
untuk memperbesar keuntungan dengan menekan biaya produksi dan meraih pangsa pasar
yang lebih luas.
Menurut Bellatrik (2011) faktor-faktor untuk menentukan lokasi industri suatu industri dapat
dibedakan menjadi dua macam:
1. Faktor pokok meliputi lokasi bahan baku, sumber tenaga kerja, biaya angkutan, daerah
pemasaran, sumber energi, dan lain-lain.

a. Bahan mentah (bahan baku)


Bahan mentah merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi dalam kegiatan industri,
sehingga keberadaannya harus selalu tersedia dalam jumlah yang besar demi kelancaran dan
keberlanjutan proses produksi. Apabila bahan mentah yang dibutuhkan industri, cadangannya
cukup besar dan banyak ditemukan maka akan mempermudah dan memperbanyak pilihan
atau alternatif penempatan lokasi industri. Apabila bahan mentah yang dibutuhkan industri
cadangannya terbatas dan hanya ditemukan di tempat tertentu saja maka akan menyebabkan
biaya operasional semakin tinggi dan pilihan untuk penempatan lokasi industri semakin
terbatas.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengkaji bahan baku menurut Atesya (2013) antara
lain:
· Jenis bahan baku
· Jumlah dan kualitas bahan baku
· Persebaran asal bahan baku
· Potensi bahan baku untuk masa yang akan datang

3
b. Modal
Modal yang digunakan dalam peoses produksi merupakan hal yang sangat penting. Hal ini
kaitannya dengan jumlah produk yang akan dihasilkan, pengadaan bahan mentah, tenaga
kerja yang dibutuhkan, teknologi yang akan digunakan, dan luasnya sistem pemasaran.
c. Tenaga kerja
Tenaga kerja merupakan tulang punggung dalam menjaga kelancaran proses produksi, baik
jumlah maupun keahliannya. Dengan demikian, penempatan lokasi industri berdasarkan
tenaga kerja sangat tergantung pada jenis dan karakteristik kegiatan industrinya.
d. Sumber energi
Kegiatan industri sangat membutuhkan energi untuk menggerakkan mesin-mesin produksi,
misalnya: kayu bakar, batubara, listrik, minyak bumi, gas alam, dan tenaga atom/nuklir.
Suatu industri yang banyak membutuhkan energi, umumnya mendekati tempat-tempat yang
menjadi sumber energi tersebut.
e. Transportasi
Kegiatan industri harus ditunjang oleh kemudahan sarana transportasi dan perhubungan. Hal
ini untuk melancarkan pasokan bahan baku dan menjamin distribusi pemasaran produk yang
dihasilkan.
f. Pasar
Menurut Robinson (1979) dalam Eni dan Tri (2012) Industri dibangun karena adanya
tuntutan konsumen. Tujuan utama kegiatan industri memproduksi barang untuk dijual kepada
konsumen. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa pasar atau konsumen merupakan bagian
penting bagi berlangsungnya kegiatan industri. Jika konsumen yang membutuhkan banyak,
berarti industri tersebut mempunyai pasar yang cukup luas. Banyak faktor yang memengaruhi
luasnya daerah pemasaran pada suatu industri. Faktor-faktor tersebut antara lain kebutuhan
masyarakat terhadap produk dan strategi pemasaran dari perusahaan.
Dalam ilmu Ekonomi, luasnya wilayah pemasaran sangat ditentukan oleh strategi pemasaran.
Strategi pemasaran adalah serangkaian tindakan terpadu menuju keunggulan kompetisi yang
berkelanjutan. Strategi pemasaran dipengaruhi dua faktor sebagai berikut.
1) Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing, dan masyarakat.
2) Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/ hukum, teknologi/fisik, dan
sosial/budaya.
Sedangkan strategi dan kiat pemasaran dari sudut pandang penjual atau pelaku industri adalah
4P, yaitu tempat yang strategis (place), produk yang bermutu (product), harga yang
kompetitif (price), dan promosi yang gencar (promotion). Sedangkan dari sudut pandang
pelanggan dikenal 4C, yaitu kebutuhan dan keinginan (customer needs and wants), biaya
pelanggan (cost to customer), kenyamanan (convenience), dan komunikasi (communication).
g. Teknologi yang digunakan
Penggunaan teknologi yang kurang tepat dapat menghambat jalannya suatu kegiatan industri.
Penggunaan teknologi yang disarankan untuk pengembangan industri pada masa mendatang

4
adalah industri yang: memiliki tingkat pencemaran (air, udara, dan kebisingan) yang rendah,
hemat air, hemat bahan baku, dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
h. Perangkat hukum
Perangkat hukum dalam bentuk peraturan dan perundang-undangan sangat penting demi
menjamin kepastian berusaha dan kelangsungan industri, antara lain tata ruang, fungsi
wilayah, upah minimum regional (UMR), perizinan, sistem perpajakan, dan keamanan.
i. Kondisi lingkungan
Faktor lingkungan yang dimaksud ialah segala sesuatu yang ada di sekitarnya yang dapat
menunjang kelancaran produksi. Seperti keamanan dan ketertiban, jarak ke pemukiman,
struktur batuan yang stabil, iklim yang ocok, tersedianya sumber air, dan lain-lain.
3) Faktor tambahan, meliputi iklim, kebijaksanaan pemerintah di bidang industri dan
Ketersediaan air.
1.Iklim
Iklimsetiap wilayah yang berbeda juga berpengaruh pada penentuanlokasiindustri dan
jenisbarang yang di produksi
2. Pemerintah
KebijaksanaanPemerintahdalam tata carapembangunanpabrik industry juga merupakanfaktor
yang cukupsignifikandalampenentuanlokasi industry
3. Ketersediaan Air
Ketersediaan air yang cukup dan memadai juga merupakan salah satufaktor yang
mempengaruhipenentuanlokasiindustri

Pendapat lain mengenaipenentuanlokasiindustridikemukakan oleh Weber, dalamTarigan


(2005) bahwalokasiindustriituatasprinsipminimasibiaya. Ada 3faktor yang
menjadialasanperusahaan pada industridalammenentukanlokasi, yaitu :
1. Biayatransportasi
Biayatransportasibertambahsecaraproporsionaldenganjarak,
sehinggatitikterndahuntukbiayatransportasiadalahtitik yang menunjukkanbiaya minimum
untukangkutanbahanbaku dan distribusihasilproduksi. Konseptitik minimum
tersebutdinyatakanseabagaisegitigalokasiataulokasitriangel.
2. Biaya Upah
Produsen cenderung mencari lokasi dengan tingkat upah Tenaga kerja yang lebihrendah
dalam melakukan aktivitas ekonomi sedangkan Tenaga kerjacenderungmencari lokasi dengan
konsentrasi upah yang lebih tinggi.
3. Keuntungandarikonsentrasiindustrisecaraspasial

5
Konsentrasispasialakanmenciptakankeuntungan yang berupapenghematanlokalisasi dan
penghematanurbanisasi. Penghematanlokasiterjadisinggahbiayaproduksi total
dariindustritersebutmeningkat. Hal initerjadi pada perusahaan / industry yang
berlokasisecarajarang.
Penghematanurbanisasiterjadibilabiayaproduksisuatuperusahaanmenurunkapanproduksiselur
uhperusahaan pada berbagaitingkataktivitasekonomidalam wilayah yang samameningkat.
Penghematankarenaberlokasidi wilayah yang samainiterjadiakibatskalaperkonomiankota
yang beruang dan hukumakibatskalasuatujenisindustri

2.1. Teori Lokasi


Teorilokasiadalahilmu yang berhentilokasigeografidarisumber-sumber
yangpotensialsertaefeksampingdenganataupengaruhnyaterhadapkeberadaanberbagaimacamus
aha/kegiatanlain, baikekonomimaupunsosial (Tarigan, 2006).
Dibutuhkanadanyasuatuanalisismengenaikonsepdasarteorilokasidalammenentukanlokasiindus
tri,dimanadenganadanyakonsepdasartersebutdapatmenjadiprinsipdalampemilihanlokasiyangte
rbaik dan menguntungkansecaraekonomibagiindustriitusendiri.
Berikutinibenartentangteorilokasidalampenentuanlokasiindustri yang dikemukakan oleh
Weber dan Loschsertabeberapaahli.
1. Teori Lokasi Industri Weber
Teorilokasiindustripertama kali penawaran oleh ahliekonomJerman pada tahun1929,
yakniAlfred Weber lewatbukunya yang berjudul “Uber sarangStandart der industrien
(TeoridariItu Lokasi dariIndustri, 1929). Menurutteori weber,
pemilihanlokasiindustriituatasprinsipminimalisasibiaya.
Teoritersebutmenyebutkanbahwalokasiindustribaik kali ditempat yang
memilikibiayasewalahanpagarminimal.Tempat yang memiliki total biayatransportasi dan
Tenaga kerja yang minimal dan cenderungidentikdengantingkatkeuntungan yang maksimal.
Menurut Weber tigafaktoryangmemengaruhilokasiindustri, yaitubiayatransportasi, upah
Tenaga kerja dan dampakaglomerasi dan deaglomerasi.dll industri (mentahbahan).
Dalammenjelaskanketerkaitanbiayatranportasi dan bahanbaku Weber menggunakankonsep
Lokasi Segitigauntukmemperolehlokasi optimal. Untukmenunjukanapakahlokasi optimal
lebihdekatkelokasibahanbakuatau pasar Weber merumuskanindeksbahan (SAYA M),
sedangkanbiaya Tenaga kerjasebagaishalatsatufaktor yang
dapatmempengaruhilokasiindustribenar Weber
dengansebuahkurvatertutupyangdinamakanisodapan (garis biayatransportasi total).
Adapun penentuanlokasiterbaikmenurut Weber tergantung pada karakterbahanbaku yang
digunakan, antaralain :
a. SebuahBahanbaku yang tersediaadadimanasaja
b. Bahanbakusetempatyangberpengaruhspesifikterhadaplokasi

6
c. Berdasarkanperhitunganpenindeksbahan (SAYA M) yang
menentukanapakahlokasiindustritersebutlebihberorientasi pada
bahanbakuataulebihberorientasi pada lokasi pasar.
Asumsidariteorilokasi Weber adalahsebagaiberikut :
a. SebuahSatuanstudipersembahan, homogen ,konsumenterpusat di titiktertentu,
semuasatuanperusahaandapatmemasuki pasar yang tidakterbatas (persaingansempurna).
b. Sumberdayaalamsepertiudara,pasirtersediadimana-mana (di mana-mana).
c. Bahanlainnyaseperti mineral dan bijibesitersediaterbatas pada sejumlahtempat(sporadis).
d. Tenaga kerjatidaktersediasecaraluas, laki-lakimengelompok pada beberapalokasi dan
mobilitasnyaterbatas.

2. Teori Lokasi IndustriLosch


AgustusLoschmerupakan orang pertama yang
mengembangkanteorilokasidengansegipermintaansebagaivariabelutama.
TeoriLoschbertujuanuntukmenemukanpolaindustri,sehinggadiketemukankeseimbanganspasia
lantarteorilokasi. Jika sebelumnyateoriindustri Weber
menggunakansisilokasisebagaivariabelutama. Namunteroilokasiyangdikemukakan oleh
Loschmenggunakansegipermintaansebagaivariabelutama. Dalamteorinya,
Loschmengemukakanbahwalokasi yang baikuntuktempatproduksiadalahlokasiyangdekat de
nganpasaratautarget.
Loschmenjadirorientasipadabiayayangdikeluarkankonsumenuntukmencapaisuatulokasiprodu
ksi, sehinggadiaberanggapanbahwalokasiproduksi yang jauhdari pasar
situasibaikkarenakonsumenharusmengeluarkanbiayaekstrauntukbisamencapaitempattersebut
yang akhirnyamembuatkonsumenengganuntukdagingproduk yang
yang.TeoriLoschberasumsibahwasuatudaerahbersifathomogen, memilikiselerakonsumen
yang sama, modatransportasi yang setara,dansumberdaya yang merata pula.
Kegiatanekonomi yang siapdiwilayahtersebutadalahpertaniandalamskala yang kecil, dan pada
berhasilditujukkanuntukkebutuhanpribadidaripetaninya masing-masing.
Perdaganganakanterjadisinggahsudahterjadikelebihanproduksidarihasilpertaniantersebut.
Untukmencapaikeseimbangan, ekonomiruangLoschharusmemenuhisyaratsebagaiberikutini :
1. Setiaplokasiindustriharusmenjaminkeuntunganmaksimumbagipenjualmaupunpembel
i.
2. Ada
cukupbanyakusahapertaniandenganpembayarancukupmerata,sehinggaseluruhpermin
taan yang adadapatdilayani.
3. Ada Gratis masuk dan taka da petaniyangmemperoleh super normal p
rofitsehinggatakadarangsanganbagipetanidariluaruntukmasuk dan
menjualbarangyangsama di daerahtersebut.

7
4. Daerah penawaranadalahsangatsehinggamemungkinkanpetani yang
adauntukmencapaibesar optimal.
5. Konsumenbersifatacuhtakacuhterhadappenjualapapun dan satu-
satunyaPertimbanganuntukdagingharga yang rendah.
DalamTeoriLoschbisaterjadiinflasi pada wilayah pasar
singgahprodusentidakmampumemenuhipermintaankarenajarak yang
jauhsehinggamembuatbiayaproduksimenjadinaik dan danberimbas juga pada hargajual yang
naik.
3.Analisis wilayah pasar model Hotteling
Tujuan pasar model Hotteling adalah menganalisis strategi lokasi dua industri yang bersaing
di pasar. Menurut Hotteling elastisitas permintaan akan mendorong difusi industri.
4.Pendekatan Perilaku menurut Pred
Pred menyusun matrik perilaku yang dapat digunakan untuk menganalisis pengambilan
keputusan tentang berbagai lokasi. Pada prinsipnya, lokasi industri menurut Pred ditentukan
berdasarkan perilaku pengambilan keputusan.

8
BAB III

PENUTUP

3.1.Kesimpulan

Ø  Faktor-faktor  untuk menentukan lokasi industri suatu industri dapat dibedakan menjadi
dua macam: Faktor pokok dan Faktor tambahan .

Ø  Faktor pokok meliputi: bahan mentah (bahan baku), modal, tenaga kerja, sumber energi,
transportasi, pasar, teknologi yang digunakan, perangkat hukum, kondisi lingkungan

Ø  Faktor tambahan, meliputi iklim, kebijaksanaan pemerintah di bidang industri dan   


ketersediaan air.

Ø  Teori lokasi dalam perindustrian ada tiga yaitu: Teori lokasi industri dari Weber, Teori
lokasi industri optimal dari Losch, Analisis wilayah pasar model Hotteling, Pendekatan
Perilaku menurut Pred

3.2.Saran

 Dalam menentukan suatu lokasi industri, maka haruslah memerhatikan faktor-faktor


dalam penentuan lokasi agar suatu industri dapat maju

9
DAFTAR PUSTAKA :

https://www.academia.edu/25569272/Analisa_Faktor_Penentu_Lokasi_Industri_Studi_kasus
_Kawasan_Industri_Berbek_Sidoarjo

http://riskakurniaawati.blogspot.com/2014/04/v-behaviorurldefaultvmlo.html

10

Anda mungkin juga menyukai