Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KERJA (TERM OF REFERENCE) KEGIATAN

DANA ALOKASI KHUSUS NON FISIK


PROGRAM KESLING TAHUN 2022

Kementerian Negara/Lembaga : Kementerian Kesehatan RI


Unit Organisasi/Satker : Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur
Sub Unit Kegiatan : UPTD. Puskesmas Julok
Program : Upaya Kesehata Lingkungan
Sasaran Program : Masyarakat, Lintas Sektor dan Tenaga Kesehatan
Indikator Kinerja Program : Persentase Peningkatan Dukungan Masyarakat Bidang
Kesehatan
Kegiatan :
1. Insfeksi Kesling Tempat Pengolahan Makanan
2. Pemberdayaan Masyarakat Melalui Keguatan Stbm
3. Insfeksi Kesehatan Lingkungan Untuk Sarana Air
Minum
4. Insfeksi Lingkungan Tempat Tempat Umum
5. Identifikasi Masalah Dan Analisis Situasi (Imas)
Perilaku Kesehatan
6. Monitoring Pasca Pemicuan
7. Verivikasi Desa Stop Buang Air Besar Sembarangan
(SBS)
8. Kampanye Ctps
9. Pemeriksaan Kualitas Air

Sasaran Kegiatan : Meningkatnya Kualitas Kesehatan Masyarakat


Keluaran (Output) : Layanan Bidang Kesehatan Masyarakat
Indikator Keluaran (Output) : 1. Terlaksananya Upaya Kesehatan Masyarakat
2. Tercapainya SPM Bidang Kesehatan

Alokasi Dana : Rp. 59.616.800


1. Latar Belakang
a. Dasar Hukum

1) Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


2) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2014 tentang
Kesehatan Lingkungan
3) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang
Pekerjaan Tenaga Sanitarian
4) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Higiene Sanitasi airminum
5) Peraturan Bupati Aceh Timur Tentang Rencana Aksi Daerah Air Minum Dan
Penyehatan Lingkungan Nomor 90.a Tahun 2018
6) Peraturan Kementerian Kesehatan RI Nomor : 3 Tahun 2014 Tentang STBM
7) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.

b. Gambaran Umum Singkat


Pembangunan kesehatan pada hakikatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh
semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya. Berdasarakan Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun
2009 Pasal 46, untuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi
masyarakat diselenggarakan upaya kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam
bentuk upaya kesehatan perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat. Upaya
Kesehatan Masyarakat meliputi upaya-upaya promosi kesehatan,penyehatan
lingkungan dan penyediaan sanitasi dasar. Sanitasi makanan adalah salah satu
pencegahan yang menitikberatkan kegiatan dan tindakan yang perlu untuk
membebaskan makanan dan minuman dari segala bahaya yang dapat mengganggu
atau merusak kesehatan, mulai dari makanan di produksi,selama dalam proses
pengolahan, penyimpanan, pengangkutan, sampai pada saat dimana makanan dan
minuman tersebut siap untuk di konsumsikan kepada masyarakat atau konsumen.
Sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) adalah pendekatan untuk mengubah
perilaku higieneis dan saniter melalui pemberdayaan masyarakatdengan cara
pemicuan. STBM bertujuan untuk mewujudkan perilaku masyarakat yang hygiene dan
saniter secara mandiri dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarkat yang
setinggi- tingginya. (Modul pelatihan fasilitator Sanitasi total berbasis masyarkat
STBM- STUNTING). Tantangan yang di hadapi Indonesia terkait pembangunan
kesehatan,khususnya bidang hygiene dan sanitasi masih sangat besar.Untuk itu perlu
di lakukan intervensi terpadu melalui pendekatan sanitasi total. Pemerintah merubah
pendekatan pembangunan sanitasi nasional dari pendekatan sektoral dengan
penyediaan subsidi perangkat keras yang selama ini tidak memberi daya ungkit
terjadinya  perubahan perilaku higienis dan peningkatan akses sanitasi,menjadi
pendekatan Sanitasi total  berbasis masyarakat yang menekankan pada lima perubahan
perilaku.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat, disebutkan bahwa pembangunan kesehatan yang
diselenggarakan di Puskesmas bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang
memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk
hidup sehat., yakni puskesmas menggerakkan sector lain agar pembangunan yang
dilaksanakan mempunyai dampak dan kontribusi positif terhadap kesehatan
masyarakat di wiliyah kerjanya, 2) Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup
sehat, yakni puskesmas mendorong agar setiap individu, masyarakat termasuk swasta
mempunyai tanggung jawab terhadap kesehatannya, 3) Memelihara dan meningkatkan
upaya kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau, yakni puskesmas
menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang sesuai standar, etika profesi dan
memuaskan masyarakat, mengupayakan pemerataan pelayanan kesehatan serta
meningkatkan efesiensi sehingga dapat dijangkau oleh seluruh manusia, 4)
Meningkatkan dan mendayagunakan sumber daya kesehatan, yakni puskesmas dalam
dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan mendayakan seluruh potensi sumber
daya kesehatan yang ada secara optimal dan berhasil guna.
Kecamatan julok merupakan salah satu kecamatan dalam kabupaten aceh timur
dengan luas wilayah 234,36 km2, dengan jumlah penduduk Tahun 2021 berjumlah
28.796 jiwa,terdiri dari 37 desa, 25 Poskesdes, 5 Puskesmas Pembantu dan 9 Bidan
dan Praktek Mandiri (BPM).

c. Alasan Kegiatan Dilaksanakan

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019


tentang Puskesmas dan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4
Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan dalam pasal 4 menyatakan bahwa Capaian
kinerja Pemerintah Daerah dalam pemenuhan mutu pelayanan setiap jenis pelayanan
dasar pada SPM Kesehatan harus 100% (seratus persen).
d. Indikator Pelayanan
Terlaksananya Upaya Kesehatan Masyarakat.
e. Keluaran/ Output
1) Meningkatnya kualitas Lingkungan yang sehat dan terhindar terjadinya penyakit
menular
2) Terwujudkan suatu kondisi lingkungan yang mampu mendukung terciptanya
derajat kesehatan masyarakat yang lebih baik
2. Maksud dan Tujuan Dilaksanakan Kegiatan
a. Maksud Kegiatan
Melaksanakan Upaya Kesehatan Lingkungan
b. Tujuan Kegiatan
Untuk mendapatkan dukungan untuk mewujudkan desa ODF dan bertambah jamban
sehat.
3. Cara Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan Kegiatan Upaya Kesehatan lingkungan dilaksanakan di desa
4. Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan ini bertempat di Wilayah kerja Kecamatan Julok
5. Pelaksanaan Kegiatan
a. Penerima Manfaat
Penerima manfaat kegiatan ini pada umumnya yaitu masyarakat
b. Pelaksana Kegiatan
Pelaksana kegiatan ini dari UPTD. Pusat Kesehatan Masyarakat Julok Kabupaten
Aceh Timur
c. Penanggung Jawab Kegiatan
Penggung Jawab Kegiatan ini yaitu Kepala UPTD. Pusat Kesehatan Masyarakat Julok
selaku Kuasa Pengguna Anggaran

6. Jadwal Kegiatan
Pelaksanaan Kegiatan Kesehatan Masyarakat Tingkat Kabupaten dengan jadwal
kegiatan sebagai berikut:Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

BULAN
NO URAIAN KEGIATAN J F M A M J J A S O ND
a. Penyehatan Air dan Sanitasi
Dasar
1 Pemeriksaan kualitas air √ √
2 Insfeksi kesehatan lingkungan untuk √
sarana air minum
b. Penyehatan pangan
1 Insfeksi kesehatan lingkungan √
tempat pengelohan makanan
c. Pemicuan STBM desa /Kelurahan
Prioritas
1. Identifikasi Masalah Dan Analisis √ √
Situasi (IMAS) Perilaku Kesehatan

2. Kampanye CTPS √ √

3 Pemberdayaan Masyarakat Melalui √ √


Kegiatan STBM
4 Insfeksi Kesehatan Lingkungan √
Tempat Tempat Umum
5 Verivikasi Desa Stop Buang Air √
Besar Sembarangan (SBS)

6 Monitoring Pasca Pemicuan √

7. Biaya
Rencana anggaran kegiatan Kesehatan Masyarakat dapat dilihat pada tabel dibawah
ini:

Tabel 2. Rincian Anggaran Kegiatan


NO RINCIAN KEGIATAN Vol Biaya (Rp) Anggaran (Rp)
a. Penyehatan Air dan Sanitasi Dasar
1 Pemeriksaan kualitas air 1 kegiatan 5.188.600 5.188.600
2 Insfeksi kesehatan lingkungan untuk 1 kegiatan 1.484.000 1.484.000
sarana air minum
b. Penyehatan pangan
1 Insfeksi kesehatan lingkungan tempat 1 kegiatan 1.747.800 1.747.800
pengelohan makanan
c. Pemicuan STBM desa /Kelurahan
Prioritas
2. Identifikasi Masalah Dan Analisis Situasi 1 kegiatan 11.396.300 11.396.300
(IMAS) Perilaku Kesehatan
2. Kampanye CTPS 1 kegiatan 7.692.300 7.692.300
3 Pemberdayaan Masyarakat Melalui 1 kegiatan 4.166.200 4.166.200
Kegiatan STBM
4 Insfeksi Kesehatan Lingkungan Tempat 1 kegiatan 2.720.000 2.720.000
Tempat Umum
5 Verivikasi Desa Stop Buang Air Besar 1 kegiatan 11.119.200 11.119.200
Sembarangan (SBS)
6 Monitoring Pasca Pemicuan 2 kegiatan 14.102.000 14.102.000
Total Rp. 59.616.800

Demikian kerangka acuan kerja/ term of reference (tor) dibuat untuk dipergunakan
sebaimana mestinya

Kuta Binjei, 03 Januari 2021


KEPALA UPTD. PUSKESMAS JULOK PEMBUAT TOR
KABUPATEN ACEH TIMUR

FAISAL, S.Kep LEO CHANDRA, SKM


NIP. 19650525 198703 1 025

Anda mungkin juga menyukai