PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Undang-undang Nomor 5 tahun 2014 mengartikan Pegawai Aparatur
Sipil Negara selanjutnya disebut ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat Pembina
kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi
tugas Negara lainnya dan digaji berdasarkan aturan perundang-undangan.
Salah satu jenis Diklat yang strategis untuk mewujudkan ASN sebagai
bagian dari ASN menjadi professional adalah diklat prajabatan. Diklat ini
dilaksanakan dalam rangka membentuk nilai-nilai dasar profesi ASN yang
kemudian berperan dalam membentuk karakter ASN yang kuat, yaitu ASN yang
mampu bersikap dan bertindak professional dalam melayani masyarakat.
Sebagaimana dicantumkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000
tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (ASN).
Untuk membentuk ASN sebagai pelayan masyarakat yang professional,
maka dibentuk pola diklat yang baru sehingga mampu mengaktualisasikan nilai-
nilai dasar yaitu, mewujudkan akuntabilitas, kemampuan mengedepankan
kepentingan nasional, menjunjung tinggi standar etika publik, kemampuan
berinovasi dan kemampuan untuk tidak korupsi serta percepatan pemberantasan
korupsi. Kemudian dibentuk dalam dua tahap, internalisasi dan aktualisasi.
Tahap internalisasi nilai-nilai dasar profesi ASN merupakan tahap pembelajaran
dimana peserta diklat dibekali nilai-nilai dasar yang dibutuhkan dalam
menjalankan tugas jabatan profesi ASN secara professional. Selanjutnya tahap
aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN yang dilakukan ditempat tugas msing-
masing peserta diklat maupun tidak di tempat tugasnya atau yang disebut dengan
magang. Maka diklat ini disebut dengan Diklat Prajabatan Pola Baru.
1
Di dalam diklat pola baru, peserta wajib mengaktualisasi nilai-nilai dasar
profesi yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti
Korupsi (ANEKA).
B. Tujuan
Diklat prajabatan ini bertujuan untuk membentuk ASN yang professional
yang didalam diri tertanam nilai-nilai dasar profesi ASN. Sehingga sebagai
pelayan masyarakat mampu menjalankan tugasnya dengan baik dan professional
sebagai pelayan masyarakat. Dalam hal ini, penulis merancang aktualisasi
dengan tujuan memperbaiki system pelayanan dan pekerjaan ke arah yang lebih
baik, dengan menerapakan nilai-nilai dasar ANEKA.
C. RuangLingkup
Peserta diklat yang telah mengikuti diklat prajabatan pola baru akan
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar dari profesi ASN yang didapat dalam proses
internalisasi di satuan kerja. Dalam hal ini akan diaktualisasi pada bagian
Akademik Kemahasiswaan dan Alumni (AKA) Fakultas Dakwah dan
Komunikasi UIN Raden Fatah Palembang.
2
BAB II
KONSEP RANCANGAN AKTUALISASI
A. LandasanTeori
1. Akuntabilitas
Dalam buku Akuntabilitas (Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan III:2015), kata akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas
atau tanggung jawab. Namun pada dasarnya, kedua konsep tersebut memiliki
arti yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab,
sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus
dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah
seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai publik
tersebut antara lain adalah:
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor,
kelompok, dan pribadi;
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
keterlibatan PNS dalam politik praktis;
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik;
d. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai
penyelenggara pemerintahan.
Akuntabilitas adalah prinsip dasar bagi organisasi yang berlaku pada
setiap level/unit organisasi sebagai suatu kewajiban jabatan dalam memberikan
pertanggungjawaban laporan kegiatan kepada atasannya.
3
2. Nasionalisme
Makna nasionalisme secara politis merupakan manifestasi kesadaran
nasional yang mengandung cita-cita dan pendorong bagi suatu bangsa, baik
untuk merebut kemerdekaan atau mengenyahkan penjajahan maupun sebagai
pendorong untuk membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa
dan negaranya. Kita sebagai warga negara Indonesia, sudah tentu merasa bangga
dan mencintai bangsa dan negara Indonesia. Kebanggaan dan kecintaan kita
terhadap bangsa dan negara tidak berarti kita merasa lebih hebat dan lebih
unggul daripada bangsa dan negara lain. Kita tidak boleh memiliki semangat
nasionalisme yang berlebihan (chauvinisme) tetapi kita harus mengembangkan
sikap saling menghormati, menghargai dan bekerja sama dengan bangsa-bangsa
lain.
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan
bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana
mestinya. Sikap seperti ini jelas mencerai beraikan bangsa yang satu dengan
bangsa yang lain. Keadaan seperti ini sering disebut chauvinisme. Sedang dalam
arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Bahkan
tidak sekedar wawasan saja tetapi kemampuan mengaktualisasikan nasionalisme
dalam menjalankan fungsi dan tugasnya merupakan hal yang lebih penting.
Diharapkan dengan nasionalisme yang kuat, maka setiap pegawai ASN memiliki
orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik, bangsa dan negara.
1. Nilai-nilai Nasionalisme Pancasila bagi ASN (Sila 1 dan Sila 2)
a. Pemahaman dan Implementasi Nilai-Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa bagi
Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam Menjalankan Tugasnya.
b. Pemahaman dan Implementasi Nilai-Nilai Kemanusiaan bagi Aparatur
Sipil Negara (ASN) dalam Menjalankan Tugasnya.
2. Nilai-nilai Nasionalisme Pancasila bagi ASN (Sila 3 s/d Sila 5)
a. Pemahaman dan Implementasi Nilai-Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa bagi
Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam Menjalankan Tugasnya.
4
b. Pemahaman dan Implementasi Nilai-Nilai Kemanusiaan bagi Aparatur
Sipil Negara (ASN) dalam Menjalankan Tugasnya.
c. Pemahaman dan Implementasi Nilai-Nilai Keadilan Sosial bagi Aparatur
Sipil Negara (ASN) dalam Menjalankan Tugasnya.
3. ASN Sebagai Pelaksana Kebijakan Publik.
a. ASN sebagai pelaksana kebijakan publik.
b. ASN yang berorientasi pada kepentingan publik.
c. ASN berintegritas tinggi.
d. Implementasi ASN sebagai pelaksana kebijakan publik.
4. ASN Sebagai Pelayan Publik.
a. ASN Profesional.
b. ASN yang Melayani Publik.
c. ASN Berintegritas Tinggi.
d. Implementasi ASN Profesional dan Melayani yang Berintegritas Tinggi.
5. ASN Sebagai Perekat dan Pemersatu Bangsa.
a. ASN sebagai Pemersatu Bangsa.
b. ASN menjaga kondisi damai.
c. Peran PNS/ASN dalam Menciptakan Kondisi Damai.
3. EtikaPublik
Weihrich dan Koontz (2005:46) mendefinisikan etika sebagai “the
dicipline dealing with what is good and bad and with moral duty and
obligation”. Secara lebih spesifik Collins Cobuild (1990:480) mendefinisikan
etika sebagai “an idea or moral belief that influences the behaviour, attitudes
and philosophy of life of a group of people”.
Kode Etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu
kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam
bentuk ketentuan- ketentuan tertulis. Adapun Kode Etik Profesi dimaksudkan
untuk mengatur tingkah laku/etika suatu kelompok khusus dalam masyarakat
melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh
sekelompok profesional tertentu.
5
Etika Publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
4. KomitmenMutu
Richard L. Daft dalam Tita Maria Kanita (2010: 8) mendefinisikan
efisiensi dan efektifitas sebagai berikut:
“Efisiensi organisasi adalah jumlah sumber daya yang digunakan untuk
mencapai tujuan organisasional. Efisiensi organisasi ditentukan oleh berapa
banyak bahan baku, uang, dan manusia yang dibutuhkan untuk menghasilkan
jumlah keluaran tertentu. Efisiensi dapat dihitung sebagai jumlah sumber daya
yang digunakan untuk menghasilkan barang atau jasa.”
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa efisiensi diukur dari
ketepatan realisasi penggunaan sumber daya dan bagaimana pekerjaan
dilaksanakan, sehingga dapat diketahui ada atau tidak adanya pemborosan
sumberdaya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur, dan mekanisme
yang ke luar alur.
Efektivitas organisasi berarti sejauh mana organisasi dapat mencapai
tujuan yang ditetapkan, atau berhasil mencapai apapun yang coba
dikerjakannya. Efektivitas organisasi berarti memberikan barang atau jasa
yang dihargai oleh pelanggan.”
Demikian juga halnya inovasi dalam layanan publik mestinya
mencerminkan hasil pemikiran baru yang konstruktif, sehingga akan memotivasi
setiap individu untuk membangun karakter dan mind-set baru sebagai aparatur
penyelenggara pemerintahan, yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme
layanan publik yang berbeda dari sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau
menggugurkan tugas rutin. Sebagaimana dikemukakan oleh Christopher dan
Thor (2001: 65), “They can also organize to encourage and support creativity
and innovation, to do things differently.”
Demikian juga di lingkungan lembaga pemerintahan, aparatur dapat
mengembangkan daya imajinasi dan kreativitasnya, untuk melahirkan terobosan
6
terobosan baru dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi layanan, sepanjang
tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.
5. Anti Korupsi
Kesadaran Anti korupsi Anda yang telah mencapai puncak tertinggi akan
menyentuh spiritual accountability Anda, apalagi ketika menyadari bahwa
dampak korupsi itu tidak sekedar kerugian keuangan negara, namun ada
kaitannya dengan kerusakan kehidupan. Sebagai bagian dari warga negara
Indonesia dengan keyakinan akan Ketuhanan Yang Maha Esa, maka kehidupan
akan disadari sebagai 3 episode utama, sebelum kehidupan dunia, kehidupan
dunia sendiri dan kehidupan paska dunia. Penyimpangan secara sosial terjadi
ketika manusia menyimpang atau lupa pada perjanjian mereka dengan
Tuhannya, pada saat di alam Roh (Primordial Covenant).
Niat anti korupsi semakin kuat bagi mereka yang ingat pada Tuhannya,
Ia tidak ingin urusan dunia merusak perjanjian dengan Tuhannya dan akan
menjadi beban bagi kehidupan setelah dunia.
Korupsi adalah kejahatan luar biasa, tentunya memberantasnya
membutuhkan semangat yang luar biasa, semangat yang tak pernah berhenti
karena berasal dari energi yang tak terbatas, energi yang hadir pada orang-orang
yang mampu mengintegrasikan raga, rasio, ruh dan rasa dalam satu fokus
‘pengabdian”, sehingga mereka selalu mengisi waktunya dengan belajar,
bekerja, cinta dan pewarisan. Dampaknya mereka tidak akan pernah kehabisan
energi untuk selalu semangat.
7
1. Mempersiapkan berkas ujian semester genap 2015 yang mengacu pada etika
publik
2. Pengawas ujian semester genap 2015 yang memiliki nilai nasionalisme
3. Menyusun jadwal ujian komprehensif yang akuntabel
4. Menyusun jadwal ujian munaqasyah yang akuntabel
5. Memproses pembuatan ijazah dengan meningkatkan kualitas
6. Mendata jumlah alumni dengan data valid yang akuntabel
7. Mendata jumlah mahasiswa aktif dengan data valid yang akuntabel
8. Melegalisir ijazah dengan menjunjung tinggi nilai anti korupsi
9. Memproses sertifikat Baca Tulis Alquran (BTA) menjunjung nilai anti
korupsi
10. Melakukan pengecekan alat peraga inventaris laboratorium jurnalistik dengan
berkomitmen untuk meningkatkan kualitas.
8
sungguh. Guna meminimalisir kesalahan yang terjadi misalnya salah
memasukkan absen mahasiswa, perlunya bekerjasama dengan rekan kerja, agar
hasil yang dicapai benar. Teknik aktualisasinya dengan mementingkan
kepentingan publik.
9
e. Membagikan berkas kepada dosen bersangkutan sambil melakukan
pengecekan ulang.
10
Landasan nilai anti korupsi adalah dengan, berlaku adil dan jujur akan
dilakukan dengan tidak menerima pemberian apapun dari mahasiswa yang
diawasi. Serta tidak membeda-bedakan mahasiswa baik yang kenal dengan yang
tidak selama ujian berlangsung. Teknik aktualisasinya dengan memegang prinsip
kejujuran.
Sasaran dari kegiatan ini adalah mahasiswa peserta ujian, penguji dan
pembimbing mahasiswa ujian serta panitia ujian komprehensif.
11
Dalam menyusun jadwal ujian komprehensif nilai akuntabilitasnya akan
berorientasi pada kepentingan publik karena banyak pihak yang terlibat dalam
kegiatan ini baik mahasiswa, penguji, pembimbing maupun panitia pelaksana.
Bekerja dengan penuh tanggung jawab akan menghasilkan pekerjaan yang baik
dan kegiatan ujian akan berlangsung dengan lancar. Teknik aktualisasinya
dengan bertindak professional.
12
Untuk mendukung teraktualisasi kegiatan tersebut proses/langkah yang
ditempuh adalah:
13
Menjaga kerahasian dari penilaian penguji maupun pembimbing jika
ada mahasiswa yang mempertanyakannya. Berintegritas tinggi akan membuat
hasil yang baik dari pekerjaan yang lakukan. Teknik aktualisasi dengan
berkomunikasi yang efektif.
Tidak juga menerima bentuk suap ataupun gratifikasi (jujur) jika ada
mahasiswa yang akan melihat nilai yang diberikan oleh penguji. Serta tetap
sederhana dalam bersikap. Hal ini merupakan bentuk anti korupsi dengan teknik
bertindak jujur
14
Pembuatan ijazah memerlukan waktu yang cukup lama hingga 7 hari, ini
dikarenakan adanya proses administrasi yang panjang. Tidak hanya melibatkan
pihak Fakultas saja namun juga Bagian Akademik Alumni dan Kemahasiswaan
Universitas (BAAK). Pada bagian ini, ijazah tersentralisasi dan dikontrol
langsung oleh pihak pusat akademik Universitas. Fakultas sebagai pihak yang
mengajukan pembuatan ijazah, yang mengeluarkan adalah BAAK.
Ijazah merupakan hal yang penting bagi seorang mahasiswa. Maka dari
itu bentuk tanggung jawab dalam proses peneerbitan ijazah sampai ijazah
tersebut sampai ketangan alumni menjadi nilai akuntabilitas. Hal tersebut akan
dilakukan secara konsisten.
15
Namun tetap memegang prinsip tidak akan menerima gratifikasi dari
alumni yang mencoba menyuap untuk memudahkan proses administrasi (jujur).
Namun membantu alumni yang mengurus penerbitan ijazah sebagai bentuk
kepedulian saya. Hal ini akan saya lakukan dengan cermat dan teliti dalam
landasan nilai-nilai anti korupsi.
16
Landasan nilai akuntabilitas dari kegiatan ini ditunjukkan dengan
keakuratan data yang dilaporkan tak lain karena bekerja secara tanggung jawab.
Pada kegiatan ini akan melaporkan hasil kerja karena ini merupakan
kepentingan banyak pihak. Teknik aktualisasi bertanggung jawab.
Manfaat yang dapat diambil adalah kesempurnaan dan hasil data yang
akurat. Karena kegiatan ini berguna juga untuk kegiatan Fakultas lainnya seperti
akreditasi. Dampak yang terjadi jika tidak dilakukan akan merugikan Fakultas
dan data alumni tiap bulannya terus bertambah, jika tidak dilakukan dengan
konsisten maka data tersebut tidak akurat lagi.
17
Untuk mendukung teraktualisasi kegiatan tersebut proses/langkah yang
ditempuh adalah:
Hampir setiap bulan ada mahasiswa yang lulus ujian munaqasyah dan
artinya sudah dinyatakan sebagai alumni, data mahasiswa aktif pun bergerak
dinamis. Seiring dengan itu, data mahasiswa aktif pun harus selalu diperbaharui.
Tidak hanya karena mahasiswa telah dinyatakn lulus, tetapi ada juga
dikarenakan mahasiswa tersebut mengambil cuti, berhenti atau meninggal dunia.
Data mahasiswa aktif ini sangat berguna bagi Fakultas, sebagai data konkrit
jumlah mahasiswa untuk keperluan akademik.
18
Untuk mempermudah pekerjaan landasan komitmen mutu, dengan
menemukan inovasi dalam melakukan tugas, misal dengan menyimpan file
sofcopy, hardcopy dengan lebih rapi, mengetik di computer sehingga
meminimalisir kesalahan dibandingkan tulis dengan tangan, akhirnya pekerjaan
tersebut efisien, sesuai dengan teknik aktualisasinya.
Landasan nilai anti korupsi dengan data yang saya laporkan adalah jujur,
saya akan tetap bersikap sederhana dengan apa yang saya kerjakan. Teknik
aktualisasi dengan memegang prinsip kejujuran.
19
Sasaran kegiatan ini adalah alumni dan pihak Fakultas termasuk
kasubbag Akademik, Kabag Tata Usaha dan Dekan Fakultas. Pada posisi
kasubbag Akademik dan Kabag Tatau Usaha selaku pejabat yang memparaf
lembar ijazah yang akan dilegalisir.
Kepuasan alumni dengan hasil kerja yang baik merupakan hal yang
membanggakan. Untuk itu peningkatkan mutu pelayanan terhadap alumni.
Bekerja dengan tepat dan cepat sehingga pekerjaan tersebut efektif. Landasan
etika publik ditunjukkan dengan teknik aktualisasi efektif dan efisien.
Landasan nilai anti korupsi adalah bekerja sesuai aturan, berlaku adil
dengan tidak mendahulukan kepentingan pribadi, misalnya mendahulukan
antrian legalisir karena yang melegalisr ijazah adalah saudara. Berani menolak
segala bentuk suap yang dilakukan oleh pihak manapun jika tujuannya untuk
memudahkan proses administrasi. Teknik aktualisasinya memegang prinsip
kejujuran.
20
Manfaat yang didapat dengan menginternalisasi nilai-nilai dasar akan
menghasilkan pekerjaan yang tepat waktu, sehingga tingkat kepuasaan alumni
akan meningkat. Tentunya akan meningkatkan kualitas pelayanan di Fakultas.
Dampak jika tidak mengaplikasikan nilai-nilai tersebut legalisir ijazah akan
terhambat dan menumpuk dengan pekerjaan lain.
21
Melayani mahasiswa yang akan mengambil sertifikat BTA dengan
sopan dan hormat walaupun mahasiswa lebih muda, bentuk penghormatan
kepada mahasiswapun ditujukkan dengan keseriusan saya menanggapi
pertanyaan yang diajukan. Landasan etika publik inilah yang akan diwujudkan
dengan teknik aktualisasi komunikasi efektif.
Komitmen mutu dalam melaksanakan tugas ini akan berkerja cepat dan
tepat dan memberikan kepuasan pada mahasiswa bahwa sertifikatnya telah
selesai dengan baik. Hal ini dilakukan untuk menciptakan pekerjaan yang efektif
dan bermutu tinggi. Teknik aktualisasinya dengan efektif.
Landasan nilai anti korupsi dengan berlaku jujur kepada siapapun baik
yang bertanya maupun yang berusaha untuk menyuap. Bersikap mandiri tidak
terpengaruh oleh orang lain. Teknik aktualisasinya memegang prinsip kejujuran.
a. Menerima data mahasiswa yang lulus ujian BTA dari dosen atau Kasubbag
b. Memproses penulisan sertifikat
c. Melakukan penomoran dan mencatat data mahasiswa
d. Membagikan kepada mahasiswa
22
Kegiatan 10- Melakukan Pengecekan Alat Peraga Inventaris Laboratorium
Jurnalistik
Dalam melakukan pekerjaan ini, akan bertanggung jawab atas apa yang
dilaporkan dan akan lakukan secara konsisten, agar kegiatan praktek tidak
terkendala. Landasan nilai akuntabilitas diwujudkan dengan teknik aktualisasi
professional.
23
Manfaat dengan menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi maka
terbentuklah mekanisme yang lebih rapi baik secara pengaturan/menyusun alat
maupun pelaporan. Dampak yang terjadi jika tidak dilakukan, alat yang
digunakan untuk menunjang kegiatan praktek rusak.
24
Komprehensif Dakwah dan Pembimbing
Komunikasi Mahasiswa, Penguji
UIN Raden Mahasiswa, Panitia
Fatah
Palembang
4. Menyusun jadwal 25 Juni 2015 Fakultas Mahasiswa,
Munaqasyah Dakwah dan Pembimbing
Komunikasi Mahasiswa, Penguji
UIN Raden Mahasiswa, Panitia
Fatah
Palembang
5. Memproses 22-26 Juni Fakultas Alumni, Fakultas
pembuatan ijazah 2015 Dakwah dan
Komunikasi
UIN Raden
Fatah
Palembang
6. Mendata jumlah 1 Juli 2015 Fakultas Bagian Akademik
alumni Dakwah dan Fakultas, Prodi,
Komunikasi Fakultas
UIN Raden
Fatah
Palembang
7. Mendata jumlah 2 Juli 2015 Fakultas Bagian Akademik
mahasiswa aktif Dakwah dan Fakultas, Prodi,
Komunikasi Fakultas
UIN Raden
Fatah
Palembang
8. Melegalisir ijazah 22-31 Juni Fakultas Alumni, Bagian
2015 Dakwah dan Akademik Fakultas
Komunikasi
25
UIN Raden
Fatah
Palembang
9. Memproses sertifikat 27-31 Juni Fakultas Mahasiswa, Bagian
Baca Tulis Al-quran 2015 Dakwah dan Akademik Fakultas
Komunikasi
UIN Raden
Fatah
Palembang
Melakukan 30 Juni 2015 Fakultas Mahasiswa, Bagian
10. pengecekan alat Dakwah dan Umum, Fakultas
peraga iventaris Komunikasi
laboratoroium UIN Raden
Fatah
Palembang
DAFTAR PUSTAKA
26
Lembaga Administrasi Negara. 2014. Aktualisasi Nilai Nilai Dasar Profesi Pegawai
Negeri Sipil. Modul Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon
Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Undang-Undang Republik Indonesia nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
tahun 2014
27