Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang
Undang-undang Nomor 5 tahun 2014 mengartikan Pegawai Aparatur
Sipil Negara selanjutnya disebut ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat Pembina
kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi
tugas Negara lainnya dan digaji berdasarkan aturan perundang-undangan.
Salah satu jenis Diklat yang strategis untuk mewujudkan ASN sebagai
bagian dari ASN menjadi professional adalah diklat prajabatan. Diklat ini
dilaksanakan dalam rangka membentuk nilai-nilai dasar profesi ASN yang
kemudian berperan dalam membentuk karakter ASN yang kuat, yaitu ASN yang
mampu bersikap dan bertindak professional dalam melayani masyarakat.
Sebagaimana dicantumkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000
tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (ASN).
Untuk membentuk ASN sebagai pelayan masyarakat yang professional,
maka dibentuk pola diklat yang baru sehingga mampu mengaktualisasikan nilai-
nilai dasar yaitu, mewujudkan akuntabilitas, kemampuan mengedepankan
kepentingan nasional, menjunjung tinggi standar etika publik, kemampuan
berinovasi dan kemampuan untuk tidak korupsi serta percepatan pemberantasan
korupsi. Kemudian dibentuk dalam dua tahap, internalisasi dan aktualisasi.
Tahap internalisasi nilai-nilai dasar profesi ASN merupakan tahap pembelajaran
dimana peserta diklat dibekali nilai-nilai dasar yang dibutuhkan dalam
menjalankan tugas jabatan profesi ASN secara professional. Selanjutnya tahap
aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN yang dilakukan ditempat tugas msing-
masing peserta diklat maupun tidak di tempat tugasnya atau yang disebut dengan
magang. Maka diklat ini disebut dengan Diklat Prajabatan Pola Baru.

1
Di dalam diklat pola baru, peserta wajib mengaktualisasi nilai-nilai dasar
profesi yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti
Korupsi (ANEKA).

B. Tujuan
Diklat prajabatan ini bertujuan untuk membentuk ASN yang professional
yang didalam diri tertanam nilai-nilai dasar profesi ASN. Sehingga sebagai
pelayan masyarakat mampu menjalankan tugasnya dengan baik dan professional
sebagai pelayan masyarakat. Dalam hal ini, penulis merancang aktualisasi
dengan tujuan memperbaiki system pelayanan dan pekerjaan ke arah yang lebih
baik, dengan menerapakan nilai-nilai dasar ANEKA.

C. RuangLingkup
Peserta diklat yang telah mengikuti diklat prajabatan pola baru akan
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar dari profesi ASN yang didapat dalam proses
internalisasi di satuan kerja. Dalam hal ini akan diaktualisasi pada bagian
Akademik Kemahasiswaan dan Alumni (AKA) Fakultas Dakwah dan
Komunikasi UIN Raden Fatah Palembang.

2
BAB II
KONSEP RANCANGAN AKTUALISASI

A. LandasanTeori
1. Akuntabilitas
Dalam buku Akuntabilitas (Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan III:2015), kata akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas
atau tanggung jawab. Namun pada dasarnya, kedua konsep tersebut memiliki
arti yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab,
sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus
dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah
seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai publik
tersebut antara lain adalah:
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor,
kelompok, dan pribadi;
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
keterlibatan PNS dalam politik praktis;
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik;
d. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai
penyelenggara pemerintahan.
Akuntabilitas adalah prinsip dasar bagi organisasi yang berlaku pada
setiap level/unit organisasi sebagai suatu kewajiban jabatan dalam memberikan
pertanggungjawaban laporan kegiatan kepada atasannya.

3
2. Nasionalisme
Makna nasionalisme secara politis merupakan manifestasi kesadaran
nasional yang mengandung cita-cita dan pendorong bagi suatu bangsa, baik
untuk merebut kemerdekaan atau mengenyahkan penjajahan maupun sebagai
pendorong untuk membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa
dan negaranya. Kita sebagai warga negara Indonesia, sudah tentu merasa bangga
dan mencintai bangsa dan negara Indonesia. Kebanggaan dan kecintaan kita
terhadap bangsa dan negara tidak berarti kita merasa lebih hebat dan lebih
unggul daripada bangsa dan negara lain. Kita tidak boleh memiliki semangat
nasionalisme yang berlebihan (chauvinisme) tetapi kita harus mengembangkan
sikap saling menghormati, menghargai dan bekerja sama dengan bangsa-bangsa
lain.
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan
bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana
mestinya. Sikap seperti ini jelas mencerai beraikan bangsa yang satu dengan
bangsa yang lain. Keadaan seperti ini sering disebut chauvinisme. Sedang dalam
arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Bahkan
tidak sekedar wawasan saja tetapi kemampuan mengaktualisasikan nasionalisme
dalam menjalankan fungsi dan tugasnya merupakan hal yang lebih penting.
Diharapkan dengan nasionalisme yang kuat, maka setiap pegawai ASN memiliki
orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik, bangsa dan negara.
1. Nilai-nilai Nasionalisme Pancasila bagi ASN (Sila 1 dan Sila 2)
a. Pemahaman dan Implementasi Nilai-Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa bagi
Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam Menjalankan Tugasnya.
b. Pemahaman dan Implementasi Nilai-Nilai Kemanusiaan bagi Aparatur
Sipil Negara (ASN) dalam Menjalankan Tugasnya.
2. Nilai-nilai Nasionalisme Pancasila bagi ASN (Sila 3 s/d Sila 5)
a. Pemahaman dan Implementasi Nilai-Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa bagi
Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam Menjalankan Tugasnya.

4
b. Pemahaman dan Implementasi Nilai-Nilai Kemanusiaan bagi Aparatur
Sipil Negara (ASN) dalam Menjalankan Tugasnya.
c. Pemahaman dan Implementasi Nilai-Nilai Keadilan Sosial bagi Aparatur
Sipil Negara (ASN) dalam Menjalankan Tugasnya.
3. ASN Sebagai Pelaksana Kebijakan Publik.
a. ASN sebagai pelaksana kebijakan publik.
b. ASN yang berorientasi pada kepentingan publik.
c. ASN berintegritas tinggi.
d. Implementasi ASN sebagai pelaksana kebijakan publik.
4. ASN Sebagai Pelayan Publik.
a. ASN Profesional.
b. ASN yang Melayani Publik.
c. ASN Berintegritas Tinggi.
d. Implementasi ASN Profesional dan Melayani yang Berintegritas Tinggi.
5. ASN Sebagai Perekat dan Pemersatu Bangsa.
a. ASN sebagai Pemersatu Bangsa.
b. ASN menjaga kondisi damai.
c. Peran PNS/ASN dalam Menciptakan Kondisi Damai.

3. EtikaPublik
Weihrich dan Koontz (2005:46) mendefinisikan etika sebagai “the
dicipline dealing with what is good and bad and with moral duty and
obligation”. Secara lebih spesifik Collins Cobuild (1990:480) mendefinisikan
etika sebagai “an idea or moral belief that influences the behaviour, attitudes
and philosophy of life of a group of people”.
Kode Etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu
kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam
bentuk ketentuan- ketentuan tertulis. Adapun Kode Etik Profesi dimaksudkan
untuk mengatur tingkah laku/etika suatu kelompok khusus dalam masyarakat
melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh
sekelompok profesional tertentu.

5
Etika Publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.

4. KomitmenMutu
Richard L. Daft dalam Tita Maria Kanita (2010: 8) mendefinisikan
efisiensi dan efektifitas sebagai berikut:
“Efisiensi organisasi adalah jumlah sumber daya yang digunakan untuk
mencapai tujuan organisasional. Efisiensi organisasi ditentukan oleh berapa
banyak bahan baku, uang, dan manusia yang dibutuhkan untuk menghasilkan
jumlah keluaran tertentu. Efisiensi dapat dihitung sebagai jumlah sumber daya
yang digunakan untuk menghasilkan barang atau jasa.”
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa efisiensi diukur dari
ketepatan realisasi penggunaan sumber daya dan bagaimana pekerjaan
dilaksanakan, sehingga dapat diketahui ada atau tidak adanya pemborosan
sumberdaya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur, dan mekanisme
yang ke luar alur.
Efektivitas organisasi berarti sejauh mana organisasi dapat mencapai
tujuan yang ditetapkan, atau berhasil mencapai apapun yang coba
dikerjakannya. Efektivitas organisasi berarti memberikan barang atau jasa
yang dihargai oleh pelanggan.”
Demikian juga halnya inovasi dalam layanan publik mestinya
mencerminkan hasil pemikiran baru yang konstruktif, sehingga akan memotivasi
setiap individu untuk membangun karakter dan mind-set baru sebagai aparatur
penyelenggara pemerintahan, yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme
layanan publik yang berbeda dari sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau
menggugurkan tugas rutin. Sebagaimana dikemukakan oleh Christopher dan
Thor (2001: 65), “They can also organize to encourage and support creativity
and innovation, to do things differently.”
Demikian juga di lingkungan lembaga pemerintahan, aparatur dapat
mengembangkan daya imajinasi dan kreativitasnya, untuk melahirkan terobosan

6
terobosan baru dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi layanan, sepanjang
tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

5. Anti Korupsi
Kesadaran Anti korupsi Anda yang telah mencapai puncak tertinggi akan
menyentuh spiritual accountability Anda, apalagi ketika menyadari bahwa
dampak korupsi itu tidak sekedar kerugian keuangan negara, namun ada
kaitannya dengan kerusakan kehidupan. Sebagai bagian dari warga negara
Indonesia dengan keyakinan akan Ketuhanan Yang Maha Esa, maka kehidupan
akan disadari sebagai 3 episode utama, sebelum kehidupan dunia, kehidupan
dunia sendiri dan kehidupan paska dunia. Penyimpangan secara sosial terjadi
ketika manusia menyimpang atau lupa pada perjanjian mereka dengan
Tuhannya, pada saat di alam Roh (Primordial Covenant).

Niat anti korupsi semakin kuat bagi mereka yang ingat pada Tuhannya,
Ia tidak ingin urusan dunia merusak perjanjian dengan Tuhannya dan akan
menjadi beban bagi kehidupan setelah dunia.
Korupsi adalah kejahatan luar biasa, tentunya memberantasnya
membutuhkan semangat yang luar biasa, semangat yang tak pernah berhenti
karena berasal dari energi yang tak terbatas, energi yang hadir pada orang-orang
yang mampu mengintegrasikan raga, rasio, ruh dan rasa dalam satu fokus
‘pengabdian”, sehingga mereka selalu mengisi waktunya dengan belajar,
bekerja, cinta dan pewarisan. Dampaknya mereka tidak akan pernah kehabisan
energi untuk selalu semangat.

B. Korelasi Antara Pelaksanaan Tugas dengan Rencana Aktualisasi Nilai-nilai


Dasar
Nilai-nilai aktualisasi meliputi kegiatan yang akan dilaksanakan sesuai
yang direncanakan dalam rancangan aktualisasi dan secara langsung kegiatan
tersebut terkait atau berlandaskan nilai dasar profesi ASN antara lain sebagai
berikut:

7
1. Mempersiapkan berkas ujian semester genap 2015 yang mengacu pada etika
publik
2. Pengawas ujian semester genap 2015 yang memiliki nilai nasionalisme
3. Menyusun jadwal ujian komprehensif yang akuntabel
4. Menyusun jadwal ujian munaqasyah yang akuntabel
5. Memproses pembuatan ijazah dengan meningkatkan kualitas
6. Mendata jumlah alumni dengan data valid yang akuntabel
7. Mendata jumlah mahasiswa aktif dengan data valid yang akuntabel
8. Melegalisir ijazah dengan menjunjung tinggi nilai anti korupsi
9. Memproses sertifikat Baca Tulis Alquran (BTA) menjunjung nilai anti
korupsi
10. Melakukan pengecekan alat peraga inventaris laboratorium jurnalistik dengan
berkomitmen untuk meningkatkan kualitas.

Kegiatan 1 - Mempersiapkan Berkas Ujian Semester Genap 2015


Ujian semester merupakan kegiatan yang rutin dilaksanakan setelah
melakukan proses belajar mengajar di kelas. Maka, bagian tata usaha akan
mempersiapkan berkas ujian semester mahasiswa di Fakultas Dakwah dan
Komunikasi UIN Raden Fatah Palembang.
Sasaran kegiatan ini adalah mahasiswa Fakultas Dakwah dan
Komunikasi UIN Raden Fatah Palembang. Selain itu juga, sasaran kegiatan ini
adalah dosen mata kuliah yang bersangkutan.

Dalam mempersiapkan berkas ujian semester genap 2015 indikator


akuntabilitasnya, akan mengacu pada kejelasan target termasuk dalam kejelasan
target waktu penyelesaian. Selain itu juga bertanggung jawab atas kelengkapan
berkas yang disiapkan serta memastikan jika dosen meminta berkas tersebut ada
dan lengkap. Semua dilakukan dengan professional.

Merasa bahwa pekerjaan tersebut adalah amanah tentunya merupakan


landasan nilai nasionalisme yang nantinya akan dikerjakan dengan sungguh-

8
sungguh. Guna meminimalisir kesalahan yang terjadi misalnya salah
memasukkan absen mahasiswa, perlunya bekerjasama dengan rekan kerja, agar
hasil yang dicapai benar. Teknik aktualisasinya dengan mementingkan
kepentingan publik.

Pada saat berhadapan dengan dosen dalam pengambilan berkas ujian


tersebut, etika publik akan bersikap sopan dalam melayaninya. Selain itu taat
aturan yang berlaku akan menjadi kunci kesempurnaan pekerjaan, sehingga
berkas ujian yang diserahkan kepada dosen lengkap.

Landasan nilai komitmen mutu dalam mempersiapkan berkas ujian ini


juga akan meningkatkan mutu dari pekerjaan dengan bekerja rapi dan
mengorganisir pekerjaan sehingga pekerjaan tidak dilakukan dua kali, bekerja
efektif.

Kepentingan lain yang muncul dalam kegiatan ini akan ditunjukkan


dengan keberanian, dalam melaksanakan tugas tidak ada yang ditutup-tutupi,
apa adanya. Bersikap mandiri dengan tidak terpengaruh oleh pihak manapun.
Teknik aktualisasi yang akan dilakukan adalah bertindak professional.

Selain itu, manfaat dari menginternalisasikan indikator dari nilai-nilai


dasar maka pekerjaan tersebut akan tepat selesai. Kegiatan ujian semester dapat
berjalan dengan lancar. Dampak yang ditimbulkan jika tidak dilakukan dengan
benar tentu akan merugikan banyak pihak dan ujian semester tidak akan berjalan
dengan lancar.

Untuk mendukung teraktualisasi kegiatan tersebut proses/langkah yang


ditempuh adalah:

a. Mempersiapkan perangkat ujian mulai dari amplop, absensi, berita acara


b. Memeriksa kelengkapan berkas
c. Memasukkan berkas ke dalam amplop
d. Menyusun berkas berdasarkan nama dosen

9
e. Membagikan berkas kepada dosen bersangkutan sambil melakukan
pengecekan ulang.

Kegiatan 2 – Pengawas Ujian Semester Genap 2015

Pengawasan ujian dilakukan pada mahasiswa yang mengikuti ujian


semester genap 2015. Setelah melakukan proses pembelajaran dengan dosen
mata kuliah yang bersangkutan, ujian dilakukan. Namun yang bertindak sebagai
pengawas ujian adalah panitia yang telah dibentuk sebelumnya oleh Fakultas
dan dosen mata kuliah.

Dalam melakukan pengawasan ujian semester genap 2015 nilai


akuntabilitasnya adalah tanggung jawab mulai dari keabsahan berita acara,
jumlah mahasiswa. Serta melakukan pengawasan dengan transparan, tentunya
akan membuat proses ujian berjalan lancar dan sesuai aturan. Teknik
aktualisasinya dengan bertindak professional.

Nilai dasar nasionalismenya dengan membela kebenaran dalam proses


pengawasan, tidak akan membiarkan mahasiswa untuk melakukan kecurangan
dalam ujian. Juga akan menghargai hasil karya orang lain dalam hal ini usaha
mahasiswa dalam menjawab soal-soal ujian dengan jujur. Teknik aktualisasinya
dengan tidak diskriminatif.

Sebagai pengawas ujian akan tetap berlaku sopan walaupun terhadap


mahasiswa yang diawasi. Selain itu, sebagai pengawas juga akan cermat
mengamati situasi ujian. Teknik aktualisasinya dengan menerapkan ramah
tamah.

Landasan nilai komitmen mutu yang dilakukan adalah dengan menjaga


ketertiban ujian akan menjadi prioritas, sehingga tercipta ujian yang memilki
mutu baik dan efisien. Efisien disini dengan tidak menunda-nunda waktu
pengawasan. Teknik aktualisasinya dengan tidak menunda pekerjaan.

10
Landasan nilai anti korupsi adalah dengan, berlaku adil dan jujur akan
dilakukan dengan tidak menerima pemberian apapun dari mahasiswa yang
diawasi. Serta tidak membeda-bedakan mahasiswa baik yang kenal dengan yang
tidak selama ujian berlangsung. Teknik aktualisasinya dengan memegang prinsip
kejujuran.

Selain itu, manfaat dari menginternalisasikan indikator dari nilai-nilai


dasar maka pengawasan akan berjalan sesuai aturan. Kegiatan ujian semester
dapat berjalan dengan lancar. Dampak yang ditimbulkan jika tidak dilakukan
dengan benar tentu akan merugikan mahasiswa sebagai peserta ujian karena
mahasiswa merasa tidak dihargai. Selain itu para dosen yang mata kuliahnya
diawasi akan mengeluh karena kelas yang diawasi tidak berjalan lancar.

Untuk mendukung teraktualisasi kegiatan tersebut proses/langkah yang


ditempuh adalah:

a. Menyiapkan berkas ujian semester


b. Melakukan pengawasan sesuai dengan kelas yang ditunjuk
c. Menjelaskan waktu ujian dan tata tertib ujian
d. Melakukan pengecekan peserta ujian
e. Mengisi berita acara

Kegiatan 3 – Menyusun Jadwal Komprehensif

Ujian komprehensip merupakan salah satu tahap ujian seorang


mahasiswa untuk lulus dari sebuah Universitas. Ujian komprehensif berbeda
dengan ujian munaqasyah, untuk ujian komprehensif hanya beberapa mata
kuliah yang akan diujikan. Namun bentuk ujiannya hampir sama dengan ujian
munaqasyah.

Sasaran dari kegiatan ini adalah mahasiswa peserta ujian, penguji dan
pembimbing mahasiswa ujian serta panitia ujian komprehensif.

11
Dalam menyusun jadwal ujian komprehensif nilai akuntabilitasnya akan
berorientasi pada kepentingan publik karena banyak pihak yang terlibat dalam
kegiatan ini baik mahasiswa, penguji, pembimbing maupun panitia pelaksana.
Bekerja dengan penuh tanggung jawab akan menghasilkan pekerjaan yang baik
dan kegiatan ujian akan berlangsung dengan lancar. Teknik aktualisasinya
dengan bertindak professional.

Landasan nasionalisme juga akan diwujudkan dengan sikap


menghormati keputusan yang dibuat dalam menyusun jadwal dengan tidak
mengubah ketentuan penguji mahasiswa. Sehingga persamaan derajat antar
mahasiswa terbentuk walaupun jika mengenal mahasiswa tersebut. Teknik
aktualisasinya dengan tidak menunda pekerjaan.

Etika publik yang diindikatorkan adalah dengan menjaga kerahasian


dari penilaian penguji maupun pembimbing jika ada mahasiswa yang
mempertanyakannya. Dengan berintegritas tinggi akan membuat hasil yang
baik dari pekerjaan yang lakukan. Teknik aktualisasinya dengan berkomunikasi
yang efektif.

Bekerja efisien dalam hal ini tidak menunda-nunda pekerjaan,


meminimalisir kesalahan dan berkomitmen mutu pada hasil yang efektif.
Sehingga akan bertindak dengan teknik efektif dan efisien.

Tidak menerima bentuk suap ataupun gratifikasi (jujur) jika ada


mahasiswa yang akan melihat nilai yang diberikan oleh penguji. Serta tetap
sederhana dalam bersikap. Teknik aktualisasinya dengan kejujuran untuk
mengantisipasi bentuk korupsi.

Manfaat internalisasi nilai-nilai tersebut mampu membentuk pribadi yang


mandiri dan disiplin. Tentunya akan menguntungkan banyak pihak yang terlibat,
baik mahasiswa yang ujian, pembimbing dan penguji ujian serta panitia ujian
munaqasyah. Semuanya akan berjalan selaras.

12
Untuk mendukung teraktualisasi kegiatan tersebut proses/langkah yang
ditempuh adalah:

a. Menyiapkan data mahasiswa yang akan ujian


b. Mengetik jadwal ujian sesuai aturan
c. Mengecek ulang hasil ketikan
d. Mencetak dan menempel pengumuman jadwal ujian
e. Membagikan jadwal ujian kepada penguji dan pembimbing

Kegiatan 4 – Menyusun Jadwal Munaqasyah

Ujian munaqasyah merupakan titik puncak dari pembelajaran ditingkat


Universitas. Sama seperti halnya ujian munaqasyah pada Universitas-universitas
lainnya, pada ujian inilah yang menentukan mahasiswa tersebut lulus atau tidak.

Sasaran kegiatan ini adalah mahasiswa sebagai peserta ujian,


peembimbing dan penguji ujian munaqasyah.

Dalam menyusun jadwal ujian munaqasyah nilai akuntabilitas akan


berorientasi pada kepentingan publik karena banyak pihak yang terlibat dalam
kegiatan ini baik mahasiswa, penguji, pembimbing maupun panitia pelaksana.
Bekerja dengan penuh tanggung jawab akan menghasilkan pekerjaan yang baik
dan kegiatan ujian akan berlangsung dengan lancar. Teknik aktualisasinya
dengan bertindak professional.

Menghormati keputusan yang dibuat dalam menyusun jadwal dengan


tidak mengubah ketentuan penguji mahasiswa. Sehingga persamaan derajat
antar mahasiswa terbentuk walaupun jika saya mengenal mahasiswa tersebut,
merupakan landasan nilai nasionalisme. Teknik aktualisasinya tidak
diskriminatif.

13
Menjaga kerahasian dari penilaian penguji maupun pembimbing jika
ada mahasiswa yang mempertanyakannya. Berintegritas tinggi akan membuat
hasil yang baik dari pekerjaan yang lakukan. Teknik aktualisasi dengan
berkomunikasi yang efektif.

Bekerja efisien dalam hal ini tidak menunda-nunda pekerjaan,


meminimalisir kesalahan dan berorientasi pada hasil yang efektif. Sehingga akan
bertindak secara efektif dan efisien untuk berkomitmen mutu.

Tidak juga menerima bentuk suap ataupun gratifikasi (jujur) jika ada
mahasiswa yang akan melihat nilai yang diberikan oleh penguji. Serta tetap
sederhana dalam bersikap. Hal ini merupakan bentuk anti korupsi dengan teknik
bertindak jujur

Manfaat dari internalisasi nilai-nilai tersebut akan memudahkan proses


pekerjaan. Apa lagi pekerjaan tersebut berkesinambungan dengan kegiatan
lainnya. Dampak yang terjadi jika tidak melakukan internalisasi akan
menghambat proses kegiatan lainnya, dan akan muncul sikap masa bodoh
dengan apa yang akan terjadi nanti.

Untuk mendukung teraktualisasi kegiatan tersebut proses/langkah yang


ditempuh adalah:

a. Menyiapkan data mahasiswa ujian


b. Mengetik jadwal sesuai aturan
c. Mengecek ulang hasil ketikan
d. Mencetak dan menempel pengumuman ujian
e. Membagikan jadwal ujian kepada penguji dan pembimbing

Kegiatan 5 – Memproses Pembuatan Ijazah

14
Pembuatan ijazah memerlukan waktu yang cukup lama hingga 7 hari, ini
dikarenakan adanya proses administrasi yang panjang. Tidak hanya melibatkan
pihak Fakultas saja namun juga Bagian Akademik Alumni dan Kemahasiswaan
Universitas (BAAK). Pada bagian ini, ijazah tersentralisasi dan dikontrol
langsung oleh pihak pusat akademik Universitas. Fakultas sebagai pihak yang
mengajukan pembuatan ijazah, yang mengeluarkan adalah BAAK.

Sasaran kegiatan ini adalah alumni yang mengurus pembuatan ijazah,


Fakultas Dakwah dan Komunikasi, dan Bagian Akademik Alumni dan
Kemahasiswaan UIN Raden Fatah Palembang

Ijazah merupakan hal yang penting bagi seorang mahasiswa. Maka dari
itu bentuk tanggung jawab dalam proses peneerbitan ijazah sampai ijazah
tersebut sampai ketangan alumni menjadi nilai akuntabilitas. Hal tersebut akan
dilakukan secara konsisten.

Dalam melaksanakan tugas, amanah sebagai bentuk keseriusan dalam


melakukan pekerjaan ini. Serta akan memperlakukan sama semua alumni yang
mengurus penerbitan ijazah (tidak diskriminatif). Disini merupakan bentuk
nasionalismenya.

Melayani semua alumni yang akan mengurus pembuatan ijazah dengan


sopan dan taat pada aturan karena dalam mengurus ijazah semua sudah
terstruktur ada tahap-tahap yang harus dilewati. Landasan nilai-nilai inlah
sebagai bentuk etika publik dari kegiatan yang dilakukan dengan teknik
aktualisasi komunikasi efektif.

Jika alumni yang mengurus penerbitan ijazah mengalami kendala, kalau


masih bisa dibantu akan dibantu, misalnya berkas yang diajukan kurang
rangkapnya bisa dibantu dengan memperbanyak sendiri. Kemudian secara
berkala melakukan pengecekan ke BAAK. Hal ini guna terciptanya proses yang
efektif dan meningkatkan kualitas mutu dari pelayanan yang berkomitmen.
Teknik aktualisasinya dengan bertindak inovasi.

15
Namun tetap memegang prinsip tidak akan menerima gratifikasi dari
alumni yang mencoba menyuap untuk memudahkan proses administrasi (jujur).
Namun membantu alumni yang mengurus penerbitan ijazah sebagai bentuk
kepedulian saya. Hal ini akan saya lakukan dengan cermat dan teliti dalam
landasan nilai-nilai anti korupsi.

Manfaat yang didapat dengan internalisasi nilai-nilai dasar tersebut akan


memberikan kepuasan pada alumni yang mengurus pembuatan ijazah. Semuanya
dilakukan dengan konsisten dan akan mempemudah serta mempercepat proses
pembuatan ijazah. Dampak yang terjadi jika semua nilai tidak dilakukan akan
memperhambat proses pembuatan ijazah, karena pada awal proses pembuatan
ijazah sudah membutuhkan waktu. Apalagi jika tidak menginternalisasikan nilai-
nilai dasar profesi.

Untuk mendukung teraktualisasi kegiatan tersebut proses/langkah yang


ditempuh adalah:

a. Mengecek kelengkapan berkas pengajuan


b. Membuat pengantar pembuatan ijazah ke BAAK
c. Mengecek proses ijazah telah selesai atau belum
d. Mengecek kembali ijazah yang telah jadi
e. Menghubungi alumni yang membuat ijazah

Kegiatan 6 – Mendata Jumlah Alumni

Kegiatan mendata jumlah alumni dilakukan jika kegiatan ujian


munaqasyah telah dilakukan. Guna kegiatan ini adalah mendata dan
memperbaharui jumlah lulusan tiap bulannya. Mendata alumni, antara lain
tempat tanggal lahir, tanggal ujian, judul skripsi, data penguji dan pembimbing
serta nilai kelulusan.

Sasaran kegiatan ini adalah Bagian Akademik Fakultas, Program Studi


Fakultas, karena data alumni sangat penting bagi Fakultas.

16
Landasan nilai akuntabilitas dari kegiatan ini ditunjukkan dengan
keakuratan data yang dilaporkan tak lain karena bekerja secara tanggung jawab.
Pada kegiatan ini akan melaporkan hasil kerja karena ini merupakan
kepentingan banyak pihak. Teknik aktualisasi bertanggung jawab.

Bekerja dengan ketelitian merupakan bentuk kerja keras dalam bekerja,


data tersebut harus disajikan secara actual dan benar serta data yang disuguhkan
adalah jujur. Ini merupakan landasan nasionalisme yang akan diwujudkan
dengan teknik aktualisasi tidak menunda pekerjaan.

Secara disiplin dalam mengerjakan tugas tersebut dan sesuai dengan


aturan yang telah disepakati oleh pihak kampus merupakan landasan nilai etika
publik.

Mempermudah pekerjaan dengan menemukan inovasi dalam melakukan


tugas, misal dengan menyimpan file sofcopy, hardcopy dengan lebih rapi,
mengetik di computer sehingga meminimalisir kesalahan dibandingkan tulis
dengan tangan, akhirnya pekerjaan tersebut efisien. Kegiatan ini dilakukan
sebagai bentuk landasan komitmen mutu dengan bertindak tidak menunda
pekerjaan.

Pelaporan kegiatan disajikan dengan jujur, setiap mahasiswa yang telah


dinyatakan lulus, data mahasiswa tersebut dilaporkan dengan data
sesungguhnya, serta akan tetap bersikap sederhana dengan apa yang dikerjakan.
Landasan anti korupsi ini dituangkan dalam bentuk teknik aktualisasi kejujuran.

Manfaat yang dapat diambil adalah kesempurnaan dan hasil data yang
akurat. Karena kegiatan ini berguna juga untuk kegiatan Fakultas lainnya seperti
akreditasi. Dampak yang terjadi jika tidak dilakukan akan merugikan Fakultas
dan data alumni tiap bulannya terus bertambah, jika tidak dilakukan dengan
konsisten maka data tersebut tidak akurat lagi.

17
Untuk mendukung teraktualisasi kegiatan tersebut proses/langkah yang
ditempuh adalah:

a. Mengumpulkan berkas mahasiswa lulus ujian munaqasyah


b. Mengetik data penambahan jumlah alumni sesuai dengan program studi
c. Melaporkan kepada pihak Fakultas (Dekan, Kasubbag Akademik,
Kabag)

Kegiatan 7 – Mendata Jumlah Mahasiswa Aktif

Hampir setiap bulan ada mahasiswa yang lulus ujian munaqasyah dan
artinya sudah dinyatakan sebagai alumni, data mahasiswa aktif pun bergerak
dinamis. Seiring dengan itu, data mahasiswa aktif pun harus selalu diperbaharui.
Tidak hanya karena mahasiswa telah dinyatakn lulus, tetapi ada juga
dikarenakan mahasiswa tersebut mengambil cuti, berhenti atau meninggal dunia.
Data mahasiswa aktif ini sangat berguna bagi Fakultas, sebagai data konkrit
jumlah mahasiswa untuk keperluan akademik.

Sasaran kegiatan ini adalah bagian Akademik Fakultas, Program Studi,


karena dua bagian ini bersinggungan langsung dengan kegiatan akademik
kemahasiswaan.

Pada kegiatan ini landasan nilai akuntabilitasnya adalah keakuratan data


yang dilaporkan yang merupakan tanggung jawab dalam bekerja. Pada kegiatan
ini akan dilaporkan hasil kerja karena ini merupakan kepentingan banyak pihak.
Secara berkala data ini juga akan disinkronkan dengan pembayaran mahasiswa
tiap semester.

Landasan nilai nasionalisme ditunjukkan dengan bekerja dengan


ketelitian yang merupakan bentuk kerja keras. Dalam bekerja dan data yang
disuguhkan adalah jujur.

Etika publik berlandaskan nilai disiplin dalam mengerjakan tugas


tersebut, dan sesuai dengan aturan yang telah disepakati oleh pihak kampus.

18
Untuk mempermudah pekerjaan landasan komitmen mutu, dengan
menemukan inovasi dalam melakukan tugas, misal dengan menyimpan file
sofcopy, hardcopy dengan lebih rapi, mengetik di computer sehingga
meminimalisir kesalahan dibandingkan tulis dengan tangan, akhirnya pekerjaan
tersebut efisien, sesuai dengan teknik aktualisasinya.

Landasan nilai anti korupsi dengan data yang saya laporkan adalah jujur,
saya akan tetap bersikap sederhana dengan apa yang saya kerjakan. Teknik
aktualisasi dengan memegang prinsip kejujuran.

Manfaat dari internalisasi nilai-nilai dasar akan mampu mewujudkan


kualitas pekerjaan yang baik. Dengan nilai-nilai dasar tersebut akan
mempermudah pekerjaan dan semua kepentingan akan terpenuhi. Dampak yang
akan terjadi jika tidak dilakukan nilai-nilai dasar tersebut akan berdampak pada
data yang tidak akurat. Jika ada yang memerlukan data, akan kesulitan karena
data tidak diperbaharui.

Untuk mendukung teraktualisasi kegiatan tersebut proses/langkah yang


ditempuh adalah:

a. Mengumpulkan data mahasiswa yang lulus ujian munaqasyah atau cuti


b. Mendata ulang jumlah mahasiswa aktif
c. Melaporkan hasil kepada Fakultas (Kasubbag Akademik, Kabag, Dekan)

Kegiatan 8 – Melegalisir Ijazah

Melegalisir ijazah merupakan kegiatan insidensial yang waktunya tidak


dapat ditebak, karena berhubungan dengan keperluan alumni. prosesnya pun
terkadang memakan waktu hingga dua hari. Hal ini dikarenakan dalam proses
legalisir membutuhkan tanda tangan asli Dekan selaku pimpinan tertinggi di
Fakultas.

19
Sasaran kegiatan ini adalah alumni dan pihak Fakultas termasuk
kasubbag Akademik, Kabag Tata Usaha dan Dekan Fakultas. Pada posisi
kasubbag Akademik dan Kabag Tatau Usaha selaku pejabat yang memparaf
lembar ijazah yang akan dilegalisir.

Dengan bertindak memegang landasan akuntabilitas yang professional


yang akan menjamin bahwa ijazah yang dilegalisir tidak akan hilang, karena itu
merupakan bentuk tanggung jawab terhaadap pekerjaan. Serta akan berlaku
transparan dan objektif, dengan menunjukan bukti-bukti konkrit jika memang
saya dituduh melakukan kecurangan. Kecurangan yang dimaksud adalah ingin
mengutamakan kepentingan pribadi.

Landasan nilai nasionalisme kegiatan ini adalah Amanah dan tidak


diskriminatif akan dilakukan untuk hasil yang baik. Teknik aktualisasinya
dengan tidak menunda pekerjaan.

Tetap ramah, sopan saaat berhadapan dengan alumni yang akan


melegalisr ijazah. Serta menghormatinya sebagai seorang pelanggan. Tak segan
menghubungi alumni yang ijazahnya telah dilegalisir. Teknik aktualisasi dari
etika publik adalah dengan menerapkan senyum, sapa, salam, santun dan sopan.

Kepuasan alumni dengan hasil kerja yang baik merupakan hal yang
membanggakan. Untuk itu peningkatkan mutu pelayanan terhadap alumni.
Bekerja dengan tepat dan cepat sehingga pekerjaan tersebut efektif. Landasan
etika publik ditunjukkan dengan teknik aktualisasi efektif dan efisien.

Landasan nilai anti korupsi adalah bekerja sesuai aturan, berlaku adil
dengan tidak mendahulukan kepentingan pribadi, misalnya mendahulukan
antrian legalisir karena yang melegalisr ijazah adalah saudara. Berani menolak
segala bentuk suap yang dilakukan oleh pihak manapun jika tujuannya untuk
memudahkan proses administrasi. Teknik aktualisasinya memegang prinsip
kejujuran.

20
Manfaat yang didapat dengan menginternalisasi nilai-nilai dasar akan
menghasilkan pekerjaan yang tepat waktu, sehingga tingkat kepuasaan alumni
akan meningkat. Tentunya akan meningkatkan kualitas pelayanan di Fakultas.
Dampak jika tidak mengaplikasikan nilai-nilai tersebut legalisir ijazah akan
terhambat dan menumpuk dengan pekerjaan lain.

Untuk mendukung teraktualisasi kegiatan tersebut proses/langkah yang


ditempuh adalah:

a. Menerima berkas ijazah dari alumni


b. Mengecek keabsahan ijazah yang akan dilegalisir
c. Memberi penomoran, member stempel
d. Menghubungi alumni jika sudah selesai dilegalisir

Kegiatan 9- Memproses Sertifikat Baca Tulis Alquran

Sebelum sertifikat Baca Tulis Alquran (BTA) dikeluarkan, terlebih


dahulu dilakukan uji tes yang dilakukan oleh dosen. Kegiatan ini merupakan
kegiatan wajib bagi mahasiswa, karena sertifikat BTA menjadi salah satu syarat
untuk kelulusan mahasiswa.

Memproses sertifikat BTA untuk mahasiswa akan dilakukan dengan


penuh rasa tanggung jawab, merasakan bahwa sertifikat tersebut penting.
sertifikat merupakan kepentingan publik yang harus didahulukan. Landasan
nilai akuntabilitas ini akan dilakukan dalam teknik aktualisasi professional.

Nilai nasionalismenya kita menganggap sertifikat yang diproses


merupakan hasil kerja keras mahasiswa maka untuk itu harus menghargainya
dan tidak memaksakan kehendak untuk kepentingan pribadi saya. Dalam hal
ini, sertifikat yang telah dialokasikan untuk mahasiswa yang lulus dipergunakan
untuk kepentingan membantu orang lain. Teknik aktualisasinya dengan tidak
menunda pekerjaan.

21
Melayani mahasiswa yang akan mengambil sertifikat BTA dengan
sopan dan hormat walaupun mahasiswa lebih muda, bentuk penghormatan
kepada mahasiswapun ditujukkan dengan keseriusan saya menanggapi
pertanyaan yang diajukan. Landasan etika publik inilah yang akan diwujudkan
dengan teknik aktualisasi komunikasi efektif.

Komitmen mutu dalam melaksanakan tugas ini akan berkerja cepat dan
tepat dan memberikan kepuasan pada mahasiswa bahwa sertifikatnya telah
selesai dengan baik. Hal ini dilakukan untuk menciptakan pekerjaan yang efektif
dan bermutu tinggi. Teknik aktualisasinya dengan efektif.

Landasan nilai anti korupsi dengan berlaku jujur kepada siapapun baik
yang bertanya maupun yang berusaha untuk menyuap. Bersikap mandiri tidak
terpengaruh oleh orang lain. Teknik aktualisasinya memegang prinsip kejujuran.

Manfaat yang didapat jika nilai-nilai dasar profesi mampu diinternalisasi


dalam kegiatan ini adalah mampu memberikan kontribusi yang baik terhadap
mahasiswa. Kepuasan mahasiswa terhadap pelayanan juga terpenuhi. Dampak
jika tidak dilakukan internalisasi nilai-nilai dasar ini membuat runtuhnya nilai
kepercayaan mahasiswa terhadap pelayanan Fakultas.

Untuk mendukung teraktualisasi kegiatan tersebut proses/langkah yang


ditempuh adalah:

a. Menerima data mahasiswa yang lulus ujian BTA dari dosen atau Kasubbag
b. Memproses penulisan sertifikat
c. Melakukan penomoran dan mencatat data mahasiswa
d. Membagikan kepada mahasiswa

22
Kegiatan 10- Melakukan Pengecekan Alat Peraga Inventaris Laboratorium
Jurnalistik

Laboratorium Jurnalistik berisikan peralatan/alat peraga kegiatan praktek


dari mahasiswa jurnalistik. Terdiri dari kamera foto, kamera video, lighting serta
peralatan kantor umum lainnya. Untuk menjaga kualitas dan kelengkapan barang
di laboratorium tersebut dilakukan pengecekan rutin guna kepentingan bersama.

Dalam melakukan pekerjaan ini, akan bertanggung jawab atas apa yang
dilaporkan dan akan lakukan secara konsisten, agar kegiatan praktek tidak
terkendala. Landasan nilai akuntabilitas diwujudkan dengan teknik aktualisasi
professional.

Nasionalisme dimulai dari mengecek kelengkapan alat merupakan bagian


dari pekerjaan, jadi tidak akan menggunakan yang bukan haknya dan tidak
juga memaksakan kehendak apalagi untuk kepentingan pribadi. Teknik
aktualisasi mengutamakan kepentingan publik.

Etika Publik pekerjaan ini akan dilakukan dengan disiplin sehingga


laporan benar-benar nyata. Selain itu akan menuruti perintah atasan selama itu
tidak merugikan pihak kampus. Teknik aktualisasi dengan berkomunikasdi
dengan efektif

Nilai-nilai dasar Komitmen Mutu adalah dengan pengecekan yang


dilakukan tak lebih untuk meningkatkan kualitas mutu yang lebih baik dan juga
akan menciptakan inovasi baru, seperti meletakkan alat-alat lab ditempat yang
lebih aman atau membuat tempat penyimpanan alat yang aman, sehingga
menghidari resiko rusak. Teknik aktualisasi dengan tidak menunda pekerjaan.

Dalam membuat pelaporan pengecekan tidak akan berpihak kepada


siapapun (adil). Lebih merasa memiliki (peduli) terhadap alat-alat tersebut, jika
ada yang rusak segera melapor untuk mendapat tindakan. Dengan teknik
kecermatan kegiatan ini akan berjalan lancar.

23
Manfaat dengan menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi maka
terbentuklah mekanisme yang lebih rapi baik secara pengaturan/menyusun alat
maupun pelaporan. Dampak yang terjadi jika tidak dilakukan, alat yang
digunakan untuk menunjang kegiatan praktek rusak.

Untuk mendukung teraktualisasi kegiatan tersebut proses/langkah yang


ditempuh adalah:

a. Mengecek kelengkapan alat peraga di laboratorium


b. Mengecek fungsi alat peraga di laboratorium
c. Mencatat hasil pengecekan
d. Melaporkan hasil pengecekan
C. Jadwal Kegiatan Aktualisasi
Kegiatan-kegiatan tersebut akan dilaksanakan di tempat kerja dengan
berurutan selama 12 hari kerja dengan jadwal sebagai berikut:

RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASI

No Kegiatan Pelaksanaan Tempat Sasaran


.
1 Mempersiapkan 17-19 Juni Fakultas Dosen Mata Kuliah
berkas ujian 2015 Dakwah dan
semester genap 2015 Komunikasi
UIN Raden
Fatah
Palembang
2. Pengawas ujian 24 Juni 2015 Fakultas Mahasiswa
semester genap 2015 Dakwah dan
Komunikasi
UIN Raden
Fatah
Palembang

3. Menyusun jadwal 22 Juni 2015 Fakultas Mahasiswa,

24
Komprehensif Dakwah dan Pembimbing
Komunikasi Mahasiswa, Penguji
UIN Raden Mahasiswa, Panitia
Fatah
Palembang
4. Menyusun jadwal 25 Juni 2015 Fakultas Mahasiswa,
Munaqasyah Dakwah dan Pembimbing
Komunikasi Mahasiswa, Penguji
UIN Raden Mahasiswa, Panitia
Fatah
Palembang
5. Memproses 22-26 Juni Fakultas Alumni, Fakultas
pembuatan ijazah 2015 Dakwah dan
Komunikasi
UIN Raden
Fatah
Palembang
6. Mendata jumlah 1 Juli 2015 Fakultas Bagian Akademik
alumni Dakwah dan Fakultas, Prodi,
Komunikasi Fakultas
UIN Raden
Fatah
Palembang
7. Mendata jumlah 2 Juli 2015 Fakultas Bagian Akademik
mahasiswa aktif Dakwah dan Fakultas, Prodi,
Komunikasi Fakultas
UIN Raden
Fatah
Palembang
8. Melegalisir ijazah 22-31 Juni Fakultas Alumni, Bagian
2015 Dakwah dan Akademik Fakultas
Komunikasi

25
UIN Raden
Fatah
Palembang
9. Memproses sertifikat 27-31 Juni Fakultas Mahasiswa, Bagian
Baca Tulis Al-quran 2015 Dakwah dan Akademik Fakultas
Komunikasi
UIN Raden
Fatah
Palembang
Melakukan 30 Juni 2015 Fakultas Mahasiswa, Bagian
10. pengecekan alat Dakwah dan Umum, Fakultas
peraga iventaris Komunikasi
laboratoroium UIN Raden
Fatah
Palembang

DAFTAR PUSTAKA

26
Lembaga Administrasi Negara. 2014. Aktualisasi Nilai Nilai Dasar Profesi Pegawai
Negeri Sipil. Modul Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon
Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2014. Akuntabilitas. Modul Penyelenggaraan Perdana


Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2014. Nasionalisme. Modul Penyelenggaraan Perdana


Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2014. Etika Publik. Modul Penyelenggaraan Perdana


Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2014. Komitmen Mutu. Modul Penyelenggaraan


Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2014. Anti Korupsi. Modul Penyelenggaraan Perdana


Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Undang-Undang Republik Indonesia nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
tahun 2014

27

Anda mungkin juga menyukai