Anda di halaman 1dari 6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.2 Kajian Pustaka

2.1.1 Latihan Circuit Training

Latihan Circuit Training adalah suatu latihan dengan cara regu dikelompok
kelokmpokkan dan setiap kelompok melakukan satu bentuk latihan (Dwicahya, 2017).
Menurut M. Sajoto dalam jurnal(Okta & Prasetyo, 2018) latihan circuit training adalah suatu
program latihan terdiri dari beberapa stasiun dan di setiap stasiun seorang atlet melakukan
jenis latihan yang telah ditentukan . Jadi latihan circuit training adalah latihan yang
mengabungkan beberapan jenis gerakan latihan/fisik yang ditempatkan di pos yang sudah
ditentukan dan dilakukan secara terus menerus setiap pos nya dan harus melihat kemampuan
pemain. Jadi setiap pelatih bisa memprogam latihan sesuai kebutuhan pemainnya dalam
setiap pos latihan circuit training. Fungsi dari latihan sangatlah dibutuhkan oleh pemain sepak
bola yang dalam masa perkembangan, oleh karena itu dengan diadanyakn latihan yang secara
terstruktur dengan baik diharapkan pemain sepak bola bisa meningkatkan kualitasnya saat
bermain sepak bola, selain mempunyai manfaat yang penting untuk pemain latihan yang
menyenangkan akan menambah semangat pemain sepak bola dalam berlatih maupun
tertanding sepak bola tampa ada tekanan beban yang diberikan. Adapun aspek-aspek yang
harus dilakukan saat membuat progam latihan circuit training, Menurut Bompa dalam jurnal
(Okta & Prasetyo, 2018), ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun
latihan dengan menggunakan metode circuit, yaitu:
1. Jumlah item latihan untuk yang singkat 6, normal 9, dan lama 12 item.
2. Total durasi latihan antara 10-30 menit dengan jumlah sirkuit 3-6 per sesi.
3. Waktu recovery dan interval pemberiannya tergantung dari sasaran latihan dan
tingkat kemampuan olahragawan.
4. Dalam latihan sirkuit terdiri dari beberapa item latihan, maka secara serentak
beberapa olahragawan dapat melakukan bersamaan dengan item dan sasaran
kelompok otot yang berbeda-beda.
5. Dalam menyusun urutan dan sasaran latihan diusahakan selalu berganti-ganti
bagian tubuh atau kelompok otot.
6. Kebutuhan beban latihan dapat disusun secara akurat dengan mengatur waktu
recovery dan interval atau jumlah repetisi pada setiap item latihan.
7. Beban latihan dapat menggunakan berat badan sendiri atau beban pemberat
yang ditingkatkan secara progresif setelah latihan berjalan 4-6 sesi.
8. Bila menggunakan waktu interval antar sirkuit kira-kira selama 2 menit atau
denyut jantung mencapai paling tidak 120 kali/menit latihan segera dimulai
lagi.

2.1.2 Daya Tahan aerobik

Daya tahan aerobik adalah kemampuan sistem jantung-paru dan pembuluh


darah untuk berfungsi secara optimal pada saat melakukan aktivitas sehari-hari dalam
waktu yang cukup lama tanpa mengalami kelelahan yang berarti (Wahjoedi, 2001: 59)
dalam jurnal (Satria, 2019).Jadi sangatlah penting pemain sepak bola memiliki daya
tahan aerobik yang lebih dari seseorang biasa karena pemain sepak bola dituntut gerak
aktif selama pertandingan itu berlangsung karena permainan sepak bola juga cukup
lama yaitu 45menit x 2 atau 90 menit full time.

.
2.1.3 Permainan Sepak Bola

Permainan sepakbola adalah cabang olahraga permainan beregu atau


permainan tim dan sepakbola merupakan jenis permainan yang membutuhkan kondisi
fisik yang prima, maka suatu kesebelasan yang baik, kuat, tangguh ialah tim yang
terdiri atas pemain-pemain yang mampu melakukan permainan yang kompak artinya
mempunyai kerja tim yang baik (Anwar et al., 2013). Tim yang dinyatakan menang
apabila tim tersebut dapat memasukkan bola ke gawang lawannya, dan apabila sama,
maka permainan dinyatakan seri/draw dan ada waktu perpanjangan jika masih
seri/draw maka dilanjut adu pinalti. Sepakbola merupakan olahraga yang sangat
kompleks yaitu olahraga yang menggabungkan komponen fisik dan teknik sehingga
membentuk suatu permainan yang indah dan menarik.
2.1.4 Teknik Dasar Permainan Sepak Bola

Baik buruknya pemain saat bertanding sepakbola dapat dilihat dari berbagi aspek
yaitu teknik, taktik dan mental bertanding(Nugraha, 2013). Dari beberapa aspek tersebut
yang penting dan menjadi dasar bagi pemain sepakbola adalah teknik dasar. Jadi setiap
pemain sepak bola harus mengetahui teknik dasar sepak bola agar mempermudah bermian
atau saat latiahan. Teknik dasar merupakan kunci bagi pemain sepakbola untuk dapat
menjalankan taktik yang diberikan oleh pelatih. Adapun teknik-teknik dasar sepakbola adalah
sebagai berikut :

1) Menendang (Kicking)
Menendang bola merupakan salah satu karakteristik permainan sepakbola yang paling
dominan. Pemain yang memiliki teknik menendang dengan baik, akan dapat bermain secara
efisien (Sucipto,dkk. 2000: 17). Tujuan dari menendang bola adalah untuk mengumpan,
menembak ke gawang, dan untuk menggagalkan serangan lawan. Dilihat dari perkenanaan
bola dengan bagian kaki, menendang dapat dibedakan menjadi beberapa macam antara lain
menggunakan kaki bagian dalam, kaki bagian luar, punggung kaki, dan punggung kaki
bagian luar maupun dalam. Menurut Herwin (2004: 29-31), yang harus diperhatikan dalam
teknik menendang adalah kaki tumpu dan kaki ayun (steady leg positioni), bagian bola,
perkenaan kaki dengan bola (impact), dan akhir gerakan (follow through).

2) Mengontrol/Menghentikan bola (Controling)


Menghentikan bola merupakan salah satu teknik dasar dalam permainan sepakbola yang
penggunaanya bersamaan dengan teknik menendang bola. Tujuan menghentikan bola untuk
mengontrol bola, yang termasuk didalamnya untuk mengatur tempo permainan, mengalihkan
laju permainan, dan memudahkan untuk passing (Sucipto,dkk. 2000: 22). Menurut Herwin
(2004: 40), yang harus diperhatikan dalam teknik mengontrol, menerima, dan menguasai
bola. Antara lain adalah sebagai berikut:
a) Pengamatan terhadap laju bola selalu harus dilakukan oleh pemain, baik saat bola
melayang ataupun bergulir.
b) Gerakan menahan lajunya bola dengan cara menjaga stabilitas dan keseimbangan tubuh,
dan mengikuti jalannya bola (sesaat bersentuhan antara bola dengan bagian tubuh).
c) Pandangan selalu tertuju pada bola saat menerima bola, setelah bola dikuasai, arahkan bola
untuk gerakan selanjutnya seperti mengoper atau menembak bola.

3) Menggiring Bola (Dribbling)


Menggiring bola adalah menendang bola secara terputus-putus dengan kaki bagian dalam,
punggung kaki, maupun kaki bagian luar. Salah satu yang membuat olahraga sepakbola
menjadi menarik adalah ketika seorang pemain sepakbola mampu menguasai dan
memperagakan aksi individu menggiring bola melewati lawan kemudian mencetak gol.
Karena menggiring bola
dapat diikuti gerakan berikutnya berupa passing maupun shooting. Menurut Sucipto (2000:
28), menggiring bola bertujuan antara lain untuk mendekati jarak ke sasaran, melewati lawan,
dan
menghambat permainan. Cara melakukan dribbling yang dikutip dari Herwin (2004: 36)
adalah sebagai berikut,
a) Dribbling menghadapi tekanan lawan, bola harus dekat dengan kaki ayun atau kaki yang
akan melakukan dribbling, artinya sentuhan terhadap bola sesering mungkin atau banyak
sentuhan.
b) Sedangkan bila di daerah bebas tanpa ada tekanan lawan, maka sentuhan bola sedikit demi
sedikit dengan diikuti gerakan lari yang cepat.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat menggiring bola di
antaranya:
(1) Bola harus selalu terkontrol, dekat dengan kaki,
(2)Bola harus dalam perlindungan (dengan kaki yang tepat sesuaikeadaan dan posisi lawan),
(3) Pandangan luas, artinya mata tidakhanya terpaku oada bola dan
(4) Dibiasakan dengan kaki kanan dan kiri.

4) Menyundul Bola (Heading)


Menyundul bola pada hakekatnya memainkan bola dengan kepala. Tujuan menyundul bola
dalam permainan sepakbola adalah untuk mengumpan, menyetak gol, dan untuk mematahkan
serangan lawan. Ditinjau dari posisi tubuhnya, menyundul bola dapat dilakukan sambil
berdiri melompat, dan sambil meloncat, (Sucipto,dkk. 2000: 32).

5) Merampas Bola (Tackling)


Merampas bola merupakan salah satu upaya untuk merebut bola dari penguasaan lawan
sekaligus memotong atau menghalau serangan lawan. Merampas bola diperkenankan dalam
sepakbola asalkan pemain melakukannya mengenai bola tidak bertujuan untuk mencederai
lawan. Menurut Herwin (2004: 46), tujuan merebut bola adalah untuk menahan lajunya
pemain menuju gawang pemain bertahan, menunda permainan yang cepat, menggagalkan
serangan, dan menghalau bola keluar lapangan permainan.

6) Lemparan ke Dalam (Throw In)


Tujuan dari lemparan ke dalam adalah untuk menghidupkan /memulai permainan setelah bola
keluar meninggalkan lapangan melalui garis samping (Herwin, 2004: 48). Adapun cara
melakukan lemparan ke dalam menurut Herwin (2004: 48) adalah sebagai berikut:
a) Melakukan lemparan ke dalam menggunakan kedua tangan memegang bola.
b) Kedua siku menghadap ke depan.
c) Kedua ibu jari saling bertemu
d) Bola berada di belakang kepala.
e) Kedua kaki sejajar atau depan belakang dengan keduanya menapak pada tanah dan berada
diluar garis samping saat akan melakukan maupun selama melakukan lemparan.
f) Mata tetap dalam keadaan terbuka, dengan arah tubuh dengan sasaran yang akan dituju.

2.2 Hasil Penelitihan yang Relevan.

Hasil dari beberapa penelitihan yang relevan

1. M. satria (2019), Pengaruh Latihan Circuit Training Terhadap


Peningkatan Daya Tahan Aerobik Pemain Sepakbola Universitas Bina
Darma.
2.
2.3 Kerangka Berpikir

2.
1. Identifikasi
Pengumpulan 3.
Masalah
Bahan

6. 5. 4.

7. 8.

2.4 Hipotensis
Berdasarkan penjabaran kajian pustaka diatas, hipotesis yang diajukan penulis adalah
ada pengaruh latihan circuit training terharap daya tahan aerobik pemain sepak bola di
ssb nggandusari.
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, S., Pendidikan, J., Kesehatan, J., & Keolahragaan, F. I. (2013). Survei Teknik Dasar
Dan Kondisi Fisik Pada Siswa Sekolah Sepak Bola (Ssb) Se Kabupaten Demak Tahun
2012. Active - Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation, 2(9), 596–
604. https://doi.org/10.15294/active.v2i9.1861
Dwicahya, N. and F. A. (2017). Pengaruh Latihan Circuit Training Terhadap Daya.
Medikora : Jurnal Ilmiah Kesehatan Olahraga, XVI, 111–112.
Nugraha, arinto tri. (2013). Pengaruh Latihan Kelincahan. 158–165.
http://arintotrinugraha.blogspot.com
Okta, Y., & Prasetyo, Y. (2018). Pengaruh Latihan Beban Metode Circuit Kekuatan Otot
Tungkai Pada Pemain Fc Uny Dalam Menghadapi Liga Nusantara Tahun 2018. 1–97.
Satria, M. H. (2019). Pengaruh Latihan Circuit Training Terhadap Peningkatan Daya Tahan
Aerobik Pemain Sepakbola Universitas Bina Darma. Jurnal Ilmiah Bina Edukasi,
11(01), 36–48. https://doi.org/10.33557/jedukasi.v11i01.204

Anda mungkin juga menyukai