Anda di halaman 1dari 22

PENGARUH PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK

TERHADAP KARAKTER SISWA MA BAITUL ARQOM


AL – ISLAMI
Di ajukan sebagai salah satu syarat mengikuti sidang usulan
Penelitian
Oleh
Nuzul Ramadhan
NIM : 21030802171049

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA
BANDUNG
LEMBAR PERSETUJUAN

Usulan Penelitian dengan Judul :


PENGARUH PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK TERHADAP
KARAKTER SISWA MA MA’HAD BAITUL ARQOM

Telah di Setujui Oleh Ketua Prodi Pendidikan Agama Islam untuk di ajukan
dalam Sidang usulan Penelitian pada tanggal 18 Februari 2021

Menyetujui :

Ketua Prodi

Dr. Dadang Mustopa, M.M.Pd.

I
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kita panjatkan ke hadirat allah atas segala


karunianya sehingga proposal skripsi ini dapat terselesaikan. Sholawat serta
salam semoga senantiasa tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad
SAW dan umatnya.
Pertama – tama penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada kedua
orang tua, karena berkat pengorbanan serta jasanya dan do’a – do’anya
sehingga penulis dapat menyelesaikan.
Dengan Penuh harap semoga kebaikan mereka di terima allah SWT dan
tercata sebagai ‘amal shalih. Akhirnya, karya ini penulis suguhkan kepada
pembaca, dengan harapan adanya saran dan kritik yang bersifat konstuksi
demi pengembangan dan perbaikan, serta pengembangan lebih sempurna
dalam kajian – kajian pendidikan islam pada umumnya dan PAI pada
khususnya.
Semoga karya ini bermanfaat dan mendapat ridla Allah SWT, amiin.

Bandung, 18 Februari 2021


Penulis,

NUZUL RAMADHAN
NIM.21030802171049
DAFTAR ISI
COVER
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR.............................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................iii
Latar Belakang........................................................................................1
Rumusan Masalah...................................................................................6
Tujuan Penelitian.....................................................................................7
Manfaat Penelitian...................................................................................7
Kerangka Pemikiran................................................................................8
Hipotesis..................................................................................................12
Langkah-Langkah Penelitian...................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................25

III
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia dilahirkan pada dasarnya dalam keadaan fitrah.
Sehingga kedua orang tuanya mendidik menjadi yahudi atau nasrani.
Orang tua adalah pendidikan awal seorang anak semenjak dalam
kandungan sampai dilahirkan. Namun, fitrah tersebut dapat
berkembang bila ada pengaruh dari lingkungan, salah satu pengaruh
lingkungan itu adalah pendidikan agama islam, hal ini dapat melalui
pendidikan keluarga, dalam mewarnai dan menentykan jati diri ana.
Maka dari itu pendidikan dipandang sebagai salah satu aspek yang
memilih peranan sangat penting dalam membentuk karakter mulia
setiap manusia.
Negara kita berlandaskan pancasila dimana sila pertaman
adalah menyatakan bahwa berdasarkan ata nama ketuhanan yang
maha esa. Intinya adalah negara bukan atheis tapi negara yang
religius yang menjadikan sila dari pancasila tersebut sebagai inti dari
keempat sila yang lainnya.
Perdebatan yang mungkin belum datn tidak pernah berheti
di kalnagn kita tentang seputar peranan pendidikan agama bagi
pembentukan karakter. Negara kita berlandaskan pancasila dimana
sila pertama adalah menyatakan ketuhanan yang maha esa. Intinya
adalaha negara kita bukan atheis tapi negara yang religius yang
menjadikan sila pertama dari pancasila tersebut sebagai inti dari
keempat sila yang lainnya.1
Menurut president0RI pertama soekarno berulang – ulang
menegaskan ‘ Agama adalah unsur mutlak dalam Nasional and
Character building “ Hal ini di perkuat dengan pendapat
Sumahamijaya yang mengatakan “ karakter harus mempunyai
landasan yang kokoh dan jelas tanpa landasan yang jelas, karakter

1
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Karakter Perspektif Islam, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Offset, 2012), hal. 61
tidak berarti apa – apa. Oleh karenanya0fundamen atau landasan
dari pendidikan karakter itu tidak lain haruslah agama.2
Perubahan kurikulum saat ini merupakan salah satu agenda atau
rutinitas dalam rangka peningkatan kwalitas pendidikan di negeri
ini. Dimasa saat ini bangsa kita perlu membangun karakrter bangsa
yang kenyataanya dan persepsi masyarakat tentang menurunnya
kwalitas perilaku atau sikap moral anak – anak atau generasi muda.
Maka kurikulum pendidikan yang berkarakter sangat diperlukan
dalam arti kurikulum harus memiliki karakter sekaligus
diorentasikan bagi pembentukan karakrter peserta didik3.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat
mengurangi atau bahkan menihilkan nilai kemanusiaan atau disebut
dehumanisasi.4
Kemajuan zaman yang pada awalnya dipandang akan
memudahkan pekerjaan manusia, dapat memajukan pendidikan, dan
memberi kesejahteraan negara indonesia, ternyata menimbulkan
keresahan dan ketakutan baru bagi manusia, yaitu lunturnya karakter
bangsa.
Membicarakan karakter merupakan hal sangat penting dan
mendasar. Karakter adalah ustika hidup yang membedakan manusia
dengan binatang. Manusia tanpa karakter adalah manusia yang
sudah ‘ membinatang ‘. Orang – orang yang berkarakter kuat dan
baik secara individual maupun sosial ialah mereka yang memiliki
akhlak, moral, dan budi pekerti yang baik. Memnginta itu
pentingnya karakter, maka isntitusi pendidikan memiliki tanggung
jawab untuk menanamkannya melalui proses pembelajaran.5
Dalam bahasa Indonesia karakter diartikan sebagai tabiat, sifat
– sifat kejiwaan. Akhlak atau budi pekerti yang membedakan
seseorang dengan yang lain. Karakter seseorang yang positif atau
2
Ibid., hal. 61
3
Murni Eva Marlina, Kurikulum 2013 yang Berkarakter, dalam JUPIIS, Vol. 5 Nomor 2 (Desember,
203), hal. 29-30
4
Syamsul Kurniawan, Pendidikan Karakter, (Yogyakarta: Ar Ruzz Media, 2013), hal.17
5
Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012),
hal. 1
mulia akan menjadikan mengangkat status derajat yang tinggi dan
mulia bagi dirinya. Kemuliaan seseorang terletak pada karakternya,
karakter begitu penting karena dengan karakter yang baik membuat
kita tahan, tabah menghadapi cobaan, dan dapat menjalani hidup
dengan sempurna.6
Membangun karakter bangsa membutuhkan waktu yang lama
harus dilakukan secara berkesinambungan. Karakter yang sudah
melekat pada diri bangsa secara tiba – tiba, tetapi sudah mulai prose
yang panjang. Sekarang ini banyak jadi potret kekerasan, dan
ketidak jujuran anak bangsa yang di tampilkan oleh media baik
cetak maupun elektronik. Budaya seperti ini tidak hanya melanda
rakyat umum yang kurang pendidikan akan tetapi sudah sampai
masyarakat yang terdidik, seperti pelajar dan mahasiswa.7
Berangkat dari latar belakang diatas, maka diadakan studi
secara mendalam, untuk memenuhi rasa keingintahuan, maka dalam
skripsin ini diangkat judul “ PENGARUH PEMBELAJARAN
AQIDAH AKHLAK TERHADAP KARAKTER RELIGIUS
SISWA DI MA MA’HAD BAITUL ARQOM AL – ISLAMI “
B. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya
adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran aqidah akhlak di MA
Ma’had Baitul Arqom.
2. Apakah pembelajaran akidah akhlak ada pengaruh terhadap
pembentukan karakter siswa di MA Ma’had Baitul Arqom.
C. Tujuan Penelitian
Mengacu pada perumusan masalah diatas, maka tujuan dalam
penelitian ini adalah :
1. Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran akidah akhlak di
MA Ma’had Baitul Arqom
6
Suyadi, Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2013), hal. 4-5
7
Muchlas Samani, Konsep dan Model Pendidikan Karakter, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2012), hal.2

3
2. Membuktikan ada tidaknya pengaruh pembelajaran akidah
akhlak terhadap pembentukan karaker siswa di MA Ma’had
Baitul Arqom PENGARUH
D. Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis
Materi Aqidah Akhlak Perilaku belajar siswa
Secara teoritis penelitian ini dapat menjadi tambahan
Variabel X Variabel Y
khazanah ilmiah dan bahan pertimbangan bagi pemerintah,
- Afektif
guru, - Mengenali
orang tua, warga masyarakat, sikap sesuai dengan
untuk membentuk anak
- Kognitifmenjadi anak yang berkarakter
dididknya ketentuan Aqidah dan Akhlak
positif.
- Psikomotorik
2. Secara praktis - Menjelaskan materi yang ada
pada mata pelajaran Aqidah
a. Hasil penelitian ini di harapkan dapat menjadi rujukan
Akhlak
dan bahan pertimbangan pendididkan lain yang akan
- Melakukan tindakan yang
membentuk karakter siswa dalam proses pembelajaran
konsistendengan nilai dan
dan menjadi acuan untuk membina karakter siswa MA
keyakinannya
Ma’had Baitul Arqom, sehingga menjadikan lebih hidup
dan bermakna dalam kepribadian siswa.
b. Sebagai bahan kajian lebih lanjut penelitian lain hendak
SISWA
meneliti telah lanjut tentang pengaruh pembelajaran
aqidah akhlak terhadap pembentukan karakter siswa
secara luas.
c. Sebagai bahan pustaka bagi fakultas Agama Islam
Uninus, Berupa penelitian karakters dalam sebuah proses
pembelajaran.
d. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan
motivasi dan koreksi bagi pihak sekolah agar terus
berupaya meningkatkan kualitas moral dan didik, supaya
menjadikan anak yang berkarakter positif atau
berakhlakuk karimah, baik terhadap diri sendiri, orang
tua, maupun kedua orang tuanya dan menjadi generasi
bangsa yang membanggakan.
E. Kerangka Pemikiran
F. Hipotesis
Hipotesisn berasal dari kata “ Hypo “ yang artinya dibawah “
Thesa “ artinya kebenaran. Jadi hipotesis adalah kebenaran yang
perlu diuji.8 Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap
rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian
telah nyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan
sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada
teori yang relevan, belum disamakan pada fakta – fata yang empiris
yang diperoleh pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dinyatakan
sebagai jawabn teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum
jawaban yang empirik dengan data.9
Begitu juga hipotesis adalah pertanyaan yang merupaka
rencana yang di ambil untuk diuji dalam rangka menentapkan

8
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,
1989), hal. 134
9
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif dan R&D, (Bandung :
Alfabeta, 2013) hal.96

5
kebenarannya, atau sebaliknya daidalam keseuaiannya dengan akal
dan harus dibuktikan kebenarannya. Dan didalam kejadian sebab
kibat hipotesis merupakan petujuk untuk membuktikan kebenaran
dan kenyataanya. Dengan demikian hipotesis adalah alat yang
mempunyai kekuatan dama proses penelitian.10
Sehubung dengan rumusan masalah yang dikemukakan,
maka terdapat dua hipotesis dalam penelitin ini yang perlu
dibuktikan kebenarannya yaitu :
1. Hipotesis Nihil ( Ho ) atau hipotesis nol yang dinyatakan
tidak ada pengaruh antara variableX dan variable Y.
dalam penelitian ini Hipotesis Nihil ( Ho ) adalah
pembelajaran akidah akhlak tidak ada pengaruh dengan
pembentukan karakter religius siswa.
2. Hipotesis Kerja ( Ha) atau disebut hipotesis alternatif
yang menyatukan hubungan antara variable X dan
variable Y adanya perbedaaan dua kelompok11. Adapun
Hipotesis Kerja ( Ha ) dalam penlitian ini adalah
pembelajaran akidah akhlak ada pengaruh dengan
pembentukan karakter religius siswa.
G. Langkah – Langkah Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian yang berjudul “PENGARUH GURU
PROFESIONAL TERHADAP MOTIVASI PESERTA DIDIK
SELAMA PEMBELAJARAN JARAK JAUH DI SMKN 13
BANDUNG” penulis menggunakan pendekatan penelitian
kuantitatif.
Pendekatan kuantitaif adalah pengukuran data kuantitaif
ilmiah berasal dari sempel orang-orang yang diminta menjawab
atas sebuah pertanyaan tentang survey untuk menentukan
frekuensi dan persentase tanggapan mereka.

10
Djunaidi Ghony, Metodelogi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, (Malang:
UMP, 2009), hal.84-85
11
Sutrisno Hadi, Metodelogi Research, (Yogyakarta: Andi Offset, 1989), hal.62
2. Objek Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMKN 13 Bandung, lokasi
penelitian ini sengaja peneliti tentukan sebagai tempat penelitian
dikarenakan permasalahan di sekolah yang relavan dengan
rencana penelitian. Disamping itu juga, lokasi penelitian yang
sangat mudah untuk mendapatkan data penelitian karena lokasi
berdekatan dengan tempat tinggal peneliti.
a. Pipulasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya12.

b. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar, dan
peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada
populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan
waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang
diambil dari populasi itu. Apa yang diambil/dipelajari
dari sampel, kesimpulannya akan diberlakukan untuk
populasi. untuk itu sampel yang diambil dari populasi
harus betul-betul representif (mewakili) 13 Adapun sampel
yang diambil adalah sampel totalitas yaitu mengambil
satu kelas total yaitu kelas XI TKJ

3. Metode Penelitian
Dalam metode penelitian penulis menggunakan penelitian
kuantitatif dengan metode deskiptif analisis
4. Teknik Penghumpulan Data
12
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, (Bandung: CV Alfabeta, 2009) hal. 61
13
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, (Bandung: CV Alfabeta, 2009) hal. 62

7
a. Observasi
Observasi atau pengamatan adalah teknik
pengumpulan data dengan cara mengamati lalu mencatat
objek atau peristiwa dengan mengumpulkan data-data yang
refresentatif untuk tujuan penelitian.14 Observasi ke lokasi
penelitian, yaitu SMKN 13 Bandung dilakukan untuk
mendapatkan data yang lebih jelas dan mengetahui fenomena
atau peristiwa yang terjadi di lokasi tersebut

b. Wawancara
Wawancara adalah proses pengumpulan data
menggunakan informan yang diberikan sejumlah pertanyaan
untuk kepentingan penelitian. Peneliti mewawancarai salah
satunya kepala sekolah untuk mengumpulkan data.
c. Angket
Angket adalah Teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi beberapa pertanyaan tertulis
kepada responden untuk menjawabnya. Disini peneliti
memberikan angket kepada peserta didik untuk mendapatkan
informasi yang objektif
d. Dokumentasi
Dokumentasi adalah Teknik pengumpulan data
dengan caara melihat dokumen dokumen yang sudah ada.

5. Jenis dan sumber data


a. Jenis penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian observative yaitu
suatu cara pengumpulan data dengan pengamatan langsung
dan pencatatan secara sistematis terhadap objek yang akan
diteliti. Observasi dilakukan oleh peneliti dengan cara

14
Asep Ahmad Faturrohman dan Aan Daryana, Metode Penelitian Pendidikan
Agama Islam, (Bandung: Kencana Utama, 2014), hlm. 73.
pengamatan dan pencatatan mengenai hasil tes pembelajaran
di tatap muka.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kuantitatif yaitu suatu proses menemukan
pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai
alat menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita
ketahui.
b. Sumber Data
Data merupakan fakta atau keterangan yang dikumpulkan
dari suatu populasi untuk menjelaskan karakteristik populasi
tersebut. Maka yang dimaksud sumber data dalam penelitian
ini adala subyek darimana data dapat diperoleh. Adapun
dalam penelitian ini, pengelompokan penentuan sunber data
menjadi dua, yaitu :
a) Data Primer
Sumber data yang langsung memberikan data pada
pengumpulan data. Data primer ini adalah melakukan
penelitian secara langsung ke lokasi.
b) Data Sekunder
Data Sekunder adalah sumber yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data. Data ini
diperoleh dari sumber-sumber data yang mendukung dan
melengkapi data-data primer, diambil dari buku-buku,
jurnal, majalah, artikel, internet, dan dokumen-dokumen
yang berkaitan dengan fokus penelitian ini.
6. Teknik Analisis Data
Analisis data dimaksudkan untuk melakukan pengujian
hipotesis dan
menjawab rumusan masalah yang diajukan, karena
menggunakan skala interval dan rasio, maka sebelum melakukan
pengujian harus dipenuhi persyaratan analisis terlebih dahulu,
dengan asumsi bahwa data harus:

9
a. Dipilih secara acak (random).
b. Homogen artinya data yang dibandingkan (dikomparasikan)
sejenis
(berarti homogen), maka perlu uji homogenitas.
c. Normal artinya data yang dihubungkan berdistribusi normal,
maka perlu uji normalitas.
d. Bersifat linier artinya data yang dihubungkan berbentuk
linier maka perlu uji linieritas.
e. Berpasangan artinya data yang dihubungkan mempunyai
pasangan yang sama sesuai dengan subjek yang sama, kalau
salah satu tidak terpenuhi untuk persyaratan analisis korelasi
atau regresi tidak dapat dilakukan.

Setelah data-data yang diperlukan terkumpul, maka untuk


data kuantitatif, penulis menggunakan analisis statistik,
kemudian untuk menguji hipotesis, penulis akan melakukan
langkah-langkah sebagai berikut:
a. Analisis Parsial
Analisis parsial digunakan untuk menganalisis
mengetahui pengaruh atau mengetahui hubungan antara
variabel independen dan dependen, dimana variabel
independennya dibuat tetap/dikendalikan ditempuh dengan
menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Analisis Parsial berindikator variabel X dengan
menggunakan rumus :
Apabila diinterpretasikan kedalam skala lima norma
absolute adalah sebagai berikut:
Skor 0,5 - 0,15 = sangat rendah
Skor 1,5 – 2,5 = rendah
Skor 2,5 – 3,5 = sedang
Skor 3,5 – 4,5 = tinggi
Skor 4,5 – 5,5 = sangat tinggi
Uji Normalitas Data Variabel X meliputi:
a) Menentukan rentang (R), dengan rumus:
R = H-L+1
b) Menentukan banyaknya kelas interval (K) dengan
rumus:
K = 1+3,3 log.n
c) Menentukan panjang interval (P) dengan rumus:
P = Rentang : Banyak kelas
d) Membuat Tabel Distribusi Frekuensi
e) Uji Tendensi Sentral yaitu meliputi:

¿
∑ f i . xi
1. Mean = X = ∑ fi
(1/2. n−f )
2. Median = b+p
n
b1
3. Modus = b+p
(b 1+b 2)
f) Menghitung standar deviasi (s) dengan rumus:
2


¿
∑ fi( X i −X )
S= n−1
g) Membuat tabel frekuensi observasi dan ekspektasi
variabel X dan Y
h) Mencari nilai Chi Kuadrat Hitung, yaitu:

k
2
(Oi −Ei )
x= ∑ Ei
i=l

Keterangan: 2 x = Chi Kuadrat


O i= frekuensi pengamatan
Ei = frekuensi yang diharapkan
i) Mencari derajat kebebasan (db) dengan rumus:
db = k-3
j) Menentukan 2 x daftar dengan taraf signifikan 5%
k) Pengujian normalitas dengan ketentuan:
Kaidah keputusan

11
Jika 2 x hitung ≥ 2 x tabel, maka distribusi data
Tidak
Normal
Jika 2 x hitung ≤ 2 x tabel, maka distribusi data
Normal
Penafsiran nilai rata-rata tiap variabel dengan
menggunakan kriteria penilaian yang telah ditetapkan
sebagai berikut:
Skor 0,5 - 0,15 = sangat rendah
Skor 1,5 – 2,5 = rendah
Skor 2,5 – 3,5 = sedang
Skor 3,5 – 4,5 = tinggi
Skor 4,5 – 5,5 = sangat tinggi
b. Analisis Korelasi
Setelah data kedua variabel dianalisis secara terpisah,
maka langkah-langkah selanjutnya adalah menganalisis
hubungan antara variabel X dengan variabel Y sebagai
berikut:
1) Menentukan persamaan regresi linier dengan rumus: = a
+ bX, dengan rumus sebagai berikut:
a =¿ ¿
❑ ❑
b =n . ∑ X i Y i ¿−¿
2) Menghitung Jumlah Kuadrat Regresi (JK) dengan rumus:
Jka = ¿ ¿ ¿

3) Menghitung Jumlah Kuadrat Gabungan antara Koefisien


(b/a) dengan rumus:
JKb/a = b¿

4) Menghitung Jumlah Kuadrat Residu dengan rumus:


JKres=∑ Y 2i - JKb/a - Jka
5) Menghitung Jumlah Kuadrat Kekeliruan dengan rumus:
JKkk =∑ X ¿¿

6) Menghitung jumlah kuadrat ketidakcocokan dengan


rumus:
JKTC = JKres – JKkk
7) Menentukan derajat kebebasan kekeliruan dengan rumus:
Dbkk = n-K
8) Menghitung rata-rata kuadrat kekeliruan dengan rumus:
RKkk = JKkk : dbkk
9) Menghitung rata-rata kuadrat ketidak cocokan dengan
rumus:
RKTC = JKTC : dbTC
10) Menghitung derajat kebebasan ketidakcocokan dengan
rumus:
dbTC = K-2
11) Menghitung nilai FTC ketidakcocokan dengan rumus:
FTC = RKTC : RKKK
12) Menentukan nilai Ftabel pada taraf signifikan 5% dengan
rumus:
db = dbTC / dbKK
13) Menghitung linieritas regresi dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. Jika FTC lebih kecil dari Ftabel, maka regresi
tersebut linier
b. Jika FTC lebih besar dari Ftabel, maka regresi
tersebut tidak linier
14) Menghitung koefisien korelasi dengan ketentuan jika
kedua
variabel berdistribusi normal dan regresi linier, maka
rumus
korelasi yang digunakan:

13
r ❑❑ ❑
xy =N . ∑ XY ❑ −¿ ¿ ¿

Tetapi jika salah satu atau kedua variabel tidak


berdistribusi normal atau keadaan regresinya tidak linier,
maka digunakan rumus Rank dari Spearman, yaitu:
2 ¿
P=1 -6 ∑ D ¿❑ n−( n¿¿ 2−1)¿

Dalam memberikan interpretasi terhadap angka


indeks korelasi “r” Product Moment dilakukan dengan
cara kasar atau sederhana pada umumnya dipergunakan
ancer-ancer sebagai berikut:
Tabel 1.1
Product Moment

Besarnya ”r”
Interpretasi
Product Moment
(rxy)

Antara X dan variabel Y memang


variabel terdapat
tetapi korelasi itu sangat lemah
0.00 – 0,20 korelasi, akan atau
sangat rendah

Antara variabel X dan variabel Y terdapat


korelasi
Antara variabel X dan variabel Y terdapat
0,20 – 0,40
lemahkorelasi-
atau rendah
0,40 – 0,70
korelasi sedang atau cukup

Antara variabel X dan variabel Y terdapat


korelasi yang
0,70 – 0,90
korelasi kuat atau tinggi

Antara variabel X dan variabel Y terdapat


korelasi-
0,90 – 1,00
korelasi sangat kuat atau sangat tinggi
a) Menentukan besarnya sumbangan (koefisien determinan
atau koefisien penentu) variabel X terhadap variabel Y
dengan rumus : KP = x 100%
b) Menguji signifikan dengan Rumus:

t hitung =r √ n−2
√1−r 2

c) Menghitung besarnya pengaruh Variabel X terhadap


Variabel Y
Rumus :
K=√ 1−r 2

Menetukan harga K
d) Menentukan harga Besar Pengaruh (E)
Rumus :
E = 100(1-K)
Kaidah pengujian :
Jika t hitung≥dari t tabel maka signifikansi t hitung≤t tabelmaka
tidak signifikan ketentuan tingkat kesalahan (α) = 0,05
atau 0,01 rumus derajat bebas (bd) = n-215.

Asep Ahmad Faturrohman dan Aan Daryana, Metode Peneitian Pendidikan Agama Islam
15

Bandung, Kencana Utama, 2014), Cetakan satu. Hal. 155

15
DAFTAR PUSTAKA
Faturrahman Asep, Ilmu Pendidikan Islam. (Bandung: pustaka Al-
Kasyaf,2014) hal. 33
Alim, Muhammad. Upaya Pembentukan Pemikiran dan
Kepribadian Muslim.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2011
Amirman, Ine dan Zainal Arifin. Penelitian dan Statistik
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. 1993
Anwar, Rosihon. Akidah Akhlak. Bandung: Pustaka Setia. 2008.
Arifin, Zainal. Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya. 2012.
Azwar, Syaifuddin. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
2007.
Bahri Djamaroh, Syaiful dan Aswan Zain. Strategi Belajar
Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. 2002.
Daud Ali, Mohammad. Pendidikan Agama Islam. Jakarta:
PT. RajaGrafindo Persada. 2011
Ghony, Djunaidi. Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan
Kuantitatif.
Malang: UMP. 2009.
Ilyas, Yunafan. Kuliah Aqidah Islam.
Yogyakarta: LPPI. 1992.
Kesuma, Dharma. Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik di
Sekolah.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2013.

17

Anda mungkin juga menyukai