BUERGER
BUERGER
PENDAHULUAN
penyakit oklusi pembuluh darah perifer yang lebih sering terjadi di Asia
panangitis yang hasil akhirnya menyebabkan stenosis dan oklusi pada pembuluh
darah.1
oleh von Winiwarter pada tahun 1879 dalam artikel yang berjudul “A strange
form of endarteritis and endophlebitis with gangrene of the feet”. Kurang lebih
perokok pada usia dewasa muda. Penyakit ini banyak terdapat di Korea, Jepang,
Indonesia, India dan Negara lain di Asia Selatan, Asia tenggara dan Asia Timur. 1
Prevalensi penyakit Buerger di Amerika Serikat telah menurun selama
perokok, dan juga dikarenakan kriteria diagnosis yang lebih baik. Pada tahun
1947, prevalensi penyakit ini di Amerika serikat sebanyak 104 kasus dari 100 ribu
pada pasien penyakit ini yang terus merokok, 43% dari penderita harus melakukan
satu atau lebih amputasi pada 6-7 tahun kemudian. Data terbaru, pada bulan
Desember tahun 2004 yang dikeluarkan oleh CDC publication, sebanyak 2002
Obliterans, dengan perbandingan laki-laki dan perempuan adalah 2:1 dan etnis
1. Arteri
anastomosis tidak cukup untuk mempertahankan jaringan tetap hidup bila salah
2. Vena
banyak vena mempunyai kutub. Vena yang terkecil dinamakan venula. Vena
yang lebih kecil atau cabang-cabangnya, bersatu membentuk vena yang lebih
besar, yang seringkali bersatu satu sama lain membentuk pleksus vena. Arteri
profunda tipe sedang sering diikuti oleh dua vena masing-masing pada sisi-
3. Kapiler
pada ujung-ujung jari dan ibu jari, terdapat hubungan langsung antara arteri
dan vena tanpa diperantai kapiler. Tempat hubungan seperti ini dinamakan
anastomosis arteriovenosa.
1. Tunica intima
2. Tunica media
Lapisan yang berada diantara tunika media dan adventitia, disebut juga
lapisan media. Lapisan ini terutama dibentuk oleh sel otot polos dan and
jaringan elastik. 3
3. Tunica adventitia
Merupakan Lapisan yang paling luar yang tersusun oleh jaringan ikat. 3
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Definisi
oklusi kronis pembuluh darah arteri dan vena yang berukuran kecil dan sedang.
Penyakit pembuluh darah arteri dan vena ini bersifat segmental pada anggota
terjadinya obstruksi pada pembuluh darah tangan dan kaki. Pembuluh darah
3.2 Epidemiologi
Hampir 100% kasus penyakit Buerger menyerang perokok pada usia
dewasa muda. Penyakit ini banyak didapatkan di Korea, Jepang, Indonesia, India,
dan Negara lain di Asia Selatan, Asia Tenggara, dan Asia Timur.1
separuh dekade terakhir, hal ini tentunya disebabkan oleh karen penurunan jumlah
penderita penyakit Buerger yang masih terus merokok, 43% penderita harus
melakukan satu atau lebih amputasi pada 6-7 tahun kemudian. Data terbaru, pada
bulan Desember tahun 2004 yang dikeluarkan oleh CDC publication, sebanyak
3.3 Etiologi
merupakan faktor utama onset dan progresifi tas penyakit ini. Hipersensitivitas
antibodi terhadap kolagen tipe I dan tipe III, antibodi terhadap elastin pembuluh
darah. Selain itu pada penyakit ini terjadi aktivasi jalur endotelin-1 yang bersifat
vasokonstriktor poten, peningkatan kadar molekul adhesi, dan sitokin yang
HLA-A9 dan HLA-Bw5 atau HLA-B8, B35, dan B40 pada penderita Eropa dan
Asia Timur.6
3.4 Patogenesis
sensitive pada kolagen tipe I dan III, meningkatkan serum titer anti endothelial
antibody sel , dan merusak endothel terikat vasorelaksasi pembuluh darah perifer.
pada pasien ini, yang diduga secara genetic memiliki penyakit ini.6
terjadi perubahan patologis : (a) otot menjadi atrofi atau mengalami fibrosis, (b)
tulang mengalami osteoporosis dan bila timbul gangren maka terjadi destruksi
tulang yang berkembang menjadi osteomielitis, (c) terjadi kontraktur dan atrofi,
(d) kulit menjadi atrofi, (e) fibrosis perineural dan perivaskular, (f) ulserasi dan
iskemia. Gejala (symptom) yang paling sering dan utama adalah nyeri yang
disini karena nyeri terjadi justru waktu istirahat. Nyerinya bertambah pada waktu
malam dan keadaan dingin, dan akan berkurang bila ekstremitas dalam keadaan
tergantung. Serangan nyeri juga dapat bersifat paroksimal dan sering mirip
dengan gambaran penyakit Raynaud. Pada keadaan lebih lanjut, ketika telah ada
cermin penyakit oklusi arteri distal yang mengenai arteri plantaris atau
tibioperonea. Nyeri istirahat iskemik timbul progresif dan bisa mengenai tidak
hanya jari kaki, tetapi juga jari tangan dan jari yang terkena bisa memperlihatkan
tanda (sign) sianosis atau rubor, bila bergantung. Sering terjadi radang lipatan
kuku dan akibatnya paronikia. Infark kulit kecil bisa timbul, terutama pulpa
phalang distal yang bisa berlanjut menjadi gangren atau ulserasi kronis yang
nyeri. 6
Tanda (sign) dan gejala (symptom) lain dari penyakit ini meliputi rasa
gatal dan bebal pada tungkai dan penomena Raynaud (suatu kondisi dimana
ekstremitas distal: jari, tumit, tangan, kaki, menjadi putih jika terkena suhu
dingin). Ulkus dan gangren pada jari kaki sering terjadi pada penyakit buerger
(gambar 4). Sakit mungkin sangat terasa pada daerah yang terkena.
kurang nyata. Pada mulanya kulit hanya tampak memucat ringan terutama di
ujung jari. Pada fase lebih lanjut tampak vasokonstriksi yang ditanda (sign)i
Pada perabaan, kulit sering terasa dingin. Selain itu, pulsasi arteri yang rendah
akut menunjukkan kulit kemerahan, sedikit nyeri, dan vena teraba sebagai saluran
Kelainan ini sering muncul di beberapa tempat pada ekstremitas tersebut dan
berlangsung selama beberapa minggu. Setelah itu tampak bekas yang berbenjol-
benjol. Tanda (sign) ini tidak terjadi pada penyakit arteri oklusif, maka ini hampir
beragam. Ulkus dan gangren terjadi pada fase yang lebih lanjut dan sering
didahului dengan udem dan dicetuskan oleh trauma. Daerah iskemia ini sering
berbatas tegas yaitu pada ujung jari kaki sebatas kuku. Batas ini akan mengabur
bila ada infeksi sekunder mulai dari kemerahan sampai ke tanda (sign) selulitis. 6
terjadi gangren. Kondisi ini sangat terasa nyeri dan dimana suatu saat dibutuhkan
demi falang, jari demi jari. Datangnya serangan baru dan jari mana yang bakal
terserang tidak dapat diramalkan. Morbus buerger ini mungkin mengenai satu
kaki atau tangan, mungkin keduanya. Penderita biasanya kelelahan dan payah
penyakit ini sudah sangat parah. Ada beberapa kriteria yang dapat dijadikan
penyakit Buerger : 1
3. Perokok berat
mengalami nyeri iskemik bagian distal saat istirahat dan atau ulkus iskemik pada
Gambar 6. Kaki dari penderita dengan penyakit Buerger. Ulkus iskemik pada jari kaki pertama,
kedua dan kelima. Walaupun kaki kanan penderita ini kelihatan normal, dengan angiographi aliran
Gambar 7. Tromboplebitis superficial jempol kaki pada penderita denga penyakit buerger. 1
Penyakit Buerger’s juga harus dicurigai pada penderita dengan satu atau
b. Klaudikasi kaki
d. Sindrom Raynaud
fase akut (seperti angka sedimen eritrosit dan level protein C reaktif) pasien
fungsi hati; determinasi konsentrasi serum kreatinin, peningkatan kadar gula darah
“corkscrew” dari arteri yang terjadi akibat dari kerusakan vaskular, bagian kecil
arteri tersebut pada bagian pergelangan tangan dan kaki. Angiografi juga dapat
Gambar 8. Sebelah kiri merupakan angiogram normal. Gambar sebelah kanan merupakan
angiogram abnormal dari arteri tangan yang ditunjukkan dengan adanya gambaran khas
“corkscrew” pada daerah lengan. Perubahannya terjadi pada bagian kecil dari pembuluh darah
Penurunan aliran darah (iskemi) pada tangan dapat dilihat pada angiogram.
Keadaan ini akan memgawali terjadinya ulkus pada tangan dan rasa nyeri. 1
Gambar 9. hasil angiogram abnormal dari tangan1
terus terjadi pada ekstrimitas distal yang terjadi, penyakit ini tidak menyebar ke
organ lainnya, tidak seperti penyakit vaskulitis lainnya. Saat terjadi ulkus dan
gangren pada jari, organ lain sperti paru-paru, ginjal, otak, dan traktus
penyakit ini, yaitu dengan mengetahui kecepatan aliran darah dalam pembuluh
darah. 1,8
penebalan dinding pembuluh darah secara difus. LCsi yang lanjut biasanya
(CT) dan Magnetic resonance imaging (MRI) dalam diagnosis dan diagnosis
banding dari penyakit Buerger masih belum dapat menjadi acuan utama. Pada
pasien dengan ulkus kaki yang dicurigai Tromboangitis Obliterans, Allen test
sebaiknya dilakukan untuk mengetahui sirkulasi darah pada tangan dan kaki.1
ini.
mengatasi nyeri saat istirahat dan penyembuhan ulkus (Flesinger dkk. 1990).
etiopatologi penyakit ini yang dipengaruhi oleh faktor autoimun. Saha dkk.
(2001) menunju kan bahwa obat ini dapat meningkatkan 20 kali lipat jarak
Obat analgesik seperti analgetik narkotik atau obat anti inflamasi non steroid
(1998) menyuntikkan total 4000 μg VEGF165 plasmid DNA dengan dua kali
penyuntikan intramuskular (2000 μg VEGF165 plasmid DNA pada awal dan
Terapi stem cell yaitu terapi autolog whole bone marrow stem cell (WBMSC)
penghantar nyeri pada serabut saraf simpatis. Selain itu juga pada saat
saraf simpatis.
sampai terjadi penyembuhan pada bagian yang sakit. Keuntungan dari bedah
langsung (bypass) pada arteri distal juga msih menjadi hal yang kontroversial
daerah tertentu dan penyembuhan luka ulkus pada pasien penyakit buerger
tersebut, tetapi untuk jangka waktu yang lama keuntungannya belum dapat
dipastikan.7
buah ganglion simpatik, yaitu Th12, L1 dan L2. Dengan ini efek vasokonstriksi
akan dihilangkan dan pembuluh darah yang masih elastis akan melebar sehingga
pada pasien yang terus mengkonsumsi tembakau) adalah amputasi tungkai tanpa
penyakit buerger:
Otot yang atrofi dapat diatasi dengan implantable spinal cord stimulation.
Selulitis dan flebitis yang terjadi segera diatasi dengan antibiotik yang sesuai dan
NSAID. Jika semua usaha pengobatan telah dilakukan dan tidak memberikan
3.10 Komplikasi
Gangren
Infeksi
Amputasi
3.11 Prognosis
Pada pasien yang berhenti merokok, 94% pasien tidak perlu mengalami
amputasi, apalagi pada pasien yang berhenti merokok sebelum terjadi gangren,
angka kejadian amputasi mendekati 0%. Hal ini tentunya sangat berbeda sekali
dengan pasien yang tetap merokok, sekitar 43% dari mereka berpeluang harus
mereka harus dilakukan multiple amputasi. Pada pasien ini selain umumnya
dibutuhkan amputasi tungkai, pasien juga terus merasakan klaudikasi (nyeri pada
mengkonsumi tembakau.1
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta. 2014
3. Luiz Carlos Uchoa Junqueira, Anthony L. Mescher. Junqueira's Basic
Jakarta, 1994.