Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH KLASIFIKASI JARINGAN

TUMBUHAN, JARINGAN HEWAN


DAN ORGAN

NAMA : NI PUTU RADHYA PRAVINA A


KELAS: XI.2
NO/NIS:34/18.074

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kemudahan bagi saya
penyusun untuk dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya. Makalah ini merupakan
tugas dari pelajaran biologi tentang jaringan , yang mana dengan tugas ini saya sebagai siswi
SMK Farmasi Saraswati 3 Denpasar dapat mengetahui lebih jauh dari materi yang diberikan oleh
guru yang bersangkutan.
Makalah yang berjudul MAKALAH KLASIFIKASI JARINGAN TUMBUHAN,
JARINGAN HEWAN DAN ORGAN . Mengenai penjelasan lebih lanjut saya akan
memaparkannya dalam bagian pembahasan makalah ini.

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................3
BAB I
PENDAHULUAN :
1.1 latar belakang .................................................................................4
1.2 rumusan masalah.............................................................................4
1.3 tujuan penulisan .............................................................................4
1.4 manfaat ...........................................................................................5

BAB II
PEMBAHASAN :
2.1 jaringan tumbuhan ..........................................................................6
2.2 organ tumbuhan ............................................................................10
2.3 kultur jaringan dan sifat totipotensi ..............................................14
2.4 jaringan hewan .............................................................................14
2.5 organ pada hewan .........................................................................26
BAB III
PENUTUP
3.1 kesimpulan.....................................................................................29
3.2 saran...............................................................................................29

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap makhluk hidup tentu mengalami proses tumbuh dan berkembang. Pada saat itu, sel
– sel yang menyusun tubuh menjadi terspesialisasi untuk menjalankan berbagai fungsi hidup.
Beberapa sel di antaranya bergabung menjadi satu kesatuan membentuk jaringan.
Jaringan merupakan sekelompok sel yang memiliki bentuk, susunan, dan fungsi yang
sama. Pada umumnya, dikenal dua tipe jaringan, yaitu jaringan sederhana (tersusun dari satu tipe
sel) dan jaringan kompleks (tersusun dari banyak tipe sel). Berbagai macam jaringan dapat
ditemukan pada organ tubuh makhluk hidup, baik tumbuhan maupun hewan. Makalah ini akan
membahas tentang macam jaringan yang terdapat pada tumbuhan dan hewan.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari latar belakang di atas sebagai berikut:
1. Jaringan Tumbuhan
2. Organ Tumbuhan
3. Kultur Jaringan dan Sifat Totipotensi
4. Jaringan Hewan
5. Organ Pada hewan

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:
1. Menjelaskan jaringan yang terdapat pada tumbuhan
2. Menjelaskan jaringan yang terdapat pada hewan
3.dapat menjelaskan dan memahami organ organ pada tumbuhan dan hewan
4. Sebagai salah satu tugas yang dibebankan oleh guru mata pelajaran biologi SMK Farmasi
Saraswati 3 Denpasar.

4
1.4. Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini sebagai berikut:
Menumbuhkan minat seseorang untuk mau belajar tentang jaringan pada tumbuhan dan hewan.
Menumbuhkan minat seseorang untuk mau belajar tentang organ tumbuhan dan hewan.

5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 JARINGAN TUMBUHAN
Jaringan-jaringan pada tumbuhan ada yang bersifat meristematis, yaitu jaringan muda yang
masih aktif membelah dan ada juga yang bersifat permanen, yaitu jaringan dewasa yang tidak
membelah.
1. Jaringan Meristem

Jaringan meristem merupakan jaringan yang terdiri atas sekelompok sel yang aktif
membelah. Pembelahan sel tersebut berlangsung secara mitosis. Setiap satu sel meristematik
membelah dan menghasilkan sedikitnya satu anakan sel. Setiap anakan sel dapat meneruskan
pembelahan berikutnya.
Jaringan meristem mempunyai sifat-sifat antara lain, terdiri atas sel-sel muda dalam fase
pembelahan dan pertumbuhan. Pada jaringan meristem, biasanya tidak ditemukan adanya ruang
antarsel, di antaranya sel-sel meristem. Sel-sel meristem berbentuk bulat, lonjong atau poligonal
dengan dinding sel yang tipis. Masing-masing selnya mengandung banyak sitoplasma dan
mengandung satu atau lebih inti sel. Vakuola sel pada sel-sel meristem sangat kecil dan kadang-
kadang tidak ada.
Meristem dikelompokkan berdasarkan berbagai kriteria, antara lain berdasarkan letaknya
dan terjadinya.
Berdasarkan letaknya, meristem dibedakan sebagai berikut.

6
 Meristem Ujung (Apikal)
Meritem apikal merupakan meristem yang terdapat pada ujung – ujung batang dan ujung
akar tumbuhan. Pembelahan meristem apikal menyebabkan pemanjangan pada batang
dan akar tumbuhan. Pertumbuhan yang dihasilkan oleh pembelahan meristem apikal
disebut pertumbuhan primer dan jaringan yang dihasilkannya disebut jaringan primer.
Dengan adanya meristem ini, tumbuhan dapat bertambah tinggi dan panjang
 Meristem Antara (Interkalar)
Terdapat di antara jaringan dewasa, contohnya meristem pada pangkal ruas tumbuhan
anggota suku atau famili rumput – rumputan.
 Meristem Samping (Lateral)
Meristem lateral merupakan meristem yang letaknya sejajar dengan keliling organ tempat
jaringan ini ditemukan. Misalnya, berupa kambium pembuluh dan kambium gabus.
Pembelahan meristem lateral menyebabkan pembesaran pda akar dan batang tumbuhan.
Pertumbuhan yang dihasilkan oleh pembelahan meristem laterak dikenal sebagai
pertumbuhan sekunder dan jaringan yang dibentuk disebut jaringan sekunder. Akibat
aktivitasmeristem ini tumbuhan akan mengalami penambahan besar ke samping.

Berdasarkan terjadinya, jaringan meristem dibedakan menjadi dua.


1. Meristem Primer
Meristem primer adalah meristem yang berasal langsung dari perkembangan sel – sel
embrionik dan merupakan kelanjutan dari perkemabangan embrio. Meristem primer
bertanggung jawab terhadap pertumbuhan sekunder
2. Meristem Sekunder
Meristem sekunder adalah meristem yang berasala dari perkembangan jaringan yang
telah mengalami diferensiasi. Meristem sekunder bertanggung jawab terhadapa
pertumbuhan sekunder. Contoh meristem sekunder adalah kambium.

2. Jaringan Permanen / Dewasa

7
a. Jaringan Pelindung (Epidermis)
Jaringan epidermis ini berada paling luar pada alat-alat tumbuhan primer seperti akar, batang
daun, bunga, buah, dan biji. Jaringan epidermis terdiri atas dereta sel tunggal yang tersusun
rapat. Jaringan epidermis memiliki beberapa modifikasi, baik yang terdapat pada akar, batang,
maupun daun.
Pada umunya, jaringan epidermis berfungsi sebagai pelindung untuk semua bagiandalam
tumbuhan. Namun, fungsi demikian dapat menjadi berkembang dengan ditemukannya beberapa
modifikasi dari jaringan epidermis.
Sel – sel epidermis dapat berkembang menjadi alat tambahan atau derivat epidermis, misalnya
stoma, trikoma, sel kipas, sistolit, sel silika, dan sel gabus.
b. Jaringan Dasar (Parenkim)
Jaringan parenkim merupakan suatu jaringan yang terbentuk dari sel – sel hidup, dengan struktur
morfologi serta fisiologi yang bervariasi dam masih melakukan proses fidiologi.
Jaringan pernkim disebut jaringan dasar karena dijumpai hampir di setiap bagian tumbuhan. Di
dalam tubuh tumbuhan, sel – sel parenkim melakukan berbagai fungsi. Misalnya, melakukan
kegiatan fotosintesis, sebagai tempat penimbunan (makanan, air, dan pigmen), transportasi,
mengganti, menyusun, dan memperbaiki jaringan – jaringan yang rusak, dan membentu generasi
baru bagi akar, batang, dan bagian lain dari tumbuhan.
Jaringan Penguat
Jaringan penyokong merupakan jaringan yang menguatkan tumbuhan. Berdasarkan bentuk dan
sifatnya, jaringan penyokong dibedakan menjadi jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim.
1) Jaringan Kolenkim
Jaringan kolenkim terdiri dari sel – sel hidup yang bagian sudut dindingnya mengalami
penebalan selulosa. Jaringan kolenkim terutama terdapat pada organ – organ tumbuhan yang
masih aktif mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Sel – sel kolenkim dapat ditemukan di
dalam jaringan primer yang berfungsi untuk menyokong batang serta daun yang sedang tumbuh.
Pada tumbuhan tua, dinding sel kolenkim akan mengeras atau berliginin sehingga dapat berubah
menjadi sel sklerenkim.
2) Jaringan Sklerenkim
Jaringan sklerenkim merupakan jaringan mekanik yang hanya terdapat pada organ tumbuhan
yang tidak lagi mengadakan pertumbuhan dan perkembangan atau organ tumbuhan yang telah
tetap. Sklerenkim berfungsi untuk menghadapi segala tekanan sehingga dapat melindungi
jaringan-jaringan yang lebih lemah. Jaringan sklerenkim merupakan jaringan dasar yang terdiri
atas sel – sel dengan dinding sekunder yang tebal. Dinding sekunder tersebut dapat tersusun dari

8
lignin sehingga lebih kuat dan keras dibandingkan kolenkim. Fungsi utama sklerenkim adalah
sebagai penyokong dan adakalanya berfungsi sebagai pelindung.
d. Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut pada tubuh tumbuhan terdiri atas xilem dan floem. Jaringan ini merupakan
jaringan khusus. Kegunaannya bagi tumbuhtumbuhan, yaitu sebagai jaringan untuk mengangkut
zat-zat mineral yang diserap oleh akar dari tanah atau zat-zat makanan yang telah dihasilkan
pada daun untuk disalurkan ke bagian-bagian lainnya yang semuanya memungkinkan tumbuhan
untuk hidup dan berkembang. Jaringan pengangkut hanya terdapat pada tumbuhan tingkat tinggi,
sedangkan pada tumbuhan tingkat rendah tidak ditemui jaringan ini. Berdasarkan struktur dan
fungsinya, jaringan ini dibedakan atas xilem ( pembuluh kayu ) dan floem ( pembuluh tapis ).
Fungsi xilem adalah sebagai tempat pengangkutan air dan zat-zat mineral dari akar ke bagian
daun. Susunan xilem ini merupakan suatu jaringan pengangkut yang kompleks, terdiri atas
berbagai bentuk sel. Selain itu, sel-selnya ternyata ada yang telah mati dan ada pula yang masih
hidup, tetapi pada umumnya sel-sel penyusun xilem telah mati dengan membran selnya yang
tebal dan mengandung lignin sehingga fungsi xilem juga sebagai jaringan penguat.
Floem berfungsi untuk mengangkut dan menyebarkan zat-zat makanan yang merupakan hasil
fotosintesis dari bagianbagian lain yang ada di bawahnya. Floem mempunyai susunan jaringan
yang sifatnya demikian kompleks, terdiri atas beberapa macam bentuk sel dan di antaranya
terdapat sel-sel yang masih tetap hidup atau aktif dan sel-sel yang telah mati.

9
2.2 ORGAN TUMBUHAN

1. Akar

10
Akar merupakan organ tumbuhan yang umumnya berada di dalam tanah, walaupun pada
beberapa tumbuhan tertentu, ada akar yang menjulang di atas tanah, misalnya pada tumbuhan
anggrek epifit. Berdasarkan asalnya, akar tumbuhan dibagi dalam dua kategori, yaitu akar primer
dan akar liar. Akar primer mulai tumbuh sejak tumbuhan masih dalam fase embrio dan tetap ada
selama tumbuhan itu hidup. Akar primer berfungsi untuk menegakkan tumbuhan agar bisa
berdiri tegak di atas tanah, menyerap bahan – bahan organik dari tanah, dan menyimpan
makanan.
Akar liar muncul dari batang, daun, dan jaringan lain dan dapat bersifat permanen atau hanya
temporer. Akar liar memiliki bermacam – macam fungsi. Akar liar ada yang setelah mencapai
tanah
Struktur anatomi akar terdiriatas beberapa jaringan. Pada penampang melintang akar muda,
susunan lapisan akar dari luar hingga ke dalam adalah epidermis, korteks, endodermis, dan stele.
a. Epidermis
Epidermis merupakan lapisan penutup luar yang terdiri atas selapis sel berdinding tipis
yang berlapis kutikula dengan susunan yang rapat. Pada lapisan ini, sel-sel berdiferensiasi
membentuk rambut-rambut akar yang tersusun dari satu sel yang memanjang yang
berfungsi untuk memperluas permukaan bagian penyerapan akar dan untuk pegangan
akar pada tanah. Epidermis akar biasanya dijumpai saat akar masih muda. Apabila akar
sudah dewasa, epidermisnya telah mengalami kerusakan dan fungsinya digantikan oleh
lapisan terluar dari korteks yang disebut eksodermis.
b. Korteks
Korteks dibangun oleh sel – sel parenkim berdinding tipis. Sel – sel tersebut tidak
tersusun rapat sehingga memungkinkan air dan garam mineral bergerak melalui korteks
tanpa masuk ke dalam sel. Sel – sel korteks mengandung butir – butir pati sehingga
fungsinya dikaitkan sebagai tempat pnyimpanan makanan.
c. Endodermis
Endodermis adalah selapis sel yang membatasi korteks dengan stele (perisikel).
Endodermis berfungsi mengatur masuknya garam – garam mineral ke dalam stele.
d. Stele ( Silinder Pusat )
Stele batang terletak di sebelah dalam batang. Lapisan terluar dari stele disebut perisikel.
Di dalam stele terdapat sel parenkim dan berkas pengangkut berupa xilem dan floem.
Pada tumbuhan dikotil, bagian tepi stele dibatasi oleh kambium, sedangkang pada
tumbuhan monokotil tida terdapat kambium.

11
2. Batang

Batang merupakan organ tumbuhan yang berfungsi untuk menegakkan tubuh serta
menghubungkan bagian akar dan daun. Lapisan penyusun batang dari luar ke dalam adalah
epidermis, korteks, dan stele.
 Epidermis
Jaringan epidermis batang tersusun oleh selapis sel yang tersusun rapat tanpa ruang
antarsel. Dinding sel sebelah luar dlengkapi dengan kutikula yang berfungsi untuk
melindungi batang dri kekeringan
 Korteks
Korteks batang tersusun oleh sel – sel parenkim yang berdinding tipis.
 Stele ( Silinder Pusat )
Stele batang terletak di sebelah dalam batang. Lapisan terluar dari stele di sebut perisikel.
Di dalam stele terdapat sel parenkim dan berkas pengangkut berupa xilem dan floem.

12
3. Daun

Daun dibangun oleh tiga jaringan utama. Ketiga jaringan tersebut adalah jaringan dermal
( epidermis ), jaringan dasar ( mesofil ), dan jaringan pembuluh ( berkas pembuluh ).
 Epidermis
Epidermis daun terdapat di permukaan atas maupun bawah, umumnya terdiri dari satu
lapis sel yang dinding selnya mengalami penebalan dari kitin ( kutikula ) atau lignin.
Pada bagian bawah epidermis, terdapat stomata dengan dua sel penutup yang mengatur
membuka dan menutupnya stomata.
 Mesofil
Mesofil merupakan jaringan dasar yang berisi banyak kloroplas dan banyak tuang –
ruang antarsel.
 Jaringan Pengangkut
Berkas pembuluh daun tersebar ke seluruh helaian daun. Berkas pembuluh pada bagian
tengah helaian daun membentuk tulang daun. Berkas pembuluh pada daun ini merupakan
lanjutan dari berkas pembuluh yang tedapat pada batang.

2.3 KULTUR JARINGAN DAN SIFAT TOTIPOTENSI

13
Kultur Jaringan

Kultur jaringan merupakan terknik perbanyakan tanaman secara vegetatif. Terknik


perbanyakan ini dilakukan dengan cara mengisolasi bagian tanaman, seperti daun dan mata
tunas, kemudian menunmbuhkannya pada medium buatan yang kayanutrisi dan zat pengatur
tumbuh secara aseptik. Melalui terknik ini, bagian – bagian tanaman yang berukuran kecil
tersebut akan tumbuh menjadi tanaman yang utuh sebagai suatu individu.
Pada dasarnya, teknik kultur jaringan dilakukan berdasarkan sifat totipotensi yang terdapat pada
jaringan tanaman. Totipotensi adalah kemampuan beberapa sel yang dapat tumbuh membentuk
suatu individu. Sifat totipotensi jaringan pertama kali ditemukan oleh F.C Steward (1958). Saat
itu, ia melihat sifat totipotensi pada jaringan floem dari akar tanaman wortel.

2.4. JARINGAN HEWAN


Jaringan Hewan merupakan jaringan yang terdiri atas sekumpulan sel-sel hewan yang
memiliki fungsi, asal, struktur yang sama. Jaringan dengan struktur yang khusus memungkinkan
sel-sel hewan memiliki fungsi yang spesifik seperti otot jantung yang bercabang
menghubungkan ke sel jantung lainnya. Percabangan tersebut membantu kontraksi sel-sel dalam
satu koordinasi

Ada 4 jenis jaringan dasar yang ditemukan dalam tubuh hewan, yaitu :

1. Jaringan Epithelium
2. Jaringan Ikat
3. Jaringan Otot
4. jaringan Saraf

1.Jaringan Epitelium
Epithelium terdapat dalam wujud lapisan-lapisan sel yang terkemas rapat. Seringkali epitel
berfungsi sebagai barier, pengatur penyerapan zat-zat ataupun pelindung dari dehidrasi, dingin,
serangan mikroba .Jaringan epitel terbagi menjadi dua klasifikasi yaitu epithelium penutup dan
epithelium glandular.

14
 Epithelium penutup dan pelapis adalah lapisan sel yang menutupi bagian internal dan
eksternal permukaan tubuh dan organ serta melapisi rongga tubuh dan organ berongga.
 Epithelium glandular berasal dari epithelium yang melapisi atau menutupi sel-sel yang
tumbuh sampai kedalam jaringan penunjang.

Struktur jaringan epitel:

 Pada umumnya salah satu permukaan epithelium bersifat bebas dan menghadap kecairan
atau udara.
 Epithelium tidak memiliki suplay darah. Nutisinya berasal dari difusi pembuluh-
pembuluh darah dibawah jaringan ikat.
 Sel-sel epitel tersusun rapat dengan sedikit materi interseluler.
 Sel-sel epitel bereprosuksi dengan cepat untuk mengganti sel yang rusak atau hilang

Jenis jaringan epitel :

Jenis
N
jaringan Letak Fungsi Gambar
o
Hewan

Pembuluh darah,
Terkait dengan
pembuluh limfa,
Epitel pipih proses difusi dan
1. selaput dalam telinga,
selapis filtrasi atau
kapsula glomerulus
penyaringan
pada ginjal

Jaringan yang melapisi


Terkait dengan
Epitel pipih rongga mulut,
2. proteksi atau
berlapis epidermis, esofagus,
perlindungan
vagina, rongga hidung

Permukaan dalam lensa


Pelindung atau
Epitel kubus mata, permukaan ivari
3 proteksi, adsorbs,
selapis atau indung telur,
penghasil mucus
saluran nefron ginjal

15
Saluran kelenjar Lapisan
Epitel kubus
4 minyak, kelenjar pelindung,
berlapis
keringat pada kulit penghasil mucus

Lambung, jonjot, usus,


Epitel
kelenjar pencernaan, Sekresi, adsorbs,
5 silindris
saluran pernapasan proteksi
selapis
bagian atas

Saluran ekskresi, Proteksi, penghasil


Epitel kelenjar ludah dan mucus, gerakan
6 silindris kelenjar usus, uretra, zat lewati
berlapis permukaan alat tubuh permukaan,
yang basah ekskresi

Proteksi atau
Jaringan Saluran ekskresi besar,
perlindungan,
silindris saluran reproduksi
7 sekresi, gerakan
berlapis jantan, saluran
zat yang melewati
banyak semu pernapasan
permukaan

Sel-selnya tidak dapat


digolongkan
Epitel Menahan regangan
8 berdasarkan bentuknya
transisional dan tegangan
(kandung kencing,
ureter, pelvis ginjal)

Fungsi jaringan epitel :

1. Perlindungan terhadap dehidrasi, trauma, iritasi mekanik, dan zat toksi.

16
2. Absorpsi gas atau nutrient, seperti pada paru-paru atau saluran pencernaan.
3. Tranpor cairan, mucus, nutrient, atau zat partikel lain.
4. Sekresi produk-produk yang telah disintesis, seperti horman, enzim, dan perspirasi yang
dihasilkan oleh epithelium glandular.

2.Jaringan Ikat

Jaringan ikat menyangga tubuh dan organ tubuh serta menyatukan jaringan-jaringan.
Susunan utama jaringan ini terdiri dari substansi tak hidup interseluler yang dihasilkan oleh sel-
sel jaringan ikat tertentu. Serat jaringan ikat terbuat dari protein yang terdiri dari 3 jenis, yaitu
serat kolagen serat elastic, dan serat retikuler Macam jaringan ikat yang biasa antara lain jaringan
ikat renggang (areolar, jaringan fibrosa rapat, dan jaringan adipose. Sedangkan macam jaringan
ikat yang mengalami spesialisasi meliputi jaringan ikat penunjang, kartilago, tulang, dan jaringan
ikat vaskuler

Fungsi jaringan ikat :

 Memberi bentuk dan penunjang bagi tubuh


 Mengikat berbagai jaringan agar tetap menyatu dan menyediakan materi pembungkus
antar bagian-bagian tubuh
 Substansi dasar dari jaringan ikat yang renggang
 Substansi dasar merupakan suatu barier terhadap penyebaran penyakit.

Berdasarkan fungsi dan strukurnya jaringan ikat dibedakan menjadi:

 Jaringan Ikat Longgar


Jaringan ikat longgar memiliki cirri-ciri yaitu seratnya tertenun longgar sebagian tersusun atas
matriks yang mengandung serabut kolagen elastic. Jaringan pengikat longgar terbentuk dari
masenkim yang tetap ada seterusnya setelah semua tipe jaringan pengikat itu terbentuk.

Jaringan ini merupakan suatu masa yang ulet keputih-putihan, terdapat dalam ruangan-ruangan
diantara organ-organ dan bersama-sama saluran-saluran darah memasuki bagian dalam
dariorgan-organ tersebut. Contoh dari jaringan ini adalah fibroblast, sel plasma, makrofag dan
berbagai sel darah putih.

 Jaringan Ikat Padat


Jaringan ini memiliki cirri-ciri yaitu banuyak mengandung serat berkolagen. Serat-serat tersebut
tersusun dalam berkas parallel, suatu pengaturan yang memaksimalkan kekuatan non elastic.
Jaringan ini terdapat pada lapisan dermis kulit, intesinum, dan traktus urinarvis. Pada jaringan ini
berkas-berkas epitel serabut kolagen lebiih tebal dan tersusun kompak, selain itu ada juga
serabut-serabut elastic. Fungsi jaringan ini adalah menghubungkan berbagai organ tubuh seperti

17
otot dengan tulang dan tulang dengan tulang (ligament). Jaringa ini terdapat pada serabut urat
selaput pembungkus otot (vasia), ligament, dan tendon.

 Jaringan Adipose
Jaringan adipose adalah bentuk jaringan ikat longgar yang menyimpan lemak dalam sel-sel
adipose yang tersebar diseluruh matriksnya. Jaringan adipose melapisi dan menginsulasi tubuh
serta menyimpan molekul-molekul bahan bakar. Jaringan ini berfungsi menimbun lemak netral
yang berupa titik-titik lemak cavi, sehingga jaringan ini membentuk bantalan yang lunak dan
elastic

 Jaringan Rawan
Jaringa tulang rawan ini mempunyai matriks yang keras tetapi elastic yang disebut kondrin, yang
dihasilkan oleh kelompok-kelompok kecil sel-sel kartilago yang berbentuk bulat, yang terdapat
didalamnya. Jaringan ini terdapat pada batang tenggorok, lempengan dalam punggung, hidung,
telinga

 Jaringan Tulang Sejati (osteon)


Tulang sejati adalah suatu jaringan ikat bermineral. Sel-sel pembentuk tulang disebut osteola,
mendefosil suatu matriks kolagen tetapi sel-sel tersebut juga menghasilkan ion kalsium,
magnesium, dan fosfat. Jaringan tulang terdiri atas sel-sel tulang atau osteon yang tersimpan
dalam matriks. Matriks tersusun atas zat perekat kolagen dan endapan dalam mineral terutama
garam dapur atau kalsium.

 Jaringan Darah dan limfa


Sel-sel darah dibuat disumsunm tulang merah yang terletak didekat ujung tulang-tulang sejati
yang panjang. Darah merupakan salah satu criteria jaringa ikat karena memiliki matriks
ekstraseluler yang luas. Matriks ini berupa cairan yang disebut plasma.Plasma tersuspensi
menjadi dua macam sel darah (eritrosit dan leuksot) dan keping darah. Sel darah merah
membawa O2, sel darah putih berfungsi dalam pertahanan melawan virus, bakteri, dan
penyerang lainnya, sedangkan keeping darah membantu dalam penggumpalan darah.Darah
termasuk jaringan ikat khusus karena darah berasal jaringan mesenkim. Darah terdiri dari sel
darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), keping darah (trombosit), dan plasma
darah.Secara umum sel darah dibentuk dalam sumsum tulang, kecuali 2 macam sel darah putih
(limfosit dan monosit) dibentuk dalam kelenjar limfa.

Limfa adalah cairan yang dikumpulkan dari jaringan-jaringan dan kembali ke aliran
darah.Matriks (bahan dasar) adalah komponen interseluler pada jaringan ikat dan serabut atau
serat-serat. Matriks merupakan materi dasar tempat sesuatu melekat. Bahan dasar penyusun
matriks adalah mukopoli-sakarida sulfat dan asam hialuronat.

18
Dilihat dari serat yang dimiliki, jaringan ikat dibedakan menjadi bermacam-macam. Berikut
tabel perbedaannya:

No Jenis
Ciri-ciri
. serat

Berupa berkas beraneka ragam yang berwarna putih. Serat kolagen


mempunyai daya regang yang tinggi dengan elastisitas yang rendah.
1. Kolagen
Kolagen terdapat pada tendon, yaitu jaringan yang menghubungkan otot
dengan tulang.

Berwarna kuning dan lebh tipis daripada serat kolagen. Serat elastin
2. Elastin mempunyai elastisitas yang tinggi. Serat elastim terdapat antara lain
dalam pembuluh darah dan ligamen.

Hampir sama dengan serat kolagen, akan tetapi berukuran lebih kecil.
Serta retikuler berperan penting dalam menghubungkan jaringan ikat
3. Retikuler
dengan jaringan lain, khususnya membran antara jaringan epitelium dan
jaringan ikat.

 Sel-sel penyusun jaringan ikat


Berbagai sel menyusun jaringan ikat. Berikut disajikan tabelnya.

No
Jenis sel Ciri-ciri
.

1. Fibroblas Fibroblas merupakan sel besar, bercabang-cabang yang dari samping


berbentuk seperti gelendong. Cabang-cabangnya langsing. Inti lonjong

19
atau memanjang dan kromatin halus. Berfungsi untuk mensekresikan
protein.

Ada dua jenis sel lemak yakni sel unilokular yaitu mengandung satu
unit sel lemak dan ukurannya besar dan membentuk jaringan lemak
putih. Sedangkan sel lemak yang dibentuk oleh banyak unit lemak
namun ukurannya kecil disebut multilokular dan membentuk jaringan
2. Sel lemak
lemak coklat. Penyebaran lemak putih lebih banyak dibanding dengan
lemak coklat. Sel lemak putih berbentuk bulat atau polihedral dengan
diameter 120 ųm. Sel lemak coklat berbentuk poligonal. Berfungsi
untuk menyimpan lemak.

Berbentuk seperti eritrosit dan berfungsi untuk meghasilkan antibody


3. Sel plasma
untuk melawan pathogen berupa bakteri, virus atau protozoa

Makrofag kebanyakan ditemukan pada daerah yang kaya pembuluh


darah. Bentuk sel tidak beraturan dan cabang-cabangnya pendek. Bila
dirangsang, dapat melakukan gerakan amuboid dengan kaki-kaki palsu
terjulur ke segala arah. Merupakan tipe sel pengembara. Inti berbentuk
lonjong , kadang-kadang berlekuk, lebih kecil dari inti fibroblas.
4. Makrofag
Sitoplasma berwarna gelap. Sel ini mempunyai kemampuan menelan.
Makrofag berperan untuk pertahanan tubuh karena dapat bergerak dan
berdaya fagositosis. Juga berperan dalam reaksi imunologis. Makrofag
menghasilkan sejumlah substansi penting seperti, lisozim, elastase,
kolagenase, dan interferon.

Sel tiang Berfungsi untuk meningkatkan permiabilitas pembuluh darah dan


5.
(Mast cell) berfungsi untuk heparin dan histamine

Setiap jaringan ikat memiliki ciri struktur dan fungsi. Berikut disajikan tabelnya.

No Nama Struktur (ciri matriks


Fungsi
. jaringan dan sel)

1. Jaringan Sel-selnya jarang dan 1)     Memberi  bentuk organ dalam,


ikat sebagian jaringannya misalnya kelenjar limfa, hati, sumsum

20
tulang.

2)     Menyokong, mengelilingi dan


menghubungkan elemen dari seluruh
tersusun atas matriks yang jaringan lain, misalnya:
mengandung serabut
kolagen dan serabut elastis. §     Menyelubungi serat otot
longgar Jaringan ikat longgar
§     Melekatkan jarngan di bawah kulit
terdapat di sekitar organ-
organ, pembuluh darah dan §     Membentuk membran yang
saraf. membatasi jantung dan rongga perut

§     Membentuk membran yang disebut


mesentris yang berfungsi menempatkan
organ pada posisi yang tepat.

Susunan serat-seratnya
Menghubungkan berbagai organ tubuh
yang padat dan hanyaa
Jaringan seperti otot dengan tulang-tulang,
2. memiliki sedikt bahan
ikat padat tulang dengan tulang, juga memberikan
dasar dan sedkit sel
perlindungan terhadap organ tubuh.
jaringan ikat.
Tersusun dari sel-sel lemak
Sebagai cadangan energi dan makanan,
yang tidak membentuk
penjaga kestabilan tubuh (panas) dan
Jaringan serat-serat nterseluler/
3. bantalan untuk melindungi organ-organ
lemak matriks. Jaringan lemak
secara mekanis dari benturan (proteksi
berasal dari sel-sel
mekanis).
mesenkim.
4. Menyokong kerangka tubuh. Dan untuk
Jaringan Bersifat kuat dan lentur
memperkuat yang bersifat fleksibel
tulang karena memiliki serta
pada rangka baik pada embrio maupun
rawan kolagen dan kondrin.
pada saat dewasa.
Matriksnya bening
§   Tulang kebiruan dan memiliki Memberi kemungkinan tulang rusuk
rawan serat kolagen yang tersebar bergerak saat bernafas. Membentuk
hialin dalam bentuk anyaman sebagian rangka embriosional.
halus dan rapat.
§   Tulang Matriksnya berwarna keruh Memberikan daya lentur dan
rawan kekuning-kuningan dengan menyokong jaringan

21
serabut kolagen yang
elastis
berbentuk seperti jala.
Matriksnya berwarna gelap
dan keruh dengan serabut
§   Tulang
kolagen yang kasar dan Memberikan proteksi dan penyokong
rawan
tidak teratur dan jaringan.
fibroblas
membentuk satu berkas
sehingga bersifat keras.
Matriksnya terdiri dari zat
perekat kolagen dan
endapan garam-garam Melindungi alat-alat tubuh (organ-
Jaringan mineral terutama garam organ dalam), sebagai penyokong
5.
tulang kalsium (kapur) yang tubuh, alat gerak dan tempat
memperkeras matriks melekatnya otot kerangka.
sehingga tulang lebih keras
daripada tulang rawan.
Berperan mengangkut sari-sari
Jaringan kat terspesialisasi makanan, hormon, oksigen zat sisa
Jaringan yang dibentuk dari sel-sel hasil metabolisme, antibodi dan lain-
6.
darah bebas dan suatu matrik cair lain, melawan benda-benda asing yang
(plasma). masuk ke dalam tubuh, membekukan
darah dan mencegah infeksi.
3.Jaringan Otot
Jaringan otot terdiri atas sel-sel panjang yang disebut serabut otot yang mampu berkontraksi
ketika dirangsang oleh impuls saraf. Jaringan otot tersususn dalam susunan parallel didalam
sitoplasma, serabut otot adalah sejumlah besar mikrofilamen yang terbuat dari protein kontraktil
aktin dan myosin. Otot adalah jaringan yang paling banyak terdapat pada bagian besar hewan
dan kontraksi otot merupakan bagian besar dari kerja seluler yang memerlukan energy dalam
suatu hewan yang aktif.Fungsi jaringan otot adalah sebagai alat gerak aktif. Jaringan otot dapat
melaksanakan fungsi tersebut karena memiliki kemampuan untuk Otot memendek jika sedang
berkontraksi dan memanjang jika berelaksasi. Kontraksi otot terjadi jika otot sedang melakukan
kegiatan, sedangkan relaksasi otot terjadi jika otot sedang beristirahat.
Dengan demikian otot memiliki 3 karakter, yaitu:

 Kontraksibilitas, yaitu kemampuan otot untuk memendek dan lebih pendek dari ukuran
semula, hal ini teriadi jika otot sedang melakukan kegiatan.
 Ektensibilitas, yaitu kemampuan otot untuk memanjang dan lebih panjang dari ukuran
semula.

22
 Elastisitas, yaitu kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula.

Berdasarkan struktur dan fungsinya jaringan otot diklasifikasikan menjadi 3 golongan yaitu:

Pembeda Otot Polos Otot Lurik Otot Jantung

Tempat Dinding jeroan Melekat pada rangka Dinding jantung

memanjang,
Bentuk Memanjang, silindris, Memanjang, silindris,
berbentuk koma,
serabut ujung tumpul bercabang dan menyatu
ujung lancip

Jumlah
satu Banyak Satu
nucleus

Letak
tengah Tepi Tengah
nucleus

Garis
Tidak ada Ada Ada
melintang

Kecepatan
Paling lambat Paling cepat Sedang
kontraksi

Kemampuan
lama Sebentar sedang
berkontraksi

Tidak menurut Tidak menurut


Tipe kontrol Menurut kehendak
kehendak kehendak

Gambar

23
4.Jaringan Saraf
Jaringan saraf sebagai jaringan komunikasi. Jaringan saraf mengalami spesialisasi untuk
menerima stimulus dan menghantarkan impuls keseluruh bagian tubuh. jaringan saraf tersusun
atas sel-sel saraf atau neuron. sel saraf terdiri atas badan sel yang memiliki banyak
cabang.Cabang inilah yang menghubungkan sel saraf satu dengan sel saraf yang lain. Jaringan
saraf terdiri dari dua jenis sel yaitu neuron dan neurogia. Neuron adalah unit structural dan
fungsional pada jaringan saraf. Secara anatomis, jaringan saraf terdiri dari system saraf pusat
(otak dan medulla spenalis) dan system saraf perifer (serabut saaf dan kelompok sel saraf yang
disebut ganglia)

1. Fungsi jaringan saraf adalah mengatur organ–organ atau alat-alat tubuh agar terjadi
keserasian kerja dan menerima serta menghantarkan rangsangan sehingga dapat
mengetahui dengan cepat keadaan dan perubahan yang terjadi di sekitar dan tersusun atas
sel-sel yang disebut neuron (sel saraf) dan neuroglia (sel pendukung).
2. Gambar skema sel saraf dan nama bagian-bagian sel saraf.

Penjelasan masing-masing saraf:

 Dendrit yaitu penjuluran pendek sitoplasma yang keluar dari badan sel.
Dendrit umumnya bercabang-cabang. Dendrit berfungsi membawa
rangsangan menuju badan sel.
 Badan sel yang di dalamnya terdapat nukleus atau inti sel. Badan sel yaitu
bagian neuron yang di dalamnya terdapat sitoplasma dan inti sel. Inti sel

24
bewarna pucat, dengan anak inti (nekleolus) yang terdapat di dalamnya.
Setiap rangsangan akan dibawa ke badan sel oleh dendrit.
 Akson yaitu penjuluran panjang atau tunggal serabut sitoplasma yang
keluar dari badan sel. Akson berfungsi menghantarkan rangsangan dari
badan sel ke neuron lain.
 Sel Schwann yaitu sel neuroglia yang membentuk selubung lemak di
seluruh serabut saraf myelin atau sel penyokong akson. Sel schwann
membantu regenerasi akson yang rusak.
 Selubung mielin yaitu lapisan phospholipid yang mengelilingi akson pada
banyak neuron. Fungsi mielin adalah melindungi akson dan memberi
nutrisi.
 Nodus Ranvier yaitu bagian dari akson yang tidak terbungkus mielin.
Nodus Ranvier berfungsi untuk mempercepat penghantaran impuls.

3. Berdasarkan fungsinya, neuron (sel saraf) dibedakan menjad dua, yaitu :

o Neuron sensorik adalah neuron yang menghantar impuls atau rangsangan dari
organ penerma rangsang (reseptor) ke sistem saraf pusat, yaitu
otak (ensefalon) dan sumsum belakang (medula spinalis).
o Neuron motorik adalah neuron yang mengirim impuls atau rangsangan dari sistem
saraf pusat ke otot atau kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap
rangsangan.

2.5 ORGAN PADA HEWAN

organ organ apabila berkumpul untuk melakukan suatu fungsi tertentu (saling
bekerjasama), maka dinamakan sebagai sistem organ.Tapi, tidak semua hewan memiliki system
organ Hanya hewan multiseluler saja yang memiliki sistem organ. Jadi disini kita bisa
simpulkan bahwa sistem organ pada hewan merupakan kumpulan organ-organ pada hewan
multiseluler yang saling berkumpul untuk melakukan suatu fungsi tertentu.

25
Contoh sistem organ tulang pada hewan kelinci

Hewan multiseluler hidupnya ditopang oleh sistem organ yang sangat kompleks, tidak seperti
hewan bersel satu yang masih sangat sederhana. pada hewan vertebrata terdapat sembilan sistem
organ antara lain

1. Sistem pernapasan

Sistem ini memiliki peran memproduksi oksigen dan mengeluarkan sisa metabolisme yang
berupa karbondioksida. Sistem pernapasan terdiri dari lubang hidung, faring, trakea, bronkus dan
paru-paru. Pernapasan digunakan untuk menghasilkan energi dengan menyederhanakan
senyawa-senyawa organik.

2. Sistem peredaran darah

Sistem ini memiliki peran untuk mengangkut sari-sari makanan hasil pecernaan dari usus halus
ke seluruh tubuh hewan. Sistem peredaran darah ini terdiri dari jantung, darah, pembuluh limfa,
pembuluh darah arteri, vena dan kalenjar limfa.

3. Sistem rangka

Sistem ini memiliki peran untuk melekatkan otot-otot, membentuk tubuh, menyimpan meneral
dan melindungi organ bagian dalam yang lebih lunak. Sistem rangka pada hewan vertebrata
dapat kita bedakan menjadi dua macam yaitu:

a. Sistem skeleton aksial terdiri dari tulang tengkorak, tulang dada, tulang belakang, tulang
iga serta tulang selangka.

26
b. Sistem apendikular terdiri dari tulang tungkai atas dan tungkai bawah. Pada tungkai atas
terdiri dari tulang belikat, tulang lengan atas, tulang lengan bawah, tulang pengupil,
tulang hasta, tulang telapak tangan, tulang pergelangan tangan dan tulang jari sedangkan
pada tungkai bawah terdiri dari tulang paha, tulang tempurung, tulang pergelangan kaki,
jari kaki, tulang telapak kaki dan tulang tumit.

4. Sistem pencernaan

Sistem ini memiliki peran untuk mencerna makanan sehingga sari-sarinya dapat diserap oleh
tubuh. Sistem pencernaan pada hewan terdiri dari mulut yang di dalamnya terdapat ludah, gigi
dan lidah, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar dan anus, hati, kalenjar-kalenjar
pencernaan serta pankreas.

5. Sistem otot

Sistem ini memiliki peran atau fungsi untuk membentuk tubuh, menggerakan bagian mekanik
tubuh serta menyimpan glikogen. Sistem otot terdiri dari otot rangka, otot polos dan otot jantung.

6. Sistem saraf

Sistem ini memiliki peran atau fungsi untuk menerima dan merespon rangsangan. Sistem saraf
terdiri dari dua macam yakni sistem saraf pusat (otak besar, otak kecil, batang otak dan sumsum
tulang belakang) dan sistem saraf tepi ( 12 pasang saraf otak serta 31 pasang saraf punggung).

7. Sistem reproduksi

Sistem reproduksi memiliki fungsi sebagai alat perkembangbiakan. Sistem ini terdiri dari dua
jenis yakni sistem reproduksi jantan dan betina. Pada hewan jantan sistem reproduksinya terdiri
dari testis, vasdeferens, duktus epididimis, kelenjar prostat serta uretra. Sedangkan pada hewan
betina, sistem reproduksinya terdiri dari indung telur, rahim, oviduk dan vagina.

8. Sistem ekskresi

Sistem ini berperan untuk mengeluarkan sisa-sisa proses metabolisme tubuh hewan sehingga
keseimbangan cairan tubuh dapat terjadi. Sistem ekskresi misalnya ginjal dan kantung urine.

9. Sistem hormon

Sistem hormon berperan untuk menghasilkan hormon yang dibutuhkan oleh tubuh hewan.
Misalnya dinding usus halus dapat mengeluarkan hormon yang merangsang pengeluaran enzim.

27
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah diuraikan diatas dapat disimpulkan bahwa jaringan yang terdapat
pada tumbuhan dan hewan mempunyai ruang lingkup yang berbeda. jaringan tumbuhan dan
hewan merupakan penyusun dari makhluk hidup itu sendiri. Bermula dari sel sebagai unit
terkecil penyusun makhluk hidup. Lalu, kumpulan sel yang berbentuk dan berfungsi sama itu
akan membentuk jaringan. Kemudian, jaringan-jaringan tersebut akan membentuk organ yang
nantinya akan menghasilkan organisme. Begitu seterusnya secara kontunitas. Setiap penyusun
28
dari jaringan baik pada tumbuhan dan hewan memiliki fungsi yang dijalankan sesuai dengan
organel yang telah tersedia sesuai dengan fungsi dan bentuknya masing-masing.

3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah biologi umum ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifetnya membangun
demi kesempurnaan makalah ini, dan semoga bermanfaat bagi para pembaca

29

Anda mungkin juga menyukai