Teori Kota Dan Pemukiman Asistensi
Teori Kota Dan Pemukiman Asistensi
Diajukan untuk memenuhi tugas besar mata kuliah Teori Kota dan Pemukiman
JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
TAHUN AJARAN 2018/2019
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................ ..............................i
KATA PENGANTAR........................................................................................ . ..............i
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang................................................................................. ........................1
2. Rumusan Masalah............................................................................ ........................2
3. Tujuan dan Manfaat.............................................................................................. ...2
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Kota Menurut Para Ahli..................... ...................................................5
2. Pengertian dan Program Perbaikan Pemukiman Kumuh........................... ..............3
3. Tujuan dan Usaha Kampung Improvement Program...................................... ........5
4. Tipe Pemukiman Kumuh............................................ .............................................8
5. Cakupan dan Sumber Dana KIP............................................ ..................................8
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan kita
nikmat iman dan kesehatan, sehingga saya diberi kesempatan yang luar biasa ini yaitu
kesempatan untuk menyelesaikan tugas penulisan makalah tentang “Kampong
Improvement Program.”
Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi Agung
kita, yaitu Nabi Muhammad SAW.
Selain itu saya juga sadar bahwa pada makalah ini dapat ditemukan banyak
sekali kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, saya benar-benar
menanti kritik dan saran untuk kemudian dapat direvisi.
Akhir katasaya berharap makalah sederhana saya ini dapat dimengerti oleh setiap pihak
yang membaca. Saya pun memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam makalah
ini terdapat perkataan yang tidak berkenan di hati.
Penyusun
Program KIP dilaksanakan pada tahun 1974 di Jakarta dan tahun 1976 di
Surabaya dilakukan secara bertahap. Kedua kota tersebut merupakan kota yang
mempunyai kampung dengan kualitas lingkungan yang rendah sehingga bisa disebut
kampung kumuh dan perlu dilakukan perbaikan. Bukan hanya meningkatkan kualitas
lingkungan, secara fisik, peningkatan kondisi sosial, ekonomi, tetapi program ini juga
meningkatkan adanya partisipasi masyarakat dalam melakukan pembangunan.
1.2. Rumusan Masalah
1. Jelaskan pengertian kota menurut para ahli
2. Apa itu Kampong Improvement Program (KIP) dan apa saja program dari KIP
3. Jelaskan tujuan dan usaha-usaha dari perbaikan kampong
4. Sebutkan 2 Tipe Perumahan yang tidak teratur
5. jelaskan cakupan dan sumber dana KIP
b. Manfaat
1. Adapun manfaat yang dapat diambil oleh penulis adalah lebih dapat memahami
secara teoritis dan empiris mengenai permukiman informal, kampung kota, dan
program perbaikan kampung.
2. dapat memberikan arahan-arahan untuk rencana penanganan yang diperlukan
khususnya dalam memberikan penanganan pada kawasan permukiman kumuh
3. memberikan gambaran mengenai perkembangan dan dampak dari adanya
program perbaikan kampung. Masyarakat lebih dapat memahami tentang
program penataan permukiman secara konseptual mau pun tujuan adanya
program tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Kota
Para ahli memberi pengertian tentang kota sesuai dengan sudut pandang
keilmuannya masing-masing. Pengertian kota menurut beberapa ahli sebagai berikut.
a. (Bintarto)
Kota sebagai kesatuan jaringan kehidupan manusia yang ditandai dengan
kepadatan penduduk yang tinggi dan diwarnai dengan strata sosial ekonomi yang
heterogen serta coraknya materialistis. Masyarakat kota terdiri atas penduduk asli daerah
tersebut dan pendatang. Masyarakat kota merupakan suatu masyarakat yang heterogen,
baik dalam hal mata pencaharian, agama, adat, dan kebudayaan.
b. (Max Weber)
Kota adalah suatu tempat yang penghuninya dapat memenuhi sebagian besar
kebutuhan ekonominya di pasar lokal. Ciri kota adalah adanya pasar sebagai benteng
serta mempunyai sistem hukum tersendiri dan bersifat kosmopolitan.
c. (Louis Wirth)
Kota adalah permukiman yang relatif besar, padat, dan permanen, dihuni oleh
orang-orang yang heterogen kedudukan sosialnya.
d. (Arnold Toynbee)
Kota selain merupakan permukiman juga merupakan suatu kekompleksan yang
khusus dan tiap kota menunjukkan pribadinya masing-masing.
e. (Grunfeld)
Kota adalah suatu permukiman dengan kepadatan penduduk yang lebih tinggi
daripada kepadatan penduduk nasional, struktur mata pencaharian nonagraris, dan sistem
penggunaan tanah yang beraneka ragam, serta ditutupi oleh gedung-gedung tinggi yang
lokasinya berdekatan.
a. pengertian
a. Tujuan
Konsep KIP awalnya sederhana, bertujuan untuk meningkatkan kondisi fasilitas
perumahan kampung dengan sasaran :
1. Mengurangi genangan air > perbaikan sistem saluran drainase dan pengerasan
jalan-jalan kampung.
Tujuan Akhir KIP yaitu Meningkatkan Taraf Hdup Masyarakat dengan Perbaikan
Fisik Lingkungan diusahakan pula Peningkatan Ekonomi Masyarakat.
b. Usaha
1. Jalan-jalan Kenderaan
2. Jalan setapak
3. Saluran drainase
4. Pembuangan Sampah
5. MCK (mandi uci kakus), dan lain-lain
1. Type Kampung
Suatu bentuk pemukiman yang berada diwilayah perkotaan dengan
kondisi bangunan dan lingkungan yang kurang baik dan tidak beraturan. Tingkat
kerapatan bangunan dan penduduk juga tinggi dan sarana pelayanan dasar masih
kurang. Kadangkala kampung perkotaan merupakan suatu daerah kumuh yang
ditinggalkan
2. Type Perumahan Liar
Perumahan liar secara umum didefinisikan sebagai suatu kawasan
pemukiman yang terbangun pada lahan kosong “liar” dikota bbaik milik swasta
maupun pemerintah, tanpa hak yang legal terhadap lahan dan atau izin dari
penguasa yang membangun, didiami oleh orang berpenghasilan sangat rendah
(miskin) yang tidak mempunyai akses terhadap kepemilikkan lahan tetap.
Menurut Patrick McAuslan (1986) dalamPurnawan (2004), kehadiran
permukiman liar dalam prakteknya ada beberapa macam: (1) Massa permukiman
liar yang diorganisir, (2) keluarga-keluarga secara sendiri-sendiri menetap diaatas
tanah yang mereka anggap tidak tditempati dengan atau ijin kepada mereka, (3)
permukiman liar yang didasarkan pada transaksi resmi ortodoks, yaitu
permukiman membeli sebidang tanah dari seseorang penjual yang memiliki tanah
itu, tetapi tidak mempunyai persetujuan yang sah mengenai pembagian tanah
untuk membanguna rumah diatasnya atau yang sebenarnya tidak mempunyai hak
baik untuk memiliki atau menjual tanah itu kepada siapapun.
a. Cakupan
b. Sumber dana
1 . APBN, dilakukan di kota sedang dan kecil jenis ini dinamakan KIP perintis
2. Pemerintah Pusat dan Daerah, jumlah komponen yang diperbaiki lebih banyak
dengan kualitas lebih baik
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Permasalahan perumahan di Indonesia tidak hanya berkisar pada masalah
jumlah dan kualitas, tetapi juga permasalahan sosial seperti bagaimana
mempertahankan kearifan sosial dan juga kebersamaan yang ada di kampung-
kanpung.
http://tambahrejo.wordpress.com/2012/09/06/permukiman-kumuh-di-perkotaan-dan-
permasalahannya/ (Diakses : 6 September 2012)
DigitalCollections
/jiunkpe/s1/sip4/2002/jiunkpe-ns-s1-2002-21497158-1188-tanah_merah-chapter2.pdf,
Hal : 14. diakses 6/11/2011
Sumber : Materi Kuliah Kota & Permukiman, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Universitas Gunadarma