Anda di halaman 1dari 9

Nama : Mikael Frans Runtu

NIM : 1801035164
Jurusan : Akuntansi
Mata Kuliah : Auditing 2 (Kelas AK/C)

PERTANYAAN TINJAUAN
14-1 (Tujuan 14-2) Uraikan sifat dokumen dan catatan berikut serta jelaskan kegunaannya
dalam siklus penjualan dan penagihan: bill of lading, faktur penjualan, memo kredit, remittance
advice, dan laporan bulanan kepada pelanggan.
Jawab:
a. Bill of lading merupakan kontrak tertulis mengenai penerimaan dan pengiriman barang
antara pembawa dan penjual. Bill of lading seringkali dikirimkan secara elektronik, dan
secara otomatis akan membuat faktur penjualan yang terkait serta ayat jurnal dalam jurnal
penjualan. Bill of lading berfungsi sebagai signal untuk menagih pelanggan dan dapat
secara elektronik atau bentuk kertas.
b. Faktur Penjualan adalah dokumen yang menunjukan deskripsi dan kuantitas barang yang
dijual, harga, ongkos angkut, asuransi, syarat, dan data yang relevan lainnya. Faktor
penjualan merupakan metode untuk menunjukkan kepada pelanggan jumlah penjualan
penjualan dan tanggal jatuh tempo pembayaran.
c. Memo kredit adalah dokumen yang mengindikasikan pengurangan jumlah dari pelanggan
akibat return barang atau pengurangan harga. Memo kredit sering kali mengambil bentuk
umum yang sama seperti faktur penjualan, tetapi mendukung pengurangan piutang usaha
dan bukan kenaikan.
d. Remittance advice adalah dokumen yang dikirimkan kepada pelanggan dan biasanya
dikembalikan lagi kepada penjual beserta pembayaran kas. Remmitance advice
menunjukan nama pelanggan, nomor faktur penjualan dan jumlah faktur. Remittance
advice. Remittance advice digunakan sebagai catatan kas yang diterima untuk
memungkinkan kas tersebut dapat segera disetor dan untuk memperbaiki pengendalian
atas aktiva.
e. Laporan bulanan adalah dokumen yang dikirmkan melalui surat atau secara elektronik
kepada setiap pelanggan yang menunjukan saldo awal piutang usahanya, jumlah dan
tanggal setiap penjualan, pembayaran kas yang diterima, memo kredit yang diterbitkan,
dan saldo akhir yang jatuh tempo. Pada intinya, laporan bulanan sebagai salinan dari
bagian file induk piutang usaha pelanggan.

14-2 (Tujuan 14-2) Jelaskan pentingnya persetujuan kredit yang layak untuk penjualan. Apa
pengaruh pengendalian yang mencukupi dalam fungsi kredit terhadap akumulasi bukti auditor?
Jawab:
Persetujuan kredit sangat penting untuk kelayakan dalam penjualan karena Jika pemberian
persetujuan kredit lemah, maka akan menghasilkan piutang ragu-ragu yang berlebihan dan dapat
menjadi piutang tak tertagih. Pengaruh pengendalian yang mencukupi dalam fungsi kredit
terhadap akumulasi bukti auditor akan menghasilkan pengaruh yang baik karena dengan
persetujuan kredit dapat menjadi bukti dan pertimbangan dalam meyakinkan auditor dalam
memberikan pernyataan wajar atas laporan keuangan.

14-3 (Tujuan 14-2) Bedakan antara jurnal penjualan dan file induk piutang usaha. Jenis
informasi apa yang dicatat dalam masing-masingnya dan bagaimana catatan akuntansi tersebut
berkaitan?
Jawab:
Jurnal penjualan merupakan listing atau laporan yang dibuat dari file transaksi penjualan yang
biasanya mencantumkan nama pelanggan, tanggal, jumlah, dan klasifikasi akun atau klasifikasi
bagi setiap transaksi, seperti divisi atau lini produk. Jurnal tersebut juga mengidentifikasi apakah
penjualan itu merupakan penjualan tunai atau piutang usaha.
File induk piutang usaha merupakan file komputer yang digunakan untuk mencatat penjualan
individual, penerimaan kas, serta retur dan pengurangan penjualan bagi setiap pelanggan dan
untuk mempertahankan saldo akun pelanggan. Printout dari file induk piutang usaha
menunjukkan, menurut pelanggan, saldo awal piutang usaha, setiap transaksi penjualan, retur
dan pengurangan penjualan, penerimaan kas, serta saldo akhir.
Pada umumnya, jurnal atau listing mencantumkan jumlah total setiap akun selama periode waktu
tertentu. Transaksi yang sama yang dicatat dalam jurnal atau listing juga diposting secara
simultan ke buku besar umum dan jika dilakukan secara kredit, ke file induk piutang usaha.

14-4 (Tujuan 14-2) BestSeller.com menjual buku fiksi dan nonfiksi kepada pelanggan melalui
Website perusahaan. Para pelanggan memesan buku melalui Website dengan menuliskan
namanya, alamat, nomor kartu kredit, dan tanggal jatuh tempo. Pengendalian internal apa yang
dapat diimplementasikan oleh BestSellers.com untuk memastikan bahwa pengiriman bukti hanya
dilakukan kepada pelanggan yang mampu membayar buku tersebut? Pada titik apa
BestSellers.com baru boleh mencatat penjualan sebagai pendapatan?
Jawab:
Pengendalian yang dapat diimplementasikan oleh Best Sellers adalah Best Sellers memeriksa
Riwayat kredit calon pembeli untuk memastikan calon pembeli tersebut dapat membayar kredit
tersebut pada kredit sebelumnya. Jika sudah dipastikan bahwa calon pembeli dapat membayar
kredit sebelumnya, maka Best Sellers dapat membuat persetujuan kepada calon pembeli tersebut.
Best Sellers dapat mencatat penjualan sebagai pendapatan ketika Best Sellers menerima
pembayaran kas.

14-5 (Tujuan 14-3) Susunlah daftar tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi untuk audit
transaksi penjualan. Bagi setiap tujuan, sebutkan satu pengendalian internal yang dapat
digunakan klien untuk mengurangi kemungkinan salah saji.
Jawab:
a. Penjualan dimasukan dalam jurnal sementara pengiriman tidak pernah dilakukan
Auditor dapat memvouching ayat jurnal tertentu dalam jurnal penjualan ke salinan
pengiriman dan dokumen pendukung lainnya yang terkait untuk memastikan bahwa
penjualan tersebut benar-benar terjadi.
b. Penjualan dicatat lebih dari satu kali
Penjualan duplikat dapat ditentukan dengan mereview secara numeris daftar transaksi
penjualan yang dicatat untuk melihat apakah ada nomor yang sama atau duplikat. Auditor
juga menguji pembatalan dokumen yang tepat yang kemungkinan dokumen pengiriman
tersebut akan digunakan untuk mencatat penjualan lainnya.
c. Pengiriman dilakukan kepada pelanggan fiktif dan dicatat sebagai penjualan
Auditor dapat menelusuri informasi tentang pelanggan pada faktur penjualan ke file
induk pelanggan. Kecurangan pendapatan ini dikenal sebagai “penjualan pura-pura atau
sham sales”.

14-6 (Tujuan 14-3) Sebutkan satu pengujian pengendalian dan satu pengujian substantif atas
transaksi yang dapat digunakan auditor untuk memverifikasi tujuan audit yang berkaitan dengan
transaksi penjualan berikut : penjualan yang dicatat telah dinyatakan pada jumlah yang tepat.
Jawab:
Pengujian pengendalian atas transaksi digunakan auditor untuk memverifikasi tujuan audit
seperti penjualan yang dicatat telah dinyatakan pada jumlah yang tepat dan untuk menguji
keefektifan. Contoh: pengendalian internal dalam sebuah online shop adalah memeriksa data
calon pembeli untuk membeli barang yang akan dibeli. Jika data calon pembeli tersebut adalah
pembeli yang benar (tidak fiktif) maka akan melakukan persetujuan kredit untuk melanjutkan
transaksi penjualan barang kepada calon pembeli tersebut. Untuk mencatat penjualan tersebut,
maka auditor harus mempertimbangkan dengan memahami tiga jenis salah saji:
a. Penjualan dimasukan dalam jurnal sementara pengiriman tidak pernah dilakukan
Auditor dapat memvouching ayat jurnal tertentu dalam jurnal penjualan ke salinan
pengiriman dan dokumen pendukung lainnya yang terkait untuk memastikan bahwa
penjualan tersebut benar-benar terjadi.
b. Penjualan dicatat lebih dari satu kali
Penjualan duplikat dapat ditentukan dengan mereview secara numeris daftar transaksi
penjualan yang dicatat untuk melihat apakah ada nomor yang sama atau duplikat. Auditor
juga menguji pembatalan dokumen yang tepat yang kemungkinan dokumen pengiriman
tersebut akan digunakan untuk mencatat penjualan lainnya.
c. Pengiriman dilakukan kepada pelanggan fiktif dan dicatat sebagai penjualan
Auditor dapat menelusuri informasi tentang pelanggan pada faktur penjualan ke file
induk pelanggan. Kecurangan pendapatan ini dikenal sebagai “penjualan pura-pura atau
sham sales”.

14-7 (Tujuan 14-3) Sebutkan tugas paling penting yang harus dipisahkan dalam siklus penjualan
dan penagihan. Jelaskan mengapa lebih disukai memisahkan tugas tersebut.
Jawab:
Pemisahan tugas yang memadai dapat membantu mencegah berbagai jenis salah saji baik akibat
kesalahan maupun penipuan atau kecurangan. Untuk mencegah kecurangan, manajemen harus
menolak akses ke kas bagi siapapun yang bertanggung jawab memasukkan informasi transaksi
penjualan dan penerimaan kas ke dalam komputer.
Fungsi pemberian kredit harus dipisahkan dari fungsi penjualan, karena pengecekan kredit
ditujukan untuk mengatasi kecenderungan alami dari para personil penjualan untuk
mengoptimalkan volume meskipun dengan beban penghapusan piutang tak tertagih yang tinggi.

14-8 (Tujuan 14-3) Jelaskan bagaimana dokumen pengiriman dan faktur penjualan yang telah
pranomori dapat bermanfaat untuk mencegah salah saji dalam penjualan.
Jawab:
Memberi nomor terlebih dahulu dokumen ditujukan untuk mencegah baik kegagalan dalam
menagih atau mencatat penjualan dan terjadinya penagihan serta pencatatan duplikat. Untuk
menggunakan pengendalian ini dengan efektif, seorang klerk penagihan akan mengarsip salinan
semua dokumen pengiriman secara berurutan setelah setiap pengiriman ditagih, sementara orang
lain akan memperhitungkan semua nomor secara periodik dan menyelidiki penyebab hilangnya
setiap dokumen.

14-9 (Tujuan 14-3) Apa tiga jenis otorisasi yang umumnya digunakan sebagai pengendalian
internal atas penjualan? Bagi setiap otorisasi, sebutkan pengujian substantif yang digunakan
auditor untuk memverifikasi apakah sudah efektif dalam mencegah salah saji.
Jawab:
Auditor akan memeriksa otorisasi pada tiga titik kunci:
a. Kredit harus diotorisasi dengan tepat sebelum penjualan dilakukan.
b. Barang harus dikirim hanya setelah otorisasi yang tepat diberikan.
c. Harga, termasuk syarat dasar, ongkos angkut, dan diskon, harus diotorisasi.
Pengujian substantif yang digunakan auditor untuk memverifikasi apakah sudah efektif dalam
mencegah salah saji yaitu:
a. Penjualan dimasukan dalam jurnal sementara pengiriman tidak pernah dilakukan
Auditor dapat memvouching ayat jurnal tertentu dalam jurnal penjualan ke salinan
pengiriman dan dokumen pendukung lainnya yang terkait untuk memastikan bahwa
penjualan tersebut benar-benar terjadi.
b. Penjualan dicatat lebih dari satu kali
Penjualan duplikat dapat ditentukan dengan mereview secara numeris daftar transaksi
penjualan yang dicatat untuk melihat apakah ada nomor yang sama atau duplikat. Auditor
juga menguji pembatalan dokumen yang tepat yang kemungkinan dokumen pengiriman
tersebut akan digunakan untuk mencatat penjualan lainnya.
c. Pengiriman dilakukan kepada pelanggan fiktif dan dicatat sebagai penjualan
Auditor dapat menelusuri informasi tentang pelanggan pada faktur penjualan ke file
induk pelanggan. Kecurangan pendapatan ini dikenal sebagai “penjualan pura-pura atau
sham sales”.

14-10 (Tujuan 14-3) Jelaskan tujuan memfooting dan memcross-footing jurnal penjualan serta
menelusuri totalnya ke buku besar umum.
Jawab:
Memcross footing adalah pembuktian ketelitian penjumlahan horizontal, sedangkan footing
adalah pembuktian ketelitian untuk penjumlahan vertikal. Tujuan memfooting dan menelusuri
total serta rinciannya ke buku besar umum dan file induk adalah untuk mengecek apakah ada
kesalahan atau kecurangan ketika memproses transaksi penjualan.
Tujuan memcross footing adalah untuk menguji kebenaran atas perhitungan yang dilakukan oleh
auditor.

14-11 (Tujuan 14-4) Apa perbedaan antara pendekatan auditor dalam memverifikasi retur dan
pengurangan penjualan dan dengan penjualan? Jelaskan penyebab perbedaan tersebut.
Jawab:
Perbedaan pertama adalah materialitas. Dalam banyak hal, retur dan pengurangan penjualan
sangat tidak material sehingga auditor dapat mengabaikannya.
Perbedaan kedua adalah penekanan pada tujuan keterjadian. Untuk retur dan pengurangan
penjualan, umumnya auditor menekankan pada pengujian transaksi yang tercatat untuk
mengungkapkan setiap pencurian kas dari penagihan piutang usaha yang ditutupi oleh retur atau
pengurangan penjualan fiktif. (Walaupun biasanya auditor lebih menekankan tujuan keterjadian
untuk transaksi retur dan pengurangan penjualan, tujuan kelengkapan juga merupakan hal yang
penting terutama dalam menguji saldo akun untuk menentukan apakah retur dan penjualan
ditetapkan terlalu rendah pada akhir tahun).

14-12 (Tujuan 14-5) Jelaskan mengapa biasanya auditor menekankan pada pendeteksian
kecurangan ketika mengaudit penerimaan kas. Apakah hal ini konsisten atau tidak konsisten
dengan tanggung jawab auditor dalam melakukan audit. Jelaskan?
Jawab:
Karena dalam mengaudit penerimaan kas, tanggung jawab auditor adalah mengidentifikasi
defisiensi pengendalian internal yang meningkatkan kemungkinan terjadinya kecurangan.
Karena dalam penerimaan kas terjadi penggelapan kas yang sulit dideteksi oleh auditor .
Hal ini konsisten dengan tanggung jawab auditor karena pengungkapan kecurangan dalam
transaksi yang kemungkinan sulit dideteksi harus dilakukan sebagai sikap dalam meyakinkan
auditor atas kewajaran laporan keuangan.

14-13 (Tujuan 14-5) Sebutkan tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi untuk verifikasi
peneriman kas. Bagi setiap tujuan, sebutkan satu pengendalian internal yang dapat digunakan
klien untuk mengurangi kemungkinan salah saji.
Jawab:
Berdasarkan tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi, auditor mengikuti proses berikut:
a. Menentukan pengendalian internal kunci untuk setiap tujuan audit.
b. Merancang pengujian pengendalian bagi setiap pengendalian yang digunakan untuk
mendukung pengurangan risiko pengendalian.
c. Merancang pengujian substantif atas transaksi untuk menguji salah saji moneter bagi
setiap tujuan.
Pengendalian internal yang dapat digunakan klien untuk mengurangi kemungkinan salah saji
yaitu:
a. Penjualan dimasukan dalam jurnal sementara pengiriman tidak pernah dilakukan
Auditor dapat memvouching ayat jurnal tertentu dalam jurnal penjualan ke salinan
pengiriman dan dokumen pendukung lainnya yang terkait untuk memastikan bahwa
penjualan tersebut benar-benar terjadi.
b. Penjualan dicatat lebih dari satu kali
Penjualan duplikat dapat ditentukan dengan mereview secara numeris daftar transaksi
penjualan yang dicatat untuk melihat apakah ada nomor yang sama atau duplikat. Auditor
juga menguji pembatalan dokumen yang tepat yang kemungkinan dokumen pengiriman
tersebut akan digunakan untuk mencatat penjualan lainnya.
c. Pengiriman dilakukan kepada pelanggan fiktif dan dicatat sebagai penjualan
Auditor dapat menelusuri informasi tentang pelanggan pada faktur penjualan ke file
induk pelanggan. Kecurangan pendapatan ini dikenal sebagai “penjualan pura-pura atau
sham sales”.

14-14 (Tujuan 14-5) Sebutkan beberapa prosedur audit yang dapat digunakan auditor untuk
dapat menentukan apakah semua kas yang diterima telah dicatat.
Jawab:
a. Transaksi penerimaan kas yang dicatat adalah dana yang benar diterima oleh perusahaan.
Dalam pengujian internal, auditor mengamati apakah akuntan merekonsiliasi akun bank
dan memeriksa file total batch untuk melihat tanda tangan pengendali data. Dan dalam
pengujian substantif auditor mereview jurnal penerimaan kas dan file induk untuk
transaksi dan jumlah yang tak biasa, menelusuri ayat jurnal penerimaan kas dari jurnal
penerimaan kas ke laporan bank, serta membuat bukti penerimaan kas.
b. Transaksi kas yang diterima dicatat di jurnal penerimaan kas. Pengujian pengendalian
oleh auditor seperti mengamati prelisting penerimaan kas, endorsement cek yang masuk,
memeriksa file total batch untuk melihat tanda tangan pengendali data dan lain-lain.
Sedangkan pengujian substantif atas transaksi adalah dengan memperoleh prelisting
penerimaan kas dan menelusuri jumlahnya ke jurnal penerimaan kas, dengan menguji
nama, jumlah dan tanggal. Serta membandingkan prelisting dengan salinan slip deposit.
c. Penerimaan kas disetorkan dan dicatat sebesar jumlah yang diterima, dalam pengujian
pengendalian, auditor mengamati apakah akuntan merekonsiliasi akun bank, memeriksa
file total batch dan mengamati apakah laporan bulanan telah dikirimkan. Sedangkan
pengujian substantif adalah memperoleh prelisting penerimaan kas dan menelusuri
jumlahnya ke jurnal penerimaan kas, dengan menguji nama, jumlah dan tanggal. Serta
mempersiapkan bukti penerimaan kas.

14-15 (Tujuan 14-5) Jelaskan apa yang dimaksud dengan bukti penerimaan kas dan sebutkan
tujuannya.
Jawab:
Bukti penerimaan kas adalah prosedur yang bermanfaat untuk menguji apakah semua
penerimaan kas yang dicatat telah disetorkan dalam akun atau rekening bank.
Bukti penerimaan kas digunakan untuk membantu mengungkapkan penerimaan kas yang telah
dicatat namun belum disetorkan, deposit atau setoran yang belum dicatat, pinjaman yang belum
dicatat, pinjaman bank yang didepositkan langsung ke rekening bank, dan salah saji yang serupa.

14-16 (Tujuan 14-5) Jelaskan apa yang dimaksud dengan lapping dan bahaslah bagaimana
auditor dapat mengungkapkannya. Dalam situasi apa auditor dapat melakukan upaya khusus
untuk mengungkapkan lapping tersebut?
Jawab:
Lapping piutang usaha adalah penundaan ayat jurnal penagihan piutang usaha untuk menutupi
kekurangan kas yang ada. Penggelapan dilakukan oleh seseorang yang menangani penerimaan
kas dan kemudian memasukkannya ke dalam sistem komputer. Penggelapan ini sebenarnya
dapat dicegah dengan mudah melalui pemisahan tugas dan kebijakan cuti wajib bagi karyawan
yang menangani kas sekaligus memasukkan penerimaan kas ke dalam sistem. Penggelapan ini
dapat dideteksi dengan membandingkan nama, jumlah, dan tanggal yang ditunjukkan pada
remittance advice dengan ayat jurnal penerimaan kas dan salinan slip setoran terkait.

14-17 (Tujuan 14-6) Prosedur audit apa yang kemungkinan besar untuk digunakan dalam
memverifikasi penghapusan piutang usaha sebagai piutang tak tertagih? Sebutkan tujuan dari
setiap prosedur tersebut.
Jawab:
Verifikasi atas penghapusan piutang hanya memerlukan waktu yang relatif singkat. Yaitu,
auditor hanya memeriksa persetujuan oleh orang yang tepat. Menyangkut sampel piutang yang
dihapus, biasanya auditor juga harus memeriksa korespondensi dalam file klien yang
menyatakan ketidaktertagihannya. Setelah auditor menyimpulkan bahwa penghapusan piutang
oleh ayat jurnal umum sudah benar, pos tertentu harus ditelusuri ke file induk piutang usaha
untuk menguji apakah penghapusan telah dicatat dengan benar.

14-18 (Tujuan 14-3, 14-5) Sebutkan hubungan antara konfirmasi piutang usaha dan hasil
pengujian pengendalian serta pengujian substantif atas transaksi?
Jawab:
Jika hasil pengujian tidak memuaskan, auditor harus melakukan pengujian substantif tambahan
atas penjualan, retur dan pengurangan penjualan, penghapusan piutang tak tertagih dan
pemrosesan penerimaan kas. Pengaruh yang paling signifikan adalah terhadap konfirmasi
piutang usaha. Jenis konfirmasi, ukuran sampel dan penetapan waktu pengujian, semuanya juga
terpengaruh.

14-19 (Tujuan 14-3, 14-5) Dalam situasi apa auditor harus melaksanakan pengujian
pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi penjualan dan penerimaan kas pada tanggal
interim?
Jawab:
a. Tujuan audit berkaitan dengan transaksi
b. Pengendalian kunci yang ada
c. Pengujian pengendalian
d. Defisiensi
e. Pengujian substantif atas transaksi

14-20 (Tujuan 14-3) Diane Smith, CPA, melakukan pengujian pengendalian dan pengujian
substantif atas transaksi penjualan selama bulan maret dalam suatu audit laporan keuangan untuk
tahun yang berakhir 31 Desember 2013. Berdasarkan hasil yang luar biasa baik dari pengujian
pengendalian maupun pengujian substantif atas transaksi, dia memutuskan untuk mengurangi
secara signifikan pengujian substantif atas rincian saldo pada akhir tahun. Evaluasilah keputusan
ini.
Jawab:
Menurut saya, keputusan untuk mengurangi pengujian substantif secara signifikan kurang tepat,
karena auditor baru mengaudit laporan selama bulan maret 2013, dan belum tentu hasil yang luar
biasa baiknya di bulan maret 2013 akan berlaku sama dengan bulan bulan selama periode yang
berakhir 31 desember 2013. Pengujian substantif sangat penting dilakukan karena pengujian ini
dapat mendukung dan memperkuat keyakinan auditor terhadap pemberian keputusan laporan
keuangan yang wajar dan bebas dari salah saji.

Anda mungkin juga menyukai