OLEH
I Nyoman Subawa
NIM : 1205155006
2013
Dimensi Utama Dan Koefisien
a. Panjang kapal
1. Panjang seluruh kapal (Length over all, Loa) adalah jarak mendatar antara
ujung depan linggi haluan sampai dengan ujung belakang linggi buritan kapal.
2. Panjang garis geladak kapal (Length deck line, Ldl) adalah jarak mendatar
antara sisi depan linggi haluan sampai dengan sisi belakang linggi buritan yang
diukur pada garis geladak utama atau geladak kekuatan.
3. Panjang garis air kapal (Length water line, Lwl) adalah jarak mendatar
antara sisi belakang linggi haluan sampai dengan sisi depan linggi buritan, yang
diukur pada garis air muatan penuh.
4. Panjang garis tegak kapal (Length between perpendicular, Lbp) adalah
jarak mendatar antara garis tegak haluan sampai dengan garis tegak buritan/ sumbu
poros kemudi kapal, yang diukur pada garis air muatan penuh.
5. Panjang kapal (Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : KM 6 Tahun 2005 tentang
Pengukuran Kapal, p) adalah panjang yang diukur pada 96 % dari panjang garis air dengan
sarat 85 % dari ukuran dalam terbesar yang terendah diukur dari sebelah atas lunas, atau
panjang garis air tersebut diukur dari linggi haluan sampai ke sumbu poros kemudi, apabila
panjang ini yang lebih besar
b. Lebar kapal
1. Lebar maksimum kapal (Breadth maximum, Bmax) adalah jarak mendatar
antara sisi-sisi luar dari pisang-pisang atau fender kapal, yang diukur pada lebar
kapal terbesar.
2. Lebar garis geladak kapal (Breadth deck line, Bdl atau Breadth moulded,
Bmld) adalah jarak mendatar antara sisi-sisi luar kulit kapal, yang diukur pada garis
tepi geladak dan dipertengahan panjang garis tegak kapal.
3. Lebar garis air kapal (Breadth water line, Bwl) adalah jarak mendatar
antara sisi-sisi luar kulit kapal, yang diukur pada garis muatan penuh dan
dipertengahan panjang garis tegak kapal.
c. Tinggi kapal
1. Tinggi maksimum kapal (Height atau Depth maximun, Hmax atau
Dmax) adalah jarak vertikal atau tegak antara garis dasar/ garis sponeng bawah
sampai dengan garis atau sisi atas pagar kapal, yang diukur pada pertengahan
panjang garis tegak kapal.
2. Tinggi kapal atau tinggi geladak kapal (Height, H atau Depth, D) adalah
jarak vertikal atau tegak antara garis dasar/ garis sponeng bawah sampai dengan
garis atau sisi atas geladak pada garis tepi geladak utama, yang diukur pada
pertengahan panjang garis tegak kapal.
3. Sarat air kapal (Draught atau draft, d) adalah jarak vertikal/ tegak antara
garis dasar sampai dengan garis air muatan penuh atau tanda lambung timbul kapal
untuk garis muat musim panas, yang diukur pada pertengahan panjang garis tegak
kapal.
Besaran Kapal
Terdapat beberapa cara dalam menentukan besaran kapal perikanan, diantaranya
sebagai berikut :
1. Volume displacement kapal, Volume displacement kapal merupakan volume
badan kapal yang berada di bawah permukaan air, dimana besaran yang dihasilkan
merupakan hasil perkalian panjang, lebar, tinggi sarat air (pada garis air muat
penuh) dengan koefisien balok (block coefficient, Cb)
2. Displacement kapal Displacement kapal merupakan volume kapal apabila
kapal berlayar di perairan dalam hal ini perairan laut, yang dihasilkan dari perkalian
antara Volume displacement dengan berat jenis air laut
3. Tonnage atau Gross Tonnage (GT) kapal Pengukuran besaran volume
kapal perikanan dilakukan pada bagian ruangan – ruangan yang tertutup dan
dianggap kedap air yang berada di dalam kapal dan dinyatakan dalam Gross
Tonnage kapal dengan menggunakan satuan ”Register Tonnage (1 RT = 100 ft3 =
2,8328 m3). Volume ruangan tertutup dalam kapal terdiri dari volume ruang tertutup
yang terdapat di bagian atas dan bawah dari geladak utama. Dimana geladak utama
kapal adalah geladak kapal yang menyeluruh dari haluan sampai buritan kapal, yang
dianggap sebagai geladak kekuatan kapal. Sebagian besar kapal perikanan memiliki
1 (satu) geladak kapal, maka geladak utama sama dengan geladak kekuatan kapal.
Bangunan di atas kapal (super structure) merupakan bangunan kapal yang terletak di
atas geladak utama dan mempunyai lebar bangunan atas sama
dengan moulded kapal. Apabila lebar bangunan atas lebih kecil dari 96 %
lebar moulded kapal, maka bangunan di atas geladak utama dianggap sebagai
rumah geladak (deck house).
Sesuai dengan ”International Convention on Tonnage Measurment of Ship , TMS 1969”,
maka menentukan tonnageatau gross tonnage kapal dilakukan dilakukan dengan
formula sebagai berikut :
Catatan
Umumnya ruangan tertutup di atas geladak utama terdiri dari :
a. Ruangan di depan kapal : akil (fore castle),
b. Ruangan di tengah kapal : anjungan (bridge),
c. Ruangan di belakang kapal : kimbul (poop),
d. Ruangan tutup palka (muatan, gudang dan motor atau mesin),
e. Ruangan yang berbentuk balok atau kotak mempunyai koefisien balok :Cb = 1,00
f. Ruangan di bawah geladak terpenggal, baik yang berada di haluan maupun di buritan kapal
dan mengikuti kelengkungan bentuk kapal, maka koefisien baloknya sama dengan koefisien
balok kapal
Cwl adalah perbandingan antara luas bidang garis air muat ( Awl )
dengan luas sebuah empat persegi panjang dengan lebar B.
Gambar 4.2 Koefisien Midship
Cm adalah perbandingan antara luas penampang gading besar yang
terendam air dengan luas suatu penampang yang lebarnya = B dan
tingginya = T.
Cm = Am BT
.
Penampang gading besar ( midship ) yang besar terutama dijumpai
pada kapal sungai den kapal – kapal barang sesuai dengan keperluan
ruangan muatan yang besar. Sedang bentuk penampang gading besar
yang tajam pada umumnya didapatkan pada kapal tunda sedangkan
yang terakhir di dapatkan pada kapal – kapal pedalaman.
Harga Cm terletak antara 0,50 ~ 0,995 dimana harga yang pertama di
dapatkan pada kapal tunda sedangkan yang terakhir di dapatkan pada
kapal – kapal pedalaman.
Bentuk penampang melintang yang sama pada bagian tengah dari
panjang kapal dinamakan dengan Paralel Midle Body.
V = Isi karene.
Lwl = Panjang garis air.
B = Lebar karene atau lebar kapal.
T = Sarat kapal.
Dari harga Cb dapat dilihat apakah badan kapal mempunyai bentuk
yang gemuk atau ramping.
Pada umumnya kapal cepat mempunyai harga Cb yang kecil dan
sebaliknya kapal – kapal lambat mempunyai harga Cb yang besar.
Harga Cb terletak antara 0,20 ~ 0,84.
Cp = V
Am Lwl
dimana :
V = Isi Karene.
Am = Luas penampang gading besar ( luas midship ).
Lwl = Panjang garis air.
Cp = Cb
Cm
Cm = Am
B T
Am = B.T.Cm ...........................(3)
Cp = Lwl BT Cb
Lwl BT Cm
Cp = Cm
Cm
.
Cpv = Lwl BT Cb
Lwl BT Cwl
B
T
, terutama mempunyai pengaruh pada
Stabilitas Kapal.
Harga perbandingan
B
T
yang rendah akan mengurangi Stabilitas
Kapal.
Untuk kapal – kapal sungai harga perbandingan
B
T
dapat di ambil
sangat besar, Karena harga T dibatasi oleh kedalaman sungai
yang pada umumnya sudah tertentu. Tinggi Dek ( H ), terutama
mempunyai pengaruh pada tinggi titik berat kapal ( KG ) atau
center of Gravity dan juga pada kekuatan kapal serta ruangan
dalam kapal.
Pada umumnya kapal barang mempunyai harga KG sebesar 0,6
H.
Sarat air ( T ), terutama mempunyai pengaruh pada tinggi Center
of Bouyancy ( KB).
Perbandingan
H
T
, terutama berhubungan dengan reserve
displacement atau daya apung cadangan. Harga
T
H
yang besar
dapat dijumpai pada kapal – kapal penumpang. Harga H – T
disebut lambung timbul ( Free Board ), dimana secara sederhana
dapat disebutkan bahwa lambung timbul adalah tinggi tepi dek dari
permukaan air.
Read more: http://www.maritimeworld.web.id/2011/04/koefisien-bentuk-dan-
perbandingan.html#ixzz2kt28kRgA
Under Creative Commons License: Attribution Share Alike
Follow us: @worldmaritm on Twitter | wasimun.mesias on Facebook