Anda di halaman 1dari 20

HELGA AUDI JHENY SANDRA MENTARI MEINA NINA SEPTIANA NITA DWI

Modul

ADMINISTRASI PAJAK

SMK/MAK
Akuntansi Keuangan Lembaga
Kelas XI 2
ADMINISTRASI PAJAK
UNTUK SMK/MAK KELAS XI

HELGA AUDI JHENY SANDRA MENTARI MEINA NINA SEPTIANA NITA DWI

ii | A D M I N I S T R A S I P A J A K S M K / M A K K E L A S X I
ADMINISTRASI PAJAK

SMK/MAK Kelas XI

Program Keahlian Akuntansi dan Keuangan

XI Akuntansi 2

Penyunting : Nina Septiana Putri

Bab 1 : Helga Audi Margiantika, Nina Septiana Putri

Bab 2 : Mentari Meina Rahma, Nita Dwi Yuniarti

Soal : Jheny Sandra Saputri

Tidak dibenarkan mengutip atau memperbanyak sebagian atau


keseluruhanan isi buku ini tanpa izin

Kata
iii | A DPengantar
MINISTRASI PAJAK SMK/MAK KELAS XI
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nya sehingga
buku ini dapat terselesaikan dengan baik.

Pendidikan merupakan suatu usaha yang sistematis dalam mengembangkan potensi


peserta didik dan juga suatu usaha masyarakat dan bangsa dalam mempersiapkan generasi
mudanya demi keberlangsungan kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik di masa
depan. Keberlangsungan itu ditandai oleh pewarisan budaya dan karakter bangsa yang telah
dimiliki masyarakat dan bangsa kepada generasi muda. Berbagai upaya pengembangan
pendidikan budaya dan karakter bangsa telah dilakukan di berbagai lembaga pemerintah,
terutama di berbagai unit Kementrian Pendidikan Nasional. Upaya pengembangan itu berkenaan
dengan berbagai jenjang dan jalur pendidikan.

Untuk itu kami menyajikan buku ini sebagai usaha bersama membantu pewarisan dan
proses pengembangan budaya dan karakter bangsa bagi peserta didik. Dengan materi yang
tertata, soal – soal yang bervariasi, dan nilai – nilai karakter yang terintegrasi serta aktivitas yang
dapat menumbuhkan kreativitas sehingga diharapkan dapat memotivasi peserta didik untuk lebih
aktif dan kreatif mengikuti perkembangan zaman yang semakin kompleks.

Jangan lupa tetap rajin belajar dan beribadah, hormat dan patuh kepada guru dan orang
tua, serta saying saudara dan teman.

Selamat belajar,

Sukses untuk semua.

Penyusun

Daftar Isi

iv | A D M I N I S T R A S I P A J A K S M K / M A K K E L A S X I
Cover .............................................................................................................i
Penyusun ....................................................................................................iii
Kata Pengantar...........................................................................................iv
Daftar Isi.......................................................................................................v

Bab 1 : Menerapkan PPh Badan Terutang...............................................1


A..................................................... Pengertian PPh Badan 1
B.Menentukan Tarif PPh Badan ............................................................1
C.Menganalisis Rumus Perhitungan Untuk PPh Badan ........................2
D......................................... Menghitung PPh Badan Terutang 4
Uji Kompetensi .............................................................................................5

Bab 2 : Menerapkan Pengisian SSP PPh Badan .....................................8


A. Pengertian SSP PPh Badan ................................................................8
B. Cara Mengisi SSP PPh Badan...........................................................10
Uji Kompetensi ...........................................................................................11

Kunci Jawaban .................................................................................................14


Daftar Pustaka ..................................................................................................15
Biodata Penulis .................................................................................................16

BAB 1
A. Pengertian PPh Badan

Menerapkan PPh Badan Terutang

A. Menerapkan PPh Badan Terutang

v|ADMINISTRASI PAJAK SMK/MAK KELAS XI


Pajak Penghasilan Badan (PPhB) adalah pajak negara yang dikenakan pada
setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima oleh Wajib Pajak dari suatu
badan usaha, baik berasal dari dalam maupun luar negeri.

B. Menentukan Tarif PPh Badan

1. Mekanisme penghitungan Pajak Penghasilan (PPh) Badan adalah sebagai berikut


ini :
A. Penghasilan Kena Pajak
Sebelum Anda melakukan perhitungan Pajak Penghasilan Badan Usaha,
Anda harus terlebih dulu mengetahui nominal penghasilan kena pajak badan.
Bagaimana caranya? Anda bisa mengurangi penghasilan netto fiskal dengan
kompensasi kerugian fiskal.
Penghasilan netto fiskal merupakan penghasilan netto yang diterima
oleh wajib pajak dalam negeri, baik dari kegiatan usaha maupun bukan, setelah
melewati penyesuaian fiskal yang berdasarkan ketentuan perpajakan.
Kompensasi netto fiskal adalah kerugian yang dialami badan. Apabila
menggunakan pembukuan, kerugian tersebut dapat dikompensasi selama lima
tahun secara berturut-turut.
B. PPh Kurang Bayar atau Lebih Bayar

Setelah besaran PPh Terutang diketahui, pada akhir tahun pajak ada
kemungkinan timbulnya PPh Kurang bayar ataupun PPh Lebih Bayar, apa itu?
Berdasarkan UU PPh Pasal 29, apabila pajak yang terutang untuk suatu tahun
pajak ternyata lebih besar daripada kredit pajak, maka kekurangan pembayaran
pajak yang terutang harus dilunasi sebelum SPT Tahunan PPh disampaikan.
Ketentuan ini mewajibkan Wajib Pajak untuk melunasi kekurangan
pembayaran pajak yang terutang sebelum SPT Tahunan disampaikan dan
paling lambat pada batas akhir penyampaian SPT Tahunan.
Sedangkan PPh lebih bayar terjadi apabila pajak yang terutang untuk
suatu tahun pajak ternyata lebih kecil dari jumlah kredit pajak, maka setelah
dilakukan pemeriksaan, kelebihan pembayaran pajak dikembalikan setelah
diperhitungkan dengan utang pajak berikut sanksi-sanksinya. Selain itu, Wajib
Pajak juga dapat memilih untuk mengkompensasikannya dengan utang pajak
tahun berikutnya.

C. Menganalisis Rumus Perhitungan PPh Badan

Peredaran bruto dan kepentingannya dalam penghitungan PPh Badan.


Peredaran bruto adalah seluruh penghasilan yang diterima, baik orang
pribadi maupun badan.
Jika wajib pajak memilih untuk tidak melakukan pembukuan, PKP akan
dihitung berdasarkan Norma Penghitungan Penghasilan Neto. Sebaliknya, jika wajib
pajak melakukan pembukuan yang benar, penghitungan PKP dilakukan berdasarkan
catatan yang tertulis di pembukuan.

vi | A D M I N I S T R A S I P A J A K S M K / M A K K E L A S X I
Norma Penghitungan Penghasilan Neto yang dimaksud dapat Anda lihat pada
pasal 14 UU No. 36 Tahun 2008 tentang PPh. Berdasarkan ketentuan perpajakan yang
berlaku, Norma Penghitungan Penghasilan Neto dibagi dalam 2 jenis berdasarkan
jumlah peredaran bruto, yaitu :
a. Peredaran Bruto hingga Rp 50 Miliar
Penghasilan Kotor (Bruto) Tarif Pajak
<Rp 4,8 Miliar 50% x 25% x Penghasilan Kena Pajak
>Rp 4,8 Miliar - Rp 50 Miliar ((50% x 25%) x PKP yang Memperoleh Fasilitas) +
(25% x PKP Tidak Memperoleh Fasilitas)

b. Peredaran Bruto di atas Rp 50 Miliar

Penghasilan Kotor (Bruto) Tarif Pajak


<Rp 4,8 Miliar 50% x 25% x Penghasilan Kena Pajak
>Rp 4,8 Miliar - Rp 50 Miliar ((50% x 25%) x PKP yang Memperoleh Fasilitas) +
(25% x PKP Tidak Memperoleh Fasilitas)
>Rp 50 Miliar 25% x Penghasilan Kena Pajak

Menghitung Pajak Penghasilan Badan

Pada tahun 2019, PT Maju Bersama memperoleh penghasilan kotor sebesar


Rp2 Miliar. Maka besar pajak penghasilan PT Maju Bersama adalah:
Maka, Pajak yang harus dibayar adalah

50% x 25% x Rp5 Miliar = Rp625 juta.

Namun, perlu dibuat catatan bahwa selama periode tahun 2018, PT Maju
Bersama telah menyetor pajak penghasilan karyawan ke kas negara sebesar Rp100
juta dan pajak PPh Pasal 23 sebesar Rp200 juta. Maka, pajak penghasilan terutang PT
Maju Bersama adalah

Rp625 juta – Rp100 juta – Rp200 juta = Rp325 juta.

Rp325 Juta adalah angka yang bisa dicicil oleh PT Maju Bersama ke kas
negara atas penghasilan Badan Usaha di tahun 2018.
Inilah sisa pajak yang dibayar PT Maju Bersama ke Kas Negara atas pajak
penghasilan badan usaha di tahun 2018. Pajak ini bisa dicicil dengan meminta
persetujuan dari kantor pajak setempat. Dalam bentuk tabel, berikut adalah ringkasan
dari perhitungan pajak penghasilan PT. Maju Bersama.

vii | A D M I N I S T R A S I P A J A K S M K / M A K K E L A S X I
No Keterangan Jumlah (Rp)
1 Penghasilan Kotor 2.000.000.000
2 Kredit Pajak PPh 21 100.000.000
3 Kredit Pajak PPh 23 200.000.000
4 Pajak Penghasilan Badan (50% x 25% Rp2 Miliar) 625.000.000
5 Pajak Penghasilan Terutang ((4)-(2)-(3)) 325.000.000

Contoh penghitungan pajak penghasilan perusahaan di atas merupakan ilustrasi


perhitungan pajak yang sudah disederhanakan. Pada kenyataannya, proses
penghitungan pajak penghasilan dalam perusahaan tidaklah sesederhana itu dan
memerlukan laporan dari berbagai akun keuangan. Akun keuangan yang sebelumnya
telah dibukukan dan dikumpulkan dalam laporan keuangan akan membantu
mempermudah proses perhitungan pajak badan usaha Anda.

D. Menghitung PPh Badan Terutang

Untuk mendapatkan nominal ini, Anda dapat mengalikan Penghasilan Kena


Pajak dengan tarif pajak yang berlaku. Berdasarkan Pasal 17 ayat (1) bagian b UU No.
36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan, tarif pajak yang dikenakan kepada badan
adalah 25%. Besar tarif ini berlaku sejak tahun pajak 2010. Tarif lebih rendah dapat
dikenakan kepada wajib pajak badan dalam negeri dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Berbentuk perseroan terbuka.
2) Memiliki sedikitnya 40% jumlah keseluruhan saham yang disetor dan
diperdagangkan di bursa efek Indonesia.
3) Tarif yang dikenakan sebesar 5% lebih rendah daripada tarif normal.

Berdasarkan ketentuan tersebut, maka cara menghitung tarif PPh badan adalah
sebagai berikut:
Apabila suatu badan memiliki jumlah Penghasilan Kena Pajak senilai
Rp1.000.000.000, maka tarif PPh badan yang harus dibayarkan adalah

25% x Rp1.000.000.000 = Rp250.000.000.

Sementara itu, penghasilan yang dipotong dengan Pajak Penghasilan yang


bersifat final, tidak termasuk dalam ketentuan ini. Tarif pajak final diatur dalam aturan
tersendiri berdasarkan Peraturan Pemerintah.

Jumlah Seluruh Penghasilan Bruto xxx


Biaya xxx _ _

viii | A D M I N I S T R A S I P A J A K S M K / M A K K E L A S X I
Jumlah Penghasilan Netto Komersial xxx

Koreksi Fiskal :
Positif xxx
(Negatif) (xxx) +
Penghasilan Netto Fiskal xxx
Kompensasi Kerugian xxx _ _
Dikalikan Tarif
Penghasilan Kena Pajak xxx
PPh Badan Ps.
PPh Terutang xxx
17 = 25%
Kredit Pajak :
Dipotong/Dipungut Pihak Ketiga xxx
Telah Dibayar Sendiri xxx_ _
Kurang/Lebih Bayar xxx

Uji Kompetensi

A. Berilah tanda silang (X) pada a, b, c, d, atau e pada jawaban yang paling tepat!

1. Iuran wajib yang dibayar oleh wajib pajak berdasarkan norma norma hokum untuk
membiayai pengeluaran-pengeluaran kolektif guna meningkatkan kesejahteraan
umum yang balas jasanya tidak diterima secara langsung adalah…
a. Retribusi
b. Bea
c. Cukai
d. Pajak
e. Denda
2. Berikut ini merupakan salah satu ciri-ciri pajak, yakni…
a. Tidak wajib
b. Dipungut berdasarkan undang-undang
c. Dipungut oleh petinggi Negara
d. Dipergunakan untuk foya-foya
e. Tidak ada jasa timbal balik
3. Pajak merupakan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung, yang
dipaksakan oleh kekuasaan public dari barang atau dari penduduk untuk menutupi
pengeluaran pemerintah, merupakan pengertian pajak oleh…
a. Leory Beaulieu
b. Prof. Dr. Roechmat Soemitro, SH
c. Ray M Sommer
d. Prof. Dr. M.J.H. Smeets
e. Dr. Suparman Sumawidjaya
4. Merupakan sumber pendapatan negara yang memiliki tujuan menyeimbangkan
negara, merupakan fungsi … pajak.

ix | A D M I N I S T R A S I P A J A K S M K / M A K K E L A S X I
a. Fungsi regulasi
b. Fungsi stabilisasi
c. Fungsi anggaran
d. Fungsi mengatur
e. Fungsi pemerataan
5. Hokum pajak memuat tentang bentuk/cara untuk mewujudkan hukum material
menjadi kenyataan adalah…
a. Fungsi anggaran d. Hukum formal
b. Fungsi stabilisasi e. Pajak langsung
c. Hukum material
6. Pajak yang dikenakan secara berkala pada wajib pajak berdasarkan surat ketetapan
pajak yang dibuat oleh kantor pajak, merupakan…
a. Fungsi anggaran
b. Fungsi stabilisasi
c. Hukum material
d. Hukum formal
e. Pajak langsung
7. Dibawah ini merupakan pajak yang dipungut oleh Direktorat Jenderal Pajak,
kecuali…
a. Pajak Penghasilan (PPh)
b. Pajak Ekspor (bea keluar)
c. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
d. Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)
e. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
8. Adalah iuran kepada pemerintah yang dipaksakan dan ditunjukan kepada golongan
tertentu serta untuk golongan tertentu pula, merupakan pengertian dari…
a. Retribusi d. Bea
b. Sumbangan e. Cukai
c. Iuran
9. Negara berhak mengenakan pajak atas penghasilan yang bersumber diwilayahnya
tanpa memerhatikan tempat tinggal wajb pajak. Setiap orang yang meperoleh
penghasilan dari Indonesia dikenakan pajak atas penghasilan yang diperolehnya
tadi. Pernyataan tersebut adalah asas…
a. Domisili
b. Perbankan
c. Sumber
d. Asuransi
e. Kebangsaan
10. Teori yang menyatakan bahwa pajak ibarat pompa yang menyerap daya beli
masyarakat dan pada akhirnya disalurkan kembali kepada masyarakat, adalah
teori…
a. Daya beli
b. Kewajiban mutlak
c. Gaya pikul

x|ADMINISTRASI PAJAK SMK/MAK KELAS XI


d. Asuransi
e. Kepentingan
Essay

1. Jelaskan pengertian pajak menurut Dr. Suparman Sumawidjaya!


2. Sebutkan ciri-ciri pajak!
3. Jelaskan pajak berdasarkan sifatnya!
4. Sebutkan syarat pemungutan pajak!
5. Sebutkan dan jelaskan mengenai berkhirnya utang pajak!

xi | A D M I N I S T R A S I P A J A K S M K / M A K K E L A S X I
BAB 2A. Pengertian PPh Badan

Menerapkan Pengisian SSP PPh Badan

A. Pengertian SSP PPh Badan

Surat Setoran Pajak Pajak Penghasilan Badan (SSP PPhB) adalah Bukti
pembayaran atau penyetoran pajak yang telah dilakukan dengan menggunakan
formulir atau telah dilakukan  dengan cara lain ke kas negara melalui tempat
pembayaran yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan.
Wajib Pajak dapat mengadakan sendiri SSP Standar sepanjang bentuk, ukuran
dan isinya sesuai dengan lampiran I Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini. Satu SSP
Standar maupun SSP Khusus hanya dapat digunakan untuk pembayaran satu jenis
pajak dan untuk satu Masa Pajak atau satu Tahun Pajak/surat ketetapan pajak/STP,
dengan menggunakan satu MAP/Kode Jenis Pajak dan satu Kode Jenis Setoran.
A. Jenis-jenis Surat Setoran Pajak, antara lain :
1. Surat Setoran Pajak Standar
Merupakan surat yang digunakan wajib pajak untuk melakukan penyetoran
pajak yang terutang ke KPP dan digunakan sebagai bukti pembayaran sesuai
ketetapan yang berlaku. Surat ini dibuat sebanyak lima rangkap untuk keperluan
masing-masing. SSP Standar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (3) dibuat
dalam rangkap 5 (lima), yang peruntukannya sebagai berikut :
Lembar ke-1 :Untuk Arsip Wajib Pajak;
Lembar ke-2 :Untuk Kantor Pelayanan Pajak (KPP) melalui Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN);
Lembar ke-3 :Untuk dilaporkan oleh Wajib Pajak ke KPP;
Lembar ke-4 :Untuk arsip KPP;
Lembar ke-5 :Untuk arsip WP atau pihak lain sesuai dengan ketentuan
perundangan perpajakan yang berlaku.
2. Surat Setoran Pajak Khusus
Merupakan bukti penyetoran pajak terutang ke KPP yang dicetak oleh KPP
dengan menggunakan mesin transaksi atau alat lain, yang isinya sesuai dengan
yang telah ditetapkan oleh peraturan direktorat jenderal pajak. Surat ini memiliki
fungsi sama dengan surat setoran pajak standar dalam administrasi perpajakan.
Berkas ini dibuat rangkap tiga untuk keperluan administrasi. S SP Khusus paling
sedikit memuat keterangan-keterangan sebagai berikut :
a. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
b. Nama Wajib Pajak;
c. Identitas Kantor Penerima Pembayaran;

xii | A D M I N I S T R A S I P A J A K S M K / M A K K E L A S X I
d. Mata Anggaran Penerimaan (MAP) / Kode Jenis Pajak dan Kode Jenis
Setoran;
e. Masa Pajak dan atau Tahun Pajak;
f. Nomor Ketetapan (untuk pembayaran: STP, SKPKB, atau SKPKBT);
g. Jumlah dan Tanggal Pembayaran; dan
h. Nomor Transaksi Pembayaran Pajak (NTPP) dan atau Nomor Transaksi
Bank (NTB) atau Nomor Transaksi Pos (NTP).
3. Surat Setoran Pabean, Cukai dan Pajak dalam Rangka Impor (SSPCP)
Merupakan surat setoran pajak yang digunakan oleh importir yang berstatus
sebagai wajib pajak, dalam hal ini Pengusaha Kena Pajak, dalam rangka transaksi
impor yang dilakukannya. Transaksi ini biasanya juga kana dikenai PPN sebesar
10% jika yang diimpor merupakan barang atau jasa kena pajak. Dibuat sebanyak
delapan rangkap untuk keperluan administrasi. SSPCP sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) dibuat dalam rangka 8 (delapan) yang peruntukannya sebagai
berikut:
4. Surat Setoran Cukai atas Barang Kena Cukai dan PPN Hasil Tembakau Buatan
Dalam Negeri (SSCP)
Merupakan surat setoran yang digunakan oleh pengusaha untuk cukai atas
barang kena cukai dan PPN khusus hasil tembakau buatan dalam negeri. Barang
ini meliputi rokok dan komoditas lain yang menggunakan bahan baku tembakau
yang dibuat di dalam negeri. Surat ini dibuat rangkap enam untuk keperluan
administrasi.
Lembar ke-1a : untuk KPBC melalui Penyetor/ Wajib Pajak;
Lembar ke-1b : untuk Penyetor/Wajib Pajak;
Lembar ke-2a : untuk KPBC melalui KPPN;
Lembar ke-2b : untuk KPP melalui KPPN;
Lembar ke-3 : untuk KPP melalui Penyetor/WP;
Lembar ke-4 : untuk Bank Persepsi atau PT Pos Indonesia.
B. Formulir Surat Setoran Pajak (SSP) terdiri dari :
1. Lembar Ke-1 : Untuk Arsip Wajib Pajak
2. Lembar Ke-2 : Untuk KPPN
3. Lembar Ke-3 : Untuk dilaporkan Wajib Pajak Ke Kantor Pelayanan Pajak
4. Lembar Ke-4 : Untuk Bank Persepsi atau Kantor Pos dan Giro
5. Lembar Ke-5 : Untuk Arsip Wajib Pajak Pemungut atau pihak lain
Formulir Surat Setoran Pajak (SSP) lembar ke-5 hanya digunakan apabilaWajib Pajak
melakukan transaksi dengan :
1. Pemungut sebagai Bendahara Pemerintah Pusat dan/atau Bendahara Pemerintah
Daerah.
2. Pemungut Lain seperti BUMN dan Lain-Lain sebagai Wajib Pajak Pemungut
Pajak.

B. Cara Mengisi SSP PPh Badan


Berikut ini, panduan mudah cara mengisi Formulir Surat Setoran Pajak secara manual:
a. Isikan NPWP atau Nomor Pokok Wajib Pajak Anda.

xiii | A D M I N I S T R A S I P A J A K S M K / M A K K E L A S X I
b. Isikan nama wajib pajak.
c. Isikan alamat wajib pajak.
d. Isikan Nomor Objek Pajak, bila ada. Nomor Objek Pajak Pajak Bumi dan
Bangunan yang selanjutnya disingkat dengan NOP adalah nomor identitas objek
pajak Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang diberikan oleh DJP Pajak pada
saat dilakukan pendaftaran dan/atau pendataan objek pajak PBB dan digunakan
dalam administrasi perpajakan serta sebagai sarana wajib pajak dalam
melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.
e. Isikan alamat Objek Pajak Anda pada formulir Surat Setoran Pajak bila ada. 
f. Isikan Kode Akun Pajak (KAP). Kode Akun Pajak adalah kode dari nama pajak
yang akan Anda setorkan. Misalnya, Kode Akun Pajak untuk PPh Pasal 21
adalah KAP 411121.
g. Isikan Kode Jenis Setoran (KJS). Kode Jenis Setoran adalah kode jenis setoran
pajak yang hendak Anda bayarkan. Misalnya Kode Jenis Setoran untuk
penyetoran SPT Masa adalah 300. Lihat daftar lengkap KAP dan KJS di sini.
h. Isikan uraian pembayaran berupa keterangan yang Anda perlu Anda tuliskan.
i. Berikan tanda silang (X) pada masa pajak atau bulan yang pajaknya hendak
Anda setorkan.
j. Isikan tahun dari pajak yang hendak bayarkan pada formulir Surat Setoran Pajak
Anda. 
k. Isikan nomor ketetapan, bila ada denda yang hendak harus dibayarkan, yaitu
STP (Surat Tagihan Pajak), SKPKB (Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar) atau
SKPKBT (Surat Ketetapan Pajak KurangBayar Tambahan).
l. Isikan jumlah pembayaran pajak dalam mata uang rupiah.
m. Isikan jumlah terbilangnya.
n. Terakhir, bubuhkan tanda tangan Anda beserta tanggal penyetoran pajak pada
bagian bawah formulir Surat Setoran Pajak.

Uji Kompetensi
A. Berilah tanda silang (X) pada a, b, c, d, atau e pada jawaban yang paling tepat!

1. SSP merupakan kepanjangan dari...


a. Surat setoran pajak
b. Surat wajib pajak
c. Surat setoran pemberitahuan
d. Surat tagihan pajak
e. Surat setoran pinjaman
2. Bukti pembayaran atau penyetoran pajak yang telah dilakukan dengan
menggunakan formulir atau telah dilakukan  dengan cara lain ke kas negara
melalui tempat pembayaran yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan.merupakan
pengertian dari...
a. SPT
b. Surat Ketetapan Pajak
c. Surat Setoran Khusus
d. Surat tagihan Pajak

xiv | A D M I N I S T R A S I P A J A K S M K / M A K K E L A S X I
e. SSP PPH Badan
3. Dibawah ini yang merupakan jenis-jenis surat setran pajak,kecuali..
a. SSP Standar
b. SSP Khusus
c. SSP Pabean,Cukai dan Pajak dalam rangka impor
d. SSP Kurang bayar
e. SSP Cukai atas barang kena cukai dan PPN hasil tembakau buatan dalam
negeri
4. Dalam lembar SSP Khusus yang digunakan untuk arsip wajib pajak adalah...
a. Lembar ke-1
b. Lembar ke-2
c. Lembar ke-3
d. Lembar ke-4
e. Lembar ke-5
5. Dalam lembar SSP Khusus yang digunakan untuk laporan wajib pajak ke kantor
pelayanan pajak (KPP) adalah...
a. Lembar ke-1
b. Lembar ke-2
c. Lembar ke-3
d. Lembar ke-4
e. Lembar ke-5
6. Bukti pembayaran atau penyetoran pajak terutang ke kantor penerima pambayaran
yang dicetak oleh kantor penerima pembayaran dengan ditetapkan leh peraturan
direktorat jenderal pajak merupakan pengertian dari...
a. SSP Standar
b. SSP Khusus
c. SSP Pabean,Cukai dan Pajak dalam rangka impor
d. SSP Kurang bayar
e. SSP Cukai atas barang kena cukai dan PPN hasil tembakau buatan dalam
negeri
7. Dalam SSP Khusus terdapat keterangan-keterangan sebagai berikut,kecuali...
a. NPWP
b. Nama wajib pajak
c. Identitas kantor penerima pembayaran
d. Kode jenis pajak
e. NPPKP
8. Dalam lembar SSCP yang digunakan untuk KPBC melalui penyetor atau wajib
pajak adalah...
a. Lembar 1a
b. Lembar 1b
c. Lembar 2a
d. Lembar 2b
e. Lembar 3
9. Dalam lembar SSCP yang digunakan untuk penyetor atau wajib pajak adalah...

xv | A D M I N I S T R A S I P A J A K S M K / M A K K E L A S X I
a. Lembar 1a
b. Lembar 1b
c. Lembar 2a
d. Lembar 2b
e. Lembar 3
10. Surat yang digunakan oleh pengusaha untuk cukai dan PPN hasil tembakau buatan
dalam negeri merupakan pngertian dari...
a. SSP Standar
b. SSP Khusus
c. SSP Pabean,Cukai dan Pajak dalam rangka impor
d. SSP Kurang bayar
e. SSP Cukai atas barang kena cukai dan PPN hasil tembakau buatan dalam
negeri

Essay
1. Pengertian Surat Setoran Pajak adalah
2. Apakah fungsi SSP dalam Perpajakan ?
3. Sebutkan jenis-jenis Surat Setoran Pajak!
4. Apakah yang dimaksud dengan Surat Setoran Pajak Standar!
5. Apakah yang dimaksud dengan Surat Setoran Khusus!

xvi | A D M I N I S T R A S I P A J A K S M K / M A K K E L A S X I
Kunci Jawaban

Bab 1 Bab 2

A. A.

2. B 1. A

3. A 4. A

5. D 5. C

7. B 8. A

9. C 9. B

xvii | A D M I N I S T R A S I P A J A K S M K / M A K K E L A S X I
Daftar Pustaka

 Modul Administrasi Pajak


 https://www.online-pajak.com/tentang-pajakpay/ssp-pajak-cara-mengisi-surat-setoran-
pajak

 https://www.ortax.org/files/lampiran/06PJ24_SE01.htm
 https://www.jurnal.id/id/blog/perhitungan-pajak-penghasilan-badan-usaha/

xviii | A D M I N I S T R A S I P A J A K S M K / M A K K E L A S X I
Biodata Penulis

Nama : Helga Audi Margiantika


Alamat : Prawit RT 04/ RW 02, Nusukan, Surakarta
TTL : Surakarta, 21 Desember 2003
E-mail : audihelga92@gmail.com
No. Absen/ Kelas : 11/ XI Akuntansi 2
Bidang Keahlian : Akuntansi & Keuangan Lembaga

Nama : Jheny Sandra Saputri


Alamat : Nanasan RT 02/ RW 03, Malangjiwan,
Colomadu
TTL : Karanganyar, 14 Juni 2003
E-mail : xak2.15jheny@gmail.com
No. Absen/ Kelas : 13/ XI Akuntansi 2
Bidang Keahlian : Akuntansi & Keuangan Lembaga

Nama : Mentari Meina Rahma

Alamat : Klaseman RT 02/RW 01, Laweyan, Surakarta

TTL : Jakarta, 21 Mei 2002

E-mail : meinamentari@gmail.com

No. Absen/ Kelas : 17/ XI Akuntansi 2

Bidang Keahlian : Akuntansi & Keuangan Lembaga

xix | A D M I N I S T R A S I P A J A K S M K / M A K K E L A S X I
Nama : Nina Septiana Putri

Alamat : Perum Queen Garden V, blok I.25, Baki,

Sukoharjo

TTL : Sukoharjo, 9 September 2003

E-mail : ninazzepty@gmail.com

No. Absen/ Kelas : 20/ XI Akuntansi 2

Bidang Keahlian : Akuntansi & Keuangan Lembaga

Nama : Nita Dwi Yuniarti

Alamat : Joho RT 03/ RW 10, Banjarsari, Surakarta

TTL : Boyolali, 25 Juni 2003

E-mail : nitady1818@gmail.com

No. Absen/ Kelas : 21/ XI Akuntansi 2

Bidang Keahlian : Akuntansi & Keuangan Lembaga

xx | A D M I N I S T R A S I P A J A K S M K / M A K K E L A S X I

Anda mungkin juga menyukai