Modul
ADMINISTRASI PAJAK
SMK/MAK
Akuntansi Keuangan Lembaga
Kelas XI 2
ADMINISTRASI PAJAK
UNTUK SMK/MAK KELAS XI
HELGA AUDI JHENY SANDRA MENTARI MEINA NINA SEPTIANA NITA DWI
ii | A D M I N I S T R A S I P A J A K S M K / M A K K E L A S X I
ADMINISTRASI PAJAK
SMK/MAK Kelas XI
XI Akuntansi 2
Kata
iii | A DPengantar
MINISTRASI PAJAK SMK/MAK KELAS XI
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nya sehingga
buku ini dapat terselesaikan dengan baik.
Untuk itu kami menyajikan buku ini sebagai usaha bersama membantu pewarisan dan
proses pengembangan budaya dan karakter bangsa bagi peserta didik. Dengan materi yang
tertata, soal – soal yang bervariasi, dan nilai – nilai karakter yang terintegrasi serta aktivitas yang
dapat menumbuhkan kreativitas sehingga diharapkan dapat memotivasi peserta didik untuk lebih
aktif dan kreatif mengikuti perkembangan zaman yang semakin kompleks.
Jangan lupa tetap rajin belajar dan beribadah, hormat dan patuh kepada guru dan orang
tua, serta saying saudara dan teman.
Selamat belajar,
Penyusun
Daftar Isi
iv | A D M I N I S T R A S I P A J A K S M K / M A K K E L A S X I
Cover .............................................................................................................i
Penyusun ....................................................................................................iii
Kata Pengantar...........................................................................................iv
Daftar Isi.......................................................................................................v
BAB 1
A. Pengertian PPh Badan
Setelah besaran PPh Terutang diketahui, pada akhir tahun pajak ada
kemungkinan timbulnya PPh Kurang bayar ataupun PPh Lebih Bayar, apa itu?
Berdasarkan UU PPh Pasal 29, apabila pajak yang terutang untuk suatu tahun
pajak ternyata lebih besar daripada kredit pajak, maka kekurangan pembayaran
pajak yang terutang harus dilunasi sebelum SPT Tahunan PPh disampaikan.
Ketentuan ini mewajibkan Wajib Pajak untuk melunasi kekurangan
pembayaran pajak yang terutang sebelum SPT Tahunan disampaikan dan
paling lambat pada batas akhir penyampaian SPT Tahunan.
Sedangkan PPh lebih bayar terjadi apabila pajak yang terutang untuk
suatu tahun pajak ternyata lebih kecil dari jumlah kredit pajak, maka setelah
dilakukan pemeriksaan, kelebihan pembayaran pajak dikembalikan setelah
diperhitungkan dengan utang pajak berikut sanksi-sanksinya. Selain itu, Wajib
Pajak juga dapat memilih untuk mengkompensasikannya dengan utang pajak
tahun berikutnya.
vi | A D M I N I S T R A S I P A J A K S M K / M A K K E L A S X I
Norma Penghitungan Penghasilan Neto yang dimaksud dapat Anda lihat pada
pasal 14 UU No. 36 Tahun 2008 tentang PPh. Berdasarkan ketentuan perpajakan yang
berlaku, Norma Penghitungan Penghasilan Neto dibagi dalam 2 jenis berdasarkan
jumlah peredaran bruto, yaitu :
a. Peredaran Bruto hingga Rp 50 Miliar
Penghasilan Kotor (Bruto) Tarif Pajak
<Rp 4,8 Miliar 50% x 25% x Penghasilan Kena Pajak
>Rp 4,8 Miliar - Rp 50 Miliar ((50% x 25%) x PKP yang Memperoleh Fasilitas) +
(25% x PKP Tidak Memperoleh Fasilitas)
Namun, perlu dibuat catatan bahwa selama periode tahun 2018, PT Maju
Bersama telah menyetor pajak penghasilan karyawan ke kas negara sebesar Rp100
juta dan pajak PPh Pasal 23 sebesar Rp200 juta. Maka, pajak penghasilan terutang PT
Maju Bersama adalah
Rp325 Juta adalah angka yang bisa dicicil oleh PT Maju Bersama ke kas
negara atas penghasilan Badan Usaha di tahun 2018.
Inilah sisa pajak yang dibayar PT Maju Bersama ke Kas Negara atas pajak
penghasilan badan usaha di tahun 2018. Pajak ini bisa dicicil dengan meminta
persetujuan dari kantor pajak setempat. Dalam bentuk tabel, berikut adalah ringkasan
dari perhitungan pajak penghasilan PT. Maju Bersama.
vii | A D M I N I S T R A S I P A J A K S M K / M A K K E L A S X I
No Keterangan Jumlah (Rp)
1 Penghasilan Kotor 2.000.000.000
2 Kredit Pajak PPh 21 100.000.000
3 Kredit Pajak PPh 23 200.000.000
4 Pajak Penghasilan Badan (50% x 25% Rp2 Miliar) 625.000.000
5 Pajak Penghasilan Terutang ((4)-(2)-(3)) 325.000.000
Berdasarkan ketentuan tersebut, maka cara menghitung tarif PPh badan adalah
sebagai berikut:
Apabila suatu badan memiliki jumlah Penghasilan Kena Pajak senilai
Rp1.000.000.000, maka tarif PPh badan yang harus dibayarkan adalah
viii | A D M I N I S T R A S I P A J A K S M K / M A K K E L A S X I
Jumlah Penghasilan Netto Komersial xxx
Koreksi Fiskal :
Positif xxx
(Negatif) (xxx) +
Penghasilan Netto Fiskal xxx
Kompensasi Kerugian xxx _ _
Dikalikan Tarif
Penghasilan Kena Pajak xxx
PPh Badan Ps.
PPh Terutang xxx
17 = 25%
Kredit Pajak :
Dipotong/Dipungut Pihak Ketiga xxx
Telah Dibayar Sendiri xxx_ _
Kurang/Lebih Bayar xxx
Uji Kompetensi
A. Berilah tanda silang (X) pada a, b, c, d, atau e pada jawaban yang paling tepat!
1. Iuran wajib yang dibayar oleh wajib pajak berdasarkan norma norma hokum untuk
membiayai pengeluaran-pengeluaran kolektif guna meningkatkan kesejahteraan
umum yang balas jasanya tidak diterima secara langsung adalah…
a. Retribusi
b. Bea
c. Cukai
d. Pajak
e. Denda
2. Berikut ini merupakan salah satu ciri-ciri pajak, yakni…
a. Tidak wajib
b. Dipungut berdasarkan undang-undang
c. Dipungut oleh petinggi Negara
d. Dipergunakan untuk foya-foya
e. Tidak ada jasa timbal balik
3. Pajak merupakan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung, yang
dipaksakan oleh kekuasaan public dari barang atau dari penduduk untuk menutupi
pengeluaran pemerintah, merupakan pengertian pajak oleh…
a. Leory Beaulieu
b. Prof. Dr. Roechmat Soemitro, SH
c. Ray M Sommer
d. Prof. Dr. M.J.H. Smeets
e. Dr. Suparman Sumawidjaya
4. Merupakan sumber pendapatan negara yang memiliki tujuan menyeimbangkan
negara, merupakan fungsi … pajak.
ix | A D M I N I S T R A S I P A J A K S M K / M A K K E L A S X I
a. Fungsi regulasi
b. Fungsi stabilisasi
c. Fungsi anggaran
d. Fungsi mengatur
e. Fungsi pemerataan
5. Hokum pajak memuat tentang bentuk/cara untuk mewujudkan hukum material
menjadi kenyataan adalah…
a. Fungsi anggaran d. Hukum formal
b. Fungsi stabilisasi e. Pajak langsung
c. Hukum material
6. Pajak yang dikenakan secara berkala pada wajib pajak berdasarkan surat ketetapan
pajak yang dibuat oleh kantor pajak, merupakan…
a. Fungsi anggaran
b. Fungsi stabilisasi
c. Hukum material
d. Hukum formal
e. Pajak langsung
7. Dibawah ini merupakan pajak yang dipungut oleh Direktorat Jenderal Pajak,
kecuali…
a. Pajak Penghasilan (PPh)
b. Pajak Ekspor (bea keluar)
c. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
d. Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)
e. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
8. Adalah iuran kepada pemerintah yang dipaksakan dan ditunjukan kepada golongan
tertentu serta untuk golongan tertentu pula, merupakan pengertian dari…
a. Retribusi d. Bea
b. Sumbangan e. Cukai
c. Iuran
9. Negara berhak mengenakan pajak atas penghasilan yang bersumber diwilayahnya
tanpa memerhatikan tempat tinggal wajb pajak. Setiap orang yang meperoleh
penghasilan dari Indonesia dikenakan pajak atas penghasilan yang diperolehnya
tadi. Pernyataan tersebut adalah asas…
a. Domisili
b. Perbankan
c. Sumber
d. Asuransi
e. Kebangsaan
10. Teori yang menyatakan bahwa pajak ibarat pompa yang menyerap daya beli
masyarakat dan pada akhirnya disalurkan kembali kepada masyarakat, adalah
teori…
a. Daya beli
b. Kewajiban mutlak
c. Gaya pikul
xi | A D M I N I S T R A S I P A J A K S M K / M A K K E L A S X I
BAB 2A. Pengertian PPh Badan
Surat Setoran Pajak Pajak Penghasilan Badan (SSP PPhB) adalah Bukti
pembayaran atau penyetoran pajak yang telah dilakukan dengan menggunakan
formulir atau telah dilakukan dengan cara lain ke kas negara melalui tempat
pembayaran yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan.
Wajib Pajak dapat mengadakan sendiri SSP Standar sepanjang bentuk, ukuran
dan isinya sesuai dengan lampiran I Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini. Satu SSP
Standar maupun SSP Khusus hanya dapat digunakan untuk pembayaran satu jenis
pajak dan untuk satu Masa Pajak atau satu Tahun Pajak/surat ketetapan pajak/STP,
dengan menggunakan satu MAP/Kode Jenis Pajak dan satu Kode Jenis Setoran.
A. Jenis-jenis Surat Setoran Pajak, antara lain :
1. Surat Setoran Pajak Standar
Merupakan surat yang digunakan wajib pajak untuk melakukan penyetoran
pajak yang terutang ke KPP dan digunakan sebagai bukti pembayaran sesuai
ketetapan yang berlaku. Surat ini dibuat sebanyak lima rangkap untuk keperluan
masing-masing. SSP Standar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (3) dibuat
dalam rangkap 5 (lima), yang peruntukannya sebagai berikut :
Lembar ke-1 :Untuk Arsip Wajib Pajak;
Lembar ke-2 :Untuk Kantor Pelayanan Pajak (KPP) melalui Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN);
Lembar ke-3 :Untuk dilaporkan oleh Wajib Pajak ke KPP;
Lembar ke-4 :Untuk arsip KPP;
Lembar ke-5 :Untuk arsip WP atau pihak lain sesuai dengan ketentuan
perundangan perpajakan yang berlaku.
2. Surat Setoran Pajak Khusus
Merupakan bukti penyetoran pajak terutang ke KPP yang dicetak oleh KPP
dengan menggunakan mesin transaksi atau alat lain, yang isinya sesuai dengan
yang telah ditetapkan oleh peraturan direktorat jenderal pajak. Surat ini memiliki
fungsi sama dengan surat setoran pajak standar dalam administrasi perpajakan.
Berkas ini dibuat rangkap tiga untuk keperluan administrasi. S SP Khusus paling
sedikit memuat keterangan-keterangan sebagai berikut :
a. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
b. Nama Wajib Pajak;
c. Identitas Kantor Penerima Pembayaran;
xii | A D M I N I S T R A S I P A J A K S M K / M A K K E L A S X I
d. Mata Anggaran Penerimaan (MAP) / Kode Jenis Pajak dan Kode Jenis
Setoran;
e. Masa Pajak dan atau Tahun Pajak;
f. Nomor Ketetapan (untuk pembayaran: STP, SKPKB, atau SKPKBT);
g. Jumlah dan Tanggal Pembayaran; dan
h. Nomor Transaksi Pembayaran Pajak (NTPP) dan atau Nomor Transaksi
Bank (NTB) atau Nomor Transaksi Pos (NTP).
3. Surat Setoran Pabean, Cukai dan Pajak dalam Rangka Impor (SSPCP)
Merupakan surat setoran pajak yang digunakan oleh importir yang berstatus
sebagai wajib pajak, dalam hal ini Pengusaha Kena Pajak, dalam rangka transaksi
impor yang dilakukannya. Transaksi ini biasanya juga kana dikenai PPN sebesar
10% jika yang diimpor merupakan barang atau jasa kena pajak. Dibuat sebanyak
delapan rangkap untuk keperluan administrasi. SSPCP sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) dibuat dalam rangka 8 (delapan) yang peruntukannya sebagai
berikut:
4. Surat Setoran Cukai atas Barang Kena Cukai dan PPN Hasil Tembakau Buatan
Dalam Negeri (SSCP)
Merupakan surat setoran yang digunakan oleh pengusaha untuk cukai atas
barang kena cukai dan PPN khusus hasil tembakau buatan dalam negeri. Barang
ini meliputi rokok dan komoditas lain yang menggunakan bahan baku tembakau
yang dibuat di dalam negeri. Surat ini dibuat rangkap enam untuk keperluan
administrasi.
Lembar ke-1a : untuk KPBC melalui Penyetor/ Wajib Pajak;
Lembar ke-1b : untuk Penyetor/Wajib Pajak;
Lembar ke-2a : untuk KPBC melalui KPPN;
Lembar ke-2b : untuk KPP melalui KPPN;
Lembar ke-3 : untuk KPP melalui Penyetor/WP;
Lembar ke-4 : untuk Bank Persepsi atau PT Pos Indonesia.
B. Formulir Surat Setoran Pajak (SSP) terdiri dari :
1. Lembar Ke-1 : Untuk Arsip Wajib Pajak
2. Lembar Ke-2 : Untuk KPPN
3. Lembar Ke-3 : Untuk dilaporkan Wajib Pajak Ke Kantor Pelayanan Pajak
4. Lembar Ke-4 : Untuk Bank Persepsi atau Kantor Pos dan Giro
5. Lembar Ke-5 : Untuk Arsip Wajib Pajak Pemungut atau pihak lain
Formulir Surat Setoran Pajak (SSP) lembar ke-5 hanya digunakan apabilaWajib Pajak
melakukan transaksi dengan :
1. Pemungut sebagai Bendahara Pemerintah Pusat dan/atau Bendahara Pemerintah
Daerah.
2. Pemungut Lain seperti BUMN dan Lain-Lain sebagai Wajib Pajak Pemungut
Pajak.
xiii | A D M I N I S T R A S I P A J A K S M K / M A K K E L A S X I
b. Isikan nama wajib pajak.
c. Isikan alamat wajib pajak.
d. Isikan Nomor Objek Pajak, bila ada. Nomor Objek Pajak Pajak Bumi dan
Bangunan yang selanjutnya disingkat dengan NOP adalah nomor identitas objek
pajak Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang diberikan oleh DJP Pajak pada
saat dilakukan pendaftaran dan/atau pendataan objek pajak PBB dan digunakan
dalam administrasi perpajakan serta sebagai sarana wajib pajak dalam
melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.
e. Isikan alamat Objek Pajak Anda pada formulir Surat Setoran Pajak bila ada.
f. Isikan Kode Akun Pajak (KAP). Kode Akun Pajak adalah kode dari nama pajak
yang akan Anda setorkan. Misalnya, Kode Akun Pajak untuk PPh Pasal 21
adalah KAP 411121.
g. Isikan Kode Jenis Setoran (KJS). Kode Jenis Setoran adalah kode jenis setoran
pajak yang hendak Anda bayarkan. Misalnya Kode Jenis Setoran untuk
penyetoran SPT Masa adalah 300. Lihat daftar lengkap KAP dan KJS di sini.
h. Isikan uraian pembayaran berupa keterangan yang Anda perlu Anda tuliskan.
i. Berikan tanda silang (X) pada masa pajak atau bulan yang pajaknya hendak
Anda setorkan.
j. Isikan tahun dari pajak yang hendak bayarkan pada formulir Surat Setoran Pajak
Anda.
k. Isikan nomor ketetapan, bila ada denda yang hendak harus dibayarkan, yaitu
STP (Surat Tagihan Pajak), SKPKB (Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar) atau
SKPKBT (Surat Ketetapan Pajak KurangBayar Tambahan).
l. Isikan jumlah pembayaran pajak dalam mata uang rupiah.
m. Isikan jumlah terbilangnya.
n. Terakhir, bubuhkan tanda tangan Anda beserta tanggal penyetoran pajak pada
bagian bawah formulir Surat Setoran Pajak.
Uji Kompetensi
A. Berilah tanda silang (X) pada a, b, c, d, atau e pada jawaban yang paling tepat!
xiv | A D M I N I S T R A S I P A J A K S M K / M A K K E L A S X I
e. SSP PPH Badan
3. Dibawah ini yang merupakan jenis-jenis surat setran pajak,kecuali..
a. SSP Standar
b. SSP Khusus
c. SSP Pabean,Cukai dan Pajak dalam rangka impor
d. SSP Kurang bayar
e. SSP Cukai atas barang kena cukai dan PPN hasil tembakau buatan dalam
negeri
4. Dalam lembar SSP Khusus yang digunakan untuk arsip wajib pajak adalah...
a. Lembar ke-1
b. Lembar ke-2
c. Lembar ke-3
d. Lembar ke-4
e. Lembar ke-5
5. Dalam lembar SSP Khusus yang digunakan untuk laporan wajib pajak ke kantor
pelayanan pajak (KPP) adalah...
a. Lembar ke-1
b. Lembar ke-2
c. Lembar ke-3
d. Lembar ke-4
e. Lembar ke-5
6. Bukti pembayaran atau penyetoran pajak terutang ke kantor penerima pambayaran
yang dicetak oleh kantor penerima pembayaran dengan ditetapkan leh peraturan
direktorat jenderal pajak merupakan pengertian dari...
a. SSP Standar
b. SSP Khusus
c. SSP Pabean,Cukai dan Pajak dalam rangka impor
d. SSP Kurang bayar
e. SSP Cukai atas barang kena cukai dan PPN hasil tembakau buatan dalam
negeri
7. Dalam SSP Khusus terdapat keterangan-keterangan sebagai berikut,kecuali...
a. NPWP
b. Nama wajib pajak
c. Identitas kantor penerima pembayaran
d. Kode jenis pajak
e. NPPKP
8. Dalam lembar SSCP yang digunakan untuk KPBC melalui penyetor atau wajib
pajak adalah...
a. Lembar 1a
b. Lembar 1b
c. Lembar 2a
d. Lembar 2b
e. Lembar 3
9. Dalam lembar SSCP yang digunakan untuk penyetor atau wajib pajak adalah...
xv | A D M I N I S T R A S I P A J A K S M K / M A K K E L A S X I
a. Lembar 1a
b. Lembar 1b
c. Lembar 2a
d. Lembar 2b
e. Lembar 3
10. Surat yang digunakan oleh pengusaha untuk cukai dan PPN hasil tembakau buatan
dalam negeri merupakan pngertian dari...
a. SSP Standar
b. SSP Khusus
c. SSP Pabean,Cukai dan Pajak dalam rangka impor
d. SSP Kurang bayar
e. SSP Cukai atas barang kena cukai dan PPN hasil tembakau buatan dalam
negeri
Essay
1. Pengertian Surat Setoran Pajak adalah
2. Apakah fungsi SSP dalam Perpajakan ?
3. Sebutkan jenis-jenis Surat Setoran Pajak!
4. Apakah yang dimaksud dengan Surat Setoran Pajak Standar!
5. Apakah yang dimaksud dengan Surat Setoran Khusus!
xvi | A D M I N I S T R A S I P A J A K S M K / M A K K E L A S X I
Kunci Jawaban
Bab 1 Bab 2
A. A.
2. B 1. A
3. A 4. A
5. D 5. C
7. B 8. A
9. C 9. B
xvii | A D M I N I S T R A S I P A J A K S M K / M A K K E L A S X I
Daftar Pustaka
https://www.ortax.org/files/lampiran/06PJ24_SE01.htm
https://www.jurnal.id/id/blog/perhitungan-pajak-penghasilan-badan-usaha/
xviii | A D M I N I S T R A S I P A J A K S M K / M A K K E L A S X I
Biodata Penulis
E-mail : meinamentari@gmail.com
xix | A D M I N I S T R A S I P A J A K S M K / M A K K E L A S X I
Nama : Nina Septiana Putri
Sukoharjo
E-mail : ninazzepty@gmail.com
E-mail : nitady1818@gmail.com
xx | A D M I N I S T R A S I P A J A K S M K / M A K K E L A S X I